Pertanyaan Kelompok 1 REVISI No 3
Pertanyaan Kelompok 1 REVISI No 3
1. Terkait SMK3, apakah terdapat sanksi bagi perusahaan yang lalai atau tidak
menerapkan SMK3? FAKHRI
Jawab : Berdasarkan pasal 190 ayat 2 UU no 1 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
bahwa pemberian sanksi Adminstrasi yang diberikan kepada perusahaan yang
melanggar ketentuan terkait pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) yang meliputi teguran, peringatan tertulis, pembatasan
kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, pembatalan persetujuan, pembatalan
pendaftaran, penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi, pencabutan
izin. Sanksi-sanksi tersebut sebagai upaya untuk memberikan efek jera kepada
perusahanaan yang lalai atau tidak menerapkan SMK3.
KELOMPOK 3
4. Mengapa dalam struktur tim tanggap darurat diperlukan wakil ketua ahli k3? Dan
mengapa struktur tersebut masih dikatakan kurang lengkap? BENO
Jawab : Wakil ketua wajib ahli k3 karna pada dasarnya dengan adanya ahli k3 dapat
membantu Memantau setiap pelaksanaan tanggap darurat, mulai dari perawatan
perlengkapan, sarana dan prasarana serta kebutuhan yang lainnya dan mampu
Menjalin kerjasama dengan pihak lainnya yang berkaitan dengan tanggap darurat
perusahaan, termasuk pihak yang berasal dari luar perusahaan.
Struktur tersebut dikatakan kurang lengkap karna didalam peraturan OHSAS
18001:2007 mengenai Emergency Response, di dalam tim tanggap darurat diharuskan
ada regu logistik dan regu keamanan dengan memiliki tugas dan tanggun jawab sbb :
Logistik : Mengakomodasi kebutuhan umum tanggap darurat (makanan, minuman,
pakaian, selimut, pakaian, dsb). Logistik Menjadi kebutuhan penting saat terjadi
kondisi darurat.
Keamanan : tugas keamanan baik di dalam maupun luar perusahaan saat kondisi
darurat sedang berlangsung. Tim ini memastikan bahwa semua sarana, prasarana
hingga aset dalam kondisi aman saat kondisi darurat terjadi.
KELOMPOK 4
8. Seperti yang disebutkan bahwa PT. Nastional Label belum melaksanakan audit
eksternal. Apa Saja Tahapan-tahapan yang Harus Dilakukan Perusahaan Pada Saat
Audit Eksternal SMK3? AGENG
Jawab : Perusahaan yang secara sukarela mengajukan permohonan audit SMK3 dan
perusahaan yang mempunyai potensi bahaya tinggi (bidang pertambangan, minyak
dan gas bumi) harus mengajukan permohonan audit SMK3 kepada lembaga audit
SMK3 yang telah ditunjuk oleh Menteri.
Sementara, perusahaan yang mempunyai potensi bahaya tinggi berdasarkan penetapan
Direktur Jenderal dan/atau Kepala Dinas Provinsi mengajukan permohonan audit
SMK3 berdasarkan penetapan Direktur Jenderal dan/atau Kepala Dinas Provinsi.
Sesuai Permenaker No.26 Tahun 2014 Pasal 21, lembaga audit wajib membuat
perencanaan pelaksanaan audit SMK3 dan menyampaikan kepada Menteri atau
Direktur Jenderal dengan salinan disampaikan kepada Dinas Provinsi.
Pelaksanaan audit SMK3 paling sedikit dilakukan melalui tahapan:
Pertemuan pembuka
Proses audit SMK3
Pertemuan tim auditor SMK3
Pertemuan penutup
Penyusunan laporan Audit SMK3.