Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PROSES KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing :
Iswati, S.Kep.Ns.M.Kep

Disusun Oleh :
1. Rizqia Asfi Fauziah (201901096)
2. Rizki Amalia Solicha (201901102)
3. Dita Anggraeni Putri (201901107)
4. Robi’atul Adawiyah (201901112)
5. Rohmatun Mahfudloh(201901117)
6. Siti Juariyah (201901121)
7. Nur Cahyo Al Busthami(201901124)
8. Oktavia Indianti (201901127)
9. Shendy Kusmawati (201901131)
10. Ismi Aziz (201901135)
11. Mega Putri Kustianti (201901136)

STIKes BINA SEHAT PPNI


S1 KEPERAWATAN
2019
SEJARAH PROSES KEPERAWATAN

Membahas perkembangan keperawatan tidak terlepas dari perkembangan pendidikan


keperawatan dan perkembangan layanan keperawatan .Menelusuri dan menguraikan sejarah
perkembangan keperawatan di Indonesia maupun luat negeri tidaklah mudah .pasalnya,hanya
sedikit literatur yang tersedia untuk menjelaskan topik tersebut .Meskipun demikian ,penulis
akan berusaha menjelaskan sejarah perkembangan keperawatan secara umum .penjelasan ini
akan terbagi terbagi ke dalam lima zaman ,yaitu zaman purba,zaman permulaan
masehi,zaman pertengahan,zaman baru,dan zaman modern.

A. ZAMAN PURBA
Keperawatan sudah ada sejak adanya manusia di muka bumi ini .Bisa di katakan
keperawatan sudah ada sejak zaman purba .Pendapat ini di dukung oleh kenyataan bahwa
keperawatan awalnya adalah kegiatan yang di lakukan atas dasar “mother instinci”.Setiap
manusia pasti memiliki naluri. Jadi,bisa di katakan naluri keperawatan ada dalam setiap
bribadi manusia.
Perkembangan keperawatan pada zaman purba juga di pengaruhi oleh agama atau
kepercayaan.penduduk mesir (5000 SM) menyembah dewa iris untuk meminta
kesembuhan bagi orang yang sakit dan mendirikan kuil sebagai rumah sakit. Raja Asoka
di india mendirikan sekolah-sekolah untuk mendidik para calon perawat , sedangkan
penduduk yunani mengenal dewa pengobatan yang di sebut Aesculapius dan membangun
menyerupai sanatorium untuk merawat orang-orang yang sakit.Di Romawi,
pemerintahnya mendirikan rumah sakit dan memanfaatkan tenaga budak –laki-laki atau
perempuan yang berkelakuan baik-sebagai perawat.

B. ZAMAN PERMULAAN MASEHI


Zaman ini di pengaruhi oleh perkembangan dan penyebaran dua agama besar,yakni
kristen dan islam .kristen mengenalkan keperawatan dengan pekerjaan yang dilakukan
oleh biarawati ,sedangkan islam megenalkan ilmu pengetahuan yang sangat maju dalam
bidang pengobatan dan keperawatan yang di landasi oleh kasih sayang.Banyak orang yang
akhirnya beralih ke Negara Islam Timur Tengah untuk mempelajari berbgai ilmu
pengetahuan,termasuk ilmu pengobatan dan perawatan.pada zaman ini, muncul tokoh
islam yang sangat terkenal dalam bidang kedokteran ,yaitu ibnu sina.
C. ZAMAN PERTENGAHAN
Pada zaman ini ,terjadi perang besar antar-agama yang dikenal dengan perang salib.
perang ini membawa banyak derita bagi rakyat: korban luka dan terbunuh,
kelaparan,berbagai penyakit,dan lain-lain.Untuk mengatasi kondisi tersebut,mulai di
dirikan sejumlah rumah sakit guna memberi pertolongan dan perawatan bagi korban
perang.Akhirnya,ilmu pengobatan dan perawatan pun terus mengalami kemajuan.Akan
tetapi, kiblat pembelajaran untuk ilmu pengobatan dan perawatan yang semula ada di
negara islam kini beralih ke negara Barat.

D. ZAMAN BARU (Renainsans)


Pengaruh renainsans juga menambah ke ilmu kesehatan atau ilmu
keperawatan.penegelolaan rumah sakit,yang semula di kerjakan oleh pihak gereja, pada
masa tersebut di ambil alih oleh sipil.Akhirnya ,perawatan bagi orang sakit pun
mengalami kemunduran karena peran perawat di gantikan oleh orang awam yang tidak
mengerti tentang keperawatan.
Pada zaman ini, muncul seorang tokoh keperawatan yang bernama Florence
Nightingale. Ia mengembangkan suatu model praktik Asuhan keperawatan yang
menyatakan bahwa kondisi sakit seseorang di sebabkan oleh faktor
lingkungan.karenanya,praktik keperawatan di tekan kan pada perubahan lingkungan yang
memberi pengaruh pada kesehatan.
Selain itu,pada zaman ini berdiri Palang Merah Internasional yang di plopori oleh
Hendry Dunand.Lembaga ini di bentuk menampung para korban perang,mendirikan
rumah sakit,dan mendidik perawat dalam melakukan PPPK(Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan).pekerjaannya dititikberatkan pada upaya memajukan kesehatan,mencegah
penyakit,dan meringankan penderitaan pasien.

E. ZAMAN MODERN
Kiprah florence nightingale dalam keperawatan rupanya berpengaruh besar pada
perkembanga keperawatan keperawatan di era berikutnya.Di inggris,terjadi kemajuan
yang pesat dalam bidang keperawatan .Di Antaranya adalah pembangunan sekolah-
sekolah perawat dan pendirian penghimpunan perawat nasional inggris (British Nurse
Association)oleh Erenwick Pada Tahun 1887.Perhimpunan Ini Bertujuan Untuk
Mempersatukan Perawat-Perawat yang ada Di Seluruh Inggris.Kemudian,Pada 1 Juli
1899,erenwick juga mendirikan sebuah lembaga yang di sebut International Council Of
Nurses (ICN).
Setelah era tersebut, dunia keperawatan terus berkembang dengan pesat. Kondisi ini
mendorong munculnya tokoh-tokoh penting dalam keperawatan.
1. Hildegard E.peplau (1952). Ia menekankan bahwa hubungan antar- manusia
merupakan dasar bagi perawat untuk mengkaji proses hubungan dengan pasien.
2. Ida Jean Orlando (1961). Ia menekankan bahwa keperawatan bertujuan untuk
merespons perilaku klien dalam memenuhi kebutuhannya dengan segera.
3. Virginia Handerson(1966). Ia menekankan bahwa perawat hanya membantu pasien
dalam melakukan hal yang tidak dapat ia lakukan sendiri agar kemandirian pasien
meningkat.
4. Sister Calista Roy(1970). Ia menekankan bahwa peran perawat adalah untuk memberi
kemudahan bagi pasien guna mengembangkan kemampuan penyesuaian diri pasien.
5. Martha E.roger (1970). Ia menekankan bahwa manusia mempunyai sifat alamiah
yang tidak dapat di pisahkan dari lingkungan.
Dan masih banyak lagi tokoh keperawatan lain yang tidak disebutkan di sini.lebih lanjut,
perkembangan keperawatan di dunia bukan hanya berfokus pada aspek pelayanan,tetapi juga
pada jenjang pendidikan keperawatan. Di tingkat dunia ,pendidikan keperawatan sudah
mencapai tingkat doktoral. Sayangnya,kondisi ini berbeda dengan perkembangan pendidikan
keperawatan di negara kita.
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA

Seperti telah di jelaskan di awal tidak banyak literature yang membahas sejarah
perkembangan keperawatan diindonesia.akan tetapi sebagaimana sejarah perkembangan pada
umumnya,sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia juga di pengaruhi oleh latar
belakang sejarah bangsa Indonesia ,ini berkaitan dengan hegemoni yang di terapkan bangsa
eropa dan jepang terhadap Indonesia.tidak bisa kita pungkiri bahwaperan penjajah
berpengaruh besar terhadap perkembangan keperawatan diindonesia .secara umum,sejarah
perkembangan keperawatan di Indonesia terbagi atas enam masa sesuai dengan sejarah
perjalanan bangsa Indonesia.

A. Zaman voc (1602-1799)


Untuk kepentingan usaha perdagangan tentara belanda ,padatahun 1799 di dirikan
binen hospital di batavia (sekarang Jakarta),rumah sakit ini memanfaatkan tenaga
perawat yang berasal dari bumi poetra (kaum terjajah)yang di sebut dengan pembantu
orang sakit (POS)setelah voc bubar ,didirikan sejumlah usaha dalam bidang kesehatan
antra lain dinas kesehatan tentara (militaire gezondsheids dients)dan dinas kesehatan
rakyat (burgerlife gezonbrids dients).
Zaman penjajahan belanda1 (1799-1811)tidak ada usaha kesehatan yang
menonjolpada masa ini,secara umum,pemerintah hanya melanjutkan apa yang telah di
rintisoleh pendahulunya voc.

B. Zaman penjajahan inggris(1811-1816)


Pada masa ini ,mulai berkembang sebentuk usaha kesehatan yang di pelopori oleh
raffles .usaha ini meliputi kegiatan vaksinasisasi cacar secara masal perbaikan ,perawatan
kesehatan jiwa,dan perawat bagi para tahanan.
Zaman penjajahan belanda ll (1816-1942) setelah pemerintah di serahkan
kembalikepada belanda,usaha kesehatan di Indonesia semakin maju .pada masa ini
,pemerintah berhasil meluncurkan undang-undang kesehatan yang di susun oleh prof
dr.reinwardt .selain itu padatahun 1819,residen v pabat mendrikansebuah rumah sakit
umum yang di beri nama rumah sakit stadsverband di glodok ,rumah sakit ini kemudian
berganti nama mnjadi central burgerliikeziekeninrichting dan pindahan ke salemba.
Pada tahun 1852,dr.w.de boachmendirikan sekolah dokter jawavyangkemudian
berkembang menjadi stovia(1898).ia jugamenyelenggarakan
progarampersiapanpendidikan kebidanan pada tahun 1852,walaupun
padaakhirnyaprogram ini di tutup padatahun 1875,padatahunyang sama 1875pemerintah
mendirikan rumah sakit jiwa pertama di bogor di ikuti dengan rumahsakit jiwa di lawang
(1894)dan rumah sakit jiwa magelang (1923).dengan semakin banyaknya rumah sakit
jiwa yang brdiri .di bukalah pendidikan perawat jiqwa padatahun 1940 di bogor
Selain rumah sakitpemerintah berkembangpula sejumlah rulah rumah sakit swasta .di
antaranya adalah rumah sakit cikini dijakarta st.caralus dijakarta st.borromerus di
abndung..dan Elisabeth si semarang seiring dengan kemajuan tersebut pemerintah pun
mulai mendirikan sekolah pendidikan bagi perawat.sekolah pendidikan perawat pertama
di dirikan di rs.cikini padatahun 100.

C. Zaman Penjajahan Jepang (1942-1945)


Pada zaman penjajahan Jepang, keperawatan di Indonesia boleh dikatakan mengalami
kemunduran. Tampak kepemimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang dan sebagian
lagi dipegang oleh bangsa Indonesia. Pada masa ini, wabah penyakit menyebar di mana-
mana akibat minimnya suplai obat-obatan. Tidak hanya itu, kita bahkan terpaksa
menggunakan daun pisang dan pelepah batang pisang sebagai ganti balutan yang
persediaannya sangat tipis. Dapat dikatakan, zaman penjajahan Jepang merupakan zaman
yang sungguh tidak manusiawi.

D. Zaman Kemerdekaan Sampai Sekarang (1945-Sekarang)


Pada awal kemerdekaan, ditemui banyak sekali kekurangan pada kondisi
perumahsakitan dan perawatan di Indonesia, di antaranya adalah suplai obat-obatan yang
minim. Kondisi ini lambat laun mulai mengalami perubahan, terutama dengan
didirikannya sejumlah institusi pendidikan keperawatan sampai jenjang perguruan tinggi.
Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa sejarah perkembangan
keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik – dalam hal ini
layanan keperawatan, tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan. Tidak ayal lagi,
pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas layanan
keperawatan. Seperti kita ketahui, keperawatan merupakan profesi yang bersentuhan
langsung dengan hidup dan kehidupan manusia. Karenanya, perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang
berkelanjutan.
Pendidikan berpengaruh terhadap pola pikir individu, sedangkan pola pikir
berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa
pola pikir seseorang yang berpendidikan rendah akan berbeda dengan pola pikir orang
yang berpendidikan tinggi. Kaitannya dengan profesi, kemajuan suatu profesi salah
satunya ditentukan oleh tingkat pendidikan profesi itu sendiri. Hal yang sama berlaku
pula pada profesi keperawatan. Seperti kita ketahui, sejarah perkembangan pendidikan
keperawatan di luar negeri berbeda jauh dengan di Indonesia. Perbedaan ini tentunya
berdampak pada profesionalisme keperawatan di luar negeri dengan di Negara kita.
Perkembangan pendidikan keperawatan di luar negeri dipelopori oleh Florence
Nightingale sekitar abad ke-18 dan 19. Hasil didikan sekolah Nightingale ini
memengaruhi perkembangan keperawatan di dunia. Tidak hanya di situ, pendidikan
keperawatan juga berkembang hingga jenjang pendidikan tinggi. Ini ditandai dengan
berdirinya program sarjana keperawatan British Columbia di Vancouver-Canada pada
tahun 1919. Lalu, pada tahun 1924-1934, muncul konsep program pendidikan spesialis
keperawatan yang baru terealisasi pada tahun 1946 dengan didirikannya program spesialis
keperawatan dari jenjang S1, hingga program master dan doktor.
Perkembangan pendidikan keperawatan di luar negeri yang berlangsung mulus
ternyata berbeda jauh dengan perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia yang
penuh dengan lika-liku dan tersendat-sendat. Tidak banyak literature yang mencatat
sejarah perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia secara khusus. Tidak bisa
kita pungkiri, perkembangan keperawatan tidak lepas dari perjalanan bangsa Indonesia.
Pada masa VOC, profesi perawat sudah ada. Saat itu perawat direkrut dari Boemi Poetra
yang dipekerjakan di rumah sakit sebagai pembantu orang sakit (zieken oppaser). Ketika
itu belum ada program pendidikan keperawatan. Pada tahun 1913, program pendidikan
keperawatan yang pertama didirikan di Rumah Sakit Semarang (Depkes RI, 1989).
Rumah sakit tersebut membuka sejenis kursus atau pelatihan keperawatan dengan
mendatangkan guru pengajar dari Belanda. Pelaksanaan layanan keperawatannya
disesuaikan dengan ajaran Islam, yakni perawat perempuan merawat pasien perempuan
dan perawat laki-laki merawat pasien laki-laki.
Pendidikan keperawatan kemudian berkembang setaraf dengan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) pada masa sekarang. Program ini dilaksanakan pada tahun 1930,
syaratnya peserta didik harus lulus Sekolah Rakyat (sekarang SD) terlebih dahulu.
Lamanya pendidikan tiga tahun dan setelah lulus peserta didik akan mendapat sertifikat
Diploma A. Pada tahun 1940, dibuka Sekolah Perawat Jiwa di Bogor, dan lulusnya
mendapat sertifikat Diploma B. Pada saat yang sama, dibuka pula program Sekolah Bidan
dengan syarat lulus perawat tiga tahun ditambah pendidikan kebidanan selama satu tahun.
Lulusan program bidan ini mendapat sertifikat Diploma C. Pada tahun 1950, dibuka
Sekolah Guru Perawat di Bandung, dan pada tahun 1952, didirikan Sekolah Pengatur
Rawat di Rumah Sakit Tantja Badak (sekarang Rumah Sakit Hasan Sadikin).
Seiring perkembangannya, Sekolah Pengatur Rawat kemudian berubah menjadi
Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang merupakan jenjang pendidikan terendah bagi
seorang perawat. Dengan perkembangan ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan yang
semakin maju, didukung dengan kesadaran masyarakat yang kian meningkat untuk
memperoleh layanan keperawatan yang professional maka keperawatan harus terus
meningkatkan jenjang pendidikannya hingga tingkat yang lenih tinggi. Pada 1962,
didirikan pendidikan akademi keperawatan (akper) di Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA

(Asmadi, 2008)Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan (M. Eka, ed.). Jakarta: penerbit
buku kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai