Anda di halaman 1dari 4

PENGENALAN HEAT EXCHANGER (HE)

MATA KULIAH PERANCANGAN ALAT 2

Nama : Alvira Alwa Setyorini


Kelas / No. Absen : 4A-D4 Teknologi Kimia Industri / 02
NIM : 1841420061

1. Prinsip Kerja HE

Heat Exchanger (HE) berfungsi untuk memindahkan panas antara dua fluida dimana
fluida yang memiliki suhu lebih tinggi akan memberikan panasnya pada fluida yang lebih
rendah suhunya. HE memanfaatkan panas suatu aliran fluida untuk memanaskan fluida yang
lain. Dengan demikian, terjadi dua fungsi sekaligus, yaitu memanaskan fluida yang dingin
dan mendinginkan fluida yang panas. Proses terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan
secara langsung, yaitu fluida yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida
dingin tanpa adanya pemisah ataupun secara tidak langsung, yaitu bila diantara fluida panas
dan fluida dingin tidak berhubungan langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.

2. Macam-Macam HE
Macam-macam HE, antara lain:
a. Double Pipe Heat Exchanger (DPHE)

DPHE menggunakan dua pipa dengan diameter yang berbeda. Pipa dengan
diameter lebih kecil dipasang paralel di dalam pipa berdiameter lebih besar.
Perpindahan panas terjadi pada saat fluida yang satu mengalir di dalam pipa diameter
kecil, dan fluida lainnya mengalir di luar pipa tersebut. Arah aliran fluida dapat di
desain berlawanan arah untuk mendapatkan perubahan temperatur yang tinggi dan
dapat di desain searah jika diinginkan temperatur yang merata pada semua sisi
dinding HE.

b. Plate and Frame Heat Exchanger (PFHE)

PFHE menggunakan plat tipis sebagai komponen utamanya. Plat yang


digunakan dapat berbentuk polos ataupun bergelombang sesuai dengan desain yang
dikembangkan. PFHE tidak cocok untuk digunakan pada tekanan fluida yang tinggi,
dan juga pada diferensial temperatur fluida yang tinggi pula.

c. Shell and Tube Heat Exchanger (STHE)

Tipe ini melibatkan tube sebagai komponen utamanya. Salah satu fluida
mengalir di dalam tube, sedangkan fluida lainnya mengalir di luar tube. Pipa-pipa
tube di desain berada di dalam sebuah ruang berbentuk silinder yang disebut dengan
shell, sedemikian rupa sehingga pipa-pipa tube tersebut berada sejajar dengan sumbu
shell.
d. Adiabatic Wheel Heat Exchanger (AWHE)

AWHE terdiri dari roda yang berputar dan fluida perantara yang membantu
pertukaran panas. Roda memiliki ulir untuk meningkatkan luas permukaan, dan
selama operasi, roda tersebut berputar melalui dua bagian yang berisi cairan di mana
panas dipindahkan dari satu sisi bagian ke sisi lainnya.

e. Pillow Plate Heat Exchanger (PPHE)

PPHE dibuat dengan menggunakan lembaran tipis dari logam-spot yang dilas
ke permukaan selembar tebal dari logam. PPHE umumnya digunakan dalam industri
susu untuk susu pendingin dalam jumlah besar. Pelat bantal memungkinkan untuk
pendinginan di hampir daerah seluruh permukaan tangki.

f. Dynamic Scraped Surface Heat Exchanger (DSSHE)

DSSHE adalah jenis penukar panas yang digunakan untuk mengurangi atau
menambahkan panas ke cairan, terutama bahan makanan, tetapi juga produk industri
lainnya. DSSHE terutama digunakan untuk pemanasan atau pendinginan dengan
viskositas yang tinggi, proses kristalisasi, dan penguapan tinggi.

g. Phase-Change Heat Exchanger

Selain untuk memanaskan atau mendinginkan cairan dalam satu fasa, HE


dapat digunakan baik untuk memanaskan cairan atau digunakan sebagai kondensor
untuk mendinginkan uap.

3. Perbedaan STHE dan DPHE

STHE DPHE

Pipa-pipa tube di desain berada di dalam DPHE menggunakan dua pipa dengan
sebuah ruang berbentuk silinder yang diameter yang berbeda. Pipa dengan
disebut dengan shell. diameter lebih kecil dipasang paralel di
dalam pipa berdiameter lebih besar.

Luas perpindahan panas > 120 ft2 Luas perpindahan panas < 120 ft2

Digunakan untuk kapasitas aliran besar Digunakan untuk kapasitas aliran kecil

Mudah dibersihkan Sulit dibersihkan

Anda mungkin juga menyukai