2. Laporan Neraca
Laporan Keuangan (Neraca) memberikan gambaran tentang keadaan
Pelabuhan pada tanggal terakhir dari suatu periode Akuntansi yang
menunjukan (dalam satuan mata uang) mengenai modal, cadangan dan
utang dan cara menanamkan sumber-sumber ini dalam berbagai jenis
Aktiva.
Neraca disusun secara sistematis sehingga memberikan gambaran posisi
keuangan pada suatu saat tertentu.
Penyajian pos-pos Neraca adalah sebagai berikut : Aktiva diklasifikasikan
menurut urutan Likuiditas, Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan
Jatuh Tempo, Ekuitas/Modal diklasifikasikan menurut Kekekalan.
Pelabuhan memperoleh sumber-sumber fisik dengan cara membeli dalam
keadaan sudah jadi misalnya Forklift atau dengan cara membangun sendiri
misalnya : Dermaga-dermaga baru.
Aktiva disajikan berurutan sesuai dengan tingkat likuiditas masing-masing
aktiva yaitu tingkat kecepatan pencairan aktiva tersebut menjadi uang
dalam kegiatan yang normal.
Untuk kepentingan penafsiran dan analisis, Aktiva digolongkan menjadi
dua kategori :
a. Aktiva Modal atau Aktiva Jangka Panjang; misalnya : Sarana dan
Prasarana Pelabuhan termasuk Derek, Forklift, Traktor, kendaraan
jenis peralatan, perabot, alat kantor.
b. Aktiva yang diperoleh dan kemudian digunakan dalam jangka pendek,
kelompok Aktiva ini disebut Aktiva Lancar, yang termasuk dalam
kategori ini bahan-bahan, tagihan kepada pemakai jasa Pelabuhan
(disebut Debitur), kas dan sumber jangka pendek lainnya.
Kelompok berikutnya adalah Modal sendiri yang terdiri atas modal yang
disetor oleh pemilik (dapat berupa Badan Pemerintah atau swasta yang
menyediakan dana sebagai injeksi pertama kedalam Pelabuhan, laba yang
ditahan atau disebut dana cadangan.
Apabila diperlukan tambahan Kas atau dana untuk membeli Aktiva dapat
diperoleh melalui pinjaman.
Pelabuhan, pinjaman merupakan salah satu sumber dana utama
disebagian besar Pelabuhan dimana modal pinjaman ini harus dibayar
kembali dikemudian hari.
Lembaga penyandang dana pinjaman misalnya : Bank, Perusahaan
Asuransi dan Lembaga-lembaga keuangan lainnya (Kreditur Jangka
Panjang). Sumber dana yang tersedia bagi perusahaan juga berasal
penangguhan pembayaran atas tagihan yang diterima dari pemasok
barang, jasa, peralatan dan lain-lain.
Pinjaman dari kreditur jangka pendek dan kreditur jangka panjang disebut
utang perusahaan, utang pajak yang akan dibayar oleh Pelabuhan ke Kas
Negara juga merupakan sumber dana.
Utang lancar atau utang jangka pendek umumnya harus dibayar dalam
jangka satu tahun meliputi : utang dagang, upah dan gaji.
Utang jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun misalnya : utang obligasi dan utang jangka panjang lainnya.
Bentuk Neraca :
PT (Persero) PELABUHAN II NERACA
PER 31 DESEMBER 2013
3. Laporan Rugi/Laba
Laporan Rugi/Laba disusun secara sistimatik agar memberikan gambaran
mengenai hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu.
Penyajian Laporan Rugi/Laba adalah sebagai berikut :
Memuat secara rinci unsur penghasilan dan beban sesuai dengan jenis dan
fungsi pada Perusahaan. Penghasilan dan beban dari kegiatan usaha,
diluar pos luar biasa, dipisahkan dan disusun dalam bentuk Staffel.
Laporan Rugi/Laba ini mengikhtisarkan hasil-hasil usaha suatu Pelabuhan
selama suatu periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan mata uang.
Laporan ini disebut juga laporan penghasilan atau laporan laba.
Apabila pendapatan lebih besar dari pada biaya disebut laba, sebaliknya
apabila pendapatan lebih kecil dari biaya disebut rugi.
Pendapatan Pelabuhan berasal dari pelayanan jasa pelabuhan dengan
ketentuan mengenai tarif Pelabuhan, biaya Pelabuhan terdiri dari : biaya
personil/pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan, biaya
pengerukan, biaya penyusutan dan lain-lain.
Cara lain dalam memperoleh sumber untuk Pelabuhan adalah melalui
subsidi. Dana bantuan yang berasal dari pemerintah. Ini dimaksud untuk
menjamin kelancaran keuangan Pelabuhan.
Misalnya : dalam rangka menunjang kebijakan pemerintah beberapa jenis
barang tertentu yang lewat Pelabuhan mungkin dikenai tarif yang lebih
rendah dari pada biaya sesungguhnya.
Oleh karena itu diperlukan subsidi sebagai konpensasi atas pendapatan
Pelabuhan yang hilang.
B. Biaya Pelabuhan
1) Biaya adalah beban perusahaan yang harus dikeluarkan yang
berhubungan dengan proses produksi baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Pengeluaran biaya atau beban dimaksud harus dapat dihitung dan
dipertangungjawabkan berdasarkan kriteria :
a. Dikeluarkan dalam usaha untuk menghasilkan pendapatan pada
periode berjalan.
b. Tidak dapat dimanfaatkan untuk periode Akuntansi berikutnya.
c. Tidak mungkin dihindari.
2) Semua biaya yang terjadi dikelompokan dalam struktur sebagai berikut
:
a. Berdasarkan jenis kegiatan
Biaya yang terjadi dikelompokan sesuai biaya yang bersangkutan
dalam hubungannya dengan aktivitas perusahaan secara
keseluruhan, yaitu biaya operasional langsung (BOL), biaya
operasional tidak langsung (BOTL), biaya penunjang operasi (BPO)
dan biaya pengelolaan kantor pusat (BPKP).
b. Berdasarkan pusat pelayanan/pusat biaya
Biaya yang terjadi dikelompokan menurut terjadinya biaya sesuai
dengan tingkat dan jenis kegiatan pelayanan jasa yang menerima
manfaatnya. Pusat pelayanan adalah tempat-tempat dimana
terjadi pendapatan dan biaya, sedangkan pusat biaya adalah ada
tempat- tempat dimana hanya terjadi biaya saja
c. Berdasarkan Sub Pusat Pelayanan/Sub Pusat Biaya
Sub Pusat Pelayanan/Sub Pusat Biaya merupakan rincian dari
Pusat Pelayanan/Pusat Biaya, dimana Pusat Pelayanan/Sub Pusat
Biaya adalah tempat terjadinya pendapatan dan atau biaya yang
terendah ditingkatnya.
Pembagian struktur biaya tersebut dilaksanakan dengan
pertimbangan bahwa biaya Pelabuhan mempunyai struktur
tertentu dalam kaitannya dengan tingkat jenis kegiatan yang
dilaksanakan. Makin rendah suatu strata biaya makin terinci
macam dan jenis biaya yang ada.
C. Biaya Pegawai
Termasuk kedalam kelompok ini adalah semua biaya yang dibayarkan
kepada Pegawai baik yang bersifat rutin, seperti gaji, tunjangan-
tunjangan ataupun yang bersifat insidentil seperti lembur dan sebagainya.
D. Biaya Bahan
Termasuk dalam kelompok ini adalah semua biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk pengadaan bahwa seperti BBM, bahan makanan, air,
listrik, telephone, obat-obatan, bahan medis dan perlengkapan dan lain-
lain.
E. Biaya Pemeliharan
Termasuk dalam kelompok ini adalah semua biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk memelihara Asset/alat produksi atau siap operasi.
F. Biaya Penyusutan
Adalah biaya yang dibebankan perusahaan sehubungan pemakaian
Aktiva/Alat produksi didalam operasi perusahaan.
G. Biaya Asuransi
- Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan
pertanggungan atas aktiva dan keselamatan kerja.
H. Biaya Sewa
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan sewa
penggunaan fasilitas/peralatan yang bukan milik perusahaan.
I. Biaya Administrasi Kantor
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan penyelenggaraan
administrasi dan keperluan kantor antara lain meliputi biaya
cetak/fotocopy, kertas, alat tulis, surat kawat, surat kabar jamuan rapat,
bunga bank dan lain-lain.
J. Biaya Umum
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan
pengelolaan perusahaan yang tidak dapat dikelompokan dalam jenis- jenis
biaya seperti tersebut pada butir a s/d g dan l (biaya penugasan) seperti:
perjalanan dinas, penyisihan piutang, keamanan pelabuhan, promosi,
pajak olahraga dan kesenian, pakaian dinas, bantuan sosial dan lain-lain.
K. Biaya Penugasan
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang tidak ada kaitannya
dengan pengelolaan perusahaan dalam pelayanan jasa kepelabuhan, akan
tetapi didasarkan pada perintah dari instansi Pemerintah yang terkait
dengan Pelabuhan seperti : biaya pemeliharaan jalur, biaya penunjang
kegiatan Departemen Teknis dan lain-lain.
Biaya penugasan ini tidak tercakup dalam struktur biaya Pelabuhan Cabang
(BOL, BOTL, BPO) tetapi seluruhnya ditampung dalam biaya pengelolaan
kantor pusat. Biaya penugasan tidak turut diperhitungkan dalam
perhitungan biaya satuan pelayanan jasa Pelabuhan karena biaya-biaya
tersebut tidak dikaitannya dengan operasi pelayanan jasa Pelabuhan.
a. Identifikasi jenis kegiatan, pusat biaya/pusat pelayanan, sub pusat
biaya, sub pusat pelayanan
Ditinjau dari keseluruhan efektifitas perusahaan, maka kegiatan
perusahaan dapat dibagi kedalam 3 (tiga) jenis kegiatan utama, yaitu:
a. Kegiatan operasi
b. Kegiatan penunjang operasi
c. Kegiatan pengelolaan
A. PENDAPATAN
Pendapatan Usaha
1. Pelayanan kapal xx
2. Pelayanan barang xx
3. Pelayanan terminal konvensional xx
4. Pelayanan terminal peti kemas xx
5. Pengusahaan tanah, bangunan dan listrik (TBL) xx
6. Pelabuhan khusus dan dermaga khusus xx
7. Kerjasama usaha (KSO) xx
8. Rumah sakit/PHC xx
9. Rupa-rupa usaha xx
Total Pendapatan Rp. xx
B. BIAYA
Biaya Usaha :
1. Biaya pegawai xx
2. Biaya bahan/persediaan xx
3. Biaya pemeliharaan xx
4. Biaya penyusutan xx
5. Biaya asuransi xx
6. Biaya sewa xx
7. Biaya adminstrasi kantor xx
8. Biaya umum xx
Total Biaya Rp. xx
C. Saldo Laba/Rugi Rp. xx