Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI SENSORI SUARA


MENDENGARKAN MUSIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. MOCH. HAKIM H.C (1801033) 8. MUHAMMAD RIZA (1901032)


2. AMIRUL NAUFAL H (1901010) 9. QORI JABAL R (1901039)
3. DYAH S (1901018) 10. ROSALIA INTAN M (1901044)
4. FARID K.M (1901023) 11. SRI VIVIN PUTRI O (1901047)
5. FEARLYANA A.M (1901025) 12. VERANDA P (1901051)
6. FIRLIANISSA N.R (1901026) 13. YANUAR R (1901052)
7. LINTANG S (1901030) 14. YULIA DWI C (1901053)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN AJARAN 2021/2022
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI SENSORI

A. Pendahuluan (Menggambarkan garis besar TAK yang akan dilakukan)


Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum
diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas,
serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial
budaya (PPDGJ III, 2001). Menurut Emil Kraepelin, 1986 gangguan ini disebut Demensia
prekoks yang dalam perjalanannya memperlihatkan adanya deteriorasi dibedakan menjadi
katatonik, hebefrenik dan paranoid (Adi Soekarto,1997). Gejala-gejala yang karakteristik nya
meliputi proses psikologik yang multipel dan dapat digolongkan kedalam: isi dan bentuk
pikir, persepsi, afek, insight, kemauan, hubungan dengan dunia luar, perilaku psikomotorik.
Salah satu dari gejala pasien dengan skizofrenia adalah gangguan proses pikir. Proses pikir
merupakan aktivitas dalam berfikir. Pada pasien dengan skizofrenia dapat terjadi
ketidaksesuaian kognitif, kurang atau masalah memori, egosentris, berfikir nonrealistik, tidak
sesuai dan sirkumtansial (Stuart& Sundeen, ,1998).
Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi medik yang terarah bagi pasien baik fisik
maupun mental. Penyelenggaraan dan pelaksanaan terapi aktivitas dilakukan di ruang MPKP
RS Grhasia dengan jumlah total pasien saat ini adalah 7 orang. Oleh sebab itu berdasarkan
latar belakang masalah yang ada maka dilakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
umum kemampuan persepsi melihat gamabar. Dengan menggunakan aktivitas sebagai media
terapi maka diharapkan pasien dapat berfikir realistik, mampu meninterpretasikan lingkungan
dengan akurat.
Terapi aktivitas kelompok( TAK ) : stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua
panca indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat. Aktivitas stimulasi sensori dapat
berupa stimulus berupa penglihatan, pendengaran, dan lain-lainnya seperti: gambar,video,
tarian dan nyanyian.
Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi sosial, menarik
diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal. Aktivitas digunakan sebagai
stimulus sensori klien kemudian diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang
disediakan, berupa ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi wajah dan gerakan tubuh).

B. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya terapi aktivitas kelompok ini:
1. Tujuan umum:
 Klien dapat merespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
2. Tujuan khusus:
 Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
 Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
 Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.

C. Pelaksanaan
Hari/Tanggal :
Waktu :
Peserta :
1. Karakteritik klien
 Klien yang mempunyai indikasi TAK simulasi sensori adalah klien isolasi sosial,
menarik diri, harga diri rendah yang disetai kurang komunikasi verbal.
2. Proses seleksi
 Mengkaji klien dengan tanda isolasi sosial, menarik diri,harga diri rendah.
 Mengkomunikasikan dengan perawat ruangan
 Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing
3. Data klien
Daftar nama klien:
3.1
3.2
3.3
3.4
D. Peraturan
1. Jika klien pergi atau meninggalkan ruangan terapis mengingatkan kontrak yang telah
disepakati.
2. Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara jika klien tetap tidak mau
berbicara terapis atau leader meningkatkan motivasi klien dengan mengatakan “ Yang
lain bisa pasti Bapak bisa “
3. Jika klien melakukan hal –hal yang tidak di inginkan (amuk, mengganggu pasien lain,
ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan permainan.

E. Pengorganisasian
 Sesi 1
Hari :…
Tanggal :…
Pukul : … WIB.
Tempat :…
Terapis Tambahkan juga tugas masing-masing terapis
Leadear :…
Tugas :
- Menyiapkan proposal kegiatan TAKS
- Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
- Menjelaskan permainan.
- Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan
memperkenalkan dirinya.
- Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
- Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam .

Co Leader : …
Observer :…
Fasilitator : …
 Sesi 2
Hari :…
Tanggal :…
Pukul : … WIB
Tempat :…
Terapis
Leadear :…
Co Leader : …
Observer :…
Fasilitator : …

 Sesi 3
Hari :…
Tanggal :…
Pukul : … WIB
Tempat :…
Terapis
Leadear :…
Co Leader : …
Observer :…
Fasilitator : …

F. Seting tempat
keterangan
: leader
: co leader
: fasilitator

: observer
: pasien
1. Terapis dan klien duduk membentuk lingkaran
2. Leader berada di samping klien, fasilitator berada diantara klien dan observer berada
disamping leader
Ruangan nyaman dan terang.

G. Alat yang digunakan


1. HP
2. LAPTOP
H. Metode
1. Diskusi

I. STRATEGI PELAKSANAAN

TAK STIMULASI SENSORI SUARA


Sesi 1: Mendengar Musik
 Langkah Kegiatan
 Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik diri, harga diri
rendah dan tidak mau bicara
b. Mempersiakan alat dan tempat pertemuan
 Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi atau validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
 Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan music
b. Terapis menjelaskan aturan main berikut : jelaskan secara jelas……
 Tahap Kerja
a. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama
panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
b. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua klien
untuk bertepuk tangan.
c. Terapis dan klien memakai papan nama.
d. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau berjoget
sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta mencritakan isi dari
lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan lagu.
e. Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan (kira-kira 15
menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respon
klien terhadap musik.
f. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua
klie mendapat giliran.
g. Terapis memberiikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya, dan mengajak
klien lain bertepuk tangan.
 Tahap Terminasi
a. Evaluasi
o Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
o Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan brmakna
dalam kehidupannya.
c. Kontrak yang akan dating
o Menyepakati TAK yanag akan dating yaitu menggambar.
o Menyepakati waktu dan tempat
 Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja, aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi
sensori mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan,
respon terhadap musik, memberi pendapat tentang musik yang didengar dan perasaan saat
mendengar musik
 KEMAMPUAN MEMBERI RESPON PADA MUSIK
No Nama
Aspek yang klien
dinilai K1 K2 K3 K4 K5
1. Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir.
2. Memberi respon
(ikut
bernyanyi /menari
/ joget atau
menggerakkan
tangan sampai
kaki sesuai irama.
3. Memberi
pendapat tentang
music yang
didengar.
4. Menjelaskan
perasaan setelah
mendengar lagu.

Sesi 2: Menggambar
 Langkah Kegiatan
 Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
 Orientasi
a. Salam Terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Terapis dan klien memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
 Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritakannya
kepada orang lain.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

 Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain.
b. Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien.
c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini.
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberi penguatan kepada
klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
e. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien untuk
memper- lihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada klien lain. Yang
harus dicerita- kan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut menurut klien.
f. Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
g. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain bertepuk
tangan.
 Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui
gambar.
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.
 Menyepakati waktu dan tempat.

 Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensoris menggambar, kemam- puan klien
yang diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa
yang di- gambar, dan menceritakan makna gambar.

 STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR


No Nama
Aspek yang dinilai klien
K1 K2 K3 K4 K5
1. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir .
2. Menggambar sampai
selesai.
3. Menyebutkan apa yang
digambar.
4. Menceritakan makna
gambar.

Sesi 3: Menonton TV/Video


A. Tujuan :
1. Klien dapat memberi respons terhadap tontonan TV/video (jika menonton TV, acara
tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien).
2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton pada perasaan klien.
B. Setting
1. Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran di depan televisi.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
C. Alat
1. Video/CD player dan video tape/CD
2. Televisi
D. Metode
Diskusi
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien mengikuti TAK Sesi 2.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien.
- Terapis dan klien memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV/video dan menceritakannya.
- Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menonton TV/video
dan menceritakan makna yang telah ditonton.
b. Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
c. Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video.
d. Setelah selesai menonton, masing-masing klien diberi kesempatan menceritakan
isi tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien. Berurutan searah jarum jam,
dimulai dari klien yang ada di sebelah kiri terapis. Sampai semua klien mendapat
giliran.
e. Setelah selesai klien menceritakan perasaannya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan dan memberikan pujian.
4. Terminasi
Tahap Terminasi
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang baik.
c. Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK akan datang sesuai yang dengan indikasi klien
- Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK Untuk stimulasi
sensoris menonton, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan,
berespons terhadap tontonan, menceritakan isi tontotan, dan mengungkapkan
perasaan saat menonton. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 3, TAK stimulasi sensoris
menonton. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa
respons, klien tidak dapat menceritakan isi tontonan dan perasaannya. Tingkatkan
stimulus di ruangan, ulang kembali dengan sitmulus yang berbeda.

Sesi 3 : TAK
Stimulasi sensori menonton

No Nama
Aspek yang dinilai klien
K1 K2 K3 K4 K5
1. Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir TAK
2. Memberi respons
pada saat menonton
(senyum, sedih, dan
gembira).
3. Menceritakan cerita
dalam TV/Video
4. Menceritakan
perasaan setelah
menonton

Anda mungkin juga menyukai