Anda di halaman 1dari 15

JURNAL AWAL PRAKTIKUM KOSMETIK

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN HAND SANITIZER

KELOMPOK
5
Dosen Pengampu: Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt.

Denis Tesalonika Ernest Adam (1808551054 )


Gusti Ayu Nyoman Tri Isa Partama (1808551062 )
Anak Agung Istri Rani Mahaswari (1808551068 )
TUJUAN

● Mahasiswa mampu merancang formula gel hand sanitizer


● Mahasiswa mampu membuat dan melalukan evaluasi
terhadap gel hand sanitizer
● Mahasiswa mampu menganalisis pengaruh jenis gelling
agent terhadap stabilitas gel hand sanitizer
Tinjauan
pustaka
KOMPONEN
HANDSANITIZER
Zat aktif Pengawet

Gelling agent Pelarut

Humektan Emulsifying agent


Hand sanitizer
Gel pembersih tangan atau Hand sanitizer ini juga dikenal dengan
detergen sintentik cair pembersih tangan merupakan sediaan
pembersih yang dibuat dari bahan aktif detergen sintetik dengan atau
tanpa penambahan zat lain yang tidak menimbulkan iritasi pada kulit
(SNI, 1992).

No. Jenis Uji Persyaratan

1. Kadar zat aktif Min. 5 %

2. pH 4,5-8,0%

3. Emulsi cairan Stabil

4. Zat tambahan Sesuai peraturan yang berlaku

Tabel 1. Syarat Mutu Hand sanitizer menurut SNI 06-2588-1992


Gelling Agent
Gel adalah sediaan bermassa lembek berupa suspensi yang
dibuat dari zarah kecil senyawa anorganik atau makromolekul
senyawa organik, masing-masing terbungkus dan saling
terserap oleh cairan (Depkes, 1978)

Konsentrasi sediaan yang lazim digunakan dalam


gelling agent yaitu sebesar 0,5 – 2,0% pada pH
optimum 6 – 11 (Rowe et al., 2009).

Gelling agent merupakan suatu gum alam atau sintesis, resin maupun
hidrokoloid lain yang dapat digunakan dalam formulasi gel untuk menjaga
konsituen cairan serta padatan dalam suatu bentuk gel yang halus. Beberapa
contoh gelling agent yaitu CMC-Na, metil selulosa, asam alginat, sodium
alginate, kalium alginat, kalsium alginate, agar, karagenan, locust bean
gum, pektin serta gelatin (Raton, et al., 1993).
Antiseptik
Antiseptik adalah suatu zat kimia yang memiliki kerja
untuk menghancurkan mikroorganisme ataupun
menghambat kerjanya, sehingga dapat mencegah
terjadinya suatu infeksi (Kusuma dkk, 2019).

Antiseptik digunakan pada permukaan mukosa, kutan dan luka yang


terinfeksi. Antiseptik yang ideal adalah dapat menghambat
pertumbuhan dan merusak sel-sel bakteri, spora bakteri dan
jamur, virus dan protozoa tanpa jaringan tubuh inang atau
hospes (Djide, M, N, Sartini, 2008).

Beberapa bahan antiseptik yang digunakan dalam formula


sediaan gel biasanya dari golongan alkohol (etanol,
propanol, isopropanol) dengan konsentrasi ±50% - 70%
serta jenis disinfektan yang lain seperti klorheksidin,
triklosan (Block, 2001)
Minyak sereh (Atsiri)
Salah satu bahan alam yang dapat menggantikan alkohol
sebagai bahan aktif serta memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai antiseptik ialah Sereh
(Cymbopogon citratus).

Minyak atsiri yang terkandung dalam Sereh memiliki khasiat


sebagai analgesik, antidepresi, diuretik, deodoran, antipiretik,
insektisida, tonik, antiradang, fungisida, antiparasit, antibakteri
dan antiseptik (Agusta, 2000).

Berdasarkan penelitian (Verawati & dkk, 2013) menunjukkan bahwa


terdapat kandungan fitokimia pada tanaman serai yaitu senyawa
alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon, dan terpenoid yang
diperoleh dari ekstraksi simplisa akar, batang, dan daun serai.
KEMASAN
KEMASAN PRIMER KEMASAN SEKUNDER
ETIKET
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Penerbit ITB. Bandung.
Block, S. 2001. Disinfection, Sterilization and Preservation, edisi 4. USA: Williams and Wilkins.
Depkes RI. 1979. Formularium Nasional, 2nd Ed. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Djide, M. Natsir dan Sartini. Dasar-Dasar Mikrobiologi Farmasi. Makassar: Lembaga Penerbitan
Unhas. 2008.
Kusuma Y., Komang J.P.P., dan Made A. H. 2019. Efek Sinergis Kombinasi Chlorhexidine dan
Alkohol Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Staphylococcus Aureus. E-Jurnal Medika. Vol.
8(3)
Raton, F. Boca and Smooley. 1993. Everything Added to Food in the United States. USA
Rowe, R. C., Sheskey, P.J, Quinn, M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed.
USA: America Pharmacist Association.
Verawati, A., & dkk. (2013). Identifikasi Kandungan Kimia Ekstrak Etanol Serai Bumbu
(Andropogon citratus D.C) dan Uji Efektivitas Repelen terhadap Nyamuk Aedes aegypti.
Jurnal Sains dan Matematika, 21(1), 20-24
Nature Icons
SEO & Marketing Icons

Anda mungkin juga menyukai