PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan di dunia ini tidak pernah lepas dari hal-hal yang kita
inginkan atau terkait dengan nafsu yang ada pada dirinya. Misalnya,
mendapatkan apa yang kita inginkan, baik berupa harta benda, kesehatan,
duniawi mereka lupa bahwa setelah kehidupan di dunia akan ada kehidupan
mereka hidup di dunia tak lain juga memiliki kewajiban untuk beribadah
kepada Allah SWT, serta menghalalkan berbagai cara dengan tidak adanya
kehidupan duniawi.
Mendapatkan sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disenangi, seperti musibah
dan bencana. Musibah baik fisik maupun non fisik akan menimpa seseorang, baik
berupa lapar, haus, sakit, rasa takut, kehilangan orang-orang yang dicintai dan lain
sebagainya. Cobaan seperti itu bersifat alami dan manusiawi, tidak ada seorang
pun yang dapat menghindarinya.
Yang diperlukan adalah menerimanya dengan penuh kesabaran, seraya
1
2
Setiap ibadah yang disyariatkan Allah SWT kepada umat manusia pasti
tidak langsung, apakah itu manfaat di dunia maupun di akhirat. Dan Allah
SWT yang maha tahu manfaat apa yang dibutuhkan manusia, bukan dari
selalu sama dengan apa yang Allah SWT timpakan kepadanya. Sehingga,
dan bencana (sesuatu yang tidak disenangi) manusia harus banyak bersabar,
orang yang sabar akan mencapai derajat yang tinggi di dunia dan di akhirat,
sebab mereka telah menjadi manusia yang disertai oleh Allah SWT. Allah
SWT. berfirman:
semuanya kepada Allah SWT dan yakin bahwa Allah SWT memberikan yang
terbaik untuknya sehingga tidak akan merasa gelisah dan berduka terlalu
1
Al-Quran dan terjemah, Mujama’ Al Malik Fadh Li Thiba’at Al Mush-Haf Asy-Syarif Madinah Al
Munawaroh, (jakarta: yayasan penyelengara/tafsir al-quran, 1971), hlm. 32.
3
dalam karena dia yakin Allah SWT. selalu bersama orang-orang yang
bersabar. Dan salah satu cara untuk melatih kesabaran di antaranya adalah
adalah menahan jiwa dari mengikuti ajakan keinginan hawa nafsu dan
kemarahan, maka untuk itu dapat melakukan puasa untuk melatih kesabaran.2
Begitu juga setiap ibadah yang jalankan dan telah menjadi kewajiban,
menilai ‘’harga‟ suatu ibadah dinilai dari sejauh mana menjalankannya. Jika
ibadah itu tidak meningkatkan akhlak, Rasulullah menganggap ibadah itu tak
Orang yang puasa akan dijaga perilakunya oleh puasanya itu. Misalnya
ketika hendak berkata bohong, selalu teringat saat itu sedang berpuasa. Ketika
ingin berucap kotor, mencaci dan mencela orang lain, ingat sedang puasa.
Bila mau menggunjing saudara atau temannya, takut pahala puasanya hilang.
2
Ibnu al-Qayyim al-Jauzy, Sabar & Syukur Kiat Sukses Menghadapi Problematika Hidup, terj.
Ahmad Sunarto, (Semarang: Pustaka Nuun, 2005), hlm. 177-178.
3
Asy-Syafrowi, Mahmu,. Manfaat Dahsyat Puasa Senin-Kamis Dan Puasa Daud, (Yogyakarta:
Sketsa, 2016), hlm. 27-28.
4
Ahmad Bin Ali, Fathu al-Bārii, (Bayrū t: Dār al-Fikir, TT), hlm. 118.
4
rohani yang efektif sesuai dengan definisinya (alimsāk) yang berarti menahan
diri dari makan, minum dan hubungan seksual, mulai dari terbit fajar sampai
dusta, pergunjingan, fitnah memfitnah. Aspek terakhir ini menjadi inti dan
esensi dari puasa itu sendiri, sebab makna puasa lebih dari itu, seorang yang
insan dididik untuk berbuat yang baik dan mulia. Karena perbuatan yang
puasa ketika bulan Ramadhan, akan tetapi puasapuasa sunah seperti yang
telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Di antara puasa yang dicontohkan oleh
beliau adalah puasa Daud, puasa Senin kamis, puasa 6 hari pada bulan
Syawal, dan lainlain. Jelas sekali orang yang berpuasa lebih bisa menjaga
bersangkutan dengan hak-hak orang lain. Karena arti dari puasa sendiri
menurut bahasa berarti menahan. Menurut syariat, puasa adalah suatu bentuk
aktivitas ibadah kepada Allah SWT. dengan cara menahan diri dari makan,
minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa sejak
5
dahulu sebelumnya.
pelajar adalah puasa sunah pada hari Senin kamis. Karena pada hari itu
merupakan hari di mana amal perbuatan kita dilaporkan kepada Allah SWT.
maka dengan melatih diri berpuasa sunah Senin kamis diharapkan ketika
amal kita dilaporkan dalam kondisi nilai-nilai yang bagus dan baik. Orang
yang puasa sunah Senin kamis sedikit demi sedikit akan terlatih menjadi
orang yang ikhlas. Karena modal awal menjalani puasa sunah Senin kamis
bisa dipastikan sudah didasari dengan niat yang ikhlas. Pelaksanaan puasa
kejernihan pikiran.
Ibadah yang wajib dan yang sunah dilaksanakan manusia ada berbagai
macam bentuk, salah satu contoh ibadah sunah yaitu ibadah puasa senin
kamis, puasa bukanlah sekedar menahan diri dari makan dan minum sejak
yang lain, yaitu membiasakan manusia mengalahkan hawa nafsu dan dapat
mengerjakan puasa terdapat tiga macam sabar yaitu sabar karena ta’at, sabar
6
dari hawa nafsu dan maksiat, dan sabar menderita kesukaran lapar dan haus.
Puasa dijalankan sebagai salah satu ibadah kepada Allah SWT untuk
mencapai derajat yang tinggi dihadapan Allah SWT, bukan hanya rohaninya
Selain itu ibadah puasa juga membentuk suatu kecerdasan spiritual pada
diartikan sebagai nilai bahwa tindakan tertentu dalam kehidupan itu lebih
disenangi oleh Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a,
akan diperiksa dalam setiap pekannya pada hari Senin kamis. Kemudian jika
mengamati penjelasan hadits di atas, maka kita akan mendapat pesan penting
amalnya diperiksa pada saat itu, sedangkan beliau ketika itu sedang berpuasa.
5
Ahmad Syamsudin, Sunan an-Nasā’i, (Bayrūt: Dār al-Kitab alilmiiah, 303 H), hlm. 288.
7
Hari senin kamis adalah hari di mana para malaikat Raqib dan Atid
diri untuk melakukan puasa dua hari tersebut akan membawa kemanfaatan
bahwa selama seminggu atau minimal dua hari tersebut, waktunya akan selalu
terisi dengan kebajikan sehingga diharapkan dia akan lulus dengan nilai-nilai
yang baik.
sunah yang banyak dilakukan oleh santri dengan tingkah laku khususnya
adalah sikap sabar sebagai akibat yang timbul dari pelaksanaan puasa
tersebut. Adapun judul dalam penelitian ini adalah dengan judul “Internalisasi
didalam penelitian ini selain memberikan pengalaman yang luar biasa peneliti
B. Rumusan Masalah
2019?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
derajat yang tinggi dihadapan Allah SWT, bukan hanya rohaninya saja
2. Secara Praktis
E. Kajian Pustaka
maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata hasil
Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI angkatan 2013 antara lain yaitu
kasihan.7
6
Syahris Shidiq, dengan judul, korelasi antara intensitas melakukan puasa sunah senin kamis
dengan tingkat kesabaran mahasiswa pai angkatan tahun 2013 uin walisongo semarang, fakultas
ilmu tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri walisongo, Semarang, tahun 2016, hlm. 1.
7
Bella Sita Kurniawati, dengan judul, Internalisasi Nilai-Nilai Puasa Sunnah Dalam
Menumbuhkan Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Iain Salatiga Jurusan Pai Angkatan 2013,
Jurusan Pendidikan Agama Islam (Pai) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (Ftik) Institut
Agama Islam Negeri (Iain), Salatiga, tahun 2017, hlm. 1.
11
signifikan. Hal tersebut dilihat dari fokus penelitian dalam skripsi ini
Tahun 2019”
F. Sistematika Penulisan
berfikir yang jelas dan teratur. Adapun sistematika penelitian ini adalah
sebagai berikut:
daftar isi
2. Bagian isi
13
tahap-tahap penelitian
14
Bab IV : paparan data dan analisis hasil penelitian. ada bab ini akan
dari skripsi ini juga dicantumkan daftar pustaka dan berbagai lampiran
dari penelitian
Miftakhurrosyidin.