Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui suatu produk makanan, dimana makanan tersebut melalui berbagai proses pengolahan yang salah satu contohnya yaitu pengeringan. Pengeringan biasanya dilakukan sebelum pengemasan dengan tujuan pengawetan terhadap produk makanan tersebut. Bahan makanan pada umumnya memiliki kandungan air yang dapat menyebabkan bakteri dapat berkembang biak di dalam makanan tersebut, peristiwa ini sering dikenal dengan istilah teroksidasi. Proses oksidasi pada bahan makanan dapat dicegah dengan baik melalui proses pengeringan. Pengeringan dengan menggunakan alat pengering tidak bergantung pada cuaca, tidak memerlukan tempat yang luas, kapasitas pengeringan dapat diatur sesuai kebutuhan, kondisi pengeringan dapat dikontrol dan dapat meningkatkan nilai ekonomis bahan. Cara tersebut dilakukan dengan menurunkan persen kelambaban udara dengan mengalirkan udara tidak jenuh di sekeliling bahan, sehingga tekanan uap air bahan lebih besar dari tekanan uap air di udara. Perbedaan tekanan itu menyebabkan terjadinya aliran uap air dari bahan ke udara. Pengeringan adalah salah satu rangkaian proses industri yang perlu dipahami oleh insinyur proses, sehingga perlu dilakukan percobaan dan pemahaman terhadap proses pengeringan. Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana mikroorganisme dapat beraktivitas dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau bakteri terhenti sama sekali. Selain perpindahan massa, biasanya pada proses pemisahan tersebut terjadi pula pertukaran panas. Dengan demikian bahan yang dikeringkan mempunyai waktu simpan lebih lama. Selain dari pada itu, bahan yang kering juga dapat mengurangi biaya pengemasan, biaya transportasi dan juga mempermudah dalam penanganan yang selanjutnya (Dewi, 2016).
1 2
1.2. Tujuan Percobaan
1. Membuat grafik hubungan antara kecepatan pengeringan (N) dengan kandungan H2O dalam padatan (x). 2. Mengevaluasi nilai koefisien massa transfer massa uap H2O dari permukaan padatan ke udara.
1.3. Batasan Masalah
Pada percobaan ini dilakukan pengamatan terhadap laju alir pengering (N), bahan yang digunakan adalah ubi jalar dengan ukuran bahan yaitu 2 x 2 x 0,5 cm dimana bahan diamati setiap 20 menit.