1. Alkaloid
bersifat basa cukup kuat dapat ditentukan dengan titrasi asam basa, sedangkan
yang bersifat basa lemah lebih baik ditentukan secara titrasi bebas air.
Contoh penetapan kadar alkaloid dari tanaman kulit kayu dan kulit buah delima
menit. Selanjutnya larutan disaring melalui kapas dan filtrate yang diperoleh
dikocok dalam corong pisah 5 ml air suling, kemudian diamkan hingga lapisan
terpisah. Larutan eter dipipet 50,0 mL setara dengan 5 g serbuk kulit pohon delima,
ditambah indikator metil jingga, kemudian titrasi dengan asam klorida 0,025 N.
kadar alkaloid total dihitung berdasarkan kesetaraan 1 mL, asam klorida 0,025 N
Penetapan kadar dapat dilakukan dengan cara ekstrak serbuk simplisia 200 mg
selama 30 menit lalu disaring filtrate dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL.
ampas direfluks kembali dengan 20 mL aseton selama 30 menit, lalu disaring dan
filtrate dicampur dalam labu terukur. Volume dicukupkan dengan aseton hingga
mL etil asetat. Larutan etil asetat dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL, lalu
dicukupkan hingga tanda batas dengan etil asetat P, larutan disebut sebagai larutan
uji. Lakukan pengenceran larutan uji dan larutan uji dengan alumunium klorida
spektrofotometer.
3. Saponin
dengan suspensi dapar pospat pH 7. Untuk esktrak yang mengandung tanin, perlu
tetapkan dengan melakukan berbagai pengenceran filtrate dan diamati kadar yang
masih menghasilkan hemolisis total. Lalu dibandingkan dengan saponin
pembanding.