a. Penyakit Surra
Penyebab Penyakit :
Penyebab penyakit surra adalah protozoa yang bernama Trypanosoma evansi.
Gejala Sakit :
Kenaikan suhu tubuh
Cepat letih
Nafsu makan menurun
Selanjutnya dijumpai demam yang selang seling
Anemia
Kurus
Odema di bawah dagu dan anggota gerak
Bulu rontok
Selaput lendir menguning
Penyebab Penyakit :
Penyebab penyakit piroplasmosis adalah Babesia bigemin, Babesia argentia, Babesia divergent.
Gejala Sakit :
Demam yang tinggi (suhu badan mencapai 41–41,6° C)
Nafsu makan berkurang
Selaput lendir mulut dan mata berwarna pucat kekuningan
Pernapasan dan denyut nadi cepat
Air kencing berwarna merah (haemoglobinuria)
Penderita kekurangan cairan dan lemah
Kadang–kadang terjadi diare atau konstipasi dengan warna faeses cokelat kekuningan.
Kondisi tubuh menurun, kurus, dan dapat menimbulkan kematian
c. Penyakit Anaplasmosis
Penyebab Penyakit :
protozoa yaitu Anaplasma marginale, dan Anaplasma centrale.
Gejala Sakit :
Selaput lendir mulut dan mata terlihat pucat
Terjadi demam, suhu badan 39,4–40°C, bahkan mencapai 41,6°C
Pada sapi laktasi produksi susu menurun
Pada tingkat lebih lanjut selaput lendir mata dan mulut berwarna kuning (icterus)
Penderita mengalami dehidrasi dan rambut kelihatan kering
Penderita mengalami konstipasi
Dapat terjadi kematian dalam waktu 2–3 hari
Penyebab Penyakit :
Penyakit berak darah disebabkan oleh sejenis protozoa yang dinamakan Eimeria. Ada dua jenis Eimeria yang terkenal
yaitu Eimeria bovis dan Eimeria zuernii.
Gejala Sakit :
Gejala awal ditandai dengan diare yang berlendir dan berbau busuk
Diare ini biasanya berlangsung 4–14 hari,
Beberapa lama kemudian pada kotorannya akan tampak adanya darah yang semakin lama
semakin banyak
Kadang-kadang dijumpai gumpalan darah atau tinja yang berwarna hitam
Bahkan kadang–kadang faeses disertai dengan gumpalan darah segar
Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh sejenis protozoa yang dikenal dengan nama Tricomonas fetus.
Gejala Sakit :
Pada sapi betina akan terlihat adanya radang endometrium dan radang vagina yang ditandai dengan keluarnya
lendir yang bernanah dari vulva
Terjadi keguguran pada usia kebuntingan 3–4 bulan
Pada sapi jantan ditandai dengan adanya peradangan pada penis dan rongga preputeum
Cara pencegahan dan pengobatan :
diisolasi dan diistirahatkan dari aktivitas seksual selama 90 hari. Sapi betina terinfeksi segera diobati dengan
natrium yodida, bonoflafin. Pejantan yang terkena infeksi sebaiknya dipotong, karena berperan sebagai
sumber penularan penyakit.
Pencegahan dapat dilakukan dengan mengganti perkawinan secara alami dengan kawin
suntik (IB).
Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh kelompok jamur Dermatophyta
Gejala Sakit :
kulit menjadi tebal, bentuk bundar seperti uang logam, berwarna putih kelabu, berdiameter 1,5–5 cm. Pada kulit yang
terinfeksi ringworm, bulu menjadi rontok.
b. Penyakit Aktinomikosis
Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh jamur Actinomyces bovis
Gejala Sakit :
ternak tidak mau makan
bagian yang sakit, yaitu rahang atas dan bawah tampak bengkak
dapat pula terjadi penebalan lidah
gusi bengkak, gigi longgar
penderita sulit untuk mengunyah makanan
Pembengkakan meluas ke seluruh rahang, muka dan kerongkongan
Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh investasi cacing dari genus Fasciola, yaitu Fasciola gigantic dan Fasciola hepatica.
Gejala Sakit :
konstipasi dan kadang–kadang diare
penurunan berat badan berlangsung cepat sehinbgga ternak menjadi lemah yang disertai anemia
Pada domba dan kambing dapat terjadi mati mendadak yang disertai dengan keluarnya daraah dari hidung dan
anus
Bentuk kronis pada sapi ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan dan penurunan produksi
Nafsu makan menurun
bulu kering dan rontok
ternak menjadi lemah dan kurus
Terjadi odema pada daerah rahang bawah yang disebut bottle jow.
Penyebab Penyakit :
Disebabkan oleh cacing dari sepcies Haemonchus sp dan Trichostrongylus
Gejala Sakit :
pada taraf infeksi berat maka ternak akan terserang anemia yang sanga cepat sehingga akan menimbulkan
kematian
Pada taraf infeksi yang agak ringan, ternak akan menunjukkan gejala lemah, pucat bagian selaput lendir
mata,bulu suram, nafsu makan berkurang, jalan sempoyongan, dan akhirnya tidak mampu berjalan
Gejala diare jarang terjadi, karena cacing tinggal di abomasum. Jika terjadi diare kemungkinan adanya komplikasi
dengan penyakit lain
c. Penyakit Ascariasis
Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh cacing Askarisis sp
Gejala Sakit :
diare, kurus, lemah, perut buncit, pertumbuhannya terhambat, kulit kering dan apabila penyakitnya berat, ternak akan
mati karena komplikasi.
d. penyakit Cysticercocis
Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh bentuk larva dari cacing pita.
Gejala Sakit :
umumnya tidak menunjukkan gejala sakit
Cara pencegahan dan pengobatan :
Pengobatan terhadap penyakit Cysticercocis belum banyak memberikan hasil, oleh karena itu yang lebih penting adalah
upaya pencegahan, dengan cara menjaga kebersihan dan kesehatan kandang dan lingkungan.
Penyebab Penyakit :
Beberapa spesies tungau yang dapat menyebabkan skabies antara lain :
Sarcoptes scabei, yang dapat menyerang berbagai ternak dan manusia
Psoraptes ovis yaitu yang menimbulkan kudisan pada kambing, domba dan sapi
C.chariopsis yaitu tungu kudis pada ternak kuda
Gejala Sakit :
Gatal
tidak ada nafsu makan,
dari luka sering mengeluarkan cairan yang kemudian menggumpal membentuk lepuh-lepuh bernanah
penyakit yang sudah berlangsung lama, kulit menjadi tebal, mengeras, melipat-lipat dan gundul karena bulu di
bagian tersebut rontok
Cara pencegahan dan pengobatan :
Skabies dapat diobati dengan benzoas benzillicus 10% yang dioleskan pada luka
Pencegahan scabies dilakukan dengan cara menjaga sanitasi ternak, kandang dan lingkungan kandang
b) Penyakit Pediculosis
Penyebab Penyakit :
disebabkan oleh dua jenis kutu yaitu :
kutu yang menghisap darah (ordo Amphora): Haemato pinus eurysternus dan Lino gnathus bovis,
Kutu yang menggigit (ordo Mallohasa): Bovicola bovis
Gejala Sakit :
terasa gatal sehingga untuk menghilangkan rasa gatal ternak menggesek-gesekkan badannya pada benda-benda keras.
Cara pencegahan dan pengobatan :
dapat dibasmi dengan insektisida seperti malathion, azuntol, chlordane dan negasunt.