Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

LITERATUR REVIEW

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PERUBAHAN


NYERI MENSTRUASI (DISMENORE) PADA REMAJA
TAHUN 2020

Disusun oleh :

ANGRAINI WULANDARI

2017.02.050

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

BANYUWANGI

2020
PROPOSAL

LITERATUR REVIEW

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PERUBAHAN


NYERI MENSTRUASI (DISMENORE) PADA REMAJA
TAHUN 2020
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Banyuwangi

Disusun oleh :

ANGRAINI WULANDARI

2017.02.050

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

BANYUWANGI

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja merupakan periode perkembangan individu yang mengalami

perubahan dari masa kanak-kanak hingga menuju masa dewasa, masa ini berada

pada usia 10 sampai 19 tahun (Vitrianingsih, 2019). Pada remaja putri yang

normal bisa mengalami peristiwa reproduksi yaitu mentruasi. Menstruasi atau

yang disebut haid merupakan perdarahan pada uterus yang terjadi secara siklik

dan sering dialami oleh wanita produktif, panjang siklus usia menstruasi

biasanya berlangsung antara 24 hari sampai 35 hari dengan rata-rata 28 hari

(Pustikawaty, 2016).

Gangguan fisik yang sangat terlihat pada wanita yang sedang mengalami

perdarahan haid adalah dysmenorrhea. Nyeri kram (tegang) di daerah perut mulai

terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan

selama 24 hingga 36 jam meskipun nyeri beratnya hanya berlangsung selama 24

jam pertama saat terjadi perdarahan haid. Kram tersebut dapat dirasakan di

daerah perut bagian bawah, tetapi dapat menjalar kepunggung atau kepermukaan

dalam paha (Ariningtyas, dkk, 2019). Wanita secara alami setiap bulan

mengalami menstruasi, Di Indonesia sering mengalami nyeri haid, keluhan nyeri

haid ini mulai dari yang ringan maupun nyeri berat. Hal ini dinamakan dismenore
yaitu nyeri saat haid, dengan gejala rasa kram terpusat di abdomen bawah

(Astuti, 2018).

Berdasarkan kriteria WHO umur remaja berkisar antara 10 hingga 19

tahun. Kejadian nyeri menstruasi di dunia ini masih terbilang cukup besar, rata-

rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. Di

Amerika angka prosentasenya sekitar 60%, di Swedia sekitar 72%, sementara di

Indonesia sendiri mencapai 55% (Ariningtyas, dkk, 2019). Angka kejadian

dismenore tertinggi pada remaja sekitar 20% hingga 90%. Sekitar 15% dari gadis

remaja banyak yang melaporkan mengalami dismenore berat (Maharani, dkk,

2016). Menurut prevalensi di Jawa Timur jumlah remaja putri yang mengalami

nyeri menstruasi dan datang kepelayanan kesehatan sebesar 11.565 jiwa (1,31%)

(Sukmiati & Khairunnisa, 2017). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banyuwangi

pada tahun 2018 didapatkan data sebanyak 165 remaja mengalami dismenorea.

Dismenore juga sangat berdampak pada remaja berusia sekolah karena

merasakan nyeri, hal itu dapat menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari.

Penyebab dismenore belum diketahui pasti, ada yang memperkirakan karena

faktor endokrin yang meliputi hormone estrogen, progesterone dan

prostaglandin. satu hari menjelang ovulasi hormone esterogen akan turun, diikuti

dengan kenaikan hormone progesterone. Prostaglandin inilah yang menimbulkan

gejala sakit kepala, pusing, diare serta mual yang mengiringi nyeri pada waktu

haid atau dismenore (Astuti, 2018). Faktor-faktor yang bisa menyebabkan

kejadian dismenore antara lain umur, pernikahan dan riwayat keluarga, aktivitas
fisik, pereda nyeri, obesitas dan kebiasaan makan. bahkan stres juga berhubungan

dengan dismenore (Pundati, 2016). Beberapa wanita masih banyak yang belum

mengetahui bagaimana penanganan nyeri haid dengan baik dan tidak dapat

menimbulkan masalah. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan

atau bahkan mengurangi rasa nyeri dismenore yaitu dengan cara farmakologis

maupun dengan cara non farmakologis (Astuti, 2018). Sebagian besar remaja

yang mengalami nyeri masih ketergantungan dengan obat, dan minoritas

memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan (Maharani, dkk, 2016). Secara non

farmakologis diantaranya istirahat yang cukup, konsumsi minuman yang hangat

dan mengandung kalsium tinggi, dan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga,

yoga, bersepeda dan pemberian aromaterapi (Astuti, 2018).

Aromaterapi ialah terapi komplementer dalam praktek kebidanan dengan

menggunakan minyak esensial dari bau harum tumbuhan untuk mengurangi

masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup. Jadi bau dapat berpengaruh

secara langsung terhadap otak seperti obat analgesik. Salah satu aromaterapi

yang paling digemari dan disukai adalah minyak essensial lavender. Kelebihan

dari minyak lavender dibandingkan dengan aromaterapi yang lain adalah minyak

essensial ini yang paling aman dan jarang menimbulkan alergi (Hafid, 2017).

Aromaterapi yang menggunakan minyak lavender ini dapat memberikan

efekrelaksasi bagi saraf dan otot-otot yang tegang selain itu minyak lavender ini

bisa memberikan efek rasa kantuk atau sedative. Minyak essensial lavender

mengandung linalyl asetat dan linalool, dimana linalyl asetat berfungsi untuk
mengendorkan dan bisa melemaskan sistem kerja saraf dan otot yang mengalami

ketegangan sedangkan linalool berfungsi sebagai relaksasi dan sedatif sehingga

dapat menurunkan nyeri haid (Vitrianingsih, 2019). Kandungan pada aromaterapi

lavender pada minyak esensial analgesik ini mengandung 8% terpena dan 6%

keton. Kelebihan dari minyak lavender dibanding dengan minyak essensial lain

adalah adanya kandungan racunnya yang relatif sangat rendah, jarang

menimbulkan alergi dan merupakan salah satu hal dari sedikit minyak essensial

yang dapat digunakan langsung pada kulit (Indria, 2018). Bau tersebut dapat

berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat analgesik. Misalnya,

dengan mencium bau aromaterapi lavender maka dapat meningkatkan

gelombang-gelombang alfa didalam otak (Ariningtyas, dkk, 2019).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis sangat tertarik untuk melakukan

penelitian Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Tingkat Nyeri

Menstruasi (Dismenore) pada Remaja tahun 2020.

1.2 Rumusan Masalah

"Adakah Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan Nyeri

Menstruasi (Dismenore) pada Remaja tahun 2020?”

1.3 Tujuan Penelitian

Diketahuinya Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan Nyeri

Menstruasi (Dismenore) pada Remaja tahun 2020.


1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan peneliti yang dilakukan ini mampu memberikan

tambahan informasi bagi kalangan masyarakat tentang Pengaruh

Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan Nyeri Menstruasi

(Dismenore) pada Remaja tahun 2020.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Institusi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi sebagai

sumber referensi bagi institusi untuk menambah keilmuan terkait

penelitian tentang nyeri menstruasi (dismenore) dengan aktivitas

fisik dan menjadi tambahan koleksi hasil penelitian serta dapat

ditempatkan di perpustakaan institusi sebagai panduan untuk

mendapatkan informasi yang lebih banyak.

1.4.2.2 Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan

terhadap ilmu keperawatan khususnya keperawatan maternitas dan

dijadikan referensi untuk peneliti selanjutnya.

1.4.2.3 Bagi Peneliti


Penelitian ini menambah pengetahuan serta memberi

pengalaman baru kepada peneliti dalam mengaplikasikan ilmu

yang telah didapatkan selama perkuliahan.

1.4.2.4 Bagi Profesi Perawat

Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan masukan

ilmu pengetahuan untuk meningkatkan mutu kesehatan terutama

keperawatan meternitas.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
(Institute of Health Science)
Jl. Letkol Istiqlah No. 109 Banyuwangi Telp (0333) 425270
Fax (0333) 425270
BANYUWANGI
Website: www.stikesbanyuwangi.ac.id

LEMBAR KONSULTASI MAHASISWA

Nama : Angraini Wulandari

NIM : 2017.02.050

Program Studi : S1 Keperawatan

Pembimbing 1 : Muhammad Al Amin., S.Kep., Ns., M.Kes.

NIK/NIDN : 06.015.1007/0718048202

Title : Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan Nyeri Menstruasi

(Dismenore) pada Remaja tahun 2021

NO Hari/Tanggal BAB Revisi Tanda Tangan

Pengaruh Aromaterapi Lavender


Jum’at, 23
1 Judul Terhadap Perubahan Nyeri Menstruasi M AL AMIN
Oktober 2020
(Dismenore) pada Remaja tahun 2021

Kronologis di tambahkan dengan


Senin, 16
penyebab atau faktor-faktor
2 Bab 1
dismenorhea pada remaja
Oktober 2020

Selasa, 17
3 Bab 1 ACC BAB 1
Oktober 2020
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
(Institute of Health Science)
Jl. Letkol Istiqlah No. 109 Banyuwangi Telp (0333) 425270
Fax (0333) 425270
BANYUWANGI
Website: www.stikesbanyuwangi.ac.id

LEMBAR KONSULTASI MAHASISWA

Nama : Angraini Wulandari

NIM : 2017.02.050

Program Studi : S1 Keperawatan

Pembimbing 2 : Ninis Indriani., Ns., M.kep., Sp.An

NIK/NIDN : 06.021.0308/0724127803

Title : Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan Nyeri Menstruasi

(Dismenore) pada Remaja tahun 2021

NO Hari/Tanggal BAB Revisi Tanda Tangan

Pengaruh Aromaterapi Lavender


Senin, 2
1 Judul Terhadap Perubahan Nyeri Menstruasi
November 2020
(Dismenore) pada Remaja tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai