MUSIOLOGI
M US I O L O G I
Oleh :
Fauzi Rachman, M.Pd
MATA KULIAH
MUSIOLOGI
Adapun perincian penyajian PPT yang akan diberikan dengan materi sebagai
berikut:
a. Pertemuan VII dijelaskan konsep konservasi musium, berbagai jenis obyek koleksi musium,
faktor – faktor yang menyebabkan kerusakan koleksi musium.
b. Pertemuan VIII mengerti tahapan prosedur kerja konservasi musium yang dikoleksi, temuan
kajian lapangan tentang konservasi musium.
MATA KULIAH
MUSIOLOGI
KONSERVASI MUSIUM
1. Pengantar
Pembahasan obyek koleksi museum dalam kaitannya dengan konservasi, penulis membatasi
berdasarkan pada bahan pembuatan koleksi. Obyek koleksi museum bila ditinjau dari bahan pembuatannya,
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu; kelompok benda organik, kelompok benda anorganik,
kelompok benda khusus.
2. Konservasi
Kata konservasi mengandung pengertian suatu kegiatan pemeliharaan sesuatu secara teratur,untuk
mencegah terjadinya kerusakan dan pemusnahan dengan cara pengawetan (Balai Pustaka,2000:589).
Menurut Herman, konservasi mengandung pengertian suatu tindakan untuk melindungidari bahaya atau
kerusakan, memelihara atau merawat sesuatu dari gangguan kemusnahan (Herman . 1981:7). Sehubungan
dengan hal itu, dikeluarkannya UU Cagar Budaya yangmengatur perlindungan terhadap benda cagar budaya,
seperti yang tertuang dalam buku monumen ordonansi yang disempurnakan dalam UU RI No.5 Th.1992.
Konservasi koleksi musium artinya melakukan kegiatan untuk melestarikan keberadaan dannilai-nilaiyang
terdapat pada koleksi musium. Koleksi musium adalah benda cagar budaya yang memiliki nilai ilmu
pengetahuan, kesenian, nilai keagamaan, nilai historis, dan sebagainya.
MATA KULIAH
MUSIOLOGI
6. Kajian Lapangan
Proses konservasi benda koleksi musium diawali dari identifikasi benda koleksi yangdinyatakan
bermasalah atau rusak. Kemudian dilanjutkan pencatatan dan pemeriksaan jenis penyakitatau kerusakan.
Selanjutnya dilakukan pemotretan benda sebelum dikonservasi. Dari hasil pemeriksaan dan identifikasi
kerusakan,dilakukan penentuan dan pencatatan bahan kimia yangdiperlukan untuk memproses. Tahap
berikutnya dilakukan pengawetan terhadap benda danpemberian nomer inventaris yang rusak atau hilang.
Setelah pelaksanaan perawatan dilakukanpemotretan ulang setelah proses konservasi. Berdasarkan proses
konservasi koleksi benda budayaini, diperoleh data yang merupakan hasil proses manajemen konservasi
koleksi benda budaya.
Perawatan bahan batu pada umumnya meliputi;
a. Pembersihan lumut (tumbuhan) pada relung atau celah-celah, dilakukan pembersihan secara
kering dengan menggunakan sekrapel.
b. Pembersihan menggunakan sikat ijuk.
c. Pembersihan dengan menggunakan bahan kimia Tipol.
d. Dibersihkan dengan air sampai limbah cusian netral.
MATA KULIAH
MUSIOLOGI
Konservasi keris yang terbuat dari bahan besi dan kayu, pada umumnya dilakukan dengan:
a. Membersihkan bilah keris dengan asam sirat.
b. Merendam bilah keris dengan larutan warangan dan air jeruk nipis.
c. Mencuci bilah keris sampai kelihatan pamor aslinya.
d. Mencuci bilah keris kembali sampai limbah cucian netral, kemudiandikeringkan secara alami.
e. Kerangka yang terbuat dari kayu diawetkan dengan melapisi lentrek dan PV Acetat.
f. Melapisi keris dengan minyak Cendana dan Melati.
Perawatan koleksi benda budaya dari bahan perunggu memerlukan perlakuan tertentu.Konservasi
koleksi perunggu ini diproses dengan cara petugas melakukan beberapa tindakanperawatan sebagai berikut:
a. Membersihkan noda carbonat dengan alat jarum pada koleksi.
b. Membersihkan noda carbonat dengan larutan asam sirat secara lokal.
c. Koleksi dicuci dan disikat, hingga limbah cucian netral.
d. Selanjutnya benda yang telah bersih itu, dioven agar kering secara maksimal.
e. Koleksi yang telah kering betul dilapisi dengan bahan kimia P V. Acetat.
MATA KULIAH
MUSIOLOGI
Perawatan koleksi dari bahan kain memerlukan perhatian dan perlakuan secara khusus.Hal
ini, disebabkan kain merupakan koleksi yang rawan rusak karena jamur dan serangga. Kegiatan
konservasi koleksi yang berasal dari kain ini cenderung menghilangkan dan membasmi jamur
danbinatang yang merusak koleksi. Proses konservasi ini diawali dengan petugas melaksanakan;
a. Memasukkan kain kedalam almari fumigasi atau pengasapan.
b. Di dalam almari koleksi kain tersebut diasapi dengan bahan kimia menggunakan Thimol
dan Alkohol agar membasmi penyakit koleksi.
c. Pelaksanaan fumigasi atau pengasapan dilakukan selama lima belas hari.
d. Setelah pengasapan koleksi dibersihkan dengan kuas halus, maksudnya agar
tidakmenimbulkan kerusakan baru.
e. Koleksi kain di rol atau di gulung sesuai posisi semula.
f. Penyimpanan kembali dengan cara yang benar.
MATA KULIAH
MUSIOLOGI
Perawatan koleksi keramik memerlukan perlakuan berbeda dengan jenis koleksi yanglain.
Hal ini, disebabkan karena keramik dibuat dari bahan yang mudah pecah oleh sebabitu perlu
ketelitian dalam perawatan. Proses konservasi koleksi keramik dilaksanakan oleh petugas secara
bertahap sebagai berikut:
a. Membersihkan koleksi dalam keadaan kering menggunakan kuas halus, hal ini
menghindaritimbulnya goresan atau kerusakan baru.
b. Koleksi keramik yang ada sambungan karena pecah, pada sambungan diinjeksi dengan
lematau bahan perekat.
c. Bila ada noda cat atau kotoran lain dibersihkan dengan bahan kimia menggunakan
Aceton.
d. Selanjutnya koleksi keramik dicuci dengan bahan kimia menggunakan Typol.
e. Koleksi dicusi hingga limbah cucian atau larutan kimia tersebut netral.
f. Koleksi dikeringkan menggunakan udara melalui kompresor
MATA KULIAH
MUSIOLOGI
Perawatan koleksi busur panah yang terbuat dari bahan campuran (bambu dan logam)
inimemerlukan perlakuan yang berbeda denga jenis koleksi yang lain. Kegiatan konservasi
dilakukan secara bertahap sebagai berikut:
a. Koleksi dimasukkan ke dalam almari fumigasi.
b. Di dalam almari fumigasi, koleksi diasapi dengan bahan kimia menggunakan campuran
antaraThymol dan Ethanol.
c. Proses pengasapan koleksi dilakukan selama lima belas hari.
d. Lubang yang terdapat pada koleksi diinjeksi dengan bahan kimia menggunakan larutan
lentrek.
e. Koleksi secara keseluruhan dilapisi dengan bahan kimia menggunakan sherlak putih
ataudilapisi dengan PV Acetat .
MATA KULIAH
MUSIOLOGI
EVALUASI
Tugas A:
Pertanyaan:
1. Jelaskan latarbelakang perkembangan konservasi musium!
2. Jelaskan apa yang menyebabkan pentingnya konservasi musium!
3. Apa saja yang menjadi faktor kerusakan koleksi benda bersejarah? Uraikan secara jelas!
4. Kemukakan secara ringkas alur urut kegiatan konservasi musium!
5. Bagaimanakah urutan langkah / tindakan konservasi musium benda bersejarah yang terbuat dari:
a. Batu
b. Besi dan kayu
c. Perunggu
d. Keramik
e. Kulit (wayang)
f. Logam mulia
g. Koleksi fosil
MATA KULIAH
MUSIOLOGI
Tugas B.
Diskusikan dengan kelompok Anda mengenai apakah sering diadakan konservasi terhadap
benda bersejarah, situs, dan musium oleh pihak – pihak terkait pemerintah di sekitar Anda.
Tugas C.
Buatlah suatu ikhtisar mengenai program kegiatan konservasi benda bersejarah, situs dan
musium yang ideal pada lingkungan sekitar Anda dalam upaya kesadaran sejarah masyarakat
terhadap nilai karakter bangsa.
MATA KULIAH
MUSIOLOGI
DAFTAR PUSTAKA
Suwati Kartiwa, Pemasaran Museum, ceramah yang diadakan di museum nasional pada bulan
Maret 2005