Anda di halaman 1dari 5

E-Tech

Volume 00 Number 00 20XX


ISSN: Print 2541-3600 – Online 2621-7759
DOI: 10.1007/XXXXXX-XX-0000-00

Received Month DD, 20YY; Revised Month DD, 20YY; Accepted Month DD, 20yy
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/e-techr

HAKIKAT DAN KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN, BELAJAR DAN


PEMBELAJARAN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Novrianti

Email: novriantidefrizal@gmail.com

A. Hakikat dan Konsep Dasar Psikologi Pendidikan


Pengertian dan definisi Psikologi Pendidikan dapat dilihat dari dua sudut yakni etimologi dan
terminologi. Menurut etimologi (asal usul kata) Psikologi Pendidikan dapat dijabarkan dalam Dua kata
yakni “Psikologi” dan “Pendidikan”. Psikologi pertama secara etimologi adalah istilah hasil peng-
Indonesia-an dari bahasa asing, yakni bahasa Inggeris “Psychology”. Istilah psychologi sendiri bersal dari
kata kata Yunani ”Psyche”, yang dapat diartikan sebagai roh, jiwa atau daya hidup, dan “logis” yang dapat
diartikan ilmu. Kedua secara terminologi (istilah) maka psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang
memperlajari atau menyelidiki pernyataan pernyataan.
Psikologi pendidikan merupakan cabang dari kajian psikologi. Psikologi istilah yang
berasal dari bahasa inggris, yaitu “psychology“, yang berarti roh, jiwa yang hidup, dan “logos”
yang berarti ilmu. Secara harfiah ”psychology” berarti “ ilmu jiwa. Beberapa pakar psikologis,
Plato mengatakan bahwa jiwa adalah ide, Hipocrates berpendapat psikologi atau jiwa adalah
karakter, sedangkan Aristoteles mengartikan jiwa sebagai fungsi pengingat. Abad ke-17, Rene
Descartes, filosof Prancis, berpendapat bahwa jiwa adalah akal atau kesadaran. George Berkeley,
filosof Inggris di akhir abad  ke-17, menyatakan bahwa jiwa adalah persepsi, Jhon locke, filosof
Inggris, beranggapan bahwa jiwa adalah “ kumpulan ide yang disatukan melalui asosiasi.”
(Sarwono dalam Desmita, 2005).
Psikologi Pendidikan menurut John W. Santrock adalah adalah cabang ilmu psikologi
yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan
pendidikan. Jadi, dapat dikatakan bahwa psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin ilmu yang
berupaya menggunakan konsep atau prinsip-prinsip psikologis dalam memecahkan masalah-
masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan.

2
Novrianti 3

B. Belajar dan Pembelajaran


Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
pembentukan pribadi dan perilaku individu. Pengertian belajar dari para ahli :
1. Witherington (1952): “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang
dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap,
kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
2. Crow & Crow dan (1958): “belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan
dan sikap baru”.
3. Hilgard (1962): “belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul perilaku muncul atau
berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi”
4. Di Vesta dan Thompson (1970): “belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap
sebagai hasil dari pengalaman”.
5. Gage & Berliner : “belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang yang muncul karena
pengalaman”
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan, belajar selalu melibatkan tiga hal
pokok yaitu: (a) perubahan tingkah laku, (b) sifat perubahannya relatif permanen, dan (c)
perubahan tersebut terjadi oleh karena interaksi dengan lingkungan (semua sumber belajar).

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Dalam UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, pembelajaran didefinisikan sebagai
proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Konsep pembelajaran menurut Corey (1986) adalah suatu proses dimana lingkungan secara
sengaja dikelola untuk memungkinkannya tingkah laku tertentu dalam kaitannya dengan
pencapaian tujuan pebelajaran. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip
dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks
pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga
mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan
sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses

E-Tech, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/e-tech


E-Tech ISSN: 2541-3600 4

pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja.
Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran adalah terjemahan dari instructional, yang banyak dipakai dalam dunia
pendidikan di Amerika Serikat, yang menempatkan peserta didik sebagai sumber dari kegiatan.
Istilah ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah
siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media, seperti bahan cetak, audio dan
sebagainya, yang semuanya mendorong terjadinya perubahan peran guru dalam pengelolaan
proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator.
Dalam kaitannya dengan perkembangan teknologi, peserta didik diposisikan sebagai subjek
belajar yang memegang peranan yang utama, sehingga dalam setting proses belajar mengajar
mereka dituntut beraktivitas secara penuh bahkan secara individu memplejari bahan pelajaran
(Sanjaya, 2008).
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas
pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu
memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar.
Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses
belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan
kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
C. Faktor yang Mempengaruhi
Jika psikologi pendidikan merupakan sebuah disiplin ilmu yang berupaya menggunakan
konsep atau prinsip-prinsip psikologis dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam
dunia pendidikan, maka terdapat kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan
tindakan belajar. oleh karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan
menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Psikologi
pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.
Psikologi pendidikan berkembang dan sesuatu yang mesti dipelajari bagi calon pendidik,
sangat berkaitan dengan kondisi pendidikan sebelumnya. Selama ini pendidikan tidak
memperhatikan kondisi peserta didik, tidak memperhatikan minat dan bakat peserta didik. Guru
seolah sebagai penguasa dan menganggap peserta adalah ibarat botol kosong yang akan diisi air,
akhirnya yang terjadi adalah pendidikan hanya dalam bentuk transfer knowledge saja. Dengan
adanya psikologi pendidikan diharapkan akan lahir pendidikan yang humanistis yang memahmi
peserta didik sesuai dengan keberadaanya. Diantara faktor yang mempengaruhi belajar adalah:

HAKIKAT DAN KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
Novrianti 5

1. Internal
a. Fisiologis
1) Tonus jasmani pada umumnya
Merupakan keadaan jasmani yang segar dapat mempengaruhi jasmani yang kurang
segar atau jasmani yang lelah mempengaruhi jasmani yang tidak lelah. Ada dua hal
yang perlu dikemukakan:
a) Nutrisi harus cukup karena kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan
kurangnya tonus jasmani yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas
mengantuk, lekas lelah dan sebagainya.
b) Beberapa penyakit yang kronis sangat mengganggu belajar. Penyakit seperti
pilek, influensa, sakit gigi, dan sejenisnya biasanya diabaikan karena dianggap
tidak cukup serius untuk mendapatkan perhatian dan pengobatan, namun dalam
kenyataannya penyakit semacam ini sangat mengganggu aktivitas belajar
2) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu, terutama fungsi pancaindra. Pancaindra
merupakan pintu gerbang masuknya pengaruh ke dalam individu. Orang mengenal
dunia dan alam sekitarnya melalui pancaindra. Baiknya berfungsinya pancaindra
merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik.
b. Psikologis
Hal yang mendorong seseorang itu belajar adalah (Arden N Frandsen, 1961:216):
1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
2) Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju
3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman
4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang selalu dengan usaha yang
baru, baik dengan koperasi maunpun dengan kompetisi
5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran
6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.

2. Eksternal
a. Sosial
Yang dimaksud dengan faktor sosial adalah kehadiran orang lain di sekitar tempat siswa
belajar. Biasanya mengganggu konsentrasi sehingga perhatian tidak dapat ditujukan
kepada hal yang dipelajari atau aktivitas belajar itu semata-mata. Dengan berbagai cara,
faktor tersebut harus diatur supaya belajar dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya.

E-Tech, Open Access Journal: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/e-tech


E-Tech ISSN: 2541-3600 6

b. Non Sosial
Misalnya keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat yang digunakan untuk
belajar dan sebagainya. Semua faktor sosial tersebut harus dikondisikan agar
pembelajaran berjalan lancar

DAFTAR BACAAN

Corey, Gerald. (1986). Theory and practice of counseling and psychotherapy. Monterey, Calif. :
Brooks Cole Publ. Co. hal. 195
Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Pt. Remaja Rosdakarya. hal. 1

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Grup

Santrock, John W.. 2010. Educational Psychologi, Ed. 2.dialih bahasakan oleh Tri Wibowo B.S.,
Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada

HAKIKAT DAN KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI

Anda mungkin juga menyukai