Anda di halaman 1dari 21

EJAAN dan

TANDA BACA
DALAM BAHASA
INDONESIA
Hello!
I am Bustanul Atfal.

Contact me at:
atfalbustanul87@gmail.com

+6282247436789
PENGANTAR
• Hampir semua aktivitas tidak terlepas dari tulis menulis.

• Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam penulisan,


salah satunya penggunaan Bahasa.

• Meliputi penggunaan ejaan, pemilihan kata, penyusunan


kalimat dan pembuatan paragraf.
DEFINISI
• Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ejaan adalah
kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat dan
sebagainya) dalam tulisan huruf-huruf serta penggunaan
tanda baca (KBBI, 2008).

• Ketentuan atau kaidah yang mengatur penulisan huruf


menjadi satuan-satuan kata, kelompok kata, atau kalimat,
beserta penggunaan tanda baca.

• Artinya bahwa ejaan hanya terkait dengan tata tulis yang


meliputi pemakaian huruf, penulisan kata, termasuk
penulisan kata istilah atau serapan dan pemakaian tanda
baca.
SISTEM EJAAN YANG DIGUNAKAN DALAM BAHASA INDONESIA :

1. Ejaan Van Ophujsen


Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1901 dalam kitap Logat Melayu
2. Ejaan Soewandy/Republik
Berlaku mulai tahun 1947
3. Ejaan Pembaharuan (1957)
4. Ejaan Melaju Indonesia/Melindo (1959)
5. Ejaan Lembaga Bahasa Kesusasteraan/LBK (1966)
6. Ejaan Yang Disempurnakan/EYD (1972)
7. Ejaan Bahasa Indonesia/EBI (2015)
Ejaan Van Ophuijsen 1901
Ejaan Van Ophuijsen yang terdengar dalam Kongres Bahasa
Indonesia I, 1983, di Solo.
Ejaan van Ophuysen ini merupakan ejaan yang pertama kali berlaku
dalam bahasa Indonesia.
Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:
1. Huruf “J” untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
2. Huruf “Oe” untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer,
dsb.
3. Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk
menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’,.
4. Huruh ch yang dieja kh, seperti chusus, achir, dsb.
Ejaan Soewandi 1947
Ejaan Soewandi adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa
Indonesia yang berlaku sejak 17 Maret 1947.
Ejaan baru itu oleh masyarakat diberi julukan ejaan
Republik.
Ciri-cirinya antara lain :
• Huruf oe diganti dengan u, seperti pada guru, itu, umur
• Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata-kata tak, pak,
maklum, rakjat.
• Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti anak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
• Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, seperti kata depan di pada dirumah, dikebun, disamakan dengan
imbuhan di- pada ditulis, dikarang.
Ejaan yang Disempurnakan 1972
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa
Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa
Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
menerbitkan buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan”.
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia.

• Ejaan ini menyempurnakan EYD, terutama dalam hal


penambahan diftong, penggunaan huruf kapital, dan cetak
tebal.
Beberapa contoh perubahan dari zaman Ejaan Van
Ophuijsen, Ejaan Republik, sampai Ejaan Yang
Disempurnakan

• Ophuijsen Republik/Suwandi EYD

• Djoedjoer Djudjur Jujur


• Setjertjah Setjertjah Secercah
• Chawatir Chawatir Khawatir
• Njanji Njanji Nyanyi
• Menjoeroeh Menjuruh Menyuruh
• Bapa’ Bapak Bapak
Dari contoh tersebut dapat dicatat bahwa terdapat
perubahan huruf sebagai berikut :

• Ophuijsen Republik/Suwandi EYD

• Tj Tj C
• Dj Dj J
• J J Y
• Nj Nj Ny
• Ch Ch Kh
• Sj Sj Sy
• Oe U U
Pemakaian
Huruf

Penulisan Huruf

Ejaan yang
Disempurnakan/ Penulisan Kata
EYD

Penulisan Unsur
Serapan

Pemakaian
Tanda Baca
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN/ EYD

• Pemakaian Huruf
• Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
• Penulisan Kata
• Penulisan Unsur Serapan
• Pemakaian Tanda baca
PEMAKAIAN HURUF
• Huruf abjad (26 huruf)
• Huruf vokal (a, i, u, e, o)
• Huruf konsonan (b, c, d, f,...)
• Huruf diftong (ai, au, dan oi)
• Gabungan Huruf Konsonan (kh, sy, ng, ny)
• Pemenggalan Kata (su-lit, dan lain-lain)
• Pemenggalan Huruf Kapital
• Pemakaian Huruf Miring
PENULISAN KATA
• Kata dasar;
• Kata turunan;
• Bentuk ulang;
• Gabungan kata;
• Kata ganti: ku, mu, dan –nya;
• Kata depan: di, ke, dan dari;
• Kata Si dan Sang;
• Partikel;
• Singkatan dan akronim;
• Angka dan lambang bilangan;
PENULISAN UNSUR SERAPAN
 Terjemahan

 Adaptasi
Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke
dalam bahasa Indonesia.
Contoh: reshuffle, exit, open, syarat dan lain-lain

 Adopsi
Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh: octaaf (Belanda) = oktaf
haemoglobin = hemoglobin
PENULISAN UNSUR SERAPAN
• Tanda titik (.) • Tanda kurung ((...))
• Tanda koma (,) • Tanda kurung ([…])
• Tanda titik koma (;) • Tanda petik (“…”)
• Tanda titik dua (:) • Tanda petik tunggal (‘…’)
• Tanda hubung (-) • Tanda garis miring (/)
• Tanda pisah (--) • Tanda penyingkat (‘)
• Tanda elipsis (…)
• Tanda tanya (?)
• Tanda seru (!)
ISTIRAHATLAH KATA-KATA

Istirahatlah kata-kata
jangan menyembur-nyembur
orang-orang bisu

Kembalilah ke dalam rahim


segala tangis dan kebusukan
dalam sunyi yang meringis
tempat orang-orang mengikari
menahan ucapannya sendiri

Tidurlah, kata-kata
kita bangkit nanti
menghimpun tuntutan-tuntutan
yang miskin papa dan dihancurkan

Nanti kita akan mengucapkan


bersama tindakan
bikin perhitungan

Tak bisa lagi ditahan-tahan.

Solo Sorogenen, 12 Agustus 88


Wiji Thukul
Buku: Nyanyian Akar Rumput
Maka nikmat Kopi yang manakah
yang kamu dustakan?
Thanks!
Any questions?
You can find me at:

atfalbustanul87@gmail.com

+6282247436789

Anda mungkin juga menyukai