Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH VITAMIN

OLEH

YOLENTA ALFIRA NAU

2007010139

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan penyertaan-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Vitamin ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Biomedik II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Biomedik II dan semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.

Penulis menyadari, makalah yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Vitamin......................................................................................................................5
2.2 Macam-macam dan golongan vitamin.........................................................................................5
2.3 Manfaat vitamin.........................................................................................................................10
2.4 Metabolisme vitamin.................................................................................................................11
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah vitamin pertama kai digunakan oleh Cashimir Funk di Polandia pada tahun
1912, yaitu ketika penemuan zat dalam dedak beras yang dapat menyembuhkan beri-beri. Zat
tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk hidup “vita” dan mengandung unsur N (amine),
sehingga diberi istilah VITAMIN. Pemberian naman vitamin ini dilakukan meurut abjad
yaitu A, B. C, D, E, dan K. Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertent yang diperlukan
dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolism dalam sel
dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan.
Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis olah tubuh. Beberapa diantaranya
masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pebentukannya sangat kecil sehingga
jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus
memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme,
mengubah lemak da karbohidrat menjadi energi dan ikut mengatur pembentukan tulang dan
jaringan.Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang peting dan dibutuhkan untuk
metabolism tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia tetapi
diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen
pembantu) untuk reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi
tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan system
kekebalan tubuh dan pembekuan darah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud vitamin ?
2. Ada berapa macam-macam vitamin ?
3. Apa saja manfaat vitamin ?
4. Bagaimana proses metabolisme vitamin ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu vitamin
2. Untuk mengetahui macam-macam vitamin
3. Untuk mengetahui manfaat vitamin
4. Untuk mengetahui proses metabolisme vitamin dalam tubuh

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Vitamin

Vitamin (bahasa Inggris : vitaml amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organic
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolism setiap organisme
yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Kata vitamin berasal dari gabungan kata bahasa Latin
“vita” yang artinya hidup dan “amina (amine)” yang mengacu pada suatu gugus organic yang
memiliki atom Nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Istilah
vitamin sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai tetapi akhirnya dipertahankan dalam
konteks ilmu kesehatan dan gizi. Telah diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya senyawa vitamin ini
digunakan untuk tubuh dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin adalah
suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk
membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin, manusia hewan dan
mahluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin
dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.

2.2 Macam-macam dan golongan vitamin

1. Vitamin larut dalam air

Jenis vitamin C dan semua golongan vitamin B ini larut dalam air hanya dapat
disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
Saat makanan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah
dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin akan segera dibuang
tubuh bersama urin. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara
terus-menerus. Vitamin-vitamin yang larut air, adalah sebagai berikut :

a. Vitamin C (asam askorbat)

Vitamin C adalah kristal putih yang mydah larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin C cukup stabil tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena
bersentuhan dengan udara terutama bila terkena panas. Vitami C mudah diabsorbsi
secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke
peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorbsi adalah 90% untuk konsumsi
diantara 20 dan 129 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram pada absorsi sebanyak
16% . Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah
dalam jaringan adrenal, pituitari, dan retina.

5
b. Vitamin B1 (Tiamin)

Vitamin B1 merupakan anggota pertama dari suatu kelompok vitamin-vitamin yang


disebut B-kompleks. Vitamin B1 larut dalam air, tidak larut dalam minyak dan dalam zat-zat
pelarut lemak, stabil terhadap pemanasan pH asam, tetapi terurai pada suasana biasa atau
netral. Tiamin mudah larut dalam air, sehingga di dalam usus halus mudah diserap kedalam
mukosa. Di dalam sel epitel mukosa usus, thiamin difosforilasikan dengan pertolongan ATP
dan sebagai TPP dialirkan oleh vena portae ke hati. Thiamin dieskresikan di dalam urine pada
keadaan normal, eskresi ini parallel terhadap tingkat konsumsi, tetapi pada kondisi defisien
hubungan parallel ini tidak lagi berlaku.

c. Vitamin B2 (Riboflavin)

Vitamin B2 ini tidak larut dalam minyak atau zat-zat pelarut lemak, stabil dalam
pemanasan dalam larutan asam mineral dan tahan terhadap pengaruh oksidasi, tetapi
sensitive terhadap larutan alkali, dimana terurai irreversible oleh sinar ultraviolet maupun
oleh cahaya biasa. Vitamin ini diketemukan sebagai pigmen kuning kehijauan yang bersifat
fluoresen (mengeluarkan cahaya) dalam susu. Dalam bentuk murni adalah kristal kuning,
larut air, tahan panas, oksidasi dan asam tetapi tidak tahan dengan alkali dan cahaya terutama
sinar ultraviolet. Riboflavin bebas terdapat di dalam bahan makanan dan larut di dalam air
sehingga mudah diserap dari rongga usus ke dalam mukosa. Didalam sel epithel mukosa
usus, riboflavin bebas mengalami fosforilasi dengan pertolongan ATP dan sebagai FMN
(Flavin Mononukleotida) dialirkan melalui vena portale ke hati.

d. Vitamin B3 (Niasin)

Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan


energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar
dalam menjaga kadar gula darah , tekanan darah tinggi , penyembuhan migrain, dan vertigo.
Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3
termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi,
hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya
yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang
manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram
otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.

e. Vitamin B5 (asam pantotenat )

Vitamin B5 (asam pantotenat ) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh.
Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme seperti
dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah
menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa
asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam
berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga
makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2,
defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu,
gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.

6
f. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)

Vitamin B6 merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini
berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan
energy melalui jalur sintesis asam lemak , seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu,
vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.
Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini
banyak terdapat di beras, jagung, kacang- kacangan, hati, ikan, daging dan sayuran. Vitamin
ini merupakan bagian dari gugusan prostetik dari enxim dekarboksilase dan transaminase
tertentu. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Fungsi
vitamin B6:
Sebagai koenzim terutama dalam transaminase Dekarboksilasi Reaksi lain yang berkaitan
dengan metabolisme protein PLP mengatur sintesis pengantar syaraf asam gama-amino
butirat (gamma-amino-butiric-acid/ GABA). Kekurangan vitamin B6 menimbulkan gejala-
gejala yang berkaitan dengan gangguan metabolisme protein, seperti lemah dan sukar tidur.
Jika lebih lanjut mengakibatkan kejang, anemia, penurunan pembentukan antibodi,
peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut- sudut mulut dan kulit dan dapat
mengakibatkan kerusakan sistem syaraf. Sedangkan jika kelebihan akan mengakibatkan
kram.

g. Vitamin B12 (Kobalamin)

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus
diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering
kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin B12
merupakan satu-satunya vitamin yang belum sanggup dibuat secara sintetis total, tetapi selalu
diekstraksi dari media tempat tumbuh mikroba, sebagai hasil fermentasi. Struktur vitamin
B12 adalah yang sangat kompleks dari struktur semua vitamin yang diketahui sampai
sekarang. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolism energi di dalam tubuh. Vitamin
B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan
kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah .
Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan
vitamin B12. Anemia Persiosa adalah penyakit gangguan gizi yang dapat disembuhkan
dengan pemberian makanan yang mengandung 100-200 gram hati sapi. Bentuk utama
vitamin ini dalam makanan adalah 5-doeksiadenolsilkobalamin, metilkobalamin, dan
hidroksobalamin. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi
secara komersial dari fermentasi bakteri. Absorpsi vitamin B12 mempunyai mekanisme
sangat rumit dan unik. Di dalam sekresi gaster terdapat enzim transferase yang disebut Faktor
Intrinsik (FI). Faktor Intrinsik mengikat vitamin B12 yang membuat vitamin ini resistan
terhadap serangan mikroba yang menghuni rongga usus. Pada manusia, FI dihasilkan oleh
sel-sel cardia ventriculi.

2. Vitamin larut dalam lemak

a. Vitamin larut lemak

7
Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K, atau di singkat (ADEK) mempunyai
peranan faali tertentu dalam tubuh. Sebagian vitamin lipida larut lemak diabsorsi bersama
lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan empedu dan pankreas. Vitamin larut lemak diangkut
ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan
tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui urin. Vitamin yang larut dalam lemak memiliki
sifat-sifat umum, antara lain :
Ø Tidak terdapat di semua jaringan
Ø Terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen
Ø Memiliki bentuk prekusor atau provitamin
Ø Menyusun struktur jaringan tubuh
Ø Diserap bersama lemak
Ø Disimpan bersama lemak dalam tubuh
Ø Diekskresi melalui feses
Ø Kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dan
lain sebagainya.

b. Vitamin A (retinol)

Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin
A merupakan nama genetik yang menyatakan semua retinoiddan prekursor atau provitamin
A atau karotenoid yang mempunyai aktivitas bilogik sebagai retinol. Vitamin A esensial
untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Disamping itu kekurangan vitamin A
meningkatkan resiko anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran pernafasan dan
diare, meningkatkan angka kematian karena campak, serta menyebabkan keterlambatan
pertumbuhan. Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter esensial
retinil, bersama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel mukosa usus
halus, ester retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang
lebih efesien diabsorsi daripada ester retinil. Sebagian karetonoid, terutama beta karoten
di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol. Dalam usus halus retinol
bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu
menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron
melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati merupakan tempat penyimpanan
terbesar vitamin A dalam tubuh. Bila tubuh memerlukan vitamin A dimobilasi dari hati dalam
bentuk retinol yang diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disintesis oleh hati.
Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada resepton permukaan membrane
yang spesifik oleh RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian
diikatkan pada Celluler Retinol Binding-Protein CRBD) dan RBP kemudian dilepaskan. Di
dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam sel epitel sebagai asam retinoat.

c. Vitamin D (colecalciferol)

Vitamin D adalah nama generik dari dau molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin D2)
dan kolekalsiferol (vitamin D3). Vitamin D mencegahdan menyembuhkan riketsia, yaitu
dimana penyaklit penyakit tulang tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat
dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh cukup mendapat matahari
konsumsi makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis dalam tubuh, vitamin D dapat
dikatakan bukan vitamin, tapi suatu pro hormon. Bila tubuh tidak tidak cukup mendapat sinar
matahari, vitamin perlu dipenuhi melalui makanan. Vitamin D diabsorsi dalam usus halus
bersama lipidadenagn bantuan cairan empedu. Vitamin D dari bagian atas usus halus

8
diangkut oleh D-plasma binding protein (DBP) ke tempat-tempat penyimpanan di hati, kulit,
otak, tulang, dan jaringan lain. Absorsi vitamin D dan pada orang tua kurang efesien bila
kandungan kalsium makanan rendah. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh gangguan ginjal
dalam metabolisme vitamin D. Vitamin D3 (kolekalsiferof) dibentuk didalam kulit sinar
ultraviolet dari 7- dehidrokolesterol. Vitamin D3 didalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25
hidroksi kolikasiferol {25(OH)D3} yang lima kali lebih aktif dari pada vitamin D3. Bentuk
{25(OH)D3} adalah bentuk vitamin D yang banyak di dalam darah dan banyaknya
bergantung konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap matahari. Bentuk paling aktif
adalah kolsitriol atau 1,25-dihidroksi kolekalsiferol {1,25(OH)2D3} yang 10 kali lebih
aktif dari vitamin D3. Bentuk aktif ini dibuat oleh ginjal. Kalsitriol pada usus halus
meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor dan pada tulang meningkatkan mobilisasinya.
Sintesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor didalam serum. Hormon paratiroid
(PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah, tampaknya merupakan perantara
yang merangsang produksi {1,25(OH)2D3} oleh ginjal. Jadi taraf konsumsi kalsium yang
rendah tercermin dalam taraf kalsium serum yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi sekresi
PTH dan peningkatan sintesis kalsitriol oleh gnjal. Taraf fosfat dari makanan mempunyai
pengaruh yang sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.

d. Vitamin E (tokoferol)

Pada tahun 1922, diketemukan suatu zat larut lemak yang dapat menegah keguguran
dan sterilitas pada tikus. Vitsmin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak
gandum dan dinamakan tokoferol. Sekarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan vitamin E
biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif secara biologik.
Fungsi vitamin E:
Ø Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam hidrogen dari gugus
hidroksil.
Ø Melindungi asam lemak jenuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi
radikal bebas.
Sebanyak 20-80 tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk misel.
Absorsi tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam lemak rantai panjang
tidak jenuh ganda. Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam system limfe dilakukan
oleh kilo micrón untuk dibawa ke hati. Dari hati bentuk alfa-tokoferol diangkut oleh very
low-density lipoprotein /VLDL masuk kedalam plasma, sedangkan sebagian besar gama-
tokoferol dikeluarkan melalui empedu. Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh
reseptor sel-sel perifer low-density lipoprotein/ LDL dan masuk ke membran sel. Tokoferol
menumpuk di bagian-bagian sel dimana produksi radikal bebas paling banyak terbentuk,
yaitu di mitokondria dan reticulum endoplasma.

e. Vitamin K (fitomenadion)

Vitamin K ialah 2-methyl, 1,4-naphthoquinone Sekarang terdapat sejumlah derivate


yang semuanya mempunyai bioaktivitas vitamin K. Bentuk induk dari vitamin K disebut
Menadion oleh IUPAC dan Menaquion oleh IUNS. Vitamin K cukup tahan terhadap
panastetapi tidak tahan terhadap alcali dan cahaya. Vitamin K tidak dapat disintesa oleh
tubuh, tetapi suplai vitamin K bagi tubuh berasal dari bahan makanan dan dari sintesa oleh
mikroflor usus yang menghasilkan menaquinone. Untuk penyerapan vitamin K diperlukan
garam empedu dan lemak didalam hidangan. Garam empedu dan lemak dicerna membentuk
misel (misell) yang berfungsi sebagai transport carrier bagi vitamin K tersebut.

9
2.3 Manfaat vitamin

Sangat dibutuhkan untuk menjaga siste kesehatan tubuh sehingg seluruh proses
metabolism yang terjadi di dalam tubuh dapat berjalan dengan baik. Sebagaimana kita
ketahui bahwa vitamin adalah zat yang sangat dibutuhkan tubuh kita untuk melakukan proses
metabolisme dalam tubuh. Namun, manfaat vitamin tersebut tidak dapat diperoleh tanpa
asupan makanan dengan kandungan vitamin yang cukup. Jika tubuh kita kekurangan vitamin
dapat menimbulkan gangguan metabolisme dan berakibat buruk bagi kesehatan tubuh kita,
kekurangan vitamin ini dikenal dengan sebutan avitaminosis.

a. Manfaat Vitamin A

1. Mencegah dan menghindarkan kita dari gangguan mata.


2. Mencegah penyakit kulit.
3. Sebagai Antioksidan dan pelindung dari penyakit kanker.
4. Menambah sistem kekebalan.

b. Manfaat Vitamin B Kompleks


1. Untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan fungsi sel darah
putih.
2. Merawat dan menjaga kesehatan kulit, mata, otot, rambut, liver, saraf, hingga otak
3. Sebagai pembentuk sel darah merah.
4. Asam folat sering digunakan pada penderita kanker.

c. Manfaat Vitamin C
1. Sebagai Antioksidan alami yang sangat baik.
2. Membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
3. Menjaga dan Membantu pertumbuhan serta memperbaiki jaringan yang rusak.
4. Menghindarkan kita dari penyakit kanker.
5. Membantu menyerap zat besi ke dalam tubuh.

d. Manfaat Vitamin D
1. Sebagai pelindung otot.
2. Membantu penyerapan kalsium dan fosfor.
3. Membantu perkembangan dan pertumbuhan gusi maupun gigi.

e. Manfaat Vitamin E
1. Sebagai Antioksidan untuk menghindarkan kita dari penyakit kanker maupun
serangan jantung.
2. Membantu menjaga maupun meningkatkan fertilitas/kesuburan
3. Mencegah radikal bebas yang menyerang sel tubuh.
4. Membantu mempercepat proses pembekuan darah saat terjadi luka.

f. Manfaat Vitamin K
1. Mempercepat proses pembekuan sel darah saat terjadi luka.
2. Memperbaiki susunan pertumbuhan tulang.

10
2.4 Metabolisme vitamin

Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup,
mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan, sampai makhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manusia. Di
dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya. Metabolisme meliputi proses sintesis
(anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup.
Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme
adalah peranannya dalam penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi
pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari
tubuh.

A. Metabolisme Umum Vitamin


Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh tubuh,
melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam, yaitu vitamin B kompleks
dan vitamin C, tidak disimpan melainkan akan dikeluarkan oleh system pembuangan tubuh.
Akibatmya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut tiap hari. Vitamin yang alami bisa
didapat dari sayur, buah dan produk hewani, seringkali vitamin yang terkandung dalam
makanan atau minuman tidak berada dalan keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara
fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik didalam lambung maupun usus halus
akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut
lemak diserap didalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi. Vitamin
diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan prinsip
proses penyerapan antara vitamin larut dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan
diserap secara difusi pasif dan kemudian didalam dinding usus digabungkan dengan
kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap system limfak, kemudian bergabung dengan
saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung diserap
melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.

B. Kelebihan vitamin
a. Sering terjadi pada vitamin A, D, E, K (lifofil) dan tidak pada vitamin komplek dan C
(hidrofil, yang jika kelebihan mudah dibuang melaui urin).
b. Hipervitaminosis A, dengan gejala sakit kepala, muntah-muntah, kelainan kulit, sakit
tulang, dan pertumbuhan terhambat.
c. Hipervitaminosis C, merupakan agresson yang kuat pada lambung akibat dari HCI
lambung yang meningkat, radang usus, maag, dll.

C. Kekurangan vitamin
Kekurangan atau defisiensi vitamin akan mengakibatkan hipovitaminosis.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita
yang berfungsi untuk Membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Yang diantaranya
Vitamin terdapat banyak macamnya seperti Vitamin A, Vitamin B, B1, B2, B3, B5, B6, B12.
Vitamin larut air jenis vitamin C dan semua golongan vitamin B ini larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran
makanan
Vitamin yang larut air adalah : vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3,
vitamin B5, vitamin B6, vitamin B12. Vitamin larut lemak adalah : vitamin A, vitamin D,
vitamin E, vitamin K. Metabolisme vitamin : vitamin A, asam ascorbat (vitamin C), vitamin
D, thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), asam pantotenat
(vitamin B5), vitamin B6, vitamin E.
Kelebihan vitamin sering terjadi pada vitamin A, D, E, dan K dan tidak pada vitamin
komplek dan C, hipervitaminosis A dan C. Sedangkan kekurangan vitamin akan
mengakibatkan hipovitaminosis.

3.2 Saran

Sebagai manusia yang sadar akan gizi hendaknya menjaga keseimbangan vitamin di
dalam tubuh agar tidak terjadi berbagai penyakit Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menjaga pola makan dan menkomsumsi makanan yang seimbang.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-surabaya/business-english/makalah-
biokimia-vitamin/9510794

13

Anda mungkin juga menyukai