A. Pengertian-Pengertian
1) Weston & Copeland; Modal kerja adalah analisa saling hubungan
antara Aktiva Lancar dengan Kewajiban Lancar.
2) Gijman; Modal kerja adalah jumlah harta lancar yang merupakan
bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk kebentuk
lain dalam suatu kegiatan bisnis.
3) Petty, Keown, Scott & Martin; Modal kerja sebagai investasi
perusahaan dalam harta lancar :
a) Invenstasi dalam harta jangka pendek
b) Investasi dalam harta lancar (current assets)
4) Manajemen modal kerja
a) Western & Brighmam
Manajemen modal kerja adalah investasi perusahaan dalam
jangka pendek : Kas, Surat-surat berharga (efek), Piutang
dan Persediaan
Laba Kontribusi 46
Biaya Tetap 38
Laba Usaha 8
Beban Bunga 1,7
3. MANAJEMEN KAS
a. Pengatur kas
Perputaran kas = Pendapatan pelabuhan dibagi rata-rata kas
Perputaran Piutang = Pendapatan pelabuhan dibagi rata-
rata piutang
Sesuai data diatas :
Rata-rata kas = 12 + 15 : 2 = 27 : 2 = 13,5
Rata-rata piutang = 16 + 20 : 2 = 36 : 2 = 18
4. MANAJEMEN PIUTANG
a. Pengelola Piutang
1) Pengertian piutang
Piutang (Accounts Receivable) adalah tagihan untuk
perusahaan kepada para pelanggan yang diharapkan akan
dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun sejak tanggal
timbulnya tagihan.
2) Terjadinya piutang
Tagihan-tagihan yang mungkin terjadi pada pelabuhan :
a) Sebagian dari pendapatan jasa pelayanan atau pendapatan,
misalnya dari total pendapatan pelabuhan Rp.100.000.000,-
baru diterima tunai Rp.30.000.000,- maka berarti pelabuhan
punya piutang Rp.70.000.000,- sebagai penjualan jasa
pelayanan dengan tempo.
b) Demikian juga terjadi piutang atas pendapatan lainnya,
misalnya
: pendapatan sewa charter, sewa container, sewa tongkang.
c) Perhitungkan utang/piutang dengan pihak ketiga atau
deviden dari penyertaan modal.
d) Piutang karena meminjamkan dana atau pelayanan jasa
belum dibayar.
3) Pengelola piutang
Permasalahan/resiko, kemugkinan piutang tidak tagih
(kerugian bad debts), biaya pengumpulan piutang (biaya
tagih, debt collector dan transportasinya), periode
pengumpulan piutang (debts collection period) yang terlalu
lama.
Dalam pengelolaan piutang yang efisien perlu ditempuh
beberapa hal sebagai berikut :
Seleksi rekanan (debitur) yang sekiranya dapat dipercaya.
Kriteria yang membantu penyelesaian rekanan ( debitur)
yang membantu penyelesaian tersebut yang dikenal dengan
5C yang menjadi fokus analisis kelayakan pelanggan
menurut Bambang Riyanto yaitu sebagai berikut :
a) Character, menunjukan kemungkinan atau probabilitas
dari pelanggang untuk secara jujur berusaha memenuhi
kewajiban- kewajibannya. Faktor character sangat
penting karena setiap transaksi kredit menyatakan
kesanggupan untuk membayar.
b) Capasity ialah pendapat subyektif mengenai kemampuan
dari pelanggang.
c) Capital, diukur oleh posisi finansial perusahaan secara
umum, dimana hal ini ditujukan oleh analisis ratio
finansial.
d) Collateral, dicerminkan oleh aktiva dari pelanggan yang
diikatkan atau dijadikan jaminan bagi keamanan kredit
yang diberikan kepada pelanggan tersebut.
e) Conditions, menunjukan impact (pengaruh langsung) dari
tren ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan yang
bersangkutan. Dalam bidang ekonomi tertentu yang
mungkin mempunyai efek terhadap kemampuan
pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.
Para credit analisyst umumnya menekankan perhatiannya pada
character dan capacity karena kedua C tersebut merupakan
syarat yang paling mendasar untuk memutuskan dan
pelunasan credit sales.
5. MANAJEMEN PERSEDIAAN
Pengertian Manajemen Persediaan:
a) Pengertian manajemen persediaan adalah menjawab
pertanyaan berapa persediaan yang perlu dicadangkan baik
untuk mengatasi fluktuasi peramalan maupun permintaan
pelanggan.
b) Persediaan barang adalah unsur penting dari modal kerja dan
aktiva yang selalu berputar dalam jumlah yang bersifat
fluktuatif.
c) Semua barang atau bahan yang diperlukan dalam proses
produksi dan distribusi yang menunggu untuk diproses lebih
lanjut dan selanjutnya untuk dijual belikan.
d) Manajemen piutang
Piutang dalam perusahaan meliputi piutang usaha, piutang
pegawai dan piutang lain-lain dan pada modul ini yang
dimaksudkan adalah piutang usaha. Adapun factor-faktor
yang mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha antara lain
sebagai berikut :
- Volume penjualan kredit
- Syarat pembayaran penjualan kredit
- Ketentuan tentang pembatasan kredit
Untuk itu perlu dipertimbangkan dalam kebijaksanaan
perkreditan antara lain mengenai :
- Pengklasifikasian pembeli
- Periode kredit
e) Manajemen persediaan
Perusahaan memiliki persediaan yang tinggi memungkinkan
perusahaan memenuhi permintaan yang mendadak.
Meskipun demikian persediaan yang tinggi akan
menyebabkan perusahaan memerlukan modal kerja yang
makin besar pula.
Dengan demikian maka masalahnya adalah reliabilitas system
informasi dan system pengadaan bahan (atau system
produks), sehingga mampu menekan jumlah persediaan yang
tepat waktu yang tidak diperlukan. System ini biasanya
menjadi tanggungjawab bagian produksi dan/atau bagian
pembelian. Bagi Manajemen Keuangan kita perlu memahami
dampak penggunaan suatu kebijakan persediaan terhadap
aspek keuangan.
Manajemen persediaan menjawab pertanyaan berapa
persediaan yang perlu dicadangkan baik untuk mengatasi
fluktuasi peramalan maupun permintaan pelanggan.
Dalam system pengawasan persediaan terdapat beberapa
cara antara lain dengan mengkaitkan jumlah persediaan
dengan variabel tertentu yaitu merupakan cara yang
sederhana misalnya besarnya persediaan dikaitkan dengan
kapan harus memesan kembali dan jumlah yang dipesan
dihubungkan dengan kebutuhan selama periode tertentu.