Anda di halaman 1dari 1

Banyaknya fungsi dan manfaat yang dimiliki oleh ekosistem mangrove menunjukkan

bahwa ekosistem ini memiliki daya dukung yang tinggi terhadap kelangsungan hidup manusia,

habitat dan lingkungannya. Ekosistem mangrove termasuk sumberdaya yang dapat pulih

(renewable resource), namun bila pengalihan fungsi atau konversi dilakukan secara besar-

besaran dan terus menerus tanpa pertimbangan kelestariannya, maka kemampuan ekosistem

tersebut untuk memulihkan diirnya tidak hanya terlambat, tetapi juga bias saja tidak

berlangsung, karena beratnya tekanan akibat perubahan tersebut (Kordi, 2012).

Secara umum, kerusakan yang dialami oleh ekosistem mangrove disebabkan oleh dua

faktor, yakni faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam berupa gelombang yang ikut

berperan dalam kerusakan ekosistem mangrove. Gelombang dan arus dapat merubah struktur

dan fungsi ekosistem mangrove sehingga pada lokasi-lokasi yang memiliki gelombang dan arus

yang cukup besar biasanya ekosistem mangrove mengalami abrasi serta mengakibatkan

pengurangan luasan (Alwidakdo dkk, 2014).

Aktifitas manusia termasuk salah satu konflik di wilayah pesisir yang menjadi ancaman

terbesar terhadap kerusakan ekosistem mangrove yang merupakan habitat utama hutan

mangrove. Tindakan manusia seperti membuka lahan tambak yang melampaui daya dukung,

maupun memanfaatkan tanaman mangrove secara berlebih tanpa melakukan rehabilitas akan

menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem mangrove, seringkali manusia mengabaikan

fungsi dan manfaat ekosistem mangrove hanya untuk kepentingannya semata, walaupun

sebenarnya mengetahui kerugian yang akan terjadi ketika ekosistem mengalami kerusakan.

Apabila habitat ekosistem mangrove mengalami kerusakan dapat mengurangi sumberdaya

perikanan, mata pencaharian, dan hilangnya keanekaragaman hayati (Purnobasuki, 2011).

Anda mungkin juga menyukai