Anda di halaman 1dari 30

KOMPLIKASI

PHLEBOTOMI
Hello!
I am Bustanul Atfal.

Contact me at:
atfalbustanul87@gmail.com

+6282247436789
PENGANTAR

• Metode yang paling sering digunakan untuk


mendapatkan darah yang digunakan
pemeriksaan laboratorium adalah
pengambilan darah vena (phlebotomy).

• Pengambilan darah vena dilakukan secara


langsung pada vena superfisial.

3
• Pada pelaksanaan pengambilan darah vena perlu
diperhatikan faktor-faktor berikut :

1. Pemilihan metode yang sesuai (misal : pada vena


yang kecil atau mudah rusak, tidak digunakan
metode vakum)
2. Persiapan pasien
3. Pelaksanaan pengambilan darah vena
4. Pengumpulan spesimen
5. Observasi pada tempat pengambilan darah sebelum
pasien diperbolehkan meninggalkan laboratorium.

4
Komplikasi yang sering terjadi

• 6 kategori, yaitu :
1. vaskular (paling sering)
2. infeksi
3. kardiovaskular
4. anemia
5. neurologis
6. dermatologis

5
1. Komplikasi vaskular

1. Perdarahan dari tempat tusukan jarum


2. Pembentukan hematoma

komplikasi vaskular yang sering terjadi.

6
Perdarahan

• Dapat terjadi karena


1. Obat yang menghambat pembekuan darah
seperti antikoagulan, anti-trombosit, obat anti-
inflamasi non-steroid.
2. Gangguan pembekuan darah seperti
trombositopenia, gangguan fungsi trombosit,
defisiensi faktor pembekuan, kelainan hati yang
berat.

7
• Pada keadaan tersebut diperlukan :
– Anamnesis yang baik
– Penekanan tempat tusukan lebih lama.

• Pasien, keluarga pasien dan perawat


diberitahu agar memperhatikan adanya
perdarahan → lapor dokter.

8
Hematoma

Dapat terjadi karena :


Pembuluh darah yang bocor dan masuk ke dalam
jaringan yang terjadi pada proses pengambilan
darah

9
Penyebab hematoma

1. jarum menembus dinding pembuluh darah


2. lubang jarum sebagian terletak di luar dinding
pembuluh darah
3. kurang penekanan tempat tusukan jarum pasca
pengambilan darah,
4. tourniquet dipasang terlalu dekat dengan tempat
pengambilan darah
5. melepaskan jarum sebelum tourniquet dilepas.

menyebabkan pembengkakan sekitar pengambilan
darah
10
Pencegahan hematoma (1)
• tusukan jarum pada dinding paling atas vena
• tourniquet dilepas sebelum jarum dikeluarkan
• pengambilan pada vena yang besar
• jarum dipastikan sepenuhnya masuk ke dalam
pembuluh darah vena, karena bila hanya
sebagian (parsial) yang masuk dapat
menyababkan kebocoran ke dalam jaringan
lunak sekitar vena

11
Pencegahan hematoma (2)

• tekan daerah tusukan jarum dengan kapas


atau kasa steril minimal 1 menit, bila masih
ada perdarahan dilanjutkan penekanan 3
menit
• angkat lengan lebih tinggi dari posisi jantung
selama 3-5 menit
Bila terjadi hematoma
• kompres daerah hematoma atau beri obat
(salep).
12
TROMBOSIS
Terutama disebabkan pengambilan darah
berulang di tempat yang sama.
• Pasien biasanya mempunyai kelainan
koagulasi.
• Trombosis dalam vena menyebabkan edema
dan pembengkakan. Kalau trombosis dalam
pembuluh darah arteri dapat terjadi
penurunan supply oksigen yang disebabkan
oleh penurunan sirkulasi.
• Vena yang sklerosis atau trombosis akan
13

teraba keras.
2. INFEKSI

• Komplikasi kedua yang sering terjadi .


• Proses flebotomi dapat menyebabkan
infeksi dan sumber penularan infeksi
dapat berasal dari petugas atau proses
pengambilan darah.
• Infeksi dapat terjadi lokal pada tempat
pengambilan darah atau sistemik.

14
• Komplikasi yang sering terjadi adalah :
1. selulitis (inflamasi jaringan)
2. plebitis (inflamasi atau infeksi
pembuluh
darah).
• Komplikasi lain yang dapat terjadi
adalah
1. sepsis (infeksi darah)
2. septic arthritis (infeksi joint space)
15

3. osteomielitis (infeksi tulang).


PENCEGAHAN INFEKSI

1. menjaga kebersihan lingkungan kerja


2. membersihkan peralatan dan tempat kerja
yang tercemar darah atau cairan tubuh
3. melakukan prosedur antiseptis yang benar
4. pemakaian alat pengambilan darah sekali
pakai
5. menggunakan alat pelindung diri seperti
sarung tangan, jas lab dan masker.

16
PERHATIAN (1)

• Seorang flebotomis harus mengikuti peraturan di


tempat atau unit yang dikunjungi.
• Sarung tangan sekali pakai akan mengurangi
penyebaran kuman, terutama kuman yang resisten
di unit perawatan intensif.
• Pencucian tangan dilakukan sebelum dan sesudah
pengambilan darah. Pencucian tangan sebaiknya
dengan menggunakan sabun cair dan air mengalir.

17
PERHATIAN (2)

• Seorang flebotomis yang sedang menderita


infeksi saluran nafas, kulit maupun mata
harus menggunakan alat pelindung agar tidak
menyebarkan penyakit pada pasien.
• Hindari pengambilan darah di tempat
terdapat luka bakar, infeksi atau peradangan.

18
3. KOMPLIKASI
KARDIOVASKULAR
• Komplikasi kardiaovaskular termasuk
1. hipotensi ortostatik
2. syncope
3. shock
4. cardiac arrest
• Hipotensi ortostatik dapat disebabkan perubahan dari
duduk ke posisi berdiri atau akibat dari minum obat
tertentu. Kompensasi yang tidak mencukupi respon
tekanan darah menyebabkan hipotensi dan pada
keadaan yang lanjut menjadi syncope.

19
• Manifestasi syncope adalah
1. kesadaran hilang sementara
2. pusing
3. berkeringat
4. mual.

20
• Penyebab syncope adalah
1. respon vasovagal
2. aritmia
3. hipotensi ortostatik
4. penurunan volume
5. shock
6. cardiac arrest.

21
Respon vasovagal

• Emosi
• Stres
• Posisi berdiri yang lama
• Suhu udara yang panas
• Puasa
• Kehamilan
• dehidrasi

22
LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN
PASIEN SYNCOPE

1. lepaskan tourniquet
2. keluarkan jarum
3. tekan bekas tusukan
4. pasien diletakkan pada posisi tidur, pakaian dilonggarkan,
kaki diletakkan lebih tinggi dari kepala,
5. kepala pasien diletakkan di antara lutut (kalau duduk)
6. pastikan ada petugas yang menjaga pasien dan pada
posisi yang aman (tidak jatuh)
7. cek nadi, tekanan darah, pernafasan dan selanjutnya
observasi.
23
4. ANEMIA

• Anemia iatrogenik yang juga disebut anemia


nosokomial, atau anemia yang disebabkan
hilangnya darah untuk pemeriksaan
laboratorium.
• Pada umumnya terjadi pada pasien bayi, anak-
anak dan dewasa yang dirawat di ruang
intensive, serta pasien transplantasi.
• Pengambilan darah dilakukan berulang →
anemia kurang besi.
• Volume pengambilan darah (bayi & anak) →
diperhatikan/dihitung 24
5. KOMPLIKASI NEUROLOGIS

• Komplikasi neurologis lokal dapat disebabkan


tertusuknya saraf di tempat pengambilan
darah.
• Pasien merasa nyeri atau kesemutan,
• Penanganan :
- hentikan pengambilan darah.
- Lakukan pengambilan di tempat lain.

25
6. KOMPLIKASI DERMATOLOGIS

• Paling sering adalah reaksi alergi terhadap


antiseptik yang dipakai atau terhadap
- sarung tangan lateks
- plester
- tourniquet.
• Gejalanya kulit kemerahan dan dapat pula terjadi
shock.

26
Penanganan (1)

• Pada pasien alergi terhadap alkohol/isopropil


alkohol dapat digunakan povidone iodine
sebagai antiseptik.
• Harus diperhatikan bahwa pada pemakaian
povidone iodine dapat terjadi peningkatan
kadar kalium, fosfat dan asam urat. Hal
tersebut dapat diatasi dengan cara
menghapus kelebihan antiseptik tersebut
dengan kasa steril.

27
Penanganan (2)
• Komplikasi kulit yang lain adalah nekrosis.
• Plester digunakan yang tidak menyebabkan
alergi, demikian pula sarung tangan yang
tidak terbuat dari lateks.

28
RINGKASAN

• Seorang flebotomis harus melakukan prosedur


pengambilan darah dengan benar
• Mengetahui gejala, pencegahan dan
penanganan komplikasi
• Setiap kejadian pada flebotomi harus lapor
supervisor/dokter dan dicatat

29
Thanks!
Any questions?
You can find me at:
atfalbustanul87@gmail.com

+6282247436789

Anda mungkin juga menyukai