Zairin Harahap
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia
Jl. Tamansiswa No. 158 Yogyakarta 55151
E-mail: zairin@uii.ac.id
Naskah diterima: 4 April 2014; revisi: 20 November 2014; disetujui: 24 November 2014
ABSTRAK ABSTRACT
Salah satu kewenangan Mahkamah Konstitusi (MK) yang One of the authorities of the Constitutional Court, as
diatur di dalam Pasal 24 C ayat (1) Undang-Undang Dasar stipulated on Article 24 C paragraph (1) of the 1945
Negara Republik Indonesia 1945 (UUD NRI 1945) adalah Constitution of the Republic of Indonesia is to conduct
melakukan pengujian Undang-Undang (UU) terhadap UUD a judicial review. However over time, it appears that
NRI 1945. Seiring berjalannya waktu, ditemukan praktik the Constitutional Court has conducted a constitutional
bahwa MK telah melakukan pengujian konstitusionalitas review to the Government Regulation in Lieu of Law (the
peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu). Perppu). As the matter of fact, there is no regulation set the
Padahal tidak ada satu pun peraturan perundang-undangan authority for the Constitutional Court, even not affirmed
yang mengatur bahwa MK mempunyai wewenang untuk in the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. For
melakukan pengujian Perppu terhadap UUD NRI 1945. that reason, it is necessary to grasp legal theories in the
Bahkan hal tersebut juga tidak kita temukan di dalam analysis to elucidate this issue: is the Constitutional Court
UUD NRI 1945. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis allowed to review the Perppu? Through the elaboration
dari segi teori-teori hukum yang dapat menjelaskan MK of the legal theories, it can be deduced that it is invalid
dapat atau tidak dapat dibenarkan melakukan pengujian to confirm that the Constitutional Court has the authority
Perppu terhadap UUD NRI 1945. Melalui penjelasan to review the Perppu on the basis that it is stipulated in
teori-teori hukum tersebut, akhirnya diketahui bahwa tidak Chapter VII of the 1945 Constitution of the Republic of
benar jika menyatakan MK berwenang menguji Perppu Indonesia regarding the House of Representatives. More
hanya dengan dasar bahwa Perppu ditempatkan dalam to the point, it is also could not be justified that the content
Bab VII UUD NRI 1945 tentang DPR. Selain itu, tidak of the Perppu is asserted as the content of the Law, not
benar juga jika materi muatan Perppu dinyatakan sebagai as the content of Government Regulation (PP) in order to
materi muatan UU bukan materi muatan PP dalam rangka implement the Law as referred to Article 5 paragraph (2)
melaksanakan UU sebagaimana yang dimaksud dalam of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia.
Pasal 5 ayat (2) UUD NRI 1945.
Keywords: the government regulation in lieu of law
(perppu), legislation review, constitutional court’s
Kata kunci: perppu, pengujian peraturan perundang-
authority
undangan, kewenangan mahkamah konstitusi
2. Masa berlaku dan kekuatan Sejak mendapat persetujuan Sejak dikeluarkan Presiden
hukum mengikatnya bersama sampai adanya pencabutan sampai adanya penolakan DPR.
atau pembatalan oleh MK Oleh karena itu, masa berlaku
dan kekuatan mengikatnya
sangat singkat. Namun, Perppu
dapat mempunyai masa berlaku
yang sama dengan UU, apabila
Perppu tersebut mendapat
persetujuan dari DPR menjadi
UU
3. Alasan pembentukan Tidak memerlukan syarat adanya hal Memerlukan syarat adanya
ihwal kegentingan yang memaksa hal ihwal kegentingan yang
memaksa
Perbedaan lainnya adalah sebagaimana yang yang memaksa. Hal ini diperkuat dengan
dikemukakan oleh Bagir Manan yang menyangkut ketentuan Pasal 22 ayat (3) UUD NRI 1945 yang
materi muatannya dan saat pengajuannya. Materi menyebutkan: “Jika tidak mendapat persetujuan,
muatan Perppu hanya menyangkut hal-hal di maka peraturan pemerintah itu harus dicabut.”
bidang administrasi negara, tidak mengenai Penggunaan nama sendiri sebagai Perppu adalah
masalah-masalah ketatanegaraan atau menyangkut dimaksudkan untuk membedakannya dengan PP
alat kelengkapan negara di luar administrasi negara yang bukan sebagai pengganti undang-undang
(Manan, 2004: 49). Pandangan Bagir Manan (Manan, 2003: 153).
tersebut penting untuk diperhatikan, karena apabila
Namun, apabila dilihat dari hierarkinya,
tidak ada pembatasan seperti itu, maka sangat
maka hierarki Perppu dan UU adalah sama,
potensial terjadi pereduksian kekuasaan DPR
sebagaimana yang disebutkan secara tegas dalam
yang pada gilirannya memunculkan kediktatoran
Pasal 7 ayat (1) UUPUU, yang menyebutkan
presiden. Sedangkan yang menyangkut saat
jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan
pengajuannya, kekuasaan presiden untuk membuat
terdiri atas:
dan mengajukan RUU dapat dilakukan setiap saat.
Berbeda halnya dengan Perppu yang hanya dapat a. UUD Negara Republik Indonesia Tahun
dibuat oleh presiden ketika DPR sedang tidak 1945;
bersidang (reses).
b. Ketetapan MPR;
Dari berbagai perbedaan yang disebutkan
c. UU/Perppu;
di atas, kiranya sangat tepat dan cukup beralasan
pendapat yang dikemukakan oleh Bagir Manan d. Peraturan Pemerintah (PP);
bahwa Perppu adalah Peraturan Pemerintah (PP)
yang ditetapkan dalam hal ihwal kegentingan e. Peraturan Presiden (Perpres);
V. SIMPULAN