Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
KLIEN ANAK
DENGAN DIAGNOSA
THALASSEMIA

Dosen Pembimbing :
Indriatie, SKp., MM.Kes.
INTRODUCTION

Kelompok 03 Reguler B
1. Dwi Indah Aprilia R. (P27820121060)
2. Safira Amalia Ridha (P27820121081)

2
DEFINISI

Thalassemia adalah suatu Penyebab kerusakan Thalasemia adalah


penyakit congenital tersebut adalah Hb sekelompok penyakit
herediter yang diturunkan yang tidak normal keturunan yang
secara autosom sebagai akibat dari merupakan akibat dari
berdasarkan kelainan gangguan dalam ketidakseimbangan
hemoglobin, di mana satu pembentukan jumlah pembuatan salah satu
atau lebih rantai rantai globin atau dari keempat rantai
polipeptida hemoglobin struktur Hb. asam amino yang
kurang atau tidak membentuk
terbentuk sehingga hemoglobin
mengakibatkan terjadinya (medicastore, 2004).
anemia hemolitik
(Broyles, 1997). 3
Thalasemia terjadi akibat
ketidakmampuan sumsum
tulang
membentuk  protein yang
dibutuhkan
untuk  memproduksi
Hemoglobin merupakan hemoglobin
protein  kaya zat besi yang sebagaimana  mestinya.
berada di dalam sel  darah
merah dan berfungsi sangat
penting  untuk mengangkut
oksigen dari paru-paru  ke
seluruh bagian tubuh
yang membutuhkannya
sebagai energi.

Apabila produksi hemoglobin


berkurang  atau tidak ada, maka
pasokan energi yang dibutuhkan
untuk menjalankan  fungsi tubuh
tidak dapat terpenuhi, sehingga
fungsi tubuh pun terganggu
dan  tidak mampu lagi
menjalankan aktivitasnya secara
normal.

4
ASUHAN
KEPERAWATAN Kasus
Anak N, perempuan, 1 tahun 8 bulan dibawa
ibunya ke RSUD Sayidiman Magetan dengan
keluhan utama terlihat pucat sejak usia 3 bulan
disertai lemas dengan perut tampak membesar.
Diagnosa medis :
1. Suspek thalassemia

Keluhan utama : pucat, lemas, dan perut


membesar

5
PENGKAJIAN

Identitas
Anak
Nama : An. N
Tanggal lahir : 30 Januari 2019
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal MRS : 12 Februari 2021 ( 1 tahun 8 bulan)
Alamat : Jalan Kenari, Baron, Kab. Magetan
Diagnosa medis : Thalassemia
Sumber informasi : Klien, ibu klien
wayat Keperawatan

1) Keluhan Utama
Saat MRS : ibu pasien mengatakan anaknya pucat, lemas, dan perutnya membesar
Saat Pengkajian : ibu pasien mengatakan anaknya pucat, lemas dan perutnya membesar

2) Riwayat Kesehatan Sekarang


Bulan Maret 2019 saat an. T usia 3 bulan, pasien dibawa ibunya ke RSUD Sayidiman dengan keluhan
pucat dengan Hb 3,4 g/dl sehingga pasien mendapat transfusi darah. Bulan April 2019 pasien tampak
pucat kembali dengan Hb 6 g/dl sehingga mendapat transfusi lagi. Setelah itu pasien tidak pernah
kontrol dan hanya menjalani pengobatan alternatif dengan jamu. Namun kondisi pasien tidak membaik,
tetap pucat, lemas, dan perut semakin membesar sehingga pada 12 Februari 2021 An. N dibawa ibunya
ke poli thalassemia RSUD Sayidiman kemudian pasien dipindahkan ke ruang bangsal non infeksi. Saat
7
pengkajian oleh perawat ruangan anak masih didapatkan tampak pucat, lemas, dan perut membesar.
4) Riwayat kesehatan terdahulu

1. Penyakit yang pernah dialami


3) Riwayat Persalinan
a) Kecelakaan (jenis dan waktu) : Tidak ada
Riwayat kehamilan dan persalinan prenatal ibu mengatakan an. T
merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adik pasien saat ini b) Operasi (jenis dan waktu) : Tidak ada

berusia 1 bulan dan sehat.Usia ibu saat hamil an. T adalah 31 tahun. c) Penyakit

Ibu rajin periksa ke bidan dan tidak ada keluhan selama hamil.  Kronis : ibu mengatakan anak mengalami
kurang darah sejak usia 3 bulan
Riwayat intranatal ibu mengatakan anaknya lahir secara spontan dan
 Akut : batuk pilek
cukup bulan, bayi langsung menangis, dengan BB: 2600 gr. Riwayat
 Terakhir MRS : Bulan April 2019 pasien
postnatal bayi tidak terdapat kelainan kongenital. Imunisasi lengkap.
tampak pucat kembali dengan Hb 6 g/dl
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan berat badan anak saat ini sehingga mendapat transfusi lagi (dibawa ke
RSUD Sayidiman ).
BB 6,8 Kg (< -3 SD), TB 70 cm (< -3 SD). Riwayat perkembangan
saat ini anak bisa berjalan tertatih-tatih tanpa dibantu, bisa bicara  Alergi : tidak ada

hanya 1 kata menyebut mama, bapak.

8
Keadaan umum anak tampak lemas, kesadaran
kompos mentis, Tanda-tanda vital TD: 90/60
mmHg, Nadi: 80 x/mnt, RR: 32 x/mnt, Suhu:
37,10C. Saat pengkajian didapatkan warna kulit
pucat, rambut tipis seperti rambut jagung,
konjunctiva pucat, sklera tidak ikterik. Telinga,
hidung, tenggorokan dalam batas normal.
Pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal.
Abdomen teraba hepatosplenomegali, tidak
terdapat nyeri tekan.Akral hangat, CRT 2 detik.

9
No. Data Etiologi Masalah
ANALISIS Keperawatan
DATA 1. DS: Kelainan genetic (kromosom 11, gangguan Perfusi
- Pasien tampak rantai peptide, kesalahan letak as.amino
polipeptida
perifer tidak
pucat efektif
- Konjungtiva ↓
pucat Produksi rantai goblin menurun
- Pasien merasa ↓
lemas Produksi Hb menurun (Hb 3,6 g/dl)
- Kekurangan darah ↓
kronis sejak usia 3 Polipeptida tidak seimbang
bulan ↓
Eritrosit tidak stabil mengalami hemolysis
DO: ↓
- Defisiensi Hb (3,6 Anemia
g/dl) hingga ↓
mengalami anemia Produksi O2 berkurang
- CRT 2 detik ↓
- Sumsum tulang Pucat
hiperaktif sistem ↓
eritropoetik Perubahan perfusi jaringan

10
Kelainan genetic (kromosom 11, gangguan • Defisit
2. DS: rantai peptide, kesalahan letak as.amino
nutrisi
LANJUTA - Pasien tampak pucat
polipeptida
↓ • Keletihan
N - Konjungtiva pucat Produksi rantai goblin menurun

- Pasien merasa lemas Produksi Hb menurun (Hb 3,6 g/dl)

- Rambut tipis seperti Supply dan kebutuhan O2 tidak seimbang

rambut jagung Keletihan
  ↓
Tidak toleransi terhadap aktifitas
DO: ↓
Sehingga kemungkinan tidak nafsu makan
- Defisiensi Hb (3,6 - ↓
Berat badan menurun BMI kurang dari normal
g/dl) hingga mengalami ↓
anemia Ketidakseimabangan nutrisi kurang dari
kebutuhan/defisit nutrisi
- CRT 2 detik ↓
Daya tahan tubuh menurun
- BB 6,8 Kg (< -3 SD), ↓
Resiko infeksi
TB 70 cm (< -3 SD).

1
1
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d. defisiensi
Hb ditandai dengan mengalami kepucatan
pada kulit. (D.0009)
2. Defisit nutrisi b.d. penurunan berat badan.
(D.0019)
3. Keletihan b.d. kondisi fisiologis supply dan
kebutuhan O2 dalam darah tidak seimbang
ditandai mengalami keletihan. (D. 0057)

1
2
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
a. Perfusi perifer tidak efektif b.d. defisiensi Hb sehingga mengalami kepucatan pada kulit (D. 0009)
Definisi Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolism tubuh

Tujuan&Kriteria SLKI : Status Sirkulasi (L.02016)


Hasil Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan status sirkulasi
membaik
- Saturasi O2 meningkat
- Pucat menurun
- Fatigue menurun
- Pengisian kapiler membaik
- Berat badan membaik

Intervensi SIKI : Pemberian Produk Darah/Tranfusi (I.02089)

Observasi
- Identifikasi rencana transfuse
- Monitor TTV seblum, selama dan setelah transfusi (tekanan darah, suhu, nadi dan frekuensi napas)
- Monitor reaksi transfusi
Terapeutik
- Lakukan pengecekan ganda dalam label darah
- Periksa kepatenan akses vena
- Berikan NaCl 0,9% 50-100 ml sebelum transfuse
13
LANJUTAN
Intervensi - Atur kecepatan transfusi sesuai produk darah
- Berikan transfusi dalam waktu maksimal 4 jam
- Hentikan jika ada reaksi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur transfusi
- Jelaskan tanda dan gejala transfusi yang perlu dilaporkan
 
SIKI : Perawatan Sirkulasi (I. 02079)

Observasi
- Periksa sirkulasi perifer (warna, suhu)
- Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi
Terapeutik
- Hindari pemasangan infus/transfusi/memeriksa tekanan darah di daerah area keterbatasan perfusi
- Lakukan pencegahan infeksi
- Lakukan hidrasi
Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
- Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (rendah lemak jenuh, omega 3)
- Informasikan tanda gejala darurat yang harus dilaporkan (rasa sakit tidak hilang dalam istirahat)

14
b. Defisit nutrisi b.d. penurunan berat badan akibat anemia/thalassemia (D. 0019)
Definisi Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

Tujuan&Kriteria SLKI : Status Nutrisi (L.03030)


Hasil - Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan status nutrisi
membaik
- Pengetahuan tentang pilihan makanan dan minuman yang sehat meningkat
- Pengetahuan tentang standar nutrisi yang tepat meningkat
- Berat badan membaik
- IMT membaik
- Frekuensi makan membaik
- Nafsu makan membaik
- Membran mukosa membaik

Intervensi SIKI : Manajemen Nutrisi (I. 03119)

Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
15
LANJUTAN

Intervensi Terapeutik
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.piramida makanan)
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu

Edukasi
- Ajarkan diet yang diprogramakan

Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan enis nutrien yang dibutuhkan

16
c. Keletihan b.d. supply dan kebutuhan O2 dalam darah tidak seimbang sehingga mengalami keletihan (D.0057)

Definisi Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan istirahat.

Tujuan&Kriteria SLKI : Tingkat Keletihan (L.05046)


Hasil Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan responn fisiologi
terhadap tingkat keletihan membaik.
- Verbalisasi kepulihan energy tenaga meningkat
- Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat
- Verbalisasi lelah menurun
- Lesu menurun
- Pola istirahat membaik

Intervensi SIKI : Edukasi Aktivitas/Istirahat (I.12362)


Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
- Jadwalkan pemberian edukasi kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik secara rutin
- Anjurkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (misalnya kelelahan)
17
LANJUTAN

SIKI : Manajemen Energi (105178)


Intervensi
Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas

Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulasi
- Berikan akttivitas distraksi yang menenangkan.

Edukasi
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang

Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang tata cara meningkatkan asupan makanan

18
IMPLEMENTASI
No. Hari/Tanggal Diagnosa Jam Implementasi

1. Kamis, 12- Perfusi perifer 09.00 SIKI : Pemberian Produk Darah/Tranfusi (I.02089)
02-2021
tidak efektif Observasi
b.d. defisiensi - Mengidentifikasi rencana transfuse dengan Transfusi PRC 15ml/kgBB
- Memonitor TTV
Hb sehingga - Memonitor reaksi transfuse
mengalami
Terapeutik
kepucatan pada - Melakukan pengecekan ganda dalam label darah
kulit. (D. 0009) - Memeriksa kepatenan akses vena
- Memberikan NaCl 0,9% 50-100 ml sebelum transfuse
- Mengatur kecepatan transfusi sesuai produk darah
- Memberikan transfusi dalam waktu maksimal 4 jam
- Menghentikan jika ada reaksi

Edukasi
- Menjelaskan tujuan transfuse
- Menjelaskan tanda dan gejala transfusi yang perlu dilaporkan

19
LANJUTAN

 
 SIKI : Perawatan Sirkulasi (I. 02079)

Observasi
- Memeriksa sirkulasi perifer (warna, suhu)
- Mengidentifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi

Terapeutik
- Menghindari pemasangan infus/transfusi/memeriksa tekanan darah di
daerah area keterbatasan perfusi
- Melakukan pencegahan infeksi
- Melakukan hidrasi

Edukasi
- Menganjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
- Menganjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (rendah lemak
jenuh, omega 3)
- Menginformasikan tanda gejala darurat yang harus dilaporkan (rasa sakit
tidak hilang dalam istirahat)

20
IMPLEMENTASI
No. Hari/Tanggal Diagnosa Jam Implementasi

2. Kamis, 12- Defisit nutrisi 11.00 SIKI : Manajemen Nutrisi (I. 03119)
02-2021
b.d. penurunan Observasi
berat badan. - Mengidentifikasi status nutrisi
- Mengidentifikasi makanan yang disukai
(D.0019) - Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- Memonitor asupan makanan
- Memonitor berat badan
- Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium

Terapeutik
- Memfasilitasi menentukan pedoman diet (Diet TKTP 3 kali, Susu 3 x
200 ml)
- Memberikan IVFD : KaEn 1B 600 ml/24 jam
- Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Memberikan suplemen makanan, jika perlu(Oral:Vitamin E 1 x 100,
Asam Folat 1x1)

21
LANJUTAN

Edukasi
- Mengajarkan diet yang diprogramakan
Kolaborasi
- Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan enis nutrien yang dibutuhkan.

22
IMPLEMENTASI
No. Hari/Tanggal Diagnosa Jam Implementasi
3. Kamis, 12- Keletihan b.d. 12.00
 SIKI : Edukasi Aktivitas/Istirahat (I.12362)
02-2021
Supply dan Observasi
kebutuhan O2 - Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
dalam darah Terapeutik
tidak seimbang - Menyediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
sehingga - Menjadwalkan pemberian edukasi kesehatan sesuai kesepakatan
mengalami - Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
kelemasan. Edukasi
(D.0057) - Menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik secara rutin
- Menganjurkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (misalnya
kelelahan)
 

23
LANJUTAN
 SIKI : Manajemen Energi (1.05178)

Observasi
- Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Memonitor pola dan jam tidur
- Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas.

Terapeutik
- Menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulasi
- Memberikan akttivitas distraksi yang menenangkan.

Edukasi
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang

Kolaborasi
- Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi tentang tata cara meningkatkan
asupan makanan

24
EVALUASI
No Hari/Tanggal Diagnosa Jam Evaluasi Paraf

1. Kamis, 12-02- Perfusi perifer 09.00 SIKI : Pemberian Produk Darah/Tranfusi (I.02089)
20121 tidak efektif b.d. S : Keluarga mengatakan paham dengan anjuran yang
defisiensi Hb diajarkan
sehingga O:
mengalami - Hasil tes lab Hb dalam rentang normal
kepucatan pada - Tidak ada reaksi setelah transfusi
kulit. (D.0009) A : Masalah keperawatan teratasi sebagian dan berkurang
dalam waktu 2 x 24 jam
P : Melanjutkan intervensi lanjutan

SIKI : Perawatan Sirkulasi (I. 02079)


S : Keluarga mengatakan paham dengan anjuran yang
diajarkan
O:
- Kondisi pasien tidak pucat pada kulit
- Pasien tidak mengalami lemas
A : Masalah keperawatan teratasi sebagian dan berkurang
dalam waktu 2 x 24 jam
P : Melanjutkan intervensi lanjutan

25
EVALUASI
No Hari/Tanggal Diagnosa Jam Evaluasi Paraf

2. Kamis, 12-02- Defisit nutrisi 11.00


 SIKI : Manajemen Nutrisi (I. 03119)
20121 b.d. penurunan
berat badan. S : Keluarga mengatakan paham dengan anjuran yang
(D.0019)
diajarkan
O : Berat badan naik
A : Masalah keperawatan teratasi sebagian dan
berkurang dalam waktu 2 x 24 jam
P : Melanjutkan intervensi lanjutan
 

26
EVALUASI
No Hari/Tanggal Diagnosa Jam Evaluasi Paraf

3. Kamis, 12-02- Defisit nutrisi 12.00  SIKI : Edukasi Aktivitas/Istirahat (I.12362)


20121 b.d. penurunan S : Keluarga mengatakan paham dengan anjuran yang
berat badan. diajarkan
(D.0057) O:
Orang tua memahami cara mengatur aktivitas dan istirahat
pasien
Dapat melakukan aktivitas fisik secara normal
Rasa lemas dan letih hilang
A : Masalah keperawatan teratasi sebagian dan berkurang
dalam waktu 2 x 24 jam
P : Melanjutkan intervensi lanjutan
SIKI : Manajemen Energi (I. 05178)
S : Keluarga mengatakan paham dengan anjuran yang
diajarkan
O:
Saturasi oksigen normal
Dapat melakukan aktivitas fisik secara normal
Rasa lemas/letih hilang
A : Masalah keperawatan teratasi sebagian dan berkurang
dalam waktu 2 x 24 jam
P : Melanjutkan intervensi lanjutan
27
TERIMA
KASIH

2
8

Anda mungkin juga menyukai