Anda di halaman 1dari 14

Pemerintah Kabupaten Malaka

Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

1.1 Latar Belakang


Pembangunan Nasional pada semua sektor dewasa
ini sangat cepat dengan tujuan mendorong
pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional
maupun tingkat daerah, namun semua sektor
dapat mencapai target apabila ditunjang oleh
sumber daya manusia yang sehat secara fisik
dan mental. Oleh karena itu, pembangunan
dan pengembangan di sektor kesehatan sejak
beberapa tahun terakhir mendapat perhatian
lebih dari Pemerintah tanpa mengabaikan sector
lainnya. Salah satu keberhasilan dalam mendukung
sektor kesehatan yaitu dengan mendirikan dan
mengembangkan rumah sakit. Berdasarkan Undang-
undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, dinyatakan bahwa rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat Kesehatan yang
setingi-tingginya.

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 1
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

Untuk mendukung implementasi Undang-undang serta memberikan pelayanan


Kesehatan yang berkualitas dan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), maka
Pemerintah Daerah dalam hal in Pemerintah Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT) memiliki tanggung jawab dalam penyediaan fasilitas kesehatan di wilayahnya
dengan dengan membangun dan mengembangkan gedung pelayanan Rumah Sakit Umum
Penyangga Perbatasan Betun. RSU Penyangga Perbatasan Betun sudah didirikan tahun
2005.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan dokumen Studi Kelayakan dan
Master Plan dengan rincian sebagai berikut:

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 2
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah


“Memberikan rekomendasi pembangunan dan pengembangan RSU
Penyangga Perbatasan Betun Kabupaten Malaka yang layak secara teknis,
pelayanan, ekonomi, finansial, serta sosial dan lingkungan”

1.3 Sasaran
Sasaran/hasil yang diharapkan adalah berupa dokumen Studi Kelayakan dan Master
Plan RSU Penyangga Perbatasan Betun meliputi:

1.4 Ruang Lingkup Lokasi


Lokasi kegiatan berada di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
dengan estimasi luas lahan sebesar 5 Ha.

Gambar 1. 1 Lokasi Kegiatan


Sumber: Google Earth, 2021

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 3
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

1.5 Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang Lingkup Studi Kelayakan dan masterplan suatu Rumah Sakit meliputi
pembahasan analisis lingkungan/situasi kecenderungan aspek internal dan eksternal, analisis
permintaan terkait kelayakan dari aspek-aspek yang dapat mempengaruhinya, analisis
kebutuhan dan analisis keuangan serta rekomendasi kelayakan dari rencana pendirian,
pengelolaan atau pengembangan rumah sakit tersebut. Pelaksanaan penyusunan Studi
Kelayakan dan Masterplan sesuai lingkupnya dilakukan sesuai proses atau langkah-langkah
secara bertahap yang akan diuraikan selanjutnya sebagai berikut:
1. Persiapan
Persiapan pada penyusunan Studi Kelayakan dan Masterplan adalah tahapan
melakukan kompilasi data dari hasil pengumpulan data baik dari data primer maupun
data sekunder.
a. Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan melalui proses pengamatan
atau observasi langsung di lokasi proyek RSU Penyangga Perbatasan Betun
sehingga akan didapat seluruh informasi atau data secara visual pada wilayah
perencanaan. Pengumpulan data primer dapat pula dilakukan dengan cara
wawancara atau tanya jawab kepada instansi-instansi dan pihak-pihak lain yang
berkaitan dengan pekerjaan penyusunan ini dan atau dengan langsung kepada
masyarakat umum selaku salah satu pelanggan dari rumah sakit. Sifat
wawancara bersifat terbuka artinya pengambilan data tidak terpatok pada
kuesioner namun dapat dikembangkan secara lisan dengan responden. Secara
garis besar data yang didapat dari pengumpulan data primer adalah:
i. Kondisi potensi status, penggunaan lahan/lokasi pembangunan dan
pengemangan RSU Penyangga Perbatasan Betun;
ii. ii. Informasi langsung lainnya yang terkait dengan kondisi dan potensi
yang ada terkait dengan standar/pedoman dan ketentuan yang berlaku
serta sasaran dari rencana pembangunan/pengembangan rumah sakit
serta informasi keinginan yang ada serta telaah atas peraturan atau
regulasi terkini di bidang penyelenggaraan rumah sakit;
iii. Pengumpulan data primer melalui survey untuk mendukung kajian demand
terhadap pelayanan RSU Penyangga Perbatasan Betun sebagai berikut:
a) Informasi kepuasan pasien/pengguna terhadap pelayanan RSU
Penyangga
b) Perbatasan Betun eksisting;
c) Jenis layanan yang diperlukan;
d) Asal (apakah penduduk asli Kabupaten Malaka atau pendatang);
e) Tempat tinggal pasien;
f) Pilihan-pilihan menggunakan layanan kesehatan lain;
g) Langsung atau rujukan, jika rujukan, dari mana;
h) Frekuensi datang ke RS: hanya jika sakit, atau teratur atau
bagaimana;
i) Alasan datang ke RSU Penyangga Perbatasan Betun;
j) Menggunakan BPJS atau jenis pembayaran apa;
k) Apakah biaya yang perlu dikeluarkan sesuai dengan pelayanan yang
diperoleh;

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 4
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

l) Jika pernah ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lain, dengan jenis


pelayanan yang sama, apakah lebih murah, apakah pelayanan lebih
baik, apakah
m) pelayanan lebih cepat;
n) Keluhan pasien/pengunjung terhadap pelayanan RSU Penyangga
Perbatasan Betun.
b. Pengumpulan Data Sekunder
i. Data Kesehatan pada rumah sakit di wilayah Kabupaten Malaka dengan
rentang waktu data 3 tahun, meliputi:
a. Angka Kesakitan (Morbiditas) Utama Rawat Inap Angka Kematian
(Mortalitas);
b. Angka Kelahiran;
c. Angka Pasien Rujukan;
d. Data Asal Pasien Rawat Jalan, Rawat Gawat Darurat dan Rawat Inap;
e. Jumlah Pasien Rawat Jalan;
f. Jumlah Pasien Rawat Inap;
g. Data-data tentang pasien di atas dibedakan menurut gender, umur,
physically disabled;
h. Jumlah Hari Rawat;
i. Angka Rata-rata Hari Rawat secara keseluruhan;
j. Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan;
k. Jumlah dan jenis Tenaga Kesehatan;
l. Jumlah dan Jenis Layanan Spesialistik Rumah Sakit;
m. Jumlah dan Jenis Layanan Penunjang Medik Rumah Sakit;
n. Struktur Organisasi Manajemen Rumah Sakit;
o. Pengelolaan logistic;
p. Pengelolaan dokumentasi pasien, pegawai RSUD, dokter, dan
paramedic.
ii. Data Lokasi
a. Data kondisi lahan rumah sakit yang ada dan pengembangannya;
b. Bentuk, penggunaan lahan, dan luas lahan serta lantai bangunan yang
ada serta rencana perluasannya;
c. Status kepemilikan lahan untuk perluasan;
d. Ketersediaan lahan parkir (umum, ambulans, pemadam kebakaran, dll);
e. Batas lokasi lahan sekelilingnya dan keberadaan benda cagar budaya di
lokasi yang akan dibangun dan sekitarnya;
f. Jaringan listrik, air minum, telekomunikasi, air kotor/limbah, pemadam
kebakaran, jaringan gas, fasilitas dan/atau penyedia jasa pengelolaan
sampah dan limbah medis/limbah B3 serta fasilitas umum atau fasilitas
sosial lainnya;
g. Jumlah limbah cair dan limbah medis yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit eksisting dan proyeksi setelah pengembangan serta
kapasitas pengelolaan limbah cair, tempat penyimpanan serta
pengelolaan limbah medis dan limbah B3 lainnya;

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 5
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

h. Data penggunaan dan ketinggian bangunan serta dokumen


perencanaan bangunan yang ada (arsitektur, struktur, elektrikal dan
mekanikal bangunan);
i. Data mengenai potensi gempa dan bencana alam lainnya serta
pertimbangan sistem evakuasi bencana.
iii. Data Finansial/Keuangan
a) Data tarif perawatan RSU Penyangga Perbatasan Betun yang ada;
b) Cash Flow RSU Penyangga Perbatasan Betun yang ada;
c) Data kinerja tahunan RSU Penyangga Perbatasan Betun yang ada.
iv. Data Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
a) Data Kesehatan
1) Angka Kesehatan (Morbiditas), Penyakit Utama Rawat Jalan di
Puskesmas dan Rumah Sakit;
2) Angka Kesakitan (Mortalitas), Penyakit Utama Rawat Inap di
Puskesmas dan Rumah Sakit;
3) Jumlah Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas dengan
Tempat Tidur dan Puskesmas Keliling;
4) Jumlah dan Jarak merata Puskesmas Pembantu, Puskesmas DTP
dan Puskesmas Keliling dengan Rumah Sakit di wilayah kerja;
5) Jumlah rumah sakit di wilayah kerja termasuk rumah sakit swasta;
6) Jarak antar rumah sakit di wilayah kerja;
7) Jumlah tempat tidur rumah sakit di wilayah jangkauan rumah sakit;
8) Jumlah dan Jenis tenaga dokter umum dan spesialis di wilayah
kerja;
9) Jumlah tenaga kesehatan lainnya di wilayah kerja.
b) Data Keadaan Lingkungan Sekitar
1) Jalan akses, pencapaian dan kondisinya serta klasifikasi jalan
lingkungan berupa jalan utama maupun jalan penghubung lainnya;
2) Utilitas bangunan sesuai yang ada apakah wilayah ini sudah
memiliki jaringan telepon, listrik, air bersih dan saluran
pembuangan serta data kondisinya;
3) Kondisi topografi wilayah perencanaan;
4) Rencana peruntukkan tanah di sekitar wilayah perencanaan yang
terkait dengan Rencana Tata Ruang Kabupaten yang ada (RTBL,
RDTR, RTRW);
5) Penggunaan lahan eksisting lingkungan sekitar;
6) Iklim dan cuaca setempat di wilayah studi.
c) Data Kesehatan Kabupaten
1) Data tarif perawatan di rumah sakit lain di Kabupaten Malaka;
2) Sebaran rumah sakit sekitar wilayah Kabupaten Malaka;
3) Pola penyakit di wilayah Kabupaten Malaka.
d) Data Kebijakan, Pedoman dan Peraturan Pemerintah
1) Kebijakan dan pedoman terkait layanan kesehatan tingkat lanjut;
2) Peruntukan tanah di wilayah setempat;
3) Rencana detail tata ruang;

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 6
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

4) Peraturan Teknis yang berlaku setempat, antara lain:  Garis


Sempadan Bangunan (GSB)  Jarak bebas Bangunan  Koefisien
Lantai Bangunan (KLB)  Tinggi maksimal lantai bangunan 
Koefisien Dasar Bangunan (KDB)  Koefisien Daerah Hijau (KDH)
e) Data Demografi
1) Luas wilayah;
2) Jumlah penduduk (dengan kategori umur, gender, dan grup rentan,
yaitu masyarakat adat, lansia dan penyandang cacat);
3) Angka kepadatan;
4) Laju pertumbuhan penduduk.
f) Data Sosial Budaya
1) Agama;
2) Peranan Masyarakat;
3) Suku Bangsa.
g) Data Ekonomi
1) Mata pencaharian;
2) Tingkat pendapatan;
3) Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malaka;
4) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Malaka;
5) Pendapatan asli RSUD, pendapatan dari APBD, dan pendapatan
lain-lain;
6) Biaya operasional RSUD, dll, pengeluaran total.
2. Analisa Situasi
Analisis Situasi dilakukan atas seluruh aspek-aspek baik dari aspek eksternal sebagai
peluang ataupun ancaman maupun aspek internal yang dapat menjadi kekuatan
ataupun kelemahan sehingga aspek-aspek tersebut dapat menjadikan
kecenderungan bagi RSU Penyangga Perbatasan Betun dalam melakukan
pembangunan baru atau melakukan pengembangan berupa peningkatan status
layanan RSUD tersebut. Untuk menganalisis aspek eksternal dan aspek internal,
perlu dilakukan proyeksi, kecuali data-data yang tidak memungkinkan tetap disajikan
dalam bentuk tabel, diagram batang atau pun diagram pie untuk melihat
kecenderungannya.
Aspek-aspek yang dikaji dalam analisis situasi diharapkan mendapatkan suatu
kecenderungan bagi RSU Penyangga Perbatasan Betun Kabupaten Malaka setelah
melakukan segmentasi dan positioning, aspek-aspek tersebut antara lain:
a. Aspek Eksternal
 Kebijakan
Melakukan kajian berupa menganalisis kebijakan dan pedoman serta
peraturan baik kebijakan dan pedoman yang terkait dengan pendirian atau
pengembangan suatu Rumah Sakit dari berbagai aspek eksternal maupun
peraturan-peraturan daerah di Kabupaten Malaka:
a) Adapun Dasar Kebijakan yang mencakup namun tidak terbatas, yaitu UU
nomor 36/2009 tentang kesehatan, UU nomor 44/2009 tentang Rumah
Sakit, Permenkes nomor 30 tahun 2019 tentang Klasifikasi dan Perijinan
Rumah Sakit, Petunjuk Teknis Izin Mendirikan, Izin Operasional dan
Peningkatan Rumah Sakit Tahun 2017, Permenkes nomor 24 tahun 2016

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 7
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit,


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD, Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18
tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, Peraturan Kepala Daerah tentang
Pola Pengelolaan Keuangan BLUD.
b) Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU 40/2004) yang di dalamnya juga
memuat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Undang-Undang No. 24
Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) (UU
24/2011), Peraturan Menteri Kesehatan No. 23 Tahun 2017 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
c) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan,
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis mengenai
Dampak Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan (Permen LH
17/2012), Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik, Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No. 22 Tahun 2018 tentang Norma,
Standar, Prosedur, Dan Kriteria Pelayanan Perizinan Terintegrasi Secara
Elektronik Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, dan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No. 26 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan Dan Penilaian Serta Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.
d) Peraturan Pemerintah Nomor 101/2014 tentang Pengelolaan Limbah B3.
e) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.56/MENLHKSETJEN/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
f) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PP 50/2012).
g) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
h) Kesesuaian dengan RPJMD.
i) Kesesuaian dengan RTRW, Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (UU 26/2007) Peraturan Daerah yang dimaksud.
j) Visi & Misi rumah sakit serta SWOT Analysis.
k) Anggaran dan realisasi pendapatan pelayanan Dinas Kesehatan tiga
tahun terakhir.
 Demografi
Pertumbuhan demografi (berdasarkan kecamatan, jenis kelamin dan usia,
kondisi ekonomi/pendapatan, physically disabled) Kabupaten Malaka di mana
lokasi Rumah Sakit tersebut berada dapat merupakan segmentasi pasar dari
layanan kesehatan yang akan diberikan oleh Rumah Sakit tersebut. Untuk
melihat kecenderungan demografi perlu diproyeksikan hingga maksimum 20

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 8
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

tahun mendatang dengan dasar data series Hlm 7 dari 10 minimal 3 tahun
sebelumnya. Data demografi yang dimaksud berupa proyeksi dengan
memperhatikan juga beberapa item terkait sebagai berikut:
a) Geografi: Letak pembangunan RSU Penyangga Perbatasan Betun secara
geografis sangat berpengaruh terhadap positioning suatu Rumah Sakit.
Posisi lahan rumah sakit terhadap kondisi wilayah di sebelah utara,
selatan, barat dan timur beserta kondisi sarana prasarananya baik sarana
kesehatan, perumahan, pendidikan, aksesibilitas dll, yang merupakan
penentu positioning rumah sakit yang akan dibangun maupun dalam
melakukan pengembangan peningkatan layanan kesehatan. Lebih lanjut,
gambaran umum wilayah yang menjelaskan letak luas, ketinggian,
daerah pantai atau pegunungan.
b) Sosial Ekonomi & Budaya: melihat proyeksi sosial ekonomi Kabupaten
Malaka dengan memproyeksikan hingga maksimal 20 tahun mendatang
dengan dasar data series minimal 3 tahun sebelumnya terkait dengan
kondisi perekonomian, berupa proyeksi jumlah penduduk berdasarkan
mata pencaharian, pendidikan, sarana Pendidikan, agama, pola hidup
masyarakat sekitar dan laju pertumbuhan. Perlu perhatian kemungkinan
peningkatan jumlah pasien lansia.
c) Sumber Daya Manusia/Tenaga Kerja Kesehatan: Kajian terhadap
ketersediaan SDM/Ketenagakerjaan di bidang kesehatan Kabupaten
Malaka merupakan pertimbangan yang harus diperhatikan dalam
membuat suatu layanan Kesehatan Rumah Sakit terutama dikaitkan
dengan layanan unggulan. Perlu dikaji sekolah- sekolah penunjang
pelayanan kesehatan terdekat yang ada, seperti SMK Kesehatan, SMK
Farmasi, Sekolah Tinggi Kebidanan, Sekolah Tinggi Kesehatan, Sekolah
Perawat dan lain-lain. Semuanya untuk mengantisipasi sumberdaya
manusia yang nantinya akan dibutuhkan oleh RSU Penyangga Perbatasan
Betun.
d) Profil Kesehatan yang mencakup akses terhadap fasilitas kesehatan
(Profil FKTL lainnya dan kebutuhan rumah sakit baru), Kualitas Pelayanan
kesehatan (AKB, AKABA, AKI, Prevalensi penyakit menular, Tingkat
Morbiditas).

b. Aspek Internal
Aspek Internal yang akan dianalisis guna melihat kekuatan bagi RSU Penyangga
Perbatasan Betun untuk dapat survive dalam melaksanakan operasional yang
akan mengurangi ancaman yang terjadi, serta melihat kelemahan yang perlu
diantisipasi oleh Rumah Sakit agar tidak menjadi suatu hambatan di dalam
operasional Rumah Sakit ke depannya yang meliputi sarana dan prasarana
kesehatan, pola penyakit epidemiologi, teknologi, SDM, organisasi, sistem
pengelolaan rumah sakit, dan kinerja keuangan. Uraian analisa internal yang
dibutuhkan meliputi dan tidak terbatas pada poin-poin berikut:
a) Kajian Sarana Kesehatan di sekitar wilayah jangkauan pelayanan Rumah
Sakit yang akan dibangun atau pengembangan dimaksud untuk

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 9
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

mendapatkan kecenderungan dalam hal pangsa pasar serta pola penentuan


Sistem Tarif di wilayah tertentu.
b) Kajian Pola Penyakit di Rumah Sakit dimaksudkan untuk melihat
kecenderungan Pola Penyakit yang banyak terjadi pada Rumah Sakit
tersebut dengan memproyeksikan kecenderungan Pola Penyakit guna
menentukan unggulan Rumah Sakit.
c) Kajian terhadap SDM di Rumah Sakit dimaksudkan mengkaji kesiapan SDM
di Rumah Sakit terhadap Jenis Layanan Kesehatan yang akan diberikan
kepada masyarakat sesuai dengan segmentasi dan positioning dari Rumah
Sakit.
d) Organisasi di Rumah Sakit tentunya akan berpengaruh terhadap Kegiatan
Operasional Rumah Sakit yang berdampak kepada Kinerja suatu Rumah
Sakit. Bentuk Organisasi akan disesuaikan dengan Jenis Layanan dan
Klasifikasi Rumah Sakit.
e) Kondisi Kinerja Rumah Sakit dan Kondisi Keuangan Rumah Sakit berupa
Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Sakit akan dikaji dan diproyeksikan
yang diharapkan dapat melihat kecenderungan dan potensi perkembangan
kinerja dan pendapatan Rumah Sakit dimasa mendatang sehingga
mendapatkan gambaran kekuatan atau kelemahan rencana pengembangan
Rumah Sakit tersebut.

c. Analisis Permintaan
Analisis Posisi Kelayakan RSU Penyangga Perbatasan Betun dari 5 (lima) aspek.
Berdasarkan Analisis Aspek Eksternal dan Aspek Internal yang telah dilakukan
pada Analisis Situasi maka dilakukan analisis yang bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang secara sistematis akan menjadi pertimbangan
terhadap kelayakan pembangunan Rumah Sakit tersebut. Hasil analisis tersebut
kemudian digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah
selanjutnya dalam upaya memaksimalkan Kekuatan (strength) dan
memanfaatkan Peluang (opportunity) serta secara bersamaan berusaha untuk
meminimalkan Kelemahan (weakness) dan mengatasi Ancaman (threat). Aspek-
aspek Kelayakan pada Analisis Permintaan ini meliputi lahan & lokasi dan
klasifikasi rumah sakit (kapasitas tempat tidur, jenis layanan dan layanan
unggulan). Lebih lanjut, Analisis Permintaan mencakup dan tidak terbatas pada
poin-poin berikut:
1) Adanya proyeksi permintaan baik pada pasien BPJS dan non BPJS pada
pelayanan Medik dan Penunjang Klinik meliputi namun tidak terbatas:
a. Pelayanan rawat jalan: 1) Rawat jalan umum 2) Rawat jalan eksekutif;
b. Pelayanan IGD (gawat darurat);
c. Pelayanan rawat inap Pelayanan rawat inap terdiri dari kelas VIP, kelas 1,
kelas 2, dan kelas 3;
d. d. Pelayanan penunjang klinik: 1) Perawatan intensif terdiri dari
NICU/PICU, ICU, dan HCU 2) Bedah Sentral 3) Laboratorium 4) Radiologi
5) Rehabilitasi medis 6) Farmasi 7) Hemodialisis 8) Persalinan

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 10
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

2) Adanya asumsi proyeksi masing-masing pelayanan meliputi namun tidak


terbatas, laju pertumbuhan penduduk, rujukan berjenjang pada pasien BPJS,
referral rate, market share, rasio pasien BPJS dan non BPJS, pelayanan
eksekutif, perpindahan pasien non BPJS umum ke klinik eksekutif, akuisisi
pasien, rasio pasien rawat inap terhadap pelayanan rawat jalan dan IGD.
3) Kelayakan lahan dan lokasi tentunya terkait dengan kecenderungan letak
geografis yang terletak pada wilayah dimana kondisi wilayah di sekitarnya
sangat mendukung dari aspek penggunaan lahan, infrastruktur dan
aksesibilitas.
4) Perhitungan Kapasitas Tempat Tidur dapat menggunakan rasio minimal
1/1.000 artinya dari jumlah penduduk pada wilayah jangkauan Rumah Sakit
sejumlah 1.000 orang akan dibutuhkan 1 TT. Target BOR yang tempat tidur
untuk kamar kelas 3 dan 8% untuk rawat inap intensif (sesuai Permenkes No.
30 Tahun 2019).
5) Gambaran permintaan layanan unggulan yang mencakup volume utilisasi
pelayanan dan penunjang medik dan non medik.

d. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan pembangunan RSUPP Betun merupakan analisis mengenai
kebutuhan yang harus disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Malaka secara
keseluruhan yang disesuaikan berdasar analisis permintaan yang telah dilakukan
serta keterpaduan program pelayanan dengan program ruang dan fungsi yang
sesuai dengan Permenkes No. 30 Tahun 2019 dan Permenkes No. 24 Tahun
2016. Analisis kebutuhan ini dapat memberikan gambaran mengenai rencana
pengembangan dari Rumah Sakit tersebut dilihat dari aspek-aspek namun tidak
terbatas pada:
1) Kebutuhan lahan Rumah Sakit, dihitung berdasarkan Program Ruang Rumah
Sakit serta kebijakan Pemerintah Daerah setempat mengenai Intensitas
Bangunan berupa Koefisien Hlm 9 dari 10 Dasar bangunan (KDB), Koefisien
Lantai bangunan (KLB), Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Koefisien
Daerah Hijau (KDH), serta Peruntukan Lahan yang mengizinkan digunakan
sebagai Lahan yang dapat dibangun Rumah Sakit.
2) Kebutuhan ruang secara keseluruhan dari rumah sakit yang disesuaikan
dengan bentuk dan klasifikasi rumah sakit
3) Kajian Kebutuhan Peralatan Medis dan non medis sesuai dengan kebutuhan
termasuk proyeksi kapasitas tempat tidur beserta dengan komposisinya.
Adapun jika terdapat opsi untuk peralatan medik dan non medik ataupun
pelayanan penunjang medik yang harus dilakukan secara Service Contract
atau Kerjasama Operasi (KSO), maka diperlukan penjelasan rekomendasi
struktur atau kontrak dengan penyedia tertentu.
4) Kajian kebutuhan Sumber Daya Manusia dengan menentukan terlebih dahulu
jam operasional pelayanan rumah sakit dan kebutuhan ruang, baik untuk
pelayanan IGD, rawat jalan, rawat inap, dan pelayanan penunjang.
Menjelaskan asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah pasien per
hari yang dapat dilayani oleh dokter per klinik.

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 11
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

5) Kajian terhadap organisasi dan uraian tugas yang disesuaikan dengan bentuk
dan klasifikasi rumah sakit.
6) Prospek pengembangan jenis pelayanan unggulan rumah sakit

e. Analisa Keuangan
1) Analisis Keuangan memberikan gambaran tentang rencana penggunaan
sumber anggaran yang dimiliki, sekaligus memberikan opsi-opsi pembiayaan
pembangunan RSU Penyangga Perbatasan Betun sehingga dapat diketahui
tingkat pengembalian biaya yang akan diinvestasikan. Dengan demikian maka
pihak pemilik/investor dapat melihat tingkat keuntungan yang mungkin akan
diperoleh. Adapun aspek keuangan yang akan dianalisis terdiri dari: Rencana
Investasi dan Sumber Dana.
2) Proyeksi Pendapatan dan Biaya, dalam hal ini estimasi dan proyeksi
Pendapatan Pelayanan Rumah Sakit serta estimasi dan proyeksi Biaya Belanja
Modal yang mencakup namun tidak terbatas belanja modal Bangunan dan
Prasarana (Pekerjaan Standar & Non Standar) serta Pengadaan Alat
Kesehatan.
3) Proyeksi Cash Flow
4) Analisis Keuangan: Break Event Point (BEP), Internal Rate of Return (baik
Economic IRR maupun Financial IRR), dan Net Present Value (NPV).
5) Analisis sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.08/2016 yang
antara lain terdiri dari rencana proyek dan kebutuhan pembiayaan,
perhitungan rasio-rasio keuangan, rencana penarikan pinjaman, dan menfaat
proyek secara ekonomi dan sosial.
6) Total kebutuhan biaya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan mempertimbangkan jenis pelayanan yang diberikan,
kelas rumah sakit dan lingkungan sosial & ekonomi.
7) Kajian tarif pelayanan rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap rumah sakit
berdasarkan besaran biaya satuan (unit cost) yang dibandingkan dengan tarif
INA CBGs pasien Jaminan Kesehatan nasional (JKN).

f. Analisa Lingkungan dan Sosial


Kajian awal lingkungan dan sosial atas dampak pembangunan rumah sakit
meliputi berbagai macam faktor seperti fisik, kimia, sosial ekonomi, biologi,
keselamatan dan Kesehatan kerja, dan sosial budaya yang dilakukan secara
menyeluruh. Beberapa aspek yang perlu dimasukkan ke dalam analisa
lingkungan dan sosial adalah sebagai berikut:
1) Proses penapisan untuk menentukan dokumen kajian lingkungan yang
dibutuhkan proyek rumah sakit ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hasil analisis ini akan digunakan untuk menyusun kerangka acuan kerja
penyusunan dokumen kajian lingkungan.
2) Memprioritaskan green design, life & fire safety misalnya memanfaatkan
secara maksimal pencahayaan alami dalam gedung sehingga mengurangi
penggunaan listrik untuk penerangan dan memperhitungkan risiko kebakaran
serta bencana lainnya dalam desain Hlm 10 dari 10.

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 12
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

3) Memprioritaskan desain yang memiliki perspektif gender dan inklusi sosial,


seperti tersedianya ruang laktasi, toilet keluarga (selain toilet khusus
perempuan dan laki-laki), desain yang mempertimbangkan kebutuhan lansia
dan penyandang disabilitas.
4) Kecukupan kapasitas organisasi, perizinan dan/atau fasilitas Rumah Sakit
terkait kegiatan pengelolaan limbah, operasional genset dan insinerator (bila
ada) atau kegiatan-kegiatan lain yang memiliki dampak lingkungan dan sosial.

1.6 Output Pekerjaan


Produk materi yang dikeluarkan dalam pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Study
Kelayakan Rumah Sakit Dan Master Plan ialah :

1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini memuat hasil latar belakang, maksud tujuan dan sasaran gambaran
umum lokasi, metodologi pekerjaan serta ouput pekerjaan
2. Laporan Antara
Laporan ini memuat hasil survey pengumpulan data dan studi yaitu hasil
pengumpulan data primer, data sekunder dan studi literature, Analisis Situasi dari
Kecenderungan Eksternal dan Internal, analisis permintaan, analisis kebutuhan dan
analisis keuangan. Pada laporan ini juga sudah memuat konsep rekomendasi
kelayakan untuk dapat di presentasikan dan diskusikan.
3. Laporan Akhir
Dokumen Studi Kelayakan dan Master Plan Rumah Sakit Umum Penyangga
Perbatasan Betun

1.7 Sistematika Pembahasan


Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan Pengadaan Jasa
Konsultansi Study Kelayakan Rumah Sakit Dan Master Plan ini terdiri atas:

BAB Pendahuluan
01 Bab ini menguraikan tentang latar belakang, pengertian,
maksud dan tujuan, landasan hukum berupa arah kebijakan
dan peraturan teknis, dan sistematika penulisan.

Tinjauan Kebijakan BAB


Bab ini menguraikan tentang tinjauan kebijakan yang akan
menjadi dasar dan acuan pada Penyusunan Pengadaan Jasa 02
Konsultansi Study Kelayakan Rumah Sakit Dan Master Plan

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 13
Pemerintah Kabupaten Malaka
Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

BAB Gambaran Umum


Bab ini menguraikan tentang hal-hal yang sudah dikerjakan
03 dalam Penyusunan Pengadaan Jasa Konsultansi Study
Kelayakan Rumah Sakit Dan Master Plan di Kabupaten
Malaka dari letak administrasi, kondisi sosial dan gambaran
ummum Rumah sakit.

Penilaian Feasibility Study BAB


Pada bab ini diuraikan tentang analisis- analisis yang tepat
untuk menentukan penilaian kelayakan rumah sakit dalam 04
berbagai hal seperti aspek eksternal/internal, analisis kondisi
lahan, analisis sosial ekonomi, analisis permintaan dan
analisis kebutuhan

BAB Kesimpulan dan Rekomendasi


05 Feasibility Study
Pada bab ini diuraikan tentang kesimpulan dan rekomendasi
dari hasil analisis pada study kelayakan yang sudah dikerjakan

Perancangan Master Plan BAB


Pada bab ini diuraikan tentang analisis- analisis yang tepat
untuk menentukan Perancangan bangunan dari aspek
06
arsitektur, aspek struktur dan aspek utilitas.

BAB Lampiran Master Plan


07 Pada bab ini diuraikan tentang lampiran Master Plan dari
berbagai aspek seperti aspek arsitektur, aspek struktur
dan aspek utilitas

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI1-
Rumah Sakit Dan Master Plan 14

Anda mungkin juga menyukai