Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perjalanan kehidupan manusia akan melalui beberapa fase

perkembangan yang bersifat berkelanjutan. Salah satu fase perkembangan

tersebut adalah fase remaja. Menurut Hurlock (2004:10) remaja dalam bahasa

Latin disebut adolescence, yang artinya tumbuh dan tumbuh untuk mencapai

kematangan. Istilah adolescence memiliki arti yang luas, mencakup

kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Secara psicologis, menurut

Muhammad dan Muhammad Asrori (2006:169) fase remaja adalah usia

dimana individu terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana

anak tidak merasa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua,

melainkan merasa sama.

Masa remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

dewasa. Pada masa ini remaja telah memiliki kematangan emosi, sosial, fisik

dan psikis. Masa remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus

dilewati. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa

fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya, sehingga dengan

mengetahui tugas-tugas perkembangan, remaja dapat mencegah konflik yang

ditimbulkan.

Pada setiap tahap perkembangan, remaja dituntut untuk menguasai

kemampuan berperilaku yang menjadi ciri bahwa perkembangannya berjalan

dengan normal. Jika pada fase tersebut remaja tidak mempunyai kemampuan
berperilaku sepatutnya, sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya maka

dianggap remaja tersebut mengalami kelambatan perkembangan atau

penyimpangan perkembangan.

Pencapaian tugas-tugas perkembangan bukan hanya penting untuk

fase perkembangan, dimana tugas-tugas perkembangan itu muncul, tetapi

juga penting untuk pencapaian tugas-tugas perkembangan berikutnya.

Demikian pula tugas-tugas perkembangan pada fase dewasa, dapat tercapai

dengan sempurna jika tugas pada fase remaja tercapai dengan sempurna. Jika

tugas-tugas perkembangan setiap fase perkembangan kehidupan manusia

berhasil diraih, maka individu itu akan mengalami dan menjalani kehidupan

dengan perasaan bahagia, baik secara emosional, moral dan intelektual.

B. Rumusan Masalah

Begitu menariknya berbicara tentang tugas-tugas perkembangan

remaja. Oleh sebab itu dalam makalah ini penulis mencoba mengemukakan

rumusan permasalahan tentang tugas-tugas perkembangan remaja, antara lain:

1. Apakah tugas perkembangan remaja?

2. Faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja?

3. Apa masalah yang terkait dengan pencapaian tugas perkembangan

remaja?

4. Apa upaya tumbuh kembang tugas perkembangan remaja?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari tulisan ini adalah ingin berbagi informasi tentang :

1. Tugas-tugas perkembangan remaja.

2. Faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja.


3. Masalah pencapaian tugas perkembangan remaja.

4. Upaya tumbuh kembang tugas-tugas perkembangan remaja.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat dipetik dari tulisan ini adalah adanya dokumen

kegiatan praktis yang pernah penulis susun berdasarkan pengalaman belajar.

Selain itu penulis mendapatkan pengalaman menyusun makalah, menggali

dan melatih kemampuan menulis yang penulis miliki.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan remaja adalah tugas yang muncul pada saat atau

sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan

menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan

tugas-tugas berikutnya, akan tetapi jika gagal akan menimbulkan rasa tidak

bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan

berikutnya.

Menurut Muhammad dan Muhammad Asrori (2006:164) tugas-tugas

perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meningkatkan sikap dan

perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan

bersikap dan berperilaku secara dewasa.

Berikut adalah beberapa tugas-tugas perkembangan remaja menurut

Havigrust dalam Syaodih (2003:161) yang seharusnya dicapai pada periode

remaja, yaitu :

1. Menguasai kemampuan membina hubungan baru dan lebih matang

dengan teman sebaya yang sama atau pun berlawanan jenis.

Kemampuan membina hubungan baik baru tersebut adalah

kemampuan berpikir positif, empati, altruistik dan kontrol emosi.

Kemampuan berpikir positif dapat diartikan sebagai kebiasaan

memahami orang lain pada dasarnya baik. Remaja yang berpikir positif

terhadap teman sebayanya suka menonjolkan aspek-aspek positif dari


teman sebayanya tersebut. Remaja ini terhindar dari tingkah laku

berburuk sangka atau hanya melihat sisi negatif teman sebayanya.

Remaja yang memiliki kemampuan empati mudah memahami

perasaan teman sebaya, sehingga mereka cepat tanggap dan saling

mereaksi secara positif perasaan temannya tersebut. Remaja yang

bertingkah laku altruistik mengutamakan kepentingan orang lain daripada

kepentingan dirinya sendiri. Dan remaja yang memilki kontrol emosi

tinggi memperlihatkan tingkah laku sabar , dan bersikap humor ketika

teman sebayanya bertingkah laku yang kurang menyenangkan.

2. Menguasai kemampuan melaksanakan peranan sosial sesuai dengan jenis

kelamin.

a. Sebagai laki-laki mampu melaksanakan peranan sebagai berikut :

1) Mampu membina pergaulan yang harnonis dengan teman

perempuan.

2) Mau melindungi wanita dan orang-orang yang lemah, misalnya

anak kecil, orang tua, dan sebagainya.

3) Memiliki rasa percaya diri dalam bergaul.

4) Memiliki kemampuan berpikir positif terhadap orang lain.

5) Menyukai dan menampilkan cara-cara berkomunikasi yang

sopan, suka mendengarkan atau memberi rasa penghormatan

kepada orang lain.

b. Sebagai perempuan, mau dan mampu melaksanakan peranan sebagai

berikut :
1) Mampu membina hubungan dan bekerja sama dengan sebaya

laki-laki.

2) Bertingkah laku lembut, ramah dan berbaik hati kepada orang lain

3) Menampakkan kasih sayang teerhadap anak-anak dan orang-

orang yang lemah.

4) Mampu melakukan komunikasi yang sopan, suka mendengarkan,

mengucapkan kata-kata yang menyenangkan dan menimbulkan

perasaan hormat pada orang lain.

5) Berpikir positif terhadap orang lain

3. Menerima keadaan fisik dan mengaktualisasikan secara efektif.

Remaja yang mencapai tugas perkembangan akan dapat

menerima keadaan fisiknya sesuai dengan jenis kelamin yang dimilkinya,

apakah sebagai pria atau wanita.

4. Mencapai kemerdekaan emosional dari orang tua dan orang dewasa

lainnya.

Remaja yang telah mencapai tugas perkembangan ini, mampu

mengembangkan kasih sayang terhadap orang tua, perasaan hormat

terhadap orang dewasa dan ikatan emosional dengan lawan jenis.

5. Memiliki kemampuan untuk mandiri secara ekonomi.

Remaja yang matang memiliki dorongan untuk mencari biaya

hidup sendiri. Mereka ingin berbuat sesuatu yang bisa menghasilkan

uang, seperti dengan ikut kerja paruh waktu.

6. Memiliki kemampuan memilih dan mempersiapkan diri untuk karier.


Sebagai remaja yang berkembang, mereka sudah memiliki

keyakinan nilai-nilai untuk bekal hidup dalam karier, memiliki ketetapan

karier yang akan ditekuni dan mengarahkan diri dalam pendidikan dan

kepribadian yang sesuai dengan tuntutan karier yang mereka pilih.

7. Berkembangnya keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang perlu

untuk menjadi warga negara yang baik.

Sebagai remaja yang berkembang, maka dari aspek intelektual dia

memperlihatkan kemampuan menerapkan atau mempergunakan ilmu

yang mereka pelajari dalam menghadapi kehidupan mereka.

8. Memiliki keinginan untuk bertanggung jawab terhadap tingkah laku

sosial.

Sebagai remaja yang telah mencapai tugas perkembangan ini,

remaja benar-benar menjunjung tinggi nilai-nilai sosial, mencintai dan

ingin bertingkah laku sosial yang manusiawi.

9. Memiliki perangkat nilai dan sistem etika dalam bertingkah laku.

Remaja telah memiliki sikap dan nilai-nilai sebagai dasar dalam

bertingkah laku atau filsafat hidup. Mereka mempedomani nilai-nilai

agama, budaya dan ilmu pengetahuan dalam bertingkah laku.

Sedangkan menurut Hurlock (2004:11) ada beberapa tugas-tugas

perkembangan remaja yang seharusnya dicapai, antara lain :

1. Mampu menerima keadaan fisiknya

2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa


3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang

berlainan jenis

4. Mencapai kemandirian emosional

5. Mencapai kemandirian ekonomi

6. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat

diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat

7. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang

tua

8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk

memasuki dunia dewasa

9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan

10. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan

keluarga

Jika tugas perkembangan sebelum usia remaja telah dipenuhi,

maka perkembangan fisiknya akan diikuti dengan kematangan emosi dan

tanggung jawabnya dalam berpikir sebagai seorang yang dewasa. Ia juga

akan bisa memilih teman dekat yang baik baginya dan membatasi

pergaulan tanpa bersikap masa bodoh dengan teman yang kurang baik

bagi diri dan agamanya. Hal ini juga dapat terlihat dari interaksi

sosialnya yang baik dengan lingkungannya.

B. Faktor yang Mempengaruhi Tugas Perkembangan Remaja

Secara umum, faktor yang mempengaruhi lancarnya pelaksanaan

tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut :

1. Faktor herediter/keturunan (genetik)


2. Faktor lingkungan

3. Faktor interaksi antara genetis dan lingkungan

Berikut adalah beberapa faktor yang berpengaruh terhadap lancarnya

pelaksanana tugas-tugas perkembangan remaja menurut ahli :

1. Pertumbuhan fisik remaja

Tugas perkembagan akan suskses bila pertumbuhan fisik remaja

berjalan dengan sewajarnya

2. Perkembangan psikis remaja

Tugas perkembangan akan sukses bila perkembangan psikisnya,

seperti mental, sikap perasaannya berkembang dengan wajar

3. Posisi remaja dalam keluarga

Kelancaran tugas perkembangan juga banyak dipengaruhi oleh

posisinya ditengah keluarga; sebagai anak tunggal atau bukan, anak

kandung atau anak angkat, anak pertama atau terakhir

4. Kesempatan remaja untuk mempelajari tugas- tugas perkembangan

Banyak sedikitnya kesempatan yang dimiliki remaja sangat

berpengaruh pada pelaksanaan tugas perkembangan remaja

5. Motivasi diri

Ada tidaknya motivasi, kuat atau lemah nya motivasi tersebut

atau faktor pendorong yang ada dalam diri seorang remaja akan

memperlancar atau menghambat pelaksanaan tugas-tugas perkembangan

remaja

C. Masalah Pencapaian Tugas Perkembangan Remaja


Berikut adalah beberapa masalah yang sering dialami oleh remaja,

terkait dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan remaja, antara lain

sebagai berikut :

1. Memiliki sahabat dekat dua orang atau lebih

2. Sebagai anggota “klik” dari jenis kelamin yang sama secara mantap

3. Dipercaya oleh teman sekelompok dalam posisi tanggung jawab tertentu

4. Memiliki penyesuaian sosial yang baik

5. Banyak meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan teman sebaya

6. Berpartisipasi dalam acara teman sebaya

7. Memahami dan dapat melakukan keterampilan sosial dalam bergaul

dengan teman sebaya

8. Mau bekerja sama dengan orang lain

9. Berusaha memahami pandangan orang lain dalam diskusi kelompok

10. Kadang-kadang memberikan tepuk tangan kepada lawan dalam suatu

permainan.

Berikut adalah beberapa masalah yang kadang-kadang dialami oleh

remaja, terkait dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan remaja, antara

lain sebagai berikut :

1. Memiliki seorang teman dekat

2. Menjadi anggota “klik” atau “gank” namun kurang mendapat perhatian

3. Memiliki kemampuan sosial yang sedang

4. Kadang-kadang mau menghadiri acara dengan teman lawan jenis

5. Merasa tidak percaya diri, apabila berada dalam kelompok yang beragam

6. Mempunyai peran yang netral dalam kegiatan kelompok


Berikut adalah beberapa masalah yang jarang dialami oleh remaja,

terkait dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan remaja, antara lain

sebagai berikut :

1. Tidak memiliki teman akrab

2. Tidak pernah diundang untuk menghadiri acara kelompok

3. Sering dikambing hitamkan oleh kelompok sebaya

4. Sering balas dendam dengan sikap bermusuhan

5. Berperilaku penyimpangan penyesuaian sosial

6. Sangat malu bergaul dengan lawan jenis.

D. Upaya Tumbuh Kembang Tugas Perkembangan Remaja

Tugas-tugas perkembangan pada periode remaja tidak dikuasai oleh

remaja sendirinya, tetapi perlu bantuan dari lingkungan untuk memungkinkan

remaja menguasai tugas-tugas perkembangannya.

Berikut cara yang dapat dilakukan untuk membantu tugas-tugas

perkembangan remaja, antara lain :

1. Membantu remaja agar menguasai kemampuan membina hubungan baru

dengan teman sebaya yang sejenis atau berlawan jenis. Usaha-usaha

yangn dapat dilakukan adalah :

a. Melakukan diskusi kelompok baik dalam bentuk bimbingan maupun

konseling tentang ciri perilaku dan perlunya mengembangkan

berpikir positif, empati, altruistik, kontrol emosi dan penampilan

yang menarik untuk membina keakraban dengan teman sebaya.


b. Melatih remaja untuk selalu berpikir positif, empati, altruistik dan

kontrol emosi dengan program latihan yang terstruktur dan kontinu.

Dan juga perlu mengenalkan program gizi seimbang, karena remaja

adalah masa yang bagus untuk pertumbuhan.

2. Membantu remaja agar menguasai kemampuan melaksanakan perasaan

sosial sesuai dengan jenis kelamin. Yang perlu dilakukan adalah, sebagai

berikut :

a. Melakukan bimbingan kelompok yang terjadwal untuk membahas

tentang mengapa dan bagaimana peranan seorang remaja, baik

sebagai wanita atau pria sejati yang sesuai dengan nilai-nilai agama,

ilmu pengetahuan ataupun adat-istiadat.

b. Melakukan pelatihan tentang peranan-peranan tersebut melalui

metode bermain peran, drama dan tugas-tugas terprogram melalui

kurikulum (matapelajaran yang terkait).

c. Menciptakan kondisi belajar yang memupuk kerjasama agar masing-

masing remaja dapat mempraktekkan perannya sesuai dengan jenis

kelamin.

d. Menjadikan guru, teman sebaya dan orang-orang terkenal yang

dikagumi remaja sebagai model (contoh atau acuan) peran-peran

yang disesuaikan dengan jenis kelamin.

3. Membantu remaja agar menerima keadaan fisik dan mempergunakannya

secara efektif. Usaha untuk mencapai tugas perkembangan ini adalah

dengan melakukan hal-hal berikut :


a. Pemberian informasi tentang cara merawat tubuh sesuai dengan jenis

kelamin. Pemberian informasi harus dilakukan diruangan yang

terpisah antara remaja pria dan remaja wanita, dan diberikan oleh

guru dengan jenis kelamin sama dengan siswanya.

b. Melakukan diskusi atau bimbingan kelompok untuk membahas

permasalahan perawatan dan penggunaan fisik dengan sebaiknya.

c. Khusus bagi remaja wanita diperlukan peragaan perawatan fisik

(kulit, rambut, organ seks dan bau badan) dengan mempergunakan

obat tradisional seperti melalui kegiatan ekstrakurikuler.

4. Membantu remaja agar mencapai kemerdekaan (kebebasan) emosional

dari orangtua dan orang dewasa lainnya. Untuk mencapai tugas

perkembangan ini, yang dapat dilakukan adalah :

a. Melakukan bimbingan kelompok untuk membahas mengapa dan

bagaimana emosi remaja yang mandiri.

b. Melakukan konselling kelompok dan perorangan untuk mengatasi

permasalahan emosi remaja yang tidak stabil.

c. Personil sekolah hendaknya dapat menjadi model bagi

perkembangan emosi yang matang seperti ramah, sabar, kasih

sayang, ceria dan sebagainya dalam menghadapi permasalahan

hidup, terutama dalam permasalahan remaja.

d. Guru menghargai dan menyokong tingkah laku emosi siswa yang

positif ketika menghadapi masalah dan memberi petunjuk mengatasi

emosi yang tidak terkontrol.


e. Melakukan pertemuan dengan orangtua siswa tentang cara yang

harus dilakukan agar emosi remaja berkembang dengan baik.

5. Membantu remaja agar mencapai kemandirian ekonomi. Usaha-usaha

yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Memberi kesempatan kepada remaja mengelola usaha sekolah atau

diluar sekolah yang menampilkan hasil karya atau kreativitas remaja.

b. Melaksanakan kegiatan pengembangan bakat-bakat khusus yang

bernilai ekonomis pada masa sekarang maupun yang akan datang.

6. Membantu remaja agar mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk

berkarier. Untuk mencapai tugas perkembangan ini, yang dapat

dilakukan adalah :

a. Memperkenalkan potensi alam sekitar yang dapat diolah menjadi

produksi yang dapat menunjang ekonomi.

b. Memperkenalkan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan masyarakat

dalam rangka memelihara dan memanfaatkan potensi lingkungan.

c. Membentuk keyakinan kerja keras dalam berkarier dan

mencontohkan orang-orang yang sukses sebagai model dalam

kehidupan berkarier.

d. Memberikan penghargaan dan penilaian tinggi terhadap siswa yang

kreatif dan produktif baik dalam bidang akademis, bakat khusus

maupun dalam kehidupan sosial.


7. Membantu remaja agar menguasai keterampilan intelektual dan konsep-

konsep yang perlu sebagai warga negara. Usaha yang dilakukan adalah,

sebagai berikut :

a. Memberikan pengalaman melalui kurikulum tentang nilai dan ilmu

pegetahuan yang oenting, dan melatih menerapkan pengalaman itu

dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada keaktifan

siswa dalam pemecahan masalah dengan mempergunakan informasi

dari berbagai sumber seperti guru, media cetak, televisi, dsb.

8. Membantu remaja agar memiliki keinginan dan kemampuan bertanggung

jawab teerhadap tingkah laku sosial. Usaha yang perlu dilakukan adalah :

a. Memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa tentang nilai-

nilai sosial yang berlaku dan mempergunakannya dalam berinteraksi

dan memecahkan masalah sosial.

b. Memperkenalkan remaja pada berbagai aspek kehidupan masyarakat

sekitar yang dapat diamati secara langsung dan nyata.

9. Membantu remaja agar memiliki perangkat nilai dan etika bertingkah

laku. Untuk mencapai tugas perkembangan ini, yang dapat dilakukan

adalah :

a. Memperkenalkan filsafat hidup sesuai dengan nilai agama, ilmu

pengetahuan dan adat istiadat melalui berbagai sumber, baik media

cetak, elektronik maupun narasumber.


b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati dan

menghayati sampai seberapa jauh filsafat hidup itu berperan dalam

kehidupannya.

c. Mencontohkan orang dewasa dan teman sebaya sebagai model untuk

menjalankan kehidupan yang sesuai dengan nilai agama, ilmu

pengetahuan dan adat-istiadat.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Masa remaja adalah suatu tahap dalam perkembangan, dimana terjadinya

kematangan alat seksual dan tercapainya kemampuan produksi.

Pentahapan perkembangan ini mengikuti tahap perkembangan

kemampuan fungsi fisik. Individu selama mengikuti perkembangan tidak

mempunyai kehidupan yang statis, melainkan dinamis dan pengalaman

belajar yang disajikan kepada mereka yang sesuai dengan sifat khasnya

dan sesuai dengan masa perkembangannya.

2. Remaja yang berkembang sempurna dapat memperlihatkan barbagai

kemampuan. Kemampuan-kemampuan itu disebut tugas-tugas pada

periode remaja. Ada 9 kemampuan yang harus sudah dikuasai oleh

remaja sebagai tanda tercapainya tugas-tugas perkembangannya, yaitu:

a. Menguasai kemampuan membina hubungan baru dan lebih matang

dengan teman sebaya yang sama atau pun berlawanan jenis.

b. Menguasai kemampuan melaksanakan peranan sosial sesuai dengan

jenis kelamin

c. Menerima keadaan fisik dan mengaktualisasikan secara efektif.

d. Mencapai kemerdekaan emosional dari orang tua dan orang dewasa

lainnya.

e. Memiliki kemampuan untuk mandiri secara ekonomi.

f. Memiliki kemampuan memilih dan mempersiapkan diri untuk karier.


g. Berkembangnya keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang

perlu untuk menjadi warga negara yang baik.

h. Memiliki keinginan untuk bertanggung jawab terhadap tingkah laku

sosial

i. Memiliki perangkat nilai dan sistem etika dalam bertingkah laku.

B. Saran

Agar tidak terjadinya penyimpangan perkembangan atau kelambatan

perkembangan, maka remaja dituntut untuk berusaha menyelesaikan tugas-

tugas perkembangannya sesuai dengan tahapnya, dengan cara mengikuti

berbagai macam hal-hal yang dapat membantu tugas perkembangan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B. 2004. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan) Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Muhammad, Ali dan Muhammad Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta


Didik, 2006. Jakarta : PT Bumi Aksara

Syaodih, Nana. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Yusuf, Syamsu L.N. 2006. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

http://www.scribd.com/doc/28552879/pertumbuhan-fisik-remaja, diakses pada


tanggal 12 November 2010 pukul 11:11.

http://okbip.blogspot.com/2010/04/pertumbuhan-fisik-dan-kesehatan-remaja.html
diakses pada tanggal 14 November 2010 pukul 11:14.

Anda mungkin juga menyukai