Anda di halaman 1dari 6

IX-1

BAB IX

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

IX.1. Lokasi Pabrik

Pabrik Anilin direncanakan berdiri di Cilegon propinsi Banten dengan

pertimbangan sebagai berikut :

1. Penyediaan Bahan Baku

Lokasi dipilih dekat jalan raya untuk menekan biaya transportasi dalam

pengadaan bahan baku. Dengan memilih lokasi di kawasan industri ini maka

biaya-biaya tambahan untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu bisa

dikurangi dengan mengandalkan fasilitas-fasilitas yang telah tersedia.

2. Daerah Pemasaran

Daerah Cilegon, Banten sekarang ini berkembang pesat sebagai daerah

niaga dan industri. Hal ini akan mempermudah penjualan hasil, baik untuk

pemasaran domestik maupun pasaran luar negeri karena dekat dengan pabrik-

pabrik lain yang berkaitan.

3. Fasilitas Transportasi

Sarana transportasi di daerah ini yang meliputi jalan raya, pelabuhan dan

bandara yang relatif dekat, sangat memudahkan untuk pendistribusian.

4. Tenaga Kerja

Lokasi merupakan kota besar yang merupakan penyedia tenaga kerja

terdidik yang memadai.


IX-2

5. Utilitas

Suplai air maupun bahan bakar di daerah ini cukup mudah didapat,

sedangkan penyediaan energi listrik juga tidak sulit karena sudah ada jaringan

PLN pada kawasan indutri ini.

6. Tanah dan Kondisi Wilayah

Banten seperti juga daerah lain di Indonesia beriklim tropis yang tidak

menimbulkan masalah dalam pengoperasian pabrik. Sedangkan untuk

karakteristik lokasi, daerah Banten merupakan tanah daratan dan tidak

termasuk daerah rawan gempa.

7. Prasarana Penunjang

Daerah Banten memiliki kemungkinan untuk dilakukannya perluasan

pabrik dan peningkatan kapasitas, yang tujuannya untuk memenuhi permintaan

konsumen baik untuk pasar domestik maupun luar negeri.

IX.2. Tata Letak Pabrik Keseluruhan

Tata letak pabrik keseluruhan diusahakan agar transportasi bahan baku dan

produk mudah, serta terdapat daerah (zona) untuk keadaan darurat, keperluan olah

raga, serta hal-hal lain yang dapat menunjang kelancaran produksi.

IX.3. Lay Out Pabrik

Setelah proses flow diagram disusun, sebelum desain pemipaan struktural

dan listrik dinilai, maka lay out proses pabrik dan peralatan harus direncanakan

terlebih dahulu. Perencanaan lay out pabrik meliputi : perencanaan storage area,
IX-3

process area dan handling area. Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam lay

out pabrik adalah :

a. Tanah yang tersedia

b. Tipe dan kualitas produk

c. Kemungkinan pengembangan pabrik di masa mendatang

d. Distribusi bahan baku, bahan jadi, air, listrik, dan lain-lain

e. Keadaan lingkungan, cuaca dan sosial

f. Keamanan terhadap kebakaran, gas beracun dan bentuk bangunan

g. Pengaturan terhadap penggunaan lantai ruangan dan elevasi

Secara garis besar lay out pabrik dibagi menjadi beberapa daerah utama,

yaitu :

1. Daerah administrasi/perkantoran dan laboratorium

Daerah administrasi merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang

mengatur kelancaran operasi. Laboratorium sebagai pusat pengendalian kualitas

dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang akan yang dijual.

2. Daerah Proses dan Ruang Kontrol

Merupakan daerah tempat alat-alat proses diletakkan dan proses berlangsung.

Ruang control sebagai pusat pengendalian berlangsungnya proses.

3. Daerah Pergudangan, Umum, Bengkel, dan Garasi

4. Daerah Utilitas dan Power Station

Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan air dan tenaga listrik

dipusatkan. Adapun perincian luas tanah sebagai bangunan pabrik dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :


IX-4

Tabel IX.1. Perincian Luas Tanah

No Jenis Bangunan Luas (m2)


1 Pos keamanan (2 buah) 50
2 Area parker 1000
3 Kantin dan koperasi karyawan 200
4 Taman/jalur hijau jalan 8000
5 Bengkel dan gudang alat 950
6 Gudang bahan kimia 200
7 Pemadam kebakaran 200
8 Area utilitas 5000
9 Area perluasan pabrik 5500
10 Area proses 12800
11 Ruang control 200
No Jenis Bangunan Luas (m2)
12 Poliklinik 100
13 Laboratorium 100
14 Perpustakaan 200
15 Kantor 1500
16 Musholla 250
17 Perumahan 8000
18 Unit pengolahan limbah 800
Total 45000

IX.4. Tata Letak Alat-Alat Proses

Tata letak alat-alat proses diusahakan sesuai dengan urutan kerja dan fungsi

masing-masing alat. Tata letak yang baik yaitu :

a. Keterkaitan kegiatan yang terencana

b. Pola aliran bahan yang terencana

c. Ruang yang luas untuk perawatan alat penukar panas

d. Aliran yang lurus

e. Jarak antar alat yang cukup

f. Metode pemindahan yang terencana


IX-5

IX.5. Lay out Peralatan

Dalam perancangan tata letak peralatan proses pada pabrik ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Aliran bahan baku dan produk

Jalannya aliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan

keuntungan ekonomis yang besar, serta menunjang kelancaran dan keamanan

produksi.

2. Aliran udara

Aliran udara di dalam dan sekitar area proses perlu diperhatikan

kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara

pada suatu tempat berupa penumpukan atau akumulasi bahan kimia berbahaya

yang dapat membahayakan keselamatan pekerja, selain itu perlu

memperhatikan arah hembusan angin.

3. Pencahayaan

Penerangan seluruh pabrik harus memadai. Pada tempat-tempat proses

yang berbahaya atau beresiko tinggi harus diberi penerangan tambahan.

4. Lalu lintas manusia dan kendaraan

Dalam perancangan lay out peralatan, perlu diperhatikan agar pekerja

dapat mencapai seluruh alat proses dengan cepat dan mudah agar apabila

terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki, selain itu keamanan

pekerja selama menjalankan tugasnya perlu diprioritaskan.


IX-6

5. Pertimbangan Ekonomi

Dalam menempatkan alat-alat proses pada pabrik diusahakan agar dapat

menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran serta keamanan produksi

pabrik sehingga dapat menguntungkan dari segi ekonomi.

6. Jarak antar alat proses

Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi,

sebaiknya dipisahkan dari alat proses lainnya, sehingga apabila terjadi ledakan

atau kebakaran pada alat tersebut, tidak membahayakan alat-alat proses

lainnya.

Anda mungkin juga menyukai