Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Modul Praktikum Jaringan Telekomunikasi
Konfigurasi VLAN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Verifikasi Default VLAN Config
2. Konfigurasi VLAN
3. Mengaktifkan VLAN Port
II. PERALATAN DAN BAHAN
1. 3 unit Switch
2. 1 IP Phone
3. 6 PC
4. Kabel UTP
III. DASAR TEORI
VLAN
Gambar 1. VLAN
VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN
atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan)
sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke
jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah
segmen LAN yang berbeda.
Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah
bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa
jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched
switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama,
setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai
dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port
dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi
dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.
Jenis -jenis VLAN
Berdasarkan perbedaan pemberian membership VLAN terbagi menjadi lima, yaitu :
a. Port based : Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya
pada kelompok VLAN sendiri. Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan
beberapa VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk
(VTP).
b. MAC based : Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada
MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap computer beserta
kelompok VLAN tempat komputer itu berada.
c. Protocol based : Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka penggunaan
protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan.
d. IP Subnet Address based : Selaij bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada
layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN.
e. Authentication based : Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis
di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer
menggunakan protokol 802.1x.
A. VLAN ID
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang
dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua
range VLAN ID adalah:
a. Normal Range VLAN (1 – 1005). Digunakan untuk jaringan skala kecil
dan menengah.
1. Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan
FDDI VLAN.
2. ID 1, 1002 – 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat
dihilangkan.
3. Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu
vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik switch.
4. VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manajemen
VLAN, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan
menyimpannya dalam file database VLAN.
b. Extended Range VLANs (1006 – 4094)
Memungkinkan para service provider untuk memperluas
infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan
untuk perusahaan skala besar yang membutuhkan jumlah VLAN lebih
dari normal.Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN
normal range.
1. Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).
2. VTP tidak bekerja di sini.
B. Terminologi VLAN
Berikut ini terminologi di dalam VLAN :
a. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa
data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas
data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan
VLAN pengguna, User VLAN.
b. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default.
VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat
diberi nama dan tidak dapat dihapus.
c. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking
802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN
(tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN
(untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkan untagged
traffic pada Native VLAN.
d. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk
memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management
VLAN jikakita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN
Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada
VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP,
Telnet, SSH, atau SNMP.
e. VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang
dikhusukan untuk komunikasi data suara.
Configure VLANs
S1#(config)# vlan 10
S1#(config-vlan)# name Faculty/Staff
Create the remaining VLANS.
VLAN 20: Students
VLAN 30: Guest(Default)
VLAN 99: Management&Native
VLAN 150: VOICE
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
Verify the VLAN configuration
Question:
Which command will only display the VLAN name, status, and associated ports
on a switch?
…………………………………………………………………………………………………………………………
Although the access ports are assigned to the appropriate VLANs, were the pings
successful? Explain.
…………………………………………………………………………………………………………………………Type your answers
here.
What could be done to resolve this issue?
Type your answers here.
…………………………………………………………………………………………………………………………
MODUL 2
Konfigurasi Inter VLAN Routing
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasisawa atau Praktikan mampu mengimplementasikan Intervlan Routing termasuk
konfigurasi, Konfigurasi IP Address, Subinterface
InterVLAN Routing
VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN
atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan)
sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke
jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah
segmen LAN yang berbeda.
Dalam Vlan ada istilah intervlan Routing yang artinya adalah routing antar VLAN.
Intervlan Routing dibuat dengan tujuan supaya VLAN satu dapat berkomunikasi
dengan VLAN yang berbeda. VLAN berbeda berarti terdapat dalam jaringan yang
berbeda, sehingga untuk dapat berkomunikasi perlu melalui gateway. Dalam hal ini
fungsi gateway untuk melakukan routing dapat dilakukan oleh router atau switch
multi layer. Dalam implementasi intervlan routing ada dua metoda yaitu :
a. Tradisional Intervlan Routing : dalam implementasinya, dibutuhkan satu
interface untuk satu vlan terhubung ke router.
b. Router on Stick Intervlan Routing : dalam implementasinya hanay perlu satu
interface ke router untuk beberapa VLAN, ini dilakukan dengan Tagging
VLAN, dalam komunikasinya setiap VLAN menggunakan Tagging VLAN ID.
Addressing Table
Default
Device Interface IP Address Subnet Mask Gateway
R1
G0/1.20 172.17.20.1 255.255.255.0 N/A
R1
G0/1.30 172.17.30.1 255.255.255.0 N/A
R1
G0/1.88 172.17.88.1 255.255.255.0 N/A
R1
G0/1.99 172.17.99.1 255.255.255.0 N/A
10 Faculty/Staff F0/11-17
20 Students F0/18-24
30 Guest(Default) F0/6-10
88 Native G0/1
99 Management VLAN 99
V. TUGAS PRAKTIKUM
Switch S1
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
Router R1
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
MODUL 3 DAN 4
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat mengetahui fiture – fiture dari IP PABX
2. Mahasiswa dapat menyeting IP PABX
3. Mahasiswa dapat menyeting penomoran pada IP PABX
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengaturan dari software IP PABX
1. IP PBX atau Internet Protocol Private Branch Exchange adalah jaringan private
dimana beberapa line PSTN dari Telkom dimodivikasi menjadi jaringan private.
Sistem PABX ini memungkinkan pengguna dapat menghubungi sesama atau
melakukan panggilan keluar melalui jalur PSTN (PSTN trunk).
Cara kerjanya
Sebuah sistem IP PBX terdiri dari satu atau lebih telepon SIP, server IP PBX dan
secara opsional VOIP Gateway untuk terhubung ke jalur PSTN yang ada. Fungsi PBX
IP server mirip dengan cara kerja proxy server: klien SIP, baik berupa software
(softphone) atau perangkat keras berbasis ponsel, mendaftar ke server IP PBX, dan
ketika mereka ingin membuat panggilan mereka meminta IP PBX untuk melakukan
panggilan. IP PBX memiliki daftar semua ponsel / pengguna dan alamat yang
sesuai dengan SIP mereka dan dengan demikian dapat menghubungkan panggilan
internal atau rute panggilan eksternal baik melalui gateway VOIP atau penyedia
layanan VOIP.
Sentral IP PABX memiliki layanan – layanan dasar yang justru merupakan kelebihan
dari sentral IP PABX bila dibandingkan dengan sentral PABX konvensional, yaitu :
MyPBX adalah perangkat hybrid PBX untuk bisnis kecil dan mengatur kantor cabang
dari organisasi yang besar (1-100 pengguna). MyPBX juga menawarkan solusi hybrid
(kombinasi dari aplikasi VoIP menggunakan peralatan telekomunikasi), alternatif
bagi perusahaan yang belum siap untuk bermigrasi ke solusi VoIP lengkap
Fitur -Fitur
Auto-provision ● Firewalls
● Blind Transfer ● Follow me
● BLF Support ● Interactive Voice Response (IVR)
● Blacklist ● Intercom / Zone Intercom
● Call Detail Records(CDR) ● Music On Hold
● Call Forward ● Music On Transfer
● Call Parking ● Paging / Zone Paging
● Call Recording ● PIN Users
● Call Pickup ● Queue
● Call Routing ● QOS
● Call Transfer ● Ring Group
● Call Waiting ● Route by Caller ID
● Caller ID ● Skype Integration (Skype Connect)
● Call Back ● Three-way Calling
● Conference ● Mobility Extension
● SMS to Mail ● External Storage
● Mail to SMS ● DDNS
● Speed Dial ● OpenVPN
● Define Office Time ● T.38
● Direct Inward System Access(DISA) ● Voicemail
● DIDs ● VLAN
● Distinctive Ringtone ● WAN
● Do Not Disturb(DND) ● PPPoE
● Dial by Name ● Static Route
● Alert ● integrated built-in packet capture tools
● multiple administrators ● spy function
4. ADMINISTRATOR LOG IN
Dari browser Anda masukkan IP addresss untuk Server MyPBX. Untuk yang
baru pertama kali mengkonfigurasi MyPBZ, silakan gunakan setting default
berikut ini (komputer harus sudah ada di jaringan lokal yang sama dengan
MyPBX):
IP Address : http://192.168.5.150
Username: admin , Password: password
Ekstensi :
ekstensi tidak terdaftar
ekstensi idle
ekstensi berdering
ekstensi sedang dalam panggilan dan sibuk
ekstensi sedang ditahan
TRUNK
VoIP Trunk:
Unregistered : trunk gagal diregistrasi
Registered : registrasi sukses, trunk siap digunakan
Request send: mendaftarkan
Waiting: menunggu otentikasi
FXO Trunk:
Idle: port sedang idle
Busy: port sedang digunakan
Disconnected : port sedang tidak tersambung ke jaringan `PSTN Untuk pesan lainnya,
silakan merujuk ke LED untuk mengidentifikasi panel depan
GSM Trunk:
Idle: port sedang idle
Busy; port sedang digunakan
BRI Trunk :
Ok: port tersambung dengan benar
Disconnected : port tidak tersambung ke jaringan PSTN
Service Provider
OK: registrasi sukses, trunk siap digunakan
Unreachable: trunk tidak dapat terjangakau
Failed:registrasi trunk gagal
Extension dibagi menjadi dua tipe yaitu: Analog extensions (FXS) and VOIP
extensions (SIP extension atau IAX extension).
Telpon SIP
1. Analog Extensions (FXS)
Mengedit Analog Ekstensi Pada halaman administrasi ekstensi FXS,
klik “Edit" pada ekstensi yang ingin Anda edit, dan memodifikasi
informasi berikut pada jendela window.
2. VOIP Extension
Sebuah ekstensi VOIP adalah Akun SIP / IAX yang memungkinkan IP
Phone atau Telepon client IP Phone untuk mendaftar di MyPBX.
1) Extension
a. Menambahkan no extension atau no pelangagan satu
persatu Klik Extensions VOIP Extensions Create
New Extension kemudian kita isi voip ekstension jika
sudah di isi kemudian klik save dan klik apply changes
c. Memodifikasi Ektension
Klik “Edit" pada halaman administrasi VOIP Ekstensi
atau klik “Memodifikasi Dipilih Extensions" untuk
mengedit ekstensi.
d. Menghapus Ektension
Ceklis no ektension pada halaman administrasi VOIP
Ekstensi atau klik Deleted The Selected Extension.
Klik Menu kemudian pilih System setting klik Advance System klik OK
kemudian klik Advance Pasword klik OK pilih Network klik LAN Setting
typenya Static kemudian masukan IPnya 173.173.173.??? (belakanganya
bebas) Masknya di isi 255.255.255.0 Gateway di isi
173.173.173.173 klik back terus klik back lagi kemudian Pilih SIP klik OK
pilih Global SIP kemudian isi SIP 1 : 173.173.173.173 klik back klik Acount
SIP klik Enabel Acount pilih Enable kilk Display name isi No Extension, pilih
user name isi No Extension pilih Authen User isi No Extension kemudian
pilih User Pasword isi pincode (no extension) untuk mengakhiri klik
Submit Change kemudian liat pada layar IP Phone apabila statusnya UP
maka setinganya berhasil dan lampi pada pojok kanan atas akan berkedip
tetapi apabila statusnya adalah Down atau pear to pear berate setinganya
salah.
V. TUGAS PRAKTIKUM
1. Buatlah no Extension untuk ke 3 buah IP Phone di localhost atau ip address ip pbx yeastar
(ikuti Langkah – langkahnya diataas)
2. Seting dan masukan no extension yang sudah dibuat ke IP Phone
3. Lihat status pada IP Phone (jika pada layar Ip Phone stausnya UP maka setingan Ipphone
sudah benar atau antara IP Phone yang satu dengan yang lain sudah bisa digunakan untuk
komunikasi atau telpon dan jika status di layer IP Phone DOWN maka setingan IP Phone
salah)