LITERATUR REVIEW
Disusun oleh :
ANGRAINI WULANDARI
2017.02.050
BANYUWANGI
2020
PROPOSAL
LITERATUR REVIEW
Disusun oleh :
ANGRAINI WULANDARI
2017.02.050
BANYUWANGI
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
perubahan dari masa kanak-kanak hingga menuju masa dewasa, masa ini berada
pada usia 10 sampai 19 tahun (Vitrianingsih, 2019). Pada remaja putri yang
yang disebut haid merupakan perdarahan pada uterus yang terjadi secara siklik
dan sering dialami oleh wanita produktif, panjang siklus usia menstruasi
(Pustikawaty, 2016).
Gangguan fisik yang sangat terlihat pada wanita yang sedang mengalami
perdarahan haid adalah dysmenorrhea. Nyeri kram (tegang) di daerah perut mulai
terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan
jam pertama saat terjadi perdarahan haid. Kram tersebut dapat dirasakan di
daerah perut bagian bawah, tetapi dapat menjalar kepunggung atau kepermukaan
dalam paha (Ariningtyas, dkk, 2019). Wanita secara alami setiap bulan
haid ini mulai dari yang ringan maupun nyeri berat. Hal ini dinamakan dismenore
yaitu nyeri saat haid, dengan gejala rasa kram terpusat di abdomen bawah
(Astuti, 2018).
tahun. Kejadian nyeri menstruasi di dunia ini masih terbilang cukup besar, rata-
rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. Di
dismenore tertinggi pada remaja sekitar 20% hingga 90%. Sekitar 15% dari gadis
2016). Menurut prevalensi di Jawa Timur jumlah remaja putri yang mengalami
nyeri menstruasi dan datang kepelayanan kesehatan sebesar 11.565 jiwa (1,31%)
pada tahun 2018 didapatkan data sebanyak 165 remaja mengalami dismenorea.
prostaglandin. satu hari menjelang ovulasi hormone esterogen akan turun, diikuti
gejala sakit kepala, pusing, diare serta mual yang mengiringi nyeri pada waktu
kejadian dismenore antara lain umur, pernikahan dan riwayat keluarga, aktivitas
fisik, pereda nyeri, obesitas dan kebiasaan makan. bahkan stres juga berhubungan
dengan dismenore (Pundati, 2016). Beberapa wanita masih banyak yang belum
mengetahui bagaimana penanganan nyeri haid dengan baik dan tidak dapat
atau bahkan mengurangi rasa nyeri dismenore yaitu dengan cara farmakologis
maupun dengan cara non farmakologis (Astuti, 2018). Sebagian besar remaja
dan mengandung kalsium tinggi, dan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga,
masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup. Jadi bau dapat berpengaruh
secara langsung terhadap otak seperti obat analgesik. Salah satu aromaterapi
yang paling digemari dan disukai adalah minyak essensial lavender. Kelebihan
dari minyak lavender dibandingkan dengan aromaterapi yang lain adalah minyak
essensial ini yang paling aman dan jarang menimbulkan alergi (Hafid, 2017).
efekrelaksasi bagi saraf dan otot-otot yang tegang selain itu minyak lavender ini
bisa memberikan efek rasa kantuk atau sedative. Minyak essensial lavender
mengandung linalyl asetat dan linalool, dimana linalyl asetat berfungsi untuk
mengendorkan dan bisa melemaskan sistem kerja saraf dan otot yang mengalami
keton. Kelebihan dari minyak lavender dibanding dengan minyak essensial lain
menimbulkan alergi dan merupakan salah satu hal dari sedikit minyak essensial
yang dapat digunakan langsung pada kulit (Indria, 2018). Bau tersebut dapat
keperawatan meternitas.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
(Institute of Health Science)
Jl. Letkol Istiqlah No. 109 Banyuwangi Telp (0333) 425270
Fax (0333) 425270
BANYUWANGI
Website: www.stikesbanyuwangi.ac.id
NIM : 2017.02.050
NIK/NIDN : 06.015.1007/0718048202
Selasa, 17
3 Bab 1 ACC BAB 1
Oktober 2020
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
(Institute of Health Science)
Jl. Letkol Istiqlah No. 109 Banyuwangi Telp (0333) 425270
Fax (0333) 425270
BANYUWANGI
Website: www.stikesbanyuwangi.ac.id
NIM : 2017.02.050
NIK/NIDN : 06.021.0308/0724127803