Anda di halaman 1dari 1

Novel “Lingkaran Kabut” 

ini dimulai dengan kisah pertemuan tanpa rencana antara Risda


dan Rusdi di suatu seminar tiga hari di suatu hotel berbintang di Jakarta. Risda merupakan salah
satu peserta seminar tersebut, sedangkan Rusdi adalah salah satu nara sumbernya. Lima belas
tahun sebelumnya mereka berdua adalah sepasang kekasih. Rusdi adalah cinta pertama bagi
Risda, begitu pula sebaliknya. Sehingga pertemuan ini mengakibatkan getar-getar cinta dan api
asmara yang telah mereka pendam dalam-dalam di hati sanubari mereka muncul kembali dan
membuat mereka mengenang masa silam dan ingin mengulang kisah romantis yang pernah
mereka alami.
Dulu ketika mereka masih menjadi sepasang kekasih, tiba-tiba ayah Risda tewas dalam
kecelakaan kapal di laut pada saat ia pergi berlayar dengan membawa modal untuk berdagang
yang diperolehnya dari hutang kepada beberapa orang termasuk seorang lintah darat yang kejam,
sehingga keluarga Risda harus menanggung beban hutang yang amat berat. Risda sebagai anak
tertua bekerja membantu seorang dokter praktek. Namun, pendapatan yang diperoleh Risda
tidaklah mencukupi untuk membayar hutang almarhum ayahnya. Lintah darat itu lalu
menawarkan suatu solusi dari masalah tersebut. Ia meminta Risda untuk menikah dengannya dan
hal itu berarti hutang ayahnya akan dianggap lunas. Di tengah kegalauan hati Risda, majikannya
yang seorang dokter melamarnya dan berjanji untuk membantu menyelesaikan masalah keluarga
Risda, terutama masalah finansial tersebut. Risda kemudian menerima lamaran dokter itu dan
mereka akhirnya menikah dan tetap menetap di kota kelahirannya itu. Meskipun pernikahan
Risda ini merupakan upaya menyelesaikan persoalan keluarga, namun Risda tetap berusaha
untuk menjadi istri yang baik bagi suaminya dan ibu yang baik bagi anak-anaknya. Di samping
itu, Risda juga membangun wirausaha yang cukup maju di kota itu.
Pernikahan Risda membuat hati Rusdi hancur. Dia tak berdaya untuk menolong keluarga
Risda karena pada saat itu dia sedang melanjutkan pendidikannya di kota lain. Akhirnya dia tetap
melanjutkan kuliahnya sampai akhirnya dia menyunting seorang gadis yang mau menerima dia
dan kejujurannya. Mereka akhirnya menetap dan bekerja sebagai dosen di Surabaya.
Pertemuan tak terencana antara mereka berdua di seminar itu membuat mereka akhirnya
menghidupkan kembali api asmara yang telah mereka pendam di lubuk yang dalam. Mereka
mengadakan pertemuan yang intim setiap kali seminar usai pada malam harinya. Sebenarnya
mereka bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan sejak lama, namun kesetiaan pada
pasangan masing-masing dan keikhlasan serta ketulusan menerima takdir bahwa mereka,
meskipun saling menyintai sampai kapan pun, tetap tidak dapat saling memiliki dan menyatu
dalam satu mahligai pernikahan.

Anda mungkin juga menyukai