Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri pengolahan kelapa sawit dalam produksinya menghasilkan
asam-asam lemak yang larut dan tidak larut dalam air. Asam stearat, asam
palmitat, asam linoleat, dan asam oleat merupakan asam-asam lemak tidak
bebas yang tidak larut di dalam air dan persentasenya cukup besar, sehingga
asam-asam tersebut dapat dipisahkan dengan mudah yang sekaligus menjadi
produksi utama.
Sedangkan asam lemak bebas dengan rantai karbon pendek sebagai
produksi tambahan dengan persentase kecil yang kebanyakan larut di dalam
air, sehingga sulit untuk dipisahkan.
Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu
campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi cair-cair terutama
digunakan, bila pemisahan campuran dengan cara destilasi tidak mungkin
dilakukan (misalnya karena pembentukan azeotrop atau karena kepekaannya
terhadap panas) atau tidak ekonomis. Seperti ekstraksi padat-cair, ekstraksi
cair-cair selalu terdiri dari sedikitnya dua tahap, yaitu pencampuran secara
intensif bahan ekstraksi dengan pelarut dan pemisahan kedua fase cair itu
sesempurna mungkin (Putranto, 2015).
Ekstraksi cair-cair (liquid extraction, solvent extraction): solute
dipisahkan dari cairan pembawa (diluen) menggunakan solven cair (Wibawa
dan Sukma, 2016).

1.2 Tujuan Percobaan


1. Untuk melakukan pemisahan dengan cara ekstraksi
2. Untuk menentukan ketetapan distribusi (kp) asam asetat dalam sistem
organik – cair.
3. Mahasiswa mampu menghitung stage ekstraksi secara grafis
4. Mahasiswa mengetahui perhitungan secara teori dan praktek.

Anda mungkin juga menyukai