Anda di halaman 1dari 49

MIKOSIS

OPPORTUNISTIK
Hello!
I am Bustanul Atfal.

Contact me at:
atfalbustanul87@gmail.com

+6282247436789
PENGANTAR
DEFINISI
Mikosis opportunistik adalah infeksi yang disebabkan
oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan
penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang buruk.
DEFINISI
Pasien dengan gangguan pertahanan tubuh lemah
(pejamu), rentan terhadap fungi yang terdapat di
mana-mana, tetapi orang sehat yang tidak sengaja
terapar jamur biasanya resisten. Pada banyak kasus,
tipe fungi dan perjalanan penyakit infeksi mikotik
ditentukan oleh keadaan predisposisi pejamu. Sebagai
anggota flora mikroba normal, kandida dan fungi
serumpun merupakan oportunis endogen. Mikosis
oportunistik lain disebabkan oleh fungi eksogen yang
secara umum terdapat di tanah, air dan udara.
(Mitchell, 2007)
DEFINISI
Fungi yang paling sering diisolasi dari pasien
immunocompromised adalah saprophytic (yaitu dari
lingkungan) atau endogen (komensal). Spesies yang
paling umum adalah spesies Candida, spesies
Aspergillus, dan spesies Mucor.
Gambaran Umum Hubungan Antara Fungi dan Kondisi Penyakit
Fungi Penyebab Mikosis Opportunistik

• Candida albicans
• Aspergillus sp
• Cryptococcus neofarmans
• Zigomikosis
1. Candida albicans
Candida merupakan fungi golongan khamir penyebab
tersering infeksi fungi opportunistik diseluruh dunia.
Candida biasanya berkolonisasi di membran mukosa dan
kulit manusia serta merupakan flora normal pada kulit,
membran mukosa, saluran cerna, dan vagina. Selain dapat
menjadi patogen dan membentuk kolonisasi, biasanya
Candida juga ditemukan dalam lingkungan, seperti daun,
bunga, air dan tanah. Fungi ini berbentuk dimorfik yaitu
berbentuk hifa/pseudohifa ditemukan pada penyakit atau
bentuk patogen dan berbentuk ragi/yeast merupakan
bentuk istirahat sebagai saprofit.
Candida albicans
C. albicans bersifat dimorfik; selain ragi dan
pseudohifa, spesies tersebut juga dapat menghasilkan
hifa sejati. Penyebab terbanyak dalam kandidiasis
adalah Candida albicans, spesies dengan patogenitas
paling tinggi.
Isolasi Candida spp
Sampel
Spesimen didapat tergantung di mana fungi ini
menginfeksi, meliputi kandidiasis superfisial (kulit dan
kuku), kandidiasis sistemik (saluran pernafasan,
saluran cerna) dan kandidiasis vagina. Contoh
spesimen : kerokan kulit dan kuku, apus vagina,
darah, cairan spinal, biopsi jaringan, urine dan materi
dari kateter intravena yang dilepas.
Isolasi Candida spp
Contoh pengambilan sample pada kulit
• Pisau scalpel steril disiapkan
• Kulit yang akan dikerok dibersihkan dengan kapas
beralkohol, dibiarkan mengering
• Sementara kulit mengering, media yang akan digunakan
disiapkan
• No. lab, nama pasien, dan tanggal pengambilan sampel
ditulis
• Bagian kulit yang terinfeksi dikerok
• Kerokan yang sudah terkumpul sebagian ditabur
(ditanam) dalam media yang sudah disiapkan, sebagian
dibuat preparat KOH.
Isolasi Candida spp
Pemeriksaan Langsung
Biopsi jaringan, cairan spinal yang disentrifugasi, dan
spesimen lain dapat diperiksa dalam apusan yang dipulas
Gram atau sediaan histopatologis untuk melihat adanya
pseudohifa dan sel tunas. Kerokan kulit pertama–tama
ditempatkan di dalam tetesan kalium hidroksida (KOH)
10%.
Isolasi Candida spp
Biakan
Semua spesimen dibiakkan pada medium fungi pada suhu
ruang atau pada suhu 37°C. Koloni fungi kemudian
diperiksa untuk mencari keberadaan pseudohifa. C.
albicans dikenali melalui pembentukan tabung tunas (serm
tube) atau klamidiospora.
Identifikasi Candida spp
Candida albicans
Makroskopik
Pada agar Sobouraud Dextrose Agar (SDA) dengan suhu
25°C, dapat tumbuh koloni fungi berwarna putih hingga
cream, bentuk bulat, menonjol konsistensi lunak dan halus
hingga berkerut. Isolasi ini dapat hidup pada suhu 42°C dan
pada media yang mengandung cyclohexumide.
Identifikasi Candida spp
Candida albicans pada media SDA
Makroskopik
Identifikasi Candida spp
Candida albicans
Mikroskopik
Pada inkubasi agar cornmeal selama 72 jam dengan suhu
25°C, ditemukan banyak cabang pseudohifa dan hifa sejati
dengan blastokonidia. Blastokonidia berbentuk seperti
anggur dan terdapat disepanjang hifa.
Identifikasi Candida spp
Candida tropicalis
Makroskopik
Pada medium SDA, koloni berwarna krem dengan pinggir
miselium yang tipis dan juga memproduksi film dengan
permukaan yang tipis serta gelembung pada saat dibiakkan
pada Sabouraud broth.
Identifikasi Candida spp
Candida tropicalis
Mikroskopik
Pada agar cornmeal tween 80 setelah diinkubasi selama 72 jam pada
suhu 25°C. Candida tropicalis dapat memproduksi blastospora yang
berlokasi sepanjang pseudohifa. Blastospora dapat terlihat sendiri–
sendiri atau berkelompok. Pseudohifa bercabang sangat banyak dan
juga dapat memproduksi hifa sejati.
2. Aspergillus sp
Aspergilus adalah fungi opportunistik patogen yang dapat
menginfeksi manusia. Aspergilosis merupakan infeksi yang
disebabkan oleh fungi Aspergillus. Fungi ini terdapat di alam bebas,
sehingga sporanya sering diisolasi dari udara. Cara infeksi tergantung
lokasi yang diinfeksi ada beberapa bentuk yaitu : Aspergilosis kulit,
Aspergilosis sinus, Aspergilosis paru, Aspergilosis sistemik.
Aspergillus sp tumbuh cepat, menghasilkan hifa aerial yang
memperlihatkan ciri khas struktur konidia, konidiofora panjang
dengan vesikel di terminal, tempat fialid menghasilkan rantai–rantai
basipetal konidia. Spesies ini diidentifikasi menurut perbedaan
morfologi dalam struktur–struktur tersebut, termasuk ukuran,
bentuk, tekstur, dan warna konidia.
Aspergillus sp
Aspergillus adalah saprofit yang sangat mudah ditemukan di sekitar
kehidupan manusia dan terdiri atas sekelompok spesies berbeda. Spesies
yang kerap menyebabkan penyakit adalah Aspergillus fumigatus,
Aspergillus flavus, Aspergillus niger dan Aspergillus terreus, spesies yang
paling patogen adalah A. fumigatus mampu tumbuh pada suhu 37°C
bahkan sampai suhu 50°C.
Aspergillus adalah fungi saprofit yang sehari-hari konidianya sangat mudah
terhirup ke dalam saluran napas tanpa menyebabkan kelainan. Konidia
yang masuk akan dikeluarkan oleh pergerakan silia epitel torak atau
dihancurkan oleh imunitas tubuh. Diperlukan faktor resiko yang mengubah
pertahanan tubuh dan memungkinkan jamur menyebabkan infeksi.
Tempat predileksi utama aspergilosis adalah paru-paru akibat inhalasi
konidia. Kelainan yang disebabkan Aspergillus contohnya aspergilosis
invasif.
Isolasi Aspergillus sp
Sampel
Sampel pada aspergilosis dapat berupa sputum, bilasan
bronkus, dan usap hidung/mulut.
Pemeriksaan Langsung
Pemeriksaan langsung dengan KOH 10-20%. Saat ini beberapa
rumah sakit terkemuka di dunia mulai menerapkan
pemeriksaan berbasis molekular (PCR) untuk diagnosis
aspergilosis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gabungan
gejala klinis, faktor resiko, gambaran CT scan paru dan hasil
pemeriksaan laboratorium.
Isolasi Aspergillus sp
Biakan
Semua spesimen dibiakkan pada medium fungi pada suhu
ruang atau pada suhu 37°C kemudian diperiksa untuk mencari
keberadaan pseudohifa.
Identifikasi Aspergillus spp
Aspergilus flavus
Makroskopik
Pada agar Czapek Dox, koloni menunjukkan ciri khas pigmentasi
permukaan biru kehijauan dengan permukaan seperti suede yang
terdiri dari padat seperti konidiaspora. Kepala konidri adalah
biasanya kolumnar (sampai 400 x 50 μm tapi sering jauh lebih
pendek dan lebih kecil) dan uniseriate conidiophore stipes pendek,
berdinding halus dan berbentuk kerucut vesikula terminal yang
mendukung satu deretan phialides pada dua pertiga bagian atas
dari vesikel konidia diproduksi disuksesi basipetal membentuk
rantai panjang dan bersifat globosa menjadi subglobose (diameter
2.5-3.0 μm), hijau dan berdinding kasar untuk melakukan
echinulate. Catatan: Spesies ini bersifat termotolerant dan tumbuh
pada suhu naik ke 55°C.
Makroskopik Aspergillus flavus
Identifikasi Aspergillus spp
Mikroskopik Aspergillus flavus
Hifa Aspergillus flavus berupa septa hialin. Konidiofora
biasanya kasar, tidak berwarna berukuran 800 µm x 15-20 µm.
spesies ini merupakan agen etiologi dari infeksi termasuk
mikositosis yang berhubungan dengan aflotoksin, pneumonitis
hipersensitif, dan penyakit invasif.
Identifikasi Aspergillus spp
Makroskopik Aspergilus niger
Pada medium PDA dengan suhu 25°C berwarna putih, cepat
berubah menjadi hitam dengan produksi konidium.
Identifikasi Aspergillus spp
Makroskopik Aspergillus fumigatus
Koloni pada medium PDA pada suhu 25°C berwarna abu-abu
kehijauan terlihat seperti berasap. Beberapa isolasi mungkin
terlihat seperti pigmen lavender. Koloni yang sangat matur
berubah menjadi abu-abu batu. Teksturnya seperti benang wol
atau kapas dan granular.
Identifikasi Aspergillus spp
Mikroskopik Aspergillus fumigatus
Hifa Aspergillus fumigatus berupa septa dan hialin. Kepala konidia
terlihat seperti kolumnar keras. Konidiospora terlihat lembut,
tidak berwarna dengan panjang 300 µm, dan berbentuk seperti
kubah dengan diameter 20-30 µm, konidia bisa halus sampai kasar
dengan diameter 2-3,5 µm.
3. Cryptococcus neofarmans
Kriptokokosis adalah penyakit oportunis sistemik
yang disebabkan oleh fungi Cryptococcus neoformans
yang dapat menimbulkan kelainan pada kulit, paru
dan meningtis. Pada medium SDA tumbuh koloni
fungi yang berwarna kuning tua yang tumbuh cepat
pada temperatur 37°C.
Isolasi Cryptococcus neofarmans
Sampel
• Sampel diambil secara aseptis sebelum pemberian antifungal,
dikumpulkan pada wadah yang steril dan segera dibawa ke
laboratorium
• Sampel diambil sesegera mungkin setelah timbulnya gejala yang
mendukung ke arah diagnosis
• Jumlah sampel yang dianjurkan untuk cairan serebrospinal (CSS)
adalah > 2 mL. Sampel darah 10-20 mL untuk dewasa dan 4-10 mL
untuk anak-anak
Isolasi Cryptococcus neofarmans
Pemeriksaan langsung
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis
langsung adalah pewarnaan dengan tinta India dan
dibaca dengan mikroskop cahaya, merupakan
pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kapsul
sel fungi C. neoformans.
Isolasi Cryptococcus neofarmans
Deteksi Antigen C. neoformans dengan Aglutinasi Lateks
Prinsip Pemeriksaan Partikel lateks yang dilapisi dengan
anticryptococcal globulin reagent (ACGR) akan bereaksi
dengan antigen Cryptococcus dalam serum atau cairan
serebrospinal pasien. Apabila terdapat antigen
Cryptococcus dalam sampel yang diperiksa maka akan
terbentuk/terlihat aglutinasi.
Isolasi Cryptococcus neofarmans
Pemeriksaan Berdasarkan Metode Enzyme Immunoassay
Penelitian klinis menunjukkan bahwa enzyme
immunoassay digunakan sebagai metode pendukung
untuk pengukuran antibodi IgG pada kriptokokosis.
Literatur menyatakan metode untuk mendeteksi
antibodi Cryptococcus yang ada sekarang kurang spesifik
dan kurang sensitif. Tes aglutinasi tabung mendeteksi
hanya 30% pasien dengan Cryptococcus,
immunofluorescence assay (IFA) mendeteksi kira-kira
38% kasus dengan Cryptococcus. Gabungan kedua
pemeriksaan tersebut direkomendasikan dengan
kemampuan mendeteksi kira-kira 50% kasus
kriptokokosis.
Isolasi Cryptococcus neofarmans
Kultur Cryptococcus neofarmans
Diagnosis kriptokokosis dikonfirmasi dengan melakukan
kultur organisme yang merupakan baku emas dalam
diagnosis laboratorium. Media yang paling umum
digunakan untuk kultur fungi adalah Sabouraud Dextrose
Agar (SDA). Sabouraud Dextrose Agar digunakan untuk
isolasi dan penanaman fungi.
Isolasi Cryptococcus neofarmans
Metode Secara Molekular
Pendekatan diagnostik secara molekular yaitu
deteksi DNA dengan amplifikasi secara Polymerase
Chain Reaction (PCR) dan amplifikasi hasil PCR
dideteksi secara elektroforesis.
Identifikasi Cryptococcus neofarmans
Makroskopik
Cryptococcus neoformans adalah organisme
dimorfik, merupakan basidiomisetes yang bersifat
saprofit, ditemukan di seluruh dunia karena
habitatnya adalah pada kotoran burung dan tanah
yang terkontaminasi kotoran burung.
Pada medium SDA dengan suhu kamar, koloni yang
terbentuk berwarna kecoklatan, mengkilat, dan
mukoid, sedangkan Kultur pada Birdseed (NIGER)
Agar menghasilkan warna coklat gelap.
Identifikasi Cryptococcus neofarmans
Makroskopik
Identifikasi Cryptococcus neofarmans
Mikroskopik
Secara mikroskopis, dalam bahan kultur atau klinis,
sel fungi yang bulat dan bertunas (diameter 5-10
mikron) dikelilingi oleh kapsul tebal yang tidak
terwarnai, maka di amati dengan tinta india.
Basidiospora berukuran kecil yaitu 1,8 µm sampai
3,0 µm, dapat dalam bentuk sel ragi pada suhu 37°C
atau membentuk hifa dikariotik pada suhu 25°C.
Identifikasi Cryptococcus neofarmans
Mikroskopik
4. Zigomikosis
Zigomikosis adalah infeksi yang disebabkan oleh fungi
golongan Zygonicota. Pada umumnya kasus zigomikosis pada
manusia dihubungkan dengan kondisi imunologinya. Fungi ini
merupakan penyebab infeksi oportunistik yang dapat
memberi gambaran klinis bermacam-macam tergantung pada
fakor predisposisinya. Zigomikosis biasanya disebabkan oleh
fungi ordo Mucorales, misalnya Mucor sp.
Zigomikosis
Isolasi Mucor sp.
Sampel
Kerokan kulit dari lesi kulit, dahak dan jarum biopsi dari lesi
paru, hidung, kerokan dan aspirasi dari sinus pada pasien
dengan lesi rhinocerebral dan jaringan biopsi dari pasien
dengan gastrointestinal.

Kultur Isolasi
Menggunakan media SDA. Kebanyakan Zygomycetes sensitif
terhadap cycloheximide (actidione) dan agen ini tidak boleh
digunakan dalam media kultur.
Zigomikosis
Isolasi Mucor sp.
Serologi
Saat ini tidak ada prosedur serologis yang tersedia secara
komersial untuk diagnosis zygomycosis. Meskipun beberapa
laboratorium telah mengembangkan tes ELISA untuk
mendeteksi antibodi terhadap Zygomycetes.
Zigomikosis
Identifikasi Mucor sp.
Makroskopis
Zygomycetes biasanya tumbuh dengan cepat, ditandai dengan
coenocytic (kebanyakan bersekat) hifa tumbuh. spora
aseksual termasuk chlamydoconidia, konidia dan
sporangiospores terkandung dalam sporangia ditanggung pada
sporangiospora sederhana atau bercabang. reproduksi seksual
adalah isogamous menghasilkan beristirahat seksual spora
berdinding tebal disebut Zygosporea.
Zigomikosis
Identifikasi Mucor sp.
Mikroskopis langsung
Kerokan, dahak dan eksudat harus diperiksa menggunakan
KOH 10% & tinta Parker atau Calcofluor gunung.
REFERENSI
• Jawetz, Melnick dan Adelberg. 2008. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23. Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
• Ellis, David. Dkk. 2007. Descriptions Of Medical Fungi. Second Edition. Australia
: School Of Molecular & Biomedical Science University Of Adelaide.
• Haza Annisa, Gisela. 2012. Karakteristik Klinis dan Laboratorium Mikologi Pada
Pasien Tersangka Mikosis Paru Di Rumah Sakit Persahabatan. Jakarta. Skripsi
Universitas Indonesia
• Efrida, Desiekawati. 2012. Kriptokokal Meningitis : Aspek dan Diagnosis
Laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 1. No 1. Halaman 39-44.
• http://www.microbiologybook.org/mycology/opportunistic.htm (diakses pada
tanggal 12 Maret 2018)
• https://mycology.adelaide.edu.au/mycoses/opportunistic/ (diakses pada
tanggal 23 Maret 2018)
D A Y
BEGINS
Thanks!
Any questions?
You can find me at:

atfalbustanul87@gmail.com

+6282247436789
Akan ada saatnya nanti
aku akan menjual puisi
untuk membeli secangkir kopi
kopi yang diseduh dengan embun pagi
dan sisa hangatmu yang kau tinggal pergi
@NormanAdiSatria

Anda mungkin juga menyukai