Penyebab Penyakit :
Penyakit mulut dan kuku (PMK) disebut juga foot and mouth disease (FMD) atau Aphtae
Epizooticae (AE), disebabkan oleh picorna virus.
Gejala sakit :
Lesu, nafsu makan rendah
demam, suhu tubuh dapat mencapai 41°C
sapi penderita enggan berdiri, kalaupun berdiri tanpa banyak gerakan (karena luka
pada interdigital)
Penurunan bobot badan
Produksi susu menurun secara mendadak
salivasi meningkat, terbentuk busa disekitar bibir dan saliva meleler menggantung
(hiper salivasi) karena erosi pada bagian selaput lendir mulut dan lidah
pembentukan lepuh-lepuh, yang kemudian berkembang menjadi erosi pada bibir
sebelah dalam (selaput lendir mulut), langit–langit, gusi, lidah bagian samping dan
belakang, diantara kuku, lekuk koroner kaki dan puting susu
Vaksinasi, dilakukan pada ternak yang sehat. Vaksinasi juga dilakukan pada
pemindahan ternak dari daerah tersangka dan tertular ke suatu daerah.
Daerah terjangkit, tertutup bagi keluar masuknya ternak. Alat angkut atau alat lainnya
dihapushamakan sebelum meninggalkan daerah.
Virus PMK pada jerami tahan 1 bulan dan yang terbungkus protein tahan berbulan-
bulan.
Pembunuhan ternak yang sakit dan ternak yang berkontak dengan ternak yang sakit
adalah cara yang terbaik untuk memberantas PMK, tetapi hal ini membutuhkan biaya
yang besar, cara ini hanya dapat dilakukan pada keadaan yang khusus seerti daerah
wabah.
Ternak penderita atau tersangka PMK diijinkan untuk dipotong.
Pengobatan terhadap penderita PMK dengan serum dan antibiotika tidak memperoleh
hasil yang memuaskan karena hanya untuk mengobati infeksi sekunder saja.
Hal yang tidak kalah pentingnya yang masih berkaitan dengan pencegahan penyakit adalah :
Laporan Dinas Peternakan kepada Dirjen Peternakan dan Pemda, tentang terdapatnya
kejadian pertama PMK
Melakukan pemeriksaan dan peneguhan PMK oleh
laboratorium yang berwenang
Pernyataan dari pihak Dirjen Peternakan dan Pemda tentang
terdapatnya/bebasnya statu daerah terhadap PMK
b) Penyakit Ingusan
Penyebab Penyakit :
Gejala sakit :
Tidak ada cara pengobatan yang khusus untuk penyakit ingusan. Tindakan pencegahan
yang penting untuk dilakukan adalah dengan cara mengisolasi ternak sapi dari domba.
c) Penyakit Jembrana
Penyebab Penyakit :
Secara histologik lesi dasar yang diketemukan berupa vasculitis dengan inviltrasi
perifaskuler maupun hemoragik. Pemeriksaan patologi menunjukkan partikel-partikel
virus tidak pernah diketemukan.
Gejala penyakit :
Belum ada obat atau kemoterapeutika yang dapat membunuh penyakit Jembrana.
Biasanya pengobatan ditunjukan terhadap infeksi sekunder (infeksi ikutan) dengan
menggunakan antibiotika.
Pengendalian menggunakan vaksin jembrana, yang dipersiapkan dari plasma hewan
yang ditulari secara buatan.
d) Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR)/Rhinotracheatistis infectiosa Bovine/
Penyebab Penyakit :
Penyakit ini disebabkan virus herpes, yang termasuk dalam keluarga Herpetoviridae.
Gejala sakit :
Gejala yang timbul tergantung pada organ yang paling berat menderita.
Pada bentuk respiratorik, ditandai dengan:
Lesu dan suhu tubuh mencapai 420C atau lebih
Terjadi radang pada hidung, sinus, dan tenggorokan
Ingus yang tertimbun di dalam saluran pernapasn menyebabkan kesulitan bernapas
Pada penderita yang sedang bunting dapat menyebabkan keguguran
Pada ternak yang sedang laktasi, produksi susu turun drastis bahkan berhenti
Masa inkubasi 3–7 hari
Penyebab Penyakit :
Penyakit ini disebabkan oleh virus Bovine Viral Diarrhea (BVD) yang termasuk dalam
genus pestivirus.
Gejala sakit :
Penyakit BVD bentuk akut berlangsung 1–30 hari (rata-rata 2-3 minggu).
Ditandai dengan gejala–gejala sebagai berikut:
demam tinggi, mencapai 42° C
tampak lesu dan hilang nafsu makan
gerakan rumen menurun dan cenderung terjadi penimbunan gas di dalamnya
penderita mengalami diare yang sangat cair, bercampur lendir dan titik–titik
darah
frekuensi pernapasan meningkat
bau napas dan mulut tidak enak
bisa terjadi batuk yang berlangsung sekitar 10 hari
pada sapi perah dapat menyebabkan penurunan produksi susu, bahkan dapat
berhenti
Dapat terjadi kematian pada waktu 1–2 minggu
f) Penyakit Parainfluenza
Penyebab Penyakit :
Penyebab penyakit parainfluenza adalah virus parainfluenza-3 (PI- 3), yang termasuk
dalam genus paramyxovirus.
Gejala Sakit :
Penyebab Penyakit :
Penyakit demam tiga hari (three day sickness) disebut juga dengan penyakit
bovine ephemeral fever (BEF).
Gejala Penyakit :
PenyebabPenyakit :
Penyakit cacar sapi (cowpox) disebabkan oleh virus cacar. Penyakit ini selain pada sapi
juga dapat berjangkit pada kuda, domba, kambing serta manusia.
Gajala sakit :
Pada awalnya suhu badan penderita sedikit di atas normal. Pada ambing dan puting
terdapat lepuh–lepuh yang berwarna merah tua, kemudian terbentuk gelembung-
gelembung. Gelembung–gelembung tersebut akan mengempis dalam waktu 1 minggu,
kemudian terbentuk luka berwarna coklat tua.
Cacar sapi dapat diobati dengan campuran antara tinctura yodium dengan gliserin dengan
perbandingan 50% : 50%. Dapat juga menggunakan salep sulfa. Untuk
menghindari/mengurangi terjadinya penularan, ternak yang sakit dipisahkan dari
kelompok ternak yang sehat, menjaga kesehatan dan kebersihan pemerah serta menjaga
kebersihan peralatan pemerahan.
Penyebab penyakit :
Penyakit kutil disebabkan oleh virus. Penyakit kutil disebut juga dengan nama penyakit
papillomatosis atau verruca vulgaris. Kutil merupakan sejenis tumor yang tidak ganas,
biasanya terjadi pada anak sapi atau sapi yang masih muda baik jantan maupun betina
dan dapat juga terjadi pada kambing dan domba.
Gejala sakit :
Kutil tampak seperti tumor yang ukurannya bervariasi, dengan warna hitam keabu–
abuan serta mengabndung zat tanduk (keratis). Pada awalnya tumbuh sebesar ujung jari,
kemudian bisa membesar seperti buah anggur.
Penyebab Penyakit:
Gejala sakit :
Gejala klinis yang timbul pada ternak yang menderita penyakit antrax
antara lain :
pada penyakit yang per akut, terjadi kematian dalam waktu
singkat dari beberapa menit sampai beberapa hari
badan ternak menjadi lemah (tak bertenaga)
demam (suhu badan tinggi),
denyut nadi cepat, sesak napas,
kejang,
tidak ada nafsu makan
sering ditandai dengan keluarnya darah dari lubang–lubang
tubuh
Limpa membesar, dan rapuh
Diagnosis penyakit ditentukan berdasarkan riwayat penyakit antrax
di suatu kandang yang pernah terjangkit penyakit antrax. Perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan membuat biakan
kuman.
Penyebab Penyakit :
Gejala sakit :
Gejala klinis yang timbul pada ternak yang menderita penyakit
ngorok antara lain :
demam yang mencapai 40-410C.
dari mulut menganga keluar buih (salivasi)
penderita terlihat berbaring, malas bergerak, nafsu makan
berkurang
mengalami kesukaran bernafas, dan nafasnya terdengar seperti
ngorok
busung yang meluas ke daerah leher bagian ventral sampai ke
gelambir dan kadang–kadang sampai ke salah satu atau kedua kaki
depannya
Pada ternak tersangka sakit dapat dipilih salah satu dari perlakuan
penyuntikan antiserum dengan dosis pencegahan, penyuntikan
antibiotika, penyuntikan kemoterapetika, kombinasi penyuntikan
antiserum dengan antibiotika atau kombinasi antiserum dengan
kemoterapetika.
c) Penyakit Tuberkulosis
Penyebab Penyakit :
Penyebabnya adalah kuman Mycobacterium tuberculosis, yang dibagi
dalam tiga tipe yaitu tipe-tipe human, bovin dan avier. Ketiga tipe
tersebut dibedakan berdasarkan spesies yang dapat diserang kuman.
Sifat khusus kuman dalam biakan dan keganasannya. Penyakit
tuberkulosis merupakan penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat
menular dari ternak ke manusia atau sebaliknya.
Susu dari ternak yang sakit tidak boleh diminum, karena susu dari
ternak yang sakit merupakan sumber penularan penyakit bagi
manusia. Sementara daging ternak yang sakit boleh di konsumsi
dengan catatan memperhatikan syarat-syarat tertentu yang
ditetapkan oleh petugas pemeriksa daging.
d) Penyakit Mastitis
Penyebab Penyakit:
Mastitis sering terjadi pada ternak penghasil susu, seperti sapi perah,
kerbau perah dan kambing perah (terutama pada sapi perah). Proses
terjadinya penyakit hampir selalu dimulai dengan infeksi kuman ke
dalam kelenjar ambing melalui lubang puting. Infeksi terjadi karena
terbukanya lubang saluran puting, terutama sehabis pemerahan.
Keadaan lingkungan pemerahan yang kotor/kurang bersih
merupakan sumber infeksi yang umum.
Gejala Sakit :
Penyakit radang ambing dapat berlangsung akut, sub akut dan
kronis. Melalui pemeriksaan ambing, kondisi badan dan air susu
dapat ditemukan gejala-gejala radang ambing yang akut, diantaranya:
ambing membengkak
ambing terasa panas
ternak kesakitan ketika ambingnya ditekan
terjadi kenaikan suhu tubuh
ambing berwarna kemerahan
air susu pecah, bercampur endapan atau jonjot fibrin,
konsistensi air susu lebih encer, warna agak kebiruan, atau putih
pucat
ternak kelihatan lesu, nafsu makan menurun
produksi susu menurun
Gambar 18. Ambing Sapi yang Terkena Penyakit Mastitis
Sumber: http://www.deptan.go.id/dinakkeswan_jateng/detailberita.
Gejala yang ditemukan pada kondisi sub akut sama dengan gejala–
gejala di atas, tetapi dengan tingkat yang lebih ringan, suhu tubuh
masih dalam batas normal dan nafsu makan masih normal, tetapi air
susu mengalami perubahan. Proses penyakit berlangsung kronis
apabila infeksi dalam ambing berlangsung lama, selama beberapa kali
masa laktasi.
Penyebab Penyakit :
Gejala sakit :
Penyebab Penyakit :
Gejala Sakit :
Pada ternak sapi gejala klinis diketahui setelah berumur 2–6 tahun,
dengan gejala sebagai berikut :
Penurunan kondisi tubuh yang terjadi sedikit demi sedikit
(berlangsung lama)
Rambut dan kulit berwarna pucat dan kasar
Produksi susu menurun
Diare terus menerus sehingga penderita menjadi lemas dan kurus
g) Penyakit Leptospirosis
Penyebab Penyakit :
Gejala Sakit :
Pada penyakit akut, dijumpai pada anak sapi yang berumur 4 minggu
dengan gejala–gejala sebagai berikut :
h) Penyakit Vibriosis
Penyebab Penyakit :
Gajala Sakit :
i) Penyakit Brucellosis
Penyebab Penyakit :
Gejala sakit :
Ternak yang menderita brucellosis pada umumnya akan
menunjukkan gejala keguguran pada masa bunting umur 5 sampai 8
bulan. Sapi yang terinveksi akan sukar menjadi bunting kembali.
Pada air susunya mengandung kuman brucella. Pada sapi jantan
yang terserang penyakit ini, gejala-gejala yang terlihat adalah terjadi
peradangan didalam epidermis, testis dan saluran kelamin jantan
lainnya.
Pada sapi betina bakteri Bang terdapat pada uterus, terutama pada
endometrium dan pada ruang diantara kotiledon. Pada plasenta,
bakteri dapat ditemukan pada vili, ruang diantara vili dan membran
plasenta yang memperlihatkan warna gelap atau merah tua. Pada
fetus, bakteri Brucella dapat ditemukan dalam paru-paru dan dalam
cairan lambung. Pada pejantan bakteri brucella dapat ditemukan
dalam epydidymis, vas deferens dan dalam kelenjar vesicularis,
prostata dan bulbourethralis. pada infeksi berat bakteri dapat
berkembang dalam testes, khususnya dalam tubuli seminiferi.
Perubahan pasca mati yang terlihat adalah penebalan pada plasenta
dengan bercak-bercak pada permukaan lapisan chorion. Cairan janin
terlihat keruh berwarna kuning coklat dan kadang-kadang
bercampur nanah. Pada ternak jantan ditemukan proses pernanahan
pada testikelnya yang dapat diikuti dengan nekrose.
Penyebab Penyakit :
Kuman tersebut dapat bertahan hidup hingga 9 bulan dalam air yang
tergenang yang terdapat di padang penggembalaan. Berjangkitnya
penyakit di dalam kandang akan terjadi jika dimasukkan sapi baru
untuk bibit yang bersal dari pasar hewan atau dari kandang lain yang
tertular. Ternak yang sakit dapat mengeluarkan kuman dari
tubuhnya melalui faeces dan air susu, sehingga dapat menjadi
sumber penularan.
Gejala sakit :
k) Penyakit Tetanus
Penyebab Penyakit :
Gejala sakit :
Penyebab Penyakit :
Gejala sakit :
Penyebab Penyakit :
Gejala Sakit :
a) Penyakit Surra
Penyebab Penyakit :
Gejala Sakit :
Penyebab Penyakit :
Gejala sakit :
c) Penyakit Anaplasmosis
Penyebab penyakit :
Gejala sakit :
Ternak yang sakit harus segera diisolasi dan diobati. Obat yang
digunakan misalnya aricyl, paludrine, sodium cacodilate,
mercurochrome, dan sebagainya. Selain itu juga dapat dilakukan
penyuntikan dengan antibiotik seperti terramisin, atau
chlortetrasiklin.
Pencegahan dapat dilakukan dengan upaya antara lain :
Pemberantasan serangga vektor seperti caplak, lalat kandang
Sanitasi kandang dan peralatan serta lingkungan
Vaksinasi
Penyebab penyakit :
Gejala sakit :
darah segar
Penyebab penyakit :
Gejala sakit :
Pada sapi betina akan terlihat adanya radang endometrium
dan radang vagina yang ditandai dengan keluarnya lendir
yang bernanah dari vulva
Terjadi keguguran pada usia kebuntingan 3–4 bulan
Pada sapi jantan ditandai dengan adanya peradangan pada
penis dan rongga preputeum
a) Penyakit Ringworm
Penyebab Penyakit :
Gejala sakit :
b) Penyakit Aktinomikosis
Penyebab Penyakit :
Gejala Sakit :
Penyebab Penyakit :
Gejala sakit :
Penyebab Penyakit :
Disebabkan oleh cacing dari sepcies Haemonchus sp dan
Trichostrongylus yaitu cacing gilik yang ukurannya kecil, ukuran
panjang (jantan: 10–20 mm dan betina: 18–30 mm). Cacing
lambung tinggal dalam lambung asam (abomasum) ternak
domba, kambing ataupun sapi. Cacing lambung sangat
berbahaya, karena selain menghisap darah, daya
perkembangbiakannya sangat tinggi. Dan cacing ini merupakan
penyebab utama kematian pada domba.
Siklus hidup cacing lambung adalah sebagai berikut :
Cacing dewasa tinggal di dalam abomasum akan
menghasilkan telur
Telur dikeluarkan bersama faeses
Di alam bebas, telur akan menetas membentuk larva
Larva akan menempel pada rumput
Infeksi akan terjadi jika ternak mengkonsumsi rumput yang
tercemar larva cacing
Gejala sakit :
Gejala klinis yang tampak pada ternak yang terkena cacing ini
adalah :
pada taraf infeksi berat maka ternak akan terserang anemia
yang sangat cepat sehingga akan menimbulkan kematian
Pada taraf infeksi yang agak ringan, ternak akan
menunjukkan gejala lemah, pucat bagian selaput lendir
mata,bulu suram, nafsu makan berkurang, jalan
sempoyongan, dan akhirnya tidak mampu berjalan
Gejala diare jarang terjadi, karena cacing tinggal di
abomasum. Jika terjadi diare kemungkinan adanya
komplikasi dengan penyakit lain
Gambar 31. Cacing Haemonchus sp di dalam abomasum
Sumber:
https://www.addl.purdue.edu/Newsletters/2011/Fall/Haemonchus.a
spx
Cara pencegahan dan pengobatan :
c) Penyakit Ascariasis
Penyebab Penyakit :
Gejala sakit :
d) Penyakit Cysticercocis
Penyebab penyakit :
Gejala sakit :
a) Penyakit Scabies
Penyebab Penyakit :
Scabies disebabkan oleh tungau kudis yang ukurannya sangat
kecil. Beberapa spesies tungau yang dapat menyebabkan skabies
antara lain :
Gejala sakit :
b) Penyakit Pediculosis
Penyebab Penyakit :
Gejala sakit :