Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN INDIVIDU

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA NY. S.B G1 P0 A0 AH0 USIA


KEHAMILAN 29 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERIN DEGAN
KEKURANGAN ENERGI KRONIK DIRUNAGAN TRIASE KEBIDANAN

RSUD S.K LERIK

TANGGAL 26 OKTOBER 2021

OLEH:

NAMA: MARIA OKTAVIANA LUBAR

NIM: 192111019

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI PADA NY. S.B DENGAN KEKURANGAN


ENERGI KRONIS

DI RUANGAN TRIASE KEBIDANAN RSUD S.K LERIK

KUPANG

Pembimbing

1. Estiyani Wulandari,S.ST.,M.keb
2. Siti Nur A.J Ahmad, S.Tr.keb.,MH(kes)

Mengetahui
Ketua prodi D-III kebidanan
Universitas citra bangsa kupang

MERI FLORA ERNESTIN,S.ST.,M.kes


LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan patologi
DI RSUD S.K LERIK kota kupang

Laporan asuhan kebidanan DIN RSUD S.K LERIK kota kupang


Telah memenuhi persyaratan dan persetujuan
Pada tanggal:

Pembimbing

C1 INSTITUSI C1 INSTITUSI

Debby justiani Doko,A.Md.keb 1. Estiyani


Wulandari,S.ST.,M.keb
2. Siti Nur A.J Ahmad, S.Tr.keb.,MH(kes)
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas berkat dan
rahmat-Nya dapat menyelesaikan penulisan laporan Praktek Klinik Kebidanan II. Dalam
penulisan laporan ini, penulis tidak berjalan sendiri tetapi dengan dukungan berbagai pihak.Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Pembina Yayasan Citra Bina Insan Mandiri Bapak Ir. Abraham Paul Liyanto yang
telah memperkenankan saya untuk menimba ilmu di Universitas Citra Bangsa
Kupang.
2. Ketua Universitas Citra Bangsa Kupang Prof. Dr. Frans Salesman, SE., M. KES
yang telah mengijinkan mahasiswi melaksanakan kegiatan Praktek Lapangan di
RSUD S.K.LERIK
3. Ketua Program Studi D-III Kebidanan Ibu Meri Flora Ernestin, SST, M. Kes,
yang telah mengijinkan mahasiswi melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan di RSUD S.K.LERIK
4. Pembimbing pra ktek lahan RSUD S.K.LERIK Ibu Debby justiani
Doko,A.Md.keb yang bersedia membimbing dan mendampingi saya dalam
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
5. Pembimbing Praktek Kerja Lapangan Ibu Estiyani wulandari,S.ST.,M.keb dan ibu
Siti Nur A.J Ahmad, S.Tr.keb., MH(kes) yang telah bersedia membimbing dan
mendampingi mahasiswi dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.
6. Para Dosen Program Studi D-III kebidanan yang telah banyak memberikan
bimbingan kepada saya dalam mengikuti pendidikan.
7. Bapa dan mama tersayang yang relah dan setia membiayai sekolah dan selalu
memberikan dukungan dan doa kepada saya.
8. Teman – teman seperjuangan Prodi D-III Kebidanan angkatan XII yang saling
memberi dukungan dan motivasi dalam penyelesaian laporan ini.

Semoga Tuhan membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan dan
dukungan terhadap saya dalam menyelesaikan laporan praktek klinik kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna tetapi penulis berharap
bahwa ini bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa kebidanan ataupun
keperawatan.
Penulis

Kupang
DAFTAR ISI

Lembar perstujuan .................................................................................................

Lembar pengesahan ...............................................................................................

Kata pengantar ........................................................................................................

Daftra isi....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................

A. Latar belakang.............................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................................
D. Manfaat.........................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................................

A. Konsep dasar kehamilan..................................................................


1. Pengertian kehamilan ......................................................................
2. Ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III..........................
3. Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III...............................
4. Pengertian kekurangan energy kronik...........................................
5. Patofisiologi kekurangan energy kronik........................................
6. Dampak kekurangan energy kronis bagi ibu hamil......................
7. Penatalaksanaan................................................................................
B. Teori manajemen asuhan kebidanan .............................................

BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................

BAB V PENUTUP....................................................................................................

1. Kesimpulan ......................................................................................
2. Saran .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia,


kekurangan gizi akan mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja dan menurunkan
daya tahan tubuh yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dan
kematian.
Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin
yang masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, dewasa,
sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena
membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan
kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat (Depkes RI, 2015).
Wanita Usia Subur (WUS) dengan kelompok usia 20 sampai 35 tahun
merupakan kelompok yang memiliki risiko paling tinggi mengalami kurang
energi kronis (KEK) pada kehamilan (Kemenkes RI, 2015).
Status gizi ibu
sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang
sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama
hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan
dengan berat badan normal, dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan
sangat bergantung keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Intan dkk,
2012)

Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan kondisi yang disebabkan


karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi antara energi dan protein,
sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang
menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa
perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Berdasarkan data Departemen Kesehatan RI tahun 2013, sekitar 146.000 bayi
usia 0 – 1 tahun dan 86.000 bayi baru lahir (0 – 28 hari) meninggal setiap
tahun di Indonesia. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 32 per 1000
Kelahiran Hidup, lima puluh empat persen penyebab kematian bayi adalah
latar belakang gizi (Depkes, 2015).
Di beberapa Negara maju dan Negara berkembang seperti Inggris,
Jerman, Ethiopia, Bangladesh, Thailand dan Indonesia penyebab KEK
dipengaruhi kebutuhan ibu akan zat gizi tidak terpenuhi yaitu disebabkan
karena asupan makanan yang kurang dan penyakit infeksi, ibu hamil yang
asupan makanannya cukup tetapi menderita sakit maka akan mengalami gizi
kurang dan ibu hamil yang asupan makanannya kurang maka daya tahan
tubuh akan melemah dan akan mudah terserang penyakit, tingkat pendidikan
yang rendah, pengetahuan ibu tentang gizi kurang, pendapatan keluarga yang
tidak memadai, usia ibu yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
sehingga berpengaruh pada kebutuhan gizinya, paritas ibu yang tinggi atau
terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh, jarak kelahiran
yang terlalu dekat menyebabkan ibu tidak memperoleh kesempatan untuk
memperbaiki tubuh setelah melahirkan, ibu hamil yang bekerja membutuhkan
lebih banyak energi karena cadangan energinya dibagi untuk dirinya sendiri,
janin dan bekerja (Atika, 2013)

Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah
ditentukan dalam tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu target
nasional untuk menurunkan angka kematian ibu pada 2030, mengurangi
angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan
mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan berusaha
menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH
dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH (Depkes, 2015).

Data World Health Organization (WHO) menyatakan Angka Kematian


Ibu di dunia pada tahun 2015 adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup atau
diperkirakan jumlah kematian ibu adalah 303.000 kematian dengan jumlah
tertinggi berada di Negara berkembang yaitu sebesar 302.000 kematian. AKI
di Negara berkembang 20 kali lebih tinggi dibandingkan AKI di Negara maju
yaitu 239 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan di Negara maju hanya 12
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Di Indonesia sebesar 359 per
100.000 jiwa pertahun. Dari bulan Januari sampai September tahun 2016 AKI
meningkat jika dibandingkan target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah
102 kematian per 100.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Bayi (AKB) pada Negara ASEAN (Association of


South East Asia Nations) seperti di Singapura 3 per1000 kelahiran hidup,
Malaysia 5,5 per 1000 kelahiran hidup, Thailand 17 per1000 kelahiran hidup,
Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup, dan Indonesia 27per 1000 kelahiran
hidup. AKB di Indonesia masih tinggi dari negara ASEAN lainnya, jika
dibandingkan d
engan target dari SDGs (Sustainable Development Goals)
tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup.(WHO, 2015).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan


proporsi ibu hamil yang mengalami KEK di Indonesia sebesar 17,3%.
Berdasarkan provinsi jumlah ibu hamil yang mengalami KEK yang terbanyak
terdapat di Nusa Tenggara Timur sebesar 36,8% sedangkan di Provinsi
Kalimantan Selatan sebesar 17,5% (Kemenkes RI, 2018).

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah yaitu, Bagiamanakah
penerapan asuhan kebidanan pada NY . S.B G1 P0 A0 AH0 UK 29 minggu 2 hari, dengan
Kekurangan energy kronik DI RSUD SK LERIK Kota Kupang, tanggal 26 Oktober 2021
dengan pendokumentasian 7 langkah Varney

C. TUJUAN
a. Tujuan umum
Mahasiswa akademi kebidanan mampu melakukan asuhan kebidanan pada klien
dengan kekurangan energy kronik secara menyeluruh dan terpadu
b. Tujuan khusus
 Mengkaji perubahan-perubahan yang terjadi pada pasien dengan kasus
kekurangan energy kronik
 Menganlisa dan mendiagnosa perubahan-perubahan yang terjadi pada
pasien dengan kasus hipertensi
 Mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi pada pasien dengan
kasus kekurangan energy kronik
 Melakukan tindakan segera pada perubahan-perubahan yang terjadi pada
pasien dengan kasus kekurangan energy kronik
 Melakukan perencanaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
pasien dengan kasus kekurangan energy kronik
 Melaksanakan rencana terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
pasien dengan kasus kekurangan energy kronik
 Mengvaluasi keberhasilan tindakan yang telah dilakukan pasien dengan
kasus kekurangan energy kronik
D. MANFAAT

1. Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan dan wawasan terutama dalam bidang pelyanan
kesehatan khususnya perawatan pasien dengan kekurangan energy kronik
2. Bagi institusi kesehatan
Dapat memberikan gambaran tentang kejadian pasien dengan kekurangan energy
kronis dan dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan dalam rangka memberikan penanganan pada pasien dengan
kekurangan energy kronik untuk mencegah kematian ibu dan bayi
3. Bagi pendidikan
Sebagai referensi dan perbandingan dalam rangka mengembangkan proses
pembelajaran dikampus dengan hasil yang memuaskan dan berguna dimasa yang
akan datang sehingga bermanfaat bagi masyarakat yang luas.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR KEHAMILAN


1. Pengertian kehamilan

a. Definisi

1) Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan


didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi (Prawirohardjo, 2013).

2) Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum


sehingga terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan), dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Jenni,
Mandang dkk, 2016)

3) Kurang energi kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita


kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia subur
(WUS) dan pada ibu hamil. Kurang gizi akut disebabkan oleh
tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau
makanan yang baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu
periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan
protein (untuk melawan) muntah dan mencret (muntaber) dan
infeksi lainnya. Keadaan kekurangan energi dalam waktu lama
pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil yang ditandai
dengan ukuran lingkar lengan atas (LiLA) 23,5 cm (Supariasa,
2012)

b. Pembagian umur kehamilan Menurut Anggrita Sari, dkk (2015)


yaitu:
1) Trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu)
2) Trimester II (usia kehamilan 13-24 minggu)
3) Trimester III (usia kehamilan 25 minggu sampai melahirkan)

c. Tanda dan gejala kehamilan


Tanda dan gejala kehamilan menurut, Anggrita Sari , dkk (2015)
meliputi :
1) Tanda yang tidak pasti / tanda mungkin kehamilan
a) Amenorhea (terlambat datang bulan)
b) Mual dan muntah
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
hingga akhir triwulan pertama. Biasanya terjadi pada pagi
hari sehingga disebut mornin sickness of prenancy. Dalam
kondisi patologi dapat mengakibatkan gangguan disebut
Hiperemesis Gravidarum.
c) Mengidam
sebagai wanita ditemukan mengidam makanan yang
mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita
tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan
muntah. Kondisi lainnya adalah “Pica” sering dikaitkan
dengan anemia akibat defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi.
Sinkope/Pingsan
e) Pingmentasi Kulit
sekitar pipi : (Cloasma Gravidarum) keluarnya
Melanophore. Stimulating Hormone (MSH) hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi pada kulit. Dinding
perut : Stria livide dan albican, Linea Ningra dan alba.
Sekitar payudara : Hiperpigmentasi areola mamae, putting
susu makin menonjol, Kelenjar montgomery menonjol,
Pembuluh darah manifes sekitar payudara.
f) Salivasi berlebihan
g) Anoreksia atau tidak ada selera makan
biasanya timbul pada TM 1, kemudian nafsu makan akan
muncul kembali
h) Epulis (Hipertropi dari papil gusi)
i) Varices
karna pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh
darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki, betis dan
payudara dan dapat menghilang setelah persalinan
j) Payudara tegang
pengaruh estrogen dan progesteron dan somamotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang, ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit. ering
Kencing pembesaran uterus pada TM I menyebabkan tertekannya kandung
kencing. Pada TM II keluhan ini hilang karna
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada
TM III gejala ini dapat timbul lagi karna bagian bawah
janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali
kandung kencing.
l) Obstipasi
karna pengaruh homon progesteron dapat menghambat
peristaltik usus sehingga menyebabkan kesulitan untuk
BAB.
m) Perubahan-perubahan pada serviks
(1) Tanda hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri,
sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai
kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan.Dapat
diketahui melalui pemeriksaan bimanual.Tanda ini
mulai terlihat pada minggu ke- 6, dan menjadi nyata
pada minggu ke 7-8.
(2) Tanda goodell’s
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual.Serviks
terasa lebih lunak.
3) Tanda chadwick
Dinding vagina mengalami kongesti, warna kebiru-
biruan.
n) Tanda Mc Donald
Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan
satu sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya
jaringan isthmus.
n) Terjadi pembesaran abdomen
o) Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke- 16,
karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis
dan menjadi organ rongga perut.
p) Kontraksi uterus
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh
perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.
q) Pemeriksaan tes biologis kehamilan
Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana
kemungkinan positif palsu.
2) Tanda pasti kehamilan
a) Denyut jantung janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-
18.Pada orang gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskope
ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi,
sekitar minggu ke 12. Melakukan auskultasi pada janin bisa
juga mengidentifikasi bunyi- bunyi yang lain, seperti bising tali pusat, bising uterus
dan nadi ibu.

b) Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya
menjadi jelas setelah minggu ke-22. Gerakan janin dapat
dirasakan dengan jelas setelah minggu ke-24.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan Menurut Anggrita
Sari, dkk (2015), meliputi:
1) Faktor fisik
a) Status kesehatan
Kondisi kesehatan sangat penting dalam kehamilan, baik
kondisi kesehatan sebelum atau selama kehamilan.
Kehamilan dapat lebih berbahaya lagi jika wanita tersebut
sedang sakit.
b) Status gizi
Selama masa kehamilan ibu merupakan sumber nutrisi bagi
bayi yang dikandungnya. Apa yang ibu makan akan
memepengaruhi kondisi bayi. Wanita hamil dengan status
gizi kurang memiliki kategori risiko tinggi keguguran,
kematian bayi dalam kandungan, kematian bayi baru lahir,
cacat dan Berat Lahir Rendah. Selain itu umumnya pada
ibu dengan status gizi kurang tersebut dapat terjadi 2
komplikasi yang cukup berat selama kehamilan yaitu
anemia (kekurangan sel darah merah) dan pre
eklampsia/eklampsia.
c) Gaya hidup
Sangat dianjurkan pada ibu hamil terutama selama
trimester I untuk menghindari rokok, minuman beralkohol,
dan obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter atau
bidan karena sangat berbahaya bagi bagi ibu dan bayinya.
Semua benda tersebut dapat terserap dalam darah ibu
kemudian terserap dalam darah bayi melalui system
sirkulasi plasenta selama kehamilan.
d) Hamil diluar nikah dan kehamilan yang tidak
diharapkan
Di beberapa golongan masyarakat ada orang-orang yang
tidak menghargai ibu-ibu yang tidak bersuami atau hamil
diluar nikah. Sehingga akan mempengaruhi kejiwaan ibu
tersebut selama kehamilan dan menyebabkan ibu tidak
mengharapkan kehadiran bayinya dan menolak
kehamilannya.

2) Faktor psikologi, stressor internal, eksternal, substance abuse,


partner abuse.
a) Stressor internal & eksternal
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan berasal
dari dalam diri ibu dapat berupa latar belakang kepribadian
ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang terjadi selama
kehamilan. Sedangkan faktor psikologi yang berasal dari
luar diri ibu dapat berupa pengalaman ibu
b) Support keluarga
Support keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan
dapat berjalan lancar antara lain : memberikan dukungan
pada ibu untuk menerima kehamilannya, memberi
dukungan pada ibu untuk menerima dan mempersiapkan
peran sebagai ibu, memberi dukungan pada ibu untuk
menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap persalinan,
memberi dukungan pada ibu untuk menciptakan ikatan
yang kuat antara ibu dan anak yang dikandungnya melalui
perawatan kehamilan dan persalinan yang baik,
menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran
anggota keluarga baru.

3) Faktor lingkungan, sosial budaya, fasilitas kesehatan, ekonomi


a) Faktor lingkungan
Banyak alasan mengapa ibu mengalami kesulitan untuk
menjadi sehat terutama ibu hamil, beberapa alasan antara
lain karena kemiskinan, kurangnya pelayanan medik,
kurang pendidikan dan pengetahuan, termasuk pengaruh
sosial budaya berupa kepercayaan yang merugikan atau
membahayakan.
b) Kebiasaan adat istiadat
Persepsi tentang kehamilan berbeda-beda menurut adat-
istiadat daerah masing-masing. Kebiasaan/mitos tersebut
dapat mempengaruhi psikologi ibu (cemas dan khawatir),
misalnya bumil dilarang makan strawberry karna tubuh
bayi akan berbintik, menggeliat karna bayi akan terlilit tali
pusat dan lain-lain.
c) Fasilitas kesehatan
Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai dengan jarak
yang mudah terjangkau akan memberi kemudahan bagi ibu
hamil untuk sering memeriksakan kehamilannya dan untuk
mendapatkan penanganan dalam keadaan darurat.
d) Sosial ekonomi
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi kehamilan ibu
karena berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan ibu selama kehamilan antara lain makanan sehat,
bahan persiapan kelahiran, obat-obatan, tenaga kesehatan
dan transportasi/sarana angkutan.
e. Gizi Ibu Hamil
Menurut Intan dkk (2016), tujuan penatalaksanaan gizi pada
wanita hamil adalah untuk mencapai status gizi ibu yang optimal
sehingga ibu menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan bayi
dengan potensi fisik dan mental yang baik. Kebutuhan gizi tersebut
adalah :
1) Asam folat
Pemakaian asam folat pada pre dan perikonsepsi dapat
menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural, spina
bifida dan anensefalus, baik pada ibu hamil yang normal
maupun beresiko. Asam folat juga berguna untuk produksi sel
darah merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan
plasenta. Pemberian multivitamin saja tidak terbukti efektif
mencegah kelainan neural minimal pemberian suplemen asam
folat dimulai dari umur 2 bulan sebelum konsepsi dan berlanjut
hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat
untuk preventif adalah 5 mcg atau 0,8 mg, sedangkan untuk
kelompok dengan faktor resiko adalah 4 mg/hari
2) Kebutuhan energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein
saja tetapi pada susunan gizi seimbang dan juga protein. Hal ini
juga efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan kematian
perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk
proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu
3) Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu
dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakir
kehamilan dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk
ibu hamil.
4) Zat besi
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara
rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah
merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet besi mengandung
FeSO4 320 mg (zat besi 30 mg), minimal 90 tablet selama
hamil. Dasar pemberian zat besi adalah adanya perubahan
volume darah hydraemia (peningkatan sel darah merah 20-30%
sedangkan peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi
sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi krna
mengandung tanin atau pitat yang menghambat penyerapan zat
besi.
Kalsium
Kalsium pada usia keamilan 20 minggu laju penyaluran kalsium
dari ibu ke fetus mencapai 50 mg/hari dan mencapai puncaknya
apabila mendekati kelahiran yaitu 330 mg/hari. Kalsium
mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan janin
dan membantu kekuatan kaki serta punggung. Kalsium
dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang
dimulai sejak kehamilan 8 minggu. Ibu hamil membutuhkan
kalsium sekitar 900 mg/hari. Sumber kalsium adalah susu dan
olahannya, teri dan udang kecil dan kacang-kacangan.
6) Vitamin
Vitamin yang larut dalam lemak :
a) Vitamin A
Vitamin A dibutuhkan oleh janin yaitu kurang dari 25
mg/hari, dan yang dibutuhkan pada trimester tiga yaitu
berkisar 200 mg/hari. Vitamin A berfungsi untuk
membantu pertumbuhan sel dan jaringan tulang, mata,
rambut, kulit dan organ dalam, dan fungsi rahim.
Sumbernya adalah kuning telur, ikan dan hati. Sedangkan
sumber provitamin A atau karoten adalah wortel, labu
kuning, bayam, kangkung, dan buah-buahan berwarna
kemerah- merahan.
b) Vitamin D
Kebutuhan vitamin D selama kehamilan diperkirakan 10
mg/hari, sedangkan RDA (Recommended daily Allowance
atau Asupan Harian yang Disarankan) menganjurkan 5
mg/hari untuk wanita hamil pada usia 24 tahun atau lebih.
c) Vitamin E
Untuk menjaga pembuahan fetus diperlukan RDA vitamin
E yaitu sebanyak 2 mg/hari. Untuk ibu hamil kebutuhannya
sekitar 15 mg.
d) Vitamin yang larut dalam air :
(1) Vitamin C
Ibu hamil membutuhkan vitamin C sebanyak 70
mg/hari. Vitamin C dibutuhkan untuk memperkuat
pembuluh darah, mencegah perdarahan, mengurangi
rasa sakit sebanyak 50% saat bekerja, mengurangi
resiko infeksi setelah melahirkan dan membantu gigi
dan tulang bayi. Sumber vitamin C adalah buah dan
sayuran segar antara lain jeruk, kiwi, pepaya, bayam,
kol brokoli dan tomat.
(2) Vitamin B6
Vitamin B6 penting untuk metabolisme asam amino
dan penting untuk membantu mengatasi mual dan
muntah.
(3) Thiamin
mengetahui kadar Thiamin yang dibutuhkan oleh ibu
hamil dengan cara memasukan eksresi thiamin urin
dan aktifitas dari enzim thiamin dependent seperti
translokasi sel merah.
(4) Niasin dan Riboflavin
selama hamil niasin diperlukan yaitu 2 mg/hari dan 0,3
mg/hari dari riboflavin. Riboflavin mengalami
peningkatan sebanyak 15% dan niasin 30%.
(5) Yodium
Defisiensi yodium menyebabkan kritinisme tambahan
yodium yang diperlukan sebanyak 25 ug/hari. Yodium
dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yan
berperan mengontrol setiap metabolisme sel baru yang
terbentuk bila ibu hamil kekurangan yodium akan
dapat mengakibatkan : proses perkembangan janin
termasuk otaknya terhambat dan terganggu, janin akan
tumbuh kerdil.

2. Ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III

Tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan yang umum


muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat
ringan hingga berat. Menurut Hutahaean (2013), ketidaknyamanan pada
kehamilan trimester III yaitu:
a. Haemoroid
Haemoroid merupakan pelebaran vena dari anus. Haemoroid dapat
bertambah besar ketika kehamilan karena adanya kongesti darah dalam
rongga panggul. Penanganan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara
menghindari konstipasi dan kompres air hangat/dingin pada anus.

b. Sering Buang Air Kecil (BAK)


Janin yang sudah sedemikian membesar menekan kandung kemih ibu.
Akibatnya kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga ibu sering ingin
BAK. Dorongan ingin BAK tersebut akan menganggu istirahat ibu termasuk
di malam hari. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau
mengatasi keluhan tersebut adalah ibu disarankan untuk tidak minum saat 2-3
jam sebelum tidur dan menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung
kemih sesaat sebelum tidur.

c. Pegal-pegal
Biasanya penyebab bisa karena ibu hamil kekurangan kalsium atau
karena ketegangan otot. Pada kehamilan trimester III ini dapat dikatakan ibu
membawa beban yang berlebih seiring peningkatan berat badan janin dalam
rahim. Otot-otot tubuh juga mengalami pengenduran sehingga mudah merasa
lelah. Hal inilah yang membuat posisi ibu hamil dalam beraktifitas apa pun
jadi terasa serba salah. Penanganan yang dapat diberikan untuk mengurangi
keluhan tersebut adalah dengan mengonsumsi susu dan makanan yang kaya
kalsium dan menyempatkan ibu untuk melakukan peregangan pada tubuh.

d. Perubahan libido
Perubahan Libido pada ibu hamil dapat terjadi karena beberapa
penyebab seperti kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya
kehamilan mungkin terjadi pada trimester ketiga, seperti kurang tidur dan
ketegangan. Penanganan yang dapat diberikan yaitu dengan memberikan
informasi tentang perubahan atau masalah seksual selama kehamilan adalah
normal dan dapat disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen atau kondisi
psikologis.

e. Sesak nafas
Pada posisi terlentang, berat uterus akan menekan vena cava inferior
sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi
jantung akan turun, hal ini menyebabkan terhambatnya darah yang membawa
oksigen ke otak dan ke janin yang menyebabkan ibu sesak nafas (Hutahaean, 2013)

3. Tanda- tanda bahaya kehamilan trimester III

Ketika bidan mengikuti langkah-langkah proses manajemen


kebidanan, bidan harus waspada terhadap tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan. Tanda-tanda bahaya ini, jika tidak dilaporkan atau terdeteksi, dapat
mengakibatkan kematian ibu. Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus
mengajarkan kepada ibu bagaimana mengenali tanda-tanda bahaya ini, dan
menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami tanda-
tanda bahaya tersebut (Romauli, 2014).

Menurut Romauli, 2014 tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan


dan diantisipasi dalam kehailan lanjut, adalah :

a. Perdarahan pervaginam
1) Plasenta Previa
Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, biasa terjadi
secara tiba-tiba dan kapan saja. Bagian terendah anak sangat tinggi karena
plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat
mendekati pintu atas panggul. Pada plasenta previa, ukuran panjang
rahim berukuran lebih besar maka pada plasenta previa lebih sering disertai kelainan
letak.

2) Solusio Plasenta
Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan terjadilah
perdarahan tampak. Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul
dibelakang plasenta. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi
menimbulkan tanda yang lebih khas (rahim keras seperti papan) karena seluruh
perdarahan tertahan didalam. Umumnya berbahaya karena jumlah perdarahan
yang keluar tidak sesuaai dengan beratnya syok. Nyeri abdomen pada saat dipegang,
palpasi sulit dilakukan, fundus uteri makin lama makin naik dan bunyi jantung
biasanya tidak ada.

b. Sakit kepala yang hebat


Wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat. Sakit kepala
seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala
yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan
tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang.
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklampsia.
c. Penglihatan kabur
Wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur. Karena pengaruh
hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.
Perubahan ringan (minor) adalah normal. Masalah visual yang
mengindikasikan keadaan yang mengancam adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya pendangan kabur dan berbayang. Perubahan penglihatan ini
mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan preeklampsia.
d. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari akan biasanya hilang
setelahberistirahat dengan meninggikan kaki. Bengkak biasanya menunjukkan adanya
masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat
dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda
anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
e. Keluar cairan pervaginam
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester III. Ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum
kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm. Normalnya
selaputketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala.
f. Gerakan janin tidak terasa
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan trimester III.
Normalnya ibu mulai merasakan janinnya bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu
berbarig atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Gejala
yang akan terjadi gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.
g. Nyeri perut yang hebat
Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester III. Nyeri abdomen
yang berhubungan dengan persalinan normal adalah normal. Nyeri abdomen
yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah
yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti
apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm,
grastitis, penyakit atau infeksi lain.

4. Pengertian kekurangan energy kronik (KEK)


Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita
kejadian kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang mengakibatkan
timbulnya gangguan kesehatan pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu
hamil (bumil).25 Di Indonesia batas LILA dengan risiko KEK adalah 23,5 cm
hal ini berarti ibu hamil dengan risiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi
BBLR. Bila bayi lahir dengan risiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan
mempunyai risiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan
perkembangan anak.

Untuk mencegah risiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia
subur sudah harus mempunyai gizi baik, misalnya dengan LILA tidak kurang
dari 23,5 cm. Bila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut,
sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak berisiko melahirkan BBLR.
Pengukuran LILA lebih praktis untuk mengetahui status gizi ibu hamil karena
alat ukurnya sederhana dan mudah dibawa kemana saja.

5. Patofisiologi kekurangan energy kronik(KEK)

Patofisiologi penyakit gizi kurang terjadi melalui lima tahapan yaitu:


 ketidakcukupan zat gizi. Apabila ketidakcukupan zat gizi ini
berlangsung lama maka persediaan/ cadangan jaringan akan digunakan
untuk memenuhi ketidakcukupan itu.
 apabila ini berlangsung lama, maka akan terjadi kemerosotan jaringan,
yang ditandai dengan penurunan berat badan.
 terjadi perubahan biokimia yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan
laboratorium.
 terjadi perubahan fungsi yang ditandai dengan tanda yang khas.
 terjadi perubahan anatomi yang dapat dilihat dari munculnya tanda
klasik.

Proses terjadinya KEK

merupakan akibat dari faktor lingkungan dan faktor manusia yang

didukung oleh kekurangan asupan zat-zat gizi, maka simpanan zat gizi

pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Apabila keadaan ini

berlangsung lama maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi
kemerosotan jaringan.

Faktor yang mempengaruhi status nutrisi maternal

Faktor sosial-ekonomi (ketersediaan makanan, penghasilan/sumber, melek

huruf, status wanita, peraturan/kepercayaan /tabu/kebudayaan, struktur

keluarga); Faktor biologi (status kesehatan/infeksi, absorpsi makanan,

paritas dan jarak kelahiran, usia saat menarche/tingkat maturitas,

merokok/alkohol/obat-obatan/dsb, radiasi/efek toksik); Beban

kerja/aktivitas; Mudahnya pelayanan kesehatan dicapai.

6. Dampak kekuragan energy kronik bagi ibu hamil

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses


pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahirmati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati
dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Gizi yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu
sedang hamil, lebih sering mengakibatkan abortus, BBLR (bayi berat lahir rendah),
hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi lahir
mudah terkena infeksi, lahir mati, dan jarang menyebabkan cacat bawaan.

Kurang gizi yang kronis pada masa anak-anak, dengan/tanpa


sakit yang berulang, akan menyebabkan bentuk tubuh yang stunting/kuntet pada masa
dewasa. Ibu-ibu yang mengalami kondisi ini sering melahirkan bayi BBLR.

7. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang dilakukan yaitu memberikan PMT berupa biscuit sebanyak 1


dos/4 kotak/28 bungkus. Dikonsumsi perhari 1 bungkus atau 3 keping dan dihabiskan
dalam 1 bulan.
Memberitahukan ibu untuk meningkatkan porsi makan yang biasa dimakan setiap
hari menjadi 2x lipat dari sebelumnya, misalnya dalam sehari.

B. TEORI MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan keterampilan dalam rangka/ tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan
yang berfokus pada klien (Varney, 2016).

2. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan


Dalam penyusunan studi kasus ini penulis mengacu pada penerapan manajemen
kebidanan pada ibu nifas dengan dengan mastitis menurut 7 langkah Varney karena
metode dan pendekatannya sistematik dan analitik sehingga memudahkan dalam
pengarahan pemecahan masalah terhadap klien. Dalam proses ketujuh langkah tersebut
dimulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi, yaitu :
a.Langkah 1 ( pertama ) pengumpulan data dasar

Mengumpuklkan data adalah menghimpun informasi tentang klien yang meminta asuhan.
Kegiatan pengumpulan data dimulai saat klien masuk dan lanjutkan secara terus menerus selama
proses asuhan kebidanan berlangsung.

Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber. Pasien adalah sumber informasi yang akurat dan
ekonomos, disebut data primer. Sumber data alternative atau sumber data sekunder adalah data
yang sudah ada. Teknik pengumpulan data ada tiga, yaitu :

 Obsevasi
Observasi adalah pengumpulan data melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman
dan perabaan.

 Wawancara
Wawancara adalah pembicaraan terarah yang umumnya dilakukan pada pertemuan tatap
muka. Dalam wawancara yang penting di perhatikan adalah data yang ditanyakan
diarahkan ke data yang relevan.
 Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dengan memakai instrument/alat pengukur. Tujuanya untuk
memastikan batas dimensi angka, irama, dan kuantitas.

Data secara garis besar, mengklasifikasikan menjadi data subyektif dan data obyektif.
Pada waktu mengumpulkan data subyektif bidan harus mengembangkan hubungan antar
personal yang efektif dengan klien yang diwawancarai, lebih memperhatikan hal-hal
yang menjadi keluhan utama pasien dan mencemaskan berupaya dengan masalah klien.
Pada waktu pengumpulan data obyektif bidan harus mengamati ekspresi dan perilaku
pasien mengamati perubahan/kelainan fisik, memperhatikan aspek social budaya pasien,
menggunakan teknik pemeriksaan yang terarah dan berkaitan dengan keluhan pasien.
b. Langkah II (kedua) : Interpretasi data dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnose atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diasnostik yang
spesifik.
c. Langkah III ( Ketiga ) : mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati
klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose atau masalah potensial ini benar-
benar terjadi.
d. Langkah IV (keempat) : mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang
memerlukan penanganan segera
Beberapa data menunjukan situasi emergensi dimana bidan perlu bertindak segera
demi keselamatan ibu dan bayi, beberapa data menunjukan situasi yang memerlukan
tindakan segera, sementara menunggu instruksi dokter. Mungkin juga memerlukan
konsultasi dengan tenaga kesehatan lain. Bidan mengevaluasi situasi setiap pasien untuk
menentukan asuhan pasien yang paling tepat. Langkah ini mencerminkan kesinambungan
dari proses manajemen kebidanan.
e. Langkah V ( kelima) : merencanakan asuhan yang komprehensif/menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah
sebelumnya. Perencanaan supaya terarah, dibuat pola pikir dengan langkah sebagai
berikut : tentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan yang bersisi tentang
target/sasaran dan hasil yang akan dicapai, selanjutnya ditentukan tindakan sesuai dengan
masalah atau diagnosa dan tujuan yang akan dicapai.
f. Langkah VI (keenam) : melaksanakan perencadan penatalaksanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bias dilakukan oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Manajemen yang
efisien akan menyingkat waktu, biaya dan meningkatkan mutu asuhan.
g. Langkah VII (ketujuh) : Evaluasi
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa.
Manajemen kebidanan ini merupakan suatu kontinum, maka perlu mengulang kembali
dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses manajemen untuk
mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta melakukan penyesuaian
pada rencana berikutnya.
BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


NY.S.B G1 P0 A0 AHO USIA KEHAMILAN 29 MINGGU JAINI TUNGGAL
HIDUP INTRAUTERIN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK
DI RSUD S.K LERIK TRIASE JEBIDANAN.
TANGGAL 24 OKTOBER 2021

1. Pengkajian Data
Tanggal pengkajian 24-10-2021
Nama : Maria Oktaviana Lubar
Nim : 192111019
Semester : V ( Lima )
Jam : 12.30

BIODATA
Nama ibu :Ny. S.B nama suami : tn. T.S
Umur : 27 th umur : 28 th
Agama : islam agama : islam
Suku/bangsa :timor/Indonesia suku/bangsa :timor/indonesia
Pendidikan : SMA pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT pekerjaan : Swasta
No.hp: - no. hp: -
1. DATA SUBYEKTIF
 Keluhan utama : ibu mengatakan sakit pada pinggang mejalar ke perut
bagian bawah sejak kemarin ,keluar darah bercampur lender sejak tadi
pagi jam 11.00

 Alasan kunjungan : ibu mengatakan datang untuk mengontrol kehamilan

o Riwayat haid siklus


• Menarche : 14 tahun
• Siklus :28 hari
• Lamanya darah :4-5 hari
• Nyeri haid :ada
• HPHT :? TP: ?
usia kehamilan: 29 minggu

o Riwayat perkawinan
• Status perkawinan :belum kawin
• Lamanya perkawinan :belum
• Umur saat kawin :belum
• Berapa kawin : belum

o Riwayat keluarga berencana


• KB yang pernah lakukan : belum pernah
• Lamanya : belum pernah
• Efek samping :belum pernah
• Alasan berhenti :belum pernah
• Keterangan/catatan : tidak ada

o Riwayat kehamilan lalu


• Apa ada gangguan yang sangat
• Nyeri epigastrium : tidak ada
• Sesak napas : tidak ada
• Nyeri perut : tidak ada
• Demam :tidak ada
• Apakah ada muntah sangat : tidak ada
• Apakah ada hipertensi dalam kehamilan (Hdk) : tidak ada
o Selama hamil periksa dimana : Rs S.K Lerik
o Riwayat kehamilan sekarang
•TM I : Berapa kali : 3 kali
Keluhan : mual muntah dan pusing
Terapi : B6 dan Antasida
•TM II : Berapa kali : 2 kali
Keluhan : nyeri perut bagian bawah
Terapi : tidak ada
•TM III : Berapa kali : 2 kali
Keluhan : tidak ada
Terapi : lanjut obat
o Imunisasi TT berapa kali : 2 kali
Kapan TT1 : 8 tahun TT2 : saat hamil
 Pergerakan janin pertama kali dirasakan pada usia kehamilan : 5 bulan
 Keluhan selama hamil : mual muntah dan pusing
 Terapi : B6 Dengan Antasida

o Riwayat persalinan lalu

no Tgl/bln Jenis UK Peno tempat Keadaan J.K BB KET


/ kelamin long Bayi PB
Tahun LH/LM/
M
- - - - - - - - - -
o Riwayat kesehatan
• Riwayat penyakit yang lalu
• Masalah kardiovaskuler : tidak ada
• Diabetes : tidak ada
• Hipertensi : tidak ada
• Malaria : tidak ada
• Penyakit kelamin : tidak ada
• Ginjal : tidak ada
• Asma : tidak ada
• Dan lain-lain : tidak ada
o Riwayat penyakit keluarga : tidak ada

o Riwayat kesehatan dan penyakit keturunan : tidak ada

o Apakah ada keluarga yang menderita penyakit kronis : tidak ada

o Apakah ada keluarga yang menderita penyakit menular : tidak ada

o Apakah ada keturunan kembar : tidak ada

o Keadaan psikologis
 Respon ibu dan keluarga terhadap perkawinan : ibu dan keluarga senang dengan
kehamilan ini
 Dukungan dari keluarga : selalu suport dan mengantarkan ibu saat ibu melakukan
kontrol
 Tempat dan penolong yang diinginkan untuk menolong : di rumah sakit dan bidan
 Beban kerja dan kegiatan sehari-hari : mengerjakan pekerjaan rumah
 Jenis kelamin yang diharapkan : apa saja yang penting sehat
 Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami

o Perilaku kesehatan
• Merokok : tidak ada
• Miras : tidak ada
• Konsumsi obat terlarang : tidak ada
• Minum kopi : ada
o Latar belakang budaya
• Kebiasaan melahirkan ditolong oleh : bidan
• Pantangan makanan : tidak ada
• Kepercayaan yang berhubungan dengan persalinan : tidak ada
• Kepercayaan yang berhubungan dengan nifas : tidak ada

o Riwayat seksual
• Sebelum hamil : 2x/minggu
• Saat hamil : tidak dilakukan
• Keluhan : tidak ada

o Pola makan
• Jenis makanan : nasi,sayur-sayuran,dan ikan
• Frekuensi : 2x/hari
• Nafsu makan : baik
• Jenis minuman : air putih yang masih hangat
o Pola eliminasi
• BAB
• Frekuensi : 2x/hari
• Konsistensi : lunak
• Warna : kuning
• Bau : khas feses
• Keluhan : tidak ada
• BAK
• Frekuensi : 7-8x/hari
• Warna : kuning
• Bau : khas urine
• Keluhan : tidak ada
o Pola istirahat
• Tidur siang : 1-2 jam/hari
• Tidur malam : 7-8 jam
• Keluhan : tidak ada
o Kebersihan diri
• Mandi : 2 x/hari
• Gosok gigi : 2 x/hari
• Keramas rambut : 3 x/minggu
• Ganti pakaian dalam : 2 x/hari
• Ganti pakaian luar : 2 x/hari
• Perawatan payudara : 2 x/hari
• Data Obyektif
o Pemeriksaan umum
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Composmentis
• Bentuk tubuh : Lordosis
• Ekspresi wajah : Ceria
• Tanda-Tanda Vital : TD : 98/62 mmHg, Pernapasan : 19 x/menit
Suhu : 36,5°C, Nadi : 89x/menit
o Berat Badan : Sebelum hamil : 43 kg
Sekarang : 37 kg
 Tinggi Badan : 152 cm
 Lila : 21,5 cm
 Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
• Kepala : bersih,tidak ada kelainan, dan tidak ada benjolan
• Wajah : cerah
Bentuk : Oval
Pucat : Tidak ada
Cloasma Gravidarum : Tidak ada
Oedema :Tidak ada
•Mata : Tidak ada kelainan
Conjungtiva : Merah muda
Sclera : Putih
Oedema : Tidak ada
• Mulut dan gigi : tidak ada caries dan karang gigi
• Telinga : Simetris, tidak ada serumen
• Leher : Tidak ada kelainan
• Dada
Payudara : Simetris tidak ada benjolan
Areola mamae : Hiperpigmentasi (+) pada areola mamae
Putting susu : Menonjol
Retraksi/dumpling :Tidak ada
• Abdomen
Luka bekas operasi : Tidak ada
Striae : ada striae livida
Linea Alba : tidak ada
Linea Nigra :Tidak Ada
• Ekstremitas : Tidak ada oedema dan varises
• Genitalia : Tidak dilakukan
• Anus : Tidak dilakukan
 Palpasi
• Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada pembendungan vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
• Dada : Tidak ada tarikan dinding dada, colostrum (+)
• Abdomen : tidak ada bekas luka operasi
• Leopold I : 3 jari di atas pusat, fundus teraba bulat dan tidak melenting
( bokong )
• Leopold II : pada perut bagian kanan ibu,teraba keras,datar,dan memanjnag
( punggung) dan bagia n kiri teraba bagian terkecil janin
• Leopold III : pada segmen bawah rahim teraba bulat lunak dan tidak melenting
( bokong)
• Leopold IV : Convergen (belum masuk PAP)
• Mc donald : TFU : 21 Cm TBBA : -
• LP : tidak dilakukan
 Auskultasi : Terdengar jelas kuat dan tertatur dengan frekuensi 152x/menit
 Perkusi : refleks patella :kanan (+)/kiri (+)
 Pemeriksaan panggul luar : tidak dilakukan
• Pemeriksaan panggul luar : Tidak dilakukan
• Pemeriksaan panggul dalam : Tidak dilakukan
 Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
 Pemeriksaan penunjang
• Urine
Protein urine : Tidak dilakukan
Urine reduksi : Tidak dilakukan
• Darah
Golongan Darah : B
Hb :11,2 gr%
 Pemeriksaan khusus
• USG : pada tanggal 24-10-2021, janin tunggal,hidup intrauterine,DJJ : 143x/menit
Rontgen : tidak dilakukan

II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA

DIAGNOSA DATA DASAR


G1 P0 A0 AH0 usia kehamilan DS: ibu mengatakan sakit pada pinggang menjalar
29 minggu janin tunggal hidup ke perut bagian bawa dan keluar darah bercampur
intrauterine dengan kekurangan lender sejak tadi pagi jam 11.00
energy kronik(KEK) HPHT: ?
TP:?

DS: ku: baik


Kesadaran: composmentis
TTV: TD:98/62 mmHg
S: 36,5 derajat celcius
N: 89 X/menit
RR: 19 x/menit
Pemeriksaan fisik
Wajah: cerah,tidak pucat,tidak pucat, tidak ada
cloasmagravidarum,tidak ada oedema
Leher: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak
ada kelenjar limfe,dan tidak ada pembendungan vena
julgalaris

Palpasi
Leopold 1: 3 jari diatas pusat,fundus teraba bulat dan
melenting(kepala)
Leopold II: pada perut bagian kanan ibu teraba
keras,datar memanjang (punggung) dan bagian kiri
teraba bagian terkecil janin
Leopold III: pada segmen bawah Rahim teraba bulat,
lunak tidak melenting(bokong)
Leopold IV: convergen(belum masuk PAP)

Mc donal: TFU 21 cm
Perkusi: refleks patella: kanan(+) /kiri(+)
Auskultasi: DJJ terdengar jelas kuat, dan teratur
dengan frekuensi 152x/menit

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Tidak ada
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada

V. PERENCANAAN
Tanggal :24-10-2021
Jam :12:30 Wita
Doiagnosa : G1 P0 A0 AH0 Uk 29 minggu , janin tunggal hidup intrauterine dengan
kekurangan energy kronik

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga


R/ informasi hasil pemeriksaan merupakan hak ibu agar ibu lebih koorperatif dengan
asuhan yang diberikan
2. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya TM III
R/ setiap ibu mengalami perubahan fisik dan psikis yang fisiologis ketika tubuh tidak
mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut maka keadaan ibu akan menjadi patologis
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan jangan melakukan aktivitas yang
berlebihan
R/ agar ibu tidak terlalu capek
4. Menjelaskan pada ibu tentang kekurangan energy kronik dalam kehamilan
R/Agar ibu mengetahuinya
5. Jelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan
R/ merupakan cara untuk mengurangi kecemasan dan kekhawatiran ibu dalam
menghadapi persalinan
6. Menjelaskan pada ibu untuk mengonsumsi obat secara teratur dan sesuai dosis
R/ agar ibu tetap sehat dalam masa kehamilannya
7. Menjelasakan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihanm dirinya
R/ agar ibu bebas dari kotoran dan merasa lebih nyaman
8. Menjelaskan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang
R/ makanan yang bergizi seimbang dapat membantu ibu menjaga imun tubuh ibu
9. Menejelasakan pada ibu untuk kontro ulang
R/Kontrol ulang merupakan cara agar lebih mengetahui keadaan ibu dan janin
10. Dokumnetasikan hasil pemeriksaan
R/ dokumentasi sebagai bahan tanggung jawab dan tanggung gugat

VI. PELAKSANAAN

Tanggal :24-10-2021
Jam :12:30 Wita
Doiagnosa : G1 P0 A0 AH0 Uk 29 minggu , janin tunggal hidup intrauterine dengan
kekurangan energy kronik

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga


Ku : Baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 98/62mmHg suhu : 36,5 derajat celcius RR : 19x/Menit nadi :
89x/menit semua hasil pemeriksaan tidak normal, karena ibu kekurangan nutrisis
M/ ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
2. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya TM III Yaitu :
kehamilan Pergerakan janin berkurang, sakit kepala yang hebatg, penglihatan kabur,
bengkak pada wajak, kaki,dan tangan, air ketuban pecah sebelum waktunya
M/ ibu mengerti dan memahami tanda-tanda bahaya pada
3. Menjelasakan pada Ibu untuk istirahat yang cukup dan jangan melakukan aktivitas
yang berlebihan : istirahat siang 1-2 jam dan malam 7-jam jam
M/ ibu mengerti dan bersedia istirahat yang cukup
4. Menjelasakan pada ibu tentang kekurangan energy kronik dalam kehamilan serta
anjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi seimbang seperti nasi,sayur, daging
serta lauk-pauk lainnya untuk menamba nutrisi bagi ibu dan istirahat yang cukup
dan kurangi pikiran
R/ ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
5. Menjelaskan pada ibu untuk persiapan persalinan yaitu : persiapan biaya persalinan,
temapat, penolong,darah,pendamping,transportasi dan pakaiaan ibu dan bayi
R/ Ibu mengerti dan akan mempersiapkan semuannya
6. .Menjelaskan pada ibu untuk mengonsumsi obat secara teratur dan sesuai dosis yaitu :
tablet Fe 1x1/hari diminum pada malam hari dengan air putih, kalak 1x1/hari di minum
pada pagi hari dengan air putih
M/ Ibu mengerti dan bersedia mengonsumsi obat secara teratur dan sesuai dosis
7. Mejelaskan pada ibu untuk terus menjaga kebersihan diri yaitu : mandi dan gosok gigi
2x/hari, keramas rambut 3x/minggu, ganti pakaian dalam dan luar 2x/hari atau segera
ganti apabila sudah basah/lambab, dan perwatan payudara 2x/hari
M/ ibu mengerti dan bersedia melakukannya
8. Menjelaskan pada ibu untuk mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang yaiti :
nasi,sayur-sayuran, tempe tahu, ikan , buah-buahan dan susu
M/ ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan
9. Menjelaskan pada ibu untuk control ulang tanggal 12-11-2021
M/ ibu mengerti dan bersedia melakukan control ulang tanggal 12 atau jika ada keluhan
10. Dokumentasi hasil pemeriksaan pada buku register
M/ dokumentasi telah dilakukan
VII. EVALUASI
Tanggal :24-10-2021
Jam :12:30 Wita
Doiagnosa : G1 P0 A0 AH0 Uk 29 minggu, janin tunggal hidup intrauterine dengan
kekurangan energy kronik

1. ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan


2. ibu mengerti dan memahami tanda-tanda bahaya pada kehamilan
3. ibu mengerti dan bersedia istirahat yang cukup
4. ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
5. Ibu mengerti dan akan mempersiapkan semuannya
6. Ibu mengerti dan bersedia mengonsumsi obat secara teratur dan sesuai dosis
7. ibu mengerti dan bersedia melakukannya
8. ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan
9. ibu mengerti dan bersedia melakukan control ulang
10. dokumentasi telah dilakukan

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas apakah asuhan yang diberikan pada Ny.s.b dengan
kekurangan energy kronik di RUANGAN TRIASE KEBIDANAN RSUD S.K LERIK
KUPANG yang dilakukan pada tanggal 24-10-2021 sesuai dengan tinjauan pustaka
pembahasan ini dibuat berdasarkan teori dan asuhan dengan pendekatan proses
manajemen kebidanan yang dibagi dalam tujuh tahapan yaitu pengkajian dan identifikasi
data dasar, menginterpetasikan data dan diagnose merumuskan diagnose dan
penatalaksanaan asuhan kebidanan dan evaluasi hasil asuhan kebidanan. Langkah akhir
adalah mendokumentasikan asuhan kebidanan.

1. Pengkajian data dasar

Pengkajian diawali dengan pengumpulan data meliputi identifikasi data


biologis/fisiologis,serta data spiritual yang berpedoman pada format pengkajian yang
telah bersedia dan dikembangkan sesuai dengan kondisi yang ditemukan pada klien.
Selanjutnya pemeriksaan fisik yang meliputi inspeksi, palpasi, pemeriksaan dalam dan
pemeriksaan labotarium. Ibu dengan Hipertensi akan mengalami infeksi, gawat janin.

Anda mungkin juga menyukai