Anda di halaman 1dari 4

3.

Penyakit menular yang disebabkan oleh Protozoa

a. Penyakit Surra

Penyebab Penyakit :
Penyebab penyakit surra adalah protozoa yang bernama Trypanosoma evansi.

Gejala Sakit :
 Kenaikan suhu tubuh
 Cepat letih
 Nafsu makan menurun
 Selanjutnya dijumpai demam yang selang seling
 Anemia
 Kurus
 Odema di bawah dagu dan anggota gerak
 Bulu rontok
 Selaput lendir menguning

Cara pencegahan dan pengobatan :


 Pebgobatan dengan pemberian naganol, arsokol, ataxyl, soamin atau moranyl.
 pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
 Mengisolasi penderita
 Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan kandang agar tidak menjadi tempat
berkembangbiaknya lalat atau serangga lain sebagai pembawa penyakit
 Ternak yang mati akibat penyakit surra harus di bakar atau dikubur
 Ternak yang sakit pada siang hari harus ditempatkan dalam kandang yang gelap supaya tidak
didatangi serangga penghisap darah (pitek)

b. Penyakit Piroplasmosis (Babesiosis)

Penyebab Penyakit :
Penyebab penyakit piroplasmosis adalah Babesia bigemin, Babesia argentia, Babesia divergent.

Gejala Sakit :
 Demam yang tinggi (suhu badan mencapai 41–41,6° C)
 Nafsu makan berkurang
 Selaput lendir mulut dan mata berwarna pucat kekuningan
 Pernapasan dan denyut nadi cepat
 Air kencing berwarna merah (haemoglobinuria)
 Penderita kekurangan cairan dan lemah
 Kadang–kadang terjadi diare atau konstipasi dengan warna faeses cokelat kekuningan.
 Kondisi tubuh menurun, kurus, dan dapat menimbulkan kematian

Cara pencegahan dan pengobatan :


 Pengobatan dengan pemberian obat diantaranya acaprin, acriflavin, trypaflavin, imidocarb.
 Pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
 Pemberantasan vektor caplak dengan cara memutus siklus hidupnya
 Menjaga sanitasi kandang dan lingkungannya agar tidak terjadi serangan vektor
 Ternak yang sakit segera diisolasi

c. Penyakit Anaplasmosis

Penyebab Penyakit :
protozoa yaitu Anaplasma marginale, dan Anaplasma centrale.

Gejala Sakit :
 Selaput lendir mulut dan mata terlihat pucat
 Terjadi demam, suhu badan 39,4–40°C, bahkan mencapai 41,6°C
 Pada sapi laktasi produksi susu menurun
 Pada tingkat lebih lanjut selaput lendir mata dan mulut berwarna kuning (icterus)
 Penderita mengalami dehidrasi dan rambut kelihatan kering
 Penderita mengalami konstipasi
 Dapat terjadi kematian dalam waktu 2–3 hari

Cara pencegahan dan pengobatan :


 Ternak yang sakit harus segera diisolasi dan diobati. Obat yang digunakan misalnya aricyl, paludrine, sodium
cacodilate, mercurochrome, dan sebagainya.
 Pencegahan dapat dilakukan dengan upaya antara lain :
 Pemberantasan serangga vektor seperti caplak, lalat kandang
 Sanitasi kandang dan peralatan serta lingkungan
 Vaksinasi

d. Penyakit Berak Berdarah (Coccidiosis)

Penyebab Penyakit :
Penyakit berak darah disebabkan oleh sejenis protozoa yang dinamakan Eimeria. Ada dua jenis Eimeria yang terkenal
yaitu Eimeria bovis dan Eimeria zuernii.

Gejala Sakit :
 Gejala awal ditandai dengan diare yang berlendir dan berbau busuk
 Diare ini biasanya berlangsung 4–14 hari,
 Beberapa lama kemudian pada kotorannya akan tampak adanya darah yang semakin lama
semakin banyak
 Kadang-kadang dijumpai gumpalan darah atau tinja yang berwarna hitam
 Bahkan kadang–kadang faeses disertai dengan gumpalan darah segar

Cara pencegahan dan pengobatan :


 Memberikan obat-obatan sulfa diantaranya sulfamethazine dan sulfaguanidine.
 Pencegahannya dapat dilakukan dengan :
 Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan
 Usahakan rumput dan air minum tidak tercemar dengan tinja
 Pemisahan segera antara anak sapid an induk

e. Penyakit Kelamin Menular

Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh sejenis protozoa yang dikenal dengan nama Tricomonas fetus.

Gejala Sakit :
 Pada sapi betina akan terlihat adanya radang endometrium dan radang vagina yang ditandai dengan keluarnya
lendir yang bernanah dari vulva
 Terjadi keguguran pada usia kebuntingan 3–4 bulan
 Pada sapi jantan ditandai dengan adanya peradangan pada penis dan rongga preputeum
Cara pencegahan dan pengobatan :
 diisolasi dan diistirahatkan dari aktivitas seksual selama 90 hari. Sapi betina terinfeksi segera diobati dengan
natrium yodida, bonoflafin. Pejantan yang terkena infeksi sebaiknya dipotong, karena berperan sebagai
sumber penularan penyakit.
 Pencegahan dapat dilakukan dengan mengganti perkawinan secara alami dengan kawin
suntik (IB).

4. Penyakit menular yang disebabkan oleh Jamur


a) Penyakit Ringworm

Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh kelompok jamur Dermatophyta

Gejala Sakit :
kulit menjadi tebal, bentuk bundar seperti uang logam, berwarna putih kelabu, berdiameter 1,5–5 cm. Pada kulit yang
terinfeksi ringworm, bulu menjadi rontok.

Cara pencegahan dan pengobatan :


 Pengobatannya dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Kulit yang terinfeksi dikerok dengan pisau
 Diolesi dengan tinture yodium, cairan lugol atau yodium sulfur
 Biasanya luka akan segera sembuh
 Pisau harus disucihamakan sebelum dan sesudah digunakan
 Pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
 Mengisolasi ternak yang terinfeksi
 Kandang dibersihkan dan didesinfeksi dengan lisol
 Untuk menghindari penularan terhadap manusia, petugas kandang setelah
melakukan pengobatan harus segera didesinfeksi dengan lisol atau kreolin.

b. Penyakit Aktinomikosis

Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh jamur Actinomyces bovis
Gejala Sakit :
 ternak tidak mau makan
 bagian yang sakit, yaitu rahang atas dan bawah tampak bengkak
 dapat pula terjadi penebalan lidah
 gusi bengkak, gigi longgar
 penderita sulit untuk mengunyah makanan
 Pembengkakan meluas ke seluruh rahang, muka dan kerongkongan

Cara pencegahan dan pengobatan :


 diisolasi dan diobati dengan natrium yodida melalui suntikan intravena dan diulang 2 minggu kemudian. Dapat
juga diobati dengan terramycin.
 Pencegahan tidak memberi pakan yang kasar atau dedaunan yang tajam aau berduri.

5. Penyakit menular yang disebabkan oleh Cacing


a) Penyakit Cacing Hati (Fasciolasis)

Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh investasi cacing dari genus Fasciola, yaitu Fasciola gigantic dan Fasciola hepatica.

Gejala Sakit :
 konstipasi dan kadang–kadang diare
 penurunan berat badan berlangsung cepat sehinbgga ternak menjadi lemah yang disertai anemia
 Pada domba dan kambing dapat terjadi mati mendadak yang disertai dengan keluarnya daraah dari hidung dan
anus
 Bentuk kronis pada sapi ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan dan penurunan produksi
 Nafsu makan menurun
 bulu kering dan rontok
 ternak menjadi lemah dan kurus
 Terjadi odema pada daerah rahang bawah yang disebut bottle jow.

Cara pencegahan dan pengobatan :


 diobati dengan preparat obat–obatan yang sudah banyak tersedia di pasaran diantaranya hexachlorethan, bovenix,
brotianida, valbazen dan sebagainya
 pencegahan yang dapat dilakukan adalah memutus siklus hidup cacing Fasciola hepatica, dengan cara :
 Membunuh siput dengan moluskisida
 Memberantas siput secara biologis dengan memelihara itik

b) Penyakit Cacing Lambung (Haemonchosis)

Penyebab Penyakit :
Disebabkan oleh cacing dari sepcies Haemonchus sp dan Trichostrongylus

Gejala Sakit :
 pada taraf infeksi berat maka ternak akan terserang anemia yang sanga cepat sehingga akan menimbulkan
kematian
 Pada taraf infeksi yang agak ringan, ternak akan menunjukkan gejala lemah, pucat bagian selaput lendir
mata,bulu suram, nafsu makan berkurang, jalan sempoyongan, dan akhirnya tidak mampu berjalan
 Gejala diare jarang terjadi, karena cacing tinggal di abomasum. Jika terjadi diare kemungkinan adanya komplikasi
dengan penyakit lain

Cara pencegahan dan pengobatan :


 dilakukan dengan macam-macam obat yang banyak beredar di pasaran
 memisahkan hewan yang masih muda dengan yang dewasa, sebab ternak yang muda sangat rentan terhadap
infeksi parasit cacing. Menjaga kebersihan kandang, menjaga agar kandang tidak becek.

c. Penyakit Ascariasis

Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh cacing Askarisis sp

Gejala Sakit :
diare, kurus, lemah, perut buncit, pertumbuhannya terhambat, kulit kering dan apabila penyakitnya berat, ternak akan
mati karena komplikasi.

Cara pencegahan dan pengobatan :


 Piperazine adalah salah satu jenis obat yang cukup efektif untuk memberantas ascaris
 Pencegahan penyakit ascaris adalah dengan cara melakukan sanitasi kandang dan kebersihan lingkungan
dengan baik dan secara periodik, terutama tempat pembuangan kotoran

d. penyakit Cysticercocis
Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh bentuk larva dari cacing pita.
Gejala Sakit :
umumnya tidak menunjukkan gejala sakit
Cara pencegahan dan pengobatan :
Pengobatan terhadap penyakit Cysticercocis belum banyak memberikan hasil, oleh karena itu yang lebih penting adalah
upaya pencegahan, dengan cara menjaga kebersihan dan kesehatan kandang dan lingkungan.

6. Penyakit menular yang disebabkan oleh Ektoparasit


a) Penyakit Scabies

Penyebab Penyakit :
Beberapa spesies tungau yang dapat menyebabkan skabies antara lain :
 Sarcoptes scabei, yang dapat menyerang berbagai ternak dan manusia
 Psoraptes ovis yaitu yang menimbulkan kudisan pada kambing, domba dan sapi
 C.chariopsis yaitu tungu kudis pada ternak kuda

Gejala Sakit :
 Gatal
 tidak ada nafsu makan,
 dari luka sering mengeluarkan cairan yang kemudian menggumpal membentuk lepuh-lepuh bernanah
 penyakit yang sudah berlangsung lama, kulit menjadi tebal, mengeras, melipat-lipat dan gundul karena bulu di
bagian tersebut rontok
Cara pencegahan dan pengobatan :
 Skabies dapat diobati dengan benzoas benzillicus 10% yang dioleskan pada luka
 Pencegahan scabies dilakukan dengan cara menjaga sanitasi ternak, kandang dan lingkungan kandang

b) Penyakit Pediculosis

Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh dua jenis kutu yaitu :

 kutu yang menghisap darah (ordo Amphora): Haemato pinus eurysternus dan Lino gnathus bovis,
 Kutu yang menggigit (ordo Mallohasa): Bovicola bovis

Gejala Sakit :
terasa gatal sehingga untuk menghilangkan rasa gatal ternak menggesek-gesekkan badannya pada benda-benda keras.
Cara pencegahan dan pengobatan :
dapat dibasmi dengan insektisida seperti malathion, azuntol, chlordane dan negasunt.

Anda mungkin juga menyukai