Anda di halaman 1dari 6

STOMATA

A. Definisi Stomata
Stomata berasal dari bahasa Yunani, yaitu stoma yang berarti lubang atau porus, jadi
stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis
khusus yang disebut sel penutup. Stomata merupakan modifikasi dari sel epidermis daun
berupa sepasang sel penjaga yang bisa menimbulkan sula (lubang) sehingga uap air dan gas
dapat dipertukarkan antara bagian dalam dari stomata dengan lingkungan.Stomata adalah
mulut kecil atau pori-pori dalam jaringan tumbuhan yang memungkinkan pertukaran gas.
Stomata biasanya ditemukan di daun tanaman tetapi juga dapat ditemukan di beberapa
batang. Sel khusus yang dikenal sebagai sel penjaga mengelilingi stomata dan berfungsi
untuk membuka dan menutup pori-pori stomata. Lentisel adalah pori-pori kecil seperti mulut
yang terjadi di batang dan akar selama pertumbuhan sekunder tumbuhan. Fungsi utamanya
adalah untuk bertukar gas antara jaringan di dalam dan lingkungan luar. Lentisel selalu
terbuka. Adapun persamaannya ialah : Keduanya merupakan jenis pori yang terdapat pada
tumbuhan, Keduanya terlibat dalam pertukaran gas tanaman, Keduanya terlibat dalam
pembagian uap air.
Lentisel adalah lubang lubang kecil pada batang tumbuhan sebagai tempat keluar
masuknya udara / sebagai tempat pernapasan. Pada tumbuhan dikotil, terdapat lapisan gabus
yang akan menggantikan epidermis. Lapisan inilah yang terdiri dari sel mati dan melindungi
batang. Baik parenkim gabus, cambium gabus dan lapisan gabus akan mengelupas dan lepas
dari kulit. Karena lepas, maka batang tumbuhan mengeluarkan lubang / pori – pori. Proses ini
lah yang mengakibatkan terjadinya lenti sel.
B. Fungsi Stomata
1. Mendapatkan karbondioksida dan melepaskan air
Tanaman membutuhkan karbon dioksida untuk fotosintesis. Karbondioksida sendiri sudah
terdapat di atmosfer. Manusia, kendaraan bermotor, dan industri juga mengeluarkan gas
karbondioksida yang bisa juga menyebabkan dampak pencemaran udara. Hampir kebanyakan
tanaman membutuhkan stomata untuk terbuka selama siang hari. Bagian udara di daun akan
dipenuhi dengan uap air yang keluar dari daun melalui stomata. Ini dikenal dengan proses
transpirasi. Tanaman tidak dapat mendapatkan karbon dioksida tanpa mengeluarkan uap air
tersebut.
2. Merespon perubahan lingkungan
Fungsi stomata yang utama berperan penting dalam fotosintesis, transportasi air tanaman dan
pertukaran udara. Kepadatan stomata dan lubang stomata akan terpengaruh karena faktor
lingkungan seperti konsentrasi karbon dioksida, tingkat cahaya, temperatur udara, dan durasi
siang hari. Penurunan jumlah stomata merupakan cara tanaman merespon meningkatkan
karbon dioksida dalam atmosfer. Jadi kita bisa mendeteksi tentang perubahan lingkungan
melalui perilaku stomata pada tumbuhan. Saat kualitas udara tidak baik maka stomata akan
menurun.
3. Mendeteksi produktivitas tanaman secara alami
Perubahan lingkungan seperti meningkatnya temperature, perubahan pola hujan,
perubahan iklim, dan sebagainya dapat berdampak pada pengurangan produksi makanan dan
dapat memberikan efek negatif dalam produksi pertanian. Meningkatnya kadar CO2 di
atmosfer meningkatkan fotosintesis, mengurangi tranpirasi dan  mengurangi efisiensi
penggunaan air. Memprediksi bagaimana stomata beraksi selama adaptasi dapat membantu
untuk memahami sistem produktivitas tanaman baik secara alami maupun sistem pertanian.
Petani tanaman mulai bekerja bersama untuk menemukan spesies yang dapat dikembangkan
dengan baik untuk menghadapi perubahan lingkungan.
C. Bagian-bagian Stomata

1. Sel Penutup (Guard Cell)


Sel penutup disebut juga sel penjaga. Sel penutup terdiri dari sepasang sel
yang kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Sel-sel penutup merupakan sel-
sel aktif (hidup). Pada sel-sel penutup terdapat kloroplas. 
2. Celah (Aperture = porus)
Di antara kedua sel penutup terdapat celah (porus) yang berupa lubang kecil. Sel
penutup dapat mengatur menutup atau membukanya porus berdasarkan perubahan
osmosisnya.
3. Sel Tetangga (Subsidiary Cell)
Sel tetangga merupakan sel-sel yang berdampingan atau yang berada di sekitar sel-
sel penutup. Sel-sel tetangga dapat terdiri dari dua buah atau lebih yang secara khusus
melangsungkan fungsinya secara berasosiasi dengan selsel penutup.
4. Ruang Udara Dalam (Substomata Chamber)
Ruang udara merupakan suatu ruang antarsel yang besar dan berfungsi ganda
dalam fotosintesis, transpirasi, dan juga respirasi. Keadaan keempat bagian tersebut
berbeda pada saat stomata terbuka dan tertutup.
Tipe-tipe stomata tersebut adalah sebagai berikut:
 Anomostik (Citrulus): Sejumlah sel yang mengelilingi sel penjaga yang tidak berbeda
ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainya. Contoh: Piperaceaea(sirih-sirihan, missal
tanaman sirih)
 Anisostik (Sedum):  Sel tetangga terdiri dari tiga yang tidak sama besar mengelilingi
sel penjaga. Contoh:  Solanum(tomat, kentang, terong)
 Parasistik (Vigna): Setiap sel penjaga diiringi sel tetangga yang sejajar dengan sumbu
celah. Contoh: Rubiupaceae(Suku ini terdiri atas pepohonan, perdu, liana, atau herbal yang
tumbuh di atas tanah, missal mengkudu dan kopi)
 Diasitik (Dianthus):  Sel penjaga dikeliingi oleh dua sel penjaga yang dindingnya
sama besar dan tegak lurus pada sumbu celah stoma. Contoh: Acanthaceae(kenikir, polong-
polongan)
 Aktinositik (Lannea):  Sel yang susunannya melingkar radial memanjang ke arah sel
penutup. Bentuk dindingnya segilima atau enam. Terdiri dari empat atau lebih sel tetangga.
Contoh: Musaceae(pisang-pisangan)
 Saiklositik (Schinopsis): Sel tetangga empat atau lebih melingkar memutar radial
kearah sel penjaga membentuk lingkaran sempit . Bentuknya persegi panjang dan tidak
berbeda jauh dengan bentuk sel penjaga. Contoh: Palmae(palem-paleman missal kelapa dan
sagu)
Pada monokotil, sel penutup Gramineae memiliki struktur yang khusus dan seragam.
Bila dilihat dari permukaan daun, sel penutup ramping di tengah dan menggelembung di
ujungnya. Dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup. Tipe ini
disebut dengan tipe halter. Letak stomata pada epidermis bermacam-macam, ada yang sejajar
dengan permukaan epidermis (panerofor) dan ada pula yang tenggelam di bawah permukaan
epidermis (kriptofor)

Xerofit yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi pada iklim yang kering, maka
mempunyai bermacam modifikasi untuk mampu mengurangi transpirasi salah satunya yaitu
modifikasi stomata. Pada daun tanaman ini, stomata terkonsentrasi di permukaan bawah
daun, seringkali terletak di crypt yaitu lekukan untuk melindungi stomata dari angin kering
untuk mengurangi transpirasi.
D. Faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata
Sekitar 90% air yang dikeluarkan oleh tumbuhan keluar melewati stomata.. Sel-sel
penjaga berfungsi mempengaruhi stomata untuk membuka atau menutup. Membuka atau
menutupnya stomata dipengaruhi oleh tekanan turgor
1. Faktor eksternal
Intensitas cahaya matahari, konsentrasi CO2 dan asam absisat (ABA). Cahaya
matahari merangsang sel penutup menyerap ion K+ dan air, sehingga stomata membuka pada
pagi hari. Konsentrasi CO2 yang rendah di dalam daun juga menyebabkan stomata membuka.
Pada kondisi kekeringan (dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan lainnya seperti
tergenang atau suhu tinggi) , kandungan ABA pada daun akan meningkat terlebih dahulu
sebelum stomata mulai menutup atau dengan kata lain ABA akan dikirim masuk sel penjaga
sehingga stomata akan menutup. Hormon ini merangsang penutupan stomata pada epidermis
daun dengan menurunkan tekanan osmotik dalam sel dan menyebabkan turgor sel sehingga
sangat membantu di lingkungan mencekam
2. Faktor internal (jam biologis)
Jam biologis memicu serapan ion pada pagi hari sehingga stomata membuka,
sedangkan malam hari terjadi pembebasan ion yang menyebabkan stomata menutup.
Jadi intinya ialah di tekanan vigor pada tanaman
E. Perbedaan stomata monokotil dan dikotil
Daun dikotil yang memiliki pertulangan menyirip stomatanya tersebar, sedangkan pada
daun monokotil stomata terletak bersusun sejajar. Dikotil merupakan tanaman C3 sehingga
stomatanya lebih sedikit dan menyebar yang bertujuan untuk mengurangi penguapan.
Sementara itu untuk tanaman monokotil yang tergolong C4 ialah stomata banyak dan berjajar
sebab butuh penguapan yang lebih besar.

Stomata monokotil Stomata dikotil

F. Perbedaan stomata tanaman darat dan air


Pada tumbuhan darat, stomata banyak terdapat pada bagian bawah daun, sedangkan
pada tumbuhan yang hidup di air, stomata banyak terdapat pada permukaan atas daun
METODOLOGI
Alat:
1. mikroskop
2. selotip
3. kutek bening
4. cutter/silet
5. kaca preparat

Bahan:
1. daun mangga
2. daun jagung
3. daun teratai

Cara kerja:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melapisi daun mangga, daun jagung, dan daun kayu apu dengan kutek bening, tunggu
hingga kering
3. Setelah kering, menutup bagian yang dilapisi kutek dengan selotip
4. Melepaskan selotip dari daun tersebut
5. Meletakkan selotip tersebut pada kaca preparat dan mengamati di bawah mikroskop
6. Mencatat hasil dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai