Infertilitas merupakan kegagalan suatu pasangan untuk mendapatkan
kehamilan sekurang-kurangnya dalam 12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi. Prevalensi infertilitas idiopatik bervariasi antara 22- 28%. Studi terbaru menunjukkan di antara pasangan yang berkunjung ke klinik fertilitas, sebesar 21% perempuan berumur di bawah 35 tahun dan 26% perempuan berumur di atas 35 tahun. Penyebab infertilitas pada wanita dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu gangguan ovulasi, gangguan tuba dan gangguan uterus. Berdasarkan konsensus penanganan infertilitas POGI 2019 penyebab terbanyak yakni gangguan tuba sekitar 40-50%, selanjutnya gangguan ovulasi 30-40%, gangguan uterus 20% dan lain-lain 10%. Tuba fallopii adalah organ seromuskular berongga yang berasal dari tanduk uterus, meluas ke lateral dalam bagian superior mesosalping ligamentum latum, berakhir di dekat ovarium ipsilateral. Tuba fallopii memiliki panjang 11 sampai 12 cm, serta berdiameter lumen kurang dari 1 mm. Fungsi utama tuba fallopii adalah untuk menyalurkan sperma menuju sel telur dan kemudian memungkinkan hasil konsepsi untuk melakukan perjalanan kembali ke rahim untuk implantasi. Deteksi deformitas pada tuba merupakan hal yang sulit dilakukan dan seringkali mememerlukan pemeriksaan penunjang radiologis. Salah satu penilaian objektif deformitas tuba dengan mengevaluasi patensi tuba menggunakan pencitraan HSG. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan saat terjadinya deformitas tuba, terdapat tanda-tanda yang bisa digunakan sebagai faktor prediksi terjadinya deformitas berdasarkan pemeriksaan hematologi. Pemeriksaan hematologi yang digunakan meliputi perhitungan neutrophile-lymphocyte ratio (NLR), absolute lymphocyte count (ALC) dan platelete-lymphocyte ratio (PLR). Penelitian ini akan mengulas deformitas tuba fallopii yang dinilai berdasarkan patensi tuba serta kaitannya dengan profil NLR, ALC, dan PLR. Desain pada penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan sampel penelitian yakni pasien infertil primer dengan hasil HSG paten bilateral, paten unilateral dan non-paten yang menjalani pengobatan pada Poli Kesuburan RSUD Ulin Banjarmasin periode Oktober 2021 sampai dengan Maret 2022. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara jika jumlah populasi lebih dari 35 maka sampel akan dipilih dengan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sedangkan bila jumlah populasi kurang dari 35 maka pengambilan sampel akan dilakukan dengan cara total sampling. Besar sampel tersebut akan ditambahkan 10% sehingga menjadi 39,5 dan dibulatkan menjadi 42. Variabel bebas penelitian ini adalah NLR, PLR dan ALC, serta variabel terikat yakni tuba paten bilateral, paten unilateral dan non-paten Hasil penelitian dianalisa menggunakan uji ANNOVA untuk masing- masing kategori dengan tingkat kepercayaan 95% (Confidence Interval 95%) dan nilai alfa 0,05 (=0,05). Data selanjutnya akan dilanjutkan dianalisa menggunakan uji t untuk mengetahui variabel mana yang berbeda. Perhitungan statistik dilakukan dengan bantuan perangkat lunak computer program SPSS seri 21.