Anda di halaman 1dari 36

1

BAB 1. PENGUKURAN a. Satuan Internasional (SI)


Pada tahun 1960 ditetapkan sistem satuan yang berlaku secara
internasional yang berfungsi sebagai satuan standar dan disebut
A. BESARAN DAN SATUAN Sistem Internasional (SI).
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka. Syarat Satuan Internasional :
(1) Tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apapun.
Satuan adalah ukuran besaran. (2) Bersifat internasional, sehingga dapat dipakai di manapun
(3) Mudah ditiru oleh setiap orang yang menggunakan.
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan
besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. b. Satuan MKS (meter-kilogram-sekon)
• Panjang; satuannya meter (m).
Di dalam ilmu fisika dikenal dua besaran, yaitu besaran pokok dan
• Massa; satuannya kilogram (kg).
besaran turunan.
• Waktu; satuannya sekon (s).
1. Besaran Pokok
c. Satuan CGS (centimeter-gram-sekon)
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
• Panjang; satuannya centimeter (cm).
lebih dahulu sesuai dengan Sistem Internasional (SI). Dalam fisika
• Massa; satuannya gram (g).
ada 7 besaran pokok yang harus diingat, yaitu :
• Waktu; satuannya sekon (s).
No Besaran Pokok Satuan Singkatan
d. Satuan Baku dan Tidak Baku
1. Panjang meter m
• Satuan baku; satuan yang sudah diakui secara internasional
2. Massa kilogram kg
sehingga dapat digunakan di negara manapun. Contoh: meter,
3. Waktu sekon s
kilogram dan liter.
4. Kuat Arus ampere A
• Satuan tidak baku; satuan yang tidak diakui secara internasional,
5. Suhu kelvin K
sehingga hanya digunakan di daerah tertentu saja. Contoh:
6. Intensitas Cahaya candela Cd hasta, depa, jengkal, dan gayung.
7. Jumlah Zat mol mol
B. PENGUKURAN
2. Besaran Turunan Ada dua macam kesalahan pada pengukuran, yaitu sebagai berikut
Besaran turunan adalah besaran yang dibentuk atau diturunkan dari a. Kesalahan karena alat ukur yang digunakan tidak berfungsi
besaran pokok. Berikut beberapa contoh besaran turunan. dengan baik. Contoh:
- Kesalahan titik nol (zerro error) adalah kesalahan
Satuan pengukuran yang disebabkan oleh bacaan alat ukur tidak
No Besaran Turunan
MKS CGS tepat pada posisi nol.
2 2
1. Luas m cm - Skala alat ukur tidak jelas atau kurang bisa dibaca.
3 3
2. Volume m cm
3. Kecepatan m/s cm/s b. kesalahan yang dilakukan oleh manusia yang melakukan
2 2
4. Percepatan m/s cm/s pengukuran. Contoh:
5. Gaya Newton (N) dyne - Kesalahan paralaks (paralax error) adalah kesalahan
6. Energi Joule (J) erg pembacaan alat ukur yang disebabkan oleh posisi mata yang
tidak tepat/miring
Berdasakan nilai dan arahnya, besaran ada dua yaitu besaran skalar - Kesalahan penggunaan alat ukur, misal tidak memulai
dan besaran vektor. pengukuran dari skala terkecil
• Besaran vektor, yaitu besaran yang mempunyai nilai dan arah.
Contohnya : gaya, kecepatan dan percepatan 1. Pengukuran Panjang
Standar panjang dalam SI adalah meter (m). Satu meter didefinisikan
• Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya mempunyai nilai dan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama
tidak mempunyai arah. Contohnya: panjang, waktu, massa selang waktu 1/299.792.458 sekon.
Alat ukur besaran panjang diantaranya:
3. Sistem Satuan a. Pita ukur
Dalam sistem satuan dikenal singkatan, awalan, dan pangkat b. Mistar, memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm
bilangan sepuluh seperti c. Jangka sorong, memiliki ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm
d. Mikrometer sekrup, memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm
Awalan Simbol Konversi
Yotta Y 10
24 Cara Pengukuran Panjang
Zetta Z 10
21 1. Mistar & Pita Ukur
18
Eksa E 10
15
Peta P 10
12
Tera T 10
9
Giga G 10
6
Mega M 10
3
kilo k 10
2 Hasil Pengukuran: 2,3 cm
hekto h 10
1
deka da 10 2. Jangka Sorong
-1
desi d 10 Jangka sorong memiliki 2 jenis skala
-2
centi c 10 a. skala utama (dalam satuan cm)
-3
mili m 10 b. skala noninus (dalam satuan mm)
-6
mikro μ 10
-9
nano n 10
-12
piko p 10
-15
Femto f 10
-18
Atto a 10
-21
Zepto z 10
-24
Yokto y 10 Hasil pengukuran pada jangka sorong:
1. Skala utama: 2,8 cm
2. Skala noninus: 0,01 cm x 4 = 0,04 cm
= 15 × 10 m atau 0,000 000 015 m
Contoh: 15 nm = ..... m
-9 3. Hasil pengukuran: 2,8 + 0,04 = 2,84 cm

© fisikareview.wordpress.com
2

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki 2 jenis skala
a. skala utama (dalam satuan mm)
b. skala noninus (dalam satuan mm)

Hasil pengukuran pada mikrometer sekrup:


1. Skala utama: 15 mm
2. Skala noninus: 0,01 mm x 33 = 0,33 mm
3. Hasil pengukuran: 15 + 0,33 = 15,33 mm

2. Pengukuran Massa
Massa suatu benda adalah banyaknya zat yang terkandung dalam
suatu benda. Satuan massa dalam SI adalah kilogram (kg). Alat ukur
massa dinamakan neraca. Beberapa jenis neraca yang sering
digunakan adalah:
a. Neraca pasar, biasa disebut timbangan.
b. Neraca dua lengan yang sama.
c. Neraca tiga lengan.
d. Neraca kimia, biasa digunakan untuk mengukur massa yang kecil
(dalam gram).
e. Neraca elektronik/digital, hasil pengukuran langsung terbaca di
layar.

3. Pengukuran Waktu
Satuan standar untuk waktu adalah sekon (s) atau detik. Satu sekon
didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh atom Cesium-133
untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
Beberapa alat ukur besaran waktu:
a. Jam matahari, jam air, jam pasir, yang digunakan di zaman dulu.
b. Arloji, banyak digunakan untuk menetukan terjadinya suatu
peristiwa.
c. Stopwatch, untuk mengukur selang waktu yang singkat.
Misalnya : selang waktu pelari.

4. Pengukuran Kuat Arus Listrik


Alat ukur arus listrik dinamakan amperemeter. Bagian terpenting
dari amperemeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja
dengan prinsip gaya antara medan magnet dengan kumparan
berarus

5. Pengukuran Suhu
Alat ukur suhu dinamakan termometer. Termometer terdiri dari
banyak jenis. Pada umumnya termometer dibagi menjadi dua yaitu
termometer non-logam dan termometer logam.
Jenis-jenis termometer akan dijelaskan secara rinci di BAB SUHU

6. Pengukuran Intensitas Cahaya


Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran intensitas cahaya
disebut candlemeter atau luxmeter

7. Pengukuran Jumlah Zat


Jumlah zat tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dilakukan
dengan cara mengukur massa zat terlebih dahulu.

Tambahan:
Beberapa konversi satuan yang penting
1 ton = 1000 kg
1 kw (kuintal) = 100 kg
1 ons = 0,1 kg
2
1 ha = hm
3
1 L (liter) = 1 dm
3
1 mL (mililiter) = 1 cm
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 s
1 jam = 3600 s

© fisikareview.wordpress.com
3

BAB 2. SUHU • Berisi alkohol dan raksa


• Skala yang digunakan ada 2 yaitu skala minimum dan skala
maksimum
Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas
atau dinginnya suatu benda.
2. Termometer-Termometer Lainnya
a. Termometer Gas
Satuan suhu dalam SI adalah Kelvin (K)
• Prinsip: Jika suhu naik, tekanan gas naik dan dihasilkan beda
Alat untuk mengukur suhu adalah termometer
ketinggian yang lebih besar
• Lebih teliti dari termometer cairan
A. JENIS-JENIS TERMOMETER o o
• Lebar jangkauan suhu -250 C s.d 1500 C
Sifat-sifat fisika zat yang dapat digunakan untuk membuat
termometer adalah :
b. Termometer Platina
a. pemuaian volume cairan dalam suatu pipa kapiler
b. Hambatan listrik pada seutas kawat platina • Prinsip: ketika suhu naik, hambatan platina naik
o o
c. Beda potensial pada suatu termokopel • Keuntungan: jangkauan suhunya lebar (-250 C s.d 1500 C),
d. Pemuaian panjang keping bimetal teliti, dan peka
e. Muai tekanan gas pada volum tetap • Kerugian: suhu tidak dapat dibaca secara langsung dan
f. Radiasi yang dipancarkan benda mis: pirometer pembacaannya lambat sehingga tidak cocok untuk mengukur
suhu yang berubah-ubah
Sifat mutlak yang dibutuhkan oleh sebuah termometer:
a. Skalanya mudah dibaca c. Termometer Termistor
b. Aman untuk digunakan • Prinsip: ketika suhu naik, hambatan Turín
c. Kepekaan pengukurannya • Keuntungan: dapat dihubungkan ke rangkain lain atau komputer
o o
d. Jangkauan suhu yang mampu diukur • Kerugian: jangkauan suhu terbatas yaitu -25 C s.d 180 C

1. Termometer Cairan d. Termometer Termokopel


Termometer yang berisi cairan disebut termometer cairan. Contoh: • Prinsip: suhu berbeda akan menghasilkan arus listrik yang
termometer raksa dan termometer alkohol. berbeda
o o
• Keuntungan: jangkauan suhunya besar ( 100 C s.d 1500 C ),
a. Termometer Raksa ukuran termometer kecil, dapat mengukur suhu dengan cepat
Keuntungan Kerugian dan dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer
a. mudah dilihat karena mengkilap a. harganya mahal • Kerugian: kurang teliti jika dibandingkan termometer gas dan
b. Volume raksa berubah secara b. termasuk zat berbahaya temometer platina
teratur ketika terjadi perubahan (disebut juga air keras)
suhu e. Termometer Bimetal
c. tidak membasahi kaca c. tidak dapat digunakan • Prinsip: makin besar suhu, keping bimetal makin melengkung
d. Jangkauan suhu raksa cukup untuk mengukur suhu yang untuk menunjukkan suhu yang lebih besar
o o
lebar (-40 C - 350 C) sangat rendah (misalnya suhu
e. dapat terpanasi secara merata di kutub ) f. Pirometer
sehingga menunjukkan suhu • Merupakan termometer yang digunakan untuk mengukur suhu
o
dengan cepat dan tepat yang sangat tinggi (diatas 1000 C ) seperti suhu peleburan
logam atau suhu permukaan matahari
b. Termometer Alkohol • Prinsip: mengukur radiasi yang dipancarkan oleh benda tersebut
Keuntungan Kerugian • Jenis: Pirometer optik dan pirometer radiasi total
a. lebih murah dibandingkan a. membasahi dinding kaca
dengan raksa B. SKALA TERMOMETER
b. teliti karena untuk kenaikan b. tidak berwarna, sehingga Untuk menentukan skala sebuah termometer diperlukan dua titik
suhu yang kecil, alkohol mengalami harus diberi warna dulu agar tetap yaitu titik ketika zat mengalami perubahan wujud (melebur
perubahan volum yang lebih besar mudah dilihat dan mendidih). Titik tetap ketika zat melebur disebut titik tetap
c. Alkohol dapat mengukur suhu c. memiliki titik didih rendah, bawah. Titik tetap ketika zat mendidih disebut titik tetap atas.
o o
yang sangat rendah (dingin) karena
o
yaitu 78 C sehingga Biasanya dipakai titik beku es 0 C dan titik didih air 100 C
titik beku Alkohol sangat rendah, pemakaiannya terbatas
yaitu -122 C
o Kalibrasi Termometer
Kalibrasi Termometer adalah proses memberi skala pada sebuah
termometer polos.
Alasan tidak dipakainya air sebagai pengisi pipa termometer:
Langkah-langkah Kalibrasi:
(1) Air mebasahi dinding kaca sehingga meninggalkan titik-titik air
a. Menentukan titik tetap bawah
pada kaca dan ini akan mempersulit membaca ketinggian air
b. Menentukan titik tetap atas
pada tabung
c. Membagi jarak antara kedua titik tersebut menjadi beberapa
(2) Air tidak berwarna sehingga sulit dibaca
o o bagian yang sama
(3) Jangkauan suhu air terbatas (0 C – 100 C)
d. Dapat memperluas skala di bawah titik tetap bawah dan di atas
(4) Perubahan volume air sangat kecil ketika suhunya dinaikkan
titik tetap atas
(5) Hasil bacaan yang didapat kurang teliti karena air termasuk
penghantar panas yang sangat jelek
Skala Termometer Celsius
o
Skala suhu Celsius ditetapkan berdasarkan titik lebur es (0 C) dan
c. Beberapa Termometer Cairan dalam Keseharian o
titik didih air (100 C) diusulkan pertama kali oleh astronom swedia
1. Termometer Klinis :
bernama Anders Celsius
• Biasanya digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu tubuh
manusia
Skala Termometer Fahrenheit
• Cairan yang digunakan untuk mengisi pipa adalah raksa o o
o o Titik beku es 32 F dan titik didih air 212 F
• Skala suhu diantara 35 C s/d 42 C
Skala Termometer Reamur
2. Termometer Dinding : o o
Titik beku es 0 R dan titik didih air 80 R
• Digunakan untuk mengukur suhu ruangan
• Skala yang digunakan mengcakup suhu di atas dan di bawah Skala Termometer Kelvin
suhu yang dapat terjadi dalam ruang Titik beku es 273 K dan titik didih air 373 K
o o
• Skala suhu diantara -50 C s/d 50 C
Suhul Nol Mutlak = 0 K = −273 C, suhu dimana partikel-partikel
o

3. Termometer maksimum minimum six bellani : berhenti bergerak.


• Digunakan dalam rumah kaca

© fisikareview.wordpress.com
4

C. MENGUBAH SKALA SUHU TERMOMETER


Cara untuk mengubah suhu, antara lain:
a. menggunakan cara kalibrasi termometer
Contoh:
o o
Suhu 50 F = _________ C

x−0 100
=
50 − 32 180
180 x = 1800
x = 10 0 F
b. menggunakan rumus perbandingan suhu

Perbandingan Skala
= (100 − 0) : (212 − 32) : (80 − 0) : (373 − 273)
= 100 : 180 : 80 : 100
= 5:9:4:5
Rumus Perbandingan Suhu
C : ( F − 32 ) : R : ( K − 273 ) = 5 : 9 : 4 : 5
Perubahan Suhu (∆T)
∆T = perubahan suhu, kenaikan suhu, penurunan suhu, perbedaan
suhu.

Rumus Perbandingan Perubahan Suhu


∆ C : ∆ F : ∆ R : ∆K = 5 : 9 : 4 : 5

© fisikareview.wordpress.com
5

BAB 3. ZAT DAN WUJUDNYA 5. Meniskus Cekung dan Meniskus Cembung


Meniskus Cekung: permukaan cairan dalam tabung reaksi
berbentuk cekung disebabkan karena Adhesi antara dinding tabung
A. WUJUD ZAT dengan cairan lebih besar dari Kohesi antar cairan dalam tabung.
Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa (m) dan menempati
ruang (V). Ada 3 jenis wujud zat yaitu padat, cair dan gas. Meniskus Cembung: permukaan cairan dalam tabung reaksi
berbentuk cembung disebabkan karena Kohesi antar cairan dalam
1. Sifat-Sifat Wujud Zat tabung lebih besar dari Adhesi antara dinding tabung dengan cairan.
Wujud Bentuk Volume Sifat Partikel
• Susunan partikel berdekatan
dan teratur
• Gaya tarik antar partikel
Padat Tetap Tetap
sangat kuat
• Gerak Partikel hanya
bergetar pada tempatnya
• Susunan partikel agak
berjauhan dan kurang teratur
• Gaya tarik antar partikel
Cair Berubah Tetap lemah dan mudah dipisahkan
• Gerak partikel bebas, tetapi
tidak meninggalkan 6. Kapilaritas
kelompoknya Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya permukaan zat cair di
• Susunan partikel berjauhan dalam pipa kapiler.
dan tidak teratur Manfaat Kapilaritas:
• Gaya tarik antar partikel Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor, naiknya air melalui
gas Berubah Berubah
sangat lemah (tidak ada) akar tumbuhan, sifat mengisap air pada handuk, tissue, dan kain
• Gerak partikel sangat bebas,
cepat dan menyebar Kerugian Kapilaritas:
Merembesnya air membasahi dinding rumah dan dapat merusak
dinding rumah
2. Perubahan Wujud Zat

7. Tegangan Permukaan Zat Cair


Adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang
sehingga permukaannya seperti ditutupi lapisan elastis.
 Membeku yaitu perubahan wujud zat dari cair ke padat.
 Mencair atau melebur yaitu perubahan wujud zat dari padat ke Contoh: Jarum dapat terapung di atas permukaan zat cair, nyamuk
cair. dapat berjalan di atas permukaan air, dll
 Mengkristal yaitu perubahan wujud zat dari gas ke padat.
 Menyublim yaitu perubahan wujud zat dari padat ke gas. B. MASSA JENIS ZAT
 Menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair ke gas. Massa Jenis zat adalah perbandingan massa zat (m) dengan
 Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas ke cair.

volumenya (V)

=

3. Perubahan Wujud Zat Menurut Teori Partikel

ρ = massa jenis zat (kg/m ) (g/cm )


3 3

m = massa zat (kg) (g)


3 3
V = volume zat (m ) ( cm )
3
Satuan SI untuk massa jenis adalah kg/m
3 3
Ingat: massa jenis air adalah 1000 kg/m (ρair = 1000 kg/m )

Massa Jenis Campuran


(1) Zat padat dipanaskan, partikel bergerak makin cepat, lama Adalah massa total zat dibandingkan dengan volume total zat
kelamaan jarak antar partikel makin besar dan gaya tarik antar
partikel semakin kecil sehingga berubah wujud menjadi cairan ρ= m +m
1 2

(2) Cairan bila dipanaskan terus, maka gerakan partikel makin


V +V
1 2

besar, dan makin bebas. Jarak antar partikel semakin jauh dan Perbandingan massa jenis 2 zat dimana volume kedua zat sama
gaya tarik antar partikel semakin kecil sehingga berubah wujud
menjadi gas ρ cairanA
= m cairanA

(3) Gas akan meyebar memisahkan diri dari kelompoknya. ρ cairanB


m cairanB

4. Kohesi dan Adhesi


Kohesi adalah gaya tarik antar partikel-partikel yang sejenis. Contoh: Catatan: Konversi satuan massa jenis
3 3
gaya tarik antar partikel kayu pada sepotong kayu, gaya tarik antar g/cm kg/m (dikalikan 1000)
3 3
partikel plastik pada penggaris kg/m g/cm (dibagi 1000)

Adhesi adalah gaya tarik antar partikel-partikel yang tidak sejenis.


Contoh: gaya tarik antar partikel tinta dengan partikel kertas, gaya
tarik antar partikel kapur dengan partikel papan

© fisikareview.wordpress.com
6

BAB 4. PEMUAIAN C. PEMUAIAN VOLUME


Jika pada suhu mula-mula (t1) volume benda adalah V1, setelah
dipanaskan sampai suhu t2, volume benda menjadi V2, maka
Apabila zat dipanaskan, energinya akan bertambah, partikel- pertambahan volume benda, dapat dihitung dengan rumus:
partikelnya akan bergerak lebih cepat, akibatnya jarak antar
partikelnya bertambah, hal inilah yang menyebabkan terjadinya
pemuaian. ∆V = V1.γ .∆t
Zat padat dapat mengalami muai panjang, luas dan volume 3 3 3
Zat cair dapat mengalami muai volume ∆V = pertambahan volume (m , cm , mm )
3 3 3
Gas dapat mengalami muai volume dan/atau tekanan V1 = Volume mula-mula (m , cm , mm )
γ = koefisien muai volume
o
(/ C, /K)
A. PEMUAIAN PANJANG PADA ZAT PADAT o
Dari percobaan musschenbroek, diperoleh kesimpulan bahwa ∆t = perubahan suhu ( C, K)
pertambahan panjang logam yang dipanaskan bergantung kepada
a. panjang logam mula-mula (l1) Untuk mencari volume akhir benda (V2), dipakai rumus
b. jenis logam (α)
c. kenaikan suhu (∆t)
V2 = V1 + ∆V atau V2 = V1 (1 + γ .∆t )
Jika pada suhu mula-mula (t1) panjang benda adalah l1, setelah
dipanaskan sampai suhu t2, panjang benda menjadi l2, maka Catatan: Koefisien muai luas = tiga kali koefisien muai panjangnya
pertambahan panjang benda, dapat dihitung dengan rumus:
γ = 3.α
∆l = l1.α .∆t
Tabel koefisien muai volume berbagai jenis zat
o
Jenis Zat Koefisien muai volume ( / C) (/ K)
∆l = pertambahan panjang (m, cm, mm) Alkohol 0,00112 = 1,12 x 10
-3
-3
l1 = panjang mula-mula (m, cm, mm) Benzena 0,00124 = 1,24 x 10
-3
α = koefisien muai panjang o
(/ C, /K)
Raksa
Bensin
0,0018 = 1,8 x 10
0,0096 = 9,6 x 10
-3
o
∆t = perubahan suhu ( C, K)
D. ANOMALI AIR
Untuk mencari panjang akhir benda (l2), dipakai rumus o o
Air jika dipanaskan dari suhu 0 C sampai suhu 4 C, volumenya tidak
o
bertambah, melainkan berkurang. Di atas 4 C, jika dipanaskan maka
volumenya akan bertambah.
l2 = l1 + ∆l atau l2 = l1 (1 + α .∆t ) o o
Sifat pemuaian air (dari 0 C−4 C) inilah yang disebut dengan
koefisien muai panjang () benda bergantung pada jenis bendanya. anomali air (keanehan air)
Makin besar koefisien muainya, makin mudah benda untuk memuai. o
Ini berarti bahwa volume air paling kecil pada suhu 4 C, bukan pada
o o
Tabel koefisien muai panjang berbagai jenis zat 0 C dan massa jenis air paling besar pada suhu 4 C
o
Jenis Zat Koefisien muai panjang ( / C) (/ K)
Timah hitam 0,000029 = 29 x 10
-6 Contoh anomali air dalam keseharian: Pada suatu danau yang
-6 dilapisi es, akan terdapat air di bawah lapisan es tersebut, karena
Aluminium 0,000024 = 24 x 10 o
-6 pada bagian bawah, suhu air adalah 4 C
Perunggu 0,000019 = 19 x 10
-6
Tembaga 0,000017 = 17 x 10
-6 E. PEMUAIAN GAS
Besi 0,000012 = 12 x 10
-6 Gas dapat mengalami muai volume (V) dan muai tekanan (p).
Baja 0,000011 = 11 x 10 Koefisien muai volume gas adalah 1/273 K = 0,00367/K
-6
Kaca biasa 0,000009 = 9 x 10
-6
Grafit 0,000008 = 8 x 10 Rumus muai volume atau tekanan gas (Hukum Boyle-Gay-Lussac)
-6
Kaca pyrex 0,000003 = 3 x 10 adalah:
-6
Berlian 0,000001 = 1 x 10
p .V
1 1 p .V
2 2
B. PEMUAIAN LUAS PADA ZAT PADAT =
Jika pada suhu mula-mula (t1) luas benda adalah A1, setelah T 1 T 2
dipanaskan sampai suhu t2, luas benda menjadi A2, maka
pertambahan luas benda, dapat dihitung dengan rumus: p1 = tekanan gas awal (Pa, atm, cmHg)
p2 = tekanan gas akhir (Pa, atm, cmHg)
3 3
V1 = volume gas awal (m , L, cm )
∆A = A1.β .∆t V2 = volume gas akhir
3 3
(m , L, cm )
T1 = suhu mutlak gas awal (K)
∆A = pertambahan luas 2 2
(m , cm , mm )
2 T2 = suhu mutlak gas akhir (K)
2 2 2
A1 = luas mula-mula (m , cm , mm )
β = koefisien muai luas o
(/ C, /K)
o
∆t = perubahan suhu ( C, K)

Untuk mencari luas akhir benda (A2), dipakai rumus

A2 = A1 + ∆A atau A2 = A1 (1 + β .∆t )
Catatan: Koefisien muai luas = dua kali koefisien muai panjangnya

β = 2.α

© fisikareview.wordpress.com
7

BAB 5. KALOR DAN PERPINDAHANNYA b. Menguap, Mengembun, dan Mendidih


Menguap adalah perubahan wujud zat dari zat cair menjadi gas.
Sebaliknya mengembun adalah perubahan wujud dari gas menjadi
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang mengalir dari benda zat cair.
bersuhu lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah.
# Menguap
Dalam sistem SI satuan kalor dinyatakan dalam Joule (J). Faktor-faktor yang mempercepat penguapan adalah
Sedangkan satuan lain yang digunakan adalah Kalori (kal). (1) Memanaskan atau menaikkan suhu.
(2) Memperluas permukaan.
1 kal = 4,2 J
(3) Meniupkan udara kering di atas permukaan.
1 J = 0,24 kal
(4) Mengurangi tekanan pada permukaan.

A.PENGARUH KALOR TERHADAP SUATU ZAT # Mendidih


1. Mengubah Suhu Zat • Zat cair dikatakan mendidih jika gelembung-gelembung uap
 Apabila suatu zat menyerap kalor, maka suhu zat itu naik. terjadi di dalam seluruh zat cair dan dapat meninggalkan zat
(Q bertanda postiif) cair.
 Apabila suatu zat melepaskan kalor, maka suhu zat itu akan
turun. (Q bertanda negatif)
• Kalor uap (U) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
 Besarnya kalor yang diserap atau dilepas dirumuskan:
menguapkan 1 kg zat cair menjadi 1 kg gas pada titik didihnya.

= . . ∆ • Rumus : =
Dengan:
• Titik didih adalah suhu ketika zat mendidih
Q = kalor (J) (kal)
m = massa zat (kg)
o • Titik didih suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor:
c = kalor jenis zat (J/kg C)
o - Tekanan; semakin besar tekanan pada zat, semakin besar
ΔT = perubahan suhu ( C)
titik didihnya.
- Ketidakmurnian zat dapat menaikkan titik didih.
 Kalor Jenis (c) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
o
menaikkan suhu 1 kg (atau 1 g) zat sebesar 1 C.
c. Menyublim
Menyublim adalah perubahan wujud dari zat padat menjadi gas
 Kapasitas kalor (C) adalah banyaknya kalor yang diperlukan
o tanpa melalui fase cair. Sebaliknya mengkristal adalah perubahan
untuk menaikkan suhu 1 C.
wujud gas menjadi padat. Contoh zat yang dapat menyublim adalah
 = . = . ∆ kapur barus, naftalin.

DIHAPAL!!!
2. Merubah Wujud Zat
 Jika suatu benda diberi kalor, benda tersebut dapat mengalami L = 80 kal/g atau 80 kkal/kg atau 336.000 J/kg,
perubahan wujud dari satu bentuk ke bentuk lain. Wujud zat U = 540 kal/g atau 540 kkal/kg atau 2.256.000 J/kg
tersebut dapat berupa padat, cair, atau gas. Pada saat terjadi 0 0 0
cair = 1 kal/g C atau 1 kkal/kg C atau 4200 J/kg C
perubahan wujud suhu benda tidak berubah. 0 0 0
ces = 0,5 kal/g C atau 0,5 kkal/kg C atau 2100 J/kg C
0 0 0
 Perubahan wujud zat akibat kalor dapat digambarkan sebagai cuap = 0,48 kal/g C atau 0,48 kkal/kg C atau 2010 J/kg C
berikut:
3. Diagram Kalor
Diagram kalor menunjukkan proses perubahan suhu atau wujud dari
suatu zat
o o
Cth: Diagram kalor untuk mengubah es -40 C menjadi uap 120 C

a. Melebur dan membeku


• Melebur adalah perubahan wujud dari zat padat menjadi zat
cair. Sebaliknya membeku adalah perubahan wujud dari zat cair
menjadi zat padat.

• Kalor lebur (L) adalah kalor yang diperlukan untuk meleburkan 1


kg zat padat menjadi 1 kg zat cair pada titik leburnya
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5
• Kalor beku adalah kalor yang dilepaskan pada waktu 1 kg zat
membeku menjadi 1 kg zat padat pada titik bekunya. Untuk mempermudah pengerjaan soal-soal kalor, sebaiknya

=
menggunakan diagram kalor
• Rumus:

• Titik lebur adalah suhu ketika zat melebur. B. PERUBAHAN ENERGI LISTRIK MENJADI KALOR
Air dapat dipanaskan dengan alat pemanas air (heater). Prinsip kerja
• Titik lebur dipengaruhi oleh beberapa faktor: heater adalah mengubah energi listrik menjadi kalor.
- Tekanan; jika tekanan pada zat dinaikkan, titik lebur zat
akan turun. Rumus: W = energi lisrtik (J)
 =
- Ketidakmurnian Zat; titik lebur es dapat diturunkan menjadi P = daya (W)
o
di bawah 0 C dengan cara menambah garam pada t = waktu (s)
campuran es dan air.

© fisikareview.wordpress.com
8

Jika semua energi listrik diubah menjadi kalor, maka: 2. Setrika Listrik

=
Prinsip kerjanya mengubah energi listrik menjadi panas yang
dialirkan pada alas besi tebal bagian bawah setrika secara konduksi.

  =  ∆ 3. Radiator
Radiator adalah alat pendingin mesin mobil dengan prinsip konveksi

C. PERPINDAHAN KALOR E. AZAS BLACK


Secara alamiah kalor dapat berpindah dari benda yang suhunya Jika sejumlah zat bersuhu tinggi dicampur dengan sejumlah zat lain
tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Ada tiga cara yang suhunya rendah, maka akan dicapai suhu kesetimbangan, di
perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. mana zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat
yang suhunya rendah akan menerima kalor tersebut.

 = 
1. Konduksi atau Hantaran
Konduksi atau hantaran adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa
disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konduksi terjadi
pada zat padat.
- Konduktor: zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik. Untuk mengerjakan soal-soal berprinsip azas black, sebaiknya
Contohnya logam. menggunakan diagram kalor
- Isolator: Zat yang buruk dalam menghantarkan kalor. Contohnya
0
plastik, wol, kaca, kayu. Contoh: Diagram untuk pencampuran 100 g es –5 C dengan 200 g
0
air 30 C
2. Konveksi atau Aliran
Konveksi atau aliran adalah perpindahan kalor yang disertai dengan
perpindahan partikel-partikel zat tersebut yang disebabkan adanya
perbedaan massa jenis zat. Konveksi terjadi pada gas dan zat cair.
Contoh:
a. Pada peristiwa air mendidih. Partikel-partikel air bagian bawah
lebih cepat panas sehingga lebih ringan. Partikel air bagian
bawah akan naik dan partikel air bagian atas akan turun.
b. Terjadinya angin laut. Pada siang hari daratan lebih cepat panas
dari pada laut, maka udara di atas daratan naik dan udara sejuk
di atas laut bergerak ke daratan karena tekanan udara di atas
permukaan laut lebih besar, maka terjadilah angin laut yang
bertiup dari laut ke daratan. Sebaliknya pada malam hari
daratan lebih cepat dingin dari pada laut, sehingga udara
bergerak dari daratan ke laut yang disebut dengan angin darat.
c. Cerobong asap
d. Sistem ventilasi rumah
e. Sistem pendingin mobil (radiator)

 = 
f. Lemari es

3. Radiasi atau Pancaran  =  + ! + "


Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara (medium).
Contoh: Sinar matahari sampai ke bumi melalui radiasi.
• Permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap dan juga
pemancar kalor yang baik.
• Permukaan yang putih dan mengkilat adalah penyerap dan juga
pemancar kalor yang buruk.
• Alat yang digunakan untuk mengetahui pemancaran kalor
adalah termoskop.

Beberapa pemanfaatan dari sifat permukaan yang memancarkan


kalor dengan baik dan buruk antara lain:
(1) Sirip-sirip pendingin yang terdapat di belakang lemari es dicat
hitam dan kusam agar memancarkan radiasi ke lingkungan
sekitarnya
(2) Panel surya pemanas dicat hitam agar dapat menyerap radiasi
dari matahari
(3) Rumah dicat putih agar dapat memantulkan kalor radiasi dari
sinar Matahari
(4) Bagian dalam termos dilapisi perak mengkilap agar
memantulkan radiasi kembali ke dalam termos

D. PENERAPAN PRINSIP PERPINDAHAN KALOR


1. Termos Air Panas

• Bagian dalam dibuat kaca yang mengkilat agar kalor dari air
panas tidak diserap dinding.
• Bagian luar dibuat kaca mengkilat agar tidak terjadi radiasi.
• Ruang hampa untuk mencegah aliran kalor secara konveksi.
• Gabus berfungsi sebagai isolator untuk mencegah konduksi.

© fisikareview.wordpress.com
9

BAB 6. GERAK LURUS


∆* *! − *
# = =
A. PENGERTIAN GERAK
Rumus: ∆ ! − 
Sebuah benda dikatakan bergerak apabila kedudukan benda
# = kecepatan rata-rata
tersebut berubah terhadap titik acuan.
X1 = posisi benda pada saat t1
Titik acuan adalah suatu titik di mana kita mulai mengukur
X2 = posisi benda pada saat t2
perubahan kedudukan suatu benda.
Δt = selang waktu
Gerak bersifat relatif, artinya suatu benda dapat dikatakan bergerak
 Satuan SI untuk kelajuan dan kecepatan adalah m/s
terhadap suatu benda tertentu, tetapi belum tentu dikatakan
 Alat ukur kecepatan disebut velocitometer
bergerak terhadap benda lainnya.
 Alat ukur kelajuan disebut spidometer
Contoh: seseorang yang mengemudikan mobil dikatakan bergerak
 Alat ukur jarak disebut odometer
jika titik acuannya adalah pohon yang di pinggir jalan Akan tetapi jika
titik acuannya adalah kursi pengemudi, maka pengemudi dikatakan
D. GERAK LURUS PADA LINTASAN HORIZONTAL
diam.
Lintasan adalah titik-titik yang dilalui oleh benda ketika bergerak.
Gerak Lurus adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
Akibatnya:
lurus.
a. benda yang bergerak dapat kelihatan bergerak
b. benda yang bergerak dapat kelihatan diam
Ada 2 jenis gerak lurus, yaitu: gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
c. benda yang diam dapat kelihatan bergerak (gerak semu)
lurus berubah beraturan (GLBB)
Gerak semu adalah gerak di mana suatu benda yang diam tampak
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
seolah-olah bergerak. Contohnya: pada saat kita berada di dalam
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
mobil yang berjalan, tampak pohon-pohon yang dilalui bergerak
lintasannya lurus dan kecepatannya selalu tetap. Benda yang
melewati kita.
melakukan gerak lurus beraturan dalam selang waktu yang sama
akan menempuh jarak yang sama.
B. JARAK DAN PERPINDAHAN
Jarak adalah panjang seluruh lintasan yang ditempuh benda. Jarak
- Grafik GLB
merupakan besaran skalar, artinya mempunyai nilai tetapi tidak
mempunyai arah.

Perpindahan adalah perubahan kedudukan atau posisi suatu benda.


Benda dikatakan melakukan perpindahan jika posisinya berubah.
Perpindahan merupakan besaran vektor, artinya mempunyai arah
dan nilai.

Contoh: seekor tikus berjalan dari A ke B sejauh 100 m, kemudian


- Bila diselidiki dengan pewaktu ketik (ticker timer), akan
dari B ke C sejauh 50 m dan terakhir dari C ke D sejauh 100 m seperti
diperoleh hasil berikut :
pada gambar berikut

Jarak = AB + BC + CD
= 100 + 50 + 100 = 250 m

& = . 
Perpindahan = AD = 50 m
- Rumus:

C. KELAJUAN DAN KECEPATAN - INGAT: Pada GLB, v tetap, a = 0


1. Kelajuan - Pada grafik v-t, untuk mencari jarak (s) sama dengan luas daerah
Kelajuan suatu benda adalah perbandingan antara jarak yang yang dibatasi oleh grafik.
ditempuh benda terhadap waktu tempuhnya. Kelajuan merupakan
besaran skalar.
&
=

Rumus: Jarak = Luas 1 + Luas 2
= Luas persegi panjang + Luas
trapesium
v = kelajuan (m/s) (km/jam)
s = jarak (m) (km)
t = waktu (s) (jam)

Jika laju benda berubah setiap saat, maka dapat kita cari laju rata-
ratanya. Kelajuan rata-rata adalah hasil bagi antara jarak total yang 2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
ditempuh dengan waktu totaknya. Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah gerak suatu benda yang
lintasannya garis lurus, dan kecepatannya mengalami perubahan
'( ' + '! + '" + ⋯
# = =
yang sama setiap sekon. Perubahan kecepatan setiap satuan waktu
(  + ! + " + ⋯ disebut percepatan. Jika perubahan kecepatan selalu sama dalam
selang waktu yang sama maka benda bergerak dengan percepatan
Jika data yang diberikan adalah kecepatan (v) dan waktu (t) maka tetap. Secara matematis, percepatan rata-rata dirumuskan sbb:

∆ ! − 
kelajuan rata-rata dapat ditentukan dengan rumus:
  + ! ! + " " + ⋯ $% = =
# = ∆ ! − 
 + ! + " + ⋯
$% = percepatan rata-rata (m/s )
2

2. Kecepatan v1 = kecepatan benda pada saat t1


Kecepatan suatu benda adalah perbandingan antara perpindahan v2 = kecepatan benda pada saat t2
dengan waktu tempuhnya. Kecepatan merupakan besaran vektor. Δt = selang waktu (s)
Δv = perubahan kecepatan (m/s)
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dengan
selang waktu
© fisikareview.wordpress.com
10

2
Rumus – Rumus GLBB: Besar percepatan gravitasi g = 9,8 m/s . Dalam soal biasanya

 = ( ± $. 
2
diketahui g = 10 m/s untuk memudahkan perhitungan.

1
& = ( .  ± $.  !
2
Gerak Vertikal merupakan GLBB, oleh karena itu rumus untuk gerak

 ! = ( ! ± 2. $. &
vertikal sama dengan rumus GLBB, yaitu:

 = ( ± .. 
1
Dengan:
ℎ = ( .  ± ..  !
2
vo = kecepatan mula-mula benda (m/s)

 ! = ( ! ± 2. .. ℎ
vt = kecepatan akhir (m/s)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu (s)
2
a = percepatan benda (m/s )
Lambang percepatan a digantikan dengan g
GLBB dipercepat Lambang perpindahan s digantikan dengan h (ketinggian benda)
GLBB dipercepat adalah GLBB yang kecepatannya bertambah setiap
saat. Contoh: 1. Gerak Vertikal Ke Bawah
- Benda jatuh bebas dari ketinggian tertentu Adalah gerak vertikal suatu benda yang dijatuhkan dari suatu
- Benda yang meluncur dari puncak bidang miring ketinggian tertentu.
- Meterorit jatuh ke bumi Pada gerak vertikal ke bawah, nilai percepatan gravitasi (g) adalah
- Anak-anak meluncuri seluncuran positif.

Untuk GLBB dipercepat nilai percepatan adalah positif (a > 0) 2. Gerak Jatuh Bebas
Adalah gerak vertikal suatu benda yang dijatuhkan dari suatu
Grafik GLBB dipercepat: ketinggian tanpa kecepatan awal.

Ingat: pada gerak jatuh bebas vo = 0 m/s

3. Gerak Vertikal ke Atas


Adalah gerak vertikal suatu benda yang dilemparkan ke atas.
Pada gerak vertikal ke bawah, nilai percepatan gravitasi (g) adalah
negatif.

Ingat: pada ketinggian maksimum vt = 0 m/s

Bila diselidiki dengan ticker timer diperoleh sbb : Catatan:


 Untuk konversi satuan

GLBB diperlambat
GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya berkurang setiap
saat. Contohnya:
- Bola yang dilemparkan vertikal ke atas
- Mobil yang bergerak dengan kecepatan tertentu kemudian
direm sehingga kecepatannya berkurang setiap saat dan
akhirnya berhenti.
- Bola menggelinding ke atas bidang miring

Untuk GLBB dipercepat nilai percepatan adalah negatif (a < 0)

Grafik GLBB diperlambat:

Bila diselidiki dengan ticker timer diperoleh sbb :

INGAT: Pada GLBB, v berubah secara teratur, a tetap

E. GERAK LURUS PADA LINTASAN VERTIKAL


Gerak vertikal merupakan adalah suatu gerak benda yang
menempuh lintasan vertikal terhadap tanah.

Dalam gerak vertikal, percepatan yang dialami benda adalah


percepatan gravitasi (g).

© fisikareview.wordpress.com
11

BAB 7. GAYA DAN PERCEPATAN D. GAYA GESEKAN (FRICTION) (f)


Gaya gesekan adalah gaya yang berlawanan dengan arah
kecenderungan gerak benda. Gaya gesekan timbul karena
Gaya adalah suatu dorongan/tarikan pada suatu partikel/benda. persentuhan langsung antara dua permukaan benda.
Akibat gaya pada suatu benda:
(1) Kecepatan benda berubah Gaya gesekan dapat terjadi pada zat padat, cair dan udara.
(2) Benda diam menjadi bergerak.
(3) Benda bergerak menjadi diam. Gaya gesekan di udara dan di zat cair dipengaruhi oleh luas
(4) Arah gerak benda berubah. bentangan benda. Cth: gesekan udara penerjun payung, gesekan
(5) Bentuk dan ukuran benda berubah. angin pada mobil yang melaju, gesekan air pada kapal.
Untuk mengurangi gaya gesekan di udara dan zat cair, maka bentuk
Alat untuk mengukur gaya adalah Neraca Pegas atau dinamomenter benda dibuat lebih pipih (streamline). Misalnya: desain mobil balap,
2 pesawat terbang, kapal selam, dll
Satuan gaya menurut SI adalah Newton (N) (kg m/s )
Gaya gesekan pada permukaan zat padat dipengaruhi oleh:
A. JENIS-JENIS GAYA 1. kekasaran permukaan zat padat yang bersentuhan
Berdasarkan penyebabnya, gaya dapat dibagi menjadi: 2. gaya normal.
a. Gaya gravitasi yaitu gaya tarik oleh bumi.
b. Gaya magnet yaitu gaya yang berasal dari magnet. Gaya gesekan pada permukaan zat padat tidak dipengaruhi luas
c. Gaya mesin yaitu gaya yang berasal dari mesin. bidang sentuh antara permukaan benda yang bersentuhan.
d. Gaya pegas yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas.
e. Gaya listrik yaitu gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik. Gaya gesekan ada dua yaitu:
a. Gaya gesekan statis (fs) adalah gaya gesekan yang dialami benda
Berdasarkan sifatnya, gaya dapat dibagi menjadi: ketika masih diam (belum bergerak). Besar gaya gesekan statis dari
a. Gaya sentuh; yaitu gaya yang titik kerja gayanya bersentuhan nol sampai nilai maksimum tertentu. Gaya gesekan statis maksimum
langsung dengan bendanya. Contohnya: gaya otot, gaya pegas, dialami benda yang akan mulai bergerak.
gaya gesekan, gaya tegangan tali, gaya normal
b. Gaya gesekan kinetis (fk) adalah gaya gesekan yang dialami benda
b. Gaya tak sentuh (gaya medan); yaitu gaya yang titik kerja ketika benda telah bergerak. Gaya gesekan kinetis besarnya tetap
gayanya tidak bersentuhan dengan bendanya. Contohnya: gaya dan selalu lebih kecil dari gaya gesekan statis maksimum.
magnet, gaya listrik, gaya gravitasi.
Cara memperkecil gaya gesekan:
B. MELUKIS GAYA (1) Memperlicin permukaan, misalnya dengan memberi minyak
Gaya merupakan besaran vektor, sehingga memiliki besar dan arah. pelumas.
(2) Menaruh benda di atas roda-roda sehingga lebih mudah
Panjang anak panah menunjukkan besarnya gaya, sedangkan arah bergerak.
panah menunjukkan arah gaya. (3) Memisahkan kedua permukaan yang akan bersentuhan dengan
udara.

Gaya gesekan yang menguntungkan:


Artinya gaya sebesar 3 N ke kanan atau dalam arah OP (1) Gaya gesekan pada rem, misalnya piringan rem sepeda motor
yang digunakan untuk memperlambat laju sepeda motor.
O = titik tangkap gaya (2) Gaya gesekan antara ban mobil yang dibuat bergerigi dengan
Panjang OP = besar gaya permukaan jalan agar tidak selip.
Arah anak panah sebagai arah gaya (3) Gaya gesekan antara tangan dengan benda yang kita pegang,
sehingga benda dapat dibawa ke mana-mana.
C. RESULTAN (PENJUMLAHAN) DAN SELISIH GAYA, (ΣF) (4) Gaya gesekan antara kaki dan permukaan jalan, sehingga kita
Beberapa gaya yang bekerja pada suatu benda dalam satu garis dapat berjalan tanpa tergelincir.
kerja dapat diganti oleh sebuah gaya yang dinamakan resultan gaya.
Gaya gesekan yang merugikan:
R = F1 + F2 + F3 + … (1) Gaya gesekan antara ban kenderaan dengan jalan sehingga ban
R = Resultan gaya cepat aus dan tipis.
F = + (jika arah gaya ke kanan atau ke atas) (2) Gaya gesekan antara sepatu dengan lantai sehingga tumit
F = - (jika arah gaya ke kiri atau ke bawah) sepatu cepat tipis.
(3) Gaya gesekan antara angin dengan mobil yang menghambat
Gaya-gaya Searah lajunya mobil, dapat diatasi dengan mendesain mobil
streamline (aerodinamis). Mobil dengan desain streamline
disebut juga mobil aerodinamis.
(4) Gaya gesekan antara kopling dengan mesin mobil menimbulkan
panas sehingga mesin mobil cepat aus.

R = F1+F2 E. BERAT BENDA / GAYA BERAT / GAYA GRAVITASI (w)


Massa adalah ukuran banyaknya zat yang dikandung suatu benda.
Gaya-gaya yang Berlawanan Arah Berat benda adalah besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada
benda yang bermassa. Arah gaya berat selalu ke pusat bumi dan
besarnya tidak konstan, bergantung pada percepatan gravitasi bumi.

0 = . .
dengan:
R = F1-F2 w = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
2 2
Gaya-gaya yang Seimbang g = percepatan gravitasi (m/s ) = 10 m/s

ingat: massa benda selalu tetap (konstan) sedangkan berat dapat


berubah-ubah tergantung pada tempatnya (percepatan gravitasinya)

Misalnya Budi bermassa 40 kg jika berada di bumi pergi ke bulan,


massa Budi di bulan juga 40 kg, sedangkan berat Budi di bulan akan
F1 = F2
berbeda dengan berat Budi di bumi karena percepatan gravitasi
R = F1- F2 = 0
bulan lebih kecil dari percepatan gravitasi bumi
© fisikareview.wordpress.com
12

F. HUKUM NEWTON (5) Ketika seekor kuda menarik sebuah kereta, kaki kuda
1. Hukum I Newton mendorong tanah ke belakang, maka gaya yang menyebabkan
“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol kuda bergerak maju adalah gaya yang dikerjakan tanah pada
(seimbang), maka benda yang mula-mula diam akan terus diam kaki kuda.
(mempertahankan keadaan diam), sedangkan jika benda mula-mula (6) Gaya tarik menarik antar benda yang bermassa.
bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap (GLB).” (7) Gaya tarik menarik antara dua muatan tidak sejenis.
(8) Gaya tolak menolak antara dua muatan sejenis.
Benda sedang diam; atau
ΣF = 0
Benda sedang bergerak dengan
kecepatan tetap (GLB)

Hukum I Newton disebut juga hukum “kelembaman” (inersia)


(kemalasan)

Inersia adalah sifat benda yang cenderung mempertahankan


keadaan geraknya (diam atau bergerak)

Contoh penerapan hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari:


1. Jika kita sedang naik mobil, tiba-tiba mobil direm, kita akan
terdorong ke depan. Hal ini disebabkan kita tadinya akan
bergerak ke depan sehingga ingin terus bergerak ke depan
meskipun mobil direm.
2. Pemain ice skating akan terus meluncur pada lintasannya, jika
tidak ada gaya luar yang mempengaruhinya
3. Satelit akan terus meluncur pada lintasannya, karena dalam
keadaan seimbang.

2. Hukum II Newton
“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada
suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan
resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda.”

12
$ = 12 = . $

atau

2
Dimana: ΣF = resultan gaya (kg m/s ) (N)
m = massa benda (kg)
2
a = percepatan benda (m/s )

Contoh hukum II Newton:


(1) Diperlukan gaya yang lebih besar untuk mendorong truk
daripada mendorong sedan.
(2) Untuk benda yang massanya lebih kecil apabila didorong akan
menghasilkan percepatan yang lebih besar.
(3) Ketika supir menginjak pedal gas, mobil bergerak lebih cepat.
(4) Buah kelapa jatuh dari pohon akibat gaya berat.
(5) Balok yang didorong di lantai dapat berhenti akibat gaya
gesekan.

3. Hukum III Newton


Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua (disebut
aksi), maka benda kedua akan mengerjakan gaya pada benda
pertama yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan (disebut
reaksi)

Ciri-ciri pasangan gaya aksi-reaksi:


(1) besarnya sama,
(2) arahnya berlawanan,
(3) bekerja pada dua benda yang berbeda.

123 = 123

Contoh Hukum III Newton:


(1) Ketika peluru ditembakkan dari sebuah senapan yang kita
pegang, maka senapan akan terdorong ke belakang. Hal ini
disebabkan adanya gaya yang bekerja pada senapan akibat
peluru.
(2) Ketika kaki menendang tembok dengan keras, maka tembok
akan memberikan gaya yang sama besarnya pada kaki,
akibatnya kaki menjadi sakit.
(3) Ketika kaki mendorong lantai ke belakang, maka lantai akan
mendorong kaki ke depan, akibatnya badan kita berjalan maju
ke depan.
(4) Ketika kaki mendorong lantai ke bawah dengan gaya yang lebih
besar dari berat badan, maka lantai mendorong badan ke atas
dengan gaya yang sama besarnya, akibatnya badan meloncat ke
udara.

© fisikareview.wordpress.com
13

→ Energi kalor
BAB 8. USAHA, ENERGI DAN PESAWAT Benda yang saling
bergesekan
SEDERHANA
→ Energi bunyi
Energi
Gong atau bedok yang
mekanik
dipukul
A. USAHA → Energi listrik Turbin, dinamo, generator
→ Energi kalor
Suatu gaya yang bekerja pada benda dikatakan melakukan usaha jika Bahan bakar ketika
gaya tersebut menyebabkan benda berpindah tempat. memasak
→ Energi listrik
Energi kimia
 Jika benda tidak berpindah, maka usahanya nol
→ Energi kalor
Pemakaian aki, baterai
 Jika gaya tegak lurus arah perpindahannya, maka usahanya nol Menjemur pakaian
 Jika benda berpindah dengan kecepatan tetap, maka usahanya → Energi listrik Solar sel
Energi cahaya
→ Energi kimia
nol Mengubah struktur kimia
 Jika gaya dan perpindahannya searah, maka usahanya positif pada kamera film
 Jika gaya dan perpindahannya berlawanan arah, maka usahanya
negatif
56  = 56!
4. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Satuan SI untuk usaha adalah Joule
53 + 57 = 53! + 57!

 = 12. &
Dimana:
1 1
. .  ! + . .. ℎ = . . ! ! + . .. ℎ!
W = usaha (J)
ΣF = resultan gaya (N) 2 2
s = perpindahan (m)
B. ENERGI 5. Hubungan antar usaha dan energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha Usaha sama dengan perubahan energi

Satuan SI untuk energi adalah Joule  = ∆5 = ∆53

1. Bentuk-bentuk energi C. DAYA


a. Energi potensial; energi potensial gravitasi bumi adalah energi Daya adalah usaha atau perubahan energi setiap satuan waktu

yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukannya terhadap
=

bumi.

5 = . .. ℎ 2. &
= = 2. 

Ep = energi potensial (J)
m = massa benda (kg) P = daya (W) (Watt) (hp)
2
g = percepatan gravitasi (m/s ) F = gaya (N)
h = ketinggian (m) v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
b. Energi kinetik; energi yang dimiliki oleh benda karena geraknya s = perpindahan (m)
atau kelajuannya
1
53 = . .  !
1 hp = 746 watt
2 hp = horse power

Ek = energi kinetik (J) D. PESAWAT SEDERHANA


m = massa benda (kg) Pesawat sederhana berfungsi untuk mempermudah usaha bukan
v = kecepatan benda (m/s) untuk memperkecil usaha

c. Energi mekanik; energi yang berkaitan dengan gerak atau Dengan menggunakan pesawat sederhana akan diperoleh
kemampuan untuk bergerak. keuntungan mekanis (KM)
56 = 57 + 53 0
89 =
2
d. Energi kimia; energi yang tersimpan dalam zat, atau bahan
bakar Jenis-Jenis Pesawat Sederhana:
e. Energi listrik; energi yang dihasilkan oleh muatan listrik yang 1. Tuas/Pengungkit
bergerak melalui kabel Tuas adalah pesawat sederhana yang berbentuk batang keras
f. Energi kalor (panas); energi yang dihasilkan oleh gerak internal sempit yang dapat berputar di sekitar titik tumpu, contohnya
partikel-partikel dalam suatu zat linggris.
g. Energi bunyi; energi yang dihasilkan oleh getaran partikel-
partikel udara di sekitar sebuah sumber bunyi Rumus: 2 × :; = 0 × :<
h. Energi cahaya; energi yang dihasilkan oleh radiasi gelombang
elektromagnetik F = kuasa (N)
i. Energi nuklir; energi yang dihasilkan oleh reaksi inti atom w = berat beban (N)
lF = lengan kuasa (m)
2. Hukum Kekekalan Energi lw = lengan beban (m)
“Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan,
namum dapat berubah dari satu bentuk yang lain.”

3. Perubahan Bentuk Energi


Energi Asal Energi Akhir Contoh
→ Energi cahaya Lampu, senter
→ Energi kalor
Setrika listrik, kompor listrik,
solder, lampu
→ Energi mekanik
Kipas angin, motor listrik, Rumus panjang tuas: l = lF + lw
Energi listrik
→ Energi kimia
jam tangan, jam dinding

0 :;
Pengisian aki
89 = =
→ Energi bunyi 2 :<
Mikrofon, organ, dan alat Keuntungan mekanis:
musik lainnya

© fisikareview.wordpress.com
14

Tuas berfungsi memperbesar gaya, sehingga usaha lebih mudah s = panjang bidang miring
dilakukan, tetapi tidak mengurangi usaha yang harus dilakukan h = tinggi bidang miring

Tuas dikelompokkan menjadi 3 yaitu: Contoh bidang miring: baji, sekrup, tangga, pisau, kapak, jalan ke
a. Tuas kelas pertama; titik tumpu selalu berada di antara kuasa gunung
dan beban. Contoh : linggris, gunting, tang, dan pembuka kaleng,
sekop, dongkrak mobil, lengan yang mengangkat barbell

b. Tuas kelas kedua; kuasa dan beban berada pada sisi yang sama
dari titik tumpu, dan beban lebih dekat ke titik tumpu daripada
kuasa. Contoh : catut, pembuka botol, dan stapler, gerobak pasir

c. Tuas kelas ketiga; beban dan kuasa berada pada sisi yang sama
dari titik tumpu, tetapi kuasa lebih dekat ke titik tumpu daripada
beban. Contoh: sapu

2. Katrol
Katrol berfungsi mengangkat benda dengan mudah. Cara kerja
katrol sama dengan prinsip tuas.

a. Katrol tunggal tetap


• Fungsi: mengubah arah gaya
• KM = 1, sehingga F = w
• O = titik tumpu
OA = lengan kuasa
OB = lengan beban
• Rumus usaha:
W = beban x kenaikan beban
W = w x Sw

b. katrol tunggal bergerak


• Fungsi: memperbesar gaya, kuasa
• KM = 2, sehingga F = ½ w
• Rumus usaha:
W = beban x kenaikan beban
W = w x Sw
• O = titik tumpu,
OA = lengan beban
OB = lengan kuasa

Untuk sistem katrol (takal) yaitu sistem yang terdiri dari beberapa
buah katrol maka keuntungan mekanis takal sama dengan banyak
tali penanggung beban.

3. Bidang Miring
Bidang miring adalah suatu permukaan miring yang penampangnya
berbentuk segitiga.

Rumus: 0. ℎ = 2. &

Keuntungan mekanis:
0 &
89 = =
2 ℎ

© fisikareview.wordpress.com
15

BAB 9. TEKANAN 2. Bejana Berhubungan


 Jika bejana berhubungan diisi zat cair sejenis maka tinggi
permukaan zat cair akan sama
A. TEKANAN PADA ZAT PADAT  Jika bejana berhubungan diisi zat cair tidak sejenis maka tinggi
Tekanan adalah gaya per satuan luas bidang di mana gaya tersebut permukaan zat cair tidak sama
bekerja
F
Rumus: P=
A
Dengan:
2
P = tekanan (N/m ) atau Pa
F = gaya tekan (N)
2
A = luas bidang tekan (m )
5
Ingat: 1 atm = 76 cmHg = 10 Pa

B. TEKANAN DALAM ZAT CAIR Rumus:


P 1
= P 2
atau ρ .h = ρ .h
1 1 2 2
Tekanan yang dakibatkan oleh zat cair pada kedalaman tertentu Dengan:
disebut tekanan hidostatis 3
ρ1 = massa jenis cairan 1 (kg/m ) (g/cm )
3
3 3
ρ1 = massa jenis cairan 2 (kg/m ) (g/cm )
Sifat tekanan hidrostatis: h1 = tinggi zat cair 1 dari bidang batas titik (cm)
• Pada kedalaman yang sama, tekanan sama besar dan ke segala h2 = tinggi zat cair 2 dari bidang batas titik (cm)
arah
• Semakin ke dalam tekanannya semakin besar 3. Hukum Archimedes
• Bergantung pada massa jenis cairan “Setiap benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam
• Bergantung pada percepatan gravitasi bumi zat cair akan mendapat gaya ke atas(FA) sebesar berat zat cair yang
• Tidak bergantung pada bentuk wadahnya didesak oleh benda itu“

Rumus:
Rumus:
ρ .g V
> = . .. ℎ
F A
= wu − wa = a

> = '. ℎ Dengan:


FA = gaya angkat ke atas pada benda (N)
Wu = berat benda di udara
Wa = berat benda di dalam zat cair (N)
3
ρ = massa jenis cairan (kg/m )
2
Dengan: g = percepatan gravitasi bumi (m/s )
3
P = tekanan hidrostatis di titik A (Pa) Va = volume benda yang tercelup (m )
3
ρ = massa jenis cairan (kg/m )
2
g = percepatan gravitasi (m/s ) Dengan adanya gaya angkat ke atas pada benda, maka benda dapat
h = kedalaman (m) terapung, melayang, dan tenggelam
3
S = berat jenis (N/m ) a. Benda terapung; ρ benda < ρ cairan
b. Benda melayang; ρ benda = ρ cairan
1. Hukum Pascal c. Benda tenggelam; ρ benda > ρ cairan
Hukum Pascal dikemukakan oleh ‘Blaise Pascal’ yang berbunyi:
“Tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup akan Ingat: untuk benda melayang atau terapung berlaku

0 = 2=
diteruskan ke segala arah dengan sama besar”

Penerapan hukum archimedes antara lain:


Jembatan ponton (jembatan apung), balon udara, kapal laut dan
kapal selam, hidrometer (alat untuk mengukur massa jenis zat cair),
galangan kapal

C. TEKANAN GAS
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Karena
udara mempunyai berat, maka menyebabkan adanya tekanan dalam
udara yang disebut tekanan atmosfer. Arah tekanan ini ke segala
arah
P 1
= P 2
1. Tekanan Gas Dalam Ruang Terbuka
2
F A F = d
1 1 1 1
Torricelli berhasil mengukur tekanan udara di ruang terbuka dengan
= atau 2 alat barometer
F 2 A 2 F 2 d 2

Ingat: Tekanan sama bukan gaya


Dengan:
F1 = gaya pada penampang A1 (N)
F2 = gaya pada penampang A2 (N)
2
A1 = luas penampang 1 (m )
2
A2 = luas penampang 2 (m ) Dari hasil percobaan didapatkan :
a. Tekanan udara akibat lapisan atmosfer bumi tepat di
Manfaat hukum Pascal yaitu dengan gaya yang kecil dapat permukaan laut adalah sekitar 76 cm air raksa atau 76 cmHg
dihasilkan gaya yang besar. yang disebut dengan satu atmosfer (1 atm)
b. Setiap kenaikan 100 m dari permukaan laut tekanan udara
Alat–Alat yang bekerja berdasarkan Hukum Pascal yaitu: dongkrak berkurang 1 cmHg
hidrolik, pompa hidrolik ban sepeda, rem hidrolik, alat pengangkat
mobil hidrolik, kursi dokter gigi atau pemangkas rambut, elevator Apabila percobaan Torricelli menggunakan air, maka tinggi air yang
hidrolik. dapat ditahan oleh udara sekitar 10 meter.
© fisikareview.wordpress.com
16

Rumus Barometer raksa terbuka: 3. Hukum Boyle


Robert Boyle menyatakan bahwa:
?@ = A76 − E F.
100
“hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup adalah
konstan“

ℎ = G76 − HI * 100  Rumus:  K = ! K!

Dimana: Alat-alat yang berkerja berdasarkan hukum Boyle:


Pudara = tekanan udara (cmHg) Manometer air raksa terbuka, manometer air raksa tertutup,
h = ketinggian tempat (m) manometer logam, pompa air, pompa udara, pipet, siphon, pompa
tekanan udara, botol setan, tempat minum burung.
2. Tekanan Gas Dalam Ruang Tertutup
Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
udara di dalam ruang tertutup

a. Manometer zat cair terbuka

J = ( + .ℎ J = ( − .ℎ

Pgas = tekanan gas (cmHg) (atm)

ρ = massa jenis zat (kg/m )


P0 = tekanan udara luar (cmHg) (atm)
3
2
g = percepatan gravitasi (m/s )
h = kedalaman zat cair (m)

Jika zat cair adalah raksa maka:

J = ( + ℎ J = ( − ℎ

b. Manometer raksa tertutup

J = GℎI F.

c. Manometer Air Terbuka


J = AL + E F.
13,6

© fisikareview.wordpress.com
17

BAB 10. GETARAN DAN GELOMBANG


A. GETARAN
Getaran adalah gerak bolak-balik suatu benda melalui titik seimbang
secara periodik.

Satu getaran adalah satu kali melakukan gerak bolak balik.

A-O-B-O-A = 1 getaran (n=1)


O-B-O-A-O = 1 getaran (n=1)
B-O-A-O-B = 1 getaran (n=1)

A-O-B = ½ getaran (n= ½) Puncak B,F


O-B-O = ½ getaran (n= ½) Dasar D,H
Bukit ABC, EFG
A-O = ¼ getaran (n= ¼) Lembah CDE, GHI
O-B = ¼ getaran (n= ¼) Amplitudo BB’, DD’, FF’, HH’
A – C – E , E –G – I
Titik O adalah titik keseimbangan Panjang satu gelombang (O)
B – F (puncak ke puncak)
Dibaca: lambda
D – H (dasar ke dasar)
1. Simpangan dan Amplitudo
Simpangan getaran adalah posisi partikel yang bergetar terhadap b. Gelombang Longitudinal
titik keseimbangannya. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya
sejajar terhadap arah rambatannya.
Amplitudo getaran (A) adalah simpangan maksimum suatu getaran.
Contoh: gelombang pada slinki dan gelombang bunyi.

Panjang satu gelombang (λ) adalah jarak 1 renggangan dan 1


rapatan; jarak pusat rapatan ke pusat rapatan; atau jarak pusat
renggangan ke pusat renggangan.

Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan untuk


1. Periode dan Frekuensi gelombang
2. Periode dan Frekuensi
Periode (T) getaran adalah waktu yang diperlukan untuk mencapai menempuh satu panjang gelombang.
satu kali getaran.
Frekuensi gelombang (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi
Frekuensi (f) getaran adalah banyaknya getaran tiap satuan waktu. setiap sekon.
Rumus:

t n 1
Hubungan frekuensi dengan periode gelombang
= S= = t n 1
n t f = S= =
n t f

Dengan:
T = periode (s) 2. Cepat rambat gelombang
f = frekuensi (1/s) (Hz) Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang
t = waktu yang diperlukan untuk melakukan sejumlah getaran (s) dibagi dengan waktu untuk merambat.

&
n = jumlah getaran dalam waktu t sekon
=
B. GELOMBANG 
Gelombang adalah getaran yang merambat. Dalam perambatannya
gelombang memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain, Hubungan panjang gelombang, periode, frekuensi dan cepat
sedangkan medium yang dilaluinya tidak ikut merambat. rambat
λ
=  = λ. f
T
Menurut mediumnya gelombang dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Gelombang mekanik; gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan medium perantara.
Contoh: gelombang bunyi, gelombang pada tali, gelombang air.

b. Gelombang elektromagnetik; gelombang yang dapat merambat


di ruang hampa/tanpa medium.
Contoh: cahaya, gelombang radar, gelombang radio.

Menurut arah rambatnya, gelombang dapat dibagi menjadi dua,


yaitu:
a. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya
tegak lurus terhadap arah rambatannya.
Contoh: gelombang pada tali, gelombang cahaya, gelombang
permukaan air.

© fisikareview.wordpress.com
18

BAB 11. BUNYI  Dentum, yaitu bunyi yang frekuensinya tinggi tetapi masih
didengar oleh telinga manusia. Contoh: bunyi bom
 Warna bunyi/timbre/kualitas bunyi adalah perbedaan nada yang
A. SIFAT-SIFAT BUNYI dihasilkan sumber bunyi, meskipun frekuensinya sama. Contoh:
 Bunyi ditimbulkan oleh benda yang bergetar. nada seruling, gitar, piano tetap dapat dibedakan bunyinya
 Bunyi merupakan gelombang longitudinal, sehingga merambat meskipun frekuensinya sama
dalam bentuk rapatan dan regangan molekul-molekul medium  Warna bunyi berbeda disebabkan oleh bentuk gelombang yang
yang dilaluinya. berbeda
 Bunyi termasuk gelombang mekanik, karena memerlukan  Bentuk gelombang bunyi berbeda karena adanya perbedaan
medium (padat, cair, gas) untuk merambat. frekuensi nada-nada atas, tetapi frekuensi nada dasarnya sama
 Bunyi merambat paling baik dalam zat padat dan paling buruk
dalam gas. 4. Frekuensi Bunyi pada Interval Nada
 Bunyi dapat mengalami pemantulan. Perbandingan frekuensi nada (interval nada)

B. CEPAT RAMBAT BUNYI


Cepat rambat bunyi didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak
sumber bunyi ke pendengar dengan selang waktu yang diperlukan
bunyi untuk merambat sampai ke pendengar.
Perbandingan frekuensi nada dengan nada C
&
=

C : C = 24 : 24 = 1 : 1 prime
D : C = 27 : 24 = 9 : 8 sekunde
E : C = 30 : 24 = 5 : 4 terts
Dimana:
F : C = 32 : 24 = 4 : 3 kuart
v = cepat rambat bunyi (m/s)
G : C = 36 : 24 = 3 : 2 kuint
s = jarak sumber bunyi ke pendengar (m)
A : C = 40 : 24 = 5 : 3 sext
t = waktu yang diperlukan bunyi untuk merambat (s)
B : C = 45 : 24 = 15 : 8 septime
C : C = 48 : 24 = 2 : 1 oktaf
Pada gelombang bunyi juga berlaku rumus
5 → DIHAPAL!!!
 = O. S
1 : 2 : 3 : 4 :

oktaf kuint kuart terts


Dimana:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
λ = panjang gelombang bunyi (m)
C. HUKUM MARSENNE
f = frekuensi bunyi (Hz)
Menurut Marsenne, faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi
bunyi seutas senar atau dawai:
1. Pengaruh suhu pada cepat rambat bunyi
1. Panjang senar; semakin panjang senarnya semakin rendah
 Semakin tinggi suhu udara, semakin besar cepat rambatnya
frekuensinya
 Semakin rendah suhu udara, semakin kecil cepat rambatnya
2. Luas penampang; semakin besar luas penampangnya, semakin
 = L + 0,6. 
rendah frekuensinya
3. Massa jenis senar; semakin besar massa jenisnya, semakin
rendah frekuensinya
Dimana:
o 4. Tegangan senar; semakin besar tegangan senar, semakin tinggi
v = cepat rambat bunyi pada suhu t C
o frekuensinya
vo= cepat rambat bunyi pada suhu 0 C = 332 m/s
o
t = suhu udara ( C)
Rumus Marsenne
3
ρ = massa jenis senar (kg/m )
1
Syarat untuk terjadi dan terdengarnya bunyi yaitu:
f = frekuensi senar (Hz)
S= X
(1) Adanya benda yang bergetar (sumber bunyi)
2 . W
L = panjang senar (m)
(2) Adanya zat perantara (medium)
T = tegangan senar (N)
(3) Adanya penerima yang berada di dekat sumber 2
A = luas penampang senar (m )
2. Jenis-jenis bunyi berdasarkan frekuensinya
Untuk perbandingan dua buah senar berlaku
1. Infrasonik

S! V ! . . VW
• infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz
=
S V  . ! . VW!
• infrasonik dapat didengar oleh jangkrik, anjing

2. Audiosonik
• Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya berkisar 20 Hz – D. RESONANSI
20.000 Hz  Resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda bila benda lain
• Audiosonik dapat didengar oleh telinga manusia bergetar didekatnya.
 Frekuensi benda yang bergetar sama dengan frekuensi benda
3. Ultrasonik yang ikut bergetar
• Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya di atas 20.000 Hz  Misalnya pada gambar, jika bandul A digetarkan maka bandul C
• Ultrasonik dapat didengar oleh lumba-lumba dan kelelawar ikut bergetar (beresonansi)
• Ultrasonik dimanfaatkan untuk :
a. Kaca mata tuna netra
b. Ultrasonografi (USG)
c. Membunuh bakteri dalam makanan yang akan diawetkan
d. Mencampur logam agar merata
e. Mengukur kedalaman laut

3. Macam-macam bunyi
 Nada, yaitu bunyi yang frekuensinya tetap dan teratur Rumus Panjang kolom udara

Y
 Tinggi rendahnya nada pada bunyi tergantung pada frekuensi L = panjang kolom udara
= O
λ = panjang gelombang
4
bunyi
 Kuat lemahnya bunyi tergantung pada amplitudo bunyi Resonansi pertama (n=1)
 Desah, yaitu bunyi yang frekuensinya tidak teratur. Contoh: Resonansi kedua (n=3)
suara angin, suara ombak Resonansi ketiga (n=5), dst

© fisikareview.wordpress.com
19

E. PEMANTULAN BUNYI
1. Hukum Pemantulan Bunyi
a. Bunyi datang, bunyi pantul dan garis normal terletak pada satu
bidang datar.

b. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)

2. Macam-macam bunyi pantul


(a) Bunyi pantul yang bersamaan dengan bunyi asli
Bunyi ini terjadi jika jarak antara sumber bunyi dengan dinding
pemantul cukup dekat. Bunyi ini memperkuat bunyi asli.
Misalnya di dalam kamar, di ruang kelas.

(b) Gaung/kerdam adalah bunyi pantul yang sebagian bersamaan


dengan bunyi aslinya, sehingga bunyi aslinya tidak jelas. Bunyi ini
terjadi jika jarak antara sumber dengan dinding pemantul agak
jauh. Misalnya di dalam gedung bioskop

Misalkan kita mengucapkan kata “matahari”


Bunyi asli : Ma – ta – ha – ri
Bunyi pantul Ma – ta – ha – ri
Terdengar : Ma – ri

(c) Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli
selesai diucapkan. Bunyi ini tejadi jika jarak antara sumber
dengan dinding pemantul cukup jauh. Misalnya di lereng bukit
dan lembah

Misalkan kita mengucapkan kata “matahari”


Bunyi asli : Ma – ta – ha – ri
Bunyi pantul Ma – ta – ha – ri
Terdengar : Ma – ta – ha – ri – Ma – ta – ha – ri

Zat-zat yang dapat menyerap bunyi yang diterimanya disebut zat


peredam bunyi. Misalnya karpet, karet, karton, busa, wol, gabus,
dsb.

3. Manfaat Bunyi Pantul


(1) Mengukur kedalaman laut
(2) Survey geofisika
(3) Ultrasonografi (USG)
(4) Kacamata tunanetra
(5) Mendeteksi cacat dan retak pada logam
(6) Mengukur ketebalan pelat logam
(7) Menentukan cepat rambat bunyi di udara
(8) Sebagai sonar

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kuat bunyi


1. Amplitudo sumber bunyi
2. Jarak antara sumber bunyi dengan pendengar
3. Adanya resonansi
4. Adanya dinding pemantul

Rumus pemantulan bunyi:

& 2[
= =
d = jarak bunyi ke dinding pemantul (m)
  t = waktu (s)

F. EFEK DOPPLER
Efek Doppler adalah efek berubahnya frekuensi yang terdengar oleh
pendengar karena gerak sumber bunyi atau pendengar. Jika sumber
bunyi mendekati pendengar, maka pendengar akan menerima
getaran yang lebih banyak sehingga frekuensi bunyi lebih tinggi.
Sebaliknya, jika sumber bunyi menjauhi pendengar, pendengar akan
menerima getaran lebih sedikit sehingga frekuensi bunyi lebih
rendah, tetapi frekuensi asal tidak berubah.

© fisikareview.wordpress.com
20

BAB 12. CAHAYA Bagian-bagian cermin cekung

Cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik


sehingga dapat merambat tanpa memerlukan medium perantara
(vakum).

Sifat-sifat cahaya: Keterangan:


(1) merambat lurus M = R = 2f = pusat kelengkungan cermin, jari-jari
(2) memiliki energi dalam bentuk radiasi F = titik fokus, titik api
(3) dapat dipantulkan O = titik pusat bidang cermin
(4) dapat dibiaskan Ruang I diantara O dan F Ruang III > OM
(5) dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), Ruang II diantara F dan M Ruang IV di belakang cermin
perpaduan (interferensi), lenturan (difraksi), pengutuban
(polarisasi) Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
1. sinar datang sejajar dengan sumbu utama cermin, dipantulkan
Identifikasi cahaya melalui titik fokus
 Merupakan gelombang elektromagnetik, dapat merambat
melalui vakum (hampa udara)
 Merupakan gelombang transversal
 Kelajuan cahaya (c) = 300 000 000 m/s

Cahaya merambat menurut garis lurus, sehingga apabila mengenai


suatu benda dapat menghasilkan bayangan. Bayang-bayang terdiri
dari bayang-bayang gelap (umbra) dan bayang-bayang kabur
(penumbra)
2. sinar datang melalui titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu
utama cermin

A. PEMANTULAN CAHAYA (REFLECTION)


Cahaya dapat dipantulkan. Ada 2 jenis pemantulan cahaya yaitu : 3. sinar datang melalui titik pusat kelengkungan M, dipantulkan
1. Pemantulan teratur adalah pemantulan yang terjadi jika melalui titik pusat kelengkungan tsb
permukaan benda yang memantulkan rata (licin/mengkilap) dan
halus
2. Pemantulan baur (difus) adalah pemantulan yang terjadi jika
permukaan benda yang memantulkan tidak rata atau kasar

1. Hukum pemantulan Cahaya


1. Sinar datang, garis normal, sinar pantul, berpotongan pada satu
titik dan terletak pada satu bidang datar. Cara menghafal sifat bayangan
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r) 1. Ruang benda + Ruang bayangan = 5
2. Jika bayangan di depan cermin: nyata, terbalik
Jika bayangan di belakang cermin: maya, tegak
3. Jika ruang bayangan > ruang benda: bayangan diperbesar
Jika ruang bayangan < ruang benda: bayangan diperkecil
4. Jika benda yang terletak di depan cermin digerakkan mendekati
cermin maka diperoleh bayangan makin besar.
Penggunaan cermin cekung: untuk berdandan, pemantul pada
lampu sorot mobil dan lampu senter
2. Pemantulan pada cermin datar
Sifat-sifat bayangan pada cermin datar
b. Pemantulan pada cermin cembung (conveks mirror)
1. maya (di belakang cermin, tidak dapat ditangkap layar)
Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya sehingga disebut
2. sama besar dengan bendanya
dengan cermin divergen.
3. tegak
4. menghadap terbalik dengan bendanya
Bagian-bagian cermin cembung
5. jarak benda ke cermin = jarak bayangan dari cermin

Catatan:
1. Apabila cermin digeser sejauh x cm, maka jarak antara
bayangan awal dan bayangan akhir bergeser sejauh 2x cm
2. Untuk melihat bayangan seluruh badan kita, panjang
cermin minimal yang diperlukan = setengah dari tinggi
seluruh badan
3. Untuk dua cermin datar yang membentuk sudut α, dapat Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung
menghasilkan bayangan sebanyak Y = −1
"\L 1. sinar datang sejajar dengan sumbu utama cermin, dipantulkan
] seolah-olah datang dari titik fokus f

3. Pemantulan pada cermin lengkung


a. Pemantulan Cahaya pada cermin cekung (concave mirror)
Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya sehingga disebut
cermin konvergen

© fisikareview.wordpress.com
21

2. Sinar datang menuju titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu Rapat atau tidaknya medium ditentukan berdasarkan angka indeks
utama cermin bias mediumnya (n). Makin besar nilai indeks bias mediumnnya
maka semakin rapat mediumnya.

Medium Indeks bias


Vakum 1,0000
Udara 1,0003 = 1
Air 1,33 = 4/3
Gelas 1,5 – 1,9
3. sinar datang menuju titik pusat kelengkungan M, dipantulkan Intan 2,42
seolah-olah dari titik pusat kelengkungan tsb.
Sewaktu cahaya merambat dari suatu medium ke medium lainnya
maka:
1. cepat rambat gelombang berubah (v)
2. panjang gelombang berubah (λ)
3. frekuensi gelombang cahaya tetap (f)


 Y = ! Y!
Rumus pembiasan cahaya
Y=
Sifat bayangan pada cermin cembung selalu: maya, tegak,  O Y = O! Y!
diperkecil. (karena benda selalu di ruang IV, sehingga bayangan
selalu di ruang I)
c = cepat rambat cahaya dalam vakum/udara (3 × 10 m/s)
Keterangan:
8
Penggunaan cermin cembung: kaca spion mobil, kaca yang n1 = indeks bias medium 1
dipasang pada persimpangan jalan n2 = indeks bias medium 2
λ1 = panjang gelombang pada medium 1
4. Rumus pembentukan bayangan pada cermin λ2 = panjang gelombang pada medium 2

1 1 1 &. &′
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1
= + S=
v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2
S & &′ & + &′

_ &′. S
Ketika cahaya melewati dua medium yang berbeda, selain
S= &=
&′ − S
mengalami pembiasan, cahaya juga mengalami pemantulan
2

&. S
2. Pemantulan Sempurna
&K ℎK &′ =
9=` `= &−S
& ℎ

Keterangan:
f = fokus cermin
s = jarak benda ke cermin

s = jarak bayangan ke cermin
M = perbersaran cermin
h = tinggi benda

h = tinggi bayangan Keterangan:
o
(1) Sinar datang tegak lurus (sudut datang 0 ) dari air ke udara,
Perjanjian tanda pada cermin
tidak dibiaskan tetapi diteruskan
s bertanda + jika benda terletak di depan cermin (benda nyata)
(2) Sinar datang dari air ke udara dibiaskan menjauhi garis normal
s bertanda – jika benda terletak di belakang cermin (benda maya) o
(3) Sinar datang dari air ke udara, dibiaskan maksimum 90 . Sudut
s’ bertanda + jika bayangan di depan cermin (bayangan nyata)
datang ini disebut sudut kritis (sudut batas).
s’ bertanda – jika bayangan di belakang cermin (bayangan maya)
(4) Sinar datang lebih besar dari sudut kritis, tidak mengalami
f dan R bertanda + untuk cermin cekung
pembiasan lagi, tetapi mengalami pemantulan sempurna.
f dan R bertanda – untuk cermin cembung
3. Syarat terjadinya pemantulan sempurna
B. PEMBIASAN CAHAYA (REFRACTION) 1. Sinar harus datang dari medium lebih rapat ke medium kurang
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan cahaya pada saat rapat.
mengenai bidang batas antara dua medium yang berbeda 2. Sudut datang harus lebih besar dari sudut kritis (ik)
kerapatannya.
0
Sudut kritis adalah sudut datang yang menghasilkan sudut bias 90
1. Hukum Snellius tentang Pembiasan
Hukum I Snellius: “sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak Contoh pemantulan sempurna:
pada satu bidang datar.” 1. fatamorgana: permukaan jalan tampak berair
2. pemantulan sempurna pada kabel serat optic
Hukum II Snellius: “jika sinar datang dari medium kurang rapat ke 3. berlian tampak berkilau
medium lebih rapat, maka sinar dibelokkan mendekati garis normal; 4. pemantulan sempurna pada prisma kaca,dll.
dan sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat,
maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal. 4. Pembiasan cahaya pada lensa
Lensa adalah benda optik tembus cahaya yang dibatasi oleh dua
permukaan bidang lengkung

a. Pembiasan cahaya pada lensa cembung (convex lens)


Lensa cembung bersifat mengumpulkan cahaya sehingga disebut
lensa konvergen

Jenis-jenis lensa cembung


1. Lensa Cembung rangkap (bikonbeks)
2. Lensa Cembung yang datar (Plan-konveks)
3. Lensa Cembung yang cekung (Konveks-konkaf)

© fisikareview.wordpress.com
22

Bagian-bagian lensa cembung 2. sinar datang seakan-akan menuju titik fokus pasif f2, dibiaskan
sejajar sumbu utama

Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung 3. sinar datang melalui titik pusat optik O, diteruskan tanpa
dibiaskan
1. sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus
aktif f1

Sifat bayangan pada lensa cekung selalu: maya, tegak, diperkecil.


2. sinar datang melalui titik fokus pasif f2, dibiaskan sejajar sumbu
Penggunaan lensa cekung: kacamata rabun jauh, lensa pada
utama
teropong panggung (Galileo), dsb.

5. Rumus Pembentukan bayangan pada lensa

1 1 1 &. &′
= + S=
S & &′ & + &′

_ &′. S
S= &=
3. sinar datang melalui titik pusat optik O, diteruskan tanpa 2 &′ − S
dibiaskan
&. S
&K ℎK &′ =
9=` `= &−S
& ℎ

6. Kekuatan Lensa
1 100
= =
SGI SG I
Cara menghafal sifat bayangan pada lensa cembung sama dengan
pada cermin cekung
Untuk menambah kekuatan lensa kita dapat gunakan gabungan
lensa dengan sumbu utama dan bidang batas kedua lensa saling
Penggunaan lensa cembung: kacamata rabun dekat, lup (kaca
berhimpit satu sama lain. Dari penggabungan lensa ini maka akan
pembesar), lensa-lensa pada teropong, mikroskop, dsb.
didapatkan fokus gabungan yang memenuhi hubungan
1 1 1 1 1
= + + + ⋯+
b. Pembiasan pada lensa cekung (concave lens)
Lensa cekung bersifat menyebarkan cahaya sehingga disebut
SJa S S! S" Sb
dengan lensa divergen

Jenis-jenis lensa cekung Ja =  + ! + " … + b


1. Lensa Cekung rangkap (bikonkaf)
2. Lensa Cekung yang datar (Plan-konkaf) Keterangan:
3. Lensa Cekung yang cembung (Konkaf-konveks) f = fokus lensa
s = jarak benda ke lensa

s = jarak bayangan ke lensa
M = perbesaran lensa
P = kekuatan lensa (dioptri)

Perjanjian tanda pada lensa


s bertanda + jika benda terletak di depan lensa (benda nyata)
s bertanda – jika benda terletak di belakang lensa (benda maya)
Bagian – bagian lensa cekung s’ bertanda + jika bayangan di belakang lensa (bayangan nyata)
s’ bertanda – jika bayangan di depan lensa (bayangan maya)
f dan R bertanda + untuk lensa cembung atau konveks
f dan R bertanda – untuk lensa cekung atau konkaf

Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung


1. sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan akan
berasal dari titik fokus aktif f1
© fisikareview.wordpress.com
23

BAB 13. ALAT-ALAT OPTIK b) Rabun dekat/ terang jauh/ farsighted (hipermetropi)
• Mata rabun dekat dapat melihat benda jauh, tetapi tidak dapat
melihat benda dekat
A. MATA
• PP > 25 cm dan PR = ~
1. Bagian-bagian mata
• Ketika melihat benda dekat (berakomodasi maksimum)
bayangan jatuh di belakang retina
• Untuk mengoreksi hipermetropi digunakan lensa cembung yang
bersifat konvergen
• Pada lensa kacamata berlaku s’ = - PP dan s = 25 cm

100 100
= −
& 

Kornea mata Lapisan terluar mata yang dilapisi selaput bening P = kekuatan lensa (dioptri)
(cornea) dan berfungsi menerima dan meneruskan
cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi c) Mata tua (Presbiop)
bagian mata • Mata tua sulit melihat benda jauh maupun dekat
Iris Selaput tipis yang membentuk celah lingkaran • PP > 25 cm dan PR = jarak tertentu
dan berfungsi memberi warna pada mata • Untuk mengoreksi presbiop digunakan lensa rangkap (bifocal)
Pupil Celah lingkaran yang dibentuk iris dan berfungsi yaitu lensa atas cekung dan lensa bawah cembung
mengatur banyaknya (intensitas) cahaya yang
masuk ke dalam mata d) Astigmatis
Lensa mata Berbentuk cembung, elastis, dan bening dan Astigmatis disebabkan oleh kornea atau lensa yang kurang bundar
berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda sehingga benda titik difokuskan sebagai garis pendek, yang
supaya terbentuk bayangan pada retina mengaburkan bayangan. Hal ini dikarenakan kornea berbentuk sferis
Retina Tempat jatuhnya cahaya yang masuk ke mata dengan bagian silindrisnya bertumpuk.
Aqueous Cairan di depan lensa mata untuk membiaskan
humour cahaya ke dalam mata e) Katarak atau glukoma
Otot siliar Otot yang mengatur cembung pipihnya lensa
(Ciliary muscle) mata atau yang mengatur jarak fokus lensa mata B. KAMERA
Bagian-bagian kamera
Saraf mata Berfungsi meneruskan rangsangan bayangan dari
(Optic nerve) retina menuju ke otak

 Bayangan yang dibentuk oleh mata bersifat nyata, terbalik dan


diperkecil

 Daya akomodasi mata adalah kemampuan mata untuk


mencembung atau memipihkan lensa mata

 Ketika mata dalam keadaan cembung minimum (paling pipih)


untuk melihat sesuatu pada jarak paling jauh yang masih dapat
dilihat oleh mata (titik jauh mata) dikatakan mata tidak
berakomodasi Lensa Memfokuskan objek
Aperture (diafragma) Mengatur banyaknya cahaya yang masuk
 Ketika mata dalam keadaan cembung maksimum untuk melihat Film Tempat jatuh bayangan yang difokuskan
sesuatu pada jarak paling dekat (titik dekat mata) yang masih
dapat dilihat oleh mata dikatakan mata berakomodasi Bayangan yang dihasilkan oleh kamera bersifat nyata, terbalik dan
maksimum diperkecil

 Titik dekat mata (Punctum Proximum = PP) adalah titik terdekat Rumus pada kamera sama dengan rumus pada lensa
yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas

[ = &′3> − &′<
Rumus Pergeseran Lensa Kamera
 Titik jauh mata (Punctum Remotum = PR) adalah titik terjauh
yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas Jika d bertanda – artinya lensa digeser ke dalam (mendekati film)
Jika d bertanda + artinya lensa digeser ke luar (menjauhi film)
 Untuk mata normal (emetropi) : PP = 25 cm dan PR = ~
C. SLIDE PROYEKTOR
2. Cacat Mata • Slide proyektor digunakan untuk memproyeksikan sebuah benda
a) Rabun jauh/ terang dekat/ nearsighted (miopi) diapositif sehingga diperoleh bayangan nyata, terbalik dan
• Mata rabun jauh dapat melihat benda dekat, tetapi tidak dapat diperbesar pada layar.
melihat benda jauh
• PP < 25 cm dan PR = jarak tertentu (x) D. LUP (KACA PEMBESAR)
• Ketika melihat benda jauh (tanpa akomodasi) bayangan jatuh di - Lup adalah lensa cembung yang dapat dipakai untuk melihat
depan retina benda yang sangat kecil karena lup memiliki perbesaran anguler
• Untuk mengoreksi miopi digunakan lensa cekung yang bersifat - Perbesaran anguler (Ma) adalah perbandingan ukuran anguler
100
• Pada lensa kacamata berlaku s’ = - PR dan s = ~
divergen yang dilihat oleh alat optik (θ) dengan yang dilihat oleh mata
=−
_
telanjang (θ0)
- Untuk melihat bayangan pada lup dengan jelas benda harus
diletakkan di antara O dan F atau di ruang I
- Sifat bayangan yang dihasilkan lup : maya, tegak, dan diperbesar
- Penggunaan normal sebuah lup adalah untuk mata berakomodasi
maksimum

© fisikareview.wordpress.com
24

- Perbesaran Lup untuk emetrop (PP = 25 cm atau 30 cm, PR = ~)

Tanpa akomodasi Akomodasi maksimum


 
9 = 9 = +1
S S

E. MIKROSKOP
- Mikroskop dipakai untuk melihat benda yang sangat kecil dan
memiliki perbesaran anguler yang lebih besar dari lup
- Terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa objektif (dekat ke
benda) dan lensa okuler (dekat ke mata)
- Jarak fokus okuler (fok) lebih besar dari jarak fokus lensa objektif Rumus Perbesaran Anguler Teropong

S(3 > S(a S(a


(fob) Untuk mata tidak berakomodasi
9=
- Letak benda harus di antara fob dan 2f0b S(3

S(a < &(a < 2S(a


S(a
Untuk mata berakomoadasi
9=
- Sifat bayangan pada lensa objektif : nyata, terbalik, diperbesar &(3
- Sifat bayangan pada lensa okuler : maya, tegak, diperbesar
- Sifat bayangan akhir oleh mikroskop : maya, terbalik, diperbesar Panjang Teropong (d)

[ = S(a + S(3
Untuk mata tidak berakomodasi

9 = 9(a × 9(3
Rumus Mikroskop

&′(a
9(a = [ = S(a + &(3
Untuk mata berakomoadasi
&(a

9(3 =
77
g
atau Pemakaian normal teropong adalah


dengan mata tidak berakomodasi
9(3 = +1
S
Panjang mikroskop (d) b. Teropong Bumi (Yojana)
- Terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa objektif) dan lensa
[ = &′(a + S(3
Untuk mata tidak berakomodasi
okuler dan di antara kedua lensa terdapat lensa pembalik
- Lensa pembalik (cembung) berfungsi hanya untuk membalikkan
bayangan tanpa disertai perbesaran bayangan
[ = &′(a + &(3
Untuk mata berakomoadasi

Panjang Teropong (d)

[ = S(a + S(3 + 4S


Pemakaian normal mikroskop adalah Untuk mata tidak berakomodasi
dengan mata berakomodasi maksimum

[ = S(a + &(3 + 4S


Untuk mata berakomoadasi maksimum

F. TEROPONG ATAU TELESKOP c. Teropong Panggung (galileo)


- Teropong dipakai untuk melihat benda yang sangat jauh agar - Terdiri dari dua lensa, yaitu lensa objektif cembung dan lensa
tampak lebih dekat dan jelas okuler cekung
- Ada 2 jenis utama teropong - Jarak fokus lensa objektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler
S(a > S(3
a. Teropong bias: disusun dari beberapa lensa
cth: teropong bintang/astronomi, teropong bumi, teropong
panggung (Galileo)
b. Teropong pantul: disusun dari lensa dan cermin
cth: teropong antariksa Hubble

a. Teropong Bintang/Astronomi
- Terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa objektif (dekat ke
benda) dan lensa okuler (dekat ke mata)
- Jarak fokus lensa objektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler
S(a > S(3
- Sifat bayangan pada lensa objektif: nyata, terbalik, diperkecil
- Sifat bayangan pada lensa okuler: maya, tegak, diperbesar
- Sifat bayangan akhir: maya, terbalik, diperbersar

© fisikareview.wordpress.com
25

S(a
Rumus Perbesaran Anguler Teropong
9=
S(3

[ = S(a + S(3
Panjang Teropong (d)

fok bertanda (–) karena lensa okuler


adalah lensa cekung

d. Teropong Prisma (Binoculer)


- Terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa objektif) dan lensa
okuler dan di antara kedua lensa terdapat lensa pembalik
- Lensa pembalik adalah sepasang prisma segitiga siku-siku. Prisma
ini memakai prinsip pemantulan sempurna untuk membalikkan
bayangan supaya menjadi tegak dari semula.

G. PERISKOP
Sebuah periskop terdiri atas satu lensa positif (cembung) sebagai
objektif dan dua prisma siku-siku sama kaki serta satu lensa positif
sebagai okuler. Periskop biasanya digunakan pada kapal selam untuk
mengintai kapal-kapal musuh atau melihat benda-benda di atas
permukaan laut.

© fisikareview.wordpress.com
26

BAB 14. LISTRIK STATIS b. Muatan Listrik secara Konduksi


Bahan konduktor dapat diberi muatan listrik dengan cara konduksi.
A. ATOM Bahan konduktor adalah bahan tertentu yang memungkinkan
1. Model Atom sejumlah elektron mengalir secara bebas pada keseluruhan badan
 Semua benda tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil sehingga dapat menghantarkan muatan listrik, sedangkan bahan
yang disebut atom. isolator adalah bahan yang sangat sukar atau sama sekali tidak
 Atom terdiri atas inti atom (nucleon) yang terletak di tengah- menghantarkan muatan listrik.
tengah dan dikelilingi oleh elektron yang berada dikulitnya. Dalam memberi muatan secara konduksi terjadi kontak langsung
 Inti atom terdiri dari proton dan neutron. Inti atom bermuatan antara kedua benda, dan elektron mengalir dari satu benda ke
positif. benda lainnya.

c. Muatan Listrik secara Induksi


Induksi adalah pemisahan muatan listrik dalam suatu penghantar
karena penghantar itu didekati oleh benda bermuatan listrik. Jika
benda yang digunakan untuk menginduksi bermuatan listrik negatif,
maka muatan listrik yang diperoleh adalah muatan listrik positif,
demikian sebaliknya.

B. ELEKTROSKOP
Fungsi elektroskop ada dua, yaitu:
1. Untuk mendeteksi adanya muatan listrik pada sebuah benda.
 Proton; partikel yang bermuatan positif.
o mp = 1,674.10-27 kg
o qp = +1,6.10-19 C
 Elektron; partikel yang bermuatan negatif bergerak mengelilingi
inti atom dan dapat berpindah ke atom lain (mudah lepas).
o me = 9,11.10-31 kg
o qe = +1,6.10-19 C
 Neutron; partikel yang tidak bermuatan atau netral.
o mn =1,674.10-27 kg

2. Jenis-Jenis Muatan Jika kepala elektroskop netral, maka daun-daunnya dalam keadaan
 Atom tidak bermuatan (netral), apabila jumlah proton sama tertutup. Tetapi, bila disentuhkan dengan benda bermuatan listrik,
dengan jumlah electron. maka daunnya akan terbuka/mekar. Makin banyak muatan listrik
 Atom bermuatan positif, apabila jumlah proton lebih banyak dari yang disentuhkan, makin besar pula daun-daun elektroskop terbuka.
pada jumlah elektron.
 Atom bermuatan negatif, apabila jumlah elekron lebih banyak
dari pada jumlah proton.
 Benda yang bermuatan listrik sejenis akan tolak menolak dan
yang tidak sejenis akan tarik menarik

2. Untuk menguji jenis muatan listrik pada benda.


Elektroskop yang telah bermuatan listrik dapat digunakan untuk
mengetahui jenis muatan benda.
• Jika daun elektroskop makin kuncup, berarti muatan listrik
kepala elektroskop dan benda yang didekatkan tidak sejenis.
• Jika daun elektroskop makin mekar, berarti muatan listrik kepala
elektroskop dan benda yang didekatkan sejenis.
Misalkan kita memiliki elektroskop yang bermuatan positif.
- Jika benda bermuatan positif kita dekatkan maka daun
elektoskop makin mekar.
Untuk memberi muatan listrik pada suatu benda dapat dilakukan
- Jika benda bermuatan negatif kita dekatkan maka daun
dengan 3 cara yaitu: secara gosokan, sentuhan (konduksi), dan
elektroskop makin kuncup.
induksi.
C. MUATAN LISTRIK PADA KONDUKTOR
a. Muatan listrik dengan cara menggosok
1. Generator Van de Graff
Ketika mistar plastik kita gosokkan pada kain wol, terjadi
perpindahan elektron dari kain wol ke mistar sehingga mistar akan
kelebihan elektron dan kain wol akan kekurangan elektron. Karena
mistar kelebihan elektron, maka bermuatan negatif sedangkan kain
wol akan bermuatan positif karena kekurangan elektron. Contoh
benda yang dapat bermuatan listrik karena digosok dengan benda
lain sebagai berikut:

Keterangan Jenis muatan benda


Plastik digosok dengan kain wol Plastik (-) Wol (+)
Sisir digosok dengan rambut Sisir (-) Rambut(+)
Ebonit digosok dengan kain wol Ebonit(-) Wol (+)
Kaca digosok dengan kain sutera Kaca (+) Sutera(-)
Generator Van de Graff
© fisikareview.wordpress.com
27

Muatan listrik yang diperoleh dengan cara menggosok sangat kecil.


Untuk memperoleh muatan listrik yang sangat besar digunakanlah
generator Van de Graff. Alat ini bekerja berdasarkan gesekan yang
dapat menimbulkan induksi listrik.

2. Distribusi Muatan
Pada permukaan luar konduktor berongga
distribusi muatan listrik terpusat pada
lengkung yang tajam.

D. HUKUM COULOMB
1. Gaya Coulomb
Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak menolak antara dua muatan
listrik sebanding dengan besarnya muatan listrik masing-masing dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua
muatan tersebut.

 !
2 = h.
i!

Dengan:
F = gaya coulomb (N, dyne)
Q1, Q2 = besarnya muatan benda pertama dan kedua (C, μC)
R = jarak antara dua muatan (m, cm)
9 2 -2
k = konstanta = 9.10 N.m .C atau
2 -2
1 dyne.cm . μC

2. Medan listrik
Medan listrik adalah daerah di sekitar suatu muatan listrik yang
masih dipengaruhi oleh gaya listrik atau gaya coulomb.
Arah Medan listrik adalah menjauhi muatan positif dan mendekati
muatan negatif seperti pada gambar berikut:

E. POTENSIAL LISTRIK
1. Potensial listrik
Potensial listrik adalah energi potensial per satuan muatan listrik.


K =

Dengan:
V = potensial listrik (Volt) (V)
W = energi potensial listrik (J)
Q = muatan listrik (C)

2. Aliran Muatan Listrik

 Bola A mempunyai potensial lebih tinggi daripada bola B karena


mempunyai muatan yang lebih banyak.
 Proton mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
 Elektron mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.
 Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
 Arus listrik searah dengan arah aliran proton dan berlawanan
dengan aliran elektron.
 Bila kedua muatan disentuhkan maka akan terjadi perpindahan
elektron sehingga jumlah kedua muatan benda menjadi sama

© fisikareview.wordpress.com
28

BAB 15. LISTRIK DINAMIS • Rangkaian seri memperbesar hambatan suatu rangkaian

_ = _ + _! + _" + ⋯
A. MUATAN DAN ARUS LISTRIK
Pengertian arus listrik ada 2 yaitu:
• Besar kuat arus yang melalui tiap hambatan sama besar
1. Arus elektron
k = k = k! = k"
Aliran elektron-elektron melalui konduktor dari potensial rendah ke
potensial tinggi. (dari terminal negatif ke terminal positif)
• Besar tegangan pada ujung hambatan pengganti sama dengan
2. Arus proton (arus konvensional)
penjumlahan tegangan masing-masing resistor
Aliran proton melalui konduktor dari potensial tinggi ke potensial
rendah. (dari terminal positif ke terminal negatif) K = K + K! + K"

• Susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan


K : K! : K" : … = _ : _! : _" : …

_ _! _"
K = K ; K! = K ; K" = K
_ _ _ 

b. Susunan paralel

Syarat arus listrik dapat mengalir adalah:


(1) Rangkaian tertutup
(2) Ada beda potensial antara kedua ujung penghantar

Besarnya kuat arus listrik (I) dapat didefinisikan sebagai banyaknya


muatan listrik (Q) yang mengalir melalui penampang seutas kawat
penghantar per satuan waktu (t)

k=
l = Y. m

• Rangkaian paralel memperkecil hambatan suatu rangkaian

1 1 1 1
= + + +⋯
Dimana:
_ _ _! _"
I = kuat arus listrik (ampere) (A)
n = jumlah elektron
Q = muatan listrik (coulomb) (C)
-19
e = muatan elementer = 1,6 × 10 coulomb • Besar tegangan yang melalui tiap hambatan sama besar

K = K = K! = K"
t = selang waktu (sekon) (s)

B. HUKUM OHM
• Besar kuat arus pada ujung hambatan pengganti sama dengan
“Tegangan (V) pada komponen listrik sebanding dengan kuat arus
penjumlahan kuat arus masing-masing resistor
listrik (I) yang mengalir melalui komponen tersebut asalkan suhu
komponen dijaga tetap” k = k + k! + k"
K
K = k. _ $$n k =
_ • Susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus
1 1 1
k : k! : k" : … = : : :…
Besar hambatan listrik pada kawat penghantar _ _! _"

_=
W _ _ _
k = k ; k! = k ; k" = k
_  _!  _" 
ρ = hambat jenis kawat (Ω m)
L = panjang kawat (m)
2
A = luas penampang kawat (m )
E. KONSEP GAYA GERAK LISTRIK (ELECTROMOTIVEFORCE) (EMF) (Ε)
DAN TEGANGAN JEPIT (V)
C. HUKUM KIRCHOFF I
Kutub-kutub sumber tegangan sebelum mengalirkan arus disebut
“Pada rangkaian listrik yang bercabang, jumlah kuat arus yang
gaya gerak listrik (GGL) atau emf (electromotiveforce), sedangkan
masuk pada suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang
kutub-kutub sumber tegangan selama megalirkan arus disebut
keluar dari titik cabang itu.”
beda potensial atau tegangan jepit (V).

1k?3 = 1k3? K = q − k. i
k. _ = q − k. i
q
k=
D. SUSUNAN RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK _+i
a. Susunan seri r = hambatan dalam sumber arus (batere) (Ω)

F. SUSUNAN ELEMEN (BATERAI)


1. Susunan seri
q = q + q! + q" + ⋯
i = i + i! + i" + ⋯

2. Susunan paralel
q = q = q! = q"
1 1 1 1
= + + +⋯
i i i! i"
© fisikareview.wordpress.com
29

G. JEMBATAN WHEATSTONE
Syarat supaya rangkaian merupakan jembatan wheatstone adalah:
“hasil kali dua resistor yang saling berhadapan sama besar”

Syarat jembatan wheatstone


R1 R4 = R2 R3
X L2 = R L1
Arus pada Galvanometer = 0 A

H. AMPEREMETER DAN VOLTMETER


1. Amperemeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik dan biasanya
dihubungkan seri dengan rangkaian yang akan diukur besar kuat
arusnya.

Cara membaca amperemeter

&h$:$ s$Y. [rnYtnh


r= × u$$& nhni
&h$:$ HmYnℎ

Batas ukur arus: 0 – 10 mA – 100 mA – 1 A – 5 A

2. Voltmeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik dan
biasanya dihubungkan paralel dengan rangkaian yang akan diukur
besar tegangan listriknya.

Cara membaca voltmeter

&h$:$ s$Y. [rnYtnh


K= × u$$& nhni
&h$:$ HmYnℎ

© fisikareview.wordpress.com
30

BAB 16. SUMBER ARUS LISTRIK 2. Sel Sekunder


Sel sekunder adalah sel listrik yang dapat dimuati ulang ketika
muatannya telah habis (reaksi kimia dalam sel dapat dibalikkan).
Pada tahun 1789 ahli anatomi Italia, Luigi Galvani, secara tak
sengaja melihat kaki kodok yang sudah mati bisa terkejut saat pisau a. Sel Timbal Asam = Akumulator = Aki
bedahnya menyentuh saraf kaki kodok. Ia berpendapat bahwa efek • Anoda (kutub positif) = timbal berlapis timbal dioksida
kejutan ini berkaitan dengan listrik yang dihasilkan pada saraf dan
• Katoda (kutub negatif) = timbal (Pb)
otot kaki kodok.
• Elektrolit (cairan dalam sel) = asam sulfat encer
Alessandro Volta tidak sependapat dengan Galvani. Ia berpendapat
bahwa kejutan listrik pada kaki kodok disebabkan oleh dua logam
yang berbeda jenis. Untuk menguji hipotesisnya ia melakukan
eksperimen dan berhasil membuat baterai praktis pertama yang
diberi nama tumpukan Volta (Voltaic pile)

1. Sel Primer
Sel primer adalah sel listrik yang tidak dapat dimuati ulang ketika
muatannya telah habis (reaksi kimia dalam sel tidak dapat
dibalikkan).

a. Sel Sederhana = Elemen Daniell Ketika akumulator dipakai: terjadi perubahan energi kimia menjadi
• Anoda (kutub positif) = tembaga (Cu) energi listrik.
• Katoda (kutub negatif) = seng (Zn) Pelat timbal dan pelat timbal berlapis timbal dioksida, keduanya
• Elektrolit (cairan dalam sel) = larutan asam sulfat (H2SO4) secara perlahan berubah menjadi timbal sulfat (PbSO4) dan larutan
• Hanya dapat digunakan dalam waktu singkat, karena terjadi asam sulfat semakin encer (massa jenis berkurang). Pada massa jenis
polarisasi (gelembung-gelembung gas hidrogen menutupi pelat tertentu, akumulator tidak dapat menghasilkan muatan listrik lagi
tembaga) sehingga reaksi kimia tidak dapat berlangsung (akumulator mati) sehingga perlu diisi ulang.

Ketika akumulator diisi ulang: terjadi perubahan energi listrik


menjadi energi kimia.
Agar akumulator dapat berfungsi kembali, aki harus dimuati ulang
(di charge) oleh sumber arus searah (DC). Pada anoda, pelat timbal
sulfat berubah kembali menjadi timbal berlapis timbal dioksida, dan
pada katoda timbal sulfat berubah menjadi timbal biasa. Konsentrasi
asam sulfat akan bertambah pekat (massa jenis makin besar).
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemuatan ulang aki:
(1) Baterai pengisi (sumber DC) yang digunakan harus memiliki beda
potensial lebih besar dari beda potensial aki
(2) Lebih efektif memuati ulang dengan arus kecil dalam selang
waktu yang lama. Rheostat dapat digunakan untuk mengatur
nilai arus
(3) Selama proses pengisian, konsentrasi asam sulfat bertambah
dan tinggi permukaan cairan turun. Pada ketinggian tertentu,
cairan harus ditambah dengan air suling
(4) Kapasitas aki diukur dalam satuan ampere-jam (ampere-hour,
AH). Kapistas aki 40 AH, berarti aki dapat bekerja selama 40 jam
pada arus 1 A, atau selama 20 menit pada arus 2 A, dst
b. Baterai = Sel Kering = Elemen Kering
• Anoda (kutub positif) = batang karbon (C) b. Sel Nicad
• Katoda (kutub negatif) = seng (Zn) • Anoda (kutub positif) = cadmium (Cd)
• Elektrolit (cairan dalam sel) = amonium klorida (NH4Cl) • Katoda (kutub negatif) = nikel hidroksida
• Depolarisator (zat pelindung elektrolit) = mangan dioksida • Elektrolit (cairan dalam sel) = kalium hidroksida
(MnO2) dicampur serbuk karbon
• Sel kering pertama dibuat oleh Georges Leclanche. Sel 3. Sel-Sel Lain
buatannya disebut dengan Sel Leclanche. a. Sel Natrium-Sulfida (NaS)
Sel ini masih dalam tahap pengembangan dan termasuk sel
sekunder. Keuntungan baterai ini adalah baterai ini memberikan
daya dalam jumlah yang sama besar tetapi dengan ukuran baterai
yang lebih kecil dan ringan. Akan tetapi, karena zat kimia harus
dipanasi sampai fase lebur (cair) dan natrium murni adalah sangat
reaktif maka kegagalan bungkus keramik sangat berbahaya

b. Fuel Cell
Fuel cell adalah konverter yang mengubah energi kimia yang
dikandung suatu bahan bakar langsung ke energi listrik. Fuel cell
menggunakan bahan bakar hidogen (H2) dan oksigen (O2). Fuel cell
dikembangkan untuk digunakan dalam mobil listrik. Sisa
pembakaran fuel cell adalah air, sehingga sangat ramah terhadap
lingkungan.

c. Sel Surya (Solar Cell)


Sel surya adalah sel listrik yang mengubah energi matahari langsung
c. Sel Alkalin
ke energi listrik. Sel ini memiliki dua semikonduktor tak sejenis
• Anoda (kutub positif) = seng (Zn) (semikonduktor jenis-n dan jenis-p) yang peka terhadap efek
• Katoda (kutub negatif) = mangan dioksida (MnO2) fotolistrik (efek keluarnya elektron dari permukaan material ketika
• Elektrolit (cairan dalam sel) = Kalium hidroksida (KOH) dan seng material dikenai cahaya). Ketika cahaya matahari menumbuk sel
oksida (ZnO) surya, elektron-elektron dibebaskan dari bahan semikonduktor.
• Depolarisator (zat pelindung elektrolit) = mangan dioksida Secara alami, semikonduktor jenis-n dan jenis-p memiliki beda
(MnO2) dicampur serbuk karbon potensial, yang menyebabkan elektron-elektron yang dibebaskan
• Memiliki daya tahan jauh lebih baik dari batere biasa mengalir melalui rangkaian luar dan mencatu arus listrik ke beban
© fisikareview.wordpress.com
31

K!
BAB 17. ENERGI DAN DAYA LISTRIK _=

A. ENERGI LISTRIK
• Energi listrik dihasilkan ketika sumber tegangan melakukan • Jika lampu dipasang pada tegangan yang lebih kecil dari yang
usaha. Ketika sumber tegangan memindahkan muatan-muatan tertulis, maka daya lampu menjadi:

 = . K K !
maka sumber tegangan melakukan usaha sebesar:

 = A E . 
K
= k. 
• Muatan-muatan yang bergerak akan menghasilkan arus listrik
Pp = daya lampu yang terpasang
Pt = daya lampu yang tertulis

K = k. _
• Menurut Hukum Ohm : Vp = tegangan yang terpasang
Vs = tegangan yang tertulis
Berdasarkan rumusan di atas, dapat diturunkan rumus usaha, sbb Pengaman Lisitrik atau Sekering
 = . K
Sekering terbuat dari kawat pendek dan tipis yang memiliki titik cair
rendah. Kawat tersebut akan cair dan putus jika dilalui arus yang
melebihi batas tertentu, sehingga rangkaian utama akan putus dan
Energi listrik pada rangkaian yang melalui sebuah resistor/hambatan arus listrik berhenti mengalir.
dapat dirumuskan:
K!
 Fungsi sekering: membatasi arus yang mengalir pada penghantar
 = K. k.   = k! . _.  = .
 Sekering akan putus bila dalam rangkaian listrik terjadi:
_ - hubungan singkat (korsleting)
- Kelebihan beban
Dengan: E. BIAYA ENERGI LISTRIK
W = energi listrik (J) Harga langganan listrik dihitung berdasarkan banyaknya energi listrik
Q = muatan listrik (C) yang dipakai, dengan satuan energinya dalam kilowatt jam (kWh).
t = waktu (s) Alat ukur energi listrik yang dipasang PLN kepada pelanggan disebut
V = tegangan (V) meteran listrik.
R = hambatan (Ω)
1 kWh = 1000 × 3600 joule
B. DAYA LISTRIK = 3,6 × 10 Joule
6
Daya listrik adalah besarnya energi listrik tiap satuan waktu.
Biaya = Energi listrik x tarif listrik per kWh
Rumus:
 = K. k
 (?
=  = k! . _ x= × 100%
 b
K!
=
_

η = efisiensi (%)
P = Daya listrik (watt)

C. HUBUNGAN ENERGI LISTRIK DAN KALOR


Alat-alat listrik seperti setrika listrik, solder listrik dan elemen
pemanas lainnya merupakan peralatan yang memiliki prinsip kerja
mengubah energi listrik menjadi energi kalor

Rumus:

Wlistrik Qkalor

.  = . . w
K. k.  = . . w
k! . _.  = . . w
K!
.  = . . w
_

m = massa (kg)
ΔT = perubahan suhu
o
c = kalor jenis (kal/g C)

D. PERALATAN LISTRIK
Jika sebuah lampu bertuliskan 100 W, 220 V, ini berarti:
• Lampu akan menyerap daya 100 W jika dipasang pada tegangan
220 V.
• Tegangan yang tertulis pada lampu menunjukka tegangan
maksimum yang boleh diberikan pada lampu.
• Jika lampu dipasang pada tegangan yang lebih besar dari yang
tertulis maka lampu akan putus.
• Jika lampu dipasang pada tegangan yang lebih kecil dari yang
tertulis maka lampu akan menyala redup.
• Hambatan lampu bersifat konstan dan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus daya listrik yaitu:

© fisikareview.wordpress.com
32

BAB 18. KEMAGNETAN 3. Mengaliri Arus


Jika sebuah besi dililiti kawat berisolasi kemudian kawat dialiri arus
listrik searah (DC), maka besi akan menjadi magnet. Bila arus listrik
A. KEMAGNETAN BENDA/BAHAN diputus maka sifat magnetnya hilang kembali.
Berdasarkan kemagnetannya, bahan-bahan dibedakan menjadi dua
yaitu: bahan magnetik/feromagnetik dan bahan nonmagnetik
1. Bahan magnetik; bahan yang ditarik kuat oleh magnet.
Contohnya: besi, nikel, kobalt.
2. Bahan non magnetik dibagi menjadi:
a. Paramagnetik; bahan yang ditarik lemah oleh magnet kuat.
Contoh: aluminium, platina dan kayu
Arah medan magnet pada kumparan
b. Diamagnetik; bahan yang sedikit ditolak oleh magnet kuat.
Jika tangan kita memegang kumparan maka:
Contoh: seng, bismuth, natrium klorida, merkuri, emas
- Arah putaran keempat jari menunjukkan arah arus
- Arah ibu jari menunjukkan kutub utara
Bahan magnetik juga dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
1. Bahan magnet keras; bahan yang sukar dijadikan magnet tetapi
D. SIFAT KEMAGNETAN
setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tahan lama.
Sifat Kemagnetan
Contoh: baja, kobalt, alkomak
• Setiap magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan
2. Bahan magnet lunak; bahan yang mudah dijadikan magnet dan
kutub selatan
setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak tahan lama.
• Kutub-kutub magnet yang sejenis akan tolak-menolak
Contoh: besi
• Kutub-kutub magnet yang tidak sejenis akan tarik-menarik
B. TEORI KEMAGNETAN • Kekuatan magnet paling besar terletak pada kutub-kutubnya.
Teori kemagnetan dapat digambarkan sebagai berikut:
E. MEDAN MAGNETIK
Batang magnet : Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih
dipengaruhi oleh gaya magnet. Medan magnet digambarkan dengan
garis-garis lengkung yang disebut garis gaya magnet.
Domain :

Magnet elementer :

1. Bahan magnet tersusun dari magnet-magnet elementer yang


membentuk sebuah domain.
2. Pada bahan magnetik, magnet elemeter tersusun secara teratur.
Sifat-sifat garis gaya magnet:
Sedangkan pada bahan nonmagnetic magnet elementer
• Garis-garis gaya magnet keluar dari kutub utara (U) dan masuk
tersusun secara acak.
ke dalam kutub selatan (S)
3. Pada bahan magnet lunak, magnet elementernya mudah diputar
• Garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan
sehingga mudah dijadikan magnet. Sedangkan pada bahan
• Daerah yang garis gayanya rapat menunjukkan memiliki medan
magnet keras magnet elementernya sukar diputar sehingga
magnet yang kuat. Sebaliknya daerah yang garis-garis gayanya
sukar dijadikan magnet.
renggang menunjukkan memiliki medan magnet yang lemah
4. Jika sebuah magnet batang dipotong-potong menjadi bagian
yang pendek, maka bagian yang pendek juga bersifat magnet
yang memiliki kutub utara dan selatan
5. Magnet dapat rusak atau hilang sifat kemagnetannya. Penyebab
hilangnya sifat kemagnetan antara lain:
- Dipukul-pukul
- Dipanaskan atau dibakar
- Dialiri arus bolak-balik atau AC

C. CARA MEMBUAT MAGNET Medan magnet tidak hanya ada di sekitar magnet saja. Medan
1. Induksi magnet juga dapat ditimbulkan oleh kawat lurus berarus listrik. Hal
Jika sebuah besi didekatkan pada sebuah magnet permanen (tanpa ini pertama sekali ditemukan oleh Hans Christian Oersted.
menyentuh), maka besi tersebut akan menjadi magnet juga. Kutub
magnet induksi selalu berlawanan dengan kutub magnet permanen. 1. Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus Berarus
Jika magnet permanen dijauhkan maka kemagnetan besi akan Berdasarkan percobaan diperoleh bahwa:
hilang. (a) Semakin jauh dari kawat berarus listrik semakin kecil kuat
medan magnetnya
(b) Semakin besar kuat arus listriknya semakin kuat medan
magnetnya
(c) Pola garis-garis gaya magnet berbentuk lingkaran dengan kawat
sebagai pusatnya
(d) Arah medan magnet tergantung pada arah arus listik. Jika arah
arus listrik diubah, maka arah medan magnet juga berubah
(e) Arah garis-garis gaya magnet dapat ditentukan dengan kaidah
tangan kanan
2. Menggosok
Bahan magnetik dapat dijadikan magnet dengan cara menggosok Bila kawat berarus listrik digenggam dengan tangan kanan,
ujung magnet permanen dengan arah yang tetap. Ujung terakhir maka arah arus listrik ditunjukkan oleh ibu jari dan arah
yang digosok menjadi kutub magnet yang berlawanan dengan ujung medan magnet searah dengan arah putaran keempat jari lain
magnet permanen yang digunakan untuk menggosok.

© fisikareview.wordpress.com
33

2. Medan Magnet di Sekitar Kumparan G. GAYA LORENTZ


Kumparan atau solenoida adalah penghantar berisolasi yang Gaya Lorentz adalah gaya yang dialami kawat berarus yang terletak
digulung dan dialiri arus listrik dalam medan magnet.

Arah medan magnet dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan: 1. Gaya Lorentz pada Kawat Lurus Berarus
Jika tangan kita memegang kumparan maka: Besarnya gaya Lorentz yang dialami kawat lurus berarus listrik
- Arah putaran keempat jari menunjukkan arah arus ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
- Arah ibu jari menunjukkan arah medan magnet a. besarnya kuat arus listrik; (i)
b. kuat medan magnetik; (B)
c. panjang kawat lurus yang dipengaruhi (L)

Besar gaya Lorentz 2 = r|

F = gaya Lorentz (N),


L = panjang konduktor (m)
B = kuat medan magnet (N/A.m)
i = kuat arus listrik (A)

Arah gaya Lorentz ditentukan dengan kaidah telapak tangan kanan


“Bila tangan kanan dibuka dengan ibu jari menunjuk arah arus i dan
3. Elektromagnet keempat jari lain yang dirapatkan menunjukkan arah induksi
Elektromagnet adalah kumparan yang didalamnya diberi inti besi magnetik B, maka arah telapak tangan kanan menunjukkan arah
lunak gaya Lorentz F”
Cara memperbesar kemagnetan:
• Memperbanyak jumlah lilitan
• Memperbesar kuat arus listrik
• Mengganti inti dengan bahan yang lebih bersifat magnetik

Peralatan yang menggunakan prinsip elektromagnetik adalah bel


listrik, pesawat telepon, relai (sekring), pesawat telegraf, pesawat
pengangkat benda-benda dari besi

F. KEMAGNETAN BUMI
1. Sifat Kemagnetan Bumi
- Bumi merupakan magnet yang sangat besar
- Kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan bumi
- Kutub selatan magnet bumi berda di sekitar kutub utara bumi
2. Gaya Lorentz antara Dua kawat Lurus Panjang dan Sejajar
2. Deklinasi Dua kawat panjang sejajar berarus akan tarik-menarik jika dialiri
- Deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh jarum kompas dengan arus yang searah, dan tolak-menolak jika dialiri arus yang
arah utara-selatan yang sebenarnya berlawanan.
- Deklinasi positif, jika kutub utara jarum kompas menyimpang ke
arah timur.
- Deklinasi negatif, jika kutub utara jarum kompas menyimpang ke
arah barat.
- Agon; garis-garis pada peta deklinasi yang menunjukkan tempat-
tempat yang besar deklinasinya nol
- Isogon; garis-garis pada peta deklinasi yang menunjukkan
tempat-tempat yang besar deklinasinya sama

}L r r!
2= .
2~$
Besar gaya tarik/tolak
antara dua kawat lurus sejajar

μ0 = 4π × 10 N.A
-7 -2

a = jarak kedua kawat (m)

Peralatan yang menggunakan prinsip gaya Lorentz adalah sebagai


3. Inklinasi
berikut:
- Inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh jarum kompas dengan
- Motor listrik
garis mendatar.
- Kipas angin
- Inklinasi positif; jika kutub utara jarum kompas menunjuk ke
- Voltmeter
bawah
- Galvanometer
- Inklinasi negatif; jika kutub utara jarum kompas menunjuk ke
- Amperemeter
atas
- Khatulistiwa magnet bumi; tempat-tempat yang mengelilingi
bumi dengan inklinasi nol
0
- Kutub magnet bumi; tempat yang inklinasinya 90

© fisikareview.wordpress.com
34

BAB 19. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK B. GENERATOR DAN DINAMO


Generator adalah mesin yang mengubah energi gerak/kinetik
A. GGL INDUKSI ELEKTROMAGNETIK menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator adalah menghasilkan
Gejala induksi elektromagnetik ditemukan oleh Michael Faraday arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan di antara celah-
dan Joseph Henry sebagai efek kebalikan dari penemuan Oersted. celah kutub utara-selatan magnet

Jika sebuah magnet batang kita gerakkan keluar atau masuk 1. Generator AC (Alternative Current)
kumparan, maka jumlah garis gaya magnet di dalam kumparan akan • Generator AC disebut juga dengan istilah alternator
berubah, sehingga pada ujung-ujung kumparan akan timbul gaya • Stator: bagian dari generator yang diam yaitu berupa magnet
gerak listik (GGL) induksi. Karena pada kumparan ada GGL induksi, • Rotor: bagian dari generator yang bergerak yaitu kumparan
maka pada kumparan akan mengalir arus induksi. Tetapi apabila • Arus listrik dialirkan ke rangkaian di luar generator melalui sikat-
kutub magnet itu tidak bergerak, maka jumlah garis gaya magnet di sikat karbon yang dihubungkan dengan cincin-cincin generator
dalam kumparan tetap, sehingga pada ujung-ujung kumparan tidak • GGL induksi yang dihasilkan generator dapat diperbesar dengan
muncul GGL induksi. Dari peristiwa di atas dapat disimpulkan bahwa: cara:
• GGl induksi akan muncul jika jumlah garis gaya magnet dalam (a) Memperbanyak jumlah lilitan kumparan
kumparan berubah (b) Mempercepat putaran rotor
• Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya arus listrik (c) Menggunakan magnet yang lebih kuat
ketika sebuah magnet digerakkan di dalam atau di dekat (d) Memasukkan inti besi lunak ke dalam kumparan
kumparan (elektromagnet)
• Arus induksi adalah arus yang mengalir pada kumparan karena
gejala induksi elektromagnetik 2. Generator DC (Direct Current)
Generator arus searah, pada dasarnya sama dengan generator arus
Cara memperbesar GGL induksi bolak-balik. Pada ujung-ujung kumparan dipasang cincin belah yang
1. Memperbanyak jumlah lilitan bertugas sebagai komutator. Komutator berfungsi mengubah arus
2. Mempercepat keluar masuknya magnet listrik dalam kumparan menjadi searah
3. Menggunakan magnet yang lebih kuat
3. Dinamo Sepeda
Menentukan Arah Arus Induksi Pada Kumparan Bagian-bagian dinamo sepeda:
Jenis kutub dari ujung kumparan yang dekat dengan kutub magnet • Stator; bagian dari dinamo yang diam yaitu kumparan
batang yang digerakkan mendekati (masuk) kumparan adalah • Rotor; bagian dari dinamo yang bergerak yaitu magnet
sejenis, dan jika digerakkan menjauhi (keluar) kumparan adalah Makin cepat sepeda dikayuh, maka makin besar laju perubahan
berlawanan jenis. garis-garis gaya magnetiknya sehingga GGL induksi dan arus induksi
akan semakin besar pula
Setelah kutub utara dari kumparan diketahui maka untuk
menentukan arah arus induksi digunakan aturan tangan kanan C. TRANSFORMATOR (TRAFO)
Jika tangan kita memegang kumparan maka: Transformator (disingkat trafo) adalah alat yang digunakan untuk
• Arah ibu jari menunjukkan kutub utara mengubah suatu tegangan AC tertentu ke tegangan AC lain. Trafo
• Arah putaran keempat jari menunjukkan arah arus induksi bisa meningkatkan tegangan, disebut trafo step-up atau bisa
menurunkan tegangan, disebut trafo step-down
Jarum Galvanometer akan meyimpang sesuai dengan arah arus
induksi. Seperti pada gambar berikut: Transformator terdiri dari kumparan primer, kumparan sekunder,
dan inti besi.

Cara Kerja Transformator:


(1) Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan arus
bolak-balik sehingga pada kumparan primer terjadi perubahan
garis-garis gaya magnetik
(2) Perubahan garis-garis gaya magnetik pada kumparan primer
akan menginduksi kumparan sekunder sehingga pada kumparan
sekunder muncul arus bolak-balik

K €
=
K €
Persamaan trafo

‚ƒ …ƒ †ƒ
Persamaan trafo ideal
 =  ↔ = =
(=100%) ‚„ …„ †„
Menentukan Arah Arus Induksi Pada Kawat Lurus dengan aturan
telapak tangan kanan

Arah keempat jari menunjukkan arah medan magnetik, B (dari U ke
Efisiensi trafo () x= × 100%

S), dan arah ibu jari menunjukkan arah gerak kawat (arah kecepatan
v atau arah gaya pada kawat F), maka arah dorong telapak tangan
menunjukkan arah arus induksi, i
D. INDUKTOR RUHMKORFF
Induktor Ruhmkorff adalah suatu alat yang digunakan untuk
menghasilkan tegangan yang sangat tinggi dari arus searah yang
bertegangan rendah. Induktor ini terdiri dari kumparan primer,
kumparan sekunder dan inti besi. Jumlah lilitan sekunder jauh lebih
banyak dari pada jumlah lilitan pad kumparan primer. Sumber
tegangan primer menggunakan baterai. Supaya pada kumparan
terjadi perubahan garis gaya magnetik maka dipasang sebuah
interuptor. Interuptor berfungsi memutus dan menghubungakan
arus listrik.
© fisikareview.wordpress.com
35

BAB 20. TATA SURYA c. Satelit sebagai pengiring planet


Satelit adalah pengiring planet. Satelit selalu beredar mengelilingi
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari planetnya dengan arah peredaran sama dengan arah peredaran
matahari, planet yang mengelilingi matahari dan juga asteroid, planetnya. Bumi kita mempunyai satu buah satelit yaitu bulan.
komet serta benda langit lainnya
2. Asteroid
Benda-benda langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri disebut Asteroid, adalah planet-planet kecil (planetoid) yang mengelilingi
sebagai bintang. matahari. Lintasan asteroid terletak di antara orbit Mars dan Jupiter.
Ukuran asteroid jauh lebih kecil daripada ukuran planet.
A. MATAHARI
• Matahari merupakan benda langit yang dapat memancarkan 3. Meteor dan Meteorit
cahayanya sendiri sehingga disebut juga sebagai bintang • Meteoroid adalah batuan-batuan yang terdapat dalam ruang
• Matahari merupakan bintang yang terdekat dengan bumi antarplanet
• Matahari merupakan pusat tata surya karena planet-planet • Meteor adalah benda angkasa yang berpijar karena bergerak
bergerak mengelilinginya dengan cepat dan bergesekan dengan udara.
27
• Setiap detik matahari memancarkan energi kira-kira 5,6.10 kal • Meteorit adalah meteor yang jatuh dan sampai di bumi
• Ada tiga jenis meteorit yaitu:
Susunan matahari (1) Meteorit logam; memiliki unsur nikel dan besi
a) Inti matahari; tempat berlangsungnya reaksi fusi inti hidrogen (2) Meteorit batuan; memiliki unsur silikon
menjadi inti helium (3) Meteorit campuran; memiliki unsur logam dan silikon
b) Fotosfer; lapisan ini selalu memancarkan cahaya, tampak seperti
gas yang bergerak, dan dapat dilihat dengan teleskop 4. Komet dan Bintang Berekor
c) Kromosfer; lapisan ini berada di luar fotosfer dan disebut sebagai Komet adalah benda angkasa yang mengelilingi matahari dengan
atmosfer matahari. Kromosfer dapat dilihat oleh mata telanjang orbit yang berbentuk lonjong. Komet terbentuk dari unsur gas dan
ketika gerhana matahari berlangsung debu yang membeku. Bagian-bagian sebuah komet adalah inti,
d) Korona; lapisan ini berada di atas kromosfer dan sebagai koma, awan hidrogen, dan ekor komet. Ketika mendekati matahari
atmosfer matahari yang paling luar. Karena bentuknya yang komet membentuk ekor yang arahnya menjauhi matahari.
seperti mahkota maka sering disebut mahkota matahari. Lapisan Sebaliknya jika menjauhi matahari ekor komet akan menghilang.
korona dapat dilihat sepanjang hari dari permukaan bumi Ekor komet selalu menjauh dari matahari karena dihalau oleh: (1)
dengan koronagraf. angin matahari, (2) tekanan radiasi matahari. Komet yang kelihatan
pada waktu-waktu tertentu disebut komet periodik. Komet yang
B. ANGGOTA TATA SURYA sangat terkenal adalah komet Halley yang Nampak setiap 76 tahun
1. Planet sekali. Komet ini terakhir muncul pada tahun 1986.
Ada delapan planet di tata surya yaitu:
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus C. TEORI ASAL USUL TATA SURYA
1. Asal-Usul Tata Surya
a. Pengelompokan planet Menurut teori kabut atau nebula oleh Kant-Laplace; Matahari,
• Berdasarkan bumi sebagai pembatas yaitu: planet-planet dan benda angkasa lainnya berasal dari sebuah kabut
- Planet inferior: Merkurius, Venus yang mengandung gas dan debu yang terutama terdiri dari helium
- Planet superior: Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan hidrogen. Penyusun tersebut sebagian besar hilang, sisanya
mendingin, lalu menyusut dan berputar. Kabut gas dan debu itu
berputar terus menerus sehingga sebagian dari massa kabut dan gas
• Berdasarkan sabuk asteroid sebagai pembatas yaitu:
akan terlepas membentuk gugusan-gugusan kecil yang akhirnya
- Planet dalam (inner planets): Merkurius, Venus, Bumi, Mars
membeku menjadi planet, satelit, dan benda angkasa lainnya.
- Planet luar (outer planets): Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
Sedangkan gugusan utama membentuk matahari. Gugusan-gugusan
kecil itu mengelilingi gugusan utama.
• Berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusun yaitu:
- Planet terrestrial adalah planet yang berupa batuan, tdd:
2. Hukum Peredaran Planet
Merkurius, Venus, Bumi, Mars
a. Teori Geosentris
- Planet Jovian adalah planet berukuran besar dan tersusun dari
Teori ini dikemukakan oleh Ptolemeus
es dan gas hidrogen, tdd:
Menurut teori ini bumi adalah pusat alam semesta. Artinya bumi
Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
tetap di tempatnya, sedangkan benda langit lainnya mengelilingi
bumi
Jarak rata-
rata dari
No Planet Kala rotasi Kala revolusi b. Teori Heliosentris
matahari
Teori ini dikemukakan oleh Nicolas Copernicus
(juta km)
Menurut teori ini matahari adalah pusat alam semesta. Artinya
1 Merkurius 58 59 hari 88 hari
matahari adalah pusat tata surya sedangkan benda langit lainnya
2 Venus 108 243 hari 225 hari megelilingi matahari. Pendapat Copernicus tersebut dikuatkan oleh
3 Bumi 150 23,9 jam 365 hari Keppler.
4 Mars 228 24,6 hari 1,9 tahun
5 Jupiter 778 9,8 jam 11,9 tahun 3. Hukum Keppler
6 Saturnus 142 10,7 jam 29,5 tahun Hukum I Keppler: Orbit setiap planet berbentuk elips dengan
7 Uranus 282 17,24 jam 84 tahun matahari terletak pada salah satu fokus elips tersebut
8 Neptunus 449 15,8 jam 164,8 tahun
Titik Perihelium adalah titik terdekat planet ke matahari
b. Peredaran Planet-planet Titik Aphelium adalah titik terjauh planet ke matahari
• Revolusi; peredaran planet mengelilingi matahari. Penyebab
revolusi adalah gaya gravitasi matahari Hukum II Keppler: Garis yang menghubungkan planet dan matahari
• Orbit; garis edar atau lintasan planet dalam mengelilingi selama revolusi planet itu, melewati bidang yang sama luasnya
matahari dalam jangka waktu yang sama.
• Bidang edar; bidang datar tempat beredarnya planet
mengelilingi matahari. Bidang edar planet bumi disebut bidang Hukum III Keppler: Periode planet mengelilingi matahari
ekliptika dipangkatkan dua akan sebanding dengan jarak planet ke matahari
• Arah peredaran planet dalam berevolusi jika dilihat dari kutub dipangkatkan tiga.

 ! ! !
utara bumi adalah berlawanan dengan arah putaran jarum jam
=
_ _! "
• Kala revolusi; waktu yang diperlukan planet untuk melakukan
"
satu kali revolusi

© fisikareview.wordpress.com
36

T1 = waktu revolusi planet pertama 4. Gerhana Bulan


T2 = waktu revolusi planet kedua Jika sinar matahari yang menuju bulan terhalang oleh Bumi maka
R1 = jarak planet pertama ke matahari terjadilah gerhana bulan. Gerhana bulan total terjadi di daerah
R2 = jarak planet kedua ke matahari umbra sedangkan gerhana bulan sebagian terjadi di daerah
penumbra
D. BUMI
Bumi berbentuk bulat tetapi pepat pada kedua kutubnya dan
menggelembung di sekitar khatulistiwa, sehingga diameter
khatulistiwa lebih panjang dari diameter kutub.

1. Revolusi Bumi
• Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari.
Lintasan peredaran bumi membentuk bidang ekliptika.
• Bumi beredar mengelilingi matahari selama 365,25 hari atau 1
tahun. Tahun yang didasarkan pada lamanya waktu yang
diperlukan bumi untuk mengelilingi matahari disebut tahun
masehi atau tahun syamsiah.
• Akibat revolusi bumi: 5. Gerhana Matahari
1. Gerak semu tahunan matahari Jika sinar matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan maka
2. Perbedaan lamanya siang dan malam terjadilah gerhana matahari
3. Pergantian musim • Bagian bumi yang terletak di daerah umbra mengalami gerhana
4. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan matahari total
• Bagian bumi yang terletak di daerah penumbra mengalami
Belahan Bumi Belahan Bumi gerhana sebagian
Waktu
Utara Selatan • Bagian bumi yang terkena lanjutan bayang-bayang umbra
21 Maret – 21 Juni Musim semi Musim gugur mengalami gerhana matahari cincin atau gelang
21 Juni – 23 Sept Musim panas Musim dingin
23 Sept – 22 Des Musim gugur Musim semi
22 Des – 21 Maret Musim dingin Musim panas

2. Rotasi Bumi
Rotasi adalah perputaran bumi pada porosnya. Arah rotasi adalah
dari barat ke timur. Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik
(±24 jam).
Akibat rotasi bumi:
1. Pergantian siang dan malam
2. Terjadi gerak semu harian matahari
3. Terjadinya perbedaan waktu
4. Bumi pepat pada kedua kutubnya
5. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
6. Pembelokan arah angin
6. Pasang dan Surut
7. Pembelokan arus laut
• Pasang; naiknya permukaan air laut
• Surut; turunnya permukaan air laut
E. BULAN
• Pasang dan surut disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bulan
• Bulan merupakan satelit bumi
dan matahari. Karena jarak bumi ke bulan lebih dekat dari pada
• Bulan disebut sebagai benda gelap karena tidak dapat
bumi ke matahari maka penyebab utama terjadinya pasang dan
memancarkan cahaya sendiri, cahaya yang nampak dari bulan
surut adalah gaya gravitasi bulan.
berasal dari pantulan cahaya matahari
• Pasang besar/purnama/perbani terjadi ketika bulan dan
• Gaya gravitasi bulan sekitar 1/6 gaya gravitasi bumi
matahari menghasilkan gaya gravitasi segaris
• Bulan tidak mempunyai angkasa sehingga suhu permukaan
• Pasang kecil/neap terjadi ketika bulan dan matahari
bulan mengalami perubahan secara cepat dan menyolok. Selain
menghasilkan gaya gravitasi yang saling tegak lurus
itu bunyi tidak dapat merambat di bulan.
• Manfaat pasang surut yaitu:
1. Memudahkan kapal berlayar dan berlabuh
1. Gerakan Bulan
2. Membuat garam di tepi pantai
Bulan melakukan 3 jenis gerakan
3. Persawahan pasang-surut
- Berotasi pada porosnya
- Berevolusi mengelilingi bumi
F. SATELIT BUATAN
- Bersama-sama bumi mengelilingi matahari
Macam-macam satelit buatan berdasarkan fungsinya
1. Satelit Cuaca; berfungsi untuk memantau cuaca di seluruh
2. Penanggalan
permukaan bumi
• Satu bulan sideris: waktu yang diperlukan oleh bulan untuk satu
 2. Satelit Sumber Daya Alam; berfungsi untuk menemukan sumber-
"
kali berevolusi mengelilingi bumi yaitu selama 27 hari. sumber daya alam di Bumi
• Satu bulan sinodis/hijriah: waktu yang diperlukan bulan untuk 3. Satelit komunikasi; berfungsi untuk komunikasi seperti radio, TV,
beredar dari keadaan bulan baru ke bulan baru berikutnya yaitu telepon. Contoh: satelit palapa
selama 29,5 hari yang sering disebut dengan satu bulan 4. Satelit Navigasi; berfungsi sebagai alat penolong jika kapal-kapal
komariah. mengalami kesulitan dalam menentukan posisinya karena cuaca
• Tahun komariah: sistem penanggalan berdasarkan kala revolusi buruk
bulan terhadap bumi (1 tahun komariah = 354 hari) 5. Satelit Penelitian; berfungsi untuk meneliti matahari, bintang,
komet, planet, dan benda langit lainnya
3. Posisi Bulan 6. Satelit Militer, berfungsi untuk tujuan rahasia militer, misalkan
• Aspek konjungi: kedudukan matahari, bumi dan bulan pada satu untuk memata-matai negara musuh
garis lurus dengan bulan di antara matahari dan bumi
• Aspek oposisi: kedudukan matahari, bumi dan bulan pada satu
garis lurus dengan bumi di antara matahari dan bulan
• Fase bulan dalam satu periode sinodik (29,5 hari) adalah:
Bulan baru → sabit → perbani awal → benjol → purnama →
benjol → perbani akhir → sabit → bulan baru

© fisikareview.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai