Anda di halaman 1dari 10

Departemen Prostodonsia

Insersi Gigi Tiruan Lengkap

Cinta Nurindah Sari


Layli Pinaringaning Gusti

Prosedur tertentu harus dilakukan untuk memastikan keberhasilan dalam pembuatan


gigi tiruan lengkap. Ketidakakuratan bahan dan metode yang digunakan harus dihilangkan
sebelum gigi tiruan diberikan kepada pasien. Ketidakakuratan dapat disebabkan oleh:
(1) kesalahan teknis atau kesalahan penilaian yang dibuat oleh dokter gigi,
(2) kesalahan teknis yang terjadi di laboratorium, atau
(3) kekurangan bahan yang digunakan dalam pembuatan gigi tiruan.
Idealnya, pasien diinstruksikan untuk tidak menggunakan gigi tiruan sebelumnya dari
mulut selama 12 sampai 24 jam sebelum insersi. Hal ini penting jika gigi tiruan baru akan
dipasang pada jaringan yang sehat dan tidak terdistorsi. Jika jaringan terdistorsi oleh gigi
tiruan lama, gigi tiruan baru tidak akan terpasang dengan sempurna.

ELIMINATION OF BASAL SURFACE ERRORS


Sebelum pemasangan gigi tiruan di mulut pasien, gigi tiruan perlu diperiksa secara digital dan
dengan magnifying loop untuk memastikan bahwa permukaan jaringan tidak ada irregularitas,
permukaan yang dipoles halus, tidak memiliki sudut yang tajam dan tidak terlalu tebal, dan
batas gigi tiruan bulat dan halus.

ADJUSTMENT OF DENTURE BASE


Penggunaan pressure-indicating paste (PIP) sangat penting untuk mengevaluasi dan
meningkatkan adaptasi gigi tiruan ke jaringan. Mukosa pendukung gigi tiruan bervariasi
dalam kompresibilitasnya di bawah beban, sehingga meskipun cetakan dan modelnya akurat,
beberapa penyesuaian pada area mukosa yang tipis atau undercut dilakukan untuk membuat
pasien lebih nyaman.
Keringkan gigi tiruan terlebih dahulu lalu gunakan sikat dengan arah yang sama dan
aplikasikan lapisan tipis PIP secara merata pada permukaan gigi tiruan.
Tempatkan gigi tiruan dengan hati-hati dengan tekanan jari pada area molar pertama.
Tekanan ekstrim dihindarkan karena dapat mendistorsi jaringan. Jangan biarkan pasien
menggigit saat menggunakan PIP pada saat ini karena kesalahan oklusal yang belum
dikoreksi dapat menggeser gigi tiruan dan membuat pola PIP yang salah. Lepaskan gigi
tiruan segera dan periksa titik-titik tekanan.

ADJUSTMENT OF DENTURE BORDERS


Oleskan disclosing wax pada tepi gigi tiruan yang sudah kering dan hangatkan wax di
waterbath selama 5 detik. Tempatkan gigi tiruan dengan tekanan jari. Instruksikan pasien
untuk melakukan gerakan border-molding yang diperlukan. Lepaskan gigi palsu dengan hati-
hati tanpa membuat smear pada lilin. Sesuaikan area tekanan yang terlihat atau ekstensi
berlebih. Ulangi prosedur ini sampai tidak ada batas yang terlalu panjang yang ditunjukkan.

ERRORS IN OCCLUSION
Kesalahan dalam oklusi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan
keadaan sendi temporomandibular (TMJ), catatan hubungan rahang yang tidak akurat,
kesalahan dalam transfer catatan hubungan rahang ke artikulator, susunan gigi posterior yang
salah, kegagalan untuk menutup flask sepenuhnya selama pemrosesan, penggunaan terlalu
banyak tekanan dalam menutup flask, dan perubahan pemrosesan yang tidak dapat dihindari
pada bahan dasar gigi tiruan selama polimerisasi. Resin akrilik menyusut ketika berubah dari
bentuk yang dapat dicetak menjadi bentuk padat. Resin akrilik memiliki koefisien ekspansi
termal yang tinggi dan dalam pendinginan setelah polimerisasi, akrilik menyusut,
menyebabkan perubahan dimensi. Jumlah perubahan terbesar terjadi ketika gigi tiruan dilepas
dari gips. Perubahan lebih lanjut dapat terjadi jika terlalu banyak panas yang dihasilkan
dalam memoles gigi tiruan. Resin akrilik basis gigi tiruan juga menyerap air dan air liur.
Setelah pembuatan gigi tiruan selesai, protesa harus dipertahankan dalam air sehingga
perubahan dimensi ini terjadi sebelum penyempurnaan oklusal akhir yang dicapai pada saat
insersi. Semua kesalahan dalam oklusi harus dikoreksi dan diseimbangkan dengan remount
laboratorium dan remount klinis. Kegagalan untuk memperbaiki oklusi sebelum pasien
memakai gigi palsu dapat menyebabkan kerusakan pada residual alveolar ridge.

CLINICAL REMOUNT AND OCCLUSAL EQUILIBRATION


Tujuan dari remount klinis adalah untuk pengecekan ulang mengenai basis gigi tiruan
yang disesuaikan lebih akurat daripada basis catatan dan untuk mengakomodasi kesalahan
yang dibuat selama pembuatan catatan centric relation (CR). Gigi tiruan rahang atas sudah
harus dipasang pada articulator. Gigi tiruan rahang bawah pada remount cast akan dipasang
pada gigi tiruan rahang atas dengan menggunakan CR record. Sebelum mendapatkan catatan
CR, letakkan dua gulungan kapas pada gigi tiruan area molar pertama dan minta pasien
menutup selama 5 menit. Prosedur ini memungkinkan adaptasi gigi tiruan yang optimal dan
penempatan post-palatal seal area untuk catatan interoklusal selanjutnya.
Gigi tiruan dipasang kembali pada artikulator dengan menggunakan catatan
interoklusal yang akurat (CR diperlukan untuk prosedur ini) untuk pengasahan selektif yang
diperlukan dalam menyempurnakan oklusi. Ketika catatan interoklusal baru yang akurat
dibuat dan gigi tiruan lengkap dipasang kembali pada artikulator, kesalahan dalam oklusi
mudah terlihat, mudah ditemukan, dan mudah dikoreksi dengan pengasahan selektif.
Selanjutnya, pada artikulator, gigi tiruan akan kuat pada gips remountnya. Titik kontak dan
kesalahan oklusi dapat diamati secara visual dari aspek bukal dan lingual, dengan
pembesaran jika diinginkan, dan tanda pada articulating paper cukup mudah dibuat pada gigi
yang kering. Ada manfaat psikologis tambahan untuk manajemen pasien yang lebih baik
karena remount klinis memungkinkan melakukan pengasahan selektif di laboratorium, bukan
di dental unit.

CENTRIC RELATION RECORD


Berlatih dengan pasien beberapa kali sebelum mendapatkan catatan CR. Stabilkan
gigi tiruan mandibula dengan jari telunjuk pada bukal flanges dan ibu jari di bawah
mandibula. Pasien diinstruksikan untuk melakukan retrusi dan mengangkat lidah untuk
menyentuh langit-langit mulut di belakang selama penutupan mulut. Ulangi beberapa kali
sampai pasien rileks dan pola penutupan berulang diamati.
Tempatkan low-fusing modeling compound (ISO) yang telah dilunakkan dalam
waterbath pada suhu 110°F/43°C pada permukaan oklusal gigi tiruan rahang bawah.
Tempatkan gigi tiruan rahang bawah dalam waterbath selama 10 detik (Gbr. 12-17, A dan
B). Bawa ke mulut dan minta pasien menutup dalam hubungan sentris (Gbr. 12-17, C).
Pengawasan harus dilakukan untuk mencegah pasien menembus bahan catatan dan membuat
kontak gigi. Lepaskan gigi tiruan mandibula dengan catatan dan periksa. Jika ada kontak gigi
langsung melalui catatan compound, ada kemungkinan basis bergeser dan catatan salah.
Catatan harus diulang. Dinginkan compound dalam air dingin sampai keras. Trim catatan
dengan pisau bedah sehingga hanya
sedikit lekukan yang tersisa. Rapikan
sisi bukal sehingga letak gigi tiruan
rahang atas dapat diperiksa secara
visual (Gbr. 12-17, D dan E).
Masukkan kembali gigi tiruan
mandibula dengan compound yang
telah didinginkan dan di trim secara
menyeluruh untuk konfirmasi. Pasien
diinstruksikan dan dipandu untuk
menutup dalam hubungan CR seperti
yang dijelaskan sebelumnya. Catatan
tersebut dapat diterima jika tidak ada
tilting atau torquing gigi tiruan dari
kontak awal hingga penutupan
lengkap. Displacement jaringan
lunak yang dapat menyebabkan sedikit gerakan pada basis dan harus diperhitungkan saat
mengevaluasi kontak. Jika catatan tidak memenuhi kriteria ini, prosedur harus diulang.

REMOUNT THE MANDIBULAR DENTURE


Gigi tiruan rahang atas harus sudah terpasang pada artikulator dengan menggunakan facebow
transfer jig (Gambar 12-14, C dan D), yang akan mempertahankan orientasi facebow dari
gigi tiruan. Pengaturan condylar horizontal yang direkam pada pertemuan try-in harus valid,
dan tidak perlu mengulang facebow atau catatan protrusif.
Setelah gigi tiruan dan compound (catatan) didinginkan dan dikeringkan secara
menyeluruh, gigi tiruan rahang bawah diposisikan pada remount cast. Selanjutnya, gigi tiruan
rahang atas diposisikan secara hati-hati dalam compound dan difiksasi dengan setetes sticky
wax di daerah kaninus dan molar kedua secara bilateral. Sticky wax dapat digunakan untuk
mengamankan kedua gigi tiruan ke gips remount, jika perlu. Pin insisal harus disesuaikan
untuk memungkinkan ketebalan catatan wax interoklusal dengan menaikkan bagian atas
artikulator sekitar satu milimeter dan menjatuhkan pin insisal. Kontrol condylar harus dikunci
ke posisi sentris. Plester digunakan untuk mengamankan gigi tiruan rahang bawah ke bagian
bawah artikulator (Gbr. 12-18).

VERIFYING CENTRIC RELATION


Catatan CR harus diverifikasi keakuratannya sebelum penyesuaian gigi. Compound ISO
digunakan, dan perekaman CR diulang. Setelah pendinginan dan pengeringan catatan wax,
gigi tiruan dikembalikan ke artikulator. Dengan artikulator terkunci di CR, gigi rahang atas
harus pas dengan tepat ke dalam catatan compound baru. Jika semua gigi jatuh secara
bersamaan ke dalam catatan, berarti pemasangan sudah benar. Jika gigi yang berlawanan
tidak pas dengan lekukan pada catatan baru, maka original mounting tidak tepat, atau pasien
melakukan hubungan yang salah saat membuat catatan kedua. Untuk mengevaluasi ini,
dokter gigi mengembalikan gigi palsu dengan catatan compound dingin ke mulut dan
mengevaluasi akurasi, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Jika catatan masih tampak benar
di mulut pasien, maka original CR registration atau mounting tidak tepat. Dalam situasi ini,
gips mandibula harus dipisahkan dari mounting ring dan cast di remount sesuai dengan
catatan CR yang telah benar.

PROTRUSIVE RECORD (Opsional)


Remount indeks oklusal telah mempertahankan orientasi facebow asli dari gigi tiruan;
sehingga pengaturan condylar optimal yang tercatat pada pertemuan try-in harus tetap
berlaku. Catatan protrusif baru hanya dibuat jika ada pertanyaan tentang keakuratan
pengaturan kondilus asli (Gbr. 12-19).
Tahapan Insersi
Faktor yang diperhatikan pada saat insersi atau pemasangan:

Fit

 Sebelum memasukkan gigi tiruan, drg perlu mengecek border gigi tiruan. Jangan
sampai ada yg tajam dan kasar (semua tepi harus membulat)
 Cek mukosa oral untuk melihat ada perluasan gigi tiruan yang berlebih atau tidak
 Gigi tiruan ditaruh di mulut pasien lalu dicek adaptasinya di PPS (posterior palatal
seal) dengan kaca mulut. Tidak ada rongga antara border posterior dan jaringan.
 Untuk mandibula dicek di perluasan distolingual.
 Mukosa bukal dan labial ditarik untuk melihat apakah gigi tiruan bergerak atau tidak.
Jika gigi tiruannya lebih besar, pada saat mukosanya ditarik akan bergerak
 Dukungan bibir, pipi, ketinggian vertikal, garis bibir bawah, garis bibir atas, garis
senyum juga perlu dicek. Faktor- faktor tersebut biasanya diceknya saat try in. Contoh
1/3 insisal gigi anterior harus terlihat saat bibir atas istirahat, 2/3 perlu terlihat saat
tersenyum.

Fungsi

 Retensi dapat dicek dengan melihat PPS dengan cara menekan gigi anterior. Prosedur
ini akan menaikan bagian posterior gigi tiruan. jika seal nya cukup, drg dapat
merasakan resistensi dari gigi tiruan
 Stabilitas gigi tiruan dicek dengan melihat adanya pergerakan saat mengunyah,
berbicara, dll.
 Relasi rahang dicek seperti pada saat try in
 Pasien nyaman
 Bunyi bilabial (B, P, M) dikontrol oleh dukungan bibir dan berbicara menjadi susah
jika tidak adanya dukungan bibir atau adanya perubahan di DVO
 Bunyi labiodental (F dan V) didapatkan dari relasi ujung insisal gigi anterior atas ke
bibir bawah. Jika gigi dipasang terlalu tinggi F nya akan terdengar seperti huruf V
 Bunyi linguodental (T, H) didapatkan dari posisi lidah antara anterior atas dan bawah,
seharusnya lidah berada pada 3 mm lebih ke depan diantara gigi. Jika lidahnya 6 mm
didepan gigi berarti posisi giginya terlalu ke lingual

 Bunyi linguoalveolar (T, D, S, Z, V, L) dibentuk saat lidah menyentuh bagian anterior


palatum. Jika gigi tiruan terlalu tebal, pasien terpaksa berbicara dengan blunt manner
 Bunyi S dikontrol oleh bagian anterior palatum gigi tiruan. Bunyi S dibentuk pada dua
posisi jadi disebut bunyi dental dan alveolar. Ujung lidah dekat dengan anterior atas.
Dorsal lidah rata dan sebuah groove terbentuk di midline lidah. Mandibula bergerak
ke depan dan atas sampai gigi hampir berkontak.

Oklusal

 Sebelum insersi, oklusi dicek dengan remounting di artikulator. Biasanya kesalahan


oklusal tidak diperbaiki saat pertemuan insersi. Pasien diminta menggunakan gigi
tiruan 24 jam baru diperbaiki. Kesalahan oklusal bisa diidentifikasi dengan
interocclusal check record atau kertas artikulasi

 Menggunakan interocclusal check record


Saat pasien melaporkan setelah 24 jam, interocclusal check record akan didapatkan.
Materialnya biasanya ZnOE yang ditaruh di gigi lalu pasien diminta untuk gigit. Jika
ada perforasi, dapat direduksi dengan bur
 Kertas artikulasi diletakan diantara gigi dan pasien menggigit. Lalu kertasnya ditarik
perlahan-lahan. Seharusnya akan sedikit susah saat menariknya. Jika menariknya
mudah berarti tidak ada kontak. Jika kertasnya tidak bisa bergerak pada satu titik,
berarti oklusi di daerah itu tidak baik. Titik yang ketinggian itu direduksi sampai
warnanya hilang.

Referensi

Zarb, G. A., Hobkirk, J., Eckert, S., & Jacob, R. (2013). Prosthodontic Treatment for
Edentulous Patients: Complete Dentures and Implant-Supported Prostheses. London:
Elsevier Health Sciences.

Anda mungkin juga menyukai