RISALAH KULIAH
HUKUM KEBIJAKAN PUBLIK
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
03-Mar-15
FOKUS BAHASAN
Pendahuluan ______[]
Tipe Instrumen Kebijakan Publik _______ []
Instrumen Untuk Pengaturan Aktivitas-Aktivitas Warga Negara
______ []
Instrumen Untuk Pengaturan Hubungan Antara Pemerintah dan
Yang Diperintah _______ []
Instrumen Untuk Pengaturan Tindakan-Tindakan Dari Hubungan
Antara Badan-Badan Pemerintahan _______ []
Keterbatasan Hukum Sebagai Instrumen Kebijakan Publik
_______ []
Memampukan Hukum Sebagai Instrumen Kebijakan Publik
_______ []
Penutup _______ []
HUKUM SEBAGAI INSTRUMEN KEBIJAKAN PUBLIK
[I] PENDAHULUAN
Fungsi sentral dari negara di zaman sekarang adalah
menyiapkan, menentukan, dan menjalankan kebijakan atas nama
dan untuk keseluruhan masyarakat di daerah kekuasaannya.
Kebijakan yang dibuat oleh negara –kebijakan publik– memuat
tujuan-tujuan. Tujuan-tujuan penting kebijakan publik pada
umumnya adalah: memelihara ketertiban umum (negara sebagai
stabilisator), melancarkan perkembangan masyarakat dalam
berbagai hal (negara sebagai stimulator), menyesuaikan berbagai
aktivitas (negara sebagai koordinator), memperuntukakan dan
membagi berbagai materi (negara sebagai alokator) (Hoogerwerf
1983).
Untuk mencapai tujuan-tujuan kebijakan tersebut diperlukan
instrumen atau sarana. Sebagaimana dikemukakan oleh A.
Hoogerwerf (1983), bahwa sarana dapat diuraikan sebagai segala
sesuatu yang dipergunakan atau dapat dipergunakan oleh seorang
aktor untuk memperlancar terjadinya tujuan atau tujuan-tujuannya.
- Pengaturan hak
- Perusahaan
- Informasi &
& komunitas
- Kebijakan
- Regulasi
langsung
- Subsidi
sukarela
nasihat
publik
milik
-
memuat ketentuan, Hukum adat yang disebut Asu Pundung dan Anglangkahi
Karang Hulu, termuat pada pasal 2 dan 3 dihapuskan. Pasal 2 menentukan: Yang
disebut Asu Pundung ialah: Gadis (wanita) dari kasta Brahmanawangsa dikawini
oleh laki-laki dari kasta Ksatrya, Wesya dan Sudrawangsa. Pasal 3 menentukan:
Yang disebut Anglangkahi Karang Hulu ialah: a. Gadis (wanita) dari Ksatryawangsa
dikawini oleh laki-laki dari kasta Wesya, Sudrawangsa. b. Gadis (wanita) dari kasta
Wesyawangsa dikawini oleh laki-laki dari kasta Sudrawangsa.
aneka pilihan
LEMBAGA-LEMBAGA PEMBUAT
UNDANG-UNDANG
PERATURAN PERATURAN
umpan balik umpan balik
sanksi-sanksi
LEMBAGA PEMEGANG
PELAKSANA PERAN
umpan balik
[VIII] PENUTUP
Dari sisi kebijakan publik, hukum merupakan salah satu
instrumen kebijakan publik, yakni digunakan secara sadar untuk
mewujudkan tujuan kebijakan publik.
Dari sisi hukum, dalam perkembangan yang mutakhir,
pembentukan hukum bersifat instrumentalis, yakni hukum dibentuk
secara sadar untuk digunakan sebagai sarana mewujudkan tujuan
kebijakan publik.
Hukum memiliki keterbatasan sebagai sarana mewujudkan
tujuan kebijakan publik. Sekalipun memiliki keterbatasan, hukum
tetap merupakan pilihan sebagai instrumen kebijakan publik.
BAHAN BACAAN
Agus Rahardjo, “Model Hibrida Hukum Cyberpace (Studi Tentang
Model Pengaturan Aktivitas Manusia Di Cyberspace dan
Pilihan Terhadap Model Pengaturan Di Indonesia)”, Ringkasan
Disertasi, (Semarang: Program Doktor Ilmu Hukum Universitas
Diponegoro, 2008).
Ann Seidman, Robert B. Seidman, dan Nalin Abeyserkere,
Penyusunan Rancangan Undang-Undang Dalam Perubahan
Masyarakat Yang Demokratis: Sebuah Panduan Untuk Pembuat
Rancangan Undang-Undang, terjemahan, (Proyek ELIPS
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Jakarta,
2001).
Darwin, Muhadjir M., 2005, Negara dan Perempuan: Reorientasi
Kebijakan Publik, Yogyakarta: Media Wacana.
Hoogerwerf, A., 1983, “Isi dan Corak-Corak Kebijaksanaan” dalam A.
Hoogerwerf, Ilmu Pemerintahan, terjemahan (judul asli: Over
Heids Beleid), Jakarta: Penerbit Erlangga.
Parsons, Wayne, 2005, Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik
Analisis Kebijakan, terjemahan (judul asli: An Introduction to
the Theory and Practice of Policy Analysis), Jakarta: Kencana.
Subarsono, AG., 2005, Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori, dan
Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.