Anda di halaman 1dari 5

Nama : Avelina Ova Namus

NIM : 2019005004

UTS : FILSAFAT SAINS

1. Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari tetang bagaimana berusaha memperoleh


pemahaman tentang suatu hal secara jelas, benar dan lengkap, serta mendasar untuk
dapat menemukan kerangka pokok serta unsur-unsur hakiki yang kiranya menjadi ciri
khas yang sebenarnya. Sehinga kita dapat menentukan identitas ilmu pengetahuan
dengan benar, dapat menentukan mana yang termasuk ilmu pengetahuan, dan mana
yang tidak termasuk dalam lingkup ilmu pengetahuan. Filsafat yang didasari
semangat mencari kejelasan, kebenaran serta kebijaksanaan, tentu saja tidak puas
terhadap kebiasaan-kebiasaan serta pendapat-pendapat yang dikemukakan begitu saja
tanpa adanya landasan pemikiran rasional dan obyektif yang dapat
dipertanggungjawabkan. Filsafatlah merupakan pelopor yang pertama-tama berani
mendobrak dan membongkar pandangan-pandangan tradisional dan mitis yang sejak
lama hanya diterima begitu saja tanpa adanya penjelasan rasional. Filsafat dengan
pertanyaan-pertanyaannya yang rasional (kritis, logis, sistematis), obyektif,
menyeluruh dan radikal berusaha membongkar pandangan-pandangan yang
dikemukan begitu saja tanpa adanya penjelasan rasional, serta membongkar
kebiasaan-kebiasaan yang tidak memiliki orientasi yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Keterkaitan dengan ilmu
Membicarakan tentang ilmu adalah suatu hal yang tidak akan berkesudahan
karena kita akan mendapatkan ilmu dari berbagai hal entah apapun yang kita
lakukan, dimanapun kita berada. ilmu-ilm itu adalah suatu hal yang saling
berkaitan satu sama lain.
Bagi seorang ilmuwan diperlukan pengetahuan dasar yang memadai tentang
ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial, supaya para ilmuwan memiliki
landasan berpijak yang kuat. Hal ini berarti ilmuwan sosial perlu mempelajari
ilmu-ilmu kealaman secara garis besar, demikian pula seorang ahli ilmu
kealaman perlu memahami dan mengetahui secara garis besar tentang ilmu-
ilmu sosial. Sehingga antara ilmu yang satu dengan lainnya saling menyapa,
bahkan dimungkinkan terjalinnya kerja sama yang harmonis untuk
memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan, dan juga Menyadarkan
seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir yang hanya berpikir
murni dalam bidangnya tampa mengaitkannya dengan kenyataan yang ada di
luar dirinya. Padahal setiap aktivitas keilmuan nyaris tidak dapat dilepaskan
dari konteks kehidupan sosial-kemasyarakatan.
3. Pertumbuhan ilmu dan teknologi dewasa ini sangat pesat dan dampaknya amat besar
terhadap kehidupan setiap orang. Sehingga boleh dikatakan kini setiap segi dan tahap
kehidupan seseorang tersentuh oleh kemajuan ilmu dan perkembangan teknologi.
Ilmu dan teknologi bukanlah entitas yang sederhana karena bersangkut paut dengan
dorongan hakiki dan naluri kreatif dalam diri manusia. llmu sebagai hasil aktivitas
manusia yang mengkaji berbagai hal, baik diri manusia maupun realitas di luar
dirinya, sedangkan teknologi merupakan instrument bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Pada zaman kontemporer ilmu pengetahuan mengalami kemajuan
sangat cepat dengan penemuan pelbagai teknologi canggih. Ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) berimplikasi dalam perubahan peradaban manusia. Hubungan
antara ilmu dan teknologi yang saling pengaruh satu sama lain yaitu:
 Baik ilmu dan teknologi merupakan komponen dari
kebudayaan;
 Baik ilmu dan teknologi memiliki aspek ideasional maupun
faktual, dimensi abstrak maupun konkret, dan aspek teoretis
maupun praktis; Terdapat hubungan dialektis antara ilmu dan
teknologi. Pada satu sisi, ilmu menyediakan bahan pendukung
penting bagi kemajuan teknologi yakni berupa teori-teori. Pada
sisi lain penemuan teknologi sangat membantu perluasan
cakrawala penelitian ilmiah, yakni dengan dikembangkannya
perangkat penelitian berteknologi mutakhir.
4. Filsafat, sesuai ciri dasarnya sebagai, prinsip dan landasan berpikir bagi setiap usaha
manusia di dalam mengenal dan mengembangkan eksistensinya, melakukan tugasnya
dengan bertitik tolah pada beberapa ciri pemikiran, yaitu:
 Berpikir Rasional, Sebagaimana diketahui, berfilsafat adalah berpikir.
Meskipun demikian, tidak semua kegiatan berpikir dan hasil berpikir
dimaksud dapat dikategorikan sebagai berfilsafat. Ciri pemikiran
filsafat pertama-tama harus bersifat rasional, bukan perasaan subyektif,
khayalan, atau imajinasi belakah. Ciri pemikiran rasional menunjukkan
bahwa baik kegiatan berpikir maupun hasil pemikiran filsafat itu
sendiri harus dapat diterima secara akal sehat, bukan sekedar
mengikuti sebuah common sense (pikiran umum)
 Berpikir Radikal (radix = akar). Artinya, ciri berpikir filsafat yang
ingin menggali dan menyelami kenyataan atau ide sampai keakar-
akarnya, untuk menemukan dan mengangkat dasar-dasar pemikirannya
secara utuh ke permukaan. Melalui cara pemikiran yang demikian itu,
diperoleh suatu hasil berpikir yang mendasar dan mendalam, serta
sebuah pertanggunganjawaban yang memadai di dalam membangun
pemikiran filsafat dan pikiran keilmuan itu sendiri. Ciri pemikiran
dimaksud, mengisyaratkan bahwa orang tidak perlu terburu-buru
mengambil kesimpulan pemikiran sebelum menemukan hakikat
kebenarannya secara fundamental, dan dengan demikian, ia tidak muda
terjebak ke dalam pemikiran yang sesat dan keliru atau kejahatan.
 Berpikir Sistematis dan analitis. Artinya, ciri berpikir filsafat selalu
berpikir logis (terstruktur dan teratur berdasarkan hukum berpikir yang
benar). Pemikiran filsafat tidak hanya melepaskan atau menjejerkan
ide-ide, penalaran, dan kreatifitas budi secara serampangan (sporadis).
Justru, pemikiran filsafat selalu berusaha mengklasifikasi atau
menggolonggolongkan, mensintesa (mengkompilasi) atau
mengakumulasikan, serta menunjukkan makna terdalam dari pikiran,
merangkai dan menyusunnya dengan kata (pengertian), kalimat
(keputusan), dan pembuktian (konklusi) melalui sistim-sistim
penalaran yang tepat dan benar.
 Berpikir Universal. Artinya, pemikiran filsafat selalu mencari gagasan-
gagasan pemikiran yang bersifat universal, yang dapat berlaku di
semua tempat. Pemikiran filsafat tidak pernah akan berhenti dalam
sebuah kenyataan yang terbatas, ia akan menerobos mencari dan
menemukan gagasan-gagasan yang bersifat global dan menjadi rujukan
pemikiran umum.
 Komprehensif dan holistik. Artinya, pemikiran filsafat selalu bersifat
menyeluruh dan utuh. Baginya, keseluruhan adalah lebih jelas dan
lebih bermakna daripada bagian-perbagian. Holistik artinya, berpikir
secara utuh, tidak terlepas-lepas dalam kapsul egoisme (kebenaran)
sekoral yang sempit. Cara berpikir filsafat yang demikian perlu
dikembangkan mengingat hakikat pemikiran itu sendiri adalah dalam
rangka manusia dan kemanusiaan yang luas dan kaya (beraneka
ragam) dengan tuntutan atau klaim kebenarannya masing-masing, yang
menggambarkan sebuah eksistensi yang utuh.

5. Metode ilmiah adalah Ilmu yang menjawab banyak permasalahan berlandaskan


eksperimen dan penalaran akal sehat. Eksperimen yang dilakukan harus sistematis
dan logis. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode standar dalam pelaksanaannya,
maka digunakanlah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau
cara pemecahan masalah dengan menggunakan langkah- langkah yang telah tersusun
secara sistematis. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan melalui konsep dasar
berpikir ilmiah, yaitu analitis, logis, objektif, konseptual, dan empiris.

Contoh percobaan fisika yang menggunakan metode ilmiah.

1. Masalah :

Pengaruh manusia sebagia faktor luar terhadap pertumbuhan pada


tumbuhan

2. Rumusan masalah :

 Apakah manusia berpengaruh terhadap pertumbuhan pada tumbuhan?


 Bagaimanakah keadaan tumbuhan yang dirawat secara baik oleh
manusia dan keadaan tumbuhan yang tidak dirawat oleh manusia?

3. Observasi :

Mengamati timbuhan yang selalu dipelihara, dirawat dan diberi air


serta diberi pupuk oleh manusia. Tumbuhan tersebut tumbuh dengan
subur.

4. Hipotesis :

Mungkin tumbuhan akan tumbuh subur oleh manusia


5. Eksperimen :

1. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh manusia luar terhadap


pertumbuhan pada tumbuhan
2. Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen ini adalah : 2 pot
yang berukuran sama, 2 tanaman sejenis dan seukuran, tanah, pupukm
air, dan alat tulis
3. Cara kerja : Isi pot 1 dengan tanah, tanaman dan pupuk kemudian
disiram. Isi pot 2 dengam tanah, tanaman tanpa diberikan pupuk, lalu
diberi air. Rawat tanaman dalam pot 1 secara baik, sementara itu
biarkan pot 2 tumbuh dengan sendirinya. Amati tanaman pot 1 dan 2,
lalu bandingkan keduanya

6. Kesimpulan

Tanaman pot 1 tumbuh dengan baik sedangkan tanaman pot 2


sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai