PSAK No. 19 (Revisi 2015) menyatakan bahwa aset tak berwujud merupakan aset nonmoneter yang teridentifikasi tanpa wujud fisik. Sifat dari aset tak berwujud ini sendiri adalah mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, tidak mempunyai bentuk dan diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah uang yang jumlahnya material. Terdapat beberapa hal yang tidak boleh dimasukkan ke dalam aset tak berwujud seperti logo, judul publikasi, aktivitas perintisan seperti pengeluaran membuka usaha dan aktivitas pelatihan. Beban Ditangguhkan Beban ditangguhkan merupakan biaya yang telah terjadi dan akan ditangguhkan karena beban tersebut diharapkan akan dapat memberikan manfaat di masa depan, seperti biaya penelitian dan pengembangan. Bagian biaya yang telah diakui sebagai beban pada periode berjalan dan bagian biaya yang akan dilaporkan sebagai aset harus ditentukan dengan jelas agar informasi yang dihasilkan akurat. Semua biaya dapat ditangguhkan pembebanannya apabila biaya tersebut memenuhi kriteria sebagai aset yaitu memenuhi definisi aset, ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi bisa dinikmati oleh entitas nantinya dan besarnya manfaat dapat diukur secara andal. Pembayaran di Awal Pembayaran di awal dapat disebut juga dengan biaya dibayar di muka. Biaya dibayar di muka atau expenses adalah pengeluaran yang dikeluarkan atau dibayarkan untuk keperluan yang ada dalam tahun buku yang akan dating. Biaya dibayar di muka juga dapat didefinisikan biaya – biaya yang belum sebagai kewajiban perusahaan untuk membayarnya pada periode bersangkutan, namun perusahaan sudah terlebih dahulu membayarnya. Pencatatan biaya dibayar di muka sebagai aktiva dan pembebanan biayanya melalui alokasi berdasarkan waktu atau jumlah yang terpakai sebenarnya. Perlakuan Akuntansi Terhadap Aset Tak Berwujud 1. Penilaian / Pengukuran aset tak berwujud : aset tak berwujud dinilai/diukur sesuai dengan harga perolehannya. Biaya perolehan aset tak berwujud terdiri dari harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang terjadi sampai aset siap digunakan. 2. Pelaporan aset tak berwujud : aset tak berwujud dicatat atau dilaporkan dalam laporan posisi keuangan / neraca pada kolom aset sesuai dengan nilai bersih dengan saldo normal debit (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) untuk amortisasinya bersaldo normal kredit. Aset tak berwujud juga akan mengalami penyusutan yang disebut amortisasi. Amortisasi adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset tidak berwujud selama masa manfaatnya. Umunya amortisasi aset tak berwujud menggunakan metode garis lurus, dan dihitung setiap periode / tahunnya.
Perlakuan Akuntansi Terhadap Beban Ditangguhkan dan Perlakuan Akuntansi Terhadap Pembayaran di Awal Biaya ditangguhkan dan biaya dibayar dimuka hampir sama, meskipun merupakan uang muka untuk transaksi barang/jasa namun ada perbedaan yang jelas antara keduanya. Biaya dibayar dimuka : Sebagian besar pembelian yang dilakukan oleh perusahaan terlebih dahulu dikategorikan dalam label biaya prabayar. Barang atau jasa prabayar ini adalah barang yang digunakan bisnis atau menghabiskan waktu dalam satu tahun pembelian, seperti pajak sewa atau properti. Sampai manfaat dari pembelian tersebut direalisasikan, biaya dibayar di muka dicantumkan di neraca sebagai aset lancar. Tujuan Pemeriksaan Aset Tak Berwujud 1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas aset tak berwujud 2. Untuk memeriksa apakah perolehan, penambahan dan penghapusan aset tak berwujud didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap serta diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang 3. Untuk memeriksa apakah aset tak berwujud yang dimiliki perusahaan masih memiliki kegunaan di masa yang akan datang 4. Untuk memeriksa apakah amortisasi aset tak berwujud dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan 5. Untuk memeriksa apakah hasil yang diperoleh dari aset tak berwujud sudah dicatat dan diterima oleh perusahaan 6. Untuk memeriksa apakah penyajian aset tak berwujud dalam laporan keuangan sudah dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan Tujuan Pemeriksaan Beban Ditangguhkan Complience test dan seubstantive untuk beban dibayar dimuka dilakukan bertujuan untuk : 1. Untuk memriksa apakah terdapat internal control yang cukup atas beban dibayar dimuka 2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya sudah dicatat sebagai beban dibayar dimuka 3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar dimuka yang mempunyai kegunaan untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai beban tahun berjalan 4. Meyakinkan bahwa amortisasi atau penghapusan beban dibayar dimuka dan biaya yang ditangguhkan telah dihitung atas dasar yang dapat diterima serta diterapkan secara konsisten dengan tahun-tahun yang lalu 5. Menentukan bahwa penambahan biaya selama masa pemeriksaan merupakan hal yang wajar terhadap perkiraan tersebut dan memang merupakan biaya yang sebenarnya 6. Untuk memeriksa apakah penyajian beban dibayar dimuka dalam laporan keuangan telah sesuai dengan PSAK Tujuan Pemeriksaan Pembayaran di Awal 1. Untuk memastikan bahwa internal control perusahaan baik. 2. Untuk memeriksa apakah biaya mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka. 3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan untuk tahun berjalan telah dicatat pada sebagai biaya. 4. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dibayar di muka disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku secara umum. Prosedur Pemeriksaan Aset Tak Berwujud 1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aset tak berwujud 2. Minta perincian aset tak berwujud per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) 3. Cocokkan saldo awal dan saldo akhir ke buku besar, lalu check footing dan cross footing. 4. Periksa penambahan aset takberwujud: 5. Periksa amortisasi dan penghapusan (jika ada) aset takberwujud. Prosedur Pemeriksaan Beban Ditangguhkan dan Pembayaran di Awal 1. Pelajari dan evaluasi internal control 2. Tarik kesimpulan mengenai internal control 3. Minta rincian 4. Check ketelitian perhitungan 5. Cocokkan saldo ke buku besar 6. Periksa apakah penyajian dalam lap keuangan sudah sesuai Kertas Kerja Pemeriksaan a. Top schedule b. Program audit. c. Working trial balance. d. Ringkasan jurnal penyesuaian dan jurnal pengklarifikasian kembali. e. Daftar pendukung. f. Daftar utama. g. Memorandum audit dan dokumentasi informasi pendukung.