Anda di halaman 1dari 6

Teknik Pencetakan Fisiologis

Cinta Nurindah Sari


1506668920

Layli Pinaringaning Gusti


150666

Kelompok 1 GTS 2

Rahang Atas

Mukofungsional (posterior kiri)


Mukostatis

 Alasan mukofungsional: Pada kasus ini (Kennedy kelas II RA) terdapat sisi posterior
kiri yang free end sehingga diperlukan pencetakan mukofungsional pada bagian
tersebut untuk mendapatkan batas tepi perluasan jaringan mukosa pendukung. Hal ini
berperan dalam kecekatan perluasan sayap gigi tiruan yang sesuai dengan gerakan
otot, bibir, pipi, dan akan menghasilkan protesa yang stabil waktu berfungsi.

 Alasan mukostatis: Setelah dilakukan border molding pada sisi free end, dilakukan
pencetakan mukostatis. Teknik ini digunakan untuk mencetak jaringan dengan
ketahanan rendah dan merupakan primary stress bearing area yang mencetaknya
tanpa tekanan. Teknik ini menghasilkan reproduksi negatif
yang menutupi jaringan mukosa dalam keadaan tidak berubah bentuk.

Rahang Bawah
Mukofungsional (posterior kanan dan kiri)
Mukokompresi (posterior kanan)
Mukostatis
 Alasan mukofungsional: Pada kasus ini (Kennedy kelas I modifikasi I RB)
terdapat sisi posterior kanan dan kiri yang free end sehingga diperlukan
pencetakan mukofungsional pada bagian tersebut untuk mendapatkan batas tepi
perluasan jaringan mukosa pendukung. Hal ini berperan dalam kecekatan
perluasan sayap gigi tiruan yang sesuai dengan gerakan otot, bibir, pipi, dasar
mulut dan akan menghasilkan protesa yang stabil waktu berfungsi.

 Alasan mukokompresi: Pada kasus ini terdapat tahanan jaringan yang tinggi di
bagian posterior kanan, maka dari itu, setelah dilakukan bordermolding, dilakukan
pencetakan mukokompresi untuk mencetak bagian tsb. Teknik mukokompresi
digunakan untuk mencetak jaringan dengan ketahanan tinggi maka mencetaknya
yaitu dengan tekanan. Pada tahanan jaringan tinggi, keadaan mukosa bila tertekan
bergerak, bila dicetak secara mukostatis, akan didapat model dengan bentuk
mukosa yang pasif/tidak tertekan secara fungsional. Apabila model tersebut
dijadikan model kerja, maka GTSL yang dihasilkan akan mudah bergerak di
mulut mengikuti pergerakan mukosa.

 Alasan mukostatis: Setelah dilakukan border molding dan mukokompresi,


dilakukan pencetakan mukostatis. Teknik ini digunakan untuk mencetak jaringan
dengan ketahanan rendah dan merupakan primary stress bearing area yang
mencetaknya tanpa tekanan. Teknik ini menghasilkan reproduksi negative yang
menutupi jaringan mukosa dalam keadaan tidak berubah bentuk.

A. Tahapan Pencetakan Mukofungsional


1. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan apa yang akan dikerjakan dan beri instruksi ke pasien
“Hari ini kita akan melanjutkan pembuatan gigi tiruannya bu/pak. Jadi nanti saya akan
mencetak seperti waktu kemarin, tapi pada kali ini ibu harus menggerakkan rahang
ibu/bapak, nanti saya instruksikan untuk pergerakannya”
3. Gunakan masker dan glove
4. Green stick compound di panaskan diatas api dan diposisikan pada bagian tepi SCP
sebanyak 2 mm (compound) diletakkan hanya pada permukaan bukal SCP untuk
memperbaiki lebar bukolingual) mulai diletakkan per regio dari posterior ke anterior satu
regio terlebih dahulu
5. SCP dimasukkan ke dalam air hangat (tempering)
6. SCP dimasukkan ke dalam mulut pasien
7. Menginstruksikan pasien untuk melakukan gerakan fungsional

Bagian SCP Gerakan


8. Cek di dalam
Posterior RAmulut: sendok cetak harus retentif, cekat
Menelan
9. Lepaskan, cek: Membuka mulut dan berkata AH, eng
Membuka mulut lebar (untuk hamular notch)
Bukal kanan kiri RA RB Menghisap
Meniup
Gerakan RB ke kiri kanan
Mengigit jari untuk membuat otot maseter
Mengembung utk menggambarkan lebar sulkus
Anterior Tersenyum
Mengatup
Menghisap
Mencium
Gerakan RB ke kiri kanan
Fonetik
Ruang retromilohioid Menjulurkan lidah seperti membasahi bibir
Menggerakkan lidah ke sisi pipir kiri dan kanan
Menelam
Menggerakkan lidah ke palatum
Dasar mulut Menggerakkan lidah ke segala arah
menelan

 Tidak ada step, halus


 Tepi tertutup
 Membulat
 Tidak mengkilat
10. Lanjutkan ke pencetakan

B. Tahapan Pencetakan Mukokompresi


1. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan apa yang akan dikerjakan dan beri instruksi ke pasien
“Hari ini kita akan melanjutkan pembuatan gigi tiruan. Saya akan mencetak gigi
ibu/bapak. Jadi nanti saya akan masukkan sendok dan bahan cetak ke mulut ibu.
Mungkin nanti akan tersa penuh dan sedikit tidak nyaman. Pada saat dicetak, ibu
bernafas melalui hidung dan dihembuskan melalui hidung juga.”
3. Gunakan masker dan glove
4. Posisikan pasien tegak, bidang oklusal sejajar lantai.
 Mulut setinggi siku untuk pecetakan RB
 Mulut setinggi bahu untuk pencetakan RA
5. Siapkan SCP yang sudah dibolongi dan sudah di border molding
6. Terdapat 2 teknik mencetak daerah dengan tekanan jaringan tinggi:
*Menggunakan impression compound
 Panaskan impression compound dengan mencelupkan di air panas
 Setelah lunak, manipulasi dengan tangan
 Letakkan pada sendok SCP bagian tidak bergigi bagian free end
 Cetakkan ke mulut pasien, tunggu hingga mengeras
*Menggunakan rubber base (heavy body)
Bahannya polieter atau polivynil siloxane
 Manipulasi heavy body tanpa menggunakan glove
 Letakkan pada sendok SCP bagian tidak bergigi bagian free end
 Cetakkan ke mulut pasien, tunggu hingga mengeras
7. Siapkan bowl, spatle, alginate, dan air
8. Campur alginate dengan air dengan rasio yang sesuai, aduk dengan gerakan stropping
9. Masukkan ke seluruh bagian endok cetak (bagian bergigi dan tidak bergigi), ratakan
10. Posisi operator
 RA di sisi kanan agak ke belakang
 RB sisi kanan agak ke depan
11. Lepaskan sendok cetak dari mulut pasien setelah alginate setting.
12. Instruksikan pasien untuk berkumur
13. Cek apakah seluruh anatomi sudah tercetak, tidak ada gelembung udara, bagian yang
sobek
14. Segera cor dengan dental stone

C. Tahapan pencetakan mukostatis


1. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan apa yang akan dikerjakan dan beri instruksi ke pasien:
“Hari ini kita akan melanjutkan pembuatan gigi tiruan. Saya akan mencetak gigi
ibu/bapak. Jadi nanti saya akan masukkan sendok dan bahan cetak ke mulut ibu.
Mungkin nanti akan tersa penuh dan sedikit tidak nyaman. Pada saat dicetak, ibu
bernafas melalui hidung dan dihembuskan melalui hidung juga.”
3. Gunakan masker dan glove
4. Posisikan pasien: tegak, bidang oklusal sejajar lantai.
 Mulut setinggi siku untuk pencetakan RB
 Mulut setinggi bahu untuk pencetakan RA
5. Cobakan sendok cetak siap pakai yang sesuai dengan rahang pasien (bila masih ada gigi
gunakan sendok cetak yang bersudut, apabila sudah tidak bergigi gunakan yang tidak
bersudut)
6. Siapkan bowl, spatle, alginate, dan air
7. Campur alginate dengan air dengan rasio yang sesuai, aduk dengan gerakan stropping
8. Masukkan ke sendok cetak, ratakan.
9. Posisi operator:
 RA di sisi kanan sedikit ke belakang
 RB sisi kanan sedikit ke depan
10. Masukkan sendok cetak RA/RB ke pasien. Pada RB, instruksikan pasien untuk
mengangkat lidah
11. Lepaskan sendok cetak dari mulut pasien setelah alginate sudah setting
12. Instruksikan pasien untuk berkumur
13. Cek apakah seluruh anatomi sudah tercetak, tidak ada gelembung udara, dan bagian yang
sobek
14. Segera cor dengan dental stone

Hasil cetakan yang sudah baik dicuci hingga bersih. Untuk membersihkan hasil
cetakan dari saliva digunakan cara menaburkan sedikit stone gips pada permukaan
cetakan, kemudian bilas dengan air mengalir sehingga stone gips hilang dari cetakan.
Hasil cetakan harus segera dicor (paling baik dalam kurun waktu 15 menit).
Bila tidak bisa langsung dicor, hasil cetakan harus dilindungi dari dehidrasi
dengan disimpan dalam udara lembab, dan dibungkus dengan lap basah. Hasil cetakan
disimpan di tempat dengan kelembaban 100%. Penyimpanan hasil cetakan tidak boleh
lebih dari 2 jam karena dapat terjadi perubahan stabilitas dimensi.
Desinfeksi dapat dilakukan dengan merendam hasil cetakan selama 20-30 menit
pada larutan natrium hipoklorit 1% atau larutan glutaraldehid 2%. Merendam hasil
cetakan menyebabkan kerusakan sebesar 0.1%. Kebanyakan pabrik menyarankan bahan
desinfektan tertentu, seperti iodophor, bahan pemutih, atau glutaraldehid yang digunakan
sesuai dengan anjuran pabrik.

Referensi:
1. Carr AB, McGivney GP. McCracken’s Removable Partial Prosthodontics. 11th ed, 2005.

Anda mungkin juga menyukai