ERRORS IN OCCLUSION
Kesalahan dalam oklusi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan
keadaan sendi temporomandibular (TMJ), catatan hubungan rahang yang tidak akurat,
kesalahan dalam transfer catatan hubungan rahang ke artikulator, susunan gigi posterior yang
salah, kegagalan untuk menutup flask sepenuhnya selama pemrosesan, penggunaan terlalu
banyak tekanan dalam menutup flask, dan perubahan pemrosesan yang tidak dapat dihindari
pada bahan dasar gigi tiruan selama polimerisasi. Resin akrilik menyusut ketika berubah dari
bentuk yang dapat dicetak menjadi bentuk padat. Resin akrilik memiliki koefisien ekspansi
termal yang tinggi dan dalam pendinginan setelah polimerisasi, akrilik menyusut,
menyebabkan perubahan dimensi. Jumlah perubahan terbesar terjadi ketika gigi tiruan dilepas
dari gips. Perubahan lebih lanjut dapat terjadi jika terlalu banyak panas yang dihasilkan
dalam memoles gigi tiruan. Resin akrilik basis gigi tiruan juga menyerap air dan air liur.
Setelah pembuatan gigi tiruan selesai, protesa harus dipertahankan dalam air sehingga
perubahan dimensi ini terjadi sebelum penyempurnaan oklusal akhir yang dicapai pada saat
insersi. Semua kesalahan dalam oklusi harus dikoreksi dan diseimbangkan dengan remount
laboratorium dan remount klinis. Kegagalan untuk memperbaiki oklusi sebelum pasien
memakai gigi palsu dapat menyebabkan kerusakan pada residual alveolar ridge.
Fit
Sebelum memasukkan gigi tiruan, drg perlu mengecek border gigi tiruan. Jangan
sampai ada yg tajam dan kasar (semua tepi harus membulat)
Cek mukosa oral untuk melihat ada perluasan gigi tiruan yang berlebih atau tidak
Gigi tiruan ditaruh di mulut pasien lalu dicek adaptasinya di PPS (posterior palatal
seal) dengan kaca mulut. Tidak ada rongga antara border posterior dan jaringan.
Untuk mandibula dicek di perluasan distolingual.
Mukosa bukal dan labial ditarik untuk melihat apakah gigi tiruan bergerak atau tidak.
Jika gigi tiruannya lebih besar, pada saat mukosanya ditarik akan bergerak
Dukungan bibir, pipi, ketinggian vertikal, garis bibir bawah, garis bibir atas, garis
senyum juga perlu dicek. Faktor- faktor tersebut biasanya diceknya saat try in. Contoh
1/3 insisal gigi anterior harus terlihat saat bibir atas istirahat, 2/3 perlu terlihat saat
tersenyum.
Fungsi
Retensi dapat dicek dengan melihat PPS dengan cara menekan gigi anterior. Prosedur
ini akan menaikan bagian posterior gigi tiruan. jika seal nya cukup, drg dapat
merasakan resistensi dari gigi tiruan
Stabilitas gigi tiruan dicek dengan melihat adanya pergerakan saat mengunyah,
berbicara, dll.
Relasi rahang dicek seperti pada saat try in
Pasien nyaman
Bunyi bilabial (B, P, M) dikontrol oleh dukungan bibir dan berbicara menjadi susah
jika tidak adanya dukungan bibir atau adanya perubahan di DVO
Bunyi labiodental (F dan V) didapatkan dari relasi ujung insisal gigi anterior atas ke
bibir bawah. Jika gigi dipasang terlalu tinggi F nya akan terdengar seperti huruf V
Bunyi linguodental (T, H) didapatkan dari posisi lidah antara anterior atas dan bawah,
seharusnya lidah berada pada 3 mm lebih ke depan diantara gigi. Jika lidahnya 6 mm
didepan gigi berarti posisi giginya terlalu ke lingual
Oklusal
Referensi
Zarb, G. A., Hobkirk, J., Eckert, S., & Jacob, R. (2013). Prosthodontic Treatment for
Edentulous Patients: Complete Dentures and Implant-Supported Prostheses. London:
Elsevier Health Sciences.