Bab 2
Bab 2
id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
a. Pengertian
yang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
kassa steril.
steril.
Segera setelah bayi lahir dan tali pusat diikat, bayi diletakkan
kulit ibu. Kontak kulit ibu dan bayi ini berlangsung setidaknya 1
jam atau lebih, bahkan sampai bayi dapat menyusu sendiri. Bayi
6) Memberi vitamin K
vitamin K 1 , semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu
8) Identifikasi bayi
salah satu tindakan pemantauan bayi baru lahir. Bayi baru lahir
tanda kulit berwarna kuning, refleks bayi lemah, malas minum, dan
pernapasan apneu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
2. Ikterus Neonatorum
a. Pengertian
Ikterus neonatorum yaitu warna kuning pada kulit dan sklera bayi
Woodgate, 2012)
oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin
tak terkonjugasi yang berlebih. Ikterus secara klinis akan mulai tampak
pada bayi baru lahir bila kadar bilirubin darah 5-7 mg/dl (Kosim, 2012).
penting penyakit hati atau kelainan fungsi hati, saluran empedu dan
ikterus akan terlihat. Namun pada neonatus ikterus masih belum terlihat
b. Klasifikasi
mg/dl/24 jam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
hari ke-2 dan ke-4 dengan kadar bilirubin 5-6 mg/dl dan
menurun sampai dibawah 2 mg/dl antara umur hari ke-5 dan ke-
bilirubin indirek tidak lebih dari 12 mg/dl pada usia hari ketiga.
Kondisi ini secara acak dibagi menjadi awitan cepat yang terjadi
pada usia 2-4 hari dan awitan lambat yang mulai terjadi pada
usia 4-7 hari. Pada bayi baru lahir yang mendapat ASI, kadar
2) Ikterus Patologis
ciri-ciri :
24 jam
bulan
serum 1mg/dl/jam
c. Etiologi
Etiologi ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun
d. Patofisiologi
menua. Pada neonatus 75% bilirubin berasal dari mekanisme ini. Satu
billirubin) dan sisanya 25% disebut early labeled bilirubin yang berasal
menjadi bilirubin bebas, yaitu zat yang larut dalam lemak yang bersifat
ambilan sehingga bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan
2012)
2007).
pada lampiran 2.
e. Faktor risiko
laki-laki.
f. Diagnosis
1) Pemeriksaan Klinis
matahari dan dengan menekan sedikit kulit yang akan diamati untuk
Alatas, 2007).
Alatas, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
heperbilirubinemia
hemolisis, anemia (Hb < 14 gr/dl) atau polisitemia (Ht lebih dari
hemolisis berat
dapat terlewatkan secara klinis dan lebih sulit dideteksi pada bayi
Menurut Marmi (2012), tanda klinis dari bayi baru lahir dengan
ikterus adalah :
kuning
2) Letargi
4) Kejang
5) Dehidrasi : hal ini disebabkan oleh asupan kalori yang tidak adekuat
h. Prognosis
indirek telah melalui sawar darah otak . Pada keadaan ini penderita
bilirubin tak terkonjugasi didalam sel-sel otak. Resiko pada bayi dengan
serum ; hubungan antara kadar bilirubin serum dan kern ikterus pada
bayi cukup bulan yang sehat masih belum pasti. Bilirubin indirek yang
larut dalam lemak dapat melewati sawar darah otak dan masuk ke otak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
dan protein plasma lainnya terlampaui, dan kadar bilirubin bebas dalam
Pada setiap bayi, nilai persis kadar bilirubin yang bereaksi indirek
atau kadar bilirubin bebas dalam darah yang kalau dilebihi akan bersifat
toksik, tidak dapat diramalkan ; tetapi kern ikterus jarang terjadi pada
mencegah dan mengobati, sampai saat ini cara–cara itu dapat dibagi
ikterus fisiologis pada bayi baru lahir bila diberikan pada ibu dengan
dosis 90 mg/24 jam sebelum persalinan atau pada bayi saat lahir
obat ini lebih kecil dari pada fototerapi dalam menurunkan kadar
(Nelson, 2012)
dapat pecah jika bayi banyak mengeluarkan feses dan urin. Untuk itu
zat-zat terbaik bagi bayi yang dapat memperlancar BAB dan BAK.
karena bayi malas minum. ASI yang cukup untuk penanganan pada
bayi dengan ikterus yaitu 8-12 kali sehari. Jika tidak mau menghisap
dot berikan pakai sendok. Jika tidak habis berikan melalui sonde.
(2005)
menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dahulu oleh organ
hati dan dapat dikeluarkan melalui urin dan tinja sehingga kadar
bilirubin menurun.
fatal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
a) Alat
b) Pelaksanaan
(3) Pakaian bayi dibuka agar bagian tubuh dapat seluas mungkin
cahaya fototerapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
(6) Posisi lampu diatur dengan jarak 45-50 cm di atas tubuh bayi,
(7) Posisi tubuh bayi diubah tiap 3 jam agar tubuh mendapat
suhu setiap 4-6 jam sekali. Jika terjadi kenaikan suhu matikan
hubungi dokter
tidak
(11) Pantau suhu tubuh bayi dan suhu udara ruangan setiap 3 jam
24 jam
(13) Bila kadar bilirubin telah turun menjadi 7,5 % atau kurang
(14) Jika setelah pemberian terapi 100 jam bilirubin tetap tinggi
(15) Hentikan terapi sinar bila kadar bilirubin turun dibawah batas
proses hemolisis.
sinar :
ml/kgBB.
hariannya 10-20 %.
(3) Selama dilakukan terapi sinar, feses bayi menjadi cair dan
khusus.
(4) Bayi dipindahkan dari alat terapi sinar bila akan dilakukan
4) Transfusi tukar
dengan gejala gagal jantung, dan hasil pemeriksaan uji comb positif.
(Ngastiyah, 2005)
sesuai berdasarkan berat badan bayi, bayi baru lahir relatif sehat, dan
bayi cukup bulan dapat dilihat pada tabel 2.4 dan 2.5 di lampiran 5.
dan infeksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
Untuk memperoleh data dasar secara lengkap pada bayi baru lahir
1) Data subjektif :
(Varney, 2008)
b) Keluhan Utama
c) Riwayat penyakit
2) Data Objektif
a) Keadaan umum
b) Vital Sign
c) Pemeriksaan Fisik :
(Marmi, 2012).
2008)
(Varney, 2008)
d) Reflek
(3) Reflek tonick neck pada bayi dengan ikterus adalah lemah
direk, uji coombs indirek, kadar bilirubin total dan direk, darah
1) Diagnosis Kebidanan
Dasar:
a. Subjektif
(Marmi, 2012)
b. Objektif
berwarna kuning
2) Letargi
4) Kejang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
5) Dehidrasi
2) Masalah
3) Kebutuhan
secara adekuat dengan cara ASI dimasukkan dalam botol susu; jika
tidak mau menghisap dot berikan pakai sendok dan jika tidak dapat
2012).
Mengantisipasi Penanganannya
serta lakukan fototerapi atau transfusi tukar bila ada indikasi (Dewi,
2010).
tentang kondisi bayi, menjemur bayi tiap pagi di bawah sinar matahari
dengan menutup mata dan genital bayi memakai kertas karbon yang
dilapisi kain kassa dan merubah posisi bayi agar sinar ultraviolet dapat
Aman
neonatorum patologis.
pasien atau belum, warna pada kulit bayi masih kuning atau normal
S : Subjektif
melalui anamnesis yaitu anak sudah tidak letargis, tidak kuning, reflek
menghisap kuat, warna feses tidak gelap dan feses tidak berwarna
kuning terang.
O : Objektif
hasil laboratorium, dan uji diagnostik lain berupa keadaan umum bayi
A : Analisa
P : Penatalaksanaan
2. Jika reflek menghisap sudah baik dan kuat, ASI dapat diberikan
demand.