Anda di halaman 1dari 5

41

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat

3.1.1 Petridish 3.1.2 Bulb 3.1.3 Corong Pisah 100 mL

3.1.4 Piknometer 10 ml 3.1.5 Batang Pengaduk 3.1.6 Neraca Analitik

3.1.7 Pipet Skala 25 mL 3.1.8 Gelas Ukur 500 mL 3.1.9 Labu Ukur 100 mL

3.1.10 Erlenmeyer 250 mL 3.1.11 Corong 3.1.12 Oven

41
42

3.1.13 Statif Buret 3.1.14 Buret Asam 50 mL

3.2 Bahan
CH3COOH glasial
NaOH 1N
Aquadest
Cloroform (CHCl3)
Indikator PP

3.3 Cara Kerja


Untuk penentuan konsentrasi asam asetat (CH3COOH)
Mepipet 20 mL CH3COOH ke dalam labu ukur 100 mL. Kemudian
mengencerkan dengan aquadest. Memipet 20 mL larutan CH 3COOH
tersebut ke dalam erlenmeyer, lalu menambahkan beberapa tetes indikator
PP (phenolptalein). Kemudian menitar dengan larutan NaOH 1M hingga
larutan yang berada di erlenmeyer berubah warna. Mencatat volume
NaOH, menghitung konsentrasi asam asetat tersebut, lalu menghitung
juga massanya.

Untuk Ekstraksi 1 kali


Memasukkan 20 ml CH3COOH kedalam corong pisah lalu
menambahkan pelarut organik (CHCl3) 20 mL, kemudian mengkocok
larutan tersebut selama 10 menit dan mendiamkan selama 20 menit
hingga terbentuk 2 fasa. Menampung fasa ekstrak dan rafinatnya dan
mengukur volume masing-masing. Mengukur berat jenisnya dengan
menggunakan picnometer, menitarnya dengan NaOH 1 M yang
43

sebelumnya ditambahkan indikator PP (phenolptalein) hingga berubah


warna.
Untuk ekstraksi 2 kali
Memasukkan 20 ml CH3COOH kedalam corong pisah lalu
menambahkan pelarut organik (CHCl3) 10 mL, kemudian mengkocok
larutan tersebut selama 10 menit dan mendiamkan selama 20 menit hingga
terbentuk 2 fasa. Menampung fasa ekstrak dan rafinatnya dan mengukur
volume masing-masing. Mengukur berat jenisnya dengan menggunakan
picnometer, menitarnya dengan NaOH 1 M yang sebelumnya ditambahkan
indikator PP (phenolptalein) hingga berubah warna dan mencatat volume
NaOH. Lalu memasukkan kembali rafinat kedalam corong pisah,
menambahkan pelarut organik CHCl3 sebanyak 10 mL, mengkocok
larutan tersebut selama 10 menit, lalu mendiamkan selama 20 menit
hingga terbentuk 2 fasa. Menampung fasa ekstrak dan rafinatnya dan
mengukur volume masing-masing. Mengukur berat jenisnya dengan
menggunakan picnometer.
44

3.4 Diagram Alir


Diagram Alir penentuan konsentrasi CH3COOH

Memipet 20 mL CH3COOH ke dalam labu ukur 100 mL

Mengencerkan dengan aquadest

Memipet 20 mL larutan CH3COOH tersebut ke dalam erlenmeyer

Mentitrasi dengan larutan NaOH 1M hingga berubah warna dan


mencatat volumenya

Menghitung konsentrasi asam asetat, serta massanya

Diagram Alir untuk ekstraksi 1 kali

Memasukkan 20 ml kedalam corong pisah

Menambahkan pelarut organik (CHCl3) 20 mL

Mengkocok selama 10 menit dan didiamkan selama 20 menit

Menampung fasa ekstrak dan rafinatnya dan mengukurnya masing-


masing

mengukur berat jenisnya dengan menggunakan picnometer, dititrasi


dengan NaOH 1 M hingga berubah warna menjadi merah seulas

Mencatat volume NaOH


45

Diagram Alir untuk ekstraksi 2 kali


Memasukkan 20 ml CH3COOH kedalam corong pisah

Menambahkan pelarut organik (CHCl3) 10 mL

Mengocok selama 10 menit dan didiamkan selama 20 menit

Menampung fasa ekstrak dan rafinatnya dan mengukurnya masing-


masing

Menghitung volume fasa yang dibawah (rafinat), dianggap sebagai


rafinat I dan mengukurnya

Memasukkan rafinat I kedalam corong pisah,

Mengkocok selama 10 menit dan didiamkan selama 20 menit

Fasa yang diatas (ekstrak) dan dianggap sebagai ekstrak II dihitung


volume, berat jenis dengan menggunakan picnometer, dititrasi
dengan NaOH

Mengukur fasa yang dibawah rafinatnya

Anda mungkin juga menyukai