1018031132
PSIK 3C
b. Pemeriksaan Fisik
1) Pengkajian Umum
Observasi gaya berjalan, postur, pergerakan sendi dan keseimbangan klien. Di dalam
mengobservasi cara berjalan, kaji tanda tanda ketidaknyamanan saat berjalam,
kekakuan sendi, atau kelemahan otot, kurangnya koordinasi, deformitas yang
menjadi indikasi diskrepansi panjang tungkai.
Cara berjalan dievaluasi dengan membandingkan saat menggunakan alas kaki dan
tidak. Untuk mengkaji koordinasi dan keseimbangan berjalan klien.
Gambar 1
Tes Gaya Berjalan
Postur atau kontur tubuh dapat dikaji dengan posisi klien duduk dimana
dapat dikaji area kepala, leher, bahu, ekstermitas atas. Sedangkan saat posisi
berdiri kaji area dada, punggung, pelvis, observasi bentuk tubuh, kontur tubuh,
posisi tubuh, dan tulag belakang bagian servikal, torakal dan lumbar. Saat
klien posisi terlentang, kaji area punggung, lutut, pergelangan kaki untuk
melihat kesimetrisan dan adakah deformitas.
Pemeriksaan postur bisa dikaji dengan pemeriksaan Romberg. Pertama,
meminta pasien berdiri tegak dengan membuka mata. Kemudian pasien
diminta memejamkan mata. Jika ada gangguan keseimbangan postur pasien
akan berubah condong ke kanan atau ke kiri.
Gambar 2
Tes Romberg
Gambar 3
Gambaran Deformitas Spinal
Tabel 1
Skala Kekuatan Otot
Skala Penjelasan Klasifikasi
5 Pergerakan aktif mampu melawan tahanan Normal
4 Pergerakan aktif tidak mampu melawan Kelemahan ringan
3 tahanan Kelemahan sedang
2 Pergerakan aktif mampu melawan gravitasi ROM buruk
1 Pergerakan pasif , mampu bergeser Kelemahan berat
0 Hanya mampu mengkontraksikan otot Paralisis
Tidak ada kontraksi otot
Sumber: Brunner and Suddarth, 2002
2) Saraf Perifer
Pemeriksaan saraf perifer dilakukan dalam keadaan mata klien ditutup
atau klien diminta untuk memejamkan mata. Sentuhan ringan dapat dirasakan
jika sensasi normal. Klien diharapkan mampu melakukan rentang pergerakan
aktif sesuai dengan instruksi. Lakukan pengkajian lanjut seperti pemeriksaan
CRT, warna, denyut nadi dan suhu kulit.
3) Sistem Neurovaskuler
Pengkajian neurovaskuler berfungsi untuk mengetahui resiko iskemia,
deformitas atau kehilangan fungsi pada ektremitas akibat cedera
musculoskeletal sebelumnya. Komponen pemeriksaan meliputi : nyeri, palor,
denyut nadi teraba atau tidak, akral dingin, pengisian kapiler, parestesia dan
mobilitas sendi yang terkena. Adanya tanda tanda gangguan sistem
neurovaskuler mengindikasikan gangguan sirkulasi. Hilangnya sensasi dan
perubahan dalam fungsi motoric pada ekstremitas mengindikasikan cedera
syaraf.