Proposal Skripsi
Program Sarjana (S-1)
Jurusan Manajemen Dakwah (MD)
Oleh:
Iza Khusnul Khotimah
(1501036081)
ii
Motto
3ۗ 3 ْم3ُ ه3َ ل3ن3ٌ 3 َك3 َس3ك َ 3 َّن3ِ إ3ۖ 3 ْم3 ِه3 ْي3َ ل3 َع3ِّ3 ل3ص
3َ 3َ اَل ت3ص َ 3 ْم3 ِه3ِل3 ا3و3َ 3م3ْ 3َ أ3ن3ْ 3 ِم3 ْذ3ُخ
3َ 3 َو3 ا3َ ه3ِ ب3 ْم3 ِه3 ي3 ِّك3 َز3ُ ت3 َو3 ْم3ُ ه3 ُر3ِّ3 ه3َ ط3ُ ت3ً ة3َ ق3 َد3ص
3ٌم3 ي3ِ ل3 َع3 ٌع3 ي3 ِم3 َس3ُ هَّللا3و3َ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa
bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS. At-Taubah:103)
iii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak dan Ibu yang selalu totalitas
mendukung dan mendoakan saya dalam kondisi apapun, untuk berjuang
meraih cita-cita saya sehingga bisa menyelesaikan studi ini.
2. Adikku tercinta Muhammad Nur Ilham yang terus mendukung penulisan
ini .
3. Almamater UIN Walisongo Semarang tercinta.
iv
ABSTRAK
Iza Khusnul Khotimah NIM: 1501036081 “ Manajemen ZIS di Lazisnu
Kabupaten Kendal”
Nahdlatul Ulama adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang
begerak pada bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Dalam bidang
ekonomi NU memiliki Lembaga Amil Zakat, infaq, dan shadaqah Nahdlatul
Ulama (LAZISNU). LAZISNU Kabupaten Kendal memiliki tujuan untuk
membantu kesejahteraan umat serta mengakat harkat sosial melalui
pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah.
Penelitian ini bertujuan : 1) Mengetahui bagaimana manajemen zakat infaq
dan shadaqah di LAZISNU Kabupaten Kendal. 2) Mengetahui Kendala-kendala
dan Solusi di dalam manajemen zakat infaq dan shadaqah di LAZISNU
Kabupaten Kendal. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, metode yang digunakan
deskriptif analisis. Adapun metode dalam melakukan pengumpulan data berupa
wawancara atau interview, observasi, dokumentasiyang di peroleh dari LAZISNU
Kabupaten Kendal.
Hasil dari penelitian Manajemen zakat infaq dan shadaqah di LAZISNU
Kabupaten Kendal yaitu : Dalam melakukan manajemen ZIS di LAZISNU
Kabupaten Kendal secara keseluruhan baik, dimulai dari LAZISNU
merencanakan pembuatan JPZ (jaringan pengumpul zakat) yang bertugas
mengumpulkan dana zakat di mushola-mushola dan madrasah-madrasah
setempat. LAZISNU Kabupaten Kendal membuat program dalam melakukan
penyaluran dan penghimpunan dana. Aspek organisasi juga baik dengan adanya
kerjasama antar anggota pengurus LAZISNU Kabupaten Kendal dan kerjasama
antara LAZISNU Kabupaten Kendal dengan LAZISNU kecamatan, desa dan JPZ-
JPZ lainnya. Untuk aspek pengarahan pemimpin juga memberikan motifasi
kepada anggota nya agar lebih baik lagi dalam melakukan pengumpulan dan
penyaluran dana zakat, infaq dan shadaqah. Untuk aspek pengawasan, LAZISNU
Kabupaten Kendal menginformasikan kepada LAZISNU-LAZISNU mulai dari
tingkat desa, kecamatan dan JPZ-JPZ agar melakukan pelaporannya ke LAZISNU
Kabupaten Kendal. Untuk penyalurannya LAZISNU Kabupaten Kendal
v
melakukan berbagai pertemuan dan rapat agar tujuan dapat tercapai dengan
bentuk: pra pengawasan, pengawasan pengarah, pengawasan program yang telah
selesai dilaksanakan dan evaluasi. Kendala yang di hadapi LAZISNU Kabupaten
Kendal masih sedikitnya masyarakat yang belum mengenal Lembaga amil zakat,
tentang zaman yang semakin berkembang , terlalu bergantung pada LAZISNU
dan JPZ setempat dalam melakukan pengumpulan dan penyaluran dana zakat.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segenap puji syukur peneliti panjatkan
kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan
salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, sang penyelamat umat dari
zaman kegelapan menuju zaman peradaban, kepada keluarga, sahabat dan
pengikut jejak langkah ajarannya sampai akhir zaman.
Penelitian skripsi yang berjudul MANAJEMEN ZIS di Lazisnu Kabupaten
Kendal dapat terwujud tanpa terlepas dari bimbingan, bantuan, dan masukan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan penghargaan dan rasa
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag selaku Rektor UIN Walisongo Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian sehingga mampu menghidupkan gairah keilmuan di UIN
Walisongo Semarang.
2. Dr. H. Ilyas Supena, M.Ag., selaku dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Walisongo Semarang.
3. Ibu Dra. Siti Prihaningtyas, M.Pd sebagai Ketua Jurusan dan Bapak Dedy
Susanto, S.Sos.I., M.S.I. sebagai Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah
UIN Walisongo Semarang yang telah membantu dalam kelancaran
pembuatan skripsi.
4. Ibu Dra. Siti Prihatiningtyas, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak
Saerozi, S.Ag., M. Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi dengan sabar dan tekun dalam
penyusunan skripsi ini sampai terselesaikan.
5. Segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah banyak
memberikan ilmunya kepada penulis, yang senantiasa mengarahkan serta
memberi motivasi selama penulis melaksanakan perkuliahan, sehingga
penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
vii
6. Direktur LAZISNU Kabupaten Kendal dan karyawan yang telah
memberikan bantuan kepada penulis selama proses penelitian berlangsung.
7. Orang tua saya yang telah berjuang dengan segenap jiwa raga, mendoakan
dengan tulus tanpa henti untuk kesuksesan penulis.
8. Adik saya yang selalu mendukung tanpa henti perjuangan untuk
kesuksesan penulis.
9. Sahabat-Sahabat Cikal, Fitri, Iim, Ana, saya yang selalu mendukung saya
menyelesaikan penulisan ini.
10. Kakak tingkat Mbak Usfy, Mas Iqbal, Mbak Intan, Mas Erwin, yang selalu
mendukung saya menyelesaikan penulisan ini
11. Teman-teman seperjuangan MD-C 2015, teman HMJ Manajemen
Dakwah, teman PPL, teman KKN Posko 15 Wonosalam desa Karangrejo
Demak.
12. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang
telah mendukung dalam terselesaikannya penulisan skripsi ini, hanya
ucapan terima kasih penulis haturkan.
Semoga Allah swt. senantiasa memberikan balasan berlimpah atas kebaikan
mereka yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini. Namun,
penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Penulis
berharap akan kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya. Penulisan skripsi ini
semoga dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAM PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6
D. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 7
E. Metode Penelitian ..................................................................... 10
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 16
ix
2. Visi, Misi dan Motto ......................................................... 43
3. Struktur Organisasi Lazisnu Kabupaten Kendal ............... 43
4. Program Kerja Lazisnu Kabupaten Kendal ...................... 48
5. Tujuan dan Sasaran .......................................................... 49
6. Kebijakan Mutu LAZSINU Kabupaten Kendal ................ 50
7. Layanan Donasi LAZISNU Kabupaten Kendal ................ 50
B. Manajemen ZIS di LAZISNU Kabupaten Kendal ................... 51
BAB V PENUNTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 62
B. Saran ......................................................................................... 63
C. Penutup ..................................................................................... 63
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan yang dihadapi di negara berkembang termasuk Indonesia
adalah masalah ekonomi. Permasalahan ekonomi seringkali berdampak
negatif terhadap kehidupan sosial masyarakat seperti kemiskinan, dan
pengangguran, sehingga berdampak pada tingkat kesehatan, gizi buruk,
tingkat pendidikan rendah dan lain-lain. Oleh karena itu untuk mengatasi
problematika tersebut perlu adanya sebuah kebijakan untuk penanggulangan
masalah kemiskinan, sebagai negara yang penduduknya kurang lebih 91%
beragama Islam, maka tuntunan dan kiat Islam dalam mengatasi problematika
kemiskinan umat menjadi penting untuk direalisasikan.1
Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia yang mayoritas penduduknya
beragama Islam, dan negara yang memiliki potensi zakat yang sangat besar
jumlahnya. Potensi ini merupakan sumber pendanaan potensial dan akan
menjadi sebuah kekuatan pemberdayaan ekonomi umat sekaligus bisa
meningkatkan perekonomian bangsa.
Agama Islam adalah agama yang memandang pentingnya keadilan
demi terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Hal itu dapat
dibuktikan dengan adanya perhatian terhadap kaum lemah seperti perhatian
tentang kewajiban membayar zakat. Tidak hanya itu Zakat juga merupakan
ibadah kepada Allah SWT yang memiliki tujuan untuk mendekatkan diri
kepada-Nya dan menolong manusia dari kemiskinan dan kesengsaraan. Zakat
pula bertujuan untuk mensucikan harta seseorang. Mengikis manusia dari sifat
keserakahan , dan mencegah penumpukan harta kekayaan pada sebagian orang
sebagaimana telah dipaparkan dalam Al-Quran Surat At-Taubah : 103.2
1
Arief Mufraini,Akutansi dan Manajemen ZIS , Mengomunikasikan Kesadaran dan
Membangun Jaringan (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2006, hlm.161
2
Jurnal 265-621-1-PB
1
2
3
Zaini, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: BPEF, 1996, hlm. 36
4
Arief Mufraini, Akuntansi dan Manajemen ZIS (Jakarta: Pernada Media, 2005), hlm.3
3
5
KEMENAG RI, 2013; 190.
6
Arin setiyowati, “ Analisis Peranan \pengelolaan Dana ZISWAF oleh CIVIL SOCIETY
Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat (Studi Kasus Lazismu Surabaya)” , jurnal Masharif al-
Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbangkan Syariah, Vol 2, No 1 2017ln
4
7
Dr. C. Rudy Prihantoro, M.pd, Konsep Pengendalian Mutu, Bandung: PT. Remaa
Rosdakarya,2012 hlm 1.
5
8
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per 33/PJ/2011 Tentang Badan/Lembaga yang
dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah yang ditetapkan sebagai penerima Zakat atau sumbangan
Keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, yang berlaku
sejak tanggal 11 November 2011.
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Manajemen ZIS di Lemabaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah
Nahdlatul Ulama?
2. Bagaimana Kendala yang di hadapi LAZISNU Kabupaten Kendal dan
solusinya?
E. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang di laksanakan seorang peneliti untuk
mengumpulkan, mengklarifikasi dan menganalisis fakta yang ada ditempat
penelitian dengan menggunakan ukuran-ukuran dalam pengetahuan, hal ini
dilakukan untuk menemukan kebenaran.9 Metode penelitian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah lapangan (field
research), yaitu penelitian yang langsung berhubungan dengan obyek yang
diteliti yaitu LAZISNU Kabupaten Kendal. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Peneltian deskriptif
adalah penelitian yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan
memotret situasi sosial secara menyeluruh, luas dan mendalam. Sedangkan
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang relevan untuk memahami
9
Kontjaningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia,1981, hlm. 13
11
b. Sumber Data
Adapun dalam penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu data primer
dan data sekunder:
a) Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan yang memerlukannya. Dalam hal ini data primer
tersebut diperoleh dari wawancara maupun observasi langsung yang
dilakukan kepada manager atau devisi yang berkaitan dengan
penelitian ini, yaitu Bapak Khusnul Huda,.S.H.I,.M.Si,. Bapak A.
Mustafif Lutfi,.S.Pd.I., Bapak Syaifur Rohman,.S.E, dan Bapak
M.Taufiq Hidayat
b) Data Sekunder
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-
sumber yang telah ada, namun bukan sumber utama.11 Dalam hal ini
data sekunder tersebut di peroleh dari Undang-undang Nomor 23
Tahun 2011 tentang Pengelolaab Zakat dan Peraturan Pemerintah
Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor
23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Serta data pendukung
lainnya yang bisa berupa penelitian lain, tulisan karya ilmiah atau
buku-buku dan foto-foto dari LAZISNU Kabupaten Kendal yang
berkaitan dengan obyek penelitian.
10
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
Cet.19,2013, hlm. 209
11
Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Cet I,
Bogor: Ghalia Indonesia, 2002, hlm. 82
12
12
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta, Cet. 19,2013,
hlm. 233
13
tetapi tidak ikut dalam aktivitas yang dilakukan oleh objek yang
diamati.13 Observasi dilakukan dengan mencatat kejadian-kejadian
yang terkait dengan penelitian, yaitu pada Manajemen ZIS LAZISNU
Kota Kendal. Dalam melakukan pengamatan, peneliti terlibat secara
pasif. Artinya, peneliti tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan subjek
penelitian dan tidak berinteraksi sosial yang mereka ciptakan, baik
dengan sesama subjek penelitian ataupun pihak luar
c) Dokumentasi
Untuk memperoleh data-data tambahan yang diperlukan dalam
penelitianini, maka metode yang penulis gunakan adalah metode
dokumentasi. Metode dokumentasi di sini merupakan metode
pengumpulan data dari data-data kepustakaan yang berupa
ensiklopedi, buku, artikel, hasil penelitian, karya ilmiah yang dimuat
di media massa seperti koran atau majalah, serta jurnal ilmiah yang
berkaitan tentang Manajemen ZIS dengan obyek penelitian di
Lembaga Amil Zakat, infaq dan shadaqah Nahdlatul ulama
(LAZISNU) Kabupaten Kendal.
d. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyusunan data secara sistematis
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
serta membuat kesimpulan agar dapat dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Dalam proses analisis data, peneliti
menggunakan deskripsi kualitatif dengan teknik induktif adalah
menggambarkan dan menjabarkan secara jelas mengenai objek penelitian
sesuai dengan fakta yang ada dilapangan. Setelah itu data dirangkum,
memilih hal-hal yang pokok serta memfokuskan pada hal-hal yang
penting. Kemudian data disajikan sehingga memudahkan untuk
13
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta, Cet. 19,2013,
hlm. 227
14
14
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, Cet. 19,2013,
hlm. 244
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
15
2011, hal. 5
16
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011, hlm. 4
17
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008, hlm. 31
15
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan yang paling sering
digunakan dengan teks yang bersifat naratif.
c. Kesimpulan
Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan. Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu
obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga
setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.18
e. Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.19 Tidak semua
informasi yang dikumpulkan layak untuk dianalisis karena belum teruji
keabsahannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji keabsahan
data menggunakan uji kredibilitas data dilakukan dengan teknik
triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu.
Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber. Dalam penelitian triangulasi sumber ini, untuk
mengecek keabsahan data peneliti membandingkan antara informasi yang
diperoleh dari subjek dan informan. Sedangkan triangulasi teknik untuk
menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang
diperoleh dengan observasi, lalu dicek dengan wawancara dan
dokumentasi. Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data
18
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 91-99
19
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2015), hlm. 330
16
F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, maka penulis perlu
menyusun sistematika sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan hasil
penelitian yang baik dan mudah dipahami. Adapun sistematika tersebut adalah
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, Dalam bab ini di uraikan hal-hal yang berkaitan
dengan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, daftar
pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan
Bab II Landasan Teori Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang
membahas tentang Manajemen ZIS di Lembaga Amil Zakat, Infaq dan
Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Kendal meliputi :
pengertian dan Teori Manajemen ZIS, Teori zakat infaq dan shodaqoh,
LAZISNU .
Bab III Manajemen ZIS Di Lembaga Amil Zakat,Infaq dan Shadaqah
Nahdlatul Ulama ( LAZISNU ) Kabupaten Kendal. Berisi deskripsi mengenai
objek penelitian dalam hal ini mencakup gambaran umum di LAZISNU
Kabupaten Kendal mulai dari sejarah pendiriannya, motto, visi, misi, dasar
dan tujuan, struktur organisasi program kerja Lazisnu dan Manajemen ZIS di
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU)
Kabupaten Kendal.
17
Bab IV Analisis Dan Manajemen ZIS Di Lembaga Amil Zakat Infaq Dan
Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Kendal. Bab ini
membahas tentang Analisis Manajemen ZIS di Lembaga Amil Zakat, Infaq
dan Shadaqah Nahdlatul Ulama Kabupaten Kendal. Kendala-kendala yang di
hadapi LAZISNU Kabupaten Kendal serta solusinya.
Bab V Kesimpulan. Berisi tentang kesimpulan, saran dan kata penutup.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen berasal dari kata dalam Bahasa Inggris “management”
dengan kata kerja “to manage” yang secara umum bearti mengurusi,
mengemudikan, mengelola, menjalankan, membina atau memimpin. Ada pula
pakar ahli mengatakan bahwa kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu
berasal dari kata “mantis” yang berarti tangan dan “agere” yang berarti
melakukan. Dalam bahasa Perancis “manager” berarti tindakan untuk
membimbing atau memimpin, “manager” berarti pembina yang melakukan
tindakan pengendalian bimmbingan dan pengarahan rumah tangga dengan
berbuat eknomis sehingga dapat encapai tujuannya. Rumah tangga bisa dalam
artian sempit maupun luas20.
Sesuai dengan pengertiannya, yang berarti mengatur. Adapun secara
terminologi para pakar mendefinisikan manajemen secara beragam. George
R, Terry mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.21
Manajemen adalah suatu proses atas kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen adalah suau
kegiatan, pelaksanaanya adalah managing pengelolaan, sedangkan
pelaksanaanya disebut manager atau pengelola.22
Menurut Malayu S.P Hasibuan manajemen adalah sebagai sebuah
proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
20
Risimin Somad dan Doni Juni P, Manajemen Komunikasi, Bandung: Alfabeta,
2014, hlm.44-45
21
George. R.Terry, Principles of Management, (Illionis: Richard D. Irwin, 1977,
hlm. 4
22
George R. Terry dan Lestie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 1992, hlm.1
18
19
23
Malayu Hasibuan, Manajemen: Dasar, pengertian, dan masalah. Jakarta :
Bumi Aksara,2007, hlm. 2
24
Siswanto, Pengantar manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hlm. 2
25
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertiam, dan Masalah, Jakarta: Bumi
Aksara,2007, hlm. 3
26
Henry Fayo, Industri dan Manajemen Umum, Terj. Winardi, London: Sir
Issacand Son, 1985, hlm 53
27
Wibowo, Manajemen Perubahan, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2009. Hlm. 9
20
30
Departemen Agama RI, Al-Jumanatul Ali: Al-Qur’an dan Terjemahannya,
Bandung: J-Art, 2004), h. 551
22
َع اِ ٰلى َسبِي ِْل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس ۗنُ اِ َّن َربَّك ُ اُ ْد
َض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوهُ َو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين
َ ه َُو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mer peka dengan cara yang
lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dia-lah yanglebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nyadan Dia-lah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.(QS. An-Nahl:125)
Dalam Islam mengharuskan melakuan kegiatan berlandaskan
proses dan sinergitas dari pemimpin dan anggota.pemimpim harus
memiliki sinergi untuk mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakn
perencanaan yang telah di buat sebelumnya.
Dalam melakukan sinergitas pergerakan dari pemimpin kepada
anggotanya ada 5 langkah, yaitu L:
a. Mempengaruhi seseorang untuk menjadi pengikut
31
Yayat M. Herujito, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: PT Grasindo, 2001), h.
126 – 127
32
Mahmudin, Manajemen Dakwah Rasulullah: Suatu Telaah Historis Krisis.
Jakarta: Restu Ilahi, 2004. Hlm.32
23
3 « ِخيَا ُر أئمتكم الذين تحبونهم:ً مرفوعا-رضي هللا عنه- عن عوف بن مالك
3ر أئمتكم الذين تبُغضونهم3ُ و ِش َرا.صلُّون عليهم ويصلون عليكم
َ ُ وت،ويحبونكم
3 ويلعنونكم3 وتلعنونهم3،ويبغضونكم
Artinya : Dari 'Auf bin Mālik -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū',
“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai
dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun
33
Adi Kadarman dan Yusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 87 – 88
34
Ismail Sholihin, Manajemen Zakat : Model Pengelolaan Yang Efektif,
Yogyakarta: Idea Press, hlm.22
24
35
R. Yahya,Memilih Pemimpin dalam Perspektif Islam (Jakarta: Pustaka Nawaitu,2004),
hlm 22
25
B. PENGERTIAN ZAKAT
1. Pengertian zakat
Secara etimologi zakat memiliki banyak makna antara lain yaitu, al-
barakatu’(keberkahan), al-namaa’(pertumbuhan) dan kesucian.36
Beberapa makna filosofi zakat, menurut etimologi diatas antara lain:
a. Zakat berarti keberkahan. Pelaku zakat mempoleh empat sisi
keberkahan zakat: keberkahan dari Allah berupa pahala, nikmat,
kesehatan dan bebas dari azab Allah SWT.
b. Zakat bermakna pertumbuhan. Artinya, setiap harta yang telah
dikeluarkan zakatnya pada hakikatnya tidak mengurangi nilai harta
tersebut. Sebaliknya, justru menumbuhkan dengan cara yang mulai
sebagaimana padi yang dibersihkan hamanya akan berkembang
tangkainya menjadi banyak dan setiap tangkai akan menumbuhkan
benih baru.
c. Zakat bermakna kesucian. Artinya harta yang keluar suda disucikan
dari kotoran. Sedangkan menurut terminologi, zakat bermakna
sejumlah harta tertentu yang diberikan kepada golongan tertentu
dengan syarat-syarat tertentu. Harta tertentu artinya hanya harta yang
ditentukan saja yang harus dikeluarkan zakatnya, dan telah memenuhi
syarat yang sudah ditentukan.37
Para ulama’ mendefinisikan zakat berbeda sau dengan yang lain.
Ulama’ malikiyah mendefinisikan zakat dengan pengeluaran bagian
tertentu dari harta tertentu yanng telah mencapai nisab untuk mustahiqnya
jika telah sempurna kepemilikin dan haul kecuali barang tambang dan
pertanian yang tidak ada haulnya. Ulama hanafiyyah mendefinisikan
zakat dengan menjadikan hak milik bagian harta tertentu dari harta
tertentu untuk orang tertentu yang telah ditentukan oleh syari’ karena
Allah.
36
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema
Insani,2002,hlm.7
37
Masrur Huda, Syubhat Seputar Zakat, Solo : Tinta Medina,2012, hlm.2.
26
38
Baharudin Ahmad dan Illy Yanti, Eksistensi dan Implementasi Hukum Islam Di
Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015, hlm. 102
27
ََواَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰكوةَ َوارْ َكعُوْ ا َم َع الرَّا ِك ِع ْين
Artinya : dan laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat, dan rukuk lah
berserta orang yang rukuk.(QS. Al-Baqarah:43)
َت َس ْب َع َسنَابِ َل ْ م فِ ْي َسبِ ْي ِل هّٰللا ِ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة اَ ۢ ْنبَت3َُْمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ يُ ْنفِقُوْ نَ اَ ْم َوالَه
هّٰللا ٰ فِ ْي ُكلِّ ُس ۢ ْنبُلَ ٍة ِّمائَةُ َحبَّ ٍة ۗ َوهّٰللا ُ ي
ِ ُض ِعفُ لِ َم ْن يَّ َش ۤا ُء َۗو ُ َو
اس ٌع َعلِ ْي ٌم
Artinya : perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan
Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai pada setiap
tangkainya ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang dia
kehendaki dan Allah Maha Luas Maha mengetahui.(QS. Al_Baqarah :
261)
28
39
Hikmat Kurnia, A.Hidayat, Panduan Pintar Zakat,Jakarta:Qultum
Media,2008,h.11
40
Ali Mohammad Daud,Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf,Jakarta:UI
Press,1988,h.41.
29
41
Ali Mohammad Daud,Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf,Jakarta:UI
Press,1988,h.42
42
Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern,Jakarta:Gema Insani
Press,2002,h.25
30
43
Didin Hafidhuddin, Zakat dalam PerekonomianModern,Jakarta:GemaInsani
Press,2002,h.25
44
Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern,Jakarta:Gema
InsaniPress,2002,h.25.
31
45
Saifudin Zuhri, zakar di Era Reformasi [Tata kelola Baru]: Undqang-Undang
Pengelolaan Zakat No 23 Tahun 2011, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo) hlm 65-86
32
wajar
Perak 200 dirham 2,5% = 5 200 dirham =
dirham 624 gr
Perhiasan di 20 misqal 2,5% = 0,5
luar misqal
kewajaran
(simpanan)
3 Makann Lebih dari 5 1/10 irigasi Setiap panen 1
pokok wasaq = 200 alamiah wassaq = 40
dirham 1/20 irigasi dirham
biaya
4 Buah-buahan Lebih dari 5 1/10 irigasi Setiap panen 1
wasaq = 200 alamiah wassaq = 40
dirham 1/20 irigasi dirham
biaya
5 Perniagaan Analog dengan 2,5% 1 tahun dari
emas 93,6 gram awal
perhitungan
6 Profesi Analog dengan 2,5% x Rp. Harga emas 1
emas 93,6 gram 6.273.000,-= gr = Rp.
jika digunakan Rp. 156.825,- 64.500,- x Rp.
rata-rata 2,5%, 64.500,- = Rp.
setiap 6.237.000,-
Rp1.000.000,-=
Rp. 25.000,-
47
El- Madani, Fiqh Zakat Lengkap, Jogjakarta : Diva Press, 2013 hal 159-161
35
h. Ibnu sabil
48
Basthomi AS, Pedoman Zakat, jakarta : Proyek Pembinaan Zakat dan Wakaf, 1989, hal 123
36
C. PENGERTIAN INFAQ
Infaq berasal dari kata anfaqo yang berarti mengeluarkan sesuatu
harta untuk kepentingan sesuatu. Menurut terminologi syariat, infaq berarti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu
kepentingan yang diperintahkan Islam. Jika zakat ada nisabnya, infaq tidak
mengenal nishab. Infaq dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik
yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia sedang lapang ataupun
sempit.
س نَا بِ َل فِى
َ س ب َع َ َت ْ َمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ يُنفِقوُنَ أ ْم َو َل ُم فى َسبِ ْي ِل الل ك َم ثَ ِل َح بَّ ة أنب ت
ف لِ َم ْن يَ َشا ُء َوال ُل َوا ِس ٌع َعلِي ٌم َ ُُك ِل س ُْن بُل ة ِما ئَةُ َح بَّ ة َوال ُل ي
3ُ ض ِع
Artinya: "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang – orang
yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap- tiap butir seratus biji,
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan
Allah Maha luas (karunia- Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al Baqarah :
261 )
Berdasarkan hukumnya infaq dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu
infaq wajib dan infaq sunnah. Infaq wajib diantaranya zakat, kafarat, nadzar.
Sedangkan infaq sunnah diantaranya seperti infaq kepada fakir miskin,
sesama muslim, infaq bencana alam, serta infaq kemanusiaan.
D. PENGERTIAN SHADAQAH
Shodaqoh berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Makna
shodaqoh secara bahasa adalah membenarkan sesuatu. Shodaqoh asal kata
bahasa arab yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang
muslim kepada yang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh
waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh
sesorang sebagai kebjakan yang mengharap ridha Allah SWT dan pahala
semata. kata-kata sedekah dipergunakan dalam Al-Quran, tetapi maksud
sesungguhnya adalah zakat. Jika sesorang telah berzakat tetapi masih memilki
kelebihan harta, sangat dianjurkan sekali untuk berinfak atau bershodaqoh.
Firman Allah QS At-Taubah: 103
َ اِ َّن, ص ِل َع ل ْي ِه ْم
َص َل ك َ ك ْي ِه ْم بِّا َو َ ُخ ْذ ِم ْن ا ْم َوالِ ْم
ِ م َو َز3ُْص َدقَةً طُ ِه ُره
َس َك ٌن لَ ُم َو الل َس ْي ٌع عَليِ ٌم
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk
39
E. MANAJEMEN ZIS
Manajemen ZIS mengatur dengan tegas dan jelas tentang pengelolaan
harta zakat. Manajemen zakat yang ditawarkan oleh Islam dapat memberikan
kepastian keberhasilan dana zakat sebagai dana umat Islam. Akhir-akhir ini di
Indonesia, selain ada Lembaga Amil Zakat yang telah dibentuk pemerintah
berupa BAZ mulai dari tingkat pusat sampai tingkat kelurahan, juga ada
lembaga atau yayasan lain seperti Dompet Dhuafa dan lain lain. Bahkan
sebagian tersebut sudah dapat menggalang dana umat secara profesional
dengan nominal yang sangat besar. Dan pendayagunaan zakat sudah
diarahkan untuk pemberian modal kerja, penanggulangan korban bencana,
dan pembangunan fasilitas umum umat Islam. Apalagi dengan situasi dan
kondisi sekarang banyak sekali lembaga atau yayasan yang peduli terhadap
masalah-masalah ketidakberdayaan dan ketidakmampuan umat Islam.50
Manajemen zakat yang baik adalah suatu keniscayaan. Dalam
Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 1999 dinyatakan bahwa “Pengelolaan
zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan
zakat”. Agar LPZ dapat berdaya guna, maka pengelolaan atau manajemennya
harus berjalan dengan baik. Kualitas manajemen suatu organisasi pengelola
49
https://rumaysho.com/21812-hadits-arbain-26-tiap-hari-mesti bersedekah.html. Diakses
Rabu, 1 November 2021, 17:34
50
Jasafat, “Manajemen Pengelola Zakat, Infaq dan Sadaqoh Pada Baitul Mal Aceh Besar,”
Al Ijtimaiyyah, 1, (2015), hlm 10.
40
zakat harus dapat diukur. Untuk itu, ada tiga kata kunci yang dapat dijadikan
sebagai alat ukurnya.
1. Amanah : Sifat amanah merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki
oleh setiap amil zakat. Tanpa adanya sifat ini, hancurlah semua sistem
yang dibangun
2. Profesional : sikap profesional. Sifat amanah belumlah cukup. Harus
diimbangi dengan profesionalitas pengelolaannya.
3. Transparan : Dengan transparannya pengelolaan zakat, maka kita
menciptakan suatu sistem kontrol yang baik, karena tidak hanya
melibatkan pihak intern organisasi saja, tetapi juga akan melibatkan
pihak eksternal.
42
43
Abdul
Ghafar,
M.Pd.I.
Munhamir,
S.H.
Tugas – Tugas
45
d. Wakil ketua
46
54
55
2. Pengorganisasian (organizing)
merupakan tanggung jawab manajer untuk mendesain struktur
organisasi dan mengatur pembagian pekerjaan. Termasuk
mempertimbangkan apa tugas yang harus dilakukan, siapa melakukannya
di LAZISNU Kabupaten Kendal juga melakukan pembagian kerja sesuai
Job Description nya masing-masing.ada pengurus dan tenaga
56
4. Pengawasan (Controlling)
Merupukan proses mengawasi, membandingkan, dan mengoreksi
kinerja agar segala sesuatu terselesaikan sesuai rencana. Pengendalian
dalam pandangan Islam dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus dan
mengoreksi yang salah, hal ini dilakukan oleh pimpinan untuk mengecek
jalannya perencanaan dalam organisasi untuk memperkecil tingkat
kesalahan kerja. Pegawasan di LAZISNU Kabupaten Kendal dilakukan
secara internal dan eksternal.
Pengawasan internal dilakukan oleh pemimpin kepada pengurus
LAZISNU Kabupaten Kendal, sedangkan pengawaan eksternal di
lakukan oleh ketua atau pengurus LAZISNU Kabupaten Kendal kepada
LAZISNU kecamatan dan JPZ-JPZ. Karena banyak muzakki yang
berzakat melalui LAZISNU-LAZISNU dan JPZ-JPZ setempat karna
sudang terbiasa. Jadi kami melakukan pengawasan kepada LAZISNU
dan JPZ tersebut dengan melakukan pelaporan dalam melakukan
pengumpulan dan penyaluran dana zakat.
Pengawasan ini juga tidak hanya di LAZISNU dan JPZ saja, tapi di
lakukan terhadap masing masing program yang di lakukan LAZISNU
Kabupaten Kendal. Pentingnya pengawasan maka LAZISNU
melaksanakan pengawasan yang di lakukan dalam berbagai pertemuan
dan rapat agar tujuan dapat tercapai adapun bentuk pengawasannya
adalah sebagai berikut :
a. Pra pengawasan
Pengawasan yang dilakukan sebelum memulai kegiatan . ini di
lakukan untuk mengetahui sejauh mana persiapan yang di lakukan
dalam menjalankan program LAZISNU Kabupaten Kendal
59
b. Pengawasan pengarahan
Pengawasan yang dilakukan pada apa yang terjadi selama proses
kinerja, tujuannya supaya segera menemukan maslah yang terjadi
dan dapat melakukan perbaikan sebelum hasil akhir
c. Pengawasan program yang telah selesai di laksanakan dengan
evaluasi
Pengawasan ini dilakukan dengan menetapkan standar perencanaan,
mengukur kinerja sumber daya Amil, mengukur kinerja dalam
penghimpunan dan penyaluran dana dan berusaha memperbaiki
kesalahan atau penyimpangan yang terjadi.
terbatas kepada Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat
(LAZ) berupa sanksi administratif yaitu pasal 19, pasal 23 ayat 1, pasal
28 ayat 2 dan 3, pasal 29 ayat 3 sanksi adiministratif berupa peringatan
tertulis, penghentian sementara, dan/atau pencabutan izin, dan juga pasal
41 yang berisi setiap orang yang melakukan penyelewengan
penghimpunan dan pendistribusian zakat tanpa izin dapat dipidana paling
lama satu tahun dan denda paling banyak 50 juta. Sanksi tersebut bukan
ditunjukan kepada muzaki yang tidak membayar zakat, sehingga
mengakibatkan masyarakat yang mampu atau muzaki bersikap
sewenang-wenang untuk tidak membayar zakat karena tidak adanya
sanksi yang tegas dari pemerintah maupun lembaga zakat sendiri.jadi
sebainya saat melakukan sosialisasi LAZISNU Kabupaten Kendal
memberikan peringatan tentang sanksi-sanksi kepada orang yang tiddak
mau membayar zakatnya. Supaya masyarakat kendal bisa tergerak
hatinya, bahwasannya harta yang kita miliki itu ada sebagian kecil milik
orang lain dan kita wajib berzakat.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari Manajemen ZIS di LAZISNU
Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut :
1. Dalam melakukan manajemen ZIS di LAZISNU Kabupaten Kendal secara
keseluruhan sudah baik, dimulai dari LAZISNU merencana pembuaran
JPZ (jaringan pengumpul zakat) yang bertugas mengumpulkan dana zakat
di mushola-mushola dan madrasah-madrasah setempat. Menentukan
program menjadi fokus LAZISNU Kabupaten Kendal dalam melakukan
penyaluran dan penghimpunan dana. Aspek ognanisasi juga baik dengan
adanya kerjasana antar anggota pengurus LAZISNU kabupatrn Kendal dan
kerjasama antara LAZISNU Kabupaten Kendal dengan LAZISNU
kecamatan, desa dan JPZ- JPZ lainnya. Untuk aspek pengarahan pemimpin
juga memberikan motifasi kepada anggota nya agar lebih baik lagi dalam
melakukan pengumpulan dan penyaluran dana zakat, infaq dan shadaqah.
Untuk aspek pengawasan LAZISNU Kabupaten kendal mengatakan
kepada LAZISNU-LAZISNU dan JPZ-JPZ agar melakukan pelaporannya
ke LAZISNU Kabupaten Kendal. Untuk penyalurannya LAZISNU
Kabupaten Kendal melakukan berbgaia pertemuan dan rapat agar tujuan
dapat tercapai dengan bentuk : pra pengawasan, pengawasan pengarah,
pengawasan program yang telah selesai dilaksanakan dan evaluasi.
62
63
B. SARAN
1. LAZISNU Kabupaten Kendal lebih melakukan promosi lagi dalam
melakukan pengumpulan dan zakat, infaq dan shdaqah agar dalam
penyalurannya banyak mustahik yang bisa terbantu.
2. LAZISNU kabupaten Kendal lebih banyak lagi melakukan kerja sama ke
berbagai perusahan besar, supaya dana terkumpul semakin meningkat
sehingga banyak masyarakat yang terbantu dan tau pentingnya lembaga
amil zakat.
3. Mengadaka event- event tentang zakat secara berkala dengan mengajak
kerja sama baik lembaga pemerintah maupun swasta.
4. LAZISNU Kabupaten Kendal perlu mensosialisasikan lebih akif
pembayaran via atm/rekening , sehingga memudahkan muzakki yang ingin
berzakat, infaq dan shadaqah.
C. PENUTUP
Puji syukur Alhamduillah, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul ”Manajeman ZIS di Lembaga Amil Zakat Infaq dan
Shadaqah Nahdhatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Kendal”.
Dalam skripsi ini tentunya tidak luput dari kekurangan baik penulisan
maupun pembahasan, karena kurangnya pengetahuan dan keterbatasan
kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan kedepannya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang
membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, semoga amal baiknya
mendapat balasan dari Allah SWT dan juga skripsi ini bisa memberi sedikit
manfaat bagi para pembaca pada umumnya.
64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
68
69
70