Anda di halaman 1dari 28

PEMBUBARAN PARTAI POLITIK

Anggota Kelompok 3 :
1. Vania Meylita Dewi (1904551438)
2. Kadek Dinda Maharani Sedana Putri (1904551439)
3. Komang Dena Esa Singgih (1904551440)
4. Ida Ayu Made Anggarwangi Mahadewi (1904551441)
5. Dandy Widhianto Putra (1904551442)
6. Putu Ananda Oktavian Pratama (1904551444)
7. Iervan Huang (1904551445)
8. Anak Agung Ayu Gangga Muni (1904551446)
9. I Gusti Putu Ardya Maharani (1904551447)
10.A.A Gde Agung Ksatria Prabu Canakya (1904551448)
11.Komang Sulistyawati (1904551449)
MATERI-MATERI

1. Definisi Partai Politik, Definisi Pembubaran, Teori Asal Usul Partai Politik, Fungsi
Partai Politik, Dan Tujuan Partai Politik.
2. Pembubaran Partai Politik Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia.
3. Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Pembubaran Partai Politik.
4. Idealnya/alasan Partai Politik Dapat Dibubarkan.
5. Mekanisme Dalam Pembubaran Partai Politik Di Indonesia Dan Ius Constituendum
Tahapan Permohonan Pembubaran Partai Politik Di Indonesia.
6. Contoh Kasus Pembubaran Partai Politik Di Indonesia
7. Putusan Mahkamah Konstitusi Mengenai Pembubaran Partai Politik
Definisi
Definisi Partai
Partai Politik
Politik &
& Definisi
Definisi Pembubaran
Pembubaran

Dalam
Dalam Pasal
Pasal 11 angka
angka 11 Undang-Undang
Undang-Undang Nomor
Nomor 22 Tahun
Tahun 2011
2011 tentang
tentang perubahan
perubahan
atas
atas Undang-Undang
Undang-Undang NomorNomor 22 Tahun
Tahun 2008
2008 Tentang
Tentang Partai
Partai Politik
Politik dinyatakan
dinyatakan bahwa,
bahwa,
partai
partai politik
politik adalah
adalah organisasi
organisasi yang
yang bersifat
bersifat nasional
nasional dan
dan dibentuk
dibentuk oleh
oleh sekelompok
sekelompok
warga
warga negara
negara Indonesia
Indonesia secara
secara sukarela
sukarela atas
atas dasar
dasar kesamaan
kesamaan kehendak
kehendak dandan cita-cita
cita-cita
untuk
untuk memperjuangkan
memperjuangkan dan dan membela
membela kepentingan
kepentingan politik
politik anggota,
anggota, masyarakat,
masyarakat,
bangsa
bangsa dan
dan negara,
negara, serta
serta memelihara
memelihara keutuhan
keutuhan Negara
Negara Kesatuan
Kesatuan Republik
Republik Indonesia
Indonesia
berdasarkan
berdasarkan Pancasila
Pancasila dan
dan Undang-Undang
Undang-Undang DasarDasar Negara
Negara Republik
Republik Indonesia
Indonesia Tahun
Tahun
1945.
1945.
Arti
Arti pembubaran
pembubaran padapada KBBI
KBBI adalah:
adalah: proses,
proses, cara,
cara, perbuatan
perbuatan membubarkan
membubarkan
Tiga
Tiga Teori
Teori Yang
Yang Menjelaskan
Menjelaskan Asal
Asal Usul
Usul Partai
Partai Politik
Politik

1 2 3

Teori
Teori situasi
situasi historik,
historik, yang
yang
melihat
melihat timbulnya
timbulnya partai
partai
Teori
Teori kelembagaan
kelembagaan yang
yang politik
politik sebagai
sebagai upaya
upaya suatu
suatu Teori
Teori pembangunan
pembangunan yang yang
melihat
melihat ada
ada hubungan
hubungan antara
antara sistem
sistem politik
politik untuk
untuk melihat
melihat partai
partai politik
politik sebagai
sebagai
parlemen
parlemen awal
awal dan
dan mengatasi
mengatasi krisis
krisis yang
yang produk
produk modernisasi
modernisasi sosial
sosial
timbulnya
timbulnya partai
partai politik.
politik. ditimbulkan
ditimbulkan dengan
dengan ekonomi.
ekonomi.
perubahan
perubahan masyarakat
masyarakat secara
secara
luas.
luas.
Tujuan
Tujuan Partai
Partai Politik
Politik

UU
UU No.
No. 22 tahun
tahun 2011
2011 menyebutkan
menyebutkan tujuan
tujuan partai
partai politik
politik terdapat
terdapat dalam
dalam pasal
pasal 10
10

Tujuan
Tujuan Umum
Umum Tujuan
Tujuan
Khusus
Khusus
TUJUAN UMUM
✦ a. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana yang
dimaksud dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
✦ b. Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
✦ c. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila
dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
✦ d. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
TUJUAN KHUSUS
✦ a. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat
dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan
pemerintahan;

✦ b. Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam


kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan

✦ c. Membangun etika dan budaya politikdalam


kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
FUNGSI
FUNGSI PARTAI
PARTAI POLITIK
POLITIK

Undang-undang
Undang-undang NomorNomor 22 Tahun
Tahun 2011,Pasal
2011,Pasal 11
11 ayat
ayat 11 menjelaskan
menjelaskan bahwa
bahwa Partai
Partai politik
politik berfungsi
berfungsi
sebagai
sebagai sarana:
sarana:
1.
1. Pendidikan
Pendidikan politik
politik bagi
bagi anggota
anggota dan
dan masyarakat
masyarakat luas
luas agar
agar mejadi
mejadi warga
warga negara
negara Indonesia
Indonesia yang
yang
sadar
sadar akan
akan hak
hak dan
dan kewajibannyadalam
kewajibannyadalam kehidupanbermasyarakat,
kehidupanbermasyarakat, berbangsa,
berbangsa, dan
dan bernegara.
bernegara.
2.
2. Penciptaan
Penciptaan iklim
iklim yang
yang kondusif
kondusif bagi
bagi kesatuan
kesatuan dan
dan persatuan
persatuan bangsa
bangsa Indonesia
Indonesia untuk
untuk kesejahteraan
kesejahteraan
masyarakat.
masyarakat.
3.
3. Pernyerap,
Pernyerap, penghimpun,
penghimpun, dan dan penyalur
penyalur aspirasi
aspirasi politik
politik masyarakat
masyarakat dalam
dalam merumuskan
merumuskan dan dan
menetapkan
menetapkan kebijakan
kebijakan negara.
negara.
4.
4. Partisipasi
Partisipasi politik
politik warga
warga negara
negara Indonesia;
Indonesia; dan
dan
5.
5. Rekrutmen
Rekrutmen politik
politik dalam
dalam proses
proses pengisian
pengisian jabatan
jabatan politik
politik melalui
melalui mekanisme
mekanisme demokrasi
demokrasi dengan
dengan
memperhatikan
memperhatikan kesetaraan
kesetaraan dan
dan keadilan
keadilan gender.
gender.
Pembubaran partai politik dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, dimulai dari masa
demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dianut di Indonesia pada
masa pemerintahan Presiden Soekarno pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sampai
kejatuhannya pada tahun 1966 seiring muculnya Orde Baru.

Pada masa pemeritahan orde baru diawali dengan pembubaran Partai Komunis Indonesia
(PKI) termasuk bagian-bagian organisasinya dari tingkat pusat sampai ke daerah beserta
semua organisasi yang seasas/berlindung/bernaung di bawahnya, serta pernyataan
sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah kekuasaan Negara Republik Indonesia,
pada tanggal 12 Maret 1966 dengan Keputusan Presiden Nomor 1/3/1966. Dasar hukum
yang digunakan dalam pembubaran PKI tersebut adalah Surat Perintah 11 Maret 1966.

Dan Undang-Undang Terbaru mengenai partai politik yaitu Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2011 tentang Partai Politik, perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Partai Politik.
KEWENANGAN MAHKAMAH
KONSTITUSI DALAM PEMBUBARAN
PARTAI POLITIK
Salah satu kewenangan yang dimiliki Mahkamah Konstitusi adalah
membubararkan partai politik. Kewenangan yang sesungguhnya krusial karena
dapat menjadi kontrol dan pembatas terhadap partai politik agar tidak melakukan
tindakan melanggar hukum yang berpotensi menyebabkan gaduh dalam kehidupan
bernegara. Partai Politik dapat dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi dengan
alasan-alasan yaitu, ideologi, asas, tujuan, program partai politik, dan kegiatan
partai politik bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
ALASAN PEMBUBARAN PARTAI POLITIK
Partai politik merupakan pilar utama demokrasi. Oleh karena itu,
sebuah partai politik harus kuat dan kokoh agar demokrasi yang
ditopangnya menjadi kokoh pula. Itulah sebabnya diperlukan rambu-
rambu hukum yang adil untuk mengatur tata cara pendirian dan
pembubaran partai politik. Partai politik dapat dibubarkan oleh MK
dengan alasan yuridis sebagai berikut:
1. Faktor ideologi kepartaian
2. Faktor asas partai
3. Faktor tujuan partai
4. Faktor Kegiatan Partai Politik
MEKANISME DALAM
PEMBUBARAN PARTAI POLITIK DI
INDONESIA
A. Mekanisme dalam Pembubaran Partai Politik di Indonesia
Adapun beberapa tatacara dalam perkara pembubaran partai politik di
Mahkamah Konstitusi sebagai berikut:

a) Pengajuan Permohonan
b) Pendaftaran Permohonan dan Jadwal Sidang
c) Pemeriksaan Pendahuluan
d) Pemeriksaan Persidangan
e) Rapat Permusyawaratan Hakim
f) Putusan Mahkamah konstitusi
Ius constituendum tahapan
st i tu e nd u m pembubaran partai politik di
Ius Con a n
e r m o ho n indonesia, dibagi menjadi dua
Tahapan P r t a i tahapan yaitu, pertama adalah
r a n P a
Pembuba ia tahap pengajuan permohonan
i I n do n e s
Politik D kepada MK, dan kedua adalah
tahap persidangan di MK.
TAHAP PENGAJUAN PERMOHONAN KE MAHKAMAH
KONSTITUSI
Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK) Nomor 12 Tahun 2008 tentang Prosedur Beracara dalam
Pembubaran Partai Politik yang menjadi pedoman dalam beracara perkara pembubaran partai
politik tidak memberikan persyaratan khusus dalam pengajuan permohonan pembubaran partai
politik. Secara umum, Pasal 4 PMK hanya menyebutkan sebagai berikut:

1) Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon atau kuasanya
kepada Mahkamah;
2) Permohonan ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya dalam 12 (dua belas rangkap);
3) Permohonan sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitas lengkap pemohon dan kuasanya jika ada dilengkapi kuasa khusus untuk itu;
b. Uraian yang jelas tentang ideologi, asas tujuan, program dan kegiatan partai politik yang
dimohonkan pembubaran yang dianggap bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
c. Alat-alat bukti yang mendukung permohonan.
Artinya, apabila pemerintah akan mengusulkan pembubaran terhadap partai politik kepada MK,
pemerintah cukup memenuhi prosedur administratif sebagaimana yang telah diatur dalam PMK
tersebut.
TAHAP PERSIDANGAN DI MAHKAMAH KONSTITUSI
Proses persidangan permohonan pembubaran partai politik di MK
dapat dibagi menjadi 5 tahapan yaitu :

01 02

Persidangan lanjutan untuk


pemeriksaan pendahuluan mendengarkan petitum pemohon.
untuk memeriksa Tahapan ini dilaksanakan apabila
kelengkapan administrasi permohonan yang diajukan oleh pemohon
pemohon, dan memeriksa telah dinyatakan lengkap oleh MK. Pada
legal standing pemohon. tahapan ini, dilakukan kegiatan untuk
mendengarkan keterangan dari pemohon
berkenaan dengan materi permohonan
yang telah diajukan.
03 04
Persidangan pembuktian yang meliputi
Persidangan lanjutan untuk mendengakan pembuktian dokumen, pembuktian fakta serta
keterangan termohon. Setelah pemohon mendengarkan kesaksian ahli dan pihak-pihak
menyampaikan keterangannya berkenaan terkait. Pembuktian dokumen dalam hal ini
dengan materi yang dimohonkan, dalam dapat dimaknai sebagai upaya untuk menilai
persidangan mendengarkan keterangan apakah putusan pengadilan yang telah
termohon ini pihak termohon diberikan berkekuatan hukum tetap berkenaan
kesempatan atau hak untuk menyampaikan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh partai
keterangannya berkenaan dengan permohonan politik bersangkutan dapat menjadi dasar dalam
yang telah diajukan oleh pemohon. pengajuan permohonan pembubaran partai
politik.

05

Pembacaan Putusan.
CONTOH KASUS PEMBUBARAN PARTAI POLITIK DI
INDONESIA
Pada masa pemeritahan orde baru diawali dengan pembubaran Partai Komunis Indonesia
(PKI) termasuk bagian-bagian organisasinya dari tingkat pusat sampai ke daerah beserta
semua organisasi yang seasas/berlindung/bernaung di bawahnya, serta pernyataan sebagai
organisasi terlarang di seluruh wilayah kekuasaan Negara Republik Indonesia, pada tanggal
12 Maret 1966 dengan Keputusan Presiden Nomor 1/3/1966. Dasar hukum yang digunakan
dalam pembubaran PKI tersebut adalah Surat Perintah 11 Maret 1966. Keputusan Presiden
Nomor 1/3/1966 tanggal 12 Maret 1966 tersebut kemudian dikukuhkan dengan Ketatapan
MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia,
Pernyataan Sebagai Anggota Organisasi Terlarang Di Seluruh Wilayah Negara Republik
Indonesia Bagi Partai Komunis Indonesia Dan Larangan Setiap Kegiatan Untuk
Menyebarkan atau Mengembangkan Paham atau Ajaran Komunisme/MarxismeLeninisme.
Putusan Mahkamah
Konstitusi Mengenai
Pembubaran Partai
Politik
Putusan Mahkamah Konstitusi No.53/PUU-
IX/MK-2011
✗ Putusan Mahkamah Konstitusi No.53/PUU-IX/MK-2011 menegaskan
bahwa Mahkamah Konstitusi tidak mengabulkan adanya pemberian
legal standing kepada perseorangan dalam usul pembubaran partai
politik. Pertimbangan hukumnya, Mahkamah Konstitusi menyatakan
bahwa Pasal 24C UUD 1945 tidak mengatur mengenai yang berhak
mengajukan perkara pembubaran partai politik ke Mahkamah
Konstitusi.

KESIMPULAN


Kesimpulan
Pembubaran partai politik dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, dimulai dari masa
demokrasi terpimpin. Salah satu kebijakan politik Presiden Soekarno adalah
menyederhanakan partai politik-partai politik yang begitu banyak di Indonesia yang
merupakan warisan dari kebijakan politik kepartaian sebelumnya. Pada masa pemeritahan
orde baru diawali dengan pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) termasuk bagian-
bagian organisasinya dari tingkat pusat sampai ke daerah beserta semua organisasi yang
seasas/berlindung/bernaung di bawahnya, serta pernyataan sebagai organisasi terlarang di
seluruh wilayah kekuasaan Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Terbaru mengenai
partai politik yaitu Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, perubahan
atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.
Kesimpulan
Salah satu kewenangan yang dimiliki Mahkamah Konstitusi adalah
membubararkan partai politik. Prosedur MK dalam pembubaran partai politik
pada dasarnya sama dengan proses beracara di peradilan lainnya yaitu
melalui beberapa tahap mulai dari Pengajuan Permohonan, Pemeriksaan
Perkara, Alat Bukti, Permusyawaratan Hakim, Putusan dan pembacaan
putusan sampai Pelaksanaan putusan.
Kesimpulan
Partai politik dapat dibubarkan oleh MK dengan alasan yuridis sebagai
berikut:
● 1. Faktor ideologi kepartaian
● 2. Faktor asas partai
● 3. Faktor tujuan partai
● 4. Faktor kegiatan Partai Politik bertentangan dengan Undang-undang
Dasar Tahun 1945
Kesimpulan
Dari total 132 konstitusi negara di dunia, terdapat 72 konstitusi negara yang
menyebut partai politik. Dari 72 konstitusi negara yang mengatur tentang
partai politik, terdapat 23 konstitusi yang mengatur pembubaran partai
politik. Berdasarkan ketentuan di beberapa negara, pembubaran partai politik
lebih banyak merupakan wewenang Mahkamah Konstitusi. Namun, tidak
semua ketentuan yang mengatur Mahkamah Konstitusi di negara-negara
yang memiliki Mahkamah Konstitusi menyebutkan wewenang memutus
pembubaran partai politik.
Kesimpulan
Putusan Mahkamah Konstitusi No.53/PUU-IX/MK-2011 menegaskan bahwa
Mahkamah Konstitusi tidak mengabulkan adanya pemberian legal standing
kepada perseorangan dalam usul pembubaran partai politik. Keinginan para
Pemohon agar pihak yang dapat mengajukan permohonan pembubaran partai
politik ke Mahkamah Konstitusi ditambah dengan perorangan warga negara
dan badan hukum merupakan kewenangan dari pembentuk Undang-Undang
untuk mengubahnya (legislative review).
SESI DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai