Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

JURNAL

STATUS PSIKOSOSIAL BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP


LANSIA

OLEH :

SINTA (201801135)

IV C KEPERAWTAN

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU

2021
RANGKUMAN :

STATUS PSIKOSOSIAL BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP


LANSIA

Lansia merupakan seorang yang telah mencapai usia 60 tahun lebih yang
ditandai dengan adanya masalah kesehatan sebagai akibat proses penuaan yang
terjadi.lansia juga keadaan diamana ditandai dengan kegagalan seseorang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis.

Word helat organization tahun (2010) menyatakan bahwa lansia merupakan


tahapan lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan adanya proses
degeneraif secara ilmiah yang berakibat mrngalami penurunan kemampuan fisik
dalam beradaptasi dengan masalah psikososial dan lingkungan. Manusia yang masuk
dalam tahapan lansia adalah manusia memasuki usia 60 tahun keatas. Proses penuaan
yang menjadikan lansia mulai kesulitan dalam melakukan activity daily life (ADL)
secara mandiri sehingga lansia menjadi mengalami ketergantungan pada orang lain
(Osman 2012).

Lansia mengalami berbagai masalah kesehatan sebagai akibat proses penuaan.


Perubahan kesehatan yang dialami oleh lansia meliputi segi fisik, prubahan kondisi
fisik yang dialami lansia seperti terserang berbagai macam penyakit kronis. Seperti
hipertensi,diabetes melitus,stroke serta penurunan fungsi panca indra serta masalah
psikologis (Rohman 2012).

Masalah psikologis pada lansia berpengaruh pada kualitas hidup lansia,


sehingga berdampak pada perasaan kesepian, keterasingan dari lingkungan, ketidak
berdayaan, ketergantungan, kurangnya kepercayaan diri pada lansia dan keterlantaran
yang nantinya lansia menjadi depresi.perubahan psikososial yang dialami lansia dapat
diukur melalui prroduktivitas dan identitas yang dikaitkan dengan peranan dalam
pekerjaan pada masa pensiun (purna tugas).Seseorang akan mengalami kehilangan,
seperti kehilangan finansial (pendapatan berkurang), kehilangan status pekerjaan
(dulu mempunyai jabatan atau posisi yang cukup tinggi dan lengkap dengan
fasilitasnya), kehilangan teman, rekan kerja, kenalan, kehilangan pekerjaan atau
kegiatan dan merasakan serta sadar akan kematian, perubahan cara hidup, biaya
pengobatan yang kian bertambah, adanya penyakit kronis yang diderita, dan
ketidakmampuan, serta timbulnya kebutaan, ketulian, gangguan gizi akibat
kehilangan jabatan, dan rangkaian kehilangan seperti kehilangan hubungan dengan
teman, keluarga, hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik berpengaruh terhadap
gambaran diri, perubahan konsep diri, (Nugroho (2008).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode


penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross sectional.sampel dalam
penelitian ini adalah lansia yang ada di Desa Blorok kecamatan Brangsong kabupaten
Kendak sebanyak 170 lansia yang dilakukan pda tanggal 20 Desember 2019. Teknik
sampling dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling. Alat
penelitian ini menggunakan kuesioner dengan hasil uji validitas 0,527- 0,839 dan
hasil reliabilitasnya 0,929 dengan penilaian favourable dengan jawaban Positif/Ya
diberi skor 1 dan jawaban Negatif diberi skor 0. Analisis data menggunakan univariat
dan bivariat. Uji yang digunakan Spearman.

Adapun Karakteristik Lansia

Mayoritas responden berusia 60-69 tahun (85,9%).Sesuai dengan pendapat


Darmojo (2014) dalam Dian, (2019), dimana sekarang ini umur harapan hidup orang
Indonesia sudah naik, bisa sampai 60-69 tahun. Hasil ini mendukung pernyataan
Butar (2012) yang menyatakan bahwa pada umumnya kualitas hidup menurun
dengan meningkatnya usia. Monks (2013) juga mengatakan bahwa usia adalah salah
satu factor yang mempengaruhi kualitas hidup.Usia lansia mengalami proses penuaan
yang yang tidk dapat dihindarkan. Lansia mengalami berbagai kemunduran fungsi
dari berbagai organ-organ tubuh akibat kerusakan sel-sel karena proses menua,
sehingga produksi hormon, enzim, dan zatzat yang diperlukan untuk kekebalan tubuh
menjadi berkurang (Maryam, 2011). Penelitian Maya (2017) menemukan adanya
perbedaan yang terkait dengan usia dalam aspek-aspek kehidupan yang penting bagi
individu. Lansia yang dalam usia masih muda mempunyai harapan hidup yang lebih
tinggi, sebagai tulang punggung keluarga, sementara yang tua menyerahkan
keputusan pada keluarga atau anak-anaknya (Butar, 2012).

Status psikososial lansia

Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 170 responden diperoleh


bahwa mayoritas responden memiliki kondisi kesehatan psikososial sehat, yaitu
sebanyak 112 orang responden (65,9%). Perubahan psikososial merupakan tekanan
mental (stressor psikososial) sehingga sebagian individu dapat menimbulkan
perubahan dalam kehidupan dan berusaha beradaptasi untuk menanggulanginya
(Fatimah, 2010). Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian Maya (2017) tentang
hubungan antara kondisi kesehatan psikososial dengan tingkat kemandirian aktivitas
lansia mayoritas responden memiliki kondisi kesehatan psikososial sehat yaitu
sebanyak 96 responden.

Hubungan psikososial dengan kualitas Hidup Lansia

Hasil penelitian status psikososial dengan kualitas lansia diperoleh angka


korelasi sebesar 0,360 artinya tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara variabel
status psikososial dengan kualitas hidup lansia sangat kuat. Hasil analisa hubungan
dua variabel tersebut memiliki nilai signifikasi p=0,000, karena p=0,000 < 0,01 atau
0,05 maka ada hubungan, artinya hipotesis dapat diterima. Hasil penelitian ini
dikuatkan oleh penelitian Nugroho (2008) mengatakan bahwa fungsi psikososial
lansia berpengaruh terhadap kualitas hidup pada lansia.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) .(2016). Jumlah Penduduk menurut


Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi dan Kabupaten/kota.

Badan pusat statistik (2018). Kabupaten Kendal dalam Angka 2017. (2019

September 30)

Badan Pusat Statistik. (2018). Provinsi Jawa Tengah dalam Angka 2017.
(2019 September 30)

Fitri, A. (2011). Interaksi sosial dan kualitas hidup lansia. Medan: USU
medan.

Friedman , M. (2010). Keperawatan keluarga. Jakarta: EGC

Rohmah et al. (2012).Kualitas Hidup Lansia. Jurnal Keperawatan, 2 (3), 120-


132

Sutikno, E. (2011). Hubungan antara Fungsi Keluarga dan Kualitas Hidup


Lansia. Jurnal Kedokteran Indonesia, 2 (1), 73-76.

Anda mungkin juga menyukai