Anda di halaman 1dari 2

A.

Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara mengaplikasikan sampah menjadi bahan yang bisa
dimanfaatkan dengan pengomposan sabagai pupuk bagi tanaman.
2. Mengetahui cara pengolahan sampah dapur melalui pembuatan kompos secara
anaerobik dengan menggunakan bahan dasar sampah buah – buahan dan sayur.

B. Variabel Penelitian dan Pertanyaan Penelitian


Variabel : Permberian air terhadap semua bahan yang digunakan dalam
control pembuatan kompos
Variable bebas : Perubahan warna dan aroma pada kompos
Variable : Sayuran yang sudah tidak terpakai, daun pisang kering dan
terikat tanah
C. Pertanyaan
4. Jelaskan bagaimana proses penguraian bahan-bahan kompos sampai humus?
Jawab : Dalam pembuatan kompos bahan-bahan organic diuraikan secara biologis,
khususnya oleh mikrob-mikrob yang memanfaatkan bahan organic sebagai sumber
energi. Pada dasarnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan,
misalnya: limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas,
kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertanian, limbah-limbah agroindustri,
limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll. Bahan
organik yang sulit untuk dikomposkan antara lain: tulang, tanduk, dan rambut.
Mikrob-mikrob di dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan
bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas. Setelah sebagian besar bahan telah
terurai, maka suhu akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi
pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama
proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan.
Pengurangan ini dapat mencapai 30 – 40% dari volume/bobot awal bahan.
5. Hasil akhir kompos adalah humus. Jelaskan kegunaan humus bagi pertumbuhan
tanaman?
Jawab : Humus juga berperan sebagai pupuk bagi tanaman karena di dalam tanah
humus sendiri banyak kandungan unsur hara dan asam amino yang akan bermanfaat
untuk diserap akar tanaman guna menunjang pertumbuhan serta mengaktifkan
berbagai enzim dalam tubuh tanaman tersebut.
6. Menurut saudara, bagaimana caranya supaya pertumbuhan mikroorganisme dalam
kompos menjadi optimal? Jelaskan!
Jawab : Proses pengomposan pada pertumbuhan mikroorganisme akan berjalan baik
pada suhu ideal, yaitu 40 - 50ºC. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mempertahankan panas yang idealadalah dengan menimbun bahan sampai pada
ketinggian tertentu (sekitar1,25 - 2 m). Jika timbunan terlalu pendek atau rendah
maka akan menyebabkan panas mudah menguap. Sebaliknya, timbunan bahan yang
terlalutinggi justru akan membuat suhu menjadi terlalu tinggi dan udara di
dasartimbunan menjadi berkurang. Kondisi kekurangan udara tersebut cenderungakan
memacu pertumbuhan bakteri anaerob sehingga menimbulkan bau tidfak enak.

Anda mungkin juga menyukai