Anda di halaman 1dari 21

MODUL 1

Konfigurasi VLAN

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Verifikasi Default VLAN Config
2. Konfigurasi VLAN
3. Mengaktifkan VLAN Port
II. PERALATAN DAN BAHAN
1. 3 unit Switch
2. 1 IP Phone
3. 6 PC
4. Kabel UTP
III. DASAR TEORI

VLAN

Gambar 1. VLAN

VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN
atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan)
sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke
jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah
segmen LAN yang berbeda.

Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah
bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa
jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched
switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama,
setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai
dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port
dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi
dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.
Jenis -jenis VLAN
Berdasarkan perbedaan pemberian membership VLAN terbagi menjadi lima, yaitu :
a. Port based : Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya
pada kelompok VLAN sendiri. Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan
beberapa VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk
(VTP).
b. MAC based : Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada
MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap computer beserta
kelompok VLAN tempat komputer itu berada.
c. Protocol based : Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka penggunaan
protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan.
d. IP Subnet Address based : Selaij bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada
layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN.
e. Authentication based : Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis
di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer
menggunakan protokol 802.1x.

A. VLAN ID
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang
dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua
range VLAN ID adalah:
a. Normal Range VLAN (1 – 1005). Digunakan untuk jaringan skala kecil
dan menengah.
1. Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan
FDDI VLAN.
2. ID 1, 1002 – 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat
dihilangkan.
3. Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu
vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik switch.
4. VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manajemen
VLAN, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan
menyimpannya dalam file database VLAN.
b. Extended Range VLANs (1006 – 4094)
Memungkinkan para service provider untuk memperluas
infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan
untuk perusahaan skala besar yang membutuhkan jumlah VLAN lebih
dari normal.Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN
normal range.
1. Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).
2. VTP tidak bekerja di sini.
B. Terminologi VLAN
Berikut ini terminologi di dalam VLAN :
a. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa
data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas
data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan
VLAN pengguna, User VLAN.
b. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default.
VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat
diberi nama dan tidak dapat dihapus.
c. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking
802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN
(tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN
(untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkan untagged
traffic pada Native VLAN.
d. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk
memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management
VLAN jikakita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN
Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada
VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP,
Telnet, SSH, atau SNMP.
e. VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang
dikhusukan untuk komunikasi data suara.

C. Tipe Koneksi VLAN


Tipe koneksi dari VLAN dapat di bagi menjadi 3 yaitu:
a. Trunk Link
b. Access Link
c. Hibrid Link (Gabungan Trunk dengan Access)
IV. LANGKAH DAN PERCOBAAN
1. Butlah Topologi seperti gambar 1 diatas
2. Lakukan langkah berikut :

a. View the Default VLAN Configuration

b. Display the current VLANs.


On S1, issue the command that displays all VLANs configured. By default, all
interfaces are assigned to VLAN 1.

c. Verify connectivity between PCs on the same network.


Notice that each PC can ping the other PC that shares the same subnet.
PC1 can ping PC4
PC2 can ping PC5
PC3 can ping PC6
Pings to hosts on other networks fail.
Question:

What benefits can VLANs provide to the network?


Type your answers here. :
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Configure VLANs

Create and name VLANs on S1.


Create the following VLANs. Names are case-sensitive and must match the
requirement exactly:
VLAN 10: Faculty/Staff
Open configuration window

S1#(config)# vlan 10
S1#(config-vlan)# name Faculty/Staff
Create the remaining VLANS.
VLAN 20: Students
VLAN 30: Guest(Default)
VLAN 99: Management&Native
VLAN 150: VOICE
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
Verify the VLAN configuration
Question:

Which command will only display the VLAN name, status, and associated ports
on a switch?

…………………………………………………………………………………………………………………………

Create the VLANs on S2 and S3.


Use the same commands from Step 1 to create and name the same VLANs on
S2 and S3.

Verify the VLAN configuration.


Close configuration window

Assign VLANs to Ports


Assign VLANs to the active ports on S2.
Configure the interfaces as access ports and assign the VLANs as follows:
VLAN 10: FastEthernet 0/11
Open configuration window

S2(config)# interface f0/11


S2(config-if)# switchport mode access
S2(config-if)# switchport access vlan 10
Assign the remaining ports to the appropriate VLAN.
VLAN 20: FastEthernet 0/18
VLAN 30: FastEthernet 0/6
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Assign VLANs to the active ports on S3.


S3 uses the same VLAN access port assignments as S2. Configure the
interfaces as access ports and assign the VLANs as follows:
VLAN 10: FastEthernet 0/11
VLAN 20: FastEthernet 0/18
VLAN 30: FastEthernet 0/6
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
Assign the VOICE VLAN to FastEthernet 0/11 on S3.
As shown in the topology, the S3 FastEthernet 0/11 interface connects to a Cisco IP
Phone and PC4. The IP phone contains an integrated three-port 10/100 switch. One
port on the phone is labeled Switch and connects to F0/4. Another port on the
phone is labeled PC and connects to PC4. The IP phone also has an internal port
that connects to the IP phone functions.
The S3 F0/11 interface must be configured to support user traffic to PC4 using
VLAN 10 and voice traffic to the IP phone using VLAN 150. The interface must also
enable QoS and trust the Class of Service (CoS) values assigned by the IP phone.
IP voice traffic requires a minimum amount of throughput to support acceptable
voice communication quality. This command helps the switchport to provide this
minimum amount of throughput.
S3(config)# interface f0/11
S3(config-if)# mls qos trust cos
S3(config-if)# switchport voice vlan 150

Verify loss of connectivity.


Previously, PCs that shared the same network could ping each other successfully.
Study the output of from the following command on S2 and answer the following
questions based on your knowledge of communication between VLANS. Pay close
attention to the Gig0/1 port assignment.
S2# show vlan brief
VLAN Name Status Ports
---- -------------------------------- --------- -----------------------
--------
1 default active Fa0/1, Fa0/2, Fa0/3,
Fa0/4
Fa0/5, Fa0/7, Fa0/8,
Fa0/9
Fa0/10, Fa0/12, Fa0/13,
Fa0/14
Fa0/15, Fa0/16, Fa0/17,
Fa0/19
Fa0/20, Fa0/21, Fa0/22,
Fa0/23
Fa0/24, Gig0/1, Gig0/2
10 Faculty/Staff active Fa0/11
20 Students active Fa0/18
30 Guest(Default) active Fa0/6
99 Management&Native active
150 VOICE active

Try pinging between PC1 and PC4.


Questions:

Although the access ports are assigned to the appropriate VLANs, were the pings
successful? Explain.
…………………………………………………………………………………………………………………………Type your answers
here.
What could be done to resolve this issue?
Type your answers here.
…………………………………………………………………………………………………………………………
MODUL 2
Konfigurasi Inter VLAN Routing

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasisawa atau Praktikan mampu mengimplementasikan Intervlan Routing termasuk
konfigurasi, Konfigurasi IP Address, Subinterface

II. PERALATAN DAN BAHAN


1. Switch
2. Router
3. 2 PC
4. Kabel UTP

III. DASAR TEORI

InterVLAN Routing

Gambar 1. InterVLAN Routing

VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN
atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan)
sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke
jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah
segmen LAN yang berbeda.

Dalam Vlan ada istilah intervlan Routing yang artinya adalah routing antar VLAN.
Intervlan Routing dibuat dengan tujuan supaya VLAN satu dapat berkomunikasi
dengan VLAN yang berbeda. VLAN berbeda berarti terdapat dalam jaringan yang
berbeda, sehingga untuk dapat berkomunikasi perlu melalui gateway. Dalam hal ini
fungsi gateway untuk melakukan routing dapat dilakukan oleh router atau switch
multi layer. Dalam implementasi intervlan routing ada dua metoda yaitu :
a. Tradisional Intervlan Routing : dalam implementasinya, dibutuhkan satu
interface untuk satu vlan terhubung ke router.
b. Router on Stick Intervlan Routing : dalam implementasinya hanay perlu satu
interface ke router untuk beberapa VLAN, ini dilakukan dengan Tagging
VLAN, dalam komunikasinya setiap VLAN menggunakan Tagging VLAN ID.

IV. LANGKAH DAN PERCOBAAN


1. Butlah Topologi seperti gambar 1 diatas
2. Lakukan langkah berikut :
Configure the devices to meet the following requirements :
• Assign IP addressing to R1 and S1 based on the Addressing Table.
• Configure the default gateway on S1
• Create, name, and assign VLANs on S1 based on the VLAN and
Port Assignments Table. Ports should be in access mode. Your
VLAN names should match the names in the table exactly
• Configure G0/1 of S1 as a static trunk and assign the native VLAN.
• All ports that are not assigned to a VLAN should be disabled.
• Configure inter-VLAN routing on R1 based on the Addressing Table
• Verify connectivity. R1, S1, and all PCs should be able to ping each
other and the server.

Perhatikan Table IPAddres berikut :

Addressing Table

Default
Device Interface IP Address Subnet Mask Gateway

R1 G0/0 172.17.25.2 255.255.255.252 N/A


R1
G0/1.10 172.17.10.1 255.255.255.0 N/A

R1
G0/1.20 172.17.20.1 255.255.255.0 N/A

R1
G0/1.30 172.17.30.1 255.255.255.0 N/A

R1
G0/1.88 172.17.88.1 255.255.255.0 N/A

R1
G0/1.99 172.17.99.1 255.255.255.0 N/A

S1 VLAN 99 172.17.99.10 255.255.255.0 172.17.99.1


PC1 NIC 172.17.10.21 255.255.255.0 172.17.10.1
PC2 NIC 172.17.20.22 255.255.255.0 172.17.20.1
PC3 NIC 172.17.30.23 255.255.255.0 172.17.30.1
Server NIC 172.17.50.254 255.255.255.0 172.17.50.1
VLAN and Port Assignments Table

VLAN Name Interface

10 Faculty/Staff F0/11-17
20 Students F0/18-24
30 Guest(Default) F0/6-10
88 Native G0/1
99 Management VLAN 99

V. TUGAS PRAKTIKUM

Switch S1
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Router R1

…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
MODUL 3 DAN 4

KONFIGURASI JARINGAN IP PABX, ADMINISTRATOR LOG IN


DAN MENSETING IP PHONE

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat mengetahui fiture – fiture dari IP PABX
2. Mahasiswa dapat menyeting IP PABX
3. Mahasiswa dapat menyeting penomoran pada IP PABX
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengaturan dari software IP PABX

II. PERALATAN DAN BAHAN


5. 1 Unit IP PABX YEASTAR
6. 1 Unit Switch
7. 1 Unit Komputer / Laptop
8. 4 Buah Kabel Lan

III. DASAR TEORI

1. IP PBX atau Internet Protocol Private Branch Exchange adalah jaringan private
dimana beberapa line PSTN dari Telkom dimodivikasi menjadi jaringan private.
Sistem PABX ini memungkinkan pengguna dapat menghubungi sesama atau
melakukan panggilan keluar melalui jalur PSTN (PSTN trunk).

IP PBX membawa kemampuan multilayanan di jaringan IP ke dunia komunikasi


teleponi, sehingga akan memungkinkan semakin banyak layanan komunikasi yang
dapat berjalan di atas jaringan IP. Multilayanan tersebut adalah Voicemail & Voice
Conference, Interactive Voice Response (IVR), Automatic Call Distribution (ACD),
Computer Telephony Integration (CTI), Unified Messaging System (UMS), Fax Server
& Fax on Demand, Call Recording System, Billing System, serta Web-based
Management System.
IP PBX dapat mendukung antarmuka trunk Analog FXO/FXS; Digital E1-MFC R2, ISDN
BRI, ISDN PRI; IP (H.323/SIP/IAX); dan Analog Tie Line E&M. Selain itu, IP PBX dapat
mendukung antarmuka ekstension Analog FXO/FXS; ekstension Digital; ISDN
Interface BRI (2B+D); dan TCP IP (H.323/SIP/IAX).

KONSEP DASAR IP PABX

PABX ( Private Automatic Brance Exchange ) merupakan suatu teknologi komunikasi


yang mengatur hubungan telephone antar pelanggan tanpa harus melalui sentral
local dari Telkom, serta berfungsi sebagai gateway dalam menghubungkan ke
jaringan PSTN. Switch / Router berfungsi mengarahkan paket data yang datang ke
jaringan data sesuai dengan alamat tujuannya. Secara konvensional terdapat 2
jaringan yang berbeda yaitu jaringan suara ( Circuit Network ) dan jaringan paket
data ( Packet Data Network ). Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi
telekomunikasi, terdapat suatu teknologi yang memungkinkan komunikasi suara dan
faksimili mengalami proses paketisasi dan dikirimkan melalui jaringan paket data
yang dikenal dengan teknologi Voice over Internet Protocol ( VoIP ).
IP PABX merupakan kombinasi dari Switch / Router dengan PABX yang menangani
VoIP. IP PABX dapat digunakan untuk membypass jaringan telepon circuit-switched
dengan menggunakan jaringan data, untuk berhubungan dengan jaringan data
lainnya. Dengan menggunakan converged network yang membawa trafik suara
(voice yang telah dipaketisasi)

Cara kerjanya

Sebuah sistem IP PBX terdiri dari satu atau lebih telepon SIP, server IP PBX dan
secara opsional VOIP Gateway untuk terhubung ke jalur PSTN yang ada. Fungsi PBX
IP server mirip dengan cara kerja proxy server: klien SIP, baik berupa software
(softphone) atau perangkat keras berbasis ponsel, mendaftar ke server IP PBX, dan
ketika mereka ingin membuat panggilan mereka meminta IP PBX untuk melakukan
panggilan. IP PBX memiliki daftar semua ponsel / pengguna dan alamat yang
sesuai dengan SIP mereka dan dengan demikian dapat menghubungkan panggilan
internal atau rute panggilan eksternal baik melalui gateway VOIP atau penyedia
layanan VOIP.

Keuntungan menggunakan IP PBX


1. jauh lebih mudah untuk menginstal & mengkonfigurasi daripada sistem
telepon proprietary
2. lebih mudah untuk mengelola karena konfigurasi IP PBX menggunakan antar muka
GUI berbasis web
3. penghematan biaya yang signifikan menggunakan penyedia VOIP
4. Tidak perlu lagi kabel telepon
5. Terhindar dari ketergantungan vendor/Brand
6. IP Phone lebih mudah di gunakan
Layanan Dasar sentral IP PABX

Sentral IP PABX memiliki layanan – layanan dasar yang justru merupakan kelebihan
dari sentral IP PABX bila dibandingkan dengan sentral PABX konvensional, yaitu :

A. Support analog system


Sentral IP PABX memiliki kemampuan dalam mengakomodasi sistem jaringan
telephone analog
B. Support LAN system
Sentral IP PABX mampu terkoneksi dengan jaringan komputer ( LAN ) melalui
fast ethernet card yang memiliki kapasitas bandwidth hingga 10 – 100 Mbps.
C. Call Cente
Sentral IP PABX mampu mendukung fasilitas auto attendant dan fasilitas –
fasilitas Interactive Voice Response ( IVR ) serta bisa digunakan untuk aplikasi
Computer Telephone Integration ( CTI )
D. VoIP ( Voice over Internet Protocol )
Sentral IP PABX mampu mengakomodasi layanan VoIP melalui terminal IP
Phone atau softphone yang dipasang pada Personal Computer (PC).
E. ISDN ( Integrated Service Digital Network )
Sentral IP PABX mampu terhubung dengan jaringan ISDN baik PRA maupun
BRA analog R2.
F. Billing System
Sentral IP PABX juga dilengkapi dengan kemampuan billing system sehingga
pengguna bisa melihat record data telephone yang masuk maupun telephone
yang keluar.
G. DID ( Direct Inward Dialing ), ACD ( Automatic Call Distribution ), Gateway
Internet , Group Hunting, Fax over IP dll
MY PABX YEASTAR
Spesifikasi Hardware dari IP PABX
No Identifikasi
1 LED hijau: menunjukkan daya telah terpasok dengan
benar
2 LED hijau : menunjukkan MyPBX berfungsi dengan
baik
3 LED hijau : menunjukkan koneksi WAN yang stabil
4 LED hijau : menunjukkan koneksi LAN yang stabil
5 LED merah : Mengindikasikan adanya port FXO/GSM
LED jingga : Mengindikasikan adanya port BRI
LED hijau : Mengindikasikan adanya port FXS
LED berkedip – merah berkedip : tidak ada koneksi
antara prot FXO dan PSTN
LED bergantian – merah dan hijau (kedip pelan) :
port FXO menerima panggilan masuk
LED bergantian – merah dan hijau (kedip cepat) :
port FXO sedang digunakan
LED rangkap – hijau dan merah (kedip pelan) : port
FXS berdering
LED rangkap – hijau dan merah ( kedip cepat) : port
FXS sedang digunakan
Pengenalan MY PBX

MyPBX adalah perangkat hybrid PBX untuk bisnis kecil dan mengatur kantor cabang
dari organisasi yang besar (1-100 pengguna). MyPBX juga menawarkan solusi hybrid
(kombinasi dari aplikasi VoIP menggunakan peralatan telekomunikasi), alternatif
bagi perusahaan yang belum siap untuk bermigrasi ke solusi VoIP lengkap

Fitur -Fitur

Auto-provision ● Firewalls
● Blind Transfer ● Follow me
● BLF Support ● Interactive Voice Response (IVR)
● Blacklist ● Intercom / Zone Intercom
● Call Detail Records(CDR) ● Music On Hold
● Call Forward ● Music On Transfer
● Call Parking ● Paging / Zone Paging
● Call Recording ● PIN Users
● Call Pickup ● Queue
● Call Routing ● QOS
● Call Transfer ● Ring Group
● Call Waiting ● Route by Caller ID
● Caller ID ● Skype Integration (Skype Connect)
● Call Back ● Three-way Calling
● Conference ● Mobility Extension
● SMS to Mail ● External Storage
● Mail to SMS ● DDNS
● Speed Dial ● OpenVPN
● Define Office Time ● T.38
● Direct Inward System Access(DISA) ● Voicemail
● DIDs ● VLAN
● Distinctive Ringtone ● WAN
● Do Not Disturb(DND) ● PPPoE
● Dial by Name ● Static Route
● Alert ● integrated built-in packet capture tools
● multiple administrators ● spy function

IV. LANGKAH DAN PERCOBAAN


1. Butlah Konfigurasi jaringan IP PABX seperti Gambar dibawah ini
2. INTERKONEKSI JARINGAN IP PABX
Menyediakan daya
MyPBX memanfaatkan kinerja tinggi dari power supply untuk memasok daya
yang diperlukan.
AC input : 100 ~240 V DC output :12 V, 5 A

Silakankan ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menghubungkan unit MyPBX


ke stop kontak listrik:
a. Hubungkan ujung kecil kabel listrik ke port input daya pada panel
belakang MyPBX, dan pasang ujung kabel ke stop kontak listrik AC 100 V.
b. Periksa Power LED pada panel depan. Jika LED berwarna hijau berarti
menunjukkan daya telah dipasok dengan benar.

3. Cara Koneksi IP PABX KE Komputer


1. Hubungkan My IP PABX Ke sumber Listrik sampai lampu LED berwarna Hijau
dan nyalakan computer atau laptop.
2. Setelah perangkat nyala dalam keadaan hidup semua maka hubungkan LAN
pada MY IP PABX di hubungkan ke LAN pada Komputer dan WAN yg ada di
MY PABX dihubungkan ke Switch
3. Setelah kabel LAN terhubung maka seting LAN pada computer atau laptop
dengan cara double klik pada LAN sehingga muncul kotak dialog Local Area
Conection
Status kemudian klik properties muncul kotak dialog Local Area Conextion
Properties pilih Internet Protocol (TCP/IP) klik properties Sehingga muncul
kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) dan pilih Use the Following ip
address kemudian isi pada kolom ip address : 192.168.5.1 dan kolom Sub
mas = 255.255.255.0 klik OK

Untuk mengetahui IP PABX terkoneksi atau tidak degnan computer


dengan cara, Ketik start pilih run kemudian ketikan cmd klik ok
Kemudian ketik ping 192.168.5.1 pada comand promp
Apabila pada command promp muncul seperti yang dilingkari buletan meran
berati IP PABX sudah Terkoneksi

4. ADMINISTRATOR LOG IN
Dari browser Anda masukkan IP addresss untuk Server MyPBX. Untuk yang
baru pertama kali mengkonfigurasi MyPBZ, silakan gunakan setting default
berikut ini (komputer harus sudah ada di jaringan lokal yang sama dengan
MyPBX):
IP Address : http://192.168.5.150
Username: admin , Password: password

Catatan: MyPBX mendukung multiple administrator dalam mode hirerkal


(administrator, general manager, CDR manager)
Administrator: mempunyai semua kewenangan. Username: admin, password
standar: password
General Manager: mempunyai kewenangan dasar, tanpa kewenangan untuk
membuat trunk VoIP, reset, update, backup dan restore MyPBX. Username:
user, password standar: password CDR manager dimatikan secara bawaannya
STATUS MONITOR ( LINE STATUS )

Deskripsi status MyPBX

Ekstensi :
ekstensi tidak terdaftar
ekstensi idle
ekstensi berdering
ekstensi sedang dalam panggilan dan sibuk
ekstensi sedang ditahan

TRUNK
VoIP Trunk:
Unregistered : trunk gagal diregistrasi
Registered : registrasi sukses, trunk siap digunakan
Request send: mendaftarkan
Waiting: menunggu otentikasi

FXO Trunk:
Idle: port sedang idle
Busy: port sedang digunakan
Disconnected : port sedang tidak tersambung ke jaringan `PSTN Untuk pesan lainnya,
silakan merujuk ke LED untuk mengidentifikasi panel depan
GSM Trunk:
Idle: port sedang idle
Busy; port sedang digunakan

BRI Trunk :
Ok: port tersambung dengan benar
Disconnected : port tidak tersambung ke jaringan PSTN

Service Provider
OK: registrasi sukses, trunk siap digunakan
Unreachable: trunk tidak dapat terjangakau
Failed:registrasi trunk gagal

5. Langkah dan Percobaan

Extension dibagi menjadi dua tipe yaitu: Analog extensions (FXS) and VOIP
extensions (SIP extension atau IAX extension).

Extension Telpon Analog

Telpon SIP
1. Analog Extensions (FXS)
Mengedit Analog Ekstensi Pada halaman administrasi ekstensi FXS,
klik “Edit" pada ekstensi yang ingin Anda edit, dan memodifikasi
informasi berikut pada jendela window.

2. VOIP Extension
Sebuah ekstensi VOIP adalah Akun SIP / IAX yang memungkinkan IP
Phone atau Telepon client IP Phone untuk mendaftar di MyPBX.

1) Extension
a. Menambahkan no extension atau no pelangagan satu
persatu Klik Extensions VOIP Extensions Create
New Extension kemudian kita isi voip ekstension jika
sudah di isi kemudian klik save dan klik apply changes

b. Tambahkan Beberapa Ekstensi.


• Pilih jumlah ekstensi yang ingin Anda buat.
• Pilih jenis ekstensi yang Anda ingin membuat.
• Isi nomor ekstensi mulai.2. Tambahkan Beberapa
Ekstensi Pergi ke Extensions

c. Memodifikasi Ektension
Klik “Edit" pada halaman administrasi VOIP Ekstensi
atau klik “Memodifikasi Dipilih Extensions" untuk
mengedit ekstensi.
d. Menghapus Ektension
Ceklis no ektension pada halaman administrasi VOIP
Ekstensi atau klik Deleted The Selected Extension.

Catatan : setelah pembuatan extebsion jangan lupa untuk mengkili Apply


Changes untuk menyimpan No extension (pelanggan) yang sudah dibuat.

A. Cara Seting IP Phone

Klik Menu kemudian pilih System setting klik Advance System klik OK
kemudian klik Advance Pasword klik OK pilih Network klik LAN Setting
typenya Static kemudian masukan IPnya 173.173.173.??? (belakanganya
bebas) Masknya di isi 255.255.255.0 Gateway di isi
173.173.173.173 klik back terus klik back lagi kemudian Pilih SIP klik OK
pilih Global SIP kemudian isi SIP 1 : 173.173.173.173 klik back klik Acount
SIP klik Enabel Acount pilih Enable kilk Display name isi No Extension, pilih
user name isi No Extension pilih Authen User isi No Extension kemudian
pilih User Pasword isi pincode (no extension) untuk mengakhiri klik
Submit Change kemudian liat pada layar IP Phone apabila statusnya UP
maka setinganya berhasil dan lampi pada pojok kanan atas akan berkedip
tetapi apabila statusnya adalah Down atau pear to pear berate setinganya
salah.

V. TUGAS PRAKTIKUM
1. Buatlah no Extension untuk ke 3 buah IP Phone di localhost atau ip address ip pbx yeastar
(ikuti Langkah – langkahnya diataas)
2. Seting dan masukan no extension yang sudah dibuat ke IP Phone
3. Lihat status pada IP Phone (jika pada layar Ip Phone stausnya UP maka setingan Ipphone
sudah benar atau antara IP Phone yang satu dengan yang lain sudah bisa digunakan untuk
komunikasi atau telpon dan jika status di layer IP Phone DOWN maka setingan IP Phone
salah)

Anda mungkin juga menyukai