BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil
beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut :
1. Target produksi batubara di Pit 3 Timur Banko Barat bulan Juni 2020 sebesar
90.000 Ton, dan realisasi ketercapaian produksi batubara mencapai 100.203,24
Ton dengan persentase ketercapaian sebesar 113.36 %. Namun, untuk nilai
Match Factor belum mencapai angka optimal yakni masih di 0,779. Sehingga
masih besar waktu General pada Alat Gali Muat.
2. Faktor tercapainya target produksi adalah efisiensi kerja yang mulai membaik
dan waktu edar alat yang rendah. Efisiensi kerja yang rendah disebabkan oleh
penggunaan alat terhadap ketersediaan fisik yang rendah, hal ini dikarenakan
adanya hambatan yaitu menunggu unit lain (menunggu ripping), force majeur
(jalan rusak), serta jam hujan dan jam slippery yang tinggi. Waktu edar alat
yang besar disebabkan karena adanya hambatan seperti kondisi dan geometri
jalan yang tidak sesuai. Waktu edar alat yang besar akan berpengaruh pada
produktivitas alat, karena semakin besar waktu edar alat maka frekuensi alat
untuk melakukan kerja dalam jam kerja tersedia akan semakin
berkurang.Selain itu kesediaan Alat Angkut untuk menjaga Match Factor dan
efektivitas penggunaan Alat Tambang Utama harus selalu diperhatikan
3. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketercapaian produksi adalah
melakukan perbaikan efisiensi kerja dengan meminimalisir waktu kerja yang
hilang akibat hambatan-hambatan yang terjadi.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang didapat, beberapa hal yang harus
diperhatikan untuk meningkatkan ketercapaian produksi batubara, yaitu:

20
 21

1. Meningkatkan pengawasan dan perawatan terhadap kondisi lapangan kerja

supaya dapat meminimalisir kerusakan jalan dan kehilangan waktu kerja
karena rusaknya jalan.
2. Mengoptimalkan ketersediaan Excavator dan Dump Truck agar Match Factor
mendekati Nilai 1.
3. Perbaikan geometri jalan angkut, yaitu perbaikan pada jalan angkut yang
sempit dengan melakukan pelebaran jalan yang disesuaikan dengan lebar alat
terbesar yang melintas pada jalan angkut tersebut.