Nanang Tahqiq
)DNXOWDV8VKXOXGGLQ)88,1-DNDUWD
WDKTLTL#\DKRRFRP
Abstract: Elucidation of this writing deals with the chronicle of Islamic philosophy in Indonesia, either
LQ WHUPV RI WKH ¿UVW WLPH LW HPHUJHG RU LQ WHUPV RI LWV ¿UVW OLWHUDWXUH SXEOLVKHG $OEHLW DFFRUGLQJ WR WKH
KLVWRULFDOUHFRUGVWKHERRNVRI,VODPLFSKLORVRSK\ZHUHDOUHDG\DYDLODEOHVLQFH,VODPLFSKLORVRSK\ZDV
DFDGHPLFDOO\DQGVFKRODUO\LQWURGXFHGE\3URI'U+DUXQ1DVXWLRQZKRLVFDOOHG*%+1*XUX%HVDU+DUXQ
Nasution, the Master +DUXQ1DVXWLRQWKURXJKDQLQVWLWXWLRQWKHVRFDOOHG,$,1,VODPLF6WDWH8QLYHUVLW\
&LSXWDW+RZHYHUDIWHUVXFKORQJWLPHWKH,VODPLFSKLORVRSK\KDVUXQLWVGHYHORSPHQWLVQRWVDWLV¿HGVLQFH
WKHPDVWHUDQGGRFWRUDOSURJUDPDUHQRWSLRQHHUHG(YHQWKHVXEMHFWRISULQFLSDOVRIWKH,VODPLFSKLORVRSK\LV
QRW\HWWRWDOO\IRUPXODWHG,WVIRUHPRVWIRFXVLVH[FHHGLQJO\WRZDUGVWKH,VODPLFSKLORVRSKHUV
Abstraksi: 8UDLDQDWLNHOLQLEHUIRNXVSDGDVHMDUDKIDOVDIDK,VODPGL,QGRQHVLDEDLNGDULVHJLSHUWDPDNDOL
PXQFXO PDXSXQ GDUL VLVL EXNX SHUWDPD GLWXOLV 7HUQ\DWD NHQGDWL PHQXUXW FDWDWDQ VHMDUDK EXNX IDOVDIDK
,VODPWHODKWHUELWVHMDNWDKXQIDOVDIDK,VODPVHFDUDDNDGHPLNGLNHQDONDQSHUWDPDNDOLROHK3URI'U
+DUXQ1DVXWLRQGLVLQJNDW*%+1*XUX%HVDU+DUXQ1DVXWLRQPHODOXLOHPEDJDIAIN &LSXWDW6XQJJXKSXQ
EHJLWXVHWHODKFXNXSODPDIDOVDIDK,VODPEHUMDODQSHUNHPEDQJDQQ\DWLGDNPHPXDVNDQNDUHQDEHOXPGLEXND
SURJUDP WLQJNDW PDVWHU GDQ GRNWRUDO %DKNDQ PDWHUL DVDVDVDV IDOVDIDK ,VODP SXQ EHOXP WHUJDUDS WXQWDV
Persoalannya terlalu tertumpu pada pembahasan para failasuf Islam.
masalah tersebut. Untuk artikel ini, penulis lebih sedemikian meluas bukan saja di selingkung Ciputat,
memilih menggunakan kata falsafah ketimbang falsafat, bukan saja di antara para intelektual muda, namun
tetapi tidak akan untuk kata filsafat. menyebar pula ke ranah para intelektual lebih luas.
163
164 Ilmu Ushuluddin, Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
juga kajian Islam secara luas—tidak dapat EDUX EHUQDPD $TLGDK )DOVDIDK $) Akan
diperoleh dari perguruan tinggi manapun, WHWDSLNHUMDNHUDV*%+1GDODPPHPDVXNNDQ
sekalipun berlabel Islam (biarpun universitas- materi falsafah ini ke ,$,1 SDGD WDKXQ
universitas swasta), apalagi perguruan ¶DQ WHUOHELK VDDW PHPEHQWXN -XUXVDQ
tinggi umum tanpa label Islam. Teristimewa AF, ternyata menghadapi tantangan-tantang
keberadaan ,$,1 VHQGLUL PHPDQJ KDQ\D berat (dijelaskan di bawah.) Dari sisi tenaga
mengaji seluruh kajian Islam saja. Untuk pengajar, silabus, materi dan SAP (Satuan
itulah, mengingat posisi, keberadaan serta Acara Perkuliahan), ternyata mata kuliah dan
fungsi khas dari ,$,1PDNDVHNDOLODJLELVD bahan-bahan bersentuhan dengan falsafah
ditegaskan, kajian Islam ,$,1PHQMDGLWRORN Islam pun amatlah belum sekomperhensif
ukur bagi kajian Islam di Indonesia secara sekarang.
luas. Kenyataannya, memang terlalu sulit, %DJL )8 MXJD ,$,1 SDGD XPXPQ\D
hingga pun masa sekarang, menemukan bahkan secara luas di masyarakat Indonesia
lembaga-lembaga pendidikan berspesalisasi pun saat itu, falsafah Islam merupakan ilmu
dalam kajian Islam secara akademik, dalam baru. Terlalu sedikit masyarakat Indonesia
level universitas, kecuali ,$,10DODKGDSDW mengetahui, jangan lagi memahami atau
dikukuhkan lagi, hanya ,$,1&LSXWDWODKNDOD menguasai, falsafah Islam (hingga pun saat
itu pemula dan pelopor falsafah Islam untuk ini kondisi tersebut masih terjadi.) Maka
pertama kalinya. bukan mengherankan di periode itu tampak
Sungguhpun demikian, tulisan ini akan benar kegagapan melanda di mana-mana. Di
berfokus pada satu disiplin ilmu saja: falsafah samping kelangkaan dosen mumpuni guna
Islam. Hal ini perlu ditegaskan mengingat mengajarkan falsafah Islam, susunan bahan
inti kajian falsafah Islam sejatinya diusung ajar pun masih belum padu, ditambah buku-
oleh tiga rumpun disiplin: falsafah Islam itu buku pegangan dan referensi pendukung
VHQGLULNDOƗPWHRORJLGDQWDVDXIQDPXQGXD sama sekali tak memadai lagi tak menunjang.
jenis terakhir tidak diperdalami. Oleh sebab Akibatnya, falsafah Islam pun sulit diajarkan
LWXNDOƗPGDQWDVDXIWLGDNDNDQGLVHQWXKROHK dan berkembang lambat.
artikel ini. Dari sisi jumlah dosen, saat itu belum ada
sarjana keluaran khusus fakultas atau jurusan
Kajian Falsafah Islam di IAIN ’80an IDOVDIDK ,VODP ELDUSXQ XQWXN VHWLQJNDW 6
Jurusan dan mata kuliah falsafah Islam Strata-1 (dahulu disebut VDUMDQD OHQJNDS
benar-benar merupakan hal baru di ,$,1SDGD setelah melalui tahap sarmud/sarjana muda,
WDKXQDQ6HNDOLSXQSDGDWDKXQDQ VHWLQJNDW %$%DFKHORULDW RI $UWV DSDODJL
falsafah Islam telah diajarkan di FU, melalui XQWXN OHYHO 6 PDVWHU GDQ 6 GRNWRUDO
EXNXEXNX *XUX %HVDU +DUXQ 1DVXWLRQ Memang benar hingga sekarang pun, di mana-
*%+1 WHWDSL PDWHULQ\D WLGDN GLDMDUNDQ PDQDGLGXQLDLQLWLGDNDGDQDPD)DNXOWDV
secara mendalam, sebab kepentingan buku -XUXVDQ )DOVDIDK ,VODP VHFDUD VSHVL¿N EDLN
*%+1DGDODKSHQJDQWDUDZDOGDQSHQJHQDODQ EDJL 6 6 GDQ 6 DNDQ WHWDSL KDO LQJLQ
terhadap materi-materi kajian Islam. Maka diungkapkan di sini, dosen-dosen di ,$,1
selain falsafah Islam, diberikan juga di sana: tersebut memang sungguh tidak memahami
VHMDUDK,VODPNDOƗPWDVDXIIDOVDIDKDJDPD apa itu falsafah Islam. Hal ini berbeda dari
dan seluruh disiplin ilmu Islam lainnya— dosen-dosen di universitas-universitas luar
selain materi sudah menjadi WUDGHPDUN,$,1 Indonesia, dalam mana mereka menekuni
seperti tafsir, HҐDGƯWV ¿TK XVҚnjO ¿TK TLUƗ¶DK
DO4XU¶ƗQ +DQ\D DWDV SUDNDUVD *%+1 VDMD
3HGRPDQ $NDGHPLN 8QLYHUVLWDV ,VODP 1HJHUL
8,16\DULI+LGD\DWXOODK-DNDUWD(Ciputat:
PDNDSDGDWDKXQ)8PHQGLULNDQMXUXVDQ %LUR$NDGHPLN8,1-DNDUWD
Nanang Tahqiq, Kajian dan Pustaka Falsafat Islam di Indonesia 165
serta mendalami falsafah Islam, sekalipun Jurusan Falsafah Islam di seantero alam ini.
mereka bukan keluaran Fakultas maupun Memang tidak ada penggunaan nama baik
Jurusan Falsafah Islam. Konsekuensinya, untuk Fakultas ataupun Jurusan Falsafah
dengan mendalami sendiri materi-materi Islam. Ketiadaan penggunaan nama falsafah
falsafah Islam, mereka dapat mengajarkan Islam ini, baik untuk jurusan dan fakultas,
dan memberikan ilmu berhubungan dengan terjadi bukan saja di Indonesia, tetapi di
falsafah Islam. Inilah kondisi bertolak seluruh dunia, baik di dunia Muslim maupun
belakang dengan keberadaan para dosen non-Muslim. Malah di universitas sebesar al-
,$,1 NDOD LWX EDKZD PHUHND EXNDQ OXOXVDQ Azhar, Mesir—sebagai pencetus awal nama
jurusan falsafah Islam juga tidak memelajari Jurusan AF—pun hingga kini belum memiliki
dan mendalami sendiri materi-materi falsafah khusus Fakultas Falsafah Islam; begitupun
Islam. di negara non-Muslim seperti universitas
Sebuah cerita menarik perlu disimak di McGill—terkenal berupa satu-satunya kajian
sini, bahwa sambil FU membuka Jurusan Islam terbesar di sarang orientalis di seluruh
$) WDKXQ VDPELO PHQXQJJX OXOXVDQ EHQXDGDQQHJHUL%DUDW²MXJDWLGDNPHPLOLNL
SHUWDPDQ\DWDKXQPDWDNXOLDKIDOVDIDK Jurusan apalagi Fakultas Falsafah Islam.
Islam diajarkan oleh dosen-dosen tamatan %DUDQJNDOL WHUFDWDW VDWXVDWXQ\D XQL-
Jurusan Perbandingan Agama. Abdul Aziz versitas memiliki kata ‘falsafah’ adalah
Dahlan (mantan rektor ,$,1 3DGDQJ Universitas Paramadina (UPM) dengan
Komaruddin Hidayat (masih menjabat rektor mendirikan Jurusan Falsafah dan Agama
8,1 KLQJJD WDKXQ VHNDUDQJ LQL 5 (FA), di bawah Prodi (Program Studi)
Mulyadhi Kartanegara, GDQ DOP 1XUXO Falsafah dan Peradaban (FP): tapi ini pun
Fajri adalah nama-nama pernah mengajarkan EDUX EHUGLUL SDGD WDKXQ Konsentrasi
falsafah Islam dan menjadi pengampu MXUXVDQ LQL SXQ WLGDN VSHVL¿N SDGD IDOVDIDK
falsafah Islam, tapi mereka adalah lulusan ,VODP PHODLQNDQ EHUD¿OLDVL SDGD -XUXVDQ
Jurusan Perbandingan Agama. Sehingga $))8)8,1Ciputat. Maka silabus dan SAP
dapat dibayangkan bagaimana dari sisi SDM Jurusan FA UPM mengikuti AF; begitupun
(Sumber Daya Manusia) sesungguhnya halnya dalam gunakan gelar kesarjanaan
falsafah Islam bukan saja kekurangan ahli, seperti S.Ag. (Sarjana Agama) dan sekarang
namun benar-benar tidak ada. Mereka, para S.Ud (Sarjana Ushuluddin.) Dalam hal ini
dosen itu, pun memeroleh falsafah Islam )$830 PHQJLNXWL $))8)8,1 NDUHQD
FXPD GDUL *%+1 VHKLQJJD WLGDN GDSDW undang-undang pendidikan mengharuskan
dikatakan mereka telah menguasai. Dengan bahwa dalam nomenklatur fakultas dan ju-
keterbatasan-keterbatasan SDM seperti itulah rusan, perguruan tinggi swasta mengikuti
pada awalnya falsafah Islam dikembangkan, perguruan tinggi negeri, walau juga pada sisi
sembari mengandalkan referensi dari hasil lain ia dapat memiliki kekhususan-kekhusu-
NDU\DNDU\D*%+1VHPDWD san tersendiri seperti memasukkan materi-
Di sisi lain memang situasi ganjil lagi PDWHUL VSHVL¿N GLDQJJDS SHQWLQJ misalnya
mengherankan jika masa itu berharap ada Universitas Muhammadiyah membuat ma-
lulusan ataupun sarjana falsafah Islam dari
universitas manapun, di dunia manapun. Universitas Paramadina (UPM) mulai
menerima mahasiswa dan perkuliahan pada September
Masalahnya memang tidak ada Fakultas atau QDPXQVHFDUDUHVPLGLSXWXVNDQSHQGLULDQQ\DSDGD
:DZDQFDUD YLD WHOHSRQ GHQJDQ $KPDG 5LID¶L
Sumbangan terbesar Mulyadhi Kartanegara 3LSLS+DVDQ-XPDW0DUHWSXNXOGL
dalam pengembangan falsafah Islam pada paruh kedua Jakarta.
DQ WHSDWQ\D DGDODK PHQHUMHPDKNDQ NDU\D
Wawancara via telepon dengan Ahmad Rifa’i
0DMLG)DFKU\OLKFDWNDNL 3LSLS+DVDQ-XPDW0DUHWSXNXO
166 Ilmu Ushuluddin, Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
berkonsentrasi pada falsafah Islam memang sudah seharusnya segera didirikan karena
tidak dapat ditunggu terlalu lama, karena dari sisi apapun: materi, bahan, referensi
falsafah Islam di mana pun, bukan saja di dan sebagainya telah ada di dunia, tinggal
Indonesia, memang langka sekali. Apalagi GLDOLKNDQ NH EDKDVD ,QGRQHVLD DGDSXQ 8,1
di dunia, hingga sekarang, tidak ada jurusan belum saatnya dibangun sebab memang
khusus falsafah Islam untuk level S2 dan belum ada contoh perpaduan antara ilmu-
6 -DGL WLGDN UHOHYDQ MLND PHPHUWDQ\DNDQ ilmu Islam dan umum, juga pihak pengonsep
atau meragukan upaya pendirian AF di sana. tidak sanggup menciptakan perpaduan
Akan tetapi hal patut dipertimbangkan bahwa WHUVHEXW /HELK EXUXN NLQL WLGDN NHQWDUD GL
sebenarnya di mancanegara, bahan-bahan PDQDLQWHJUDVLLWXVHEDE8,1SDGDDNKLUQ\D
falsafah Islam sudah melimpah dan kajian- menjadi seperti universitas-universitas
kajiannya pun telah matang, terutama dalam lainnya dalam fakultas-fakultas umum, dan
bahasa Inggris dan Arab, tinggal dipindahkan tidak sanggup memadukan unsur-unsur Islam
saja ke Indonesia, dengan cara alih-bahasa dan umum.
atau ditulis-ulang oleh para penulis handal. Hanya saja hal perlu ditangisi pada masa
Realitas pendirian AF di FU kala itu itu adalah bukanlah pendirian AF, melainkan
WLGDNELVDGLVDPDNDQGHQJDQSHQGLULDQ8,1 gerak cepat merumuskan bagaimana dan
-LND SHPEHQWXNDQ 8,1 EDQ\DN PHQGHULWD seperti apa bentuk falsafah Islam akan segera
protes keras serta mengalami resistensi, diasongkan ke mahasiswa. Sejatinya ‘inti
itu karena memang belum ada contoh kajian’ atau ‘fokus inti’ dari falsafah Islam
mengenai universitas coba menggabungkan (dalam bahasa Inggris fokus ini disebut core
antara ilmu-ilmu keislaman dan ilmu-ilmu of Islamic philosophy) pada era itu telah
sekular di manapun, baik dunia Muslim GLUXPXVNDQVHFDUDEDLNROHK*%+1EDKNDQ
DWDXSXQ QRQ0XVOLP %HOXP DGD SHUJXUXDQ telah muncul juga dalam silabus Jurusan
tinggi percontohan dapat ditiru. Oleh sebab AF. Hal ini dikemukakan secara gamblang
LWX VHEHOXP 8,1 GLUHVPLNDQ VHKDUXVQ\D ROHK *%+1 VHMDN WDKXQ VDDW SHUWDPD
telah disusun terlebih dahulu bagaimana kali mengajar materi-materi falsafah Islam
EHQWXN SHUSDGXDQ WHUVHEXW GDODP NRQVHS di ,$,1 GDQ NHPEDOL GLWHJDVNDQ SDGD
WHRUL GDQ SUDNWLN VHEDE 8,1 DNDQ PHQMDGL WDKXQ VDDW FHUDPDKFHUDPDK GDODP
percontohan pertama di dunia. Kenyataannya perkuliahannya dibukukan, ³'DODP LVWLODK
sebelum integrasi itu mewujud atau muncul VHNDUDQJ IDOVDIDW9 ,VODP PHQFDNXS WHRORJL
dalam wujud nyata baik dari sisi pohon dan mistisisme di samping falsafat sendiri.”10
ilmu, epistemologi, bahkan SAP dan silabus, Amat disayangkan, pada umumnya
WLEDWLED 8,1 VHJHUD GLUHVPLNDQ (IHNQ\D dosen-dosen falsafah Islam, termasuk
kini tidak jelas di mana sesungguhnya para pimpinan FU (pihak dekanat), tidak
letak kombinasi kedua ilmu berbeda itu memerhatikan persoalan core falsafah Islam
,VODPGDQXPXPGDODP8,1/HELKNDVDW ini. Asumsi paling kuat, kemungkinan besar,
mata jika kita saksikan fakultas-fakultas civitas akademika FU masa itu memang
seperti, sedikit mengambil contoh, Fakultas baru mengenal falsafah Islam, sekaligus
Kedokteran, Saintek, Fisip—dalam mana
sama sekali fakultas-fakultas ini tidak mampu
*%+1 OHELK PHPLOLK WHUP µIDOVDIDt’ daripada
mengintegrasikan antara ilmu-ilmu Islam dan ‘falsafah.¶ $NKLUDQ IRQHP W EXNDQ K GL VLWX
umum. VHODQMXWQ\D PHQMDGL FLUL NKDV *%+1 GDODP PHPLOLK
Dengan demikian, dapat disimpulkan, kata untuk falsafah Islam.
10
+DUXQ 1DVXWLRQ Falsafat dan Mistisisme
EHUEHGD GDUL NHEHUDGDDQ 8,1 SHQGLULDQ$)
GDODP ,VODP Falsafat Islam, Mistisisme Islam, Tasauf
DWDX-XUXVDQ)DNXOWDV)DOVDIDK,VODPPHPDQJ -DNDUWD%XODQ%LQWDQJY
Nanang Tahqiq, Kajian dan Pustaka Falsafat Islam di Indonesia 169
belum dapat menangkap benar maksud serta ajaran 2012 dan seterusnya dihapus, untuk
NRQVHSVL GLEDJDQNDQ ROHK *%+1 VHKLQJJD kemudian dikembalikan lagi ke materi-
mereka ‘JDNQJHK¶%DUXODKGLPDVDSHQXOLV PDWHUL VHSHUWL WDKXQ DQ 7HQWX VDMD LQL
menjadi dosen falsafah Islam, sekitar tahun merupakan VHWEDFN WHUODOX MDXK /HELK IDWDO
11 mulailah FUF merumuskan kembali keputusan penghapusan tersebut terjadi
core ini, dengan pengetahuan dan penafsiran karena faktor kekuasaan ketimbang keilmuan
baru serta melalui konsorsium dosen AF, dan dan pertimbangan akademik. Sejatinya
diputuskanlah bahwa core dari falsafah Islam konsorsium dosen Jurusan AF, disusun secara
WHUGLULGDULWLJDGLVLSOLQLOPXNDOƗPWHRORJL apik dalam rentang masa lama dan telah
falsafah Islam itu sendiri, dan tasauf— berjalan dengan teramat baik, memercayakan
VHEDJDLPDQD WHODK GLNRQVHSNDQ ROHK *%+1 tiap mata kuliah pada dosen-dosen tertentu,
SDGD WDKXQ 6HUHQWDN SXOD PXODL PDVD sehingga sang dosen dapat terpusat pada
itu, perlahan tapi pasti, FUF membangun disiplin ilmu tertentu.
tradisi falsafah Islam secara lebih intensif
dan komperhensif. Semenjak itu pula Pustaka Rujukan Falsafah Islam di
termasuk diregulasikan kebijakan baru bahwa Indonesia ’80an
mahasiswa AF tidak diperkenankan menulis Jika silabus dan SAP falsafah Islam
skripsi di luar tiga core telah ditentukan tadi— mengalami kemunduran seperti digambarkan
walau hingga tahun 2000an masih saja ada GL DWDV XQWXN WDKXQ LQL DGDSXQ
satu dua mahasiswa tidak mengikuti regulasi perkembangan dari sisi buku rujukan di
LQL GDQ WHWDS PHQXOLV IDOVDIDK %DUDW GDQ Indonesia mengalami kegembiraan dari
sungguh merupakan kenyataan mengejutkan tahun ke tahun. Tak dapat dipungkiri,
hal ini ternyata masih disetujui oleh pihak kompetensi falsafah Islam di FU-,$,1WDKXQ
EHUZHQDQJ)8)8,1 ’80an itu belum dapat dicerna secara baik
Serentak dengan itu, materi terkait asas- dan seksama oleh civitas akademika, seperti
asas falsafah Islam pun diperkenalkan dan diutarakan di atas, salah satu penyebabnya
diajarkan secara tajam. Problem-problem, ialah kelangkaan buku-buku rujukan (di
seperti tujuh pertanyaan dan persoalan telah samping faktor kemampuan tak mumpuni
diperikan di atas, dicarikan jawaban serta dari para dosen.) Pada gilirannya, kelangkaan
ditelusuri hingga ke akar. Ringkasnya, lika- pustaka tersebut mengimbas pada silabus dan
liku melingkupi serta mengusung asas-asas SAP. Penjelasan berikut adalah pemerian
falsafah Islam tersebut disajikan dengan perihal perkembangan buku-buku falsafah
target membuka cakrawala terkait: sejarah, Islam di Indonesia semenjak tahun-tahun
sumber, materi-materi dan pengaruh falsafah pertama muncul, tapi rujukan digunakan
Islam, dan semuanya dari seluruh aspek di ,$,1 WLGDNODK VHEDQ\DN MXPODK EXNX
GDQ GLPHQVL VHFDUD GHWLO 1DPXQ WHUODOX terbit, sebab masih fokus pada karya-karya
disayangkan sekali, materi-materi dihimpun *%+1.HFXDOLLWXSDGDPDVDPDVDLWXVXOLW
dalam asas-asas falsafah Islam ini pada tahun sekali guna mengakses buku-buku telah ada
tersebut.
11
Sejatinya penulis telah menjadi dosen sejak Sejatinya kitab falsafah Islam pertama
WDKXQGL)8)QDPXQVDDWLWXEHOXPPHQJDMDUPDWD NDOL WHUELW WDKXQ EHUMXGXO Filsafat
kuliah falsafah Islam, dan masih mengajar di jurusan
Islam,12 dan dikarang oleh Oemar Amin
lain selain AF. Sepulang memeroleh gelar M.A. (Master
of Arts) dari McGill University, penulis diserahi mata
kuliah falsafah Islam, juga menjadi anggota konsorsium 12
Oemar Amir Hoesin, )LOVDIDW ,VODP 6HMDUDK
dosen AF, dan mulailah penulis memformulasi core GDQ 3HUNHPEDQJDQQ\D GDODP 'XQLD ,QWHUQDVLRQDO
falsafah Islam tersebut, serta menyusun asas-asas -DNDUWD %XODQ %LQWDQJ 7DSL ELVD GLDVXPVLNDQ
falsafah Islam. buku ini telah muncul dua tahun sebelumnya, jadi
170 Ilmu Ushuluddin, Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
Hoesin. Akan tetapi buku ini menyentuh penjelasan beberapa failasuf Muslim secara
sedikit saja asas-asas falsafah Islam. sporadis (lima tokoh) tanpa ada sinaran
Karya ini juga tidak menjadi masyhur, tak kenapa cuma memilih tokoh-tokoh tersebut
monumental, apalagi berpengaruh besar, saja. Karenanya, sama seperti buku-buku
karena Jurusan dan Fakultas Falsafah Islam falsafah Islam terbit kemudian di tahun-tahun
saat itu belum ada, maka secara akademik ¶¶DQ EXNX 2HPDU $PLQ +RHVLQ LQL
buku itu tanpa memiliki kampus, mahasiswa, belum mampu membedah asas-asas falsafah
kelas sarjana dan intelektual, pembaca Islam, dan malahan tak sistematik.
ataupun konsumen umum. Akibatnya, tidak 6HWDKXQ NHPXGLDQ SDGD WHUELW
menjadi buku wajib. Terlebih, ketika Jurusan buku berjudul 'LVHNLWDU )LOVDIDW 6FKRODVWLN
$) PXQFXO *%+1 VXGDK PHPHUVLDSNDQ Islam ROHK +DVEXOODK %DNU\ ZDODX NDWD
buku-buku ajar karangannya sendiri, untuk pengantarnya ditulis oleh sang pengarang
selanjutnya menjadi ‘buku pintar’ (buku VHWDKXQ VHEHOXPQ\D SDGD 3HEXDUL
ZDMLE0DNDNDU\DNDU\D*%+1MDXKOHELK EHUWHSDWDQ 5DPDGDQ %XNX LQL
efektif dan berpengaruh tinggi, daripada menjadi pegangan bagi sekolah Pendidikan
karya Oemar Amin, karena dikonsumsi +DNLP GDODP 1HJHUL GL <RJ\DNDUWD GDQ
oleh mahasiswa dan kaum terpelajar serta +DVEXOODK %DNU\ PHUXSDNDQ GRVHQ IDOVDIDK
memiliki kampus. Walau demikian, buku di Fakultas Tarbiyah ,$,1Ciputat, sehingga
Oemar Amin berhasil memberi pengetahuan mengindikasikan bahwa materi falsafah
awal dalam istilah-istilah semisal falsafat, Islam telah disajikan di ,$,1Ciputat. Hanya
¿OVDIDWIDLODVXIIDOVDIDK$UDE. Tapi sayang lantaran Tarbiyah tidak berspesialisasi dalam
sekali buku tersebut menderita tidak mampu falsafah Islam, dengan sendirinya tidak
PHQGH¿QLVLNDQVHFDUDNKXVXVIDOVDIDK,VODP banyak diharapkan kajian falsafah Islam akan
DOLKDOLKPDODKPHQGH¿QLVLNDQIDOVDIDKVHFDUD mekar. Di samping itu, materi-materi falsafah
umum. Kemudian ia membahas failasuf Aristo Islam dalam buku ini pun sama sekali tidak
tanpa disuluhi apa hubungannya di sana— mengarah pada pengantar dan perkenalan
dengan melupakan tokoh-tokoh Yunani awal, melainkan penegasan bahwa falsafah
pre-Socrates juga mengabaikan pembagian Islam dimulai dari masa-masa skolastik Islam
Yunani ke dalam madzhab kosmosentrisme (dan lebih dahulu muncul daripada sklastik
dan antroposentrisme—dilanjut dengan %DUDW GLSHORSRUL ROHK SDUD PXWDNDOOLPnjQ
GDODP PHQJHPEDQJNDQ LOPX NDOƗP /HELK
lebih lama lagi, jika dilihat dari pengantar dibuat oleh dari itu, bagi Hasbullah, skolastik dan
SHQJDUDQJQ\D SDGD WDKXQ 2HPDU $PLU +RHVLQ NDOƗP PHUXSDNDQ DZDO GDUL VHPXD LOPX
Filsafat Islam, 11.
pengetahuan Islam. Hal ini ditekankan oleh
Oemar Amir Hoesin, Filsafat Islam,
Kosmosentrisme adalah pandangan falsafah Hasbullah (sebagaimana tertulis dalam ejaan
tertuju pada alam, adapun antroposentrisme pada Indonesia lama),
manusia, dan ini merupakan ciri-ciri falsafah Greek
sebelum Socrates (kosmosentris) dan masa Socrates Sebab itu memang sewadjarnja kalau periode scho-
hingga ke belakang (antroposentris.) Seorang failasuf lastiek itu kita mulai sedjak zaman Mutakallimin
Canada, dan pengajar falsafah di McGill University,
mengatakan, ³$V \RX NQRZ SKLORVRSKLFDO LQTXLU\ 6RFUDWHV SDGD DEDG $WKHQD PHODNXNDQ WUDQVIRUPDVL
began in Ancient Greece in the 6thFHQWXU\%&($WWKH radikal—beralih jauh dari alam menuju persoalan-
beginning it was mainly speculation about the nature persoalan manusia…..) Carlos Fraenkel, “Some
RIWKHXQLYHUVHEXWZLWK6RFUDWHVLQth century Athens 5HÀHFWLRQV RQ 3KLORVRSK\ 'HPRFUDF\ DQG 5HOLJLRQ´
underwent a radical transformation—away from nature 5HÀHNVL-XUQDO.DMLDQ$JDPDGDQ)LOVDIDW9RO,;1R
to human affairs…..” (Sebagaimana kita ketahui, Ciputat: Fakultas Ushuluddin dan Falsafah,
penjelajahan falsafah teah dimulai di Yunani Kuna 8,16\DULI+LGD\DWXOODK
SDGD DEDG 60 3DGD DZDOQ\D LD KDQ\DODK VSHNXODVL
+DVEXOODK%DNU\'LVHNLWDU)LOVDIDW6FKRODVWLN
PHQJHQDLVLIDWZDWDNDODPQDPXQGHQJDQNHPXQFXODQ Islam6ROR$%6LWWL6MDPVLMDK
Nanang Tahqiq, Kajian dan Pustaka Falsafat Islam di Indonesia 171
$KPDG +DQD¿ Pengantar Filsafat Islam $VSHNQ\D -LOLG khususnya bab “Aspek Falsafat”
-DNDUWD %XODQ %LQWDQJ QDPXQ HGLVL SHQXOLV -DNDUWD 8, 3UHVV %XNX LQL GLWHUELWNDQ
PLOLNLDGDODKWHUELWDQWDKXQ SHUWDPDNDOLWDKXQ
172 Ilmu Ushuluddin, Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
ini bertumpu pula pada pengantar ditulis oleh pada informasi komperhensif terkelindan
&DN1XUVHQGLUL'DODPSHQJDQWDUQ\DWHUVHEXW perdebatan term dan istilah falsafah Islam
&DN 1XU PHQHOXVXUL ZDULVDQ NHVDUMDQDDQ (menelan delapan halaman lebih curahannya
,VODPVHMDNPDVD1DELKLQJJDPDVDPRGHUQ mengenai hal ini); perbedaan falsafah Islam
dengan jumlah lembar mencapai 80 halaman. GDUL NDOƗP GDUL WDVDXI ¿TK GDQ WDVDXI
'XD WDKXQ VHWHODK &DN 1XU VHRUDQJ sejarah penerjemahan (beserta ide anehnya
dosen falsafah Islam di ,$,1 $U5DQLU\ bahwa terjemahan falsafah adalah sampingan
Aceh, Ahmad Daudy, menerbitkan bukunya belaka, bukan tujuan utama); dan beberapa
.XOLDK )LOVDIDW ,VODP Seirama dengan IDLODVXI 0XVOLP GL 7LPXU %DJKGDG GDQ
SLNLUDQ *%+1 EXNX LQL GLDZDOL GHQJDQ %DUDW $QGDOXVLD 7HWDSL SDOLQJ PHQDULN
sejarah falsafah Islam pada masa Umayyah DGDODK EDE WHUDNKLU ³%HEHUDSD 3UREOHPD
GDQ µ$EEƗVL\\DK GL %DJKGDG WHWDSL Filsafat Islam yang Terpenting.” Empat hal,
informasinya lebih banyak ketimbang buku menurut bab ini, dipertimbangkan menjadi
*%+1 QDPXQ WLGDN PHPEDJL SHQJHWDKXDQ masalah utama dalam falsafah Islam yakni:
secara komperhensif, tidak kronologis, mantѽLT (logika), Tuhan, alam dan manusia.
melainkan lompat-lompat. Pada hakekatnya Tentu saja keempat materi tersebut sama
karya ini memang ingin lebih berfokus pada sekali di luar asas-asas falsafah, melainkan
para failasuf Muslim, hatta lebih tepat buku pelajaran lebih lanjut. Oleh karenanya, buku
ini disebut ‘falsafah Muslim’ tinimbang ini sejatinya merupakan kelanjutan dari
‘falsafah Islam.’ Juga paralel dengan ide-ide perdebatan panjang dalam falsafah Islam, dan
GDVDU*%+1WRNRKWHUVHEXWWHUKHQWLKLQJJD bagi pembaca tidak mengikuti perdebatan
Ibn Rusyd saja. Jadi karya ini hanyalah studi tersebut, khususnya bagi mahasiswa pemula,
tokoh. Akan tetapi kelebihan karya ini adalah akan mengalami kesukaran membacanya.
rujukannya pada buku-buku berbahasa Arab, Terjemahan buku M.M. Sharif berjudul,
terutama pada karya-karya orisinal. Patut Para Filosof Muslim,28GLWHUELWNDQWDKXQ
mendapat apresiasi bagi Ahmad Daudy, merupakan karya selanjutnya melengkapi
bahwa ia memiliki kitab-kitab rujukan asli khazanah falsafah Islam di Indonesia masa
ditulis oleh para failasuf klasik sendiri. LWX1DPXQWHUMHPDKDQLQLPHPXDWVHEDJLDQ
Pustaka selanjutnya patut disimak, selain kecil saja terhadap buku aslinya: hanya
beberapa buah-pena telah diurai sebelumnya, menerjemahkan bab-bab terkait failasuf
ialah kemunculan terjemahan falsafah Islam Muslim, itu pun cuma sembilan tokoh,
untuk karangan Ahmed Fouad El-Ehwany, dan meninggalkan semua isi buku aslinya.
Filsafat Islam, sekitar WDKXQ 1DPXQ
Ahmed Fouad El-Ehwany, Filsafat Islam,
buku ini sesungguhnya bukanlah pengantar
Dalam buku ini tertulis ‘semantik’ bukan
bagi mahasiswa ataupun peminat awal ingin ‘mantѽLT¶SDGDKDOGLPDNVXGDGDODKORJLND$KPHG)RXDG
menapaki falsafah Islam. Ia lebih cocok El-Ehwany, Filsafat Islam, GDQ 7HUMHPDKDQ
dinamakan karya pengayaan wawasan dan sulit buku ini banyak mengalami ketidak-akuratan, sehingga
dapat memusingkan atau malah menyesatkan bagi
dicerna oleh orang-orang belum mendalami pembaca tidak menguasai kajian Islam. Kesalahan lain
pengantar falsafah Islam. Sungguhpun dapat ditemui dalam menerjemahkan kata Musulman
demikian, kelebihan buku ini terletak menjadi ‘muslimah.’ Sebenarnya kata Musulman adalah
EDKDVD3HUDQFLVXQWXNµ0XVOLP¶/LKK
28
M.M. Sharif (dalam buku terjemahan
Ahmad Daudy, .XOLDK)LOVDIDW,VODP(Jakarta: Indonesia namanya tertulis: M.M. Syarif), Para Filosof
%XODQ%LQWDQJ Muslim, WHUM $KPDG 0XVOLP GNN %DQGXQJ 0L]DQ
Ahmed Fouad El-Ehwany, Filsafat Islam. %XNXLQLPHQUDQVOLWHUDVLQDPDDVOLSHQJDUDQJQ\D
Sayang sekali tidak dicantumkan judul asli buku ini, ‘Sharif’ menjadi ‘SyDULI¶GDODPPDQDIRQHPKGLXEDK
tapi kemungkinan besar dari bahasa Inggris, Islamic PHQMDGL\7HQWXVDMDLQLNHOLUXEHVDUGDULVLVLVWDQGDU
Philosopy.DLUR1S transliterasi.
174 Ilmu Ushuluddin, Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
Hasilnya, buku terjemahan ini tidak membagi Inggris, $ +LVWRU\ RI ,VODPLF 3KLORVRSK\,
pengalaman mengenai kronika falsafah Islam EXNX LQL WHUELW SHUWDPD NDOL WDKXQ
sejak mula-mula. Padahal sejatinya buku asli empat tahun setelah buku M.M. Sharif lahir,
M.M. Sharif berjudul, $ +LVWRU\ RI 0XVOLP dan memang dimaksudkan guna melengkapi
Philosophy, terdiri dari dua jilid: jilid pertama karya Sharif tersebut. Sayang sekali buku
WHUELW WDKXQ dan jilid kedua pada Majid Fachry ini tidak kuat ditelaah secara
dan berisi materi-materi sangat brilian khusus di kelas-kelas falsafah, tak jua
mengenai lika-liku falsafah Islam dari awal, dijadikan buku pintar menemani buku-buku
termasuk perjalanan disiplin falsafah secara *%+1 VHKLQJJD NHGXD EXNX *%+1 PDVLK
umum dimulai dari India, Cina, Iran, Yunani, menjadi rujukan utama. Kemungkinan
$OH[DQGULR6\ULDF *UDHFR$OH[DQGULDQ terbesar buku Majid Fachry tidak menjadi
hingga Arab pra Islam. Terjemahan tidak kajian khusus mahasiswa kala itu karena
tuntas dalam versi Indonesia tersebut pada harganya tidak terjangkau NRFHN mahasiswa,
akhirnya mengesankan bahwa buku M.M. sehingga sulit diwajibkan menjadi buku
Sharif tak komperhensif. pegangan wajib.
Karya W. Montgomery Watt, 3HPLNLUDQ %XNX ,EUDKLP 0DGNRXU )LOVDIDW ,VODP
Teologi dan Filsafat Islam—terjemahan Metode dan Penerapan (terjemahan dari
dari ,VODPLF 3KLORVRSK\ DQG 7KHRORJ\ Arab: )ƯDO)DOVDIDKDO,VOƗPL\\DK0DQKDM
$Q ([WHQGHG 6XUYH\—hanya dapat wa Tat́EƯTXKX), cuma menyudut pada satu
membantu dalam menyuluhi sejarah falsafah persoalan yakni: membuktikan bahwa
dari sisi pengaruh Yunani (Hellenisme) falsafah Islam bukan sekedar meniru Yunani,
SDGD JHORPEDQJ SHUWDPD GDQ melainkan memunyai materi khas Islam.
JHORPEDQJ NHGXD 6HNDOLSXQ Muatan-muatan tersebut di antaranya adalah
begitu, buku ini berjasa dalam mengenalkan teori kebahagiaan melalui jalan tasauf,
KXEXQJDQ IDOVDIDK GDQ NDOƗP WHRORJL namun pengalaman tasauf ditempuh tersebut
GHQJDQPHQ\LUDWNDQEDKZDNDOƗPPHUXSDNDQ bervariasi seperti dengan cara: ma‘rifah,
sumber falsafah Islam. kesatuan (ittih̡ƗG), dan ittis̞ƗO (keterkaitan);
Tampaknya hanya tulisan Majid Fachry, kemudian teori kenabian; dan teori jiwa.
diterjemahkan ke Indonesia dengan judul Terjemahan lain adalah C.A. Qadir,
6HMDUDK )LOVDIDW ,VODP menjadi buku Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam
pertama dalam bahasa Indonesia mengusung Islam (judul asli: 3KLORVRSK\ DQG 6FLHQFH
muatan-muatan falsafah Islam secara in the Islamic World), sebenarnya tidak
komperhensif. Dalam versi aslinya berbahasa banyak bicara falsafah tetapi mengenai
sains, dan falsafah sains. Penggunaan kata
M.M. Sharif (ed.), $ +LVWRU\ RI 0XVOLP ‘ilmu pengetahuan’ (dalam judul tersebut)
Philosophy I .DUDFKL5R\DO%RRN&RPSDQ\ sebagai terjemahan untuk kata science adalah
M.M. Sharif (ed.), $ +LVWRU\ RI 0XVOLP tidak akurat, karena buku ini memang lebih
Philosophy II .DUDFKL5R\DO%RRN&RPSDQ\
M.M. Sharif (ed.), $ +LVWRU\ RI 0XVOLP
mengemukakan persoalan sains. Pada sisi lain,
Philosophy I, karya ini tetap masih memberi sumbangan
W. Montgomery Watt, 3HPLNLUDQ7HRORJLGDQ
Filsafat Islam, WHUM8PDU%DVDOLP-DNDUWD30
Majid Fachry, $+LVWRU\RI,VODPLF3KLORVRSK\
W. Montgomery Watt, Islamic Philosophy 1HZ<RUN&ROXPELD8QLYHUVLW\3UHVV
DQG 7KHRORJ\ $Q ([WHQGHG 6XUYH\ (Edinburgh: The
Ibrahim Madkour, )LOVDIDW,VODP0HWRGHGDQ
8QLYHUVLW\3UHVV Penerapan, terj. Yudian W.A. dan Ahmad Hakim M.
Majid Fakhry, 6HMDUDK )LOVDIDW ,VODP terj. -DNDUWD5DMDZDOL
R. Mulyadhi Kartanegara (Jakarta: Dunia Pustaka C.A. Qadir, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan,
-D\D %XNX LQL ELVD GLSDQGDQJ LVWLPHZD NDUHQD terj. Hasan basari (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
GLVXQWLQJODQJVXQJROHK1XUFKROLVK0DGMLG&DN1XU
Nanang Tahqiq, Kajian dan Pustaka Falsafat Islam di Indonesia 175
untuk wawasan mengenai beberapa tokoh NH SHUVRDODQ NDOƗP GDQ EDE PHPEDKDV
failasuf klasik. falsafah lagi. Selain itu, ulasan perihal para
7DKXQ WHUELW EXNX ,OPX .DODP failasuf Islam pun tidak mendalam.
Filsafat dan Tasauf, ditulis oleh Abuddin 'L WDKXQ +DV\LPV\DK 1DVXWLRQ
1DWD 0DNVXG EXNX LQL LQJLQ PHQMDGL EXNX dosen ,$,1 6XPDWHUD 8WDUD PHQJHOXDUNDQ
teks mahasiswa untuk mata kuliah dasar karya Filsafat Islam. Kitab ini berfokus
(komponen institut) Dirasah Islamiyah pada tokoh-tokoh falsafah Islam, baik di
,9 GDODP WLJD GLVLSOLQ NDOƗP IDOVDIDK 7LPXU PDXSXQ GL %DUDW GDQ VHWHODK ,EQ
dan tasauf—dalam mana tiga disiplin ini Rusyd. Oleh karenanya, ia tidak mendalami
merupakan core dari falsafah Islam. Sayang asas-asas falsafah Islam kecuali ulasan soal
sekali sang pengarang memahami istilah istilah ‘falsafah Islam,’ ‘falsafah Arab,’ dan
Dirasah Islamiyah IV sebagai “satu buku ‘falsafah di dunia Islam.’ Adapun keterangan
terdiri dari tiga disiplin,” dan tanpa menyadari mengenai falsafah Yunani di sana sungguh
bahwa tiap-tiap disiplin itu sebenarnya tidak tak relevan.
cukup jika dibikinkan hanya dalam satu buku. Pada bulan September 2001 muncullah
Masing-masing disiplin tersebut butuh buku NDUDQJDQ2OLYHU/HDPDQPengantar Filsafat
sendiri-sendiri. Di samping itu, Abuddin Islam (judul alsi: A Brief Introduction
sendiri bukanlah lulusan Ushuluddin, to Islamic Philosophy.) Di satu sisi ia
melainkan Tarbiyah Jurusan Pendidikan mengabaikan dasar-dasar falsafah Islam,
Ilmu Agama (PIA), sehingga karangannya tapi pada sisi lainnya mengucurkan ide-
tersebut termasuk dalam kategori ‘nekat,’ ide tersangkut pengayaan wawasan tentang
sebab ia menulis tanpa bekal pengetahuan perdebatan dan tema-tema falsafah Islam,
cukup mengenai tiga disiplin tersebut. Di berikut tokoh-tokoh terlibat di dalam itu
titik ini dapat ditengarai Abuddin mengikuti VHPXD %DJL SHPEDFD GDQ SHPHUKDWL WHODK
FDUDFDUDµ+DUXQLDQ¶*%+1GDODPPHQXOLV melewati masa-masa pengantar, buku ini
berbagai disiplin dalam satu buku, karena membagi khazanah memerkaya horizon
*%+1 PHPDQJ PHQXOLV ,VODP 'LWLQMDX pemikiran.
GDUL %HUEDJDL $VSHNQ\D dan Falsafat dan Satu bulan kemudian, Oktober 2001,
Mistisisme dalam Islam—kedua karangan karya Majid Fakhry diterjemahkan dengan
*%+1 LQL PHPXDW EDQ\DN GLVLSOLQ GDODP judul 6HMDUDK )LOVDIDW ,VODP 6HEXDK 3HWD
satu buku. Warna Harunian semakin kental .URQRORJLV42 (judul asli: $6KRUW,QWURGXFWLRQ
manakala Abuddin memaparkan falsafah to Islamic Philosophy, Theology and
VHSHUWL JD\D *%+1 GLPXODL GDUL VHMDUDK Mysticism.%XNXLQLOHELKPHQXPSXNDQGLUL
SHQDNOXNDQ $OH[DQGHU $JXQJ ODQMXW SDGD pada sejarah perkembangan falsafah dimulai
JHUDNDQ IDOVDIDK PDVD µ$EEƗVL\\DK tanpa GDULSHVLVLU6DPXGUD0HGLWHUDQLDDEDG60
dijelaskan apa sesungguhnya falsafah Islam ke tanah Athena, Yunani hingga masa modern
LWX /HELK EXUXN VLVWHPDWLND EDE SHU EDE Mesir dan India-Pakistan, dipelopori oleh
GDODP NDU\D LQL WLGDN WHUVXVXQ UDSLK %DE µ$EGXK5DV\ƯG5LGѽƗ¶GDQDO0DZGnjGƯ
GDQ EHUELFDUD SHUVRDODQ NDOƗP EDE Pustaka komperhensif lainnya dalam
WHQWDQJ IDOVDIDK QDPXQ EDE NHPEDOL
+DV\LPV\DK1DVXWLRQFilsafat Islam (Jakarta:
$EXGGLQ 1DWD ,OPX .DODP )LOVDIDW GDQ *D\D0HGLD3UDWDPDFHWNH
7DVDXI 'LUDVDK ,VODPL\DK ,9 -DNDUWD 5DMD*UD¿QGR
2OLYHU /HDPDQ 3HQJDQWDU )LOVDIDW ,VODP
2001.) 6HEXDK 3HQGHNDWDQ 7HPDWLV terj. Musa Kazhim dan
$EXGGLQ 1DWD ³.RQWDN 3HUWDPD .DXP $ULI0XO\DGL%DQGXQJ0L]DQ6HSWHPEHU
Muslimin dengan Filsafat Yunani,” dalam ,OPX.DODP
Majid Fakhry, 6HMDUDK)LOVDIDW,VODP6HEXDK
Filsafat dan Tasauf, 3HWD.URQRORJLV
176 Ilmu Ushuluddin, Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
falsafah Islam ialah terjemahan Indonesia PHUXSDNDQ NHODQMXWDQ GDUL LWX VHPXD /HELK
XQWXN EXNX NDUDQJDQ 6H\\HG +RVVHLQ 1DVU NKXVXV LD PHQ\DQJNXW VRDOVRDO PHWD¿VLND
GDQ 2OLYHU /HDPDQ (QVLNORSHGL 7HPDWLV seperti ED\ƗQƯ, µLUIƗQƯ, EXUKƗQƯ wujud,
)LOVDIDW ,VODP -LOLG GDQ Versi asli HVHQVLWHRIDQLGDQVHWHUXVQ\D%XNXLQLOHELK
,QJJULVQ\D GLWHUELWNDQ WDKXQ namun cocok disebut berupa pengayaan wawasan,
diterjemahkan ke Indonesia tujuh tahun GDQEHUVLIDWWHPDWLN1DPXQPHPEDFDEXNX
kemudian. Sudah barang tentu terjemahan ini amat melelahkan lantaran menggunakan
ke Indonesia ini amat tepat sebab ia sangat catatan akhir (end notes) sehingga pembaca
berhasil melukiskan asas-asas falsafah Islam harus bolak-balik membuka lembar-lembar
secara tuntas. Akan tetapi pada sisi lain, KDODPDQVHFDUDLQHIHNWLILQH¿VLHQ
kecenderungan kuat guna menonjolkan bahwa 6LUDMXGGLQ =DU GRVHQ )8 ,$,1 ,PDP
kelanjutan falsafah Islam setelah Ibn Rusyd %RQMRO 3DGDQJ PHODKLUNDQ EXNX Filsafat
berada di tanah Persia, buku ini kemudian ,VODP )LORVRI GDQ )LOVDIDWQ\D pada tahun
NHQWDO EHUZDUQD 6\ƯµƯ²DQXWDQ GLSHOXN ROHK 3DUDOHO GHQJDQ NDU\DNDU\D ODLQQ\D
1DVU.HFXDOLLWXYHUVLWHUMHPDKDQ,QGRQHVLD buku ini pun terkonsentrasi pada penjelasan
mengalami kelemahan di beberapa istilah PHQJHQDL SDUD IDLODVXI VHMDN GDUL DO.LQGƯ
teknis dalam kajian Islam, dan kemungkinan hingga Ibn Rusyd, dengan dimulai sedikit
besar terjemahan tersebut dilakukan oleh perihal pengertian falsafah Islam.
penerjemah tidak menguasai kajian Islam. Dalam tahun bersamaan terbit sebuah
'RVHQ )8) 8,1 Ciputat, Abdul Aziz terjemahan dari karya Ali Mahdi Khan,
Dahlan, menelurkan 3HPLNLUDQ)DOVD¿GDODP 'DVDU'DVDU )LOVDIDW ,VODP (judul asli:
Islam,SDGDWDKXQGDQVHWXUXWGHQJDQ The Elements of Islamic Philosophy.)%XNX
gaya tulisan masa itu, bidikan buku ini ini tak memiliki catatan kaki atau catatan
adalah ulasan tentang tokoh-tokoh falsafah akhir, juga tanpa daftar pustaka acuan, dan
Islam. Tapi berbeda dari biasanya, kitab ini muatannya penuh oplosan sehingga tidak
membedakan antara failasuf di dunia Timur utuh, terlebih ketika dioplos dengan topik
%DJKGDG GDQ %DUDW $QGDOXVLD :DODX tasauf dan mistisisme.
demikian, ketiadaan catatan kaki serta +DLGDU%DJLUSDGDWDKXQPHQJHOXDU
sumber acuan menciptakan pembaca sulit kan karangannya berjudul %XNX6DNX)LOVDIDW
PHQJRQ¿UPDVL SDGD EDKDQEDKDQ LD DFX Islam. Akan tetapi buku ini merupakan
sebab ranah tulis menulis amat membutuhkan UHÀHNVL SULEDGLQ\D VHODPD EHUJHOXW GHQJDQ
hal-semacam itu. falsafah, dan bukan bermaksud menjelaskan
%XODQ3HEUXDULGLWHUELWNDQWacana pelik-pelik falsafah Islam. Kenyataan ini
Baru Filsafat Islam buah pena A. Khudori didorong oleh pengakuannya sendiri sebagai
Soleh. Dari sisi materi, buku ini tidak orang tidak terlalu lama menggeluti falsafah
membidik aspek sejarah dan persoalan Islam,
terkait asas-asas falsafah Islam melainkan Aku bukan ahli falsafah, bukan pula ahli Islam.
6H\\HG +RVVHLQ 1DVU GDQ 2OLYHU /HDPDQ
6LUDMXGGLQ =DU )LOVDIDW ,VODP )LORVRI GDQ
(QVLNORSHGL 7HPDWLV )LOVDIDW ,VODP -LOLG GDQ terj. Filsafatnya-DNDUWD5DMD*UD¿QGR3HUVDGDFHW
Tim penerjemah Mizan %DQGXQJ0L]DQ NH
6H\\HG +RVVHLQ 1DVU GDQ 2OLYHU /HDPDQ
Ali Mahdi Khan, 'DVDU'DVDU)LOVDIDW,VODP,
+LVWRU\RI,VODPLF3KLORVRSK\3DUW /RQGRQ WHUM6XEDUNDK8MXQJEHUXQJ1XDQVD
1HZ<RUN5RXWOHGJH
Ali Mahdi Khan, The Elements of Islamic
Abdul Aziz Dahlan, menelurkan 3HPLNLUDQ Philosophy/DKRUH6K0XKDPPDG$VKUDI
)DOVD¿GDODP,VODP-DNDUWD'MDPEDWDQ
+DLGDU %DJLU %XNX 6DNX )LOVDIDW ,VODP
A. Khudori Soleh, Wacana Baru Filsafat Islam %DQGXQJ 0L]DQ edisi revisi untuk terbitan
<RJ\DNDUWD3XVWDND3HODMDU WDKXQ
Nanang Tahqiq, Kajian dan Pustaka Falsafat Islam di Indonesia 177
Pengetahuanku tentang kedua bidang ini, paling falsafah Islam dengan ilmu-ilmu lainya, dan
jauh, tanggung…..[t]erlalu banyak aku belum masa depan falsafah Islam, tapi pada sisi lain
tahu…..[b]etapapun sudah sejak muda aku tertarik
pada studi agama, keterlibatan akademikku di analisisnya teramat tergesa-gesa. Terlebih,
bidang ini datang terlambat. Minat dan studi aku buku ini sama sekali tanpa memberikan
pada falsafah Islam apalagi…..[A]ku, after all, catatan kaki apapun, tak satu pun, ihwal sum-
selalu memandang diriku bukan sebagai ahli
ber-sumber dirujuknya, sehingga mencip-
falsafah, bahkan bukan calon ahli, melainkan
sekadar sebagai seorang pekerja di bidang falsafah takan kesulitan tersendiri bagi pembaca.
Islam. %LDUSXQ WLJD WDKXQ NXGLDQ 0XO\DGKL
Kartanegara melahirkan buku baru berjudul
Walau demikian, buku Haidar berhasil
)LOVDIDW ,VODP (WLND GDQ 7DVDXI ternyata
memerikan lima aliran falsafah Islam:
ia lebih tak mendalam, bahkan lebih banyak
WHRORJL GLODNWHNWLN NDOƗP 3HULSDWHWLN
perulangan. Apalagi dalam buku teramat kecil
(0DV\V\Ɨ¶L\\DK), iluminasionisme (LV\UƗTL\
tersebut memuat tiga disiplin ilmu teramat
yah VX¿VPH µLUIƗQ), dan hikmah
luas: falsafah Islam, etika dan tasauf. Padahal
(PXWDµƗOL\\DK) Di samping itu, ia juga
untuk satu disiplin ilmu saja membutuhkan
membantu dalam menjelaskan istilah-istilah
halaman banyak, sehingga tak terbayangkan
teknis dalam falsafah Islam, sebagaimana
jika tiga disiplin ilmu disatukan dalam buku
menjadi warna khas dari buku-buku terbitan
kecil seperti itu. Di titik ini, Mulyadhi seperti
0L]DQVHODPDLQL1DPXQNHWLDGDDQUXMXNDQ
$EXGGLQ 1DWD \DNQL WHUSHQJDUXKL JD\D
diterakan dalam catatan kaki akan sulit bagi
*%+1GDODPPHQXOLVWLJDGLVLSOLQLOPXGDODP
SHPEDFD PHPYHUL¿NDVL LGHLGH GLVDMLNDQ
VDWX EXNX 1DPXQ NDUDQJDQ 0XO\DGKL OHELK
oleh buku tersebut.
parah daripada karya Abuddin, karena lebih
Dalam nada sama, setahun berikutnya,
sedikit pembahasan dan tak jelas arahnya.
Mulyadhi Kartanegara menerbitkan Gerbang
Juga seirama dengan Haidar, buku Mulyadhi
.HDULIDQ6HEXDK3HQJDQWDU)LOVDIDW,VODP
ini berpusat pada aliran-aliran falsafah Islam,
6HSHUWL NDUDQJDQ +DLGDU %DJLU 0XO\DGKL
namun Muyadhi hanya menerangkan empat
KDQ\DPHPEDJLUHÀHNVLUHÀHNVLVDMD1DPXQ
aliran saja: Peripatetik (0DV\V\Ɨ¶L\\DK),
berbeda dari Haidar, Mulyadhi agak lebih
iluminasionisme (LV\UƗTL\\DK VX¿VPH
mendalam saat menjelajahi peristilahan fal-
(µLUIƗQ), dan hҝikmah (PXWDµƗOL\\DK)
safah: falsafah Islam, falsafah Muslim, falsa-
Tahun 2010 Dedi Supriyadi mengeluarkan
fah Arab, dan falsafah dalam Islam. Walau
karangannya berjudul Pengantar Filsafat
demikian, ulasan keempat nomenklatur
Islam (Lanjutan). Sesuai judulnya memakai
tersebut tak semenukik pelukisan Fouad El-
kata ‘lanjutan,’ karya ini diasumsikan bagian
Ehwany. Selanjutnya, tinimbang membedah
pertama dari dua buku, dan buku pertama
detil-detil, seperti tertuang dalam tujuh per-
ditengarai besar berisi pengantar, namun
soalan di atas perihal asas-asas falsafah Islam,
sayang penulis tidak mendapatkan buku
buku Mulyadhi lebih mengedepankan ‘hal-
pertamanya tersebut. Sama dengan karangan
hal banyak secara sedikit.’ Konsekuensinya,
A. Khudori Soleh, karya Dedi merupakan
buku tipis tersebut memuat terlampau ba-
pengayaan horizon dengan tema-tema
nyak tesis seperti aliran-aliran dalam falsafah
bermacam. Campur aduk seperti ini tanpa
Islam, tema-tema falsafah Islam, hubungan
benang merah menghubungkan satu-sama lain
+DLGDU%DJLU%XNX6DNX)LOVDIDW,VODP
Mulyadhi Kartanegara, *HUEDQJ .HDULIDQ
Mulyadhi Kartanegara, )LOVDIDW ,VODP (WLND
6HEXDK3HQJDQWDU)LOVDIDW,VODP(&LSXWDW/HQWHUD+DWL dan Tasauf: 6HEXDK 3HQJDQWDU (Ciputat: Ushul Press,
Mulyadhi Kartanegara, *HUEDQJ .HDULIDQ
Dedi Supriyadi mengeluarkan karangannya
6HEXDK3HQJDQWDU)LOVDIDW,VODP berjudul Pengantar Filsafat Islam (Lanjutan)
178 Ilmu Ushuluddin, Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
membuat tulisan ini “ngomong secuil perihal panjang jarak tapi mengalami perkembangan
segala soal,” dengan demikian hakekatnya ia dan penambahan, terlepas tidak tepat sasaran
sama dengan ‘pengantar’ awal untuk tema- sebab belum banyak menguak asas-asas
tema bermacam-ragam tersebut. Juga amat falsafah Islam. Dari sisi lain, secara kuantitas
disayangkan sekali, acuan terhadap banyak buku-buku memang bertambah, namun
kitab-kitab Arab, muntahan istilah-istilah secara kualitas ternyata tidak memenuhi
Arab dan kata-kata teknis berbahasa Arab harapan dan kebutuhan, sebab seluk-beluk
pada akhirnya tak dapat dijejaki sebab karya falsafah Islam tak terurai. Dari kitab-kitab
ini menderita dari sisi transliterasi Arab. diulas di atas terlihat terang bahwa buku
Sekitar tahun 2012, dimotori oleh 6H\\HG +RVVHLQ 1DVU GDQ 2OLYHU /HDPDQ
keberadaan masyarakat Iran mendirikan (QVLNORSHGL 7HPDWLV )LOVDIDW ,VODP -LOLG
lembaga-lembaga Pendidikan di Indonesia, dan 2, dan karangan Majid Fakhry, 6HMDUDK
seperti ICAS (Islamic College for Advanced Filsafat Islam, merupakan referensi paling
Studies) kemudian mendirikan Sadra komperhensif dalam memintal lekuk-lekuk
International Institute, buku-buku falsafah secara detil falsafah Islam, dan memuaskan
berbahasa Persia dari pengarang-pengarang dahaga keingintahuan masyarakat.
Iran diterjemahkan ke Indonesia. Salah satu Satu hal perlu disadari pula, biarpun kitab-
buku penulis temukan adalah karya Mohsen kitab falsafah Islam telah terbit sejak sebelum
Gharawiyan, 3HQJDQWDU 0HPDKDPL %XNX PDVD *%+1 WDN GDSDW GLSXQJNLUL *%+1
'DUDV )LOVDIDW ,VODP (Persia: 'DU $PDGL lah sejatinya mendapat kredit-poin sebagai
Bar Amuzesye Falsafe. %XNX LQL GLWXMXNDQ pencetus, pelopor dan penggerak falsafah
menjadi pengantar awal (semacam syarh̡) Islam secara akademik, lewat perguruan
bagi 'DUDV )DOVDIDK karangan Muhҝammad WLQJJL GL ,QGRQHVLD %HUNDW XVDKDQ\D SXOD
7DTƯ0LVҚEƗKҝ<D]GƯGLWDPEDKGHQJDQUXMXNDQ kemudian falsafah Islam menjadi popular
pada karya TҐabatѽDEƗ¶Ư GDQ 0XWѽDKKDUƯ se-Indonesia sebab hampir seluruh ,$,1VH
Oleh karenanya isi karya Gharawiyan ini Indonesia membuka jurusan AF. Oleh sebab
lebih banyak mengulas ‘as̞ƗODK DOZXMnjG’ itu, menjadi penting di sini diulas bagaimana
WHPD XWDPD WXOLVDQ <D]GƯ VHNDOLJXV FLUL SHUMXDQJDQ*%+1GDODPPHQJHQDONDQVHUWD
NKDV SLNLUDQ 3HUVLD,UDQ VHMDN 6XKUDYDUGƯ memopularkan falsafah Islam, khususnya di
GDQ 0XOOƗK 6ҚDGUƗ¶ 1DPXQ LD WHWDS WLGDN ,$,1Ciputat.
membantu bagi kalangan hendak memahami
dasar-dasar falsafah Islam. Guru Besar Harun Nasution (GBHN)
Di atas telah didaftar semua pustaka 3DGDGDVDUQ\D*%+1EXNDQVDMDSHORSRU
falsafah Islam, sejauh penulis temui, dan falsafah Islam di Indonesia, namun juga
kemungkinan besar masih banyak buku lain orang pertama dalam mengenalkan kajian
WLGDNEHOXP WHUGDWD 6XQJJXKSXQ EHJLWX Islam secara akademik di perguruan tinggi
tampak benar bahwa buku falsafah Islam dan universitas-uiversitas, bahkan di seluruh
PXQFXO SHUWDPD NDOL WDKXQ DQ KLQJJD lembaga Pendidikan di Indonesia. Maka
VHNDUDQJ²NKXVXVQ\D WDKXQ NHPXGLDQ
SDGD ODKLU VDUMDQD DZDO IDOVDIDK ,VODP
3HUQ\DWDDQ *%+1 PHQMDGL SHORSRU SHOHWDN
di ,$,1²WHUQ\DWD VHGHPLNLDQ PHPLOLNL dasar dan pencetus pertama Islamic studies di Indonesia
DGDODK SDQGDQJDQ 'HOLDU 1RHU GDQ KDO LQL GLFHULWDNDQ
oleh Fachry Ali kepada penulis dalam kesempatan
Mohsen Gharawiyan, Pengantar Memahami bincang-bincang di mobilnya saat akan NRQGDQJDQ
%XNX'DUDV)LOVDIDW,VODPWHUM0XKDPPDG1XU'MDELU ke TMII (Taman Mini Indonesia Indah), sebelum
(Jakarta: Sadra Press, 2012.) PDLQ SLQJSRQJ 6DEWX )HEUXDUL SXNXO 00
Mohsen Gharawiyan, Pengantar Memahami :,% 'DODP VXDWX NHVHPSDWDQ 'HOLDU 1RHU PHPDQJ
%XNX'DUDV)LOVDIDW,VODP[L[[[ menyiratkan hal tersebut dengan judul “+DUXQ1DVXWLRQ
Nanang Tahqiq, Kajian dan Pustaka Falsafat Islam di Indonesia 179
IDOVDIDK ,VODP GLNHQDONDQ ROHK *%+1 Salah satu sintesis berhasil ia wujudkan,
ini adalah falsafah Islam secara kental umpamanya, adalah metode amalgamasi
dalam warna NDPSXV dengan perspektif perkuliahan antara ceramah dan menulis
keilmuan secara sistematik, akademik, dan dalam seminar kelas. Memang merupakan
WDN EHUVLIDW VDLQWL¿N Hal-hal dilakukan SHPEDUXDQJHQLDOWHPSR*%+1PHQFLSWDNDQ
*%+1 WHUVHEXW EDLN GDODP NDMLDQ ,VODP seminar kelas dalam setiap perkuliahan, yakni
secara menyeluruh ataupun falsafah Islam memadukan gaya lisan masyarakat Indonesia
VHFDUDVSHVL¿NPHPDQJPHUXSDNDQKDOEDUX (memang amat piawai dalam tradisi verbal
dan ia memang benar-benar melaksanakan dan retorika seperti ceramah dan tabligh)
pembaruan (pembaharuan.) Ini berkat ilmu dan budaya tulis (seperti pembuatan makalah
dan pengalamannya belajar di dua dunia: namun masyarakat Indonesia paling emoh
Timur (Fakultas UsҚnjOXGGƯQ 8QLYHUVLWDV menggeluti tradisi tulis menulis ini) secara
al-Azhar, Kairo, dan Fakultas Pendidikan akademik. Melalui seminar kelas mahasiswa
8QLYHUVLWDV$PHULFD .DLUR MXJD GDQ %DUDW dipaksa dapat berkata-kata dan beraksara
,QVWLWXWH RI ,VODPLF 6WXGLHV,,6 0F*LOO (menuangkan ide dalam tulisan, bukan
University, Canada.) %DKNDQ VHRUDQJ hanya mampu mengemukakan lewat wicara.)
VDUMDQD %HODQGD PHQ\DWDNDQ EDKZD VHMDN Dalam seminar kelas itu pulalah ide-ide
NHFLO PHPDQJ *%+1 WHODK PHPLKDN MDOXU diuji, dipertanyakan dan didialogkan. Penuh
JDQGD MDOXU 7LPXU PDXSXQ %DUDW LOPX NHQDQJDQPDQLVNHWLND*%+1PHQJLVDKNDQ
pengetahuan Islam maupun ilmu pengetahuan PHWRGH %DUDW LD UDLK ODOX WHUDSNDQ GL GXQLD
lazimnya disebut ‘modern.’ Tidak mengada- akademik ,$,1Ciputat,
DGD DQGDL NHPXGLDQ *%+1 GLNDWDNDQ Di McGill itulah aku sadar: pengajaran Islam di
“berhasil menciptakan suatu sintesis” dalam dan luar negeri berbeda betul. Kuliah dengan
GDODP PHPDGXNDQ 7LPXU GDQ %DUDW XQWXN dialog. Semua mata kuliah diseminarkan. Aku
dijumbuhkan pada kurikulum dan silabus benar-benar merasakan manfaatnya. Aku tak hanya
menerima pelajaran, tetapi terlibat untuk mengerti.
,$,1 Ciputat. Efeknya, perpaduan Timur Di situlah aku baru mengerti Islam ditinjau dari
GDQ %DUDW WHUVHEXW PHQMDGLNDQQ\D PXPSXQL berbagai aspeknya.
memerbarui kajian Islam di Indonesia,
Sudah barang tentu, metodologi adalah
diawali lewat ,$,1WDWNDODLDPHQMDGLUHNWRU
salah satu saja dari keberhasilan kepeloporan
*%+1 GDODP GXQLD SHUNXOLDKDQ GDQ SHQJD-
dalam Perkembangan Pemikiran Islam di Indonesia,” jaran di ,$,1 Ciputat, dan artikel ini tidak
GDODP + $TLE 6XPLQWR HG 5HÀHNVL 3HPEDKDUXDQ
3HPLNLUDQ ,VODP 7DKXQ +DUXQ 1DVXWLRQ (Jakarta: menyudut diri pada topik tersebut, melainkan
/HPEDJD6WXGL$JDPDGDQ)LOVDIDW/6$) hendak meninjau secara konsentratif pada
.DU\DNDU\D *%+1 WLGDN GDQ EHOXP DGD upayanya memelopori falsafah Islam.
dalam taraf sains, sehingga tidak bisa dimasukkan
.HSHORSRUDQ *%+1 GDODP IDOVDIDK
dalam kategori ‘sains kajian Islam.’ Seperti selama ini
WHODK GLNHQDO VHMDN DEDG KDPSLU VHPXD LOPX WHODK Islam dilakukan dengan memasukkan
disainskan, seperti sains politik, sains psikologi, sains falsafah Islam ke dalam kurikulum dan
antropologi, sains etika, sains estetika dan sebagainya, silabus ,$,1 Ciputat. Target pertama-tama
QDPXQ *%+1 WDPSDN WLGDN PHQJDUDKNDQ NDMLDQ
Islamnya ke sains sehingga menjadi ‘sains kajian Islam’
demi kemulusan pengajaran falsafah Islam
atau sejenisnya. pada kegiatan pembelajaran ,$,1 DGDODK
+$TLE6XPLQWRHG5HÀHNVL3HPEDKDUXDQ pembaruan dan perubahan kurikulum.
3HPLNLUDQ,VODPGDQ Dengan cara menambahkan falsafah Islam,
Karel A. Steenbrink, “Dari Kairo hingga
.DQDGD GDQ .DPSXQJ 8WDQ´ GDODP +$TLE 6XPLQWR
(ed.), 5HÀHNVL3HPEDKDUXDQ3HPLNLUDQ,VODP
+DUXQ 1DVXWLRQ ³0HQFDUL ,VODP GL 0F*LOO´
Karel A. Steenbrink, “Dari Kairo hingga GDODP + $TLE 6XPLQWR HG 5HÀHNVL 3HPEDKDUXDQ
.DQDGDGDQ.DPSXQJ8WDQ´ 3HPLNLUDQ,VODP
180 Ilmu Ushuluddin, Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
juga beberapa ilmu-ilmu keislaman lain, ,$,1 Ciputat, dan ,$,1 ODLQQ\D *%+1
ke dalam kurikulum ini, maka kajian Islam tidak mengalami jalan lempang. Sebaliknya,
,$,1Ciputat menjadi luas dan komperhensif. banyak tantangan ia hadapi. Responsi
Selama ini kajian Islam dalan kurikulum para rektor tua adalah menolak falsafah
,$,1 Ciputat terlampau bertitik-tekan pada ,VODP DSDODJL IDOVDIDK %DUDW GDQ LOPX
ilmu-ilmu tertentu seperti biasa, sehingga ilmu umum lainnya. Akhirnya diadakanlah
PHQXUXW *%+1 µWHUODOX VHPSLW¶ 8QWXN LWX pertemuan para rektor ,$,1GL&LXPEXOHXLW
*%+1PHQJXEDKGDQPHQDPEDKNDQIDOVDIDK %DQGXQJSDGDWDKXQGDQVHWHODKGHEDW
Islam demi membagi wawasan mahasiswa panas akhirnya disepakati agar Pengantar
(juga para dosen) terhadap khazanah ilmu Ilmu Agama diajarkan dengan menggunakan
pengetahuan Islam telah berkembang buku ,VODP'LWLQMDXGDUL%HUEDJDL$VSHNQ\D
berabad-abad, namun diabaikan oleh umat -LOLG GDQ . Dari buku itulah kemudian
Islam sendiri. Di bawah sinaran ide besar ini mahasiswa diharapkan mengetahui falsafah,
*%+1WLGDNWDNXWWDNXWPHQMDGLNDQIDOVDIDK WDVDXI GDQ LOPX NDOƗP VHNDOLDQ PHQJXEDK
Islam bagian dari ilmu harus dipelajari, dikaji pandangan. Selain itu diputuskan pula
dan dikembangkan di ,$,1 Ciputat, seperti agar diajarkan juga ilmu-ilmu lain seperti
ungkapannya panjang lebar di bawah ini, sosiologi, antropologi dan metodologi riset.
Di kalangan masyarakat Indonesia terdapat kesan
Setelah diselenggarakan perkuliahan
bahwa Islam bersifat sempit. Kesan itu timbul dari falsafah Islam beberapa tahun, muncul isu
salah pengertian tentang hakekat Islam. Kekeliruan EDKZD NXOLDK IDOVDIDK PHUXVDN DNKODT GDQ
faham ini terdapat bukan hanya di kalangan umat gugatan pun dilayangkan agar meninjau
bukan Islam, tetapi juga di kalangan umat Islam
sendiri, bahkan juga di kalangan sebahagian ulang kebijakan perkuliahan falsafah Islam,
agamawan-agamawan Islam. termasuk juga upaya untuk mengubah
Kekeliruan faham itu terjadi karena kurikulum kurikulum serta mengembalikan ke kurikulum
pendidikan agama Islam banyak dipakai di
VHPXOD 7HUKDGDS UHDNVLUHDNVL LQL *%+1
,QGRQHVLDGLWHNDQNDQSDGDSHQJDMDUDQLEDGDW¿TK
tauhid, tafsir, HҐDGƯWVGDQEDKDVD$UDE2OHKNDUHQD amat risau dan galau, sebab jika terjadi
itu Islam di Indonesia banyak dikenal hanya dari perubahan atau malah penghilangan sama
WLJD DVSHN LEDGDW ¿TK GDQ WDXKLG VDMD 1DPXQ sekali, maka tidak ada asa lagi bagi mahasiswa
LEDGDW ¿TK GDQ WDXKLG LWX SXQ ELDVDQ\D KDQ\D
menurut satu madzhab dan aliran saja. Hal ini untuk berpikir, melainkan mahasiswa hanya
memberi pengetahuan sempit tentang Islam. DNDQ WDKX V\DULµDK WDQSD DTLGDK WDQSD
Dalam Islam sebenarnya terdapat aspek-aspek pemikiran menukik, dan akan kembali ke
lain dari tersebut di atas, seperti aspek teologi, kondisi lama saat segalanya mengacu pada
ajaran spiritual dan moral, sejarah, kebudayaan,
politik, hukum, lembaga-lembaga kemasyarakatan, ¿TK Padahal falsafah memiliki kekuatan
mistisime dan tarekat, falsafat, ilmu pengetahuan amat besar bagi metode berpikir rasional.
dan pemikiran serta usaha-usaha pembaharuan %XNDQVDMDSDGDPDWHULEDKZDµWHQDJDGDODP¶
dalam Islam.
falsafah Islam itu tersimpan, namun pada cara
Sudah barang tentu mengenal Islam hanya mengupas dan memintal materi pun terdapat
tiga, dari aspek-aspek demikian berbagai,
menimbulkan pengertian tidak lengkap ten-
+DUXQ1DVXWLRQ³0XODL%HUNXWDWGLCiputat,”
tang Islam. Hal ini dapat membawa kepada GDODP + $TLE 6XPLQWR HG 5HÀHNVL 3HPEDKDUXDQ
3HPLNLUDQ ,VODP +DUXQ 1DVXWLRQ ³0HQXOLV GDQ
faham dan sikap sempit. 0HQXOLV´ GDODP + $TLE 6XPLQWR HG 5HÀHNVL
Sungguhpun begitu, manakala mengenal- 3HPEDKDUXDQ 3HPLNLUDQ ,VODP $KPDG 6\DGDOL
kan falsafah Islam ke dalam lingkungan “+DUXQ 1DVXWLRQ GDQ 3HUNHPEDQJDQ ,$,1 6\DULI
+LGD\DWXOODK -DNDUWD´ GDODP + $TLE 6XPLQWR HG
5HÀHNVL3HPEDKDUXDQ3HPLNLUDQ,VODP
+DUXQ1DVXWLRQ³3HQGDKXOXDQ´GDODPIslam
+DUXQ1DVXWLRQ³0XODL%HUNXWDWGLCiputat,”
'LWLQMDXGDUL%HUEDJDL$VSHNQ\D-LOLG
Nanang Tahqiq, Kajian dan Pustaka Falsafat Islam di Indonesia 181
kelebihan tak terperi. “Falsafah adalah falsafah Yunani tidak berkembang; tapi pada
metode,” demikian ungkap seorang professor dimensi lain, tanpa falsafah, Islam pun tidak
statistik. Via falsafah, seseorang mahasiswa menjadi agama berperadaban tinggi. Dengan
terlatih berpikir tajam, menghunjam ke dasar falsafah, ajaran Islam semakin memiliki
masalah, serta mampu mengupas persoalan ide-ide cemerlang, baru dan segar, pikiran-
secara komperhensif. Untuk itu, dengan pikiran keagamaan pun menukik tajam, serta
JHUDP *%+1 PHQJKXMDW EDKZD XSD\D mengikuti perubahan-perubahan nilai sesuai
menghilangkan falsafah Islam adalah absurd, masanya.
$NX PHOLKDW DODVDQ DNDQ GLXEDK NXULNXOXP
%LDUSXQ GHPLNLDQ WHWDS VDMD VHODOX DGD
karena diajarkan falsafat. Itu tak benar, Hal jelas, pihak lain di sana menaruh curiga pada
para pengubah itu tidak mengerti kurikulum….. gerakan falsafah, dan senantiasa terdapat
Kukira mereka pun tak mengerti falsafat. beberapa orang coba secara lembut maupun
Sehingga akhirnya mereka menganggap falsafat
PHQLPEXONDQNHEHEDVDQGDQNXUDQJEHUDNKODT kasar menampik falsafah berupa khazanah
%DUDQJNDOL PHPDQJ DGD VHEDJLDQ PDKDVLVZD Islam patut diapresiasi; bahkan lebih dari
)DNXOWDV 8VKXOXGGLQ -XUXVDQ $TLGDK Falsafat itu, mereka berupaya keras membenamkan
cenderung berpikir terlampau rasional, sehingga
falsafah Islam secara tuntas. Dalih paling
keberagamaannya dikhawatirkan. Aku rasa itu
kesalahan dosennya. Juga (ini terjadi di ketika) kerap hadir guna menghapus mata kuliah
PDKDVLVZD EHODMDU IDOVDIDW %DUDW 'LVHEXWNDQ falsafah, bahkan membubarkan Jurusan
1LHW]VFKH EHUNDWD ³7XKDQ VXGDK PDWL´ .DODX $TLGDK )DOVDIDK GL ,$,1 &LSXWDW adalah
dosennya bisa menjawab pertanyaan mereka,
kukira mahasiswa tak akan seperti dikhawatirkan kerusakan moral dan pelalaian terhadap
tadi. Mereka malah bisa bertambah kuat iman. kewajiban-kewajiban agama. Kecurigaan
Jadi, hal salah bukan mahasiswa, bukan jurusan: dan hujatan dialamatkan bahwa banyak
mungkin dosennya. PDKDVLVZD PHQMDGL WLGDN EHUDNKODT GDQ
Coba pikir, mana lebih rasional: Islam atau
.DWROLN" 0HQJDSD RUDQJ .DWROLN EDQ\DN EHODMDU lebih dari itu tidak salat, setelah memelajari
falsafat tapi tetap patuh pada agamanya. Padahal falsafah. Terhadap tuduhan tersebut sekali
agama Katolik tidak serasional Islam. Mestinya ODJL *%+1 µPHQJJDOL NDSDN SHSHUDQJDQ¶
para mahasiswa Katolik itu berontak terhadap
agama mereka. Seharusnya mereka menolak
menolak secara keras dan tegas,
dogma diajukan kepada mereka. Tapi karena dosen Memang kudengar kuliah falsafat diajarkan di
mereka bisa menjawab secara meyakinkan, maka ,$,1 PHUXVDN DNKODT 'LVLQ\DOLU DGD PDKDVLVZD
mereka pun tidak berontak. tidak sembahyang. Padahal menurut pendapatku
DNKODTLWXEHUPXODGDULLEDGDW.DODXLEDGDWWLGDN
%DJL*%+1,VODPGDQIDOVDIDKDGDODKVDWX MDODQ DNKODT SXQ WLGDN MDODQ $NKODT LWX WLGDN
mata uang dengan dua sisi berbeda. Keduanya ELVDGLDMDUNDQWDSLPHVWLGLWDQDPNDQ,WXDNKODT
merupakan ‘duet maut,’ sehingga tak dapat mestinya (ditanamkan) di rumah, bukan di sekolah
(kampus.)
dipisahkan. Falsafah tidak dapat dibuang dari Di sekolah (kampus) ada namanya tasauf. Itu
Islam, mengingat Islam merupakan agama SXQ PHQJDQGXQJ SHODMDUDQ DNKODT 7DSL NDODX
paling rasional di antara tiga agama besar PDKDVLVZD GL UXPDK VXGDK WLGDN EHUDNKODT
dunia. Islam pulalah sebagai agama pertama, VHWHUXVQ\DLDWDNEHUDNKODTODJL7DVDXILWXDNKODT
Jika al-HҐDOOƗM PHQJDWDNDQ ³$QƗ DO+ҐDTT´ LWX LD
dibanding Yahudi dan Kristen, mengadopsi NDWDNDQ NDUHQD VXGDK EHUDNKODT GXOX 3HODMDUDQ
falsafah Yunani, kudian mengadaptasi seperti itu sulit diterima oleh mahasiswa dulunya
ajaran-ajarannya, dan akhirnya menyebarkan sudah menjadi pembohong.
ke seluruh penjuru dunia. Tanpa Islam, %DJL *%+1 NDPSXV PHUXSDNDQ ZDGDK
mengasah pemikiran, bergelut dengan aneka
H. Mastuhu, “+DUXQ 1DVXWLRQ GDQ ,GHQWLWDV
,$,1 -DNDUWD´ GDODP +$TLE 6XPLQWR HG 5HÀHNVL ide dari pelbagai pihak dan pemikir, berkutat
3HPEDKDUXDQ3HPLNLUDQ,VODP281.
+DUXQ1DVXWLRQ³0XODL%HUNXWDWGLCiputat,”
+DUXQ1DVXWLRQ³0XODL%HUNXWDWGLCiputat,”
182 Ilmu Ushuluddin, Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
bersama ragam perdebatan, menempa diri pelecehan terhadap eksistensi, harga diri, dan
dalam perbedaan, sekaligus merayakan JHQJVLQ\D VHQGLUL DSDELOD *%+1 WXUXW VHUWD
keragaman. Kampus bukan lagi berbicara menyirnakan falsafah Islam dari bumi ,$,1
VRDODNKODTSULODNXVRSDQVDQWXQPHODLQNDQ *%+1 PHPDQGDQJ PDQIDDW IDOVDIDK
melahirkan para pemikir. Pasalnya, mayoritas amat besar, terutama bagi keterbukaan
keluaran kampus, hingga pun telah meraih berpikir dan keberanian menerima perbe-
gelar doktor, dan profesor sekalipun, ternyata daan, sebagaimana hal tersebut telah mem-
‘tidak memiliki pemikiran,’ tanpa tesis-tesis buatnya menjadi sosok intelektual amat
baru, dan berkubang dalam ‘daur ulang’ dikenal selama hidupnya menjadi pelopor
semata. Mata kuliah falsafah Islam adalah perbedaan, selain pelopor falsafah Islam.
salah satu instrumen merengkuh cita-cita Ia amat menghargai segala ide, sekaligus
kampus guna menjadi pemasok bagi pemikir- berani melakukan diskusi terbuka, dan berkat
pemikir handal di wilayah Ibu Pertiwi ini. falsafah sajalah keberanian tersebut terbit.
'XV, tampak benar kutipan-kutipan dari Di titik ini ia memanfaatkan falsafah guna
XMDUDQ *%+1 GL DWDV DPDW ngotot untuk menyelidiki sesuatu secara menghunjam
memertahankan falsafah Islam, dan NHXNHXK dan asasiah sehingga tidak mau berdasarkan
melawan tiap-tiap upaya memandang sebelah satu dua pandangan saja, tetapi membaca
PDWDWHUKDGDSXUJHQVLIDOVDIDK,VODP/HZDW dan mendengar banyak pendapat. Setelah
usaha sungguh-sungguhnya ini, maka itu ia pun tidak mengarahkan siapa pun guna
pantaslah ia disebut pelopor falsafah Islam di mengambil pendapat si ini atau si fulan,
,QGRQHVLDNDUHQDKDQ\D*%+1PHQJKDGDSL DWDX SHQGDSDW *%+1 VHQGLUL PHODLQNDQ
tantangan kuat, tetapi ia tak gentar. Dari memberikan kebebasan pada setiap orang
catatan sejarah pun memang baru dirinya untuk memilih pendapat dianggap lebih kuat.
saja tercatat menjadi satu-satunya orang %XNDQ KLQJJD GL VLWX NHEHUDQLDQ WHUVHEXW
WHUOLEDW GDODP SHUWHQWDQJDQ GDQ NRQÀLN VDDW ia malah tak segan-segan memertanyakan
membangun falsafah Islam di Indonesia. doktrin-doktrin telah established, sehingga
/HELK GDUL LWX GDQ GL DWDV VHJDOD doktrin tersebut dipertimbangkan bukanlah
JDODQ\D VXGDK EDUDQJ WHQWX *%+1 QLVFD\D sesuatu WDNHQ IRU JUDQWHG dan di sinilah
mendukung falsafah Islam sampai titik darah OHWDN VXPEDQJDQ *%+1 GDODP PHUD\DNDQ
penghabisan, dan jika menolaknya, hal itu sama perbedaan dengan menyuarakan dan, pada
saja dengan menggugurkan prinsip hidup, saat bersamaan, membongkar semua opini.
idealisme dan perjalanan pengalamannya. %DQ\DN NHVDNVLDQ GLEHULNDQ SHULKDO
Sudah menjadi pilihannya sejak mula-mula *%+1 PHQMDGL SHORSRU SHUEHGDDQ EHUNDW
menjejakkan kakinya dalam dunia perguruan GLVLSOLQIDOVDIDKLDJHOXWL6HMDNWDKXQ
WLQJJLEDKZD*%+1GHQJDQVDUDWNHVDGDUDQ sebelum menjadi rektor ,$,1 &LSXWDW
bersedia kuliah di negeri Timur pada Fakultas *%+1 WHUOLEDW DNWLI PHPEDQWX 3HQGLGLNDQ
UsҚnjOXGGƯQ8QLYHUVLWDVDO$]KDU.DLURGDQ agama Islam di IKIP (Institut Keguruan
Fakultas Pendidikan Universitas America Ilmu Pendidikan) Jakarta, dengan memberi
.DLUR MXJD GDQ QHJHUL %DUDW GL ,QVWLWXWH kuliah, ceramah termasuk menyusun kuriku
RI ,VODPLF 6WXGLHV,,6 0F*LOO 8QLYHUVLW\ lum. Ia juga aktif dalam diskusi mingguan
(Canada), sebab dua universitas tersebut dan dwimingguan di Kelompok Studi
mengajarkan falsafah. Maka merupakan
'HOLDU 1RHU ³+DUXQ 1DVXWLRQ GDODP
+DUXQ1DVXWLRQ³'L0HVLU6HWHODQNX7HUEDLN´
3HUNHPEDQJDQ3HPLNLUDQ,VODPGL,QGRQHVLD´
GDODP + $TLE 6XPLQWR HG 5HÀHNVL 3HPEDKDUXDQ
1XUFKROLVK0DGMLG³$EGXKLVPH3DN+DUXQ´
3HPLNLUDQ ,VODP +DUXQ 1DVXWLRQ ³0HQFDUL ,VODP GDODP + $TLE 6XPLQWR HG 5HÀHNVL 3HPEDKDUXDQ
GL0F*LOO´ 3HPLNLUDQ,VODP 102.
Nanang Tahqiq, Kajian dan Pustaka Falsafat Islam di Indonesia 183
,VODP GL UXPDK 'HOLDU 1RHU GL NRPSOHN Tingkat Master (S2) dan Doktoral (S3) Bagi
IKIP Rawamangun. Ceramah-ceramahnya Falsafah Islam
tersebut menerbitkan kontroversi, dianggap :DODXSXQ *%+1 WHODK EHUKDVLO
bertentangan dengan doktrin-doktrin ke- membangun fondasi falsafah Islam secara
imanan Islam, seperti memertanyakan ke- akademik di lingkungan perguruan tinggi,
mutlakan dan kemahakuasaan Tuhan, dan tingkat kampus, pada sisi lain falsafah Islam
sebagainya. Akhirnya banyak peserta diskusi ini menghajatkan benar guna ditingkatkan
termasuk dari ,$,1 PHQJXQGXUNDQ GLUL NH OHYHO OHELK WLQJJL %DJL GXQLD DNDGHPLN
karena khawatir menipiskan iman, sementara tidak ada cara lain kecuali dengan membuka
mereka cari selama ini adalah ‘penguatan SURJUDP6PDVWHUGDQ6GRNWRUDO6HVXDL
iman.’ Dalam ceramahnya itu, seperti SHQJDODPDQNHWLDGDDQ6GDQ6GLPDVDODOX
Socrates tengah memraktikkan cara-cara membuat lulusan AF tidak dapat melanjutkan
GLDOHNWLN *%+1 EDQ\DN PHPHUWDQ\DNDQ falsafah Islam, karena mereka berpindah
dan mendiskusikan keyakinan-keyakinan disiplin ilmu saat mengambil tingkat master
konvensional dipegangi selama ini untuk maupun doktor. Umumnya setelah rampung
dikritik serta diselidiki secara tajam dan S1 di AF mereka mengambil jurusan politik,
akademik. Tentu saja posisi seperti ini, dalam atau sosiologi, antropologi, atau mengambil
PDQD*%+1GDSDWPHQMDODQNDQSHUDQVHFDUD $NWD GL )DNXOWDV 7DUEL\DK XQWXN PHQMDGL
independen, juga tidak berkecenderungan JXUX GL WLQJNDW ,EWLGDL\DK6' 7VDQDZL\DK
pada salah satu pikiran, karena ia tidak terlibat 603 GDQ $OL\DK60$ (IHNQ\D IDOVDIDK
dalam ‘pergerakan’ maupun parpol (partai ,VODPWLGDNGDSDWPHNDUVLJQL¿NDQ
politik), tapi murni spesialis secara akademis Sangat disayangkan Jurusan Falsafah
dalam bidang kajian Islam. Orang-orang ,VODP XQWXN 6 EDUX GLEXND WDKXQ LQL
pergerakan dan parpol senantiasa menjadi ROHK )8) 8,1 &LSXWDW DGDSXQ 6 EHOXP
partisan, maka pikiran keagamaan mereka pun dapat dibuka karena harus menunggu S2
senantiasa harus sejalan dengan kepentingan berjalan terlebih dahulu. Pada sisi lain ada
SHUJHUDNDQ DGDSXQ *%+1 VHPDWDPDWD hal memrihatinkan, bahwa rumusan silabus
‘mencari kebenaran’ dari suatu masalah, dan materi S2 ini tanpa konsep jelas. Demi
tanpa dibebani oleh keperluan partisan. mengejar mutu serta ketertinggalan kajian
.RQVHNXHQVLQ\D *%+1 PHUXSDNDQ RUDQJ falsafah Islam dari negeri-negeri lain, S2 dan
pertama membincangkan kajian Islam pada 6 LQL KDUXV GLGHVDLQ VHVHNVDPD PXQJNLQ
umumnya, termasuk falsafah Islam, secara dan tidak boleh seperti S1 lagi, melainkan
independen dan akademik, di luar kepentingan ditujukan pada penguatan serta pendalaman
memenuhi organisasi dan pergerakan. Inilah falsafah Islam. Oleh sebab itu, formula S2
EXNWLEXNWL PHPEXDW *%+1 PHQMDGL RUDQJ GDQ6KDUXVGLDWXUVHODUDVGHQJDQNHEXWXKDQ
pertama mengenalkan kajian Islam secara paling mendesak. Jika pihak pengelola tidak
akademis di Indonesia, tanpa diberati beban SDKDPVRDOVRDOLQLPDNDSURJUDP6GDQ6
interest pergerakan. Oleh sebab itu ia pun akan jatuh, secara tidak terhormat, menjadi
menjadi pelopor perbedaan, karena tidak ada SHUXODQJDQ 6 EHODND 3DGDKDO 6 GDQ 6
beban apapun, kecuali kepentingan keilmuan. bukanlah pengulangan melainkan kelanjutan
dan pendalaman.
Faktor paling mendesak, dan amat
kasat mata dapat dicandra oleh setiap civitas
'HOLDU 1RHU ³+DUXQ 1DVXWLRQ GDODP akademika bergulat di falsafah Islam ialah
3HUNHPEDQJDQ3HPLNLUDQ,VODPGL,QGRQHVLD´ kelangkaan buku-buku falsafah Islam dalam
'HOLDU 1RHU ³+DUXQ 1DVXWLRQ GDODP
3HUNHPEDQJDQ3HPLNLUDQ,VODPGL,QGRQHVLD´ bahasa Indonesia, terutama terjemahan untuk
184 Ilmu Ushuluddin, Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
karya-karya para failasuf Muslim klasik sejak dengan keharusan memunyai satu tesis
DEDG+0'HQJDQGHPLNLDQXQWXNPDVD teruji secara kuat. Gerakan penerjemahan
masa awal, sekitar lima tahun, mahasiswa dimaksud di atas dapat disinkronkan dengan
S2 lebih baik didorong pada gerakan GRURQJDQ DJDU PDKDVLVZD 6 GDQ 6 VHFDUD
terjemahan buku-buku falsafah dari bahasa penuh melakukan penelitian komperhensif
Arab dan Inggris, dan bahasa-bahasa lain dalam menerjemahkan sebuah buku. Untuk
jika memungkinkan seperti, Perancis, Jerman itulah patut disimak saran H.M. Rasjidi saat
dan Italia. Sudah barang tentu persoalan ini menyatakan,
dapat dilakukan dengan baik mengingat salah Tapi menurut saya, ,$,1 WLGDN SHUOX WHUJHVDJHVD
satu personil dekanat FUF adalah lulusan menelorkan doktor sebanyak mungkin. Kalau
Mesir; tentu ia akan mudah mendapat akses perlu, dalam setahun cukup dua atau tiga, asal
buku-buku falsafah Islam dalam bahasa betul-betul bermutu. Apa dapat disaksikan sekarang
ini, ujian promosi doktor di ,$,1EHOXPPHPHQXKL
Arab, apalagi para failasuf klasik menulis persyaratan. Saya kenal seorang penguji dengan
dalam bahasa Arab, dan buku-buku falsafah pengetahuan Islamnya sangat sedikit. Sungguh
Islam memang pertama-tama ditulis dalam saya tidak mengerti cara memilih penguji-penguji
bahasa Arab. Gerakan ini menjadi lebih afd́al ujian doktor di ,$,1WHUVHEXW
VHEDJDLIRNXVEDJL6GDQ6NHODN'HQJDQ Simpulan
demikian, kemajuan S2 ini berada di pundak Dari sisi materi kajian falsafah Islam
Dekan dan Dekan I, adapun dekan-dekan lain di Indonesia masih kurang tajam dalam hal
menjadi supporting people bagi ide-ide besar asas-asas falsafah Islam. Pada saat FUF
ditelurkan oleh kedua pejabat tersebut. 8,1 PHQJKLODQJNDQ NXULNXOXP GDQ VLODEXV
Terasa benar dalam perjalanan FUF, asas-asas falsafah Islam, maka kondisi ini
falsafah Islam tidak dapat dikembangkan semakin membahayakan. Adapun dari sisi
karena pejabat tidak memiliki ide-ide pustaka, biarpun mengalami penambahan
segar, jangan lagi membiayai penelitian- pesat, namun pada umumnya lebih banyak
penelitian intensif. Contoh kecil dapat mengemukakan tokoh-tokoh serta failasuf
dilihat, misalnya, seminar FUF selama ini Islam, tapi sama sekali tidak ada berbicara
seminar selalu tentang ‘kerukunan umat WHQWDQJ VHMDUDK IDOVDIDK ,VODP %XNXEXNX
beragama,’ seakan FUF cuma satu jurusan komperhensif hanya diwakili oleh dua buku
yakni Jurusan Perbandingan Agama (PA), terjemahan karya Majid Fachry berjudul
bahkan lebih kecil lagi yakni seakan hanya 6HMDUDK)LOVDIDW,VODPdan karangan Seyyed
mengurusi ‘umat beragama masih belum +RVVHLQ 1DVU EHVHUWD 2OLYHU /HDPDQ
rukun di Indonesia ini,’ padahal Jurusan PA (QVLNORSHGL7HPDWLV)LOVDIDW,VODP-LOLGGDQ
sesungguhnya memiliki banyak agenda. 2. Sudah sewajibnya pula program master
Selain pada penerjemahan, pemusatan 6GDQGRNWRUDO6GLEXNDXQWXNVHPDNLQ
utama bagi program master dan doktor memerkuat kajian falsafah Islam, terutama
falsafah Islam seharusnya bukan lagi pada bagi Indonesia.
upaya mengeluarkan sebanyak mungkin
OXOXVDQOXOXVDQ 6 GDQ 6 DOLKDOLK
seyogyanya dititikberatkan pada pembinaan
mencetak ahli-ahli falsafah Islam mumpuni,
H.M. Rasjid, “Kesan Pribadi terhadap Harun
1DVXWLRQ´ GDODP + $TLE 6XPLQWR HG 5HÀHNVL
3HPEDKDUXDQ3HPLNLUDQ,VODP