Anda di halaman 1dari 5

Nama : Denis Tesalonika Ernest A.

NIM : 1808551054
RESUME KEWIRAUSAHAAN
RESIKO USAHA DAN PRINSIP DASAR RESIKO
Resiko berasal dari kata risk yang mempunyai arti kegagalan, hambaran, kendala,
bahaya atau kerugian. Ketika ingin membuat usaha maka pasti kita akan bertanya tanya usaha
apa yang akan dikerjakan yang mempunyai minim resiko. Tentunya bisnis itu pasti ada resiko
baik di dalam manajemen, operasional, marketing, finansial. Adapun jenis-jenis usaha yaitu :
1. Resiko perusahaan : Resiko yang terjadi dan berdampak terhadap kelangsungan hidup
perusahaan atau saham-saham yang ada di perusahaan. Ada banyak usaha buka tutup,
baru buka tutup lagi (ini yang dinamakan resiko).
2. Resiko keuangan : Resiko yang pada umumnya akan berdampak kepada kerugian aspek
keuangan perusahaan. Langsung berdampak dari keuangan perusahaan yang kita
bangun.
3. Resiko permodalan : Resiko yang timbul akibat kerugian penjualan likuiditas dan
keuangan, yang akan membuat modal usaha mengalami penurunan secara signifikan.
Hal ini hampir mirip dengan keuangan, karena keuangan itu langsung berupa uang,
kalau modal langsung berupa aset.
4. Resiko pasar : Resiko yang timbul akibat persaiangan usaha gaya hidup pelanggan,
perubahan pola persainagn, atau munculnya pesaing baru yang potensial di pasar
produk. Apapun produk pasti akan mengeluarkan inovasi untuk meraih pasar.
5. Resiko operasional : Resiko yang timbul akibat penyimpangan hasil prediksi. Hal ini
bisa terjadi karena kurang sempurnanya penerapan keputusan, SDM, teknolgi,
perubahan sistem inovasi dan mutu. Resiko operasional semuanya terkait dengan
sistem operasional dari suatu usaha itu sendiri. SOP dalam suatu pembuatan yang
menentukan penjaminan mutu, di dalam farmasi mutu sediaan farmasi menjadi kunci
dalam operasioanl. Maka ada yang namanya SOP dari setiap pekerjaan.
6. Resiko teknik : Resiko usaha yang terjdi karena teknik yang digunakan dalam
memproduksi barang tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, pengecekan alat
produksi dan kualitas SDM harus terus ditingkatkan supaya resiko teknik tidak terjadi.
Semua resiko diatas didasari atas faktor-faktor. Faktor-faktor resiko usaha yaitu :
1. Keadaan ekonomi yang tidak pasti
Kondisi ekonomi biasanya dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi dari suatu
wilayah negara, misalnya kondisi pertubuhan ekonominya. Kondisi ini uga akan
berpengaruh pada kondisi ekonomi perusahan di internal maupu eksternal, baik dia nilai
tukar valuasi, kemampuan daya beli masyarakat, dan lain-lainnya. Keadaan ekonomi
yang sedang berkembang, baik dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan,
misalnya kita memilih daerah tertentu, kita jualan dimana target kita adalah masyarakat
ekonomi kelas menengah ke atas, namun kita salah memprediksi di sana ekonominya
beda, sehingga itu akan berpengaruh pada perkembangan usaha.
2. Kondisi alam yang tidak menentu
Bencana alam, seperti gunung Meletus, gempa bumi, banjir bandang, ini merupakaan
kejadian alam. Namun, kejadian alam bisa diprediksi dan bisa juga tidak diprediksi,
dari yang berpengaruh pada kondisi- kondisi dari suatu factor resiko usaha.
3. Persiapan kurang matang
Faktor yang berasal dari manusia. Apapun yang dikerjakan harus didasari metode yang
valid dan orientasinya harus detail
4. Perubahan gaya hidup manusa
Perubahan gaya hidup biasnaya diikuit oleh trend. Penting bagi kita untuk melihat
trend. Misalnya dampak Kesehatan yang menjadi trend adalah epidemiologi.
Epidemiologi suatu daerah akan berpengaruh paa trend kehidupan sehingga kita bisa
memprediksi obat-obat apa yang dibutuhkan banyak, misalnya sekarang daya ekonomi
masyarakat sudah meningkat, kemampuan daya belinya meningkat, sakitnya
berkurang, gaya hidupnya apa? Dia sudah tidak lagi kuratif, namun preventif.
5. Strategi pemasaran yang salah
Di sini sangat penting untuk membinding market, mengidentifikasi market kita kira-
kira siapa, emerging market atau kira-kira fundamental market. Strategi pemasaran
menjadi resiko penting dalam meningkatkan suatu sebuah produk usaha agar semakin
maju. Makanya ada devisi marketing yang selalu diberi target, yang selalu diberi
inovasi dalam melakukan marketing. Strategi pemasaran yang salah, akan
memunculkan resiko usaha yang berdampak pada perkembangan perusahaan dan
produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Adapun macam macam resiko usaha yaitu :
1. Menurut sifatnya
• Resiko murni adalah resiko yan pasti menimbulkan kerugian. Contohnya seperti
musibah.
• Resiko spekulatif adalah resiko yang dapat timbul karena disengajakan oleh yang
besangkutan agar mendapat keuntungan. Contohnya seperti perkreditan.
• Resiko fundamental adalah resiko yang tidak bisa dilimpahkan kepada seseorang atau
orang lain yang bersifat melekat pada orang tersebut.
• Resiko khusus adalah resiko yang timbul karena berumber pada peristiwa tunggal atau
mandiri sehingga sangat mudah diketahui penyebabnya. Contohnya seperti pesawat
jatuh dan kapal tenggelam.
• Resiko dinamis adalah resiko yang disebabkan oleh kemajuan teknologi yang selalu
berkembang secara dinamis. Contohnya seperti digital marketing, offline, online,
tekonoigi 4.0, teknologi 5.0.
2. Menurut Sumbernya :
• Resiko internal: dalam perushaan. Contohnya seperti rusaknya mesin, SDM,
kebobrokan dari sistem.
• Resiko eksternal: luar perusahaan. Contohnya seperti padamnya listrik.

Klasifikasi orang dalam menghadapi resiko yaitu beragam yang pertama ada risk avoider,
Orang-orang yang menghindari resiko, dia mencari nyaman saja. Tidak mungkin orang-orang
yang risk avoider kita taruh sebagai pendobrak. Nah di sini ahli manajemen yang menentukan.
Lalu ada risk kalkulator, orang ini berani dalam mengambil keputusan ketika menghadapi suatu
resiko dengan catatan dan tingkat kerugian dari resiko yang masih dapat dihitung. Dari setiap
mengambil resiko dia bisa mamanage resiko dan mengkalkulasi resikonya, sehingga dia bisa
melakukan Tindakan-tindakan yang tepat. Lalu ada risk taker, orang-orang ini berani
bertanggung jawab pada resiko yang biasa diambil spekulatif atau mengambil keputusan
dengan cara mengukur resiko secara intuitif saja. Nah ini dibutuhkan ketika suatu Tindakan
leadership yang kuat untuk membangkitkan group leadernya. Seorang leader biasnaya berani
risk taker. Lalu ada risk manager, orang-orang yang berani mengambil keputusan dengan cara
menghitung tingkat resiko dan ketidakpastian, orang ini biasanya mengandalkan intuisinya
untuk memperoleh keuntungan bisnis. Dia memanage dan menghitung resiko itu sendiri, nah
semua ini berakhirnya bisa didapatkan 80% dari pengalaman. Jadi orang-orang yang terlahir
misalnya sebagai risk avoider di aga berani mengambil resiko tetapi dia hidup dalam orang
yang risk taker, dia akan terlatih untuk mengambil. Biasanya peran Pendidikan lingkungan
rumah tangga yang peling kecil untuk mengajarkan anak-anaknya mengambil risk taker.
Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko, serta perlindungan harta benda
keuntungan badan usaha atau perorangan dan hak milik atas kemungkinana timbulnya kerugian
karena adanya resiko. Biasanya di sini, kita perlu asuransi, nah hati-hati dalam memilih
asuransi, yang kadang-kadang asuransinya tidak beres karena kita maish negara berkembang.
Jadi biasanya negara pun hadir dalam asuransi dalam berbagai lini, dalam pertanian, di mana-
mana negara itu hadir untuk menjamin ketika terjadi resiko yang bukan menjadi hendaknya
misalnya bencana alam, gagal panen, nah ini negara yang hadi dalam melakukan manajemen
resiko. Adapun beberapa solusi menghadapi suatu resiko usaha yaitu Mengenali usaha yang
sedang dibangun. Di sinilah kita biasanya kalau tidak kenal maka tidak sayang. Artinya kita
harus pelajari benar-benar apa yang harus kita kerjakan yang menjadi keputusan kita dalam
suatu Tindakan. Bahwa kita Yakini itu benar dan kita pelajari bahwa semua akan berjalan
dengan baik. Yang kedua adalah Mengukur besar kecilnya kerugian risiko usaha. Biasanya
dalam suatu leader kita akan mengukur, kalau ini dikerjakan akan muncul resiko speerti ini,
solvingnya seperti ini kemudian benefitnya akan seperti ini. Nah di sini dimana akan lebih
banyak close and gamenya, baru kita jalankan yang paling penting adalah membuat
perencanaan dalam resiko usaha. Yang selanjutnya adalah Membuat perencanaan dalam resiko
usaha. Plan bisnis itu sangat penting, bisa berupa bisnis milineum, bisa berupa ekosistem bisnis,
untuk ini bisa kita perlu belajar lebih banyak dan yang terakhir adalah Belajar dari Kesalahan.
Mungkin belajar pada manajemen studi lanjut atau belajar dari kebiasaan, atau kita bisa belajar
dari kesalahan, setiap kita ulang apa sih penyebab kesalahan. Dia ini akan belajar dari
kesalahan untuk melakukan perbaikan, nah kita lari dari kesalahan kita akan tidak pernah
menjadi orang yang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai