OLEH:
NIM: 192111019
KUPANG
LEMBAR PERSETUJUAN
KUPANG
Pembimbing
1. Estiyani Wulandari,S.ST.,M.keb
2. Siti Nur A.J Ahmad, S.Tr.keb.,MH(kes)
Mengetahui
Ketua prodi D-III kebidanan
Universitas citra bangsa kupang
Pembimbing
C1 INSTITUSI C1 INSTITUSI
Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas berkat dan
rahmat-Nya dapat menyelesaikan penulisan laporan Praktek Klinik Kebidanan II. Dalam
penulisan laporan ini, penulis tidak berjalan sendiri tetapi dengan dukungan berbagai pihak.Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Pembina Yayasan Citra Bina Insan Mandiri Bapak Ir. Abraham Paul Liyanto yang
telah memperkenankan saya untuk menimba ilmu di Universitas Citra Bangsa
Kupang.
2. Ketua Universitas Citra Bangsa Kupang Prof. Dr. Frans Salesman, SE., M. KES
yang telah mengijinkan mahasiswi melaksanakan kegiatan Praktek Lapangan di
RSUD S.K.LERIK
3. Ketua Program Studi D-III Kebidanan Ibu Meri Flora Ernestin, SST, M. Kes,
yang telah mengijinkan mahasiswi melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan di RSUD S.K.LERIK
4. Pembimbing pra ktek lahan RSUD S.K.LERIK Ibu Debby justiani
Doko,A.Md.keb yang bersedia membimbing dan mendampingi saya dalam
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
5. Pembimbing Praktek Kerja Lapangan Ibu Estiyani wulandari,S.ST.,M.keb dan ibu
Siti Nur A.J Ahmad, S.Tr.keb., MH(kes) yang telah bersedia membimbing dan
mendampingi mahasiswi dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.
6. Para Dosen Program Studi D-III kebidanan yang telah banyak memberikan
bimbingan kepada saya dalam mengikuti pendidikan.
7. Bapa dan mama tersayang yang relah dan setia membiayai sekolah dan selalu
memberikan dukungan dan doa kepada saya.
8. Teman – teman seperjuangan Prodi D-III Kebidanan angkatan XII yang saling
memberi dukungan dan motivasi dalam penyelesaian laporan ini.
Semoga Tuhan membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan dan
dukungan terhadap saya dalam menyelesaikan laporan praktek klinik kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna tetapi penulis berharap
bahwa ini bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa kebidanan ataupun
keperawatan.
Penulis
Kupang
DAFTAR ISI
Daftra isi....................................................................................................................
A. Latar belakang.............................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................................
D. Manfaat.........................................................................................................
BAB V PENUTUP....................................................................................................
1. Kesimpulan ......................................................................................
2. Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah
ditentukan dalam tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu target
nasional untuk menurunkan angka kematian ibu pada 2030, mengurangi
angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan
mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan berusaha
menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH
dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH (Depkes, 2015).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah yaitu, Bagiamanakah
penerapan asuhan kebidanan pada NY . S.B G1 P0 A0 AH0 UK 29 minggu 2 hari, dengan
Kekurangan energy kronik DI RSUD SK LERIK Kota Kupang, tanggal 26 Oktober 2021
dengan pendokumentasian 7 langkah Varney
C. TUJUAN
a. Tujuan umum
Mahasiswa akademi kebidanan mampu melakukan asuhan kebidanan pada klien
dengan kekurangan energy kronik secara menyeluruh dan terpadu
b. Tujuan khusus
Mengkaji perubahan-perubahan yang terjadi pada pasien dengan kasus
kekurangan energy kronik
Menganlisa dan mendiagnosa perubahan-perubahan yang terjadi pada
pasien dengan kasus hipertensi
Mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi pada pasien dengan
kasus kekurangan energy kronik
Melakukan tindakan segera pada perubahan-perubahan yang terjadi pada
pasien dengan kasus kekurangan energy kronik
Melakukan perencanaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
pasien dengan kasus kekurangan energy kronik
Melaksanakan rencana terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
pasien dengan kasus kekurangan energy kronik
Mengvaluasi keberhasilan tindakan yang telah dilakukan pasien dengan
kasus kekurangan energy kronik
D. MANFAAT
1. Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan dan wawasan terutama dalam bidang pelyanan
kesehatan khususnya perawatan pasien dengan kekurangan energy kronik
2. Bagi institusi kesehatan
Dapat memberikan gambaran tentang kejadian pasien dengan kekurangan energy
kronis dan dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan dalam rangka memberikan penanganan pada pasien dengan
kekurangan energy kronik untuk mencegah kematian ibu dan bayi
3. Bagi pendidikan
Sebagai referensi dan perbandingan dalam rangka mengembangkan proses
pembelajaran dikampus dengan hasil yang memuaskan dan berguna dimasa yang
akan datang sehingga bermanfaat bagi masyarakat yang luas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
a. Definisi
b) Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya
menjadi jelas setelah minggu ke-22. Gerakan janin dapat
dirasakan dengan jelas setelah minggu ke-24.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan Menurut Anggrita
Sari, dkk (2015), meliputi:
1) Faktor fisik
a) Status kesehatan
Kondisi kesehatan sangat penting dalam kehamilan, baik
kondisi kesehatan sebelum atau selama kehamilan.
Kehamilan dapat lebih berbahaya lagi jika wanita tersebut
sedang sakit.
b) Status gizi
Selama masa kehamilan ibu merupakan sumber nutrisi bagi
bayi yang dikandungnya. Apa yang ibu makan akan
memepengaruhi kondisi bayi. Wanita hamil dengan status
gizi kurang memiliki kategori risiko tinggi keguguran,
kematian bayi dalam kandungan, kematian bayi baru lahir,
cacat dan Berat Lahir Rendah. Selain itu umumnya pada
ibu dengan status gizi kurang tersebut dapat terjadi 2
komplikasi yang cukup berat selama kehamilan yaitu
anemia (kekurangan sel darah merah) dan pre
eklampsia/eklampsia.
c) Gaya hidup
Sangat dianjurkan pada ibu hamil terutama selama
trimester I untuk menghindari rokok, minuman beralkohol,
dan obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter atau
bidan karena sangat berbahaya bagi bagi ibu dan bayinya.
Semua benda tersebut dapat terserap dalam darah ibu
kemudian terserap dalam darah bayi melalui system
sirkulasi plasenta selama kehamilan.
d) Hamil diluar nikah dan kehamilan yang tidak
diharapkan
Di beberapa golongan masyarakat ada orang-orang yang
tidak menghargai ibu-ibu yang tidak bersuami atau hamil
diluar nikah. Sehingga akan mempengaruhi kejiwaan ibu
tersebut selama kehamilan dan menyebabkan ibu tidak
mengharapkan kehadiran bayinya dan menolak
kehamilannya.
c. Pegal-pegal
Biasanya penyebab bisa karena ibu hamil kekurangan kalsium atau
karena ketegangan otot. Pada kehamilan trimester III ini dapat dikatakan ibu
membawa beban yang berlebih seiring peningkatan berat badan janin dalam
rahim. Otot-otot tubuh juga mengalami pengenduran sehingga mudah merasa
lelah. Hal inilah yang membuat posisi ibu hamil dalam beraktifitas apa pun
jadi terasa serba salah. Penanganan yang dapat diberikan untuk mengurangi
keluhan tersebut adalah dengan mengonsumsi susu dan makanan yang kaya
kalsium dan menyempatkan ibu untuk melakukan peregangan pada tubuh.
d. Perubahan libido
Perubahan Libido pada ibu hamil dapat terjadi karena beberapa
penyebab seperti kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya
kehamilan mungkin terjadi pada trimester ketiga, seperti kurang tidur dan
ketegangan. Penanganan yang dapat diberikan yaitu dengan memberikan
informasi tentang perubahan atau masalah seksual selama kehamilan adalah
normal dan dapat disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen atau kondisi
psikologis.
e. Sesak nafas
Pada posisi terlentang, berat uterus akan menekan vena cava inferior
sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi
jantung akan turun, hal ini menyebabkan terhambatnya darah yang membawa
oksigen ke otak dan ke janin yang menyebabkan ibu sesak nafas (Hutahaean, 2013)
a. Perdarahan pervaginam
1) Plasenta Previa
Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, biasa terjadi
secara tiba-tiba dan kapan saja. Bagian terendah anak sangat tinggi karena
plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat
mendekati pintu atas panggul. Pada plasenta previa, ukuran panjang
rahim berukuran lebih besar maka pada plasenta previa lebih sering disertai kelainan
letak.
2) Solusio Plasenta
Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan terjadilah
perdarahan tampak. Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul
dibelakang plasenta. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi
menimbulkan tanda yang lebih khas (rahim keras seperti papan) karena seluruh
perdarahan tertahan didalam. Umumnya berbahaya karena jumlah perdarahan
yang keluar tidak sesuaai dengan beratnya syok. Nyeri abdomen pada saat dipegang,
palpasi sulit dilakukan, fundus uteri makin lama makin naik dan bunyi jantung
biasanya tidak ada.
Untuk mencegah risiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia
subur sudah harus mempunyai gizi baik, misalnya dengan LILA tidak kurang
dari 23,5 cm. Bila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut,
sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak berisiko melahirkan BBLR.
Pengukuran LILA lebih praktis untuk mengetahui status gizi ibu hamil karena
alat ukurnya sederhana dan mudah dibawa kemana saja.
didukung oleh kekurangan asupan zat-zat gizi, maka simpanan zat gizi
berlangsung lama maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi
kemerosotan jaringan.
7. Penatalaksanaan
Mengumpuklkan data adalah menghimpun informasi tentang klien yang meminta asuhan.
Kegiatan pengumpulan data dimulai saat klien masuk dan lanjutkan secara terus menerus selama
proses asuhan kebidanan berlangsung.
Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber. Pasien adalah sumber informasi yang akurat dan
ekonomos, disebut data primer. Sumber data alternative atau sumber data sekunder adalah data
yang sudah ada. Teknik pengumpulan data ada tiga, yaitu :
Obsevasi
Observasi adalah pengumpulan data melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman
dan perabaan.
Wawancara
Wawancara adalah pembicaraan terarah yang umumnya dilakukan pada pertemuan tatap
muka. Dalam wawancara yang penting di perhatikan adalah data yang ditanyakan
diarahkan ke data yang relevan.
Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dengan memakai instrument/alat pengukur. Tujuanya untuk
memastikan batas dimensi angka, irama, dan kuantitas.
Data secara garis besar, mengklasifikasikan menjadi data subyektif dan data obyektif.
Pada waktu mengumpulkan data subyektif bidan harus mengembangkan hubungan antar
personal yang efektif dengan klien yang diwawancarai, lebih memperhatikan hal-hal
yang menjadi keluhan utama pasien dan mencemaskan berupaya dengan masalah klien.
Pada waktu pengumpulan data obyektif bidan harus mengamati ekspresi dan perilaku
pasien mengamati perubahan/kelainan fisik, memperhatikan aspek social budaya pasien,
menggunakan teknik pemeriksaan yang terarah dan berkaitan dengan keluhan pasien.
b. Langkah II (kedua) : Interpretasi data dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnose atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diasnostik yang
spesifik.
c. Langkah III ( Ketiga ) : mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati
klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose atau masalah potensial ini benar-
benar terjadi.
d. Langkah IV (keempat) : mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang
memerlukan penanganan segera
Beberapa data menunjukan situasi emergensi dimana bidan perlu bertindak segera
demi keselamatan ibu dan bayi, beberapa data menunjukan situasi yang memerlukan
tindakan segera, sementara menunggu instruksi dokter. Mungkin juga memerlukan
konsultasi dengan tenaga kesehatan lain. Bidan mengevaluasi situasi setiap pasien untuk
menentukan asuhan pasien yang paling tepat. Langkah ini mencerminkan kesinambungan
dari proses manajemen kebidanan.
e. Langkah V ( kelima) : merencanakan asuhan yang komprehensif/menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah
sebelumnya. Perencanaan supaya terarah, dibuat pola pikir dengan langkah sebagai
berikut : tentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan yang bersisi tentang
target/sasaran dan hasil yang akan dicapai, selanjutnya ditentukan tindakan sesuai dengan
masalah atau diagnosa dan tujuan yang akan dicapai.
f. Langkah VI (keenam) : melaksanakan perencadan penatalaksanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bias dilakukan oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Manajemen yang
efisien akan menyingkat waktu, biaya dan meningkatkan mutu asuhan.
g. Langkah VII (ketujuh) : Evaluasi
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa.
Manajemen kebidanan ini merupakan suatu kontinum, maka perlu mengulang kembali
dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses manajemen untuk
mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta melakukan penyesuaian
pada rencana berikutnya.
BAB II
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian Data
Tanggal pengkajian 24-10-2021
Nama : Maria Oktaviana Lubar
Nim : 192111019
Semester : V ( Lima )
Jam : 12.30
BIODATA
Nama ibu :Ny. S.B nama suami : tn. T.S
Umur : 27 th umur : 28 th
Agama : islam agama : islam
Suku/bangsa :timor/Indonesia suku/bangsa :timor/indonesia
Pendidikan : SMA pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT pekerjaan : Swasta
No.hp: - no. hp: -
1. DATA SUBYEKTIF
Keluhan utama : ibu mengatakan sakit pada pinggang mejalar ke perut
bagian bawah sejak kemarin ,keluar darah bercampur lender sejak tadi
pagi jam 11.00
o Riwayat perkawinan
• Status perkawinan :belum kawin
• Lamanya perkawinan :belum
• Umur saat kawin :belum
• Berapa kawin : belum
o Keadaan psikologis
Respon ibu dan keluarga terhadap perkawinan : ibu dan keluarga senang dengan
kehamilan ini
Dukungan dari keluarga : selalu suport dan mengantarkan ibu saat ibu melakukan
kontrol
Tempat dan penolong yang diinginkan untuk menolong : di rumah sakit dan bidan
Beban kerja dan kegiatan sehari-hari : mengerjakan pekerjaan rumah
Jenis kelamin yang diharapkan : apa saja yang penting sehat
Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami
o Perilaku kesehatan
• Merokok : tidak ada
• Miras : tidak ada
• Konsumsi obat terlarang : tidak ada
• Minum kopi : ada
o Latar belakang budaya
• Kebiasaan melahirkan ditolong oleh : bidan
• Pantangan makanan : tidak ada
• Kepercayaan yang berhubungan dengan persalinan : tidak ada
• Kepercayaan yang berhubungan dengan nifas : tidak ada
o Riwayat seksual
• Sebelum hamil : 2x/minggu
• Saat hamil : tidak dilakukan
• Keluhan : tidak ada
o Pola makan
• Jenis makanan : nasi,sayur-sayuran,dan ikan
• Frekuensi : 2x/hari
• Nafsu makan : baik
• Jenis minuman : air putih yang masih hangat
o Pola eliminasi
• BAB
• Frekuensi : 2x/hari
• Konsistensi : lunak
• Warna : kuning
• Bau : khas feses
• Keluhan : tidak ada
• BAK
• Frekuensi : 7-8x/hari
• Warna : kuning
• Bau : khas urine
• Keluhan : tidak ada
o Pola istirahat
• Tidur siang : 1-2 jam/hari
• Tidur malam : 7-8 jam
• Keluhan : tidak ada
o Kebersihan diri
• Mandi : 2 x/hari
• Gosok gigi : 2 x/hari
• Keramas rambut : 3 x/minggu
• Ganti pakaian dalam : 2 x/hari
• Ganti pakaian luar : 2 x/hari
• Perawatan payudara : 2 x/hari
• Data Obyektif
o Pemeriksaan umum
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Composmentis
• Bentuk tubuh : Lordosis
• Ekspresi wajah : Ceria
• Tanda-Tanda Vital : TD : 98/62 mmHg, Pernapasan : 19 x/menit
Suhu : 36,5°C, Nadi : 89x/menit
o Berat Badan : Sebelum hamil : 43 kg
Sekarang : 37 kg
Tinggi Badan : 152 cm
Lila : 21,5 cm
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
• Kepala : bersih,tidak ada kelainan, dan tidak ada benjolan
• Wajah : cerah
Bentuk : Oval
Pucat : Tidak ada
Cloasma Gravidarum : Tidak ada
Oedema :Tidak ada
•Mata : Tidak ada kelainan
Conjungtiva : Merah muda
Sclera : Putih
Oedema : Tidak ada
• Mulut dan gigi : tidak ada caries dan karang gigi
• Telinga : Simetris, tidak ada serumen
• Leher : Tidak ada kelainan
• Dada
Payudara : Simetris tidak ada benjolan
Areola mamae : Hiperpigmentasi (+) pada areola mamae
Putting susu : Menonjol
Retraksi/dumpling :Tidak ada
• Abdomen
Luka bekas operasi : Tidak ada
Striae : ada striae livida
Linea Alba : tidak ada
Linea Nigra :Tidak Ada
• Ekstremitas : Tidak ada oedema dan varises
• Genitalia : Tidak dilakukan
• Anus : Tidak dilakukan
Palpasi
• Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada pembendungan vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
• Dada : Tidak ada tarikan dinding dada, colostrum (+)
• Abdomen : tidak ada bekas luka operasi
• Leopold I : 3 jari di atas pusat, fundus teraba bulat dan tidak melenting
( bokong )
• Leopold II : pada perut bagian kanan ibu,teraba keras,datar,dan memanjnag
( punggung) dan bagia n kiri teraba bagian terkecil janin
• Leopold III : pada segmen bawah rahim teraba bulat lunak dan tidak melenting
( bokong)
• Leopold IV : Convergen (belum masuk PAP)
• Mc donald : TFU : 21 Cm TBBA : -
• LP : tidak dilakukan
Auskultasi : Terdengar jelas kuat dan tertatur dengan frekuensi 152x/menit
Perkusi : refleks patella :kanan (+)/kiri (+)
Pemeriksaan panggul luar : tidak dilakukan
• Pemeriksaan panggul luar : Tidak dilakukan
• Pemeriksaan panggul dalam : Tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
• Urine
Protein urine : Tidak dilakukan
Urine reduksi : Tidak dilakukan
• Darah
Golongan Darah : B
Hb :11,2 gr%
Pemeriksaan khusus
• USG : pada tanggal 24-10-2021, janin tunggal,hidup intrauterine,DJJ : 143x/menit
Rontgen : tidak dilakukan
Palpasi
Leopold 1: 3 jari diatas pusat,fundus teraba bulat dan
melenting(kepala)
Leopold II: pada perut bagian kanan ibu teraba
keras,datar memanjang (punggung) dan bagian kiri
teraba bagian terkecil janin
Leopold III: pada segmen bawah Rahim teraba bulat,
lunak tidak melenting(bokong)
Leopold IV: convergen(belum masuk PAP)
Mc donal: TFU 21 cm
Perkusi: refleks patella: kanan(+) /kiri(+)
Auskultasi: DJJ terdengar jelas kuat, dan teratur
dengan frekuensi 152x/menit
V. PERENCANAAN
Tanggal :24-10-2021
Jam :12:30 Wita
Doiagnosa : G1 P0 A0 AH0 Uk 29 minggu , janin tunggal hidup intrauterine dengan
kekurangan energy kronik
VI. PELAKSANAAN
Tanggal :24-10-2021
Jam :12:30 Wita
Doiagnosa : G1 P0 A0 AH0 Uk 29 minggu , janin tunggal hidup intrauterine dengan
kekurangan energy kronik
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas apakah asuhan yang diberikan pada Ny.s.b dengan
kekurangan energy kronik di RUANGAN TRIASE KEBIDANAN RSUD S.K LERIK
KUPANG yang dilakukan pada tanggal 24-10-2021 sesuai dengan tinjauan pustaka
pembahasan ini dibuat berdasarkan teori dan asuhan dengan pendekatan proses
manajemen kebidanan yang dibagi dalam tujuh tahapan yaitu pengkajian dan identifikasi
data dasar, menginterpetasikan data dan diagnose merumuskan diagnose dan
penatalaksanaan asuhan kebidanan dan evaluasi hasil asuhan kebidanan. Langkah akhir
adalah mendokumentasikan asuhan kebidanan.