Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MENERJEMAH AL-QUR’AN SURAH AL-FATH AYAT 29, AL-


HAJJ AYAT 41, DAN AL-BAQARAH AYAT 207
Makalah ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah Tafsir Tarbawi
Dosen Pengampuh: Drs. H. As’ad, M.Ag

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
ABDUL AJI IBRAHIM LUBIS (0301202142)
FITRI MARHAMAH (0301203188)
RAFIKA (0301202123)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah, yang telah memberikan
kekuatan dan kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul “Menerjemah Al-Qur’an Surah Al-Fath Ayat 29, Al-Hajj Ayat 41, dan Al-
Baqarah Ayat 207”. Shalawat beserta salam tidak lupa disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW., sebagai suri tauladan bagi kita dalam beriman dan berisalam.
Dalam menulis ini penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Semoga
pihak yang telah ikut serta membantu diberi imbalan dari Yang Maha Kuasa. Amiin…
Penulis hanya bisa mengucapkan jaza kumullahi khairu ijaza.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini tidak terlepas dari
kesalahan dan sangat jauh dari kata sempurna. Oleh kerna itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua. Amiin…

Medan, 28 Oktober 2021

Penulis

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................... I


Daftar Isi .................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Ayat dan Terjemah Surah al-Fath ayat 29 ........................................ 3
1. Tafsir surah al-Fath ayat 29 ......................................................... 3
2. Nilai Pendidikan surah al-Fath ayat 29 ........................................ 5
B. Ayat dan Terjemah surah al-Hajj ayat 41 ......................................... 6
1. Tafsir surah al-Hajj ayat 41 ......................................................... 6
2. Nilai Pendidikan surah al-Hajj ayat 41 ........................................ 7
C. Ayat dan Terjemah surah al-Baqarah ayat 207 ................................. 8
1. Tafsir surah al-Baqarah ayat 207 ................................................. 8
2. Nilai pendidikan surah al-Baqarah ayat 207 ................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................. 10
Daftar Pustaka ........................................................................................ 11

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang benar dan
berkualitas individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya memunculkan
kehidupan sosial yang bermoral. Sayangnya, sekalipun institusi institusi pendidikan saat
ini memiliki kualitas dan fasilitas, namun institusi-institusi tersebut masih belum
memproduksi individu-individu yang beradab. Sebabnya, visi dan misi pendidikan yang
mengarah kepada terbentuknya manusia yang beradab, terabaikan dalam tujuan institusi
pendidikan.
Penekanan kepada pentingnya anak didik supaya hidup dengan nilai-nilai kebaikan,
spiritual dan moralitas seperti terabaikan. Bahkan kondisi sebaliknya yang terjadi. Saat
ini, banyak institusi pendidikan telah berubah menjadi industri bisnis. yang memiliki
visi dan misi yang pragmatis. Pendidikan diarahkan untuk melahirkan, individu-
individu pragmatis yang bekerja untuk meraih kesuksesan materi dan profesi sosial
yang akan memakmuran diri, perusahaan dan Negara. Pendidikan dipandang secara
ekonomis dan dianggap sebagai sebuah investasi Gelar dianggap sebagai tujuan utama,
ingin segera dan secepatnya diraih supaya modal yang selama ini dikeluarkan akan
menuai keuntungan. Sistem pendidikan seperti ini sekalipun akan memproduksi anak
didik yang memiliki status pendidikan yang tinggi, namun status tersebut tidak akan
menjadikan mereka sebagai individu-individu yang beradab. Pendidikan yang bertujuan
pragmatis dan ekonomis sebenarnya merupakan pengaruh dari paradigma pendidikan
Barat yang sekular.
Dalam budaya Barat sekular. tingginya pendidikan seseorang tidak
berkorespondensi dengan kebaikan dan kebahagiaan individu yang bersangkutan.
Dampak dari hegemoni pendidikan Barat terhadap kaum Muslimin adalah banyaknya
dari kalangan Muslim memiliki pendidikan yang tinggi, namun dalam kehidupan nyata,
mereka belum menjadi Muslim-Muslim yang baik dan berbahagia. Masih ada
kesenjangan antara tingginya gelar pendidikan yang diraih dengan rendahnya moral
serta akhlak kehidupan Muslim. Ini terjadi disebabkan visi dan misi pendidikan yang
pragmatis. Sebenarnya, agama Islam memiliki tujuan yang lebih komprehensif dan


integratif dibanding dengan sistem pendidikan sekular yang semata-mata menghasilkan
para anak didik yang memiliki paradigma yang pragmatis.
Dalam makalah ini penulis berusaha menggali dan mendeskripsikan tujuan
pendidikan dalam Islam secara induktif dengan melihat dalil-dalil naqli yang sudah ada
dalam al-Qur'an maupun al-Hadits, juga memadukannya dalam konteks kebutuhan dari
masyarakat secara umum dalam pendidikan, sehingga diharapkan tujuan pendidikan
dalam Islam dapat diaplikasikan pada wacana dan realita kekinian. Dalam menafsirkan
ayat-ayat Al Qur'an diperlukan ilmu yang luas. Maka dalam makalah ini akan di coba
menguraikan tafsir tentang ayat-ayat yang i berhubungan dengan tujuan pendidikan
utamanya pada surah al-fath ayat 29, al-hajj ayat 41, dan al-baqarah ayat 207.

B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dari QS. Al-Fath ayat 29?
2. Apa makna dari QS. Al-Hajj ayat 41?
3. Apa makna dari QS. Al-Baqarah ayat 207?
4. Bagaimana tafsir dari QS. Al-Fath ayat 29?
5. Bagaimana tafsir dari QS. Al-Hajj ayat 41?
6. Bagaimana tafsir dari QS. Al-Baqarah ayat 207?

C. Tujuan Penulisan
1. Apa makna dari QS. Al-Fath ayat 29?
2. Apa makna dari QS. Al-Hajj ayat 41?
3. Apa makna dari QS. Al-Baqarah ayat 207?
4. Bagaimana tafsir dari QS. Al-Fath ayat 29?
5. Bagaimana tafsir dari QS. Al-Hajj ayat 41?
6. Bagaimana tafsir dari QS. Al-Baqarah ayat 207?


BAB II
PEMBAHASAN
A. Ayat dan Terjemahan Surah Al-Fath Ayat 29
ِ ‫س َّجدًا َّي ْبتَغُ ْونَ فَض ًًْل مِنَ ه‬
‫ّٰللا‬ ُ ‫ار ُر َح َم ۤا ُء َب ْي َن ُه ْم ت َٰرى ُه ْم ُر َّك ًعا‬
ِ َّ‫علَى ْالكُف‬ َ ‫ّٰللا َۗوا َّل ِذيْنَ َم َع ٓٗه ا َ ِشد َّۤا ُء‬
ِ ‫س ْو ُل ه‬
ُ ‫ُم َح َّمد ٌ َّر‬
ِ ْ ‫س ُج ْو ِد ٰۗذ ِلكَ َمثَلُ ُه ْم فِى الت َّ ْو ٰرى ِة َۖو َمثَلُ ُه ْم فِى‬
ٍ‫اْل ْن ِج ْي ِۚ ِل َكزَ ْرع‬ ُّ ‫ي ُو ُج ْو ِه ِه ْم ِم ْن اَث َ ِر ال‬ ْ ِ‫َو ِرض َْوانًا ۖ ِس ْي َماهُ ْم ف‬
‫ّٰللاُ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا‬
‫عد َ ه‬ َ َّ‫ظ بِ ِه ُم ْالكُف‬
َ ‫ار َۗو‬ َ ‫ع ِليَ ِغ ْي‬ ُّ ‫ب‬
َ ‫الز َّرا‬ ُ ‫ع ٰلى سُ ْوقِ ٖه يُ ْع ِج‬ َ َ‫َطـَٔه فَ ٰازَ َره فَا ْست َ ْغل‬
َ ‫ظ فَا ْست َٰوى‬ ْ ‫ا َ ْخ َر َج ش‬

َ ‫ت ِم ْن ُه ْم َّم ْغ ِف َرة ً َّواَجْ ًرا‬


ࣖ 1‫ع ِظ ْي ًما‬ ‫ع ِملُوا ال ه‬
ِ ٰ‫ص ِلح‬ َ ‫َو‬

Artinya: Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan
keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-
sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang
mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar
dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-
penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-
orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan
dan pahala yang besar. (Q.S. al-Fath:29)2

1. Tafsir surah al-Fath ayat 29


Surah al-Fath ayat 29 secara umum menggambarkan bagaimana sifat Rasul dan
para kaum mukminin terhadap orang-orang kafir dan bagimana bersikap terhadap
sesama umat mukmin lainnya. Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa surah al-Fath
ayat 29 menggambarkan sifat orang-orang mukmin terhadap orang-kafir yakni mereka
yang bersikap keras kepadanya. Namun tetap lemah lembut dan berkasih sayang
terhadap sesama Mukmin. Dia bersikap masam dan pemarah dihadapan orang-orang
kafir, namun tetap murah senyum terhadap sesama mukmin. 3

1
https://quran.kemenag.go.id/sura/48
2
Siti Mariyanti & Puji Hermianto, Al-Mughini al-Qur’an Terjemah dan Tajwid Warna, (Bekasi: PT Citra
Mulia Agung), hlm. 515
3
Al-Imam Abu Fida Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir, hal. 80.


Begitu Indahnya Islam, sampai Rasulullah menggambarkan orang-orang mukmin
seperti satu tubuh, apabila satu mengalami rasa sakit, maka yang satunya juga akan
merasakan kesakitan. Bahkan bisa sampai merasa seluruh tubuh tidak enak dan susah
tidur.
Kemudian dalam ayat ini Allah juga menyifati mereka sebagai orang-orang yang
banyak beramal dan banyak mengerjakan sholat yang merupakan amal yang terbaik.
Dan Allah menggambarkan bahwa mereka lakukan hal itu dengan tulus, ikhlas dan
memohon pahala yang berlimpah disisi Nya, yaitu surga. Karunia dari Allah itu
merupakan sebuah rezeki yang berlimpah dari Allah swt.
“Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud”. Tafsiran
kalimat tersebut dapat dilihat dari hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Ibnu Abbad
Radiyallahu Anhu. Bahwa maksud dengan tanda-tanda ialah tanda yang baik yang ada
pada wajah mereka. Sedangkan mujahid dan lainnya mengatakan maksudnya ialah
penampilannya yang khusyuk dan rendah hati. 4
Dan diakhir ayat Allah menutup perkataan Nya dengan sebuah janji yang akan
diperloleh oleh setiap mukmin yaitu ampunan atas segala dosa dan kesalahannya dan
akan mendapatkan nikmat terbesar, yaitu surganya Allah swt.
Berdasarkan penafsiran surah al-Fath ayat 29 di atas, jika dianalisis secara
mendalam dan dikaitkan dengan karakteristik peserta didik yang ideal yaitu:
a) Umat nabi Muhammad bersikap tegas terhadap orang kafir.
b) Umat nabi Muhammad bersikap lemah lembut terhadap sesamanya.
c) Umat nabi Muhammad rajin beribadah dan ikhlas kepada Allah.
d) Umat nabi Muhammad mencari pahala dan rihda Allah swt.
e) Umat nabi Muhammad seharusnya membanggakan nabi Muhammad dengan
cara menjalankan segala sunnahnya.5

4
Ibid, hal. 81
5
Chyntia Vanessa, Agus Halimi & Ayi Sobarna, Implikasi Pendidikan Qs. Al-Fath Ayat 29 tentang
Sifat-Sifat NabiTerhadap Karakteristik Peserta Didik yang Ideal, (jurnal Pendidikan Agama Islam,
2017), vol. 3, no. 2, hlm. 266


2. Nilai-nilai pendidikan terhadap sifat-sifat karakteristik siswa yang ideal
a) Guru harus membimbing peserta didik dalam bersikap tegas
Guru dituntut untuk untuk membimbing peserta didik. Membimbing berarti
memberi pengertian, arahan, dampak dan manfaat, kemudian peserta didik
mengaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari terhadap bimbingan yang telah
diberikan guru mengenai bersikap tegas.
b) Peserta didik harus memiliki sifat seperti yang telah dicontohkan guru
Guru berperan penting dalam pembentukan karakter peserta didik dalam bersifat
lemah lembut terhadap sesama. Sebagai peserta didik harus mampu konsisten
bersifat lemah lembut terhadap sesamanya.
c) Peserta didik harus gemar beribadah
Tugas sebagai orang tua dan guru adalah mengenalkan anak sejak usia dini
tentang Allah SWT dan para nabi-Nya. Karena sangat bahaya jika anak tidak
menenal siapa Tuhannya dan itu bisa menjadikan anak tersesat. Peran orang tua
dalam mendidik, memberi contoh, dan mengarahkan agar tumbuh di dalam diri
anak rasa taat beragama, gemar beribadah, dan melakukan hal-hal yang baik.
d) Peserta didik harus menghormati orang tua dan guru
Seperti di dalam Hadits “Ridha Allah tergntung pada ridha orang tua dan murka
Allah tergantung pada murka orang tua” (HR.at-Tirmidzi). Keberhasilan peserta
didik itu bersumber dari doa, usaha, serta keridhaan dan keikhlasan orang tua.
Doa tanpa usaha adalah bohong, usaha tanpa doa adalah sombong. Maka sebagai
anak harus menghormati orang tua baik dirumah maupun di sekolah, agar
dipermudah dalam menerima ilmu.
e) Peserta didik harus memiliki akhlak yang baik
Proses pembelajaran yang diterapkan guru seperti bersikap tegas, bersifat lemah
lembut, dan gemar beribadah secara tidak langsung membentuk akhlak peserta
didik yang berkualitas. Peserta didik yang sukses adalah yang dapat memberi
manfaat bagi banyak orang. Baik itu keluarga, lingkungan sekitarnya,
masyarakat, bangsa, dan agama. Peserta didik juga dinilai sukses apabila mampu
menginspirasi dan memberikan pengaruh yang positif kepada orang lain. Guru
merasa bangga saat mendengar berita baik mengenai peserta didiknya. Mereka
bangga karena peserta didik yang dulu diajarnya kini menjadi orang sukses.


Meskipun bekal ilmu dan pendidikan dari guru tidaklah banyak, tetapi bisa
bermanfaat bagi peserta didiknya.6

B. Ayat dan Terjemah surah al-Hajj ayat 41


ِ ‫ع ِن ْال ُم ْن َك ۗ ِر َو ِ ه‬
‫ّلِل‬ َ ‫ف َونَ َه ْوا‬ َّ ‫ص ٰلوة َ َو ٰات َُوا‬
ِ ‫الز ٰكوة َ َوا َ َم ُر ْوا ِب ْال َم ْع ُر ْو‬ َّ ‫ض اَقَا ُموا ال‬ َ ْ ‫اَلَّ ِذيْنَ ا ِْن َّم َّكنه ُه ْم فِى‬
ِ ‫اْل ْر‬
7
‫عاقِبَةُ ْاْلُ ُم ْو ِر‬ َ
Artinya: (Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka
melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf
dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan. (Q.S. al-Hajj: 41)8

1. Tafsir Surah al-Hajj ayat 41


Dalam tafsir jalalain dijelaskan bahwa makna dari kalimat “yaitu orang-orang
yang jika Kami teguhkan kedudukan dimuka bumi) berarti Allah memberikan
pertolongan kepada orang-orang mukmin sehingga akhirnya mereka dapat mengalahkan
smeua musuh-musuhnya. Dan pastilah mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat,
menyuruh untuk berbuat makruf dan mencegah perbuatan munkar. 9
Sedangkan dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan
dengan Rasulullah dan para sahabat yang mereka diusir dari rumah-rumah mereka
sendiri dikarenakan mereka beriman kepada Allah, meyakini bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Kemudian Allah meneguhkan kedudukan
para sahabat disuatu negeri . Maka mereka pun mendirikan sholat, menunaikan zakat,
dan memerintahkan untuk berbuat ma’ruf dan mencegah daripada perbuatan munkar,
dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. 10

6
Ibid, hlm. 266-267
7
https://quran.kemenag.go.id/sura/22
8
Siti Mariyanti & Puji Hermianto, Al-Mughini al-Qur’an Terjemah dan Tajwid Warna, (Bekasi: PT Citra
Mulia Agung), hlm. 337
9
Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli & Abu al-Fadl Abdur Rahman bin Abu Bakar bin
Muhammad Jalaluddin al-Suyuthi, Terjemah Tafjir Jalalain jilid 2, (Depok: Edisi Bahasa Indonesia, 2017),
hlm.
10
Al-Imam Abu Fida Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir, hlm. 23


2. Nilai-nilai Pendidikan dalam Surah al-Hajj ayat 41
Surah al-Hajj ayat 41 mengandung nilai-nilai pendidikan ibadah, diantaranya:
a) Nilai Pendidikan Shalat
Allah memerintahkan seluruh hambanya untuk melaksanakan sholat sehari
semalam sebanyak 5 waktu. Tujuan diperintahkannya sholat lima waktu yaitu
untuk I’lau (meninggikan) kalimat Allah. Untuk pelaksanaanya pun diperlukan
peran dari seluruh anggota tubuh, baik terlihat maupun tidak terlihat. Selain itu
sholat juga merupakan ungkapan rasa syukur setiap muslim terhadap Allah swt
atas segala limpahan nikmat yang telah Allah berikan kepada seluruh
makhluknya.
b) Nilai pendidikan Zakat
Setiap kata sholat pasti setelahnya beriringan dengan perintah untuk menunaikan
zakat. Allah memerintahkan setiap mukmin untuk menunaikan zakat dengan
tujuan agar harta yang dimilikinya mendapatkan keberkahan dan bersih dari hal-
hal yang buruk. Selain itu tujuan zakat lainnya adalah untuk mengangkat derajat
orang fakir miskin, membantu memecahkan permasalahan orang-orang gharim,
ibnu sabil, membentang tali persaudaraan terhadap sesame muslim, dan
menghilangkan sifat kikir dari setiap manusia.
c) Nilai pendidikan amar ma’ruf nahi munkar
Amar ma’ruf nahi munkar berarti menyeru untuk berbuat ma’ruf dan mencegah
dari perbuatan yang munkar. Amar ma’ruf nahi munkar memiliki kedudukan
yang sangat penting dalam Islam. Karena amar ma’ruf nahi munkar merupakan
pusat mengalirnya perintah-perintah agama. Menurut perspekstif Islam
melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar pada dasarnya merupakan kewajiban
seluruh orang mukmin (fardhu ain). Namun ada sebagian juga mengatakan jika
sudah ada yang melaksanakannya, maka gugurlah dosa-dosa orang-orang
lainnya. 11

11
Abdul Goni Jamal, Skripsi Nilai-nilai Pendidikan Ibadah yang Terkandung Dalam Surah al-Hajj ayat 41.
(Jakarta: UIN Jakarta, 2010), hlm. 36-68


C. Ayat dan Terjemah Surah al-Baqarah ayat 207
ِِ 12‫ف ِب ْال ِع َباد‬
ٌ ٌۢ ‫ّٰللاُ َر ُء ْو‬
‫ّٰللا َۗو ه‬
ِ‫ت ه‬ َ ‫سهُ ا ْبتِغ َۤا َء َم ْر‬
ِ ‫ضا‬ َ ‫ي نَ ْف‬
ْ ‫اس َم ْن يَّ ْش ِر‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
Artinya: Dan diantara manusia ada yang menjual (mengorbankan) dirinya untuk
mencari keridhoan Allah. Dan Allah maha Penyantun kepada hamba-hamba
Nya. (Q.S. al-Baqarah: 207)

1. Tafsir Surah al-Baqarah ayat 207


Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan makna kalimat (Dan di antara manusia ada
orang yang menjual dirinya) artinya mengorbankannya demi taatnya kepada Allah
(guna menuntut) atau mencari, (keridhoan Allah). Nama nya ialah suhaib. Tatkala ia
dianiaya oleh oang-orang musyrik, ia pun berhijrah ke Madinah dan ditinggalkannya
bagi mereka harta bendanya ( dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-
Nya), sehingga ditunjuki-Nya mereka kepada hal-hal yang di ridhoi-Nya.

2. Nilai-nilai Pendidikan Dalam Surah al-Baqarah ayat 207


Adapun nilai-nilai pendidikan yang dapat diambil dari surah al-Baqarah ayat 207
ini yaitu sebagai seorang peserta didik hendaknya dalam menuntut ilmu haruslah
mengharapkan balasan pahala dan keridhoan Allah swt. Dalam menuntut ilmu jangan
sekali-sekali berniat hanya untuk menandingi lawan bicara kita atau bahkan berniat
agar menang berdebat dengan orang yang lebih tua.
Selain nilai-nilai pendidikan, dalam surah al-Baqarah ayat 207 memiliki tujuan
pendidikan, diantaranya:
a) Meyakinkan kepada murid bahwa Mencari ridho Allah merupakan tujuan utama
dari pendidikan dan kehidupan.
b) Meyakinkan kepada murid bahwa sebagai hamba Allah kita harus senantiasa
bertaqwa kepada Allah.
c) Mengajarkan kepada murid bahwa untuk senantiasa untuk beribadah kepada
Allah.

12
https://quran.kemenag.go.id/sura/2


d) Memberi pemahaman kepada siswa bahwa segala bentuk keinginan dan cita-cita
tidak akan terwujud tanpa adanya usaha dan pengetahuan untuk mencapai
keinginan dan cita-cita itu sendiri


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapa ditarik sebuah kesimpulan bahwa
sejatinya setiap mukmin haruslah memiliki sifat yang tegas, namun lemah lembut dan
penyayang terhadap sesamanya. Beribadah kepada Allah hanya mengaharapkan pahala
dan keridhoannya demi meraih surganya Allah. Selain itu umat Islam merupakan umat
yang istimewa, dimana mereka tidak hanya diseur untuk beribadah kepada Allah, tetapi
juga memiliki tugas Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa hendaknya menuntut ilmu dengan tujuan untuk
mencari keridhoan Allah. Jangan sampai menuntut ilmu dengan tujuan agar menang
berdebat dengan orang-orang, apa lagi sampai berniat menuntut ilmu agar menang
bercakap dengan orang tua nya. Selain itu sebagai pendidik dan calon-calon tenaga
pendidik hendaknya senantiasa menanamkan rasa ketaqwaan dan kecintaan murid-
muridnya kepada Allah swt agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang
sudah direncanakan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Mariyanti, Siti & Puji Hermianto. Al-Mughini al-Qur’an Terjemah dan Tajwid Warna.
(Bekasi: PT Citra Mulia Agung).
Abu, Al-Imam Fida Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir.
Muhammad, Jalaluddin bin Ahmad al-Mahalli & Abu al-Fadl Abdur Rahman bin Abu
Bakar bin Muhammad Jalaluddin al-Suyuthi. 2017. Terjemah Tafjir Jalalain
jilid 2. (Depok: Edisi Bahasa Indonesia).
Abdul Goni Jamal. 2010. Skripsi Nilai-nilai Pendidikan Ibadah yang Terkandung Dalam
Surah al-Hajj ayat 41. (Jakarta: UIN Jakarta).
Chyntia Vanessa, Agus Halimi & Ayi Sobarna. 2017. Implikasi Pendidikan Qs. Al-Fath
Ayat 29 tentang Sifat-Sifat Nabi Terhadap Karakteristik Peserta Didik yang
Ideal, (jurnal Pendidikan Agama Islam). vol. 3, no. 2.
https://quran.kemenag.go.id/sura/48
https://quran.kemenag.go.id/sura/22
https://quran.kemenag.go.id/sura/2

11

Anda mungkin juga menyukai