Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan di dunia ini tidak pernah lepas dari hal-hal yang kita

inginkan atau terkait dengan nafsu yang ada pada dirinya. Misalnya,

mendapatkan apa yang kita inginkan, baik berupa harta benda, kesehatan,

jabatan, serta seluruh kenikmatan dunia. Semua itu terkadang membuat

manusia hidup berlebih-lebihan sehingga condong kearah kesombingan.

Untuk menghindari sikap tersebut kita harus banyak beribadah dan

mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Banyaknya manusia di zaman sekarang hanya mengandalkan kehidupan

duniawi mereka lupa bahwa setelah kehidupan di dunia akan ada kehidupan

yang kekal abadi yaitu kehidupan akhirat. Mereka melupakan bahwasanya

mereka hidup di dunia tak lain juga memiliki kewajiban untuk beribadah

kepada Allah SWT, serta menghalalkan berbagai cara dengan tidak adanya

kesabaran dalam menjalankan kehidupan hanya untuk mendapatkan

kehidupan duniawi.

Mendapatkan sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disenangi, seperti musibah
dan bencana. Musibah baik fisik maupun non fisik akan menimpa seseorang, baik
berupa lapar, haus, sakit, rasa takut, kehilangan orang-orang yang dicintai dan lain
sebagainya. Cobaan seperti itu bersifat alami dan manusiawi, tidak ada seorang
pun yang dapat menghindarinya.
Yang diperlukan adalah menerimanya dengan penuh kesabaran, seraya

memulangkan segala sesuatunya kepada Allah SWT.

1
2

Setiap ibadah yang disyariatkan Allah SWT kepada umat manusia pasti

mengandung makna. Makna yang dimaksud adalah manfaat yang kembali

kepada orang yang melakukannya, apakah itu manfaat langsung maupun

tidak langsung, apakah itu manfaat di dunia maupun di akhirat. Dan Allah

SWT yang maha tahu manfaat apa yang dibutuhkan manusia, bukan dari

kacamata manusia itu sendiri. Sebab, kadangkala keinginan manusia tidak

selalu sama dengan apa yang Allah SWT timpakan kepadanya. Sehingga,

manfaat menurut manusia belum tentu sama dengan manfaat dalam

pandangan Allah SWT.

Untuk menghadapi dan menjalani hidup terlebih menghadapi musibah

dan bencana (sesuatu yang tidak disenangi) manusia harus banyak bersabar,

orang yang sabar akan mencapai derajat yang tinggi di dunia dan di akhirat,

sebab mereka telah menjadi manusia yang disertai oleh Allah SWT. Allah

SWT. berfirman:

ِ َّ ‫الصالَِة إِ َّن اللّهَ مع‬ َّ ِ‫استَعِينُواْ ب‬


َّ ‫الصرْبِ َو‬ ِ َّ
َ ‫الصاب ِر‬
١٥٣﴿ ‫ين‬ ََ َ ‫يَا أَيُّ َها الذ‬
ْ ْ‫ين َآمنُوا‬

“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai


penolongmu, Sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang
sabar”. (Q.S al-Baqaraḫ/2: 153).1

Seorang dikatakan sabar apabila mendapat suatu masalah tidak

menanggapinya dengan emosional. Seorang yang bersabar akan menyerahkan

semuanya kepada Allah SWT dan yakin bahwa Allah SWT memberikan yang

terbaik untuknya sehingga tidak akan merasa gelisah dan berduka terlalu

1
Al-Quran dan terjemah, Mujama’ Al Malik Fadh Li Thiba’at Al Mush-Haf Asy-Syarif Madinah Al
Munawaroh, (jakarta: yayasan penyelengara/tafsir al-quran, 1971), hlm. 32.
3

dalam karena dia yakin Allah SWT. selalu bersama orang-orang yang

bersabar. Dan salah satu cara untuk melatih kesabaran di antaranya adalah

puasa. Ulama salaf berkata: “Berpuasa adalah kesabaran”, karena kesabaran

adalah menahan jiwa dari mengikuti ajakan keinginan hawa nafsu dan

kemarahan, maka untuk itu dapat melakukan puasa untuk melatih kesabaran.2

Begitu juga setiap ibadah yang jalankan dan telah menjadi kewajiban,

pada dasarnya suatu ibadah memiliki nilai-nilaitertentu, dimana Rasulullah

menilai ‘’harga‟ suatu ibadah dinilai dari sejauh mana menjalankannya. Jika

ibadah itu tidak meningkatkan akhlak, Rasulullah menganggap ibadah itu tak

bermakna.3 Demikian diisyaratkan dalam ḥadis yang diriwayatkan oleh Abu

Hurairah r.a, bahwa Nabi SAW. Bersabda:

‫صائِ ٌم‬ ِ ‫اذَا َكا َن يوم صوِم أ‬


َ ْ‫ب فَِإ ْن اَ َح ُد َسابَّهُ اْ َشامَتَهُ َفْلَي ُق ْل إِيِّن‬
ُ ‫َحد ُك ْم فَاَل جَيْ َهلُ ْو َواَل يَ ْس َخ‬
َ ْ َ ُ َْ
(‫)رواه البخارى‬

Jika sekarang adalah hari berpuasa seorang dari kalian maka


janganlah ia membodoh-bodohkan orang dan janganlah ia berkoar-
koar. Bila seseorang mengumpatnya atau mancacinya maka hendaklah
katakan “Aku sedang berpuasa”. (HR. Al-Bukhāri No.1904)4

Orang yang puasa akan dijaga perilakunya oleh puasanya itu. Misalnya

ketika hendak berkata bohong, selalu teringat saat itu sedang berpuasa. Ketika

ingin berucap kotor, mencaci dan mencela orang lain, ingat sedang puasa.

Bila mau menggunjing saudara atau temannya, takut pahala puasanya hilang.

2
Ibnu al-Qayyim al-Jauzy, Sabar & Syukur Kiat Sukses Menghadapi Problematika Hidup, terj.
Ahmad Sunarto, (Semarang: Pustaka Nuun, 2005), hlm. 177-178.
3
Asy-Syafrowi, Mahmu,. Manfaat Dahsyat Puasa Senin-Kamis Dan Puasa Daud, (Yogyakarta:
Sketsa, 2016), hlm. 27-28.
4
Ahmad Bin Ali, Fathu al-Bārii, (Bayrū t: Dār al-Fikir, TT), hlm. 118.
4

Jika demikian, maka kemungkinan amalnya menjadi ditutup dengan kebaikan

itu sangat besar.

Puasa merupakan wahana latihan jasmani (exercise) dan penyucian

rohani yang efektif sesuai dengan definisinya (alimsāk) yang berarti menahan

diri dari makan, minum dan hubungan seksual, mulai dari terbit fajar sampai

terbenamnya matahari, disertai pula menahan diri dari perbuatan sia-sia,

dusta, pergunjingan, fitnah memfitnah. Aspek terakhir ini menjadi inti dan

esensi dari puasa itu sendiri, sebab makna puasa lebih dari itu, seorang yang

berpuasa harus teguh menjaga nilai-nilai akhlak (moral). Dengan berpuasa,

insan dididik untuk berbuat yang baik dan mulia. Karena perbuatan yang

sifatnya kemungkaran dan maksiat dapat membatalkan puasa. Dengan

berpuasa setiap insan dapat mengubah dan melengkapi akhlak di dalam

kehidupannya pada tingkat yang lebih baik

Adapun puasa yang dilakukan untuk melatih kesabaran tidak hanya

puasa ketika bulan Ramadhan, akan tetapi puasapuasa sunah seperti yang

telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Di antara puasa yang dicontohkan oleh

beliau adalah puasa Daud, puasa Senin kamis, puasa 6 hari pada bulan

Syawal, dan lainlain. Jelas sekali orang yang berpuasa lebih bisa menjaga

terhadap akhlak perilakunya. Dan terutama sekali dari hal-hal yang

bersangkutan dengan hak-hak orang lain. Karena arti dari puasa sendiri

menurut bahasa berarti menahan. Menurut syariat, puasa adalah suatu bentuk

aktivitas ibadah kepada Allah SWT. dengan cara menahan diri dari makan,

minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa sejak
5

terbit matahari subuh hingga matahari terbenam dengan berniat terlebih

dahulu sebelumnya.

Puasa sunah yang banyak dikerjakan, terutama di kalangan santri dan

pelajar adalah puasa sunah pada hari Senin kamis. Karena pada hari itu

merupakan hari di mana amal perbuatan kita dilaporkan kepada Allah SWT.

maka dengan melatih diri berpuasa sunah Senin kamis diharapkan ketika

amal kita dilaporkan dalam kondisi nilai-nilai yang bagus dan baik. Orang

yang puasa sunah Senin kamis sedikit demi sedikit akan terlatih menjadi

orang yang ikhlas. Karena modal awal menjalani puasa sunah Senin kamis

bisa dipastikan sudah didasari dengan niat yang ikhlas. Pelaksanaan puasa

merupakan perwujudan ketaatan terhadap perintah Allah SWT. yang dapat

menjauhkan seorang muslim dari siksaan-Nya karena puasa adalah penebus

dosa. Puasa juga dapat mengajarkan kejujuran, kesabaran serta kedisiplinan,

memperkuat tekad untuk melaksanakan setiap pekerjaan dan membantu

kejernihan pikiran.

Ibadah yang wajib dan yang sunah dilaksanakan manusia ada berbagai

macam bentuk, salah satu contoh ibadah sunah yaitu ibadah puasa senin

kamis, puasa bukanlah sekedar menahan diri dari makan dan minum sejak

terbit matahari sampai tenggelamnya, ibadah puasa juga mempunyai tujuan

yang lain, yaitu membiasakan manusia mengalahkan hawa nafsu dan dapat

mengendalikan manusia untuk mengatasi perasaan-perasaan hati yang sering

mendorong berbuat salah, menghadapi segala sesuatu dengan sabar. Dalam

mengerjakan puasa terdapat tiga macam sabar yaitu sabar karena ta’at, sabar
6

dari hawa nafsu dan maksiat, dan sabar menderita kesukaran lapar dan haus.

Puasa dijalankan sebagai salah satu ibadah kepada Allah SWT untuk

mencapai derajat yang tinggi dihadapan Allah SWT, bukan hanya rohaninya

saja melainkan juga untuk melatih jasmani manusia.

Selain itu ibadah puasa juga membentuk suatu kecerdasan spiritual pada

diri manusia. Kecerdasan spiritual merupakan sebuah kecerdasan atau

kemampuan untuk menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan

makna, serta menempatkan perilaku dalam kehidupan manusia dan juga

diartikan sebagai nilai bahwa tindakan tertentu dalam kehidupan itu lebih

bermakna dibandingkan dengan yang lainnya.

Puasa sunah Senin kamis merupakan ibadah sunah yang paling

disenangi oleh Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a,

bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

)‫اصائِ ٌم (رواه النسائ‬ ِ ِ ‫س فَأ‬


ِ ‫ال َي ْوَم ااْلِ ْثَننْي ِ َواخْلَ ِمْي‬
َ َ‫ض َع َملى َوأَن‬
َ ‫ب أَ ْن يُ ْعَر‬
ُّ ‫ُح‬ ُ ‫َع َم‬
ْ ‫ض اأْل‬
ُ ‫تُ ْعَر‬
Amal perbuatan itu diperiksa setiap hari Senin kamis, maka saya
senang diperiksa amalku sedang saya dalam keadaan berpuasa. (HR.
an-Nasā’i).5

Dari keterangan ḥadis di atas dapat diketahui bahwa amalamal manusia

akan diperiksa dalam setiap pekannya pada hari Senin kamis. Kemudian jika

mengamati penjelasan hadits di atas, maka kita akan mendapat pesan penting

yang hendak disampaikannya. Yakni beliau Rosulullah SAW suka jika

amalnya diperiksa pada saat itu, sedangkan beliau ketika itu sedang berpuasa.

5
Ahmad Syamsudin, Sunan an-Nasā’i, (Bayrūt: Dār al-Kitab alilmiiah, 303 H), hlm. 288.
7

Hari senin kamis adalah hari di mana para malaikat Raqib dan Atid

melaporkan segala perbuatan manusia, maka dengan seseorang membiasakan

diri untuk melakukan puasa dua hari tersebut akan membawa kemanfaatan

bahwa selama seminggu atau minimal dua hari tersebut, waktunya akan selalu

terisi dengan kebajikan sehingga diharapkan dia akan lulus dengan nilai-nilai

yang baik.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian

di Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin kaitannya dengan pelaksanaan puasa

sunah yang banyak dilakukan oleh santri dengan tingkah laku khususnya

adalah sikap sabar sebagai akibat yang timbul dari pelaksanaan puasa

tersebut. Adapun judul dalam penelitian ini adalah dengan judul “Internalisasi

Nilai-Nilai Pendidikan Kesabaran dalam Puasa sunah Senin kamis di Pondok

Pesantren Miftakhurrosyidin Kecamatan Temanggung Tahun 2019” karena

didalam penelitian ini selain memberikan pengalaman yang luar biasa peneliti

juga dapat mengeksplorasi secara mendalam nilai-nilai pendidikan kesabaran

melalui ibadah puasa senin kamis pada Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk

melaksanakan peneltian terkait Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Kesabaran

Dalam Puasa Senin kamis di Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan

Madureso Kecamatan Temanggung Tahun 2019. Sehingga penulis

merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:


8

1. Bagaimana internalisasi nilai-nilai pendidikan kesabaran santri dalam

puasa sunah senin kamis di Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan

Madureso Kecamatan Temanggung Tahun 2019?

2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung proses

internalisasi nilai-nilai pendidikan puasa sunah dalam menumbuhkan

kesabaran santri dalam puasa sunah senin kamis di Pondok Pesantren

Miftakhurrosyidin Cekelan Madureso Kecamatan Temanggung Tahun

2019?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui internalisasi nilai-nilai puasa sunah senin kamis dalam

menumbuhkan kesabaran santri Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin

Cekelan Madureso Kecamatan Temanggung Tahun 2019 dalam melakukan

puasa sunah Senin kamis.

2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dan

pendukung proses internalisasi nilai-nilai puasa sunah senin kamis dalam

menumbuhkan kesabaran santri di Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin

Cekelan Madureso Kecamatan Temanggung Tahun 2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

a. Penelitian ini dapat memperkaya informasi dan dapat melahirkan

pengetahuan yang baru.


9

b. Dapat menambah wawasan keilmuan yang baru, sehingga dapat

memperbaiki pembelajaran pendidikan agama islam.

c. Sebagai wacana keilmuan bagi mahasiswa terutama yang hendak

menjalankan sebagai ibadah kepada Allah SWT untuk mencapai

derajat yang tinggi dihadapan Allah SWT, bukan hanya rohaninya saja

melainkan juga untuk melatih jasmani manusia.

2. Secara Praktis

a. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan

kontribusi kepada mahasiswa STAINU Temanggung khususnya

jurusan PAI yang berusaha menginternalisasikan nilai-nilai puasa

sunah dalam menumbuhkan kesabaran spiritual.

b. Bagi peneliti, penelitian ini sangat penting karena berangkat dari

alasan pemilihan judul tersebut, yang menjadi keinginan peneliti akan

terjawab. Peneliti berharap mampu memberi solusi terhadap para

mahasiswa apakah dengan melakukan puasa sunah jalan hidupnya

lebih bermakna dibandingkan dengan orang lain.

E. Kajian Pustaka

Untuk memudahkan mengerjakan skripsi penulis mengacu kepada 2

skripsi antara lain:

1. Skripsi karya Syahris Shidiq, NIM: 113111145 yang berjudul

“Korelasi Antara Intensitas Melakukan Puasa Sunah Senin kamis

dengan Tingkat Kesabaran Mahasiswa PAI Angkatan Tahun 2013

UIN Walisongo Semarang”. Setelah penulis mengadakan penelitian


10

lapangan dan menganalisa data yang diperoleh dalam rangka

pembahasan skripsi yang berjudul “Korelasi antara intensitas

melakukan puasa sunah Senin kamis dengan tingkat kesabaran

mahasiswa PAI angkatan tahun 2013 UIN Walisongo Semarang”,

maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata hasil

angket intensitas melakukan puasa sunah Senin kamis adalah 77,47

dengan kriteria baik. Sedangkan hasil angket tingkat kesabaran

mahasiswa PAI angkatan 2013 UIN Walisongo Semarang, adalah

74,45 dengan kriteria cukup.6

2. Skripsi karya Bella Sita Kurniawati, NIM: 111-13-009 yang berjudul

“Internalisasi Nilai-nilai Puasa Sunah dalam Menumbuhkan

Kecerdasan Spiritual Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI Angkatan

2013”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Internalisasi nilai-

nilaipuasa sunah dalam menumbuhkan kecerdasan spiritual pada

Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI angkatan 2013 antara lain yaitu

ibadah puasa meningkatkan iman, ibadah puasa melatih kesabaran,

ibadah puasa menekan syahwat dan mengendalikan hawa nafsu, ibadah

puasa menguatkan rasa muraqabatullah (takut kepada Allah SWT),

ibadah puasa meningkatkan rasa syukur, dan meningkatkan rasa belas

kasihan.7

6
Syahris Shidiq, dengan judul, korelasi antara intensitas melakukan puasa sunah senin kamis
dengan tingkat kesabaran mahasiswa pai angkatan tahun 2013 uin walisongo semarang, fakultas
ilmu tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri walisongo, Semarang, tahun 2016, hlm. 1.
7
Bella Sita Kurniawati, dengan judul, Internalisasi Nilai-Nilai Puasa Sunnah Dalam
Menumbuhkan Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Iain Salatiga Jurusan Pai Angkatan 2013,
Jurusan Pendidikan Agama Islam (Pai) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (Ftik) Institut
Agama Islam Negeri (Iain), Salatiga, tahun 2017, hlm. 1.
11

Berdasarkan kajian pustaka diatas, terdapat perbedaan yang

signifikan. Hal tersebut dilihat dari fokus penelitian dalam skripsi ini

yaitu tentang pendidikan kesabaran. Tujuan skripsi ini untuk

mengetahui internalisasi nilai-nilai pendidikan puasa sunah senin

kamis dalam menumbuhkan pendidikan kesabaran santri dan untuk

mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung

proses internalisasi nilai-nilai pendidikan puasa sunah senin kamis

dalam menumbuhkan kesabaran santri di Pondok Pesantren

Miftakhurrosyidin Kecamatan Temanggung Tahun 2019, dengan

menggunakan metode studi lapangan. Sedangkan skripsi pertama

bertujuan untuk mengetahui korelasi antara intensitas melakukan puasa

sunah senin kamis dengan tingkat kesabaran mahasiswa PAI angkatan

tahun 2013 UIN Walisongo Semarang, Metode analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif, hasil

penelitian menyatakan bahwa terdapat korelasi puasa sunah Senin

kamis dan tingkat kesabaran mahasiswa, artinya semakin tinggi

intensitas melakukan puasa sunah Senin kamis maka semakin tinggi

tingkat kesabaran mahasiswa, dan sebaliknya jika semakin rendah

intensitas melakukan puasa sunah Senin kamis maka semakin rendah

pula tingkat kesabaran mahasiswa. Skripsi kedua bertujuan untuk

mengetahui internalisasi nilai-nilai puasa sunah dalam menumbuhkan

kecerdasan spiritual mahasiswa IAIN Salatiga jurusan PAI angkatan

2013, dengan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini


12

adalah metode analisis kualitatif. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa ada hubungan antara intensitas pelaksanaan shalat tahajud

dengan kecerdasan emosional spiritual, ada hubungan antara intensitas

pelaksanaan puasa sunnah dengan kecerdasan emosional spiritual.

Dari beberapa hal yang telah terurai di atas merupakan alasan

penulis dalam menyusun naskah skripsi, sehingga penulis tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Internalisasi Nilai-Nilai

Pendidikan Kesabaran dalam Puasa Sunah Senin Kamis di Pondok

Pesantren Miftakhurrosyidin Kecamatan Kecamatan Temanggung

Tahun 2019”

F. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasan suatu permasalahan harus didasari oleh kerangka

berfikir yang jelas dan teratur. Adapun sistematika penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagian awal berisi halaman sampul, halaman judul, halaman

pengajuan, halaman disposisi pembimbing, halaman pengesahan,

halaman motto dan pesmbahan, kata pengantar, abstrak, dan halaman

daftar isi

2. Bagian isi
13

Untuk mengetahui gambaran keseluruhan pada penelitian ini, maka

peneliti akan sampaikan garis-garis besar dalam sistematika penelitian

yang memuat 5 (lima) bab atau pembahasan, sebagai berikut :

Bab I: Pendahuluan. Pada bab pendahuluan ini berisi tentang: latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, kajian penelitian yang relevan dan sistematika penelitian

Bab II : Landasan Teori. Berisi tentang kajian pustaka yang

berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian internalisasi nilai-

nilai pendidikan kesabaran dalam puasa sunah senin kamis meliputi

definisi internalisasi, definisi pendidikan, nilai-nilai kesabara, macam-

macam sabar, pengertian puasa sunah, puasa sunah senin kamis,

macam-macam puasa sunah, tujuan puasa, hikmah puasa, faktor

penghambat dan pendukung puasa sunah senin kamis meliputi, faktor

penghambat menurut santri mukim di pondok dan menurut santri

dengan status bersekolah, faktor pendukung menurut santri mukim di

pondok dan menurut santri dengan status bersekolah

Bab III : Metode Penelitian. Akan dilaporkan tentang serangkaian

metode yang digunakan dalam penelitian yang meliputi: Pendekatan

dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur

pengumpulan data, anaisis data, pengecekan keabsahan data, dan

tahap-tahap penelitian
14

Bab IV : paparan data dan analisis hasil penelitian. ada bab ini akan

dilaporkan hasil penelitian tentang paparan data hasil penelitian dan

analisis hasil penelitian

Bab V : Penutup Pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan

sebagai jawaban atas fokus penelitian dan saran-saran. Bagian akhir

dari skripsi ini juga dicantumkan daftar pustaka dan berbagai lampiran

dari penelitian

3. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran

a. Lampiran berisi surat keputusan ketua STAINU Kecamatan

Temanggung tentang pengesahan judul dan pembimbing skripsi,

daftar santri struktur kepengurusan Pondok Pesantren

Mifthakhurrosyidin, daftar santri putri Pondok Pesantren

Mifthakhurrosyidin, daftar riwayat hidup, lembar observasi,

pedoman wawancara, hasil wawancara, dokumentasi foto.

b. Lampiran gambar berisi keadaan Pondok Pesantren

Miftakhurrosyidin.

Anda mungkin juga menyukai