STUDI KRITIS PEMIKIRAN ISLAM - Klp7
STUDI KRITIS PEMIKIRAN ISLAM - Klp7
Islam mengandung ajaran yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Sumber
utama ajaran Islam adalah Al-Quran dan Hadis tidak menjelaskan segala sesuatu secara
detail. Sebagian dikemukakan hanya dalam bentuk isyarat umum yang masih perlu dikaji
secara mendalam dengan menggunakan akal sebagai instrumen berpikir yang dimiliki oleh
setiap manusia. Di sisi lain, Al-Quran dan Hadis telah berhenti saat Rasululah wafat
sementara kehidupan manusia dengan kompleksitas problematikanya berubah dan
berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Konsekwensinya, umat Islam harus
menjalani kehidupannya dengan tetap berpijak pada sumber utama ajaran Islam dan pada
saat yang sama harus menjalani kehidupan dalam suasana berbeda dengan kondisi pada
masa Rasulullah saw. Dalam kondisi seperti ini, umat Islam diperhadapkan kepada
berbagai tuntutan yang mengharuskan penggunaan akal yang didukung oleh instrumen
pengetahuan lainnya untuk mengkaji isyarat-isyarat yang menjadi dasar terbentuknya
pemahaman terhadap berbagai hal yang memerlukan jawaban sejalan dengan tuntunan
Islam.
Mata Kuliah Studi Kritis Pemikiran Islam memberikan gambaran kepada mahasiswa
program Pascasarjana (S3) tentang sejumlah diskursus pemikiran Islam dalam berbagai
bidang kehidupan, baik yang bercorak fundamental, moderat maupun liberal untuk
dijadikan bahan perbandingan secara kritis dalam mengamati dan mengikuti
perkembangan saat ini dalam masyarakat.
1. Mahasiswa dapat menjelaskan secara kritis latar belakang lahirnya pemikiran Islam
baik dari mazhab maupun tokoh.
1
2. Mahasiswa dapat mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis wacana
pemikiran Islam, baik sebagai sebuah produk pemikiran seorang atau sejumlah
tokoh atau sebagai hasil produk sejarah pemikiran.
3. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menganalisis secara kritis pokok-pokok
pemikiran Islam, baik yang digagas oleh para pemikir Islam maupun sebagai hasil
dari produk sejarah.
4. Mahasiswa dapat membandingkan secara kritis pokok-pokok pemikiran Islam
tersebut dalam berbagai bidang kehidupan
5. Melakukan analisis kritis, tajam dan argumentatif terhadap berbagai isu-isu
keagamaan sekaligus memberikan alternatif pemecahan dari persoalan keagamaan
yang timbul di tengah kehidupan masyarakat
6. Menyosialisasikan pemikiran keagamaan secara arif dan proporsional di tengah
masyarakat dan memiliki kemampuan menjembatani perselisihan dan perbedaan
paham di kalangan masyarakat.
7. Mengembangkan secara komprehensif pandangan Islam terhadap isu-isu
kontemporer di tengah masyarakat melalui pemikiran Islam kritis
Kegiatan Pembelajaran:
Bahan
Meeti Indikator CP Mata Strategi Unit Tugas
Kajian/Pokok
ng ke Kuliah Pembelajaran Mahasiswa
Bahasan
2
pengetahuan tentang Keesaan Khaliq dan tanya jawab melaksanakan diskusi
hakikat semesta raya (Telaah terhadap dipandu oleh
yang kemudian dikenal konsepsi para Sufi) moderator, dan di
dengan konsep akhir perkuliahan,
Keesaan Khalik dan dosen
pluralitas makhluk memberikan
(telaah kritis konsepsi penjelasan
para sufi) tembahan
3
akhlak dalam Kontemporer Mempresentasikan
kehidupan dan makalah dan
menguraikan secara melaksanakan diskusi
kritis krisis akhlak di era kelas
kontemporer
4
kelas
Teknik Perkuliahan
5
Evaluasi
a. Evaluasi dapat berbentuk lisan, tulisan atau penugasan
b. Evaluasi proses berbentuk;
1. Penyajian/pertanggungjawaban = 20 %
2. Partisipasi dalam seminar = 20 %
3. Ketepatan waktu kehadiran = 10 %
4. Makalah revisi = 25 %
5. Ujian akhir = 25 %
c. Mahasiswa yang tidak memenuhi persentase kehadiran minimal 75% tidak
diperkenankan mengikuti ujian akhir.
Referensi
Abdul Halim ( ed. ). Teologi Islam Rasional Apresiasi terhadap Wacana dan Praksis Harun
Nasution. Jakarta: PT. Ciputat Press, 2005.
Ahmad Amin. Kitab al- Akhlak. Kairo: Daral-Kutub Al-Mishriyyah. T.th.
Ali, Fachry dan Bahtiar Efendi. Merambah Jalan Baru Islam, Bandung: Mizan, 1986.
Aqil, Sayyid. Madkhal ila Dirasah Akhlaqiyah al-falsafiyah. Kairo: Dar al-Hadis, 1997.
Azyumardi Azra. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta:
PT. Logos Wacana Ilmu, 1999.
_______. Pergolakan Politik Islam. Jakarta: Paramadina, 1996.
Al-Banna, Hasan. Relasi Agama dan Negara, terjj. Tim Mata Air. Jakarta: Mata Air Publishing,
2006.
Barsihannor. Haruskan Membenci Ahmadiyah. Yogyakarta: Kota Kembang, 2009.
Barton, Greg. Neo-Modernism: A Vital Synthesis of Traditionalist and Modernist Islamic
Thought in Indonesia, dalam Studia Islamica, vol. II, 1995.
Efendi, Bakhtiar. Islam dan Negara. Jakarta: Paramadina, 1998.
Efendi, Djohan (ed.). Pergolakan Pemikiran Islam. Jakarta: LP3ES, 1988.
Al-Gazali. Ihya Ulum al-Din. Kairo: Ma’had al-Husain, 1961.
Gibb, H.A.R. Modern Trends in Islam, diterjemahkan oleh Machnun Husein dengan judul
Aliran-aliran Modern dalam Islam. Jakarta: Ikrar Mandriabadi, 1995.
Harun Nasution. Akal dan Wahyu dalam Islam. Jakarta : UI Press., 1986.
_______. Falsafat & Mistisisme dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1992.
_______. Falsafat Agama. Jakarta : Bulan Bintang, 1991.
_______. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya Jilid I , II , Jakarta; UI Press, 1985.
_______. Islam Rasional Gagasan dan Pemikiran. Jakarta: Mizan, 1998.
_______. Muhammah Abduh dan Teologi Rasional Mu'tazilah. Jakarta: UI Press,
1987.
_______. Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan
Bintang, 1992.
6
_______. Perkembangan Modern Dalam Islam. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,
1985.
_______. Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan. Jakarta : UI
Press, 1986.
Hefner, Robert W. ”Modernity and The Challenge of Pluralism: Some Indonesian Lessons”,
Studia Islamika, Volume 2, Number 4, 1995.
Ibn Maskawaih. Tahzib al-Akhlak, Terjemahan Zainul Kamal. Bandung: Mizan, 1994.
Ibrahim Madkour. Filsafat Islam. Jakarta” Rajagrafindo, 1996.
Jufri, Husain. Awal dan Perkembangan Islam Syiah. Jakarta: Pustaka Hidayah, 1989.
Madjid, Nurcholish. Islam Doktrin dan peradaban Jakarta: Yayasan Paramadina, 1992.
Muhammad Kamil. Ibn Sina; Hayatuhu, Asaruh wa Falsafutuh. Libanon; Dar al-Kutub. T.th.
Muhammad Luthfi. Tarikh al-Falsafat al-Islamiyat wa al-Maghrib. Mesir: Najib al-Mishri,
1927.
Munawir Sjadzali. Islam dan Tatanegara. Jakarta: UI Press, 1990.
_______. Kontektualisasi Ajaran Islam, Bandung, Mizan, 1993.
Muqsith Ghazali, Abd. Argumen Pluralisme Agama. Jakarta: Kata Kita, 2009.
Murtada Mutahhari. Fundamental of Islamic Theology. Teheran: IPO, 1997.
Muslih Fathoni. Paham Mahdi Syi'ah dan Ahmadiyah dalam Perspektif Islam. Jakarta:
Rajawali, 2002.
Najib A. Burhani Sufisme Kota. Jakarta: PT Serambi Ilmu, 2001.
Oliver Leaman. Pengantar Filsafat Islam. Bandung: Mizan 2002.
Qadir Mahmud, Abd. Al-Falsafah al-Sufiyat fi al-Islam. T.tp: Dar al-Fikr. T.th.
Ridwan, AH. Reformasi Intelektual Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Salim, Abd. Muin. Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-Quran. Jakarta: Rajagrafindo,
2002.
Tim Penulis Syarif Hidayatullah Jakarta. Membangun Pusat Keunggulan Studi Islam,
Jakarta: IAIN Syarif Hidayatulah.
Tim Penulis. Refleksi Pembaruan Pemikiran Islam; 70 tahun Harun Nasution. Jakarta:
Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF), 1989.
Wahid, Abdurrahman “NU, Pluralisme dan Demokratisasi Jangka Panjang” dalam Imam Azis,
et al., (eds.), Agama, Demokrasi dan Keadilan. Jakarta: PT. Gramedia, 1993.
Wahid, Abdurrahman. ”Aspek Reformatif dari Upaya Untuk Menanggulangi Masalah
Kemiskinan”, Makalah, Jakarta: Badan Litbang Agama, 1981.
Wahid, Abdurrahman. Muslim di Tengah Pergumulan. Jakarta: Leppenas, 1983.