Anda di halaman 1dari 9

REVIEW JURNAL : FORMULASI SEDIAAN GEL HAND SANITIZER DARI BERBAG

AI TUMBUHAN
Rizka Nur Alifa Agustina Progra
m Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya rizkaagustina5960@gmail.com
ABSTRAK
Sediaan gel merupakan sediaan semi padat yang jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif,
merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling beri
katan pada fase terdispersi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kepraktisan dan minat masyara
kat terhadap masalah kesehatan adalah ditemukannya mikroorganisme pada tangan dengan cara
memanfaatkan berbagai tumbuhan. Gel hand sanitizer sebagai jalan keluar untuk menjaga keseh
atan dan kebersihan tangan karena lebih praktis dan mudah dibawa. Review ini diharapkan dapat
memberikan informasi terkait formulasi yang digunakan pada sediaan gel hand sanitizer dari ber
bagai tumbuhan.
Kata Kunci : Formulasi, Gel, Hand sanitizer, Tumbuhan-tumbuhan.
ABSTRACT
Gel preparations are semi-solid preparations that are clear transparent and contain active subst
ances. is a colloid dispersion that has strength caused by the networks that bind to each other in
the dispersed phase. One of the efforts to increase practicality and public interest in health probl
ems is the discovery of microorganisms in the hands by utilizing various plants. Gel hand sanitiz
er is a way out to maintain health and hand hygiene because it is more practical and easy to car
ry. This review is expected to provide information related to the formulations used in hand saniti
zer gels from various plants.
Keywords : Formulation, Gel, Hand sanitizer, Plants.
PENDAHULUAN
Pada kehidupan modern saat ini, masy alam tubuh dari gangguan fisik maupun meka
arakat memiliki kecenderungan untuk menggu nik, gangguan panas atau dingin, dan ganggua
nakan produk antiseptik yang praktis dan efek n bakteri, kuman, jamur, atau virus. Kulit san
tif untuk mencegah penyakit infeksi dan menj gat rentan terkena infeksi yang disebabkan ole
aga kesehatan tubuh. Salah satu bentuk produ h bakteri. Tangan merupakan media utama dal
k pembersih tangan yang dapat digunakan tan am penyebaran bakteri. Oleh karena itu perlu
pa memerlukan air atau yang dikenal dengan adanya suatu sediaan gel pembersih tangan.
nama hand sanitizer (Rahman,2012).
Kulit merupakan organ Hand sanitizer merupakan cairan pem
terbesar pada tubuh yang melindungi bagian d bersih tangan berbahan dasar alkohol yang dig

1
unakan untuk membunuh mikroorganisme. Ca karena rasa dingin di kulit, mudah mengering,
iran dengan berbagai kandungan yang sangat dan mudah dicuci. Bahan pembentuk gel yang
cepat membunuh mikroorganisme yang ada di biasa digunakan adalah Carbopol 940, Na-CM
kulit tangan (Benjamin, 2010). C dan HPMC (Edward dan Johnsons, 1987).
Antiseptik tangan (hand saniti Pada umumnya mengandung golongan alkoho
zer) dalam bentuk sediaan gel sangat praktis d l dengan persentase 50-70% dan golongan fen
igunakan. Cara pemakaiannya adalah dengan ol sebesar 0,05-2% (Block, 2001 dan Gennaro
diteteskan pada telapak tangan, kemudian dira 1995). Penggunaan alkohol dalam pembersih
takan pada permukaan tanpa dibilas dengan ai tangan dapat memberikan dampak negative te
r (Sari dan Isadiartutu, 2006). rhadap kesehatan karena alcohol merupakan p
elarut organik yang dapat melarutkan lapisan l
Sediaan gel lebih banyak digunakan emak dan sebum pada kulit yang berfungsi se
bagai pelindung terhadap infeksi mikroorgani
sme (Dryer, dkk, 1998; Synder 1999).

POKOK BAHASAN

Berdasarkan hasil penelusuran pustaka, akteri (membunuh atau memperlambat) pertu


berikut adalah beberapa tumbuhan yang suda mbuhan bakteri. Pengujian daya antiseptik dil
h dilakukan penelitiannya untuk diformulasik akukan dengan metode Replika. Penelitian ini
an menjadi sediaan gel hand sanitizer. bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan g
el yang mengandung kombinasi ekstrak daun
Kombinasi Ekstrak Daun Kemangi Dan Ek
kemangi dan ekstrak kulit jeruk purut mempu
straks Kulit Jeruk Purut
nyai daya antiseptik serta membandingkan da
Efektivitas daya antiseptik hand sanitizer kom
ya antiseptik antara sediaan gel kombinasi eks
binasi ekstrak daun kemangi dan ekstrak kulit
trak daun kemangi dan ekstrak kulit jeruk pur
jeruk purut dilakukan dengan perbandingan v
ut dengan sediaan gel antiseptik berbahan akti
ariasi konsentrasi 25%:75%, 50%:50% dan 75
f etanol. Jadi, sediaan gel antiseptik (hand san
%:25%. Selanjutnya daya antiseptik dari sedia
itizer) dengan kombinasi ekstrak daun keman
an gel kombinasi ekstrak daun kemangi dan e
gi dengan konsentrasi 75% dan ekstrak kulit j
kstrak kulit jeruk dibandingkan dengan daya a
eruk purut dengan konsentrasi 25% mempuny
ntiseptik sediaan gel antiseptik tangan dengan
ai daya antiseptik sebagai sediaan hand saniti
bahan aktif etanol. Etanol memiliki sifat antib

2
zer yang paling efektif dibanding formula lain mpuyang wangi (Zingiberis aromaticum Val)
nya. memiliki daya aktivitas antibakteri, baik gram
Kulit Bawang Merah positif maupun negatif, sehingga dapat dibuat
Ekstrak kulit bawang merah mempuny sediaan semi padat yaitu gel antiseptik tangan.
ai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formu
dimana konsentrasi ekstrak kulit bawang mera lasi sediaan gel antiseptik tangan yang menga
h yang digunakan sebesar 5% memiliki diame ndung ekstrak kental rimpang lempuyang wan
ter zona hambat 7,00 mm (Misna dan Diana, 2 gi dengan menggunakan HPMC dengan konse
016) sedangkan kontrol diameter zona hambat ntrasi berbeda yang dibuat dalam 5 formulasi
mulai 5 mm (Fitri, 2016). Kandungan senyaw yaitu 2,5%, 2,5%,5%, 7,5%, dan 10% masing-
a yang dapat menghambat bakteri atau mikrob masing diformulasikan dengan ekstrak 20%. J
a yaitu senyawa flavonoid (Ashar, 2016), dari adi formulasi ekstrak etanol 70% rimpang lem
penelitian tersebut ekstrak kulit bawang mera puyang wangi (Zingiberis aromaticum Val) m
h dapat dimanfaatkan sebagai gel hand sanitiz empunyai daya antibakteri terhadap bakteri St
er. Bertujuan membuat suatu sediaan gel han aphylococcusaureus. Dengan konsentrasi 20
d sanitizer dari limbah kulit bawang merah (A % ekstrak kental rimpang lempuyang wangi
llium cepa.L) yang efektif dan stabil. Berdasar (Zingiberis aromaticum Val.) sudah memiliki
kan hasil uji post hoc tukey menunjukkan bah aktivitas sebagai antibakteri dengan rata-rata
wa Formulasi ekstrak etanol kulit bawang mer 1,12mm. Kesimpulan Ho (>0,05) diterima arti
ah memiliki aktivitas terhadap bakteri Staphyl nya tidak ada perbedaan antar kelompok perla
ococcus aureus yang lebih baik dibandingkan kuan, tetapi pada F1 dan F2 memiliki perbeda
dengan aktivitas ekstrak etanol kulit bawang an dengan F4. Hal ini menunjukkan bahwa F1
merah yang tidak diformulasi dimana nilai sig dan F2 lebih baik dibandingkan F4, karena F1
nifikansi terhadap kontrol negatif (ekstrak eta dan F2 memiliki perbedaan signifikan yaitu H
nol kulit bawang merah) masing-masing form o <0,05. Konsentrasi gel yang baik ialah HPM
ulasi yaitu F1=0.002, F2=0,010 dan F3=0.010 C dengan konsentrasi 2,5 % karena dapat me
(p<0.05), namun aktivitasnya tidak lebih baik menuhi semua persyaratan evaluasi gel.
dibandingkan dengan kontrol positif (kloramf
Daun Kembang Bulan E
enikol).
kstrak etanol daun kembang bulan dikethui m
Rimpang Lempuyang Wangi emiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S
Ekstrak kental etanol 70% rimpang le taphylococcus aureus sebesar 50 mg/mL, sert

3
a bakteri Staphylococcus epidermidis sebesar entrasi yaitu 2,5%,5%,7,5%,10%, homogen,p
40 mg/ml. maka Tithonia diversifolia (Hemsle H sekitar 6,0-7,1, daya sebar 5,06-5,15, stabil
y) A. Gray memiliki peluang untuk dapat dike pada penyimpanan 12 minggu dan paling disu
mbangkan sebgaai zat aktif dalam sediaan gel kai panelis secara organoleptis adalah dengan
pembersih tangan. bertujuan untuk mendesain konsentrasi 2,5%. Ekstrak etanol daun panda
formula serta melakukan formulasi ekstrak da n wangi mempunyai aktivitas antibakteri yang
un kembang bulan dalam bentuk sediaan gel p paling kuat pada konsentrasi 10% dengan dia
embersih tangan dengan berbagai konsentrasi meter aktivitas sebesar 13,23 mm terhadap ba
dan menguji aktivitas gel tersebut terhadap ba kteri Staphylococcus aureus dan 13,13 mm ter
kteri. Maka, dalam penelitian ini digunakan e hadap Escherichia coli, hampir sama dengan
kstrak Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gra Dettol sebagai pembanding yaitu 16,43 mm S
y sebagai zat aktif dan HPMC sebagai gelling ediaan antiseptik tangan yang mengandung ek
agent. HPMC memiliki beberapa kelebihan se strak etanol daun pandan wangi tidak menimb
bagai gelling agent antara lain: dapat membe ulkan iritasi pada kulit.
ntuk gel yang jernih, bersifat netral serta mem
Minyak Atsiri Lengkuas
iliki viskositas yang stabil pada penyimpanan
Sediaan gel minyak atsiri rimpang len
jangka panjang. Selain itu gelling agent semi
gkuas dengan variasi kadar karbopol 0,5%, 1,
sintetik turunan selulosa tersebut memiliki sif
25%, dan 2%, mengkaji sifat fisik dan stabilit
at tahan terhadap fenol dan stabil pada pH 3 h
as fisik selama penyimpanan, serta mengetahu
ingga 11 (Rowe, dkk., 2009). Dapat disimpulk
i efektivitas setiap sediaan gel antiseptik miny
an bahwa berdasarkan sifat fisik ekstrak etano
ak atsiri rimpang lengkuas, serta dibandingka
l daun kembang bulan dapat diformulasi dala
n dengan produk komersial antiseptik tangan
m bentuk gel pembersih tangan. Pada uji aktiv
dengan bahan aktif alkohol 52% dengan basis
itas antibakteri formula gel pembersih tangan
karbopol. Disimpulkan bahwa semua formula
ekstrak etanol daun kembang bulan yang palin
dapat menjadi sediaan gel yang memenuhi sya
g kuat adalah Formula 3 (konsentrasi ekstrak
rat stabilitas sifat fisik dengan karakterisitik p
6%) dengan memberikan daya hambat sebesar
H masih berada pada rentang pH kulit, memili
35,19 mm.
ki daya sebar dan daya lekat sehingga mampu
Daun Pandan Wangi berpenetrasi pada kulit, tetap homogen, serta
Ekstrak daun pandan wangi dapat difo bau dan warna sediaan yang tetap selama pen
rmulasikan kedalam formula sediaan gel kons yimpanan. Sediaan gel minyak atsiri rimpang

4
lengkuas pada semua formula dengan konsent ang lebih baik dibandingkan dengan konsentr
rasi basis yang berbeda menunjukkan efektivit asi 5%.
as antiseptik, dengan formula konsentrasi karb
Minyak Atrsiri Daun Cengkeh
opol 0,5% memiliki efektivitas antiseptik terti
Kandungan utama dari minyak daun c
nggi dibandingkan formula yang lain yaitu se
engkah adalah eugenol yang mempunyai aktif
besar 70%, dan hal ini tidak berbeda dari kont
itas sebagai antibakteri. Eugenol digunakan u
rol positif yang mampu menurunkan jumlah k
ntuk membuat gel antiseptik. Bertujuan untuk
oloni sebesar 79,37% dari kontrol negatif yan
memformulasikan eugenol menjadi gel antise
g digunakan.
ptik tangan yang memenuhi standar yang suda
Bunga Pacar Air h ditentukan. Gel diformulasi dengan basis da
Bunga pacar air (Impatiens balsamin sar CMC-Na dengan berbagai konsentrasi min
a L.) mengandung senyawa antosianin dan ka yak atsiri daun cengkeh yaitu 0% (kontrol neg
mperol yang bersifat sebagai antioksidan dan atif), 1, 10, dan 20%. Peningkatan konsentrasi
antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk men minyak atsiri daun cengkeh dalam sediaan gel
guji ekstrak bunga pacar air yang memiliki ak mempengaruhi aktivitas antibakteri, daya seba
tivitas antibakteri paling baik terhadap bakteri r, daya lekat, dan viskositas pada sediaan gel a
Staphylococcus aureus, memformulasi sediaa ntiseptik tangan minyak atsiri daun cengkeh.
n gel ekstrak bunga pacar air dengan konsentr Sediaan yang paling optimal yaitu formula 3 d
asi 5%, 10% dan 15% dan untuk mengetahui ikarenakan pH, daya sebar, daya lekat, uji vis
konsentrasi paling optimum sebagai sediaan g kositas, dan uji daya hambat sudah cukup unt
el antiseptik tangan. Dapat disimpulkan bahw uk memenuhi standar antiseptik sediaan gel.
a dari ketiga fraksi aquades, n-heksan dan frak
Daun Jambu Mete E
si etil asetat, fraksi etil asetat yang memiliki a
kstrak daun jambu mete memiliki aktivitas ant
ktivitas antibakteri paling baik terhadap bakte
ibakteri terhadap bakteri Escherichia. Ekstrak
ri Staphylococcus aureus. Ekstrak bunga paca
daun jambu mete dengan konsentrasi 5%; 10
r air dapat diformulasikan menjadi sediaan gel
%; 15%; dan 20% memilki zona hambat bert
dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% yang s
urut-turut sebesar 11,5 mm; 12 mm; 15 mm d
udah memenuhi parameter uji. Sediaan gel ek
an 15,5. Daun jambu mete memiliki aktivitas
strak bunga pacar air memiliki efektivitas anti
antibakteri terhadap bakteri Escherichia ekstr
septik terlihat pada konsentrasi 15%, 10% me
ak daun jambu mete dengan konsentrasi 5%;
nunjukkan jumlah penurunan koloni bakteri y

5
10%; 15%; dan 20% memilki zona hambat be an tambahan minyak daun cengkeh. Empat fo
rturut-turut sebesar 11,5 mm; 12 mm; 15 mm rmulasi sediaan hand sanitizer dengan konsen
dan 15,5. Kandungan kimia yang terkandung trasi penambahan lidah buaya 8%-14% telah
dalam ekstrak daun jambu mete yang mempu memenuhi syarat standar SNI-06-2588-1992,
nyai aktivitas antibakteri terhadap Escherichi yaitu mengandung kadar zat aktif lebih dari 5
a coli adalah fenol dan minyak atsiri. Ekstrak %. Hand sanitizer tersebut homogen dengan n
daun jambu mete mempunyai daya hambat ter ilai pH berkisar antara 5,94- 6,82 dan nilai de
hadap Escherichia coli setelah diformulasikan nsitas berkisar antara 1,0555-1,0696 g/mL.
dalam bentuk sediaan gel antiseptik tangan. S Daun Sirsak
emakin tinggi konsentrasi ekstrak dalam gel Daun sirsak (Annona Muricata Linn)
maka zona hambat bakteri semakin besar, pH mengandung senyawa flavonoid, tanin, alkalo
semakin menurun, daya sebar semakin menur id, dan saponin yang dapat dimanfaatkan seba
un, viskositas semakin meningkat dan daya le gai antibakteri. Berdasarkan senyawa yang di
kat semakin meningkat. miliki daun sirsak dapat di manfatkan sebagai
antiseptik tangan. Bertujuan membuat formul
Lidah Buaya Dengan Tambahan Minyak C
asi gel hand sanitizer ekstrak etanol daun sirs
engkeh
ak ( Annona Muricata Linn) sebagai antibakte
Lidah buaya mengandung komponen
ri terhadap stapylococcus aureus dengan basis
aktif seperti saponin yang mempunyai kemam
carbomer 940. Gel hand sanitizer ekstrak etan
puan untuk membunuh mikroorganisme. Sapo
ol daun sirsak diformulasikan dengan konsent
nin larut dalam air dan etanol, tetapi tidak laru
rasi ekstrak yang berbeda yaitu pada formulas
t dalam eter. Saponin dalam lidah buaya akan
i I 3% , formulasi II 6%, formulasi III 9%, da
menghasilkan busa apabila bercampur dengan
n formulasi IV 12%. Formulasi sediaan gel ha
air. Zat ini berfungsi sebagai antiseptik (Saeed
nd sanitizer ekstrak daun sirsak dengan konse
dkk., 2004). Minyak daun cengkeh merupaka
ntrasi 3% formula I, konsentrasi 6% formula I
n salah satu bahan yang mengandung antibakt
I, konsentrasi 9% formula III dan konsentrasi
eri alami yang jumlahnya melimpah dan muda
12% formula IV. Pada konsentrasi 3%, 6% da
h diperoleh, serta dianggap memiliki kemamp
n 9% tidak memiliki daya hambat, sedangkan
uan antibakteri (Kristijanto dkk., 2010). Bertu
pada konsentrasi 12% memiliki daya hambat s
juan untuk menganalis sifat fisik (organolepti
ebesar 22 mm terhadap bakteri staphylococc
k, densitas, homogenitas) dan kimia (pH sedia
us aureus.
an) gel hand sanitizer lidah buaya dengan bah

6
Daun Kemangi n hasil uji organoleptik menjelaskan bahwa ha
nd sanitizer ekstrak aseton daun pucuk idat da
Ekstrak daun kemangi diperoleh denga
ri semua konsentrasi memiliki bentuk gel, ber
n metode maserasi menggunakan pelarut etan
warna kuning muda, berbau , homogen, pH 5,
ol 96%. Ekstrak yang dihasilkan diformulasik
5, daya sebar 5 cm dan tidak terjadi iritasi terh
an dalam sediaan gel dengan penambahan CM
adap telapak tangan sukarelawan.
C Na 1%(F1), 2%(F2), 3%(F3). Setiap formul
a dilakukan pengujian stabilitas fisik meliputi Biji Pangi
uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya seb Biji Pangi mengandung flavonoid sert
ar, uji daya lekat, uji pH, dan cycling test sela a terbukti memiliki efek antibakteri, tujuan un
ma 6 siklus serta uji aktivitas antibakteri. Bert tuk memformulasikan sediaan Hand sanitizer
ujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dari ekstrak Biji Pangi (Pangium edule Rein
CMC Na sebagai gelling agent terhadap stabil w). Biji Pangi diekstraksi dengan cara masera
itas fisik dari gel handsanitizer ekstrak daun k si menggunakan pelarut akuades dan dibuat m
emangi sebagai antibakteri. Diharapkan hasil enjadi gel Hand sanitizer menggunakan TEA,
dari penelitian ini dapat menjadi salah satu alt Gliserin, Nipagin, Akuades serta variasi konse
ernatif antiseptik tangan yang bersumber dari ntrasi basis Karbopol dan Natrium CMC yaitu
bahan alam. Semakin tinggi penggunaan kons 0,25%:2% ; 0,5%:3% ; 0,75%:4%. Tujuan dar
entrasi CMC Na sebagai gelling agent maka k i penelitian ini Ekstrak Biji Pangi dapat difor
onsistensi gel mejadi semakin meningkat, day mulasikan menjadi sediaan gel dengan konsen
a lekat semakin lama, daya sebar semakin kec trasi basis Karbopol Natrium CMC yaitu 0,5
il, dan aktifitas antibakterinya semakin menur %:3%. Formula gel dengan konsentrasi basis
un. Namun perbedaan konsentrasi CMC Na m Karbopol Natrium CMC yaitu 0,5%:3% mem
empengaruhi terhadap hasil uji pH dan homog enuhi semua persyaratan mutu dan tetap stabil
enitas. Gel handsanitizer ekstrak daun keman setelah disimpan dengan pengujian dipercepat.
gi memiliki stabilitas yang baik sebelum mau
KESIMPULAN
pun sesudah cycling test.
Berdasarkan hasil review ini, menunj
Daun Pucuk Idat ukan bahwa banyak penelitian-penelitian yang
sudah menggunakan tanaman-tanaman sebaga
Sediaan gel hand sanitizer dilakukan d
i zat aktif dan dapat di formulasikan menjadi s
engan memvariasikan konsentrasi ekstrak dau
ediaan gel. Harapannya ini dapat menjadi seb
n pucuk idat 15%, 20%, dan 25%. Berdasarka

7
uah kepraktisan pembersih tangan dari mikroo Nurwaini, S., & Savitri, A. I. (2020). Formula
rganisme tanpa memerlukan air. si Sediaan Gel Antiseptik Tangan Daun Jamb
u Mete (Anacardium occidentale L.). Proceed
ing of The URECOL, 95-105.
DAFTAR PUSTAKA
Indriati, I. L., Cahyani, A., & Harismah, K. (2
Usman, Y. (2020). Penamanfaatan Potensi Li 019). Formulasi Gel Lidah Buaya Dengan Ba
mbah Kulit Bawang Merah (Allium Cepa. L) han Tambahan Minyak Cengkeh Sebagai Han
Sebagai Sediaan Gel Hand Sanitizer Jurnal Ri d Sanitizer . Edusaintek, 3.
set Kefarmasian Indonesia, 2(2), 63-71.
Adriana, A. N. I., & Azisah, M. S. (2020). For
Ningsih, W., Firmansyah, F., & Anggraini, S. mulasi dan Uji Efektifitas Sediaan Gel Hands
(2016). Formulasi Dan Uji Aktivitas Gel Pem anitizer Estrak Bunga Rosella (Hibiscus Sabd
bersih Tangan Ekstrak Etanol Daun Kembang ariffa L) Terhadap Staphylococcus Aureus. Fi
Bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gra to Medicine: Journal Pharmacy and Sciences
y). Jurnal Ilmiah Farmasi, 12(2).  12(1), 26-38.

Dasopang, E. S., & Simutuah, A. (2016). For Widyawati, L., Mustariani, B. A. A., & Purma
mulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan dan Uj fitriah, E. (2017). Formulasi Sediaan Gel Han
i Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Etanol Da d Sanitizer Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Anno
un Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius R na Muricata Linn) Sebagai Antibakteri Terhad
oxb.). BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan I ap Staphylococcus Aureus. Jurnal Farmasetis,
ndustri Kesehatan), 3(1), 81-91.  6(2), 47-57.

Fardan, I., & Harimurti, S. (2018). Formulasi Putri, M. A., Saputra, M. E., Amanah, I. N., &
Sediaan Gel Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Sy Fabiani, V. A. (2019, September). Uji Sifat Fi
zygium aromaticum (L.) Merr. & LM Perry) sik Sediaan Gel Sanitizer Ekstrak Daun Pucuk
Sebagai Antiseptik Tangan dan Uji Daya Ham Idat (Cratoxylum Glaucum). In Proceedings
bat Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus.  Of National Colloquium Research And Comm
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pha unity Service (Vol. 3, pp. 39-41).
rmaceutical Journal of Indonesia), 15(2), 21
Rohana, R., Stevani, H., & Dewi, R. (2019). F
8-230.
ormulasi Hand Sanitizer dari Ekstrak Biji Pan

8
gi (Pangium edule Reinw). Media Farmasi, 1 Lengkoan, B. F. (2017). Formulasi dan Uji Ef
5(2), 197-204. ektivitas Sediaan Gel Ekstrak Bunga Pacar Ai
r (Impatiens balsamina L.) Sebagai Antiseptik
Tangan. Pharmacon, 6(4).

Anda mungkin juga menyukai